Secara umum struktur membran sel terdiri dari beberapa komponen penyusu, yakni sebagai
berikut : lipoprotein, glikoprotein, glikolipid dan dua lapis fosfolipid.
a. Lipoprotein
Gabungan antara lemak dan protein
b. Glikoprotein
Merupakan senyawa karbohidrat yang berikatan dengan protein.
c. Glikolipid
Merupakan senyawa karbohidrat yang berikatan dengan lipid.
d. Fosfolipid
Gabungan antar lemak dan posfat yang bersifat hidrofilik dengan ujung polar (
larutan dalam air ).
8. DAPAT MENGIDENTIFIKASI BAGIAN MEMBRAN SEL (NO 7)
9. DAPAT MENARIK KESIMPULAN DARI PERCOBAAN OSMOSIS
Osmosis adalah proses bergeraknya molekul pelarut (air) dari larutan dengan konseentrasi
rendah (hipotonik) ke larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi (hipertonik) melalui selaput
selektif permeable.Pada dasarnya, osmosis termasuk peristiwa difusi. Pada osmosis, yang
bergerak melalui membran semipermeabel adalah air dari larutan hipotonis (konsentrasi air
tinggi, konsentrasi zat terlarut rendah) ke larutan hipertonis (konsentrasi air rendah, konsentrasi
zat terlarut tinggi). Sebagai contoh, kentang yang direndam di dalam air gula pekat selama
beberapa jam akan mengalami penyusutan berat. Hal ini dikarenakan air di dalam sel-sel
kentang berpindah ke dalam larutan gula. Ada empat macam keadaan sel akibat peristiwa
osmosis, yaitu plasmolisis, turgid, krenasi, dan lisis.
a. Plasmolisis
Plasmolisis adalah lepasnya membran sel dari dinding sel tumbuhan karena sel berada
di lingkungan yang hipertonis. Air di dalam sel akan keluar, sehingga sel kekurangan
air.
b. Turgid
Turgid adalah keadaan sel tumbuhan yang mengembang karena sel berada di
lingkungan yang hipotonis. Air dari luar sel akan masuk ke dalam sel, sehingga sel
penuh dengan air. Hal ini akan mendorong membran sel melekat ke dinding sel.
c. Krenasi
Krenasi adalah mengerutnya sel karena sel berada di lingkungan yang hipertonis,
sehingga sel kehilangan air. Krenasi terjadi pada sel yang tidak memiliki dinding sel,
seperti sel hewan.
d. Lisis
Lisis adalah pecahnya sel karena sel berada di lingkungan yang hipotonis. Peristiwa ini
terjadi pada sel yang tidak memiliki dinding sel. Ketika banyak air dari luar masuk ke
dalam sel, sel akan mengembang dan akhirnya pecah.
TUTUP PLASTIK KENA LILIN
Maksudnya: Turgid, plasmolisis, krenasi, dan lisis.
10. DAPAT MENJELASKAN MACAM TRANSPORT ZAT LEWAT MEMBRAN
a. Transpor Pasif merupakan transportasi sel yang dilakukan melalui membrane tanpa
membutuhkan energy. Transpor pasif meliputi difusi, difusi dipermudah, osmosis
1) Difusi adalah proses pergerakan partikel, molekul, ion, gas, atau cairan dan
konsentrasi tinggi kek konsentrasi yang lebih rendah. Contoh difusi yaitu
peristiwa masuknya oksigen dan keluarnya karbon dioksida pada respirasi
2) Difusi dipermudah yaitu difusi yang memerlukan bantuan protein spesik dalam
bentuk saluran protein dan protein transpor.
a) Difusi terbantu oleh saluran protein
Difusi ini terjadi pada molekul-molekul besar seperti asam amino dan
glukosa, atau ion-ion seperti K+, Na+, dan Cl–. Molekul-molekul
tersebut dapat berdifusi dengan bantuan protein integral yang
membentuk saluran protein.
b) Difusi terbantu oleh protein transport
Protein transpor memiliki sifat seperti enzim, yaitu bersifat spesik
terhadap zat dan tempat pengikatan molekul yang diangkutnya.
Protein transport dapat berubah bentuk saat mengikat dan melepas
molekul yang dibawanya. Misalnya enzim permease. Permease adalah
suatu protein (enzim) membrane sel yang akan memberi jalan bagi ion
dan molekul polar tidak bermuatan agar dapat melintasi dua lapisan
lipid hidrofobik dari membran sel. Protein transport memudahkan
difusi molekul asam amino dan glukosa.
3) Osmosis (lihat no 9)
b. Transpor aktif adalah transport zat melalui membrane yang melawan gradien
konsentrasi sehingga memerlukan energy. Transpor aktif meliputi pompa ion,
konstranspor, dan endositosis-eksositosis
1) Pompa ion adalah tanspor ion melalui membrane dengan cara melakukan
pertukaran ion dari dalam sel dengan ion diluar sel. Contoh pompa ion yaitu
Pompa ion natrium-kalium merupakan gerakan pemompaan ion K+ ke dalam
sel dan ion Na+ ke luar sel.
2) Kotranspor yaitu transport zat yang memicu transport zat yang lain. Contohnya
transport H+ mempengaruhi transport sukrosa
3) Eksositosis-endositosis
a) Eksositosis yaitu proses mengeluarkan suatu zat. Contoh proses
sekresi
b) Endositosis adalah peristiwa pembentukan kantong membran sel saat
larutan atau partikel ditransfer ke dalam sel. Ada dua bentuk
endositosis, yaitu pinositosis dan fagositosis.
1) Pinositosis adalah proses penyerapan zat cair oleh sel.
