Anda di halaman 1dari 14

18/09/2019

Pendekatan Berorientasi Problem

Sikni Retno K., S.Farm., Apt., M.Sc

 Problem ?
A problem is defined as a patient concern, a health
professional concern, or a concern of both
• Bisa merupakan:
 keluhan pasien (gejala penyakit)
 hasil abnormal dari test lab atau uji fisik (tanda-
tanda)
 situasi finansial dan sosial
 keterbatasan fisik
 masalah psikologis

1
18/09/2019

Diperoleh dari mana ?

 Problem kesehatan diidentifikasi dari data-data


yang tersedia  catatan medik

Exp:
Pasien mengeluh batuk, demam, dan produksi sputum
Dokter mendengar suara ronchi pada auskultasi dada
Biakan sputum dan radiografi dada dilakukan untuk test
lab
Diagnosis: pneumococcal pneumonia
Treatment : penisilin

Subjective
Objective
Assessment
Plan

2
18/09/2019

 Data tentang apa yang dirasakan pasien atau apa


yang dapat diamati tentang pasien  merupakan
gambaran apa adanya mengenai pasien 
diperoleh dengan cara mengamati, berbicara, dan
berespon dengan pasien
 Memuat keluhan subyektif pasien, riwayat penyakit,
termasuk riwayat penyakit keluarga, riwayat alergi,
riwayat pengobatan dan lain-lain
 Bersumber dari pasien/keluarga inti
 Tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya
 Dapat berupa keluhan ttg obat
 Riwayat obat/penyakit yang diperoleh dari
pengakuan pasien dapat pula dituliskan pada data
subyektif 5

 Riwayat pasien yang terdokumentasi pada catatan


medik dan hasil berbagai uji dan evaluasi klinik 
tanda-tanda vital, hasil test lab, hasil uji fisik, hasil
radiografi, CT scan, ECG, dll
 Obat yang digunakan sekarang termasuk dalam
data obyektif  harus dikaitkan dengan problem
kesehatan pasien
 kumpulan data pasien yang meliputi pemeriksaan
fisik maupun pemeriksaan penunjang seperti X-
ray, EKG, CT-Scan dan lain-lain
6

3
18/09/2019

 Bersumber dari hasil observasi, pengukuran


yang dilakukan oleh profesi kesehatan lain
 Contoh: TTV, Hasil Lab, bacaan X-Ray,CT-
Scan,USG,dll
 Terkait obat, problem medik yang akan
mempengaruhi obat (misal:CH,CKD)
 Data Farmakokinetik: t ½ ,ikatan protein
 Physical signs and clinical symptoms relevant
to the patient’s drug therapy.
7

 Merupakan penentuan masalah/problem yang


dialami pasien yang didasarkan dari informasi
objective dan subjective
 Farmasis harus dapat menginterpretasikan data
subyektif dan obyektif untuk setiap problem
untuk:
 Mengembangkan rekomendasi terapi
 Mengikuti/memonitor respon terhadap suatu
terapi
 Mendokumentasikan adanya adverse drug
reaction
8

4
18/09/2019

 Apakah bentuk sediaan dan cara pemberiannya benar ?


 Apakah jadwal pemberian sudah benar ?
 Apakah durasi penggunaan obat sudah tepat ?
 Jika pasien menerima terapi, harus dimonitor hasil
terapinya dan diputuskan apakah respons thd terapi
cukup atau tidak
 Ketidakpatuhan pasien terhadap terapi dpt
menyebabkan kegagalan  harus diatasi
 Amati adanya interaksi obat dan adverse drug reaction

 Hasil asesmen yang ditulis adalah berupa DRP.


 Proses asesmen/analisis hingga menghasilkan DRP
tidak perlu dinyatakan dalam rekam medik.
 Bahasa penulisan DRP sebaiknya tidak bersifat kaku
tetapi lebih menerangkan problem terkait obat yang
akan kita sampaikan, sehingga bisa dinyatakan dalam
bentuk kalimat.
 Bahasa penulisan DRP tidak harus mengikuti kategori
DRP yang tercantum dalam berbagai literatur farmasi
klinik (PCNE, dll).
 Bahasa penulisan DRP harus non-judgmental
 Hindari kata : salah, tidak tepat, error,
 Rekomendasi sebaiknya diawali dengan kata
disarankan
10

5
18/09/2019

 Merupakan langkah yang dipilih dalam penyelesaian


masalah/problem tersebut, yang meliputi:
 Penetapan tujuan terapi
 Manentukan farmakoterapi (Tepat Indikasi, Tepat Obat, Tepat
Penderita, Tepat Dosis dan Cara Pemberian serta Waspada Efek
samping Obat) dan non farmakoterapi
 Pemilihan terapi farmakologi berdasar farmakoterapi rasional yang
meliputi beberapa pertimbangan:
 Tepat indikasi
 Tepat obat
 Tepat pasien
 Tepat dosis dan cara pemberian
 Waspada terhadap efek samping obat
 Pemberian informasi kepad pasien/keluarga pasien
 Monitor efek samping pengobatan
11

