Anda di halaman 1dari 3

MULFAIKA

1708015004
KELAS A
HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA

Samarinda, 15 September 2019

Kepada :
Yth. Ketua Pengadilan Agama Kelas 1A Samarinda
Jl. Ir. H. Juanda No. 64 Samarinda, Kalimantan Timur 75124

Perihal : Gugatan Perceraian

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Yang yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Isabel Dwi Andintiya binti H. Ibrahim
Umur : 29 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Strata 1 (S1) Ilmu Hukum
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Sempaja No. 62 RT/RW 10/10, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan
Samarinda Utara, Kota Samarinda

Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT.

Dengan hormat, Penggugat dengan ini mengajukan gugatan cerai terhadap :


Nama : Adjie Januar Nasution bin H. Indra Nasution
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Strata 1 (S1) Ilmu Hukum
Pekerjaan : Polisi
Alamat : Jl. Sempaja No. 62 RT/RW 10/10, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan
Samarinda Utara, Kota Samarinda

Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT.

Adapun dasar-dasar dan alasan Penggugat mengajukan gugatan cerai ini adalah sebagai berikut :
1. Bahwa pada tanggal 19 September 2014 Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan
perkawinan yang tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Samarinda Utara,
Kota Samarinda berdasarkan Akta Nikah No. 247/K/2014, tertanggal 19 September 2014;
2. Bahwa pada awal masa pernikahan, Penggugat dan Tergugat telah tinggal bersama dan
hidup rukun, bahkan telah dikaruniai 1 (satu) orang anak laki-laki yang bernama Devan
Putra Nasution, lahir di Samarinda, pada tanggal 31 Desember 2015 dengan Akta
Kelahiran Nomor 87/B/2015;
3. Bahwa sejak bulan Juli tahun 2017, ketentraman rumah tangga Penggugat dengan
Tergugat mulai goyah karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran sampai saat ini
yang penyebabnya antara lain :
3.1 Pada bulan Juli 2017 Tergugat terbukti telah berselingkuh dengan wanita lain tetapi
Penggugat memaafkan Tergugat dengan janji tidak akan mengulanginya lagi
3.2 Pada bulan Januari 2018 Tergugat kembali terbukti berselingkuh dengan wanita lain
dan Penggugat kembali memaafkan Tergugat dengan janji tidak akan mengulangi lagi
3.3 Sejak Maret 2018 Tergugat sering berkata kasar dan melakukan kekerasan dalam
rumah tangga terhadap Penggugat sehingga sering terjadi pertengkaran antara
Penggugat dan Tergugat
4. Bahwa perselisihan dan pertengkaran terjadi terus-menerus sehingga akhirnya puncak
dari perselisihan dan pertengkaran terjadi pada bulan Desember 2018 hingga sekarang
selama kurang lebih 9 (sembilan) bulan, Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat
tinggal, karena Penggugat pergi meninggalkan tempat kediaman bersama dan selama itu
sudah tidak ada hubungan lagi;
5. Bahwa karena kejadian tersebut pihak keluarga sudah berusaha mendamaikan Penggugat
dan Tergugat namun tidak berhasil;
6. Bahwa adanya perselisihan dan pertengakran terus menerus mengakibatkan rumah tangga
Penggugat dan Tergugat tidak ada kebahagiaan lahir dan batin dan tidak ada harapan lagi
untuk kembali membina rumah tangga;
7. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, permohonan Penggugat untuk mengajukan
gugatan perceraian terhadap Tergugat atas dasar pertengkaran yang terjadi terus menerus
dan tidak mungkin hidup rukun dalam suatu ikatan perkawinan, telah memenuhi unsur
Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 Jo. Pasal 116 huruf (f)
Kompilasi Hukum Islam, sehingga berdasar hukum untuk menyatakan gugatan cerai ini
dikabulkan;
8. Bahwa untuk memenuhi Pasal 84 ayat (1) Undang-undang No. 7 Tahun 1989 yang
diubah oleh Undang-undang No. 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama serta SEMA
No. 28/TUADA-AG/X/2002 tanggal 22 Oktober 2002 memerintahkan panitera
Pengadilan Agama Samarinda untuk mengirimkan salinan putusan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Kantor Urusan Agama (KUA) di tempat
tinggal Penggugat dan Tergugat dan Kantor Urusan Agama tempat perkawinan
Penggugat dan Tergugat untuk dicatat dalam register yang tersedia untuk itu;
9. Bahwa Penggugat sanggup membayar biaya perkara.
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka dengan ini Penggugat memohon kepada Ketua
Pengadilan Agama Kota Samarinda cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara
ini untuk memberikan putusan sebagai berikut :

PRIMER
1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;
2. Menjatuhkan talak satu ba’in sughraa Tergugat terhadap Penggugat
3. Memerintahkan panitera Pengadilan Agama Samarinda untuk mengirimkan salinan
putusanyang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Kantor Urusan Agama
(KUA) di tempat tinggal Penggugat dan Tergugat dan Kantor Urusan Agama tempat
perkawinan Penggugat dan Tergugat untuk dicatat dalam register yang tersedia untuk itu;
4. Membebankan biaya perkara sesuai hukum.

SUBSIDER
Apabila Majelis Hakim berkehendak lain,mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);

Demikian gugatan ini diajukan, atas perhatian dan dikabulkannya gugatan ini saya ucapkan
terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Hormat kami,
Penggugat

(Isabel Dwi Andantiya)

Anda mungkin juga menyukai