Anda di halaman 1dari 3

ESSAY METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF PENDIDIKAN IPA

(MIPA 5126)

“Masalah Penelitian”

Dosen:

Prof. Dr. Sutarto Hadi, M.Si, M.Sc


Dr. Arif Sholahuddin, M.Si

Oleh: Mohamad Nor

Aufa
NIM : 1920132310010

PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI


MAGISTER KEGURUAN IPA UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN
2019
Masalah Penelitian

Setiap mengawali suatu penelitian, maka seorang peneliti harus mampu

mengidentifikasi sebuah Masalah Penelitian. Dalam hal ini kekritisan peneliti menjadi modal

utama dalam menemukan sebuah masalah penelitian yang akan diteliti. Sumber-sumber masalah

penelitian dapat dimulai dengan ditemukannya kesenjangan antara hal yang diinginkan dengan

yang didapatkan dilapangan/lingkungan, kesenjangan antara Das Sollen (seharusnya) dan Das Sein

(kenyataan), kesenjangan antara Harapan dan Kenyataan, kesenjangan antara Fakta dan Harapan

dan kesenjangan antara apa yang diperlukan dengan apa yang tersedia. Dari hal-hal tersebut itulah

mendorong manusia mengajukan sebuah pertanyaan sederhana "apa itu, dimana itu, siapa itu, kapan

itu terjadi dan bagaimana itu, mengapa, dan sebagainya", sehingga manusia mengidentifikasi

masalah.

Permasalahan yang akan diangkat sebagai topik penelitian, menurut Hulley &

Cummings dalam Siswanto et.el (2013) harus memenuhi persyaratan atau kriteria “FINER” ( yaitu:

Feasible (tersedia cukup subjek penelitian, dana, waktu, alat dan keahlian), Interisting (masalah

yang akan diangkat untuk topik penelitian hendaknya yang aktual sehingga menarik untuk diteliti),

Novel (masalah dapat membantah atau mengkonfirmasi penemuan atau penelitian terdahulu,

melengkapi atau mengembangkan hasilpenelitian sebelumnya, atau menemukan sesuatu yang

baru), Ethical (masalah penelitian hendaknya tidak bertentangan dengan Etika), Relevan (masalah

penelitian sebaiknya disesuaikan juga dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

(IPTEK), ditujukan untuk meningkatkan atau mengembangkan keilmuan dan penelitian yang

berkelanjutan).
Agar permasalahan tersebut selanjutnya memudahkan dan bermanfaat untuk

diteliti,sebaiknya permasalahan tersebut yaitu: (1) Dipilih dari hal-hal yang menjadi perhatian dan

memerlukan pemecahan, (2) Memudahkan dalam pengumpulan dan penjajagan data yang terkait

dengan permasalahan, (3) Memudahkan dalam mengobservasi fakta-fakta yang relevan yang

memungkinkan akan menjadi kunci untuk memecahkan kesulitan atau permasalahan yang

ditemukan dan (4) Memiliki literatur yang akan menjadi landasan teoritis untuk pembentukan

asumsi sebagai landasan untuk pembentukan hipotesis. Pertimbangan untuk menentukan layak

tidaknya suatu masalah untuk diteliti, pada dasarnya dapat dilihat dari dua arah, yaitu: Arah

masalahnya atau dari sudut objektifnya dan arah calon peneliti.

Cara merumuskan masalah yang baik yaitu: (1) Dibuat dalam bentuk pertanyaan

dan pertanyaan tersebut sudah merupakan setengah jawaban dari permasalahan yang akan diteliti,

(2) Padat dan jelas, (3) Memberikan petunjuk untuk kemungkinan mengumpulkan data dan (4)

Minimal memiliki dua jenis variable, yaitu: variabel bebas, adalah variabel yang

mempengaruhi dan variabel terikat (variabel yang dipengaruhi).

DAFTAR PUSTAKA

Borg, Walter R. and Mredith D. Gall. (1989). Educational Research. Fifth Edition. New York:
Pitman Publishing Inc.

Creswell, John W. (2008). Educational Research. Third Edition. New Jersey: Pearson Education
Australia Pty. Limited.

Fraenkel, Jack R., Norman E.Wallen.(1990).How to Design and Evaluate Research in Education.
Second Edition. San Fransisco: Mc Graw - Hill Publishing Company.

Siswanto, Susila, & Suyanto(2013). Metodologi Penelitian Kesehatan dan Kedokteran.


Yogyakarta: Bursa Ilmu.

Stephen, Isaac and William B. Michael (1982). Handbook in Research and Evaluation. California:
Edits Publisher.

Anda mungkin juga menyukai