(MIPA 5126)
“Masalah Penelitian”
Dosen:
Aufa
NIM : 1920132310010
mengidentifikasi sebuah Masalah Penelitian. Dalam hal ini kekritisan peneliti menjadi modal
utama dalam menemukan sebuah masalah penelitian yang akan diteliti. Sumber-sumber masalah
penelitian dapat dimulai dengan ditemukannya kesenjangan antara hal yang diinginkan dengan
yang didapatkan dilapangan/lingkungan, kesenjangan antara Das Sollen (seharusnya) dan Das Sein
(kenyataan), kesenjangan antara Harapan dan Kenyataan, kesenjangan antara Fakta dan Harapan
dan kesenjangan antara apa yang diperlukan dengan apa yang tersedia. Dari hal-hal tersebut itulah
mendorong manusia mengajukan sebuah pertanyaan sederhana "apa itu, dimana itu, siapa itu, kapan
itu terjadi dan bagaimana itu, mengapa, dan sebagainya", sehingga manusia mengidentifikasi
masalah.
Permasalahan yang akan diangkat sebagai topik penelitian, menurut Hulley &
Cummings dalam Siswanto et.el (2013) harus memenuhi persyaratan atau kriteria “FINER” ( yaitu:
Feasible (tersedia cukup subjek penelitian, dana, waktu, alat dan keahlian), Interisting (masalah
yang akan diangkat untuk topik penelitian hendaknya yang aktual sehingga menarik untuk diteliti),
Novel (masalah dapat membantah atau mengkonfirmasi penemuan atau penelitian terdahulu,
baru), Ethical (masalah penelitian hendaknya tidak bertentangan dengan Etika), Relevan (masalah
penelitian sebaiknya disesuaikan juga dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK), ditujukan untuk meningkatkan atau mengembangkan keilmuan dan penelitian yang
berkelanjutan).
Agar permasalahan tersebut selanjutnya memudahkan dan bermanfaat untuk
diteliti,sebaiknya permasalahan tersebut yaitu: (1) Dipilih dari hal-hal yang menjadi perhatian dan
memerlukan pemecahan, (2) Memudahkan dalam pengumpulan dan penjajagan data yang terkait
dengan permasalahan, (3) Memudahkan dalam mengobservasi fakta-fakta yang relevan yang
memungkinkan akan menjadi kunci untuk memecahkan kesulitan atau permasalahan yang
ditemukan dan (4) Memiliki literatur yang akan menjadi landasan teoritis untuk pembentukan
asumsi sebagai landasan untuk pembentukan hipotesis. Pertimbangan untuk menentukan layak
tidaknya suatu masalah untuk diteliti, pada dasarnya dapat dilihat dari dua arah, yaitu: Arah
Cara merumuskan masalah yang baik yaitu: (1) Dibuat dalam bentuk pertanyaan
dan pertanyaan tersebut sudah merupakan setengah jawaban dari permasalahan yang akan diteliti,
(2) Padat dan jelas, (3) Memberikan petunjuk untuk kemungkinan mengumpulkan data dan (4)
Minimal memiliki dua jenis variable, yaitu: variabel bebas, adalah variabel yang
DAFTAR PUSTAKA
Borg, Walter R. and Mredith D. Gall. (1989). Educational Research. Fifth Edition. New York:
Pitman Publishing Inc.
Creswell, John W. (2008). Educational Research. Third Edition. New Jersey: Pearson Education
Australia Pty. Limited.
Fraenkel, Jack R., Norman E.Wallen.(1990).How to Design and Evaluate Research in Education.
Second Edition. San Fransisco: Mc Graw - Hill Publishing Company.
Stephen, Isaac and William B. Michael (1982). Handbook in Research and Evaluation. California:
Edits Publisher.