Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pada umumnya, negara yang telah merdeka dan bedaulat penuh akan mengadakan hubungan
dengan negara lain. Setiap negara memiliki perbedaan masyarakat, struktur pemerintah,
kepentingan nasional dan perbedaan-perbedaan lainnya. Namun, perbedaan tersebut biasanya
menimbulkan suatu kebutuhan yang menyebabkan adanya hubungan internasional. Bahkan tidak
bisa dipungkiri bahwa suatu negara yang tidak dapat menjalin hubungan internasional dengan
negara lain akan sulit untuk mempertahankan kedaulatannya. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa hubungan internasional diperlukan karena suatu negara memiliki ketergantungan dengan
negara lain dalam hal memenuhi semua kebutuhan dan menjaga kedaulatan negaranya. Pada
makalah ini akan dibahas beberapa hal mengenai hubungan hubungan internasional yang
meliputi hal hal yang melatarbelakangi timbulnya hubungan internasional, kebijakan yang
dilakukan Indonesia dalam politik luar negeri dan sengketa sengketa internasional serta berbagai
aspeknya.

1.2 Rumusan Masalah


Perumusan Masalahnya meliputi :
1.2.1 Bagaimana Latar Belakang Munculnya Hubungan Internasional ?
1.2.2 Apa saja Makna Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia ?
1.2.3 Jelaskan Pengertian Sengeketa Internasional dan Berbagai aspeknya ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar belakang munculnya hubungan internasional


Faktor penyebab terjadinya hubungan internasional adalah kekayaan alam dan
perkembangan industri yang tidak merata. Setiap negara memiliki sumber kekuatanyang
berbeda. Mungkian ada negara yang kaya akan sumber daya alam, ada pula negara yang banyak
jumlah penduduknya,sementara negara lain mengandalkan berlimpahnya jumlah ilmuwan. Hal
tersebut mendorong kerjasama antar negara dan antar individu yang tunduk pada hukum yang
dianut negaranya masing-masing. Hubungan Internasional merupakan hubungan antarnegara
atau antar individu dari negara yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut baik dalam hubungan
politis, budaya, ekonomi ataupun hankam.
Kerjasama ini tidak hanya diperlukan oleh bangsa atau negara yang berkembang. Akan
tetapi, juga negara-negara besar dan maju. Hubungan internasional Indonesia dengan negara lain
dilandasi oleh persamaan derajat dan didasarkan pada kemajuan serta persetujuan dari beberapa
atau semua negara.
. Beberapa faktor yang ikut menentukan dalam proses hubungan internasional, baik secara
bilateral maupun multilateral, antara lain adalah kekuatan nasional, jumlah penduduk, sumber
daya, dan letak geografis. Jika suatu negara memiliki kekuatan empat faktor tersebut, maka
negara tersebut relatif lebih longgar untuk mengadakan hubungan internasional. Namun, jika
empat faktor kekuatan tersebut lemah, maka suatu negara akan sangat membutuhkan hubungan
internasional.
1. Manusa adalahmahluk social sehingga memiliki kecenderungan untuk bergaul dan
bekerjasama dengan manusia lainnya. Kecenderungan untuk berkelompok dan bekerjasama
manusia lainnya juga didorong oleh naluri untuk memenuhi kebutuhannya baik secara
lahirian maupun batiniah.
2. Sebagai bangsa, manusua tak mungkin hidup tanpa menjalin hubungan dengan bangsa lain.
3. Lahirnya era keterbukaan lahirnya era globalisasi, yang imbasnya adalah
a. Hubungan antarbangsa makin erat karena pada era ini kemajuan teknologi informasi makin
pesat, sehingga hubungan antar warga dunia tak dapat dibatasi oleh apa pun.
b. Ketergantungan antar warga makin tinggi, sehingga kebijakan demostik suatu negara (bangsa)
tak bias dilepaskan begitu saja dari pertimbangan pandangan internasional.
c. Karena ketergantungan antarnegara makin tinggi serta hubungan makin erat, maka tidak dapat
dihindari efek negatifnya, yaitu gesekan kepentingan antarn negara yang satu dan negara
yang lainnya. Untuk itu, perlu diadakan hubungan internasional guna menyelesaikan
masalah-masalah tersebut dengan menentukan pola hubungan yang jelas.
d. Bangsa Indonesia perlu menetapkan pola hubungan dengan bangsa lain dengan landasan yang
kokoh baik landasan formal maupun material, sehingga kepentingan nasional tetap
dikedepankan. Dengan demikian, dalam percaturan internasional, bangsa kita tetep kokoh
dan tidak mudah terombang-ambing serta menjadi subjek dan bukan menjado objek.
Pada saat pecahnya perang dunia ke II para pakar ilmu Hubungan Internasional terus
berlanjut untuk fokus pada asal muasal hubungan internasional atau antar negara, dalam
usahanya untuk memahami penyebab pecahnya perang. Setelah konflik tersebut ada beberapa
usaha yang diperbaharui untuk mencapai perdamaian dunia. Ditandai dengan lahirnya PBB pada
tahun 1945.
Pada masa yang penuh pengawasan ini, banyak negarawan membentuk pandangan bahwa
menghilangkan perang sangatlah tidak mungkin. Lalu mereka lebih memilih untuk berfokus pada
bagaimana cara untuk membatasi dan mengontrol konflik global.

