Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi permasalahan/isu yang di bahas dalam Rekayasa Ide


Pesatnya perkembangan teknologi dan pemakaian alat elektronika mengakibatkan makhluk
hidup disadari atau tidak akan terpapar oleh berbagai frekuensi gelombang elektromagnetik.
Perlu diketahui bahwa radiasi gelombang elektromagnetik yang ditimbulkan medan listrik dan
medan magnet tersebut memiliki spektrum sangat luas, mulai dari frekuensi ekstrem rendah
hingga yang sangat tinggi.
Arus listrik bolak-balik yang dihasilkan peralatan listrik menghasilkan medan elektromagnetik
ELF (Extremely Low Frequency) dengan frekuensi 0 sampai dengan 300 Hz (Baafai, 2004). Sejak
penggunaan alat elektronika menjadi gaya hidup modern, medan elektromagnetik tersebut ada
di mana-mana. 1Topik hangat seputar paparan medan listrik dan medan magnet di lingkungan
yang saat ini mulai dikaji dampaknya adalah efek paparan medanmagnet ELF terhadap manusia,
hewan dan tumbuhan 1
1
1.2 Rumusan Masalah Rekayasa Ide
1. Apakah paparan medan magnet ELF 300 µT dan 500 µT berpengaruh terhadap
perubahan jumlah mikroba pada proses fermentasi tape ketan?
2. Apakah paparan medan magnet ELF 300 µT dan 500 µT berpengaruh terhadap
perubahan pH pada proses fermentasi tape ketan?

1.3 Tujuan Rekayasa Ide


1. Untuk mengkaji pengaruh paparan medan magnet ELF 300 µT dan 500µT terhadap
perubahan jumlah mikroba
2. Untuk mengkaji pengaruh paparan medan magnet ELF 300 µT dan 500µT pH proses
fermentasi tape ketan.1

1.3 Manfaat TRI

1
Manfaat dari RI ini ialah memberikan inspirasi kepada setiap pembaca dengan di kemukakan
beberapa ide mengenai paparan medan magent pada pengawetan tape.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

Medan magnet ELF (Extremely Low Frequency) tergolong radiasi tidak mengion dan memiliki
frekuensi sangat rendah, yaitu kurang dari 300 Hz. Penggunaan medan magnet ELF saat ini
banyak digunakan pada berbagai bidang, seperti bidang sterilisasi bahan pangan dan pertanian.
Penelitian yang dilakukan oleh Sudarti, 2015,menunjukkan bahwa radiasi medan magnet ELF
dapat digunakan sebagai alternatif dari makanan gado-gado untuk menunrunkan bakteri
Salmonella. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh paparan medan magnet ELF pada
proses pertumbuhan jamur tiram (Pleurotus ostreatus) berdasarkan indikator berat basah jamur
tiram dan jumlah pin head jamur tiram.
Penelitian ini melibatkan sampel sebanyak 35 baglog bibit jamur tiram siap panen, dengan
pemilihan kelas kontrol dan eksperimen dilakukan secara acak. Baglog jamur tiram kelas
eksperimen diberi paparan medan magnet ELF dengan intensitas sebesar 300 µT dan 500 µT
dengan lama paparan selama 30 menit, 50 menit, dan 70 menit. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa jamur tiram yang diberi paparan medan magnet ELF sebesar 500 µT selama 50 menit
mempengaruhi berat basah dan jumlah pin head jamur tiram. Paparan medan magnet ELF
mampu mempengaruhi pembukaan kanal-kanal ion Ca2+. Akibat adanya pembukaan kanal-kanal
ion Ca2+ proliferasi sel tubuh jamur akan meningkat, sehingga mampu mempercepat dan
meningkatkan pertumnbuhan jamur tiram. Kesimpulan dari penelitian ini, paparan medan
magnet ELF sebesar 500 µT selama 50 menit mampu mempengaruhi pertumbuhan jamur tiram.
Kriteria yang dipakai dalam penentuan batas paparan menggunakan rapat arus yang diinduksi
dalam tubuh. Karena arus-arus induksi dalam tubuh tidak dapat dengan mudah diukur secara
langsung maka penentuan batas paparan diturunkan dari nilai kriteria arus induksi dalam tubuh
berupa kuat medan listrik (E) yang tidak terganggu dan rapat fluks magnetik (B). Gampangnya
misalnya saja suatu medan listrik yang homogen dengan kuat medan sebesar 10 kV/m akan
menginduksi rapat arus efektif kurang dari 4 mA/m2 dengan rata-rata pengaliran arus di seluruh
daerah kepada atau batang tubuh manusia (Berhardt, 1985 dan Kaune & Forsythe, 1985). Suatu
rapat fluks magnetik sebesar 0.5 mT pada 50/60 Hz akan menginduksi rapat arus efektif sekitar 1

