Anda di halaman 1dari 10

Pengolahan Sampah Rumah Tangga

Kelompok : D4
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No.6 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510

ABSTRAK
Pengolahan sampah rumah tangga adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan
berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Pengolahan sampah
rumah tangga ini penting untuk mengatasi permasalah sampah yang ada di Indonesia, hal ini
dikarenakan jumlah sampah di Indonesia terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah
penduduk dan juga dampak globalisasi yang menyebabkan seseorang memiliki gaya hidup
konsumtif. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalah ini dibutuhkan kesadaran masyarakat
untuk mengurangi sampah yang dilakukan dengan prinsip membatasi timbulan sampah, daur
ulang, dan menggunakan kembali sampah yang masih bisa dimanfaatkan serta diiringi dengan
menangani sampah yang dilakukan dengan tahap pemilahan, pengumpulan, pengangkutan,
pengolahan, dan pemrosesan akhir dengan penimbunan. Sehingga makalah ini bertujuan agar
masyarakat sadar akan pentingnya pengolahan sampah untuk menghasilkan lingkungan yang
bersih dan sehat dan terhindar dari bencana yang disebabkan oleh sampah. Penulisan makalah ini
menggunakan metode literasi dengan mengumpulkan informasi dan data-data yang didapat dari
jurnal-jurnal, buku dan artikel.
Kata kunci: pengolahan sampah rumah tangga, pengurangan sampah, penanganan sampah,
membatasi timbulan sampah, daur ulang, menggunakan kembali sampah, penimbunan

ABSTRACT

Household waste management is a systematic, comprehensive and sustainable that are include
waste reduction and waste handling. Household waste management is important to fix the litter
problems in Indonesia, this is because the amount of litter in Indonesia continues to increase
along with the increase population and also the impact of globalization which is cause a person
to have a consumptive lifestyle. Therefore, to fix this issue public awareness is needed to reduce
waste with the principle of reducing, recycling, and reusing the waste that can still be used and
also accompanied by handling waste with phase separation, collection, transportation,
management, and the final process with hoarding. So this paper aims to make people aware with
the importance of waste processing to give a clean and healthy environment and also avoid the
disaster caused by waste. This paper uses the method of literacy by collecting information and
data obtained from journals, books and articles.
Keywords: Household waste management, waste reduction, waste handling, reducing, recycling,
reusing, hoarding

PENDAHULUAN

1
Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbanyak nomor 4 di dunia. Setiap
tahunnya pertambahan jumlah penduduk Indonesia sangat signifikan, tercatat pada tahun 2015
jumlah penduduk Indonesia adalah 258,2 jiwa, tahun 2016 sebanyak 261,1 jiwa , tahun 2017
sebanyak 264 juta jiwa, dan pada tahun 2018 sebanyak 265 juta jiwa. Dengan jumlah penduduk
yang sangat banyak dan bertambah tiap tahunnya serta ditambah dengan pengaruh globalisasi
yang mempengaruhi gaya hidup masyarakat Indonesia ke arah yang konsumtif menyebabkan
timbulnya berbagai masalah.1,9
Salah satu masalah utama yang harus dihadapi rakyat Indonesia adalah sampah.
Banyaknya jumlah penduduk di Indonesia akan berbanding lurus dengan banyaknya sampah
yang dihasilkan, hal ini dikarenakan setiap akhir kegiatan dalam kehidupan sehari-hari manusia
tidak luput dari sampah. Selain itu, gaya hidup konsumtif yang merupakan dampak dari
pengaruh globalisasi menyebabkan barang yang dikonsumsi masyarakat semakin banyak,
sehingga sampah yang dihasilkanpun semakin besar.2
Sampah yang dihasilkan masyarakat kebanyakan merupakan sampah yang berasal dari
rumah tangga, hal ini dikarenakan setiap hari manusia melakukan aktivitas yang berkaitan
dengan rumah tangga, seperti makan, mandi, mencuci baju, dan sebagainya sehingga sampah
rumah tangga merupakan faktor terbesar yang memicu timbulnya masalah bagi kehidupan
manusia. Masalah tersebut seperti banjir, pencemaran air, udara, dan tanah yang dapat
mengganggu kesuburan tanah pertanian, serta menjadi penyebab timbulnya berbagai penyakit.2
Oleh karena itu, perlu adanya pengolahan sampah rumah tangga secara tepat untuk
meminimalkan masalah yang timbul dalam kehidupan manusia. Pengolahan sampah yang
diterapkan masyarakat pada umumnya adalah metode 3P yaitu mengumpulkan, mengangkut, dan
penimbunan di TPA. Namun, metode ini tidak dapat sepenuhnya memecahkan masalah yang
timbul karena jumlah sampah yang sangat banyak tidak seimbang dengan sampah yang harus di
uraikan di TPA yang membutuhkan waktu panjang. Dengan demikian, metode 3P harus diiringi
dengan prinsip 3R berbasis masyarakat yaitu upaya untuk mengurangi, menggunakan kembali
dan mendaur ulang sampah rumah tangga ( ruduce, reuse, recycle) yang menakankan kesadaran
masyarakat akan dampak yang timbul dari sampah dan perilaku konsumtif masyarakat.2,