B. Makna Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia


Suatu bangsa yang merdeka tidak dengan serta merta dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari
negara lain. Untuk menjaga kelangsungan hidupnya dan mempertahankan kemerdekaannya,
negara tersebut membutuhkan dukungan dari negara lain. Nah, untuk mendapatkan dukungan
tersebut, suatu negara harus mengadakan hubungan yang baik dengan negara lain. Misalnya,
ketika awal berdirinya negara Kesatuan republik Indonesia, untuk memperoleh pengakuan dan
dukungan dari negara lain terhadap kemerdekaannya, para pendiri negara kita mengadakan
hubungan dengan Australia, Amerika Serikat, Belgia, Mesir dan sebagainya. Alhasil,negara kita
dapat berdiri dengan tegak dan mempertahankan kemerdekaanya sampai sekarang.
Hubungan yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain, tentu saja tidak bisa
dilepaskan dari kebijakan politik luar negeri suatu negara termasuk Indonesia, perlu dipahamami
dulu definisi atau pengertian dari politik luar negeri seperti di bawah ini:
1. Politik luar negeri adalah strategi dan taktik yang digunakan oleh suatu negara dalam
berhubungan dengan negara lain.
2. Politik luar negeri merupakan kumpulan kebijaksanaan atau setiap yang ditetapkan oleh suatu
negara untuk mengatur hubungan dengan negara lain untuk yang ditujukan untuk kepentingan
nasional.
3. Politik luar negeri merupakan penjabaran dari politik nasional, sedangkan politik nasional
merupakan penjabaran untuk dari kepentingan nasional atau tujuan negara yang bersangkutan.
Jadi, pada dasarnya politik luar negeri merupakan strategi untuk melaksanakan kepentingan
nasional atau tujuan negara yang ada kaitannya dengan negara lain.
Dalam sejarah bangsa Indonesia, sejak tanggal 2 September 1948, Pemerintah Indonesia
mengambil haluan bebas aktif untuk politik luar negerinya. Dalam siding Badan Pekerja Komite
Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP), Pemerintah Indonesia menyampaikan sikap politik luar
negeri Indonesia seperti berikut. Sikap pemerintah tersebut dipertegas lagi oleh kebijakan politik
luar negeri Indonesia yang antara lain dikemukakan oleh Drs. Moh. Hatta. Ia mengatakan, bahwa
tujuan politik luar negeri Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara;
b. Memperoleh barang-barang dari luar untuk memperbesar kemakmuran rakyat, apabila barang-
barang itu tidak atau belum dapat dihasilkan sendiri;
c. Meningkatkan perdamaian internasional, karena hanya dalam keadaan damai Indonesia dapat
membangun dan syarat-syarat yang diperlukan untuk memperbesar kemakmuran rakyat;
d. Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai cita-cita yang tersimpul dalam Pancasila,
dasar dan falsafah negara Indonesia.
Politik yang bebas aktif, bebas berarti bahwa bangsa Indonesia bebas menentukan dan
berhubungan dengan negara mana pun. Kita tidak membatasi hubungan dengan bangsa-bangsa
Eropa saja atau dengan bangsa Timur saja. Kita berhubungan dengan semua bangsa di dunia.
Aktif, artinya bahwa bangsa Indonesia turut aktif dalam menciptakan perdamaian dunia.
Perwujudannya, bahwa bangsa Indonesia akan berusaha untuk membantu negara-negara yang
terjajah agar terbebas dari penjajahan, tidak mau menjajah bangsa lain, dan selalu mengutamakan
jalan pemecahan dengan cara damai terhadap setiap konflik yang terjadi.