2
mA/m2 pada keliling suatu loop jaringan tubuh yang berjejari 10 cm. UNEP, WHO dan IRPA
pada tahun 1987 mengeluarkan suatu pernyataan mengenai nilai rapat arus induksi terhadap
efek-efek biologis yang ditimbulkan akibat pajanan medan listrik dan medan magnet pada
frekuensi 50/60HZ terhadap tubuh manusia sebagai berikut : antara 1 dan 10 mA/m2 tidak
menimbulkan efek biologis yang berarti, antara 10 dan 100 mA/m2 menimbulkan efek biologis
yang terbukti termasuk efek pada sistem penglihatan dan syaraf, antara 100 dan 1000 mA/m2
menimbulkan stimulasi pada jaringan-jaringan yang dapat dirangsang dan ada kemungkinan
bahaya terhadap kesehatan dan, di atas 1000 mA/m2 dapat menimbulkan ekstrasistole dan
fibrasi ventrikular dari jantung (bahaya akut terhadap kesehatan).
Sementara menunggu ditetapkannya Enviromental Health Criteria dari WHO mengenai medan
elektromagnetik, Pemerintah akan mengadopsi rekomendasi international radiation protection
association (IRPA) dan WHO 1990 untuk batas pajanan Medan Listrik dan Medan Magnet 50 -
60 Hz

3
BAB III
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

3.1 Permasalahan Umum


Radiasi yang di timbulkan oleh barang-barang elektronik secara non linear berpengaruh buruk
pada manusia, hewan dan tumbuhan. Medan listrik dan medan magnet di lingkungan yang saat
ini mulai dikaji dampaknya adalah efek paparan medan magnet ELF terhadap manusia, hewan
dan tumbuhan

3.2 Identifikasi Permasalahan sesuai tema yang dibahas

Permasalahan 1
Penggunaan paparan medan magnet ELF 300 µT dan 500 µT berpengaruh terhadap perubahan
jumlah mikroba pada proses fermentasi tape.

Permasalahan 2
Penggunaan paparan medan magnet ELF 300 µT dan 500 µT berpengaruh terhadap perubahan
pH pada proses fermentasi tape ketan.

4
Bab IV
SOLUSI DAN PEMBAHASAN

Solusi Permasalahan 1
Penghitungan jumlah mikroba diawali dengan metode pelarutan dan selanjutnya
menghitung jumlah mikroba yang terlihat di dalam opti lab. Tahapan
untuk menghitung jumlah mikroba antara lain:
a)Tape ketan yang telah diberi perlakuan, masing-masing diambil 1 gram dan dilarutkan dalam 9
mL akuades steril untuk dijadikan sampel masing-masing kelompok,
b) Menyiapkan beberapa buah tabung yang berisi akuades steril sebanyak 9 mL.
c) Masing-masing tabung kemudian ditambahkan 1 mL sampel yang akan diperiksa secara
bertahap, yaitu:
1. 1 mL sampel ke dalam tabung pertama, hingga konsentrasi larutan di dalam tabung
pertama menjadi 10-1.
2. 1 mL dari tabung pertama ke tabung kedua, hingga konsentrasi larutan di dalam tabung
kedua menjadi 10-1, dan seterusnya sampai mencapai konsentrasi larutan terendah.
d) Mengambil 1 mL sampel dari konsentrasi larutan terendah, selanjutnya dilakukan
penghitungan sel mikroba5

Solusi Permasalahan 2
Uji pH menggunakanindikator universal dengan cara mencelupkan indikator ke dalam air tape
yang telah siap diuji dan nilai pH tape dapat dibaca langsung melalui perubahan warna indikator
universal.5

5
BAB V
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pancaran radiasi dari Medan magnetik yang di timbulkan oleh Medan listrik dari perantara
benda-benda elektronik dapat digunakan sebagai alat untuk mengawetkan makanan.Paparan
sinar ELF yang di timbulkan oleh radiasi medan magnetik dapat mempengaruh perubahan
jumlah mikroba dan pH pada proses fermentasi tape ketan.

4.2 Saran
Dengan di buatnya rekayasa ide ini maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek
paparan medan magnet ELFmenggunakan intensitas berbeda yaitu kurang dari 300 µT atau
lebih besar dari 500 µT, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek paparan medan
magnet ELF terhadap jenis makanan olahan yang lain, mengingat medan magnet ELF dapat
dimanfaatkan sebagai teknologi pengolahan dan pengawetan makanan dan dalam melakukan
penelitian

6
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPF/article/view/1733. diakses 15 Maret


2018.

Anonim. 2017. https://www.google.com/search?hl=in-ID&ie=UTF-8&source=android-


browser&q=manfaat+medan+magnetik+bagi+pengawetan+makanan&gws_rd=ssl. Diakses 17
Maret 2018.

Anda mungkin juga menyukai