ISI

2
Definisi
Menurut Undang- undang nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, pengertian
sampah yang terdapat pada pasal 1ayat 1 berbunyi ”Sampah adalah sisa kegiatan sehari- hari
manusia dan/ atau proses alam yang berbentuk padat”. Pengertian sampah rumah tangga yang
terdapat pada pasal 2 ayat 2 berbunyi “Sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari
kegiatan sehari- hari dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik”. Pengertian
pengelolaan sampah rumah tangga terdapat pada pasal 1 ayat 5 berbunyi “Pengelolaan sampah
rumah tangga adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi
pengurangan dan penanganan sampah”.3

Penanganan Sampah Rumah Tangga


 Pewadahan dan pemilahan sampah
Pewadahan dan pemilahan sampah bertujuan untuk memudahkan pengolahan
sampah yang akan dilakukan pada tahap selanjutnya yaitu seperti pemanfaatan kembali dan
daur ulang sampah, serta agar sampah B3 yang berbahaya tidak tercampur dengan sampah
lainnya yang harus dikelola secara khusus sesuai aturan yang berlaku agar tidak merusak
lingkungan. Sampah rumah tangga harus dipilih dan dimasukkan kedalam tiga wadah
berbeda yang digolongkan berdasarkan jenis sampah yaitu sampah organik, anorganik, dan
sampah B3- RT (bahan berbahaya dan beracun- rumah tangga).
- Sampah organik merupakan sampah yang dapat di uraikan oleh
mikroorganisme, sampah tersebut dapat berupa sampah sisa makanan, sayuran,
kulit buah-buahan, kulit telur, kardus, kertas, tempurung kelapa, daun-daunan
sisa menyapu dan lain sebagainya.
- Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak dapat diurai oleh bakteri atau
mikroorganisme, sampah tersebut dapat berupa plastik, kaca, kain, kaleng, ban,
dan lain sebagainya.
- Sampah B3-RT merupakan sampah rumah tangga yang mengandung bahan
berbahaya, beracun, mudah meledak, terbakar, reaktif dan bersifat korosif.
Sampah B3- RT dapat berupa sisa obat- obatan, obat nyamuk, sisa cat, sisa air
aki, sisa pupuk kadaluarsa dan lain sebagainya.4,5

3
 Pengumpulan sampah
Pengumpulan sampah adalah cara proses pengambilan sampah mulai dari tempat
penampungan sampah sampai ke tempat pembuangan sementara. Pengumpulan sampah ini
bertujuan untuk memudahkan proses pengangkutan yang akan dilakukan pada tahap
selanjutnya. Pengumpulan sampah ini dikelompokkan dalam 2 pola yaitu pola individual
dan pola komunal.5,6
- Pola individual
Pola pengumpulan sampah ini dilakukan oleh penghasil sampah yang
dikumpulkan ke tempat penampungan sampah yang dimiliki setiap rumah,
kemudian diangkut ke tempat pembuangan sementara (TPS) sebelum dibuang ke
tempat pembuangan akhir (TPA).
- Pola komunal
Pola pengumpulan sampah ini dilakukan oleh penghasil sampah yang
dikumpulkan ke tempat penampungan sampah komunal (tempat penampungan
sampah bersama yang dimanfaatkan beberapa rumah) yang telah disediakan atau
truk sampah yang menangani titik pengumpulan, kemudian diangkut ke tempat
pembuangan akhir (TPA) tanpa proses pemindahan ke tempat pembuangan
sementara.