Hal-hal yang akan dilakukan thd pasien,


meliputi:
 macam treatment yang diberikan, termasuk
obat yang harus dihindari
 parameter pemantauan (terapi dan
toksisitas) dan endpoint therapy
 informasi pada pasien

12

6
18/09/2019

Problem List
Database
Diberi nomor
Keluhan utama Digambarkan secara
Riwayat penyakit tepat
sekarang Disusun menurut
Riwayat penyakit prioritas
dahulu
Riwayat pembedahan
Riwayat keluarga SOAP notes
Riwayat sosial Subjective
Riwayat pengobatan Objective
Uji fisik Assesment
Test lab Plan (incl. monitoring
Kadar obat serum &follow up)

13

14

7
18/09/2019

 Anak Nono (2 tahun 10 bulan, 15 kg)


 Keluhan 1 HSMR BAB 3x sehari sedikit
mencret
 Keluhan MRS BAB mencret 8x sehari disertai
darah, perut terasa mulas sekali setiap kali
akan BAB dan nampak lemas
 Panas sejak 3 hari yg lalu
 Alergi terhadap antibiotik golongan Penisillin

15

16

8
18/09/2019

17

18

9
18/09/2019

METODE PAM
(Problem, Assessment/Action, Monitoring)

METODE FARM
(Finding, Assessment, Resolution, Monitoring)

19

Problem
 Mengumpulkan dan menginterpretasikan semua
informasi yang relevan utk mengidentifikasikan
masalah yang aktual dan potensial
Assessment/Action
 Mendaftar dan membuat prioritas semua masalah
(aktual dan potensial)
 Berhubungan dg staf medis, perawat, pasien utk
menetapkan hasil yang diharapkan
 Menetapkan dan melaksanakan semua tindakan yang
perlu dilakukan
Monitoring
 Menilai hasil yang diperoleh dari intervensi yang telah
dilakukan (jika perlu, ulangi proses PAM)
20

10
18/09/2019

Suatu pendekatan alternatif khususnya bagi farmasis


 Findings  Subjective
 Objective
 Assessment =  Assessment
 Resolution
 Plan
 Monitoring

Perbandingan FARM dengan SOAP


21

Finding :
Identifikasi problem, khususnya DRP  disusun secara
urut dan terpisah
 Untreated indication
 Improper drug selection
 Subtherapeutic dosage
 Failure to receive drug
 Overdosage
 ADR
 Drug interaction
 Drug use without indication

22

11
18/09/2019

 Semua penemuan problem harus


didokumentasikan, baik yang aktual atau potensial
 Informasi yang didokumentasikan haruslah
informasi yang terkait dan diperlukan termasuk 
data subyektif dan obyektif yang tekait dengan DRP

23

Assessment
 Berisi evaluasi farmasis
 Perlu menunjukkan urgensi suatu problem  misalnya
dengan menyatakan bahwa suatu intervensi harus
dilakukan dalam hitungan hari, bulan, atau minggu
 Perlu menyatakan outcome terapi yang diharapkan,
baik jangka pendek (misal: BP < 140/90 mmHg), atau
jangka panjang (misal : mencegah kekambuhan
stroke)
24

12
18/09/2019

Resolution
 Berisi tindakan yang diusulkan untuk mengatasi DRP (kepada
dokter, pasien, atau caregiver)
 Rekomendasi bisa berupa terapi non-farmakologi atau terapi
farmakologi  jika terapi obat : harus dinyatakan dengan
spesifik cara pemberiannya: nama obat, dosis, rute, waktu,
durasi
 Perlu juga menyatakan alasan pemilihan regimen obat tersebut
 Perlu diberikan juga terapi alternatif
 Jika merekomendasikan konseling  isi konseling perlu
dinyatakan
25

Monitoring
 Dalam semangat pharmaceutical care  pasien tidak boleh
dibiarkan begitu saja setelah dilakukan intervensi  perlu
monitoring
 Meliputi : bertanya pada pasien, mendapatkan data lab,
memantau kondisi fisik pasien
 Parameter pemantauan harus jelas terhadap outcome terapi
maupn ADR
 Mis : “ monitor GI complaint”  kurang spesifik, lebih baik :
tanyai pasien tentang kemungkinan terjadinya dispepsia,
diare, atau konstipasi

26

13
18/09/2019

Penyelesaian
1. Problem:
 menderita asma, diobati dengan teofilin, dll
 menderita ISPA  eritromisin
 pasien mengalami mual, pusing, insomnia
 terjadi kenaikan kadar teofilin
2. Assessment/action
 cek interaksi teofilin dan eritromisin inhibitor enzim yang bisa meningkatkan kadar
teofilin
 mual, pusing, insomnia  gejala intoksikasi teofilin
 sarankan penghentian teofilin sampai kadar normal kembali
 pemantua kadar teofilin
 sarankan alternatif bronkodilator
3. Monitoring
 pantau kadar teofilin dalam darah
 pantau gejala toksisitas teofilin
 pantau kemungkinan terjadi serangan asma
 pantau efikasi dari antibotik

27

14

Anda mungkin juga menyukai