Anda di halaman 1dari 7

Tenosynovitis

A. Pengertian
Tenosynovitis adala suatu peradangan tendon
dan selubungnya (tendon sheath) yang dapat
menybabkan pembengkakan dan nyeri otot
(orthopaedic dictionary).
Tenosynovitis dibagi menjadi 3 yaitu
1. Dequervain’s
2. Volar flexor tenosynovitis
3. Volar tenosynovitis
B. Etiologi
Penyebab utama adalah penetrating trauma,
infeksi tersering disebabkan oleh flora normal kulit seperti staphylococus dan
streptococus. Yang paling sering adalah streptococus aureus.
penyebab lain
Luka gigitan : Hemophilis spesies, bakteriaerob dan gram negtif
Penyebaran melalui darah : Mycobacterium tuberculosa, nisseria gonorrea
Micellanus : Pseudomonas aerigonosa
C. Epidemiologi
 Terjadi pada usia 52--62 tahun an
 Lebih banyak terjadi pada wanita (72%)
 Penyakit ini sering terjadi di daerah tangan
D. Faktor Resiko
 Luka tusukan
 Laserasi
E. Manifestasi Klinis
Gejala klinis (tanda kaavel sign)
 Jari dalam posisi sedikit fleksi
 Bengkak dalam bentuk fusiform
 Nyeri tekan sepanjang tendon sheath
 Nyeri pada saat dilakukan pasif fleksi jari
F. Patofisiologi
Trauma penetrasi

Jaringan lunak terbuka Respon vaskular dan


Mudah terjadi infeksi seluler
Antibiotik:
infeksi (trauma Pembuluh darah
tembus) Tahap proliferasi mengeluarkan platelet
Reaksi Imun Reaksi Inflamasi
(produksi kolagen)
Menutupi vaskuler yang
Makrofag Histamin terbuka
Tahap maturasi

Pembuluh darah
Pirogen vasokonstriksi
Vasodilatasi Fibrosis
endogen: IL-1

penempelan endotel
Merangsang Analgetik: yang menutup pembuluh
pengeluaran NSAID darah
PGE2 pada
hipotalamus nyeri, eritema,
vasokontriksi kapiler,
dan rasa hangat
lokal reflex, adanya
Menaikkan
vasodilator
suhu tubuh
Analgetik:
NSAID peningkatan
Demam permeabilitas vena

cairan darah keluar dari


pembuluh darah
Pasang bidai:
mengurangi
gerakan berlebihan eksudasi

Nekrosis fleksi yang terus menerus, Radang


Hipoksia edema jaringan
cairan banyak yang keluar synovial

Rujuk ke RS (Ortopedi)
untuk tindakan definitif
insisi, drainase, dan
debrideman)
G. Diagnosis
1. Anamesis
2. Pemeriksaan Fisik
Look
Warna kulit berbeda dengan tangan yang sehat, terlihat merah. Tampak tangan
bengkak terutama pada bagian thenar dan jari tangan dua dan tiga. Jari tangan
menekuk.
Feel
Tangan dan jari tangan teraba hangat, dan nyeri bila ditekan dan bila diluruskan.
Move
Gerakan sendi pergelangan tangan terbatas
NVD
Pulsasi: A. Radialis dan A. Ulnaris kanan dan kiri (+), tes kapiler normal
Motorik: kekuatan tangan kiri : 5, tangan kanan tidak bisa diperiksa, sensibilitas
menurun.
3. Pemeriksaan penunjang
Hb : 10,2 (N: 13-16 g/dl)
Hematokrit : 30,6 (N: 40-48%)
Leukosit : 11,5 (N : 4,0 - 10,0)
Trombosit : 200.000 (N : 150-450 ribu)
Laju endap darah : 30 (N : <10)
CRP (C-Reactive Protein) : positif (Normal : Negatif)
Kadar Asam urat dalam batas normal.
Kadar gula darah sewaktu normal.

Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan :


Leukosit meningkat pada infeksi proksial atau adanya keterlibatan sistemik.
Leukosit tidak meningkat pada infeksi non supuratif. Pada pasien
immunocompromised tidak terjadi peningkatan leukosit.
LED dapat meningkat pada kasus ini dan menetepa pada kasus nonsupuratif.
Pada pemeriksaan histopatologi dan synovial biopsy didapatkan inflamasi baik
akut atau kronik.
H. Komplikasi

Tenosinovitis jarang terjadi, namun sangat berbahaya.


Jika tidak sering diobati tendon menjadi nekrosis / adhesi fibrosa diantara tendon dan
selubung pembungkusnya jari tidak dapat digunakan secara permanen.
I. Diagnosis Banding
1. De quervain tenosynovitis
Penebalan dari selubung tendon (ekstensor pollicis brevis dan abduktor pollicis
longus)

2. Trigger finger
Disebabkan oleh inflamasi sehingga terjadi penebalan selubung tendon fleksor dan
penyempitan pada celah selubung retinaculum
J. Tata Laksana
1. Farmakologi
Pada pasien yang datang dengan keadaan yang belum parah, pemberian antibiotic
secara intravena memberikan hasil yang baik, antibiotic yang diberikan antara lain :
 Cefazolin 1-2 gram setiap 6 atau 8 jam
 Clindarnisis 600-800 mg setiap 8 jam
 Ampicilin surbaktam 1,5-3 gram tiap 8 jam
2. Non Farmakologi
Insisi : insisi adalah pembuatan jalan keluar nanah secara bedah (dengan scapel).
Drainase : tindakan eksplorasi pada fascial space yang terlibat untuk mengeluarkan
nanah dari dalam jaringan, bisanya dengan menggunakan Hemostat.
Debrideman : pengangkatan secara medis jaringan yang mati, rusak atau terinfeksi.
K. Stadium Penanganan
L. Rehabilitasi
ROM (Range Of Motion)
Telapak tangan yang terfokus pada pergerakan sendi.
Semua kegiatan harus dilakukan secara pelan-pelan dan halus. Pertahankan setiap posisi
selama 3-5 detik sebelum relaksasi.
 DIP Joint Blocking
 PIP Joint Blocking
 Composite Flexion (Hook and Fist)

M. Edukasi
 Meluruskan pergelangan tangan ketika mengetik.
 Menggunakan tekanan ringan pada saat mengetik.
 Membatasi penggunaan smart phone yang berulang-ulang, dan menggunakan
smart phone dengan bijaksana (sesuai dengan kebutuhan).
 Tujuannya untuk mengurangi peradangan dan nyeri, meningkatkan rentang gerak,
serta memperkuat otot dan tendon yang terkena.
N. Prognosis
Prognosis penyakit Tenosinovitis Supuratif ini baik. Fungsi normal dapat kembali setelah
pasien mendapatkan perawatan terhadap inflamasi yang adekuat. (Hoppenfield, 1999)
O. Pencegahan
Mengurangi aktifitas fisik yang terus menerus atau monoton.
Menggunakan alat pengaman ketika sedang melakukan sesuatu kegiatan, contohnya :
menggunakan sarung tangan ketika berkebun.

Anda mungkin juga menyukai