 Pengangkutan sampah
Sampah yang telah dikumpulkan di tempat penampungan sementara atau dari tempat
sumber sampah akan diangkut ke tempat pembuangan akhir. Pengangkutan sampah yang
ideal adalah dengan truk kontainer yang dilengkapi alat pengepres, sehingga sampah dapat
dipadatkan 2-4 kali lipat. Pengangkutan ini bertujuan untuk menjauhkan sampah dari
permukiman ke tempat pembuangan akhir yang biasanya jauh dari kawasan permukiman
sehingga sampah tersebut tidak mengganggu kegiatan sehari- hari masyarakat, selain itu juga
dengan pengangkutan sampah ke TPA lingkungan di sekitar tempat tinggal masyarakat bersih
dan nyaman, dengan demikian masyarakat di pemukiman tersebut dijauhkan dari berbagai
penyakit. 5

 Pengolahan sampah

4
Pengolahan sampah merupakan kegiatan yang dimaksud untuk mengurangi jumlah
sampah dan memanfaatkan nilai yang masih terkandung dalam sampah itu sendiri.
Pengolahan sampah dapat dilakukan dengan pengomposan yang dilakukan dengan tahap
pencacahan sampah yaitu mengepalkan bahan kompos dengan sampah untuk mengubah
karakteristik sampah sampai menjadi seperti tanah yang bertujuan untuk menekan
kebutuhan ruang penyimpanan sampah dan mengurangi jumlah sampah. Selain itu,
pengolahan sampah juga dapat dilakukan dengan daur ulang yaitu mengubah bentuk dan
sifat sampah menjadi produk baru contohnya pengolahan sampah plastik menjadi tas,
hiasan, dan lainnya. Pengolahan sampah juga dapat dilakukan dengan pembakaran, namun
pembakaran ini menimbulkan efek samping berupa pencemaran.5

 Pemrosesan akhir sampah


Tempat pemrosesan akhir (TPA) adalah tempat dimana sampah mencapai tahap
terakhir dalam pengolahannya sejak mulai timbul sumber, pengumpulan, pemindahan/
pengangkutan, pengolahan dan pembuangan. Selain itu, TPA adalah tempat sampah
diisolasi secara aman agar tidak menimbukan gangguan terhadap lingkungan di sekitarnya.
Metode yang biasa digunakan di TPA adalah metode open dumping (penimbunan
sampah terbuka), namun metode ini menimbulkan masalah pencemaran di lingkungan
karena penimbunan ini dilakukan dengan menimbun sampah disuatu tempat tanpa ada
perlakukan khusus atau pengolahan.
Untuk itu perlu diterapkan metode landfill yaitu penimbunan sampah padat pada
tanah. Metode tersebut berupa controlled landfill yaitu sistem pemrosesan akhir sampah
yang dilakukan dengan penutupan sampah dengan lapisan tanah, penutupan ini dilakukan
setelah sampah yang sudah dipadatkan di TPA penuh atau setelah mencapai periode
tertentu.
Metode controlled landfill kemudian dikembangkan menjadi sanitary landfill yang
dilakukan setiap hari pada akhir jam operasi, dan tidak menunggu TPA penuh. Metode
penimbunan ini merupakan penimbunan sampah dengan cara yang sehat dan tidak
mencemari lingkungan karena sampah dibuang di tempat yang rendah atau parit yang digali
untuk menampung sampah, lalu ditimbun dengan tanah yang dilakukan lapis demi lapis
sedemikian rupa sehingga sampah tidak berada di alam terbuka. Metode landfill ini

5
dibutuhkan untuk mengatasi masalah sampah karena pengurangan sampah, daur ulang, dan
menggunakan kembali sampah tidak dapat menyingkirkan seluruh sampah yang ada, selain
itu pengolahan sampah biasa akan menghasilkan residu yang harus ditangani lebih lanjut.1

Pengurangan sampah Rumah Tangga


 Reduce
Reduce adalah upaya untuk mengurangi penggunaan bahan- bahan yang dapat
menimbulkan sampah dan merusak lingkungan. Upaya pengurangan timbulan sampah
dilakukan agar sampah yang dihasilkan sedikit. Upaya reduce dapat dilakukan dengan
menghindari pemakaian dan pembelian produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah
besar, mengurangi penggunaan barang sekali pakai, merubah pola hidup konsumtif, memilih
produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang, mengurang penggunaan bahan berbahaya,
dan menggunakan barang yang tidak mencemari lingkungan (eco-labeling).7,8

