SCOR NILAI
DISUSUN OLEH :
Puji dan syukur saya ucapakan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya sehingga saya masih memberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan critical
jurnal review ini dengan judul “Understanding how university student perceptions of
resources affect technology acceptance in online learning courses”
Suatu tinjauan dari aspek politik,ekonomi,sosial, dan budaya. Critical jurnal review
ini kami buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah Tik Dalam Pendidikan,
semoga critical jurnal review ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para
pembaca.
Kami menyadari bahwa critical jurnal review ini masih jauh dari kata sempurna
karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami dengan kerendahan hati meminta
maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun kedepannya.
Terima kasih juga kepada bapak Martiano,.M.Kom,. sebagai dosen Tik Dalam
Pendidikan kami atas bimbingan dan dukungan bapak kepada kami sebagai mahasiswa bapak.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan selamat membaca materi yang ada
dalam critical jurnal review yang berbentuk makalah dapat bermanfaat sebagaimana mestinya
bagi para pembaca.
KELOMPOK
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembelajaran mempunyai dua karakteristik yaitu: Pertama, dalam proses
pembelajaran melibatkan proses mental siswa secara maksimal, bukan hanya
menuntut siswa sekedar mendengar, mencatat akan tetapi menghendaki aktivitas
siswa dalam proses berfikir. Kedua, dalam pembelajaran membangun suasana dialogis
dan proses tanya jawab terus menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kemampuan berfikir itu dapat membantu siswa untuk memperoleh
pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.
Media Pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan untuk memperagakan
fakta, konsep, prinsip atau prosedur tertentu agar tampak lebih nyata/konkrit. Alat-alat
bantu itu dimaksudkan untuk memberikan pengalaman lebih konkrit, memotivasi
serta meningkatkan daya serap dan daya ingat siswa dalam balajar. Media dapat
menumbuhkan sikap positip siswa terhadap materi dan proses belajar. Proses
pembelajaran menjadi lebih menarik apabila menggunakan media yang tepat sehingga
siswa termotifasi untuk mencintai ilmu pengetahuan yang sedang dipelajarinya.
Seorang guru dapat efektif dan efisien dalam menyajikankan materi pelajaran apabila
dapat memanfaatkan media secara baik dan tepat. Pemanfaatan media dalam
pembelajaran akan berdampak efisienasi waktu sehingga guru memiliki cukup waktu
untuk memberi perhatian dalam membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan
kepribadian, dan memotivasi belajar.
B. TUJUAN
Tujuan dari ini penelitian empiris adalah menggunakan sumber daya yang
dirasakan dan model penerimaan teknologi (PRATAM; Ku, 2009) untuk mengamati
dan mengukur keyakinan siswa tentang penggunaan sistem pembelajaran online
WebCT (OLS) dalam dua program WebCT yang ditawarkan di universitas besar di
selatan-timur Amerika Serikat. PRATAM direplikasi dari penelitian sebelumnya untuk
mengatasi faktor sumber daya yang dirasakan (R), kegunaan yang dirasakan (U),
persepsi kemudahan penggunaan (EOU), sikap terhadap penggunaan, niat perilaku
untuk menggunakan (BI), dan penggunaan sistem yang sebenarnya (USE) . Hasilnya
menunjukkan bahwa konstruk PRATAM menjelaskan data dengan baik di kedua
survei yang dilakukan. Penelitian ini memberikan kontribusi pada literatur tentang
PRATAM dengan mengidentifikasi dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku siswa dalam menanggapi OLS. Selain itu, ini memberikan wawasan untuk
administrator dan desainer instruksional untuk meningkatkan ketekunan dan retensi
siswa dalam kursus pembelajaran online.
C. MANFAAT
Penelitian ini mengidentifikasi dan meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku siswa dalam menggunakan kursus berbasis web di universitas tenggara besar
di Amerika Serikat. Sebuah sumber daya yang dirasakan berdasarkan teori dan model
penerimaan teknologi (PRATAM; Ku, 2009) diusulkan untuk menguji sumber daya
yang dirasakan siswa (R), persepsi kegunaan (U), persepsi kemudahan penggunaan
(EOU), sikap terhadap penggunaan, dan niat perilaku (BI) sebagai prediktor perilaku
penggunaan dalam kursus OL. Model penerimaan teknologi (TAM; Davis, 1986)
telah banyak diterapkan untuk menjelaskan dan memprediksi penggunaan yang
dimaksudkan dan perilaku penerimaan dalam OL
BAB II
RINGKASAN JURNAL
A. IDENTITAS JURNAL
1. Judul Artikel : Understanding how university student perceptions of
resources affect technology acceptance in online
learning courses
2. Doi : https://doi.org/10.14742/ajet2806
3. Pengarang Artikel : Stephen Anthony Sivo, Cheng-Hsin Ku, Parul Acharya
4. AlamatSitus : Australasian Journal of Educational Technology,
2018,34(4).