1. Tujuan dan Prinsip Politik Luar Negeri Indonesia


Apabila kita simpulkan dari uraian di atas, tujuan politik luar negeri Indonesia bebas aktif
ialah:
a. untuk menjaga kedaulatan negara dan mempertahankan kemerdekaan bangsa;
b. ikut serta menciptakan perdamaian dunia internasional, sebab hanya dalam keadaan damai kita
dapat memenuhi kesejahteraan rakyat;
c. menggalang persaudaraan antarbangsa sebagai realisasi dari semangat Pancasila.
Dalam menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif, bangsa Indonseia menjalankan
prinsip-prinsip berikut:
a. Negara Indonesia menjalankan politik damai, dalam arti bangsa Indonesia bersama-sama
dengan masyarakat bangsa-bangsa lain di dunia ingin menegakkan perdamaian dunia;
b. Negara Indonesia ingin bersahabat dengan negara-negara lain atas dasar saling menghargai
dan tidak akan mencampuri urusan dalam negeri negara lain. Indonesia menjalankan politik
bertetangga baik dengan semua negara di dunia.
c. Negara Indonesia menjunjung tinggi sendi-sendi hukum internasional;
d. Indonesia membantu pelaksanaan keadilan sosial internasional dengan berpedoman kepada
Piagam PBB.

2. Landasan Politik Luar Negeri Indonesia


Pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif memilki landasan yang kuat
dan kokoh. Landasan tersebut tercantum pada alinea pertama dan keempat Pembukaan UUD
Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 serta pasal 11 UUD 1945. Dalam alinea
pertama disebutkan, " penjajahan harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan
dan perikeadilan." Sedangkan dalam alinea keempat dinyatakan, " ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial " Pasal 11 ayat 1
UUD 1945 berbunyi, "Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan
perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain."
Selain landasan tersebut, pelaksanaan politik luar negeri Indonesia bebas aktif juga
berdasar pada Keterangan Pemerintah di depan sidang BP-KNIP tanggal 2 September 1948.
Politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif tetap diabdikan untuk mencapai kepentingan
dan tujuan nasional bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
Secara sosial bangsa Indonesia menghendaki kehidupan yang damai dengan semua
negara di dunia. Sebab itu, kita tidak hanya menjalin kerjasama dengan negara-negara tertentu
saja. Kita terbuka terhadap semua bangsa dan negara dalam menjalin kerjasama.
Secara kejiwaan, apabila bangsa kita membatasi diri hanya dengan negaranegara tertentu
saja, maka dapat menyebabkan bangsa kita terkucil oleh salah satu kelompok. Karena alasan itu
juga, bangsa Indonesia menentukan haluan politik luar negeri yang bebas aktif. Bebas artinya
dalam menjalin hubungan internasional tidak dibatasi pada negara-negara tertentu saja. Aktif
artinya, bangsa kita tak mau tinggal diam dalam upaya menciptakan perdamaian dan keamanan
internasional.