 Reuse
Reuse adalah upaya pengurangan sampah yang dilakukan dengan menggunakan
kembali barang yang masih layak pakai tanpa melalui proses pengolahan. Upaya reuse
dalam rumah tangga dapat dilakukan seperti dengan menggunakan kembali wadah atau
kemasan seperti botol, kaleng atau lainnya dengan fungsi yang sama atau beda,
menggunakan kantong yang dapat digunakan berulang-ulang, menggunakan kembali batere
yang dapat di isi ulang daya, memberikan baju yang sudah tidak muat untuk digunakan
kembali kepada adik ataupun kepada orang yang membutuhkan serta upaya reuse lainnya.7,8

 Recycle
Recycle adalah upaya pengurangan sampah yang dilakukan dengan mendaur ulang
sampah untuk menghasilkan produk yang dapat dimanfaatkan. Upaya ini dapat dilakukan
dengan mengolah sisa makanan atau sampah organik rumah tangga menjadi kompos,
mengolah sampah anorganik mejadi barang yang bermanfaat dan bahkan memiliki nilai jual
dengan cara membuat kerajinan tangan seperti dari plastik makanan untuk dijadikan tas,
topi, dan lainnya, botol untuk dijadikan bunga, tempat pensil, pot bunga, dan lainnya, serta
kain untuk dijadikan taplak meja, keset, boneka, dan lain sebagainya.7,8

6
Manfaat Penerapan Prinsip 3R dalam Mengolah Sampah Rumah Tangga
 Lingkungan menjadi bersih dan sehat sehingga menurunkan faktor penyebab penyakit
 Dengan memanfaatkan barang bekas dapat menghemat biaya yang dikeluarkan dalah
kehidupan sehari- hari
 Terciptanya peluang usaha bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat
 Berkurangnya ketergantungan terhadap penggunaan TPA
 Memperpanjang umur TPA karena sampah yang diangkut ke TPA berkurang
 Pengurangan sampah yang diangkut ke TPA menghemat biaya operasional sehingga biaya
tersebut dapat dialokasikan untuk pembangunan lain. 7,8

Sistem Pengolahan Sampah


Sistem pengelolaan sampah adalah proses pengelolaan sampah yang terdiri atas lima
aspek yang saling mendukung dimana antara satu dengan yang lainnya saling berinteraksi untuk
mencapai tujuan. Kelima aspek tersebut adalah aspek aspek teknis operasional , aspek organisasi
dan manajemen, aspek hukum dan peraturan, aspek bembiayaan, aspek peran serta masyarakat.
 Aspek teknis operasional meliputi proses pewadahan, pengumpulan, pemindahan,
pengangkutan, pengolahan dan pembuangan sampah
 Aspek kelembagaan, aspek ini mengatur pembagian tugas dan wewenang semua pihak yang
terlibat dalam pengolahan sampah sehingga pengolahan sampah dapat tuntas dan sesuai
dengan tujuan yang diharapkan.
 Aspek pembiayaan, untuk membiayai operasional pengelolaan sampah yang dimulai dari
sumber sampah, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan
akhir. Selain itu, biaya ini juga digunakan untuk pemeliharaan dan investasi prasarana dan
sarana masyarakat. Biaya ini diperoleh dari masyarakat dan pemerintahan daerah.
 Aspek peraturan hukum, diperlukan hukum dalam pelaksanaan pengelolaan sampah agar
pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan tanggung jawab. Peraturan seperti penegakan
sanksi, pemungutan retribusi dan lainnya
 Aspek peran serta masyarakat, peran serta masyarakat penting dalam pengolahan sampah
karena dengan peran serta masyarakat, masyarakat akan lebih sadar tentang dampak yang

7
ditimbulkan dari sampah sehingga mau mengurangi penggunaan sampah, mendaur ulang,
dan menggunakan kembali sampah yang masih dapat dimanfaatkan.5

