SCOR NILAI
PSIKOLOGI REMAJA
Drs. ANDI MAPPIARE
Puji dan syukur saya ucapakan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
sehingga saya masih memberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan critical book review ini
dengan judul “PSIKOLOGI REMAJA”
Suatu tinjauan dari aspek politik,ekonomi,sosial, dan budaya. Critical book review ini saya
buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah psikologi pendidikan, semoga critical
book review ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca.
Saya menyadari bahwa critical book review ini masih jauh dari kata sempurna karena
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya dengan kerendahan hati meminta maaf dan
mengharapkan kritik dan saran yang membangun kedepannya.
Terima kasih juga kepada Ibu PENY HUSNA HANDAYANI, S.Pd.,M.Pd sebagai dosen
mata kuliah Psikologi Pendidikan kami atas bimbingan dan dukungan ibu kepada kami sebagai
mahasiswa ibu.
Akhir kata saya mengucapkan terimah kasih dan selamat membaca materi yang ada dalam
critical book review yang bentuk makalah dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para
pembaca.
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui mengenai Psikologi Remaja
2. Untuk mengetahui bagaimana cara menghadapi Psikologi pada Remaja
C. MANFAAT
1. Untuk menyelesaikan tugas Critical book refiew Teknologi Informasi
2. Agar lebih mengetahui tentang materi yang di bahas mengenai Psikologi Remaja
BAB II
PEMBAHASAN
A. IDENTITAS BUKU
1. Judul buku : PSIKOLOGI REMAJA
BAB I
REMAJA: KELOMPOK YANG PERLU DIPAHAMI
“Remaja”, kata itu mengandung aneka kesan. Ada orang berkata bahwa remaja
marupakan kelompok yang biasa saja, tiada beda dengan kelompok manusia lain
sementara pihak lain menganggap bahwa remaja adalah kelompok orang-orang yang
sering menyusahkan orang-orang tua. Pada pihak lainnya lagi, mengangap bahwa remaja
sebagai potnsi manusia yang perlu dimanfaatkan. Tetapi manakala remaja sendiri yang
dimintai kesannya maka mereka akan menyatakan yang lain. Mungkin mereka kaan
mengatakan bahwa remaja yang mendapat kesan bahwa kelompoknya adalah kelompok
minoritas yang punya warna tersendiri, yang punya dunia tersendiri yang sukar dijamah
oleh orang-orang tua. Tidak mustahil adanya kesan remaja bahwa kelompoknya adalah
kelompok yang bertanggung jawab terhadap bangsa dalam masa depan.
Manusia memang unik, yang berakibat tak mudahnya pemberian patokan terhadap
beberapa hal yang mengenainya. Masa remaja, sepotong masa dalam kehidupan manusia lebih
unik lagi. Sehingga sering terjadi ketaksaan pendapat dalam beberapa hal.
BAB III
UNTAIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA AWAL
2.2. Memperoleh hubungan baru dan lebih matang dengan teman-teman sebaya antara
dua jenis kelamin
Para remaja megadakan hubungan social yang terutama ditekankan pada hubungan (relasi)
antara dua jenis kelamin; merupakan suatu keajaran remaja saling mencari pasangan. Seorang
remaja haruslah mendapat penerimaan dari kelompok sebaya lawan jenis ataupun sama jenis agar
dia memperoleh rasa dibutuhkan dan rasa berharga.
2.3. Menerima keadaan sesuai jenis kelaminnya dan belajar hidup seperti kaumnya
Dalam masa remaja ini diharpkan mereka menerima keadaan diri sebagai pria atau wanita
dengan sifat dan tanggung jawab kaumnya masing-masing. Si remaja pria tentu saja diharapkan
bersifat maskulin, sedangkan remaja wanita diharapkan bersifat feminin.
2.4. Memperoleh kebebasan emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
Dalam masa remaja, seseorang dituntut untuk tidak lagi mengalami perasaan bergantung
pada orangtua maupun orang dewasa lainnya. Pentingnya kebebasan emosi bagi remaja ini, sebab
terbukti bahwa remaja yang selalu bergantung secara emosional akan menemui berbagai kesukaran
dalam masa dewasa.
2.5. Memperoleh kesanggupan berdiri sendiri dalam hal-hal yang bersangkutan dengan
ekonomi/keuangan
Kesanggupan berdiri sendiri dalam hal-hal keuangan merupakan satu diantara tugas remjaa
yang penting, mengingat mereka akan kelak hidup sebagai orang dewasa. Remaja diharapkan
belajar sedikit demi sedikit utuk terlepas dari bantuan ekonomis orang tua dengan mendapat
pekerjaan (jangka pendek) dan mempersiapkan diri untuk memasuki lapangan kerja tetap pada
masa depan (jangka panjang)
2.6. Mendapat perangkat nilai-nilai hidup dan falsafah hidup
Remaja memerlukan perangkat nilai dan falsafah hidup. Jika remaja tidak memiliki
falsafah hidup (terutama yang di terapkan dalam perbuatan) maka mereka tidak memiliki
“kemudi” atau kendali dalam hidupnya, yang dapat membuat hidupnya, yang dapat membuatya
tidak memiliki kepastian diri. Remaja yang demikian itu akan mudah bingung terombang ambing
oleh situasi hidup yang dimikian cepat berubah; yang kemudian menjadikannya manusia yang
tidak berbahagia.