3. Pelaksanaan Politik Luar Negeri Bebas Aktif pada Masa Orde Lama
Pada masa orde lama (Demokrasi Terpimpin), politik luar negeri Indonesia pernah belok
ke arah negara-negara Eropa Timur atau Uni Sovyet, dan memusuhi negara-negara eropa. Hal ini
disebabkan oleh dua faktor penting, yaitu:
a. Faktor dari dalam negeri (intern), yaitu karena dominannya (besarnya pengaruh) Partai
Komunis Indonesia (PKI) menguasai kehidupan politik Indonesia;
b. Faktor dari luar negeri (ekstern), yaitu kurang simpatiknya bangsa eropa dan Amerika dalam
menghadapi berbagai persoalan di negara Indonesia.
Dengan dua alasan itu, pemerintah Indonesia akhirnya membelokkan haluan politiknya
ke arah timur (Uni Sovyet). Indonesia mengambil haluan politik luar negeri dengan membentuk
Poros Jakarta _ Hanoi _ Phnom Penh _ Peking _ Pyongyang.
Dianutnya politik luar negeri yang cenderung condong ke Sovyet menyebabkan
perubahan kehidupan sosial politik bangsa Indonesia. Partai Komunis Indonesia (PKI)
berkembang dengan leluasa. Partai-partai politik lain dibubarkan satu per satu, sehingga dalam
negara hanya ada satu partai, yaitu Partai Komunis Indonesia (PKI). Puncaknya terjadilah
peristiwa G30S/PKI pada tanggal 30 September 1965.
Faktor penting yang ikut menentukan perumusan politik luar negeri Indonesia :
a. Posisi Geografis, adanya posisi silang, antara dua samudra dan dua benua
b. Penduduk, jumlah penduduk yang besar dan potensial sebagai tenaga yang efektif akan
menjadi modal dasar pembangunan.
c. Kekayaan Alam, kekayaan alam yang kita miliki harus dikelola dengan baik
d. Militer, TNI sebagai kekuatan pertahanan senantiasa ditingkatkan profesionalitasnya
e. Perkembangan situasi Internasional, adanya kesenjangan antara negara maju dan negara
berkembang, konflik regional, konfik internasional dsb.
f. Kualitas Diplomasi, bagaimana mempersiapkan, merekrut dan mendidik tenaga diplomat
yang handal dan profesional sehingga dapat melindungi kepentingan nasional dan dapat
mewakili Indonesia di forum-forum internasional.

C. Sengketa Internasional dan Berbagai Aspeknya


1 Pengertian Sengketa Internasional
Sengketa internasional adalah suatu perselisihan antara subjek-subjek hukum
internasional mengenai fakta, hukum atau politik dimana tuntutan atau pernyataan satu pihak
ditolak, dituntut balik atau diingkari oleh pihak lainnya.

2 Penyebab Sengketa Internasional


Sengketa tersebut terjadi karena berbagai sebab, antara lain :
1. Salah satu pihak tidak memenuhi kewajiban dalam perjanjian Internasional.
2. Perbedaan penafsiran mengenai isi perjanjian Internasional.
3. Perebutan sumber-sumber ekonomi
4. Perebutan pengaruh ekonomi
5. Adanya intervensi terhadap kedaulatan Negara lain
6. Perluasan pengaruh politik& ideologi terhadap negara lain
7. Adanya perbedaan kepentingan
8. Penghina terhadap harga diri bangsa
9. Ketidaksepahaman mengenai garis perbatas-an antar negara yang banyak yang belum tersele-
saikan melalui mekanisme perundingan (bilateral dan ).
10. Peningkatan persenjataan dan eskalasi kekuatan militer baik oleh negara-negara yang ada di
kawa-san ini, maupun dari luar kawasan.
11. Eskalasi aksi terorisme lintas negara, dan gerakan separatis bersenjata yang dapat
mengundang kesalahpahaman antar negara bertetangga.

Penyebab timbulnya sengketa Internasional meliputi berbagai bidang sebagai berikut :


