PENDAHULUAN
3. Pelaksanaan Politik Luar Negeri Bebas Aktif pada Masa Orde Lama
Pada masa orde lama (Demokrasi Terpimpin), politik luar negeri Indonesia pernah belok
ke arah negara-negara Eropa Timur atau Uni Sovyet, dan memusuhi negara-negara eropa. Hal ini
disebabkan oleh dua faktor penting, yaitu:
a. Faktor dari dalam negeri (intern), yaitu karena dominannya (besarnya pengaruh) Partai
Komunis Indonesia (PKI) menguasai kehidupan politik Indonesia;
b. Faktor dari luar negeri (ekstern), yaitu kurang simpatiknya bangsa eropa dan Amerika dalam
menghadapi berbagai persoalan di negara Indonesia.
Dengan dua alasan itu, pemerintah Indonesia akhirnya membelokkan haluan politiknya
ke arah timur (Uni Sovyet). Indonesia mengambil haluan politik luar negeri dengan membentuk
Poros Jakarta _ Hanoi _ Phnom Penh _ Peking _ Pyongyang.
Dianutnya politik luar negeri yang cenderung condong ke Sovyet menyebabkan
perubahan kehidupan sosial politik bangsa Indonesia. Partai Komunis Indonesia (PKI)
berkembang dengan leluasa. Partai-partai politik lain dibubarkan satu per satu, sehingga dalam
negara hanya ada satu partai, yaitu Partai Komunis Indonesia (PKI). Puncaknya terjadilah
peristiwa G30S/PKI pada tanggal 30 September 1965.
Faktor penting yang ikut menentukan perumusan politik luar negeri Indonesia :
a. Posisi Geografis, adanya posisi silang, antara dua samudra dan dua benua
b. Penduduk, jumlah penduduk yang besar dan potensial sebagai tenaga yang efektif akan
menjadi modal dasar pembangunan.
c. Kekayaan Alam, kekayaan alam yang kita miliki harus dikelola dengan baik
d. Militer, TNI sebagai kekuatan pertahanan senantiasa ditingkatkan profesionalitasnya
e. Perkembangan situasi Internasional, adanya kesenjangan antara negara maju dan negara
berkembang, konflik regional, konfik internasional dsb.
f. Kualitas Diplomasi, bagaimana mempersiapkan, merekrut dan mendidik tenaga diplomat
yang handal dan profesional sehingga dapat melindungi kepentingan nasional dan dapat
mewakili Indonesia di forum-forum internasional.
A. Kesimpulan
Hubungan dan kerjasama antar bangsa muncul karena tidak meratanya pembagian kekayaan
alam dan perkembangan industri di seluruh dunia sehingga terjadi saling ketergantungan antara
bangsa dan negara yang berbeda.Karena hubungan dan kerjasama ini terjadi terus menerus,
sangatlah penting untuk memelihara dan mengaturnya sehingga bermanfaat dalam pengaturan
khusus sehingga tumbuh rasa persahabatan dan saling pengertian antar bangsa di dunia.
Politik luar negeri adalah strategi yang digunakan suatu negara dalam hubungannya dengan
negara-negara lain. Maka politik luar negeri berhubungan erat dengan kebijakan yang akan
dipilih oleh suatu negara. Hal ini terkait dengan politik luar negeri yang diterapkan Indonesia.
Kebijakan politik luar negeri Indonesia bebas aktif tentunya merupakan strategi politik yang
diterapkan Indonesia dalam politik global. Agar prinsip bebas aktif ini dapat
dioperasionalisasikan dalam politik luar negeri Indonesia maka setiap periode pemerintahan
hendaklah menetapkan landasan operasional politik luar negeri Indonesia yang senantiasa
berubah sesuai dengan kepentingan nasional. Perumusan politik luar negeri suatu negara tak
terlepas dari kepentingan nasional negara yang bersangkutan. Dengan kata lain, ketika
kepentingan nasional suatu negara terancam, maka politik luar negeri akan dikeluarkan sebagai
salah satu upaya dalam mengamankan kepentingan ansional negara yang bersangkutan.
Sengketa internasional adalah suatu perselisihan antara subjek-subjek hukum
internasional mengenai fakta, hukum atau politik dimana tuntutan atau pernyataan satu pihak
ditolak, dituntut balik atau diingkari oleh pihak lainnya.
B. Saran
Hubungan internasional sangatlah penting bagi suatu Negara, dalam era globalisasi yang
sangat kompleks ini tidak ada suatu Negara yang dapat berdiri sendiri. Dengan adanya hubungan
internasional, pencapaian tujuan Negara akan lebih mudah dilakukan dan perdamaian dunia akan
mudah diciptakan. Realitas menunjukkan bahwa setiap bangsa memiliki kebutuhan
mempertahankan kelangsungan hidupnya dan tidak selalu dapat dipenuhi oleh potensi setiap
bangsa. Keadaan yang demikian mendorong untuk saling mengadakan hubungan antar negara.
DAFTAR PUSTAKA
· http://deviapriyanti158.blogspot.com
· http://pubdok-sumedang.blogspot.com
· http://mayka-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-59445-PIHI-
Sejarah%20Perkembangan%20Ilmu%20Hubungan%20Internasional.html
· http://anggreita-shaskia-fisip12.web.unair.ac.id/artikel
· http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_luar_negeri
· http://dhienasicewecute.blogspot.com/
· http://pyonk2pyonk.blogspot.com/
· Lks Modul Kewarganegaraan, Tim edukasi HTS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, hidayah, serta
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang mengenai “Hubungan
Internasional dan Organisasi Internasional” ini tepat waktu.
Dalam penulisan ini penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekeliruan, olehnya
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
penulisan-penulisan selanjutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya.
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................. 9
Daftar Pustaka
HUBUNGAN INTERNASIONAL DAN
ORGANISASI INTERNASIONAL
DI
S
U
S
U
N
OLEH :
MAIKEL