DOSEN PENGAMPU :
DIAH KESUMAWATI, M,Pd
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmat- Nya penulis dapat menyelesaikan tugas CRITICAL BOOK REVIEW, mata kuliah
Psikologi Pendidikan. Penulis juga berterima kasih kepada Ibu Dosen Diah Kesumawati,
M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi Pendidikan. Didalam CRITICAL BOOK
REVIEW ini membandingkan buku Psikologi Pendidikan, implikasi dalam pembelajaran
karya Fadhilah Suralaga dengan buku Psikologi Pendidikan karya Prof. Dr. Nurhidayah,
M.Pd., dkk.
Pembuatan CRITICAL BOOK REVIEW ini bertujuan untuk pemenuhan salah satu
tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan dan sebagai bahan perkuliahan. Penulis juga
menyadari bahwa tugas ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis minta maaf
jika ada kesalahan dalam penulisan, serta penulis juga mengharap kritik dan saran yang
membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG CRITICAL BOOK REVIEW
Membaca adalah kegiatan yang mendatangkan banyak manfaat.beruntung orang yang
gemar membaca, diantaranya membaca buku. Mereka yang suka membaca buku akan
memperoleh banyak informasi sehingga akan menambah pengetahuan dan wawasan yang
luas. Informasi tentang buku baru yang sering dimuat di surat kabar atau majalah yang
berupaartikel resensi. Orang yang menyukai aktivitas membaca, hasilnya, mereka tidak akan
berpikir sempit ketika menghadapi masalah-masalah yang sedang dialaminya. Serta
mempunya potensi dan kecenderungan yang bijak dalam menyikapi kejadian-kejadian sehari-
hari disekitarnya. Tapi, bagi orang yang ingin berbuat lebih dan mau berbagi ilmu kepada
orang lain, membaca saja tidak cukup. Mereka perlu memiliki keterampilan lagi yaitu
ketrampilan meresensi buku. Oleh karena itu penulis menyusun makalan ini untuk
mengetahui bagaimana meresensi buku dan apa tujuan serta manfaat Mengkritik
buku.Psikologi merupakan pengetahuan yang diperoleh dengan pendekatan ilmiah,
merupakan pengetahuan yang diperoleh dengan penelitian-penelitian ilmiah. Penelitian
ilmiah adalah penelitian yang dijalankan secara terencana, sistematis, terkontrol, dan dalam
psikologi berdasarkan atas data empiris. Sesuatu teori dalam suatu ilmu harus dapat diuji
dalam hal keajegannya dan keandalannya. Ini berarti kalau penelitian ulang dilakukan oleh
orang atau ahli lain, menurut langkah-langkah yang serupa dalam kondisi yang sama, maka
akan diperoleh hasil yang konsisten, yaitu hasil yang sama atau hampir sama dengan hasil
yang terdahulu.
Pengertian Individu
Manusia dikenal sebagai makhluk yang berpikir atau homo sapiens, makhluk yang
berbuat atau homo faber, dan makhluk yang dapat dididik atau homo educandum. Pandangan
tentang manusia tersebut bisa digunakan untuk menentukan cara atau pendekatan pendidikan
yang akan dilakukan terhadap manusia. Berbagai pandangan telah membuktikan bahwa
manusia adalah makhluk yang kompleks.
Perbedaan Individu
Pembahasan tentang aspek-aspek perkembangan individu telah dikenali ada dua hal
yang menonjol, yaitu: (1) pada umumnya manusia mempunyai unsur kesamaan dalam pola
perkembangannya; dan (2) dalam pola yang bersifat umum itu, manusia cenderung berbeda
isik dan nonisik. Individu menunjukkan kedudukan orang perorang atau perseorangan. Sifat
individual adalah sifat yang berkaitan dengan orang perseorangan, berkaitan perbedaan
individual dengan perseorangan. Ciri atau karakteristik orang yang satu berbeda dengan
lainnya. Dengan kata lain, makna perbedaan individu menyangkut variasi yang terjadi baik
variasi aspek isik maupun psikologis.
C. Prinsip-Prinsip Perkembangan
Ormrod (2020), menjelaskan beberapa prinsip perkembangan sebagai berikut.