Contohnya, sel-sel epitel usus melakukan pinositosis untuk
menelan nutrisi yang dihasilkan dari proses pencernaan
makanan.
2) Fagositosis adalah proses
memakan atau
memasukkan benda padat
ke dalam sel. Sebagai
contoh, sel darah putih
memakan benda asing
yang masuk ke dalam
aliran darah
11. DAPAT MENGIDENTIFIKASI DERIVATE EPIDERMIS
sel sel inisial epidermis sebagian dapat berkembang dan bermodifikasi menjadi alat alat
tambahan lain yang disebut derivate epidermis.
Mata Ri Ki Em Tri Si Ve Lit (Derivat Epidermis)
1) Stomata berfungsi untuk pertukaran gas dan letaknya dipermukaan bawah daun.
2) Duri (Spina) berfungsi untuk melindungi diri. Contohnya bougenvile
3) Sel kipas berfungsi untuk mengurangi penguapan contohnya bamboo dan rumput teki
4) Emergensia adalah tonjolan dari epidermis. Contohnya duri pada bunga mawar
5) Trikoma adalah rambut rambut dari epidermis yang berfungsi untuk mellindungi diri.
Contohnya pada daun waru
6) Silica/ sel kersik adalah bagian dari epidermis yang berbentuk bulat, elips, atau pelana
dan berisi Kristal kersik. Contohnya pada batang tebu
7) Velamen adalah sel mati yang terdapat di bagan akar gantung pada tumbuhan epifit.
Fungsi nya untuk menyimpan air dan menyerap O2. Contoh pada tanaman anggrek
8) Litokus adalah bagian epidermis yang mengalami penebalan contonya pada daun
tanaman ficus
12. DAPAT MENGIDENTIFIKASI CIRI CIRI JARINGAN TUMBUHAN
Jaringan tumbuhan dibedakan menjadi dua yaitu jaringan meristem (embryonal) dan jaringan
permanen (dewasa)
1) Jaringan meristem memiliki ciri
Aktif membelah
Tidak memiliki ruang antar sel
Sel mengandung banyak protoplasma
Memeliki satu atau dua inti
Vakuola kecil kecil
Dinding sel tipis
2) Jaringan permanen memiliki ciri
Tidak membelah
Vakuola besar
Terdapat ruang antar sel
Dinding sel tebal
Terkadang sel sel nya telah mati
13. DAPAT MENGIDENTIFIKASI BERKAS TIPE PENGANGKUTAN
Berdasarkan letak xylem dan floem berkas pengangkut dibedakan menjadi tiga tipe dasar
yaitu sebagai berikut
1) Tipe kolateral yaitu xylem dan floem terletak berdampingan dengan floem berada di
bagian luar xylem
a) Kolateral terbuka yaitu jika antara folem dan xylem terdapat cambium
b) Kolateral terutup yaitu jika diantar xylem dan floem tidak ada cambium serta
diantara xylem dan floem di hubungka oelh jaringan parenkim
c) Tipe bikolateral yaitu jika floem luar, floem dalam, cambium luar dan
cambium dalam dengan urutan posisi dari arah luar ke arah dalam yaitu floem
luar, cambium luar, xylem , cambium dalam, dan floem dalam.
2) Tipe konsentris yaitu jika xylem dikelilingi floem atao sebaliknya
a) Konsentris amfikribal yaitu jika xylem berada di tengah dan dikelilingi oleh
floem
b) Konsentris amfivasal yaitu jika floem berada di tengah dan dikelilingi oleh
xylem
3) Tipe radial yaitu jika letak xylem dan floem bergantian sesuai dengan jari jari
lingkaran
2) Batang
3) Daun
4) Bunga
a.
20. DAPAT MENGIDENTIFIKASI LAPISAN PADA ORGAN
21. DAPAT MENGELOMPOKAN TULANG
22. DAPAT MENGIDENTIFIKASI BAGIAN DARI TULANG TENGKORAK
23. DAPAT MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR PERSENDIAN
24. DAPAT MENGIDENTIFIKASI DIAGRAM MYOFIBRIL
25. DAPAT MENGIDENTIFIKASI NAMA GERAKAN TUBUH
26. DAPAT MENGIDENTIFIKASI BAGIAN ORGAN JANTUNG
27. DAPAT MELENGKAPI BAGIAN PEMBULUH DARAH
28. DAPAT MENJELASKAN ARTI TEKANAN DARAH
29. DAPAT MENENTUKAN GOLDAR
30. DAPAT MENGIDENTIFIKASI KELAINAN PADA SYSTEM PEREDARAN DARAH
31. DAPAT MENGANALISIS PERANAN VAKUOLA PADA SYSTEM PERTAHANAN
TUMBUHAN
32. DAPAT MENJELASKAN PERBEDAAN SEL HEWAN DAN TUMBUHAN
33. DISAJIKAN KASUS PENERAPAN OSMOSIS DAPAT MENJELASKAN KAITAN
PERISTIWA TERSEBUT
34. DAPAT MENYEBUTKAN CIRI CIRI JARINGAN TUMBUHAN
35. DAPAT MENJELASKAN TAHAPAN KULTUR JARINGAN
36. DAPAT MENGIDENTIIKASI CIRI CIRI JARINGAN OTOT
37. DAPAT MENJELASKAN PENYEBAB KELELAHAN OTOT
38. DAPAT MENYEBUTKAN MACAM GANGGUAN PADA SYSTEM RANGKA
39. DAPAT MENJELASKAN SKEMA PEREDARAN DARAH
40. DAPAT MENGANALISA KASUS PEREDARAN DARAH