a. Bidang Politik
b. Batas Wilayah (laut teritorial dan daratan)
c. Bidang Ekonomi
3 Masalah-Masalah Internasional
Masalah internasional adalah masalah yang timbul dalam hubungan antarnegara yang diatur
dalam hukum internasional.
Masalah Internasional, antara lain sebagai berikut :
a. Intervensi
Intervensi adalah tindakan suatu negara untuk mencampuri urusan negara lain, intervensi
bertentangan dengan hukum internasional bila]
b. Penyerahan (ekstradisi)
Ekstradisi adalah penyerahan seseorang yang dituduh melakukan tindakan pidana atau sudah
dijatuhi hukuman oleh suatu negara, dan bersembunyi atau melarikan diri ke negara lain
untuk dikembalikan ke negara asal.
c. Suaka (asylum)
Suaka adalah perlindungan yang diberikan oleh suatu negara kepada warga negara dari
negara lain. Pemberian suaka didasarkan dua pertimbangan, yaitu pertimbangan kemanusiaan
dan pertimbangan politik. Pemberian suaka ini biasanya akan membentuk hubungan antara
negara yang memberikan suaka dengan negara yang warga negaranya mendapat suaka.
d. Hukum Netralitas
Netralitas adalah sikap suatu negara yang tidak turut berperang dan tidak ikut dalam
permusuhan.
Menurut Grotius ada dua prinsip umum nertralitas, yaitu sebagai berikut :
1) Negera netral tidak boleh berbuat sesuatu yang dapat memperkuat pihak-pihak yang
berperang, sedangkan yang berperang berdasarkan alasan perang yang tidak adil. Di samping
itu, negara netral tidak boleh menghalang-halang gerakan pihak berperang yang alasan
perangnya adalah adil.
2) Jika sulit menentukan adil atau tidaknya suatu perang, maka negara netral harus
memperlakukan pihak-pihak berperang secara sama.

D. Hakekat Organisasi Internasional


Kedudukan organisasi internasional sebagai subjek hukum internasional sekarang tidak
diragukan lagi, walaupun pada mulanya belum ada kepastian mengenai hal ini. Dalam
merumusakan definisi organisasi nasional, para sarjana tidak merumuskannya secara langsung
akan tetapi cenderung mengilustrasikan substansi dari pada organisasi internasional yang
mengarah pada kriteria-kriteria serta elemen-elemen dasar atau minimal yang harus dimiliki oleh
suatu entitas yang bernama organisasi internasional.
Sumaryo Suryokusumo berpendapat bahwa organisasi internasional adalah suatu proses,
organisasi internasional juga menyangkut aspek-aspek perwakilan dari tingkat proses tersebut
yang telah dicapai pada waktu tertentu. Organisasi Internasional juga diperlukan dalam rangka
kerjasama menyesuaikan dan mencari kompromi untuk menentukan kesejahteraan serta
memecahkan persoalan bersama serta mengurangi pertikaian yang timbul.[4]