B. RINGKASAN ARTIKEL
1. Jurnal Pertama
A. Sistem pembelajaran online
OL adalah metode e-learning yang ditingkatkan yang melibatkan
pelatihan, pendidikan, pembinaan, informasi, dan konten pembelajaran apa pun
yang disampaikan secara digital atau elektronik. Aplikasi OL, seperti sesi
obrolan, posting dan email, memfasilitasi komunikasi antara instruktur dan siswa
dalam berbagai cara. Lembaga menyediakan lingkungan belajar yang lebih
fleksibel, interaktif, kaya, menarik, dan mudah digunakan untuk mendukung
siswa dalam pembelajaran kolaboratif, membangun pengetahuan dan berbagi ide
melalui adopsi OL. OLS (juga dikenal sebagai sistem manajemen kursus) adalah
sistem perangkat lunak yang dirancang khusus untuk fakultas dan mahasiswa.
OLS menyediakan aksesibilitas dan skalabilitas konten pembelajaran, instruksi
pusat pembelajar satu-ke-satu, dan lingkungan simulasi trial and error. Banyak
universitas telah dikontrak dengan penyedia OLS seperti WebCT, Blackboard
dan Moodle untuk memfasilitasi instruksi online dan meningkatkan OL siswa.
Blackboard, Whiteboard, Moodle, dan WebCT adalah sistem manajemen
pembelajaran populer (LMS) yang biasanya digunakan oleh lembaga pendidikan
tinggi. "LMS adalah halaman web mandiri dengan alat instruksional yang
melekat yang memungkinkan fakultas untuk mengatur konten akademik dan
melibatkan siswa dalam pembelajaran mereka". Penelitian telah memeriksa
sistem ini untuk mempelajari hasil siswa seperti persepsi, motivasi, efektivitas,
penggunaan dan penerimaan. Penelitian juga telah dilakukan pada sistem
manajemen kursus (CMS), yang diikutsertakan oleh LMSs. CMS terutama
digunakan oleh pendidik untuk mendistribusikan informasi kepada siswa dan
mempersiapkan dan mengatur materi pelajaran, tugas, dan proyek dan juga untuk
berkolaborasi dengan akademisi lain melalui pos, forum, dan pesan. CMS juga
telah diperiksa pada berbagai dimensi persepsi siswa, penggunaan, kualitas e-
kursus, dan kinerja dalam lingkungan online.
B. Tantangan untuk OL
Ada dukungan teknis minimal yang tersedia untuk orang biasa, yang
biasanya merupakan pengguna utama kebanyakan OLS. Willett (2002)
menemukan bahwa berbagai kesulitan teknis, seperti ketidakcocokan sistem,
firewall, desain perangkat lunak, kesalahan manusia, program yang dirancang
dengan buruk, kurangnya dukungan siswa, dan pengetahuan yang tidak
memadai, bisa menjadi hambatan bagi siswa untuk berinteraksi dengan dan
belajar dari OLS. Rasa frustrasi yang disebabkan oleh kesulitan teknis yang
dirasakan atau nyata, oleh karena itu, dapat mempengaruhi keyakinan, sikap, niat
dan perilaku siswa terhadap penggunaan WebCT. Tantangan lain untuk OLS
adalah tingkat drop-out secara konsisten tinggi.
D. Pembahasan Penilitian
1. Kontribusi
2. Keterbatasan
Menurut Lee dan Hung (2014), 'pembelajaran yang disengaja adalah eksplisit
ketika pelajar memperoleh satu set spesifik pengetahuan target dan ketika dia sadar
dan mampu mengartikulasikan apa yang telah dipelajari' (hal. 3). Siswa lain mungkin
hanya menggunakan Turnitin tanpa menggunakan informasi yang disediakan oleh
program untuk berpikir secara mendalam tentang bagaimana umpan balik dari
Turnitin dapat digunakan untuk memperluas pengetahuan mereka tentang praktik
penulisan akademik dan memperbaiki pekerjaan mereka. Meskipun ada kemungkinan
bahwa para siswa ini mungkin dalam beberapa cara memajukan pengetahuan mereka
tentang penulisan akademik melalui penggunaan Turnitin, hasil ini cenderung
memiliki dampak yang lebih rendah pada kinerja mereka daripada strategi yang
ditargetkan untuk perbaikan pada bagian dari siswa.
2. Jurnal Kedua
Artikel ini membahas mengenai motivasi belajar siswa dengan penggunaan
Turnitin, salah satu aplikasi pencocokan teks. Turnitin mendeteksi teks yang mirip
dengan salinan kutipan teks dari dokumen yang dikirimkan sebelumnya. Turnitin
akan menandai bagian mana yang mirip dengan kutipan teks lain dan
memprelihatkan presentase kemiripannya. . Siswa mungkin hanya menggunakan
Turnitin tanpa menggunakan informasi yang disediakan oleh program untuk berpikir
secara mendalam tentang bagaimana umpan balik dari Turnitin dapat digunakan
untuk memperluas pengetahuan mereka tentang praktik penulisan akademik dan
memperbaiki pekerjaan mereka. Untuk mendapatkan tujuan dari [penggunaan
Turnitin ini, alangkah baiknya digunakan sebagai pembelajaran yagn disengaja.