KESIMPULAN

Pengolahan sampah adalah salah satu cara penting yang digunakan untuk mengatasi
permasalahan sampah yang ada di Indonesia saat ini. Pengolahan sampah rumah tangga dapat
dilakukan dengan pengurangan sampah dan penanganan sampah. Tahap akhir dalam
penanganan sampah adalah penimbunan sampah di TPA yang melewati tahap pemilahan,
pengumpulan, pengangkutan, dan pengolahan. Penimbunan ini dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode seperti open dumping yang dapat memberikan dampak buruk
berupa pencemaran lingkungan, landfill yaitu controlled landfill yang kemudian berkembang
menjadi sanitary landfill yang didefinisikan sebagai penimbunan sampah dengan cara yang
sehat dan tidak mencemari lingkungan karena sampah dibuang di tempat yang rendah atau parit
yang digali untuk menampung sampah, lalu ditimbun dengan tanah yang dilakukan lapis demi
lapis sedemikian rupa sehingga sampah tidak berada di alam terbuka.
Meskipun metode landfill merupakan penimbunan sehat, namun penimbunan ini
membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk sampah tersebut diuraikan sedangkan sampah
terus diproduksi setiap harinya, maka akan ada banyak sampah yang tidak dapat ditimbun secara
langsung sehingga sampah akan menumpuk di TPA. Hal ini dapat menyebabkan dampak
negative seperti pencemaran lingkungan, . Untuk itu perlu adanya pengolahan sampah dengan
prinsip pengurangan sampah rumah tangga yaitu membatasi timbulan sampah (reduce), mendaur
ulang (recycle), menggunakan kembali sampah (reuse) yang masih bisa dimanfaatkan untuk
membantu mengurangi sampah yang yang ada di Indonesia.
Prinsip 3R (reduce, recycle, dan rause) memberikan banyak dampak posistif seperti
membantu perekonomian masyarat dari hasil jual sampah yang didaur ulang, menurunnya
ketergantungan penggunaan TPA sehingga biaya dan lahan TPA dapat digunakan untuk
kepentingan lain dan dampak positif lainnya. Meskipun banyak dampak positif yang dihasilkan
dari pengolahan sampah yang menerapkan prinsip 3R, namun pengolahan sampah tidak dapat
mengandalkan prinsip 3R seluruhnya karena jumlah sampah yang ada di Indonesia sangat
banyak, sampah yang ada tidak dapat habis seluruhnya jika hanya dengan melakukan

8
penggunaan kembali , daur ulang, dan membatasi timbulan sampah. Selain itu, akan selalu ada
residu sebagai hasil pengolahan sampah yang perlu untuk ditangani lebih lanjut melalui proses
penimbunan. Oleh karena itu, pengurangan dan penanganan sampah dalam mengelolah sampah
perlu dilakukan secara seimbang untuk memecahkan masalah sampah di Indonesia. Pengolahan
sampah ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta
menjadikan sampah sebagai sumber daya.

Daftar Pustaka

1. Astono W, Purwaningrum P, Wahyudyanti R. Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir


Sampah dengan Menggunakan Metode Sanitary Landfill Studi Kasus: Zona 4 TPA
Jatiwaringin, Kabupaten Tangerang. J Teknol Lingkung. 2015;7(1):7–15.
2. Ningsih NS. analisis pemanfaatan sampah rumah tangga. Artik Penelit Fak Kegur dan

9
Ilmu Pendidik Univ Tanjungpura. 2015;119(3):859{\textendash}867.
3. Undang-Undang No. 18 Tahun 2008. Pengelolaan Sampah. Republik Indonesia. 2008;1–
46.
4 Iswanto, Sudarmadji, Endang Tri Wahyuni AHS. Timbulan Sampah B3 Rumah Tangga
dan Potensi dampak kesehatan Lingkungan Kabupaten Sleman Yogyakarta. J Mns dan
Lngkungan. 2016;23(2):179–88.
5. Arindya Y. kajian teknis timbulan, komposisi, dan karakteristik serta rencana pengelolaan
sampah fakultas teknik universitas diponogoro. J Tek Lingkung. 2016;5(1).
6. Sahil J, Al-Muhdar MHI, Rohman F, Syamsuri I. sistem pengelolaan dan upaya
penanggulangan sampah di kelurahan dufa- dufa kota ternate. J BIOeduKASI.
2016;4(2):478–87.
7. Implementation THE, Reduce OF, On C, Enviroment THE, Paud IN, Wong G.
implementasi reduce , reuse , recycle ( 3R ) dalam menumbuhkan kepedulian anak
terhadap lingkungan di paud gajah wong, baleredo, mujamuju, umbulharjo,diy. J Pendidik
Luar Sekol. 2017;6(6):550–60.
8. Raharjo S, Ihsan T, Ruslinda Y. Perencanaan Sistem Reduce, Reuse Dan Recycle
Pengelolaan Sampah Di Kampus Universitas Andalas Limau Manis Padang. J Tek
Lingkung UNAND [Internet]. 2014;11(2):79.
9. Badan Pusat Statistik. Statistik Indonesia. Jakarta. 2018.
Available from: http://ww.bps.go.id

10

Anda mungkin juga menyukai