1. Urutan perkembangan cukup dapat diprediksi. Meskipun anak-anak hidup dalam
lingkungan dan budaya yang beragam, urutan saat menunjukkan pencapaian perkembangan
pada umumnya akan sama. Misalnya, anak harus dapat berjalan lebih dahulu sebelum dapat
berlari dan melompat; atau mereka harus mampu menghitung dan mengerjakan hitungan
dengan bilangan bulat sebelum mampu memahami pecahan.
2. Anak-anak berkembang dengan laju yang berbeda. Prinsip ini seperti prinsip yang
dikemukakan oleh Kouchak (2004), bisa jadi ada anak yang lebih cepat tetapi ada yang lebih
lambat dalam mencapai suatu perkembangan tertentu.
3. Kerap kali perkembangan ditandai oleh periode pertumbuhan yang relatif cepat di antara
periode pertumbuhan yang lebih lambat. Misalnya, pada awalnya balita dapat berbicara
dengan kosa kata terbatas dan kalimat yang hanya terdiri dari satu kata selama beberapa
bulan, namun bisa jadi menjelang usia dua tahun, kosa katanya bertambah dengan cepat dan
kalimat yang diucapkan semakin panjang hanya dalam waktu beberapa minggu.
4. Awal kemajuan perkembangan hampir pasti memberikan fondasi sehingga kemajuan
selanjutnya dapat dibangun; sehingga konsep “yang ini setelah yang itu” (this-before-that)
yang mudah ditebak merupakan hakikat dari banyak kemajuan perkembangan.
5. Faktor pembawaan/keturunan dan lingkungan saling terkait dalam memengaruhi
perkembangan. Pengaruh faktor keturunan lebih terlihat pada ciri-ciri fisik; anak akan
menunjukkan kecenderungan genetik atau temperamen yang membuat mereka cenderung
merespons peristiwa fisik dan sosial dengan cara tertentu; mungkin bersikap tenang atau
mudah tersinggung, ramah atau malu, ceria atau takut.
BAB III
KELEMAHAN DAN KELEBIHAN
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Psikologi Pendidikan merupakan ilmu teoretis dan praktis, yang menghubungkan
antara pendidikan dan psikologi; tidak hanya berkaitan dengan penelitian-penelitian ilmiah
dalam berbagai aspek belajar mengajar, namun pengaplikasian konsep, teori dan prinsip-
prinsip psikologi dalam pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian
Psikologi Pendidikan dapat berupa penelitian deskriptif, korelasional, eksperimental, maupun
penelitian terapan.
Psikologi Pendidikan tidak hanya bermanfaat bagi guru atau pendidik lainnya, tetapi
juga menjadi landasan dalam pengembangan kurikulum, administrasi pendidikan atau
pelaksanaan bimbingan dan konseling. Bagi guru, agar bisa menjadi guru yang efektif,
diperlukan penguasaan pengetahuan dan keterampilan profesional. Selain itu guru efektif
harus memiliki komitmen, motivasi serta kepedulian terhadap hal-hal yang berhubungan
dengan tugas profesionalnya.
Setiap individu mengalami proses bertumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek,
fisiologis, intelektual, emosional, moral, sosial, dan spiritual. Pada umumnya perkembangan
peserta didik melalui tahap-tahap dan mengikuti prinsip-prinsip perkembangan tertentu.
Namun tidak berarti semua individu akan mengalami perkembangan yang sama dalam
berbagai aspek. Ada yang berkembang secara normal (rata-rata sesuai usia), ada yang lebih
cepat dan ada pula yang lebih lambat. Ada individu yang mencapai hasil belajar yang lebih
baik atau ada juga yang kurang baik dibandingkan dengan teman-temannya.
Saran
Bagi para pendidik, diperlukan upaya yang terus-menerus agar dapat lebih memahami
karakteristik anak didik, mengaplikasikan teori-teori psikologi pendidikan serta
meningkatkan komitmen dan kecintaan terhadap profesi.
Bagi ilmuwan psikologi pendidikan, dapat melakukan penelitianpenelitian lebih lanjut
tentang aspek-aspek psikologis anak didik dan pendidik, khususnya dalam proses belajar
mengajar, sesuai dengan perkembangan masyarakat, budaya, ilmu pengetahuan, dan
teknologi.
DAFTAR PUSTAKA
Abror, AR. (1993). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
Abruscato, J., dan DeRosa D. A. (2010). Teaching Children Science A Discover Approach7th
ed. Boston: Allyn and Bacon.