Pembelajaran yang disengaja merupakan proses memperoleh pengetahuan
yang dilakukan secara sadar oleh siswa. Ada kemungkinan bahwa para siswa ini
dalam beberapa cara memajukan pengetahuan mereka tentang penulisan akademik
melalui penggunaan Turnitin, hasil ini cenderung memiliki dampak yang lebih
rendah pada kinerja mereka daripada strategi yang ditargetkan untuk perbaikan pada
bagian dari siswa.
Untuk mendukung hal ini, diperlukan self-effacy atau penilaian sendiri
terhadap kemampuan belajar mereka. Selain itu, orientasi tujuan pencapaian juga
diperlukan. Peserta didik dengan orientasi tujuan penguasaan biasanya fokus pada
membangun kompetensi, mengembangkan keterampilan, dan menguasai tugas.
Mereka yang memiliki orientasi tujuan pendekatan kinerja cenderung fokus pada
menunjukkan kinerja yang unggul relatif terhadap kinerja orang lain
Artikel ini menggunakan penelitian kualitatif dengan 8 siswa yang dibagi
dalam dua fase. Pada fase pertama, 5 orang siswa diminta untuk menceritakan secara
tertulis ketika mereka secara bersamaan mengerjakan tugas. Kemudian, mereka
diminta untuk menceritakan reaksi pertama mereka terhadap set umpan balik turnitin
dalam bentuk video. Pada fase kedua, disusun kelompok fokus-terstruktur yang
masing-masing terdiri dari 4 siswa. Metode ini memungkinkan untuk eksplorasi
yang ditargetkan dan percakapan antar-siswa terkait persepsi utilitas dan nilai
keterlibatan dengan Turnitin.
Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
menggunakan proxy dengan orientasi tujuan kinerja yang berfokus pada pencapaian
indeks kesamaan yang rendah. Orientasi tujuan yang mendominasi ini dikaitkan
dengan rendahnya self-efficacy siswa untuk menggunakan program, dan posisi
universitas dari program sebagai alat plagiarisme. Pengalaman langsung dengan
Turnitin berkontribusi pada pergeseran dalam menggunakan program dengan
intensionalitas.
BAB III
PENILAIAN TERHADAP JURNAL
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Makalah ini memperkenalkan pengukuran sumber daya reflektif keseluruhan
R dalam TAM sebagai aspek baru dari keyakinan siswa menjadi pendidikan tinggi
OLS WebCT dan divalidasi pengaruh terhadap keyakinan, sikap, niat, dan variabel
perilaku yang ada. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian kecil dari U dan EOU
dijelaskan dalam PRATAM, menunjukkan adanya variabel eksternal. Meskipun Davis
dkk. (1989) menyarankan pengaruh variabel eksternal dalam TAM asli, temuan
serupa telah dibuat dalam lingkungan WebCT oleh Pan (2003), yang menemukan
EOU mahasiswa dan U dipengaruhi oleh variabel asing seperti efikasi diri komputer
dan subjektif norma.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian saat ini untuk menilai penggunaan
sistem aktual siswa didasarkan pada desain yang dilaporkan sendiri. Studi tambahan
yang membahas penggunaan sistem aktual baik dalam penggunaan yang dilaporkan
sendiri maupun yang direkam oleh komputer akan membawa lebih banyak
pemahaman terhadap perilaku penggunaan aktual siswa terhadap WebCT. Penelitian
saat ini hanya menilai R berdasarkan langkah-langkah reflektif. Penyelidikan lebih
lanjut pada sumber daya formatif akan membantu untuk mengetahui potensi poin
leverage untuk perilaku penggunaan siswa terhadap WebCT atau OLS lainnya. Kami
menemukan variasi dalam hubungan kausal variabel PRATAM pada dua waktu
penilaian yang berbeda. Pemeriksaan lebih lanjut dari perubahan dari waktu ke waktu
menggunakan CMS dan LMS disarankan. Kami tidak mengevaluasi pengaruh gender
dalam hal persepsi dan penggunaan di WebCT. Wong dkk. (2012) menguji perbedaan
gender dalam penggunaan dan penerimaan komputer dengan menggunakan TAM.
Penelitian selanjutnya dapat menguji pengaruh gender pada sikap lain dan
penggunaan OLS. Kehadiran sosial siswa dan keterampilan sosiabilitas dan apakah
keterampilan ini mempengaruhi cara di mana siswa merasakan dan memanfaatkan
sumber daya dan sikap mereka terhadap penggunaan sistem dapat diperiksa dalam
konteks PRATAM. Fathema, Shannon, dan Ross (2015).
DAFTAR PUSTAKA