E. Klasifikasi Organisasi Internasional


Shermers mengklasifikasikan organisasi internasional berdasarkan struktur dan fungsi
organisasi internasional menjadi empat macam:
· Organisasi publik dan privat
- Organisasi Internasional publik adalah organisasi yang didirikan berdasarkan penjanjian antar
negara.
- Organisasi Internasional privat adalah organisasi yang didirikan berdasarkan hukum
internasional privat dan tunduk pada hukum nasional suatu negar.
· Organisasi universal dan tertutup
- Organisasi Internasional universal adalah organisasi yang memiliki karakter “universalitas,
ultimate necessity, yaitu secara pesat organisasi ini menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi
dan ketiga heterogenitas yakni dibangun atas dasar perbedaan pandangan politik, perbedaan
budaya serta perbedaan tahap kemajuan.
- Organisasi Internasional tertutup adalah organisasi yang besifat tertutup yang artinya
perhimpunan tidak akan menerima keanggotaan selain dari groupnya atau komunitas secara
terbatas.
· Organisasi suprasional dan organisasi antar pemerintah
- Organisasi Internasional suprasional merupakan organisasi kerjasama baik dalam bidang
legislasi, yudikasi dan eksekutif bahkan sampai warga negara.
- Organisasi Internasional, organisasi antar pemerintah hanya terbatas pada organ tertentu yaitu
eksekutif. Untuk IGO diterapkan pada kerjasama antarpemerintah maupun organ-organ
pemerintah selain suprasional.
· Organisasi umum dan Organisasi fungsional
- Organisasi Internasional umum sering disebut dengan organisasi politik, dengan ciri vastness
of the fields juga termanifestasi dalam delegasi-delegasi diplomatik dan delegasi politik
untuk tujuan politik.
- Organisasi fungsional sering disebut dengan organisasi tehnis yang memiliki kekhususan
dalam bidang fungsi spesifik.[6]
· Organisasi internasional dengan anggota regional dengan tujuan khusus.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hubungan dan kerjasama antar bangsa muncul karena tidak meratanya pembagian kekayaan
alam dan perkembangan industri di seluruh dunia sehingga terjadi saling ketergantungan antara
bangsa dan negara yang berbeda.Karena hubungan dan kerjasama ini terjadi terus menerus,
sangatlah penting untuk memelihara dan mengaturnya sehingga bermanfaat dalam pengaturan
khusus sehingga tumbuh rasa persahabatan dan saling pengertian antar bangsa di dunia.
Politik luar negeri adalah strategi yang digunakan suatu negara dalam hubungannya dengan
negara-negara lain. Maka politik luar negeri berhubungan erat dengan kebijakan yang akan
dipilih oleh suatu negara. Hal ini terkait dengan politik luar negeri yang diterapkan Indonesia.
Kebijakan politik luar negeri Indonesia bebas aktif tentunya merupakan strategi politik yang
diterapkan Indonesia dalam politik global. Agar prinsip bebas aktif ini dapat
dioperasionalisasikan dalam politik luar negeri Indonesia maka setiap periode pemerintahan
hendaklah menetapkan landasan operasional politik luar negeri Indonesia yang senantiasa
berubah sesuai dengan kepentingan nasional. Perumusan politik luar negeri suatu negara tak
terlepas dari kepentingan nasional negara yang bersangkutan. Dengan kata lain, ketika
kepentingan nasional suatu negara terancam, maka politik luar negeri akan dikeluarkan sebagai
salah satu upaya dalam mengamankan kepentingan ansional negara yang bersangkutan.
Sengketa internasional adalah suatu perselisihan antara subjek-subjek hukum
internasional mengenai fakta, hukum atau politik dimana tuntutan atau pernyataan satu pihak
ditolak, dituntut balik atau diingkari oleh pihak lainnya.

B. Saran
Hubungan internasional sangatlah penting bagi suatu Negara, dalam era globalisasi yang
sangat kompleks ini tidak ada suatu Negara yang dapat berdiri sendiri. Dengan adanya hubungan
internasional, pencapaian tujuan Negara akan lebih mudah dilakukan dan perdamaian dunia akan
mudah diciptakan. Realitas menunjukkan bahwa setiap bangsa memiliki kebutuhan
mempertahankan kelangsungan hidupnya dan tidak selalu dapat dipenuhi oleh potensi setiap
bangsa. Keadaan yang demikian mendorong untuk saling mengadakan hubungan antar negara.
DAFTAR PUSTAKA

· http://deviapriyanti158.blogspot.com
· http://pubdok-sumedang.blogspot.com
· http://mayka-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-59445-PIHI-
Sejarah%20Perkembangan%20Ilmu%20Hubungan%20Internasional.html
· http://anggreita-shaskia-fisip12.web.unair.ac.id/artikel
· http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_luar_negeri
· http://dhienasicewecute.blogspot.com/
· http://pyonk2pyonk.blogspot.com/
· Lks Modul Kewarganegaraan, Tim edukasi HTS
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, hidayah, serta
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang mengenai “Hubungan
Internasional dan Organisasi Internasional” ini tepat waktu.

Dalam penulisan ini penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekeliruan, olehnya
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
penulisan-penulisan selanjutnya.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya.

Banggai, Juli 2017


Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. .............................................................................. i


KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Munculnya Hubungan Internasional .................. 2


B. Makna Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia ......................... 3
C. Sengketa Internasional dan Berbagai Aspeknya ........................... 6
D. Hakekat Organisasi Internasional ................................................. 7
E. Klasifikasi Organisasi Internasional ............................................. 7
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................. 9

Daftar Pustaka
HUBUNGAN INTERNASIONAL DAN
ORGANISASI INTERNASIONAL

DI
S
U
S
U
N
OLEH :

MAIKEL

SMA NEGERI 1 BANGGAI

Anda mungkin juga menyukai