BAB VI
KEBUTUHAN-KEBUTUHAN KHAS REMAJA
Penyesuaian pribadi dan social secara umum, dalam artintanpa pembatasan kelompok
social, terutama bagi masyarakat yang cepat berubah, merupakan hal yang snagat penting. Para
ahli psikologi sepakat bahwa terdapat kelompok-kelompok yang terbentuk dalam masa remaja.
Kelompok-kelompok tersebut adalah:
E. Kelompok gangs
Gangs merupakan kelompok yang terbentuk dengan sendirinya yang pada umumnya
merupakan akibat pelarian dari empat jenis kelompok tersebut diatas. Mereka belajar
memahami teman-teman mereka dan peraturan-peraturan yang ada. Ada remjaa yang gagal
dalam memenuhi kebutuhan tersebut, yang antara lain disebabkan ditolak oleh teman
sepergaulannya, atau tidak bias menyesuaikan diri dalam kelompok tersebut. Remaja-remaja
yang tidak puas ini melarikan diri dan membentuk kelompok sendiri yang dikenal dengan
gangs. Anggota gangs dapat berlainnan jenis kelamin dan dapat pula sama. Kebanyakan
remaja gangs itu menghabiskan waktu menganggur dan kadang-kadang mengganggu remaja
lain dalam kelompok tersebut terdahulu, yang sering disebabkan balas dendam yang kurang
disadari.
BAB VIII
KEBAHAGIAAN REMAJA Vs REMAJA BERMASALAH
1. KEBAHAGIAN REMAJA
Keadaan remaja yang berbahagia dan keadaan remaja yang bermasalah adalah dua
titik ekstrim yag dapat terjadi selama proses pertumbuhan dan perkembangan dalam masa
remaja.
Dilihat intensitasnya, kebahagiaan dalam masa remaja dapat digolongkan dalam kehidupan
sehari-hari. Kebahagiaan tersebut ialah:
A. Kebahagiaan sesaat
B. Kebahagiaan taraf menengah
Kebahagiaan dalam taraf ini bersangkutan dengan diri dan apa yang dimiliki
individu. Ada atau tidk adanya kebahagaiaan ini banyak bergantung pada sikap menerima/
menolak seesorang remaja terhadap diri dan miliknya.
C. Kebahagiaan taraf yang relative tetap atau konsisten
Kebahagiaan dalam taraf ini merupakan taraf yang tertinggi yang dapat dicapai
seseorang (dari segi psikologis). Kebahagiaan taraf ini lebih merupakan hasil dari proses
pertumbuhan dan perkembangan seseorang dalam mana dicapainya pertumbuhan dan
perkembangan yang prima, artinya hasil dari keadaan-keadaan positif yang dicapai dalam
untaian pertumbuhan dan perkembangan dalam masa remaja.
Jadi, kebahagiaan konstan yang dicapai seseorang adalah hasil dari dapatnya
seesorang menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri, lingkungannya dan Tuhannya sebagai
hasil pertumbuhan dan perkembangan dalam masa remaja.
2. REMAJA BERMASALAH
Rentangan bermasalah apat digambarkan dalam tinjauan pembagaian masalah
menurut intensitasnyya, dalam pembagiannya terdiri dari:
Kelebihan Buku
Buku yang digunakan pada critical book report ini sangat lah bagus. Buku ini
menggunakan bahasa yang dapat dan mudah di mengerti dengan jelas, serta di muat
contoh-contoh yang jelas.
Pembahasan Materi pada Buku ini sangat mudah dipahami, Buku ini bagus
digunakan untuk pemula. Karena menjelaskan dengan baik,dan bisa digunakan dikalangan
mana pun. Buku ini juga membahas semua materi.
Cover yang digunakan pun bagus. Buku ini memiliki identitas buku yang jelas
sehingga tidak di ragukan isinya. Materi yang di sampaikan bermanfaat bagi pembaca
Kekurangan buku
Kekurangan kedua buku ini tidak banyak, karena buku ini di buat oleh pengarang
yang terkenal dan berpengalaman sehingga beliau lebih tau agar menerbitkan buku yang
bagus buat pemula. Kekurangan buku ini kurangnya gambar-gambar menarik agar lebih
mengerti.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Terhadap keseluruhan yang dikemukakan dalam buku ini, ada dua hal pokok yang
menjadi pengharapan untuk dicapai. Pertama, bagi remaja, jika terlaksananya segala aspek
pertumbuhan dan perkembangannya, yang diikuti adanya kecenderungan positif bagi pelaksaan
tugas-tugas perkembangannya; terpenuhinya kebutuhan-kebutuhannya, dialaminya
penyesuaian pribadiyang memadai, serta dapat mencapai kebahagiaan sekaligus
menghindarkan diri dari masalah, maka tiada lain yang terjadi kecuali diperolehnya kematangan
psikis dan kematangan social menuju kedewasaannya sebagai manusia ideal. Kedua, bagi
pendidik dan pembimbing, dengan memahami banyak seluk-beluk remaja, maka dapatlah
diharapkan bertambahnya jumlah remaja yang berangkat menuju kematangan psikis dan
sosialnya.
DAFTAR PUSTAKA