PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial
dan ekonomi (WHO). Seseorang dikatakan sehat apabila seluruh aspek pada
dirinya dalam keadaan tidak terganggu baik tubuh, psikis, maupun sosial.
merupakan bagian dari kesehatan yang tidak dapat dipisahkan (Hidayati &
emosional, psikologis dan sosial yang sehat serta mampu beradaptasi dari
stressor yang ditandai dengan perilaku, koping dan emosi yang adaptif. Jika
seseorang tidak berhasil beradaptasi dan koping tidak adaptif serta bersikap
negatif terhadap diri sendiri dan orang lain dapat mengakibatkan gangguan
jiwa.
perubahan fungsi psikologis atau perilaku yang tidak sesuai dengan norma
data Riset Kesehatan Dasar (2013) prevalensi gangguan jiwa berat pada
penduduk Indonesia 1,7 per mil. Gangguan jiwa berat terbanyak di Daerah
Istimewa Yogyakarta, Aceh, Sulawesi Selatan, Bali, dan Jawa Tengah dan
1
2
Tenggara Timur.
paling besar adalah skizofrenia, yaitu sebesar 70% (Depkes, 2008). Skizofrenia
merupakan salah satu gangguan jiwa berat yang sering ditemukan. Menurut
Banyumas dari bulan Januari sampai bulan Juni 2015 didapatkan data bahwa
halusinasi yaitu sebesar 40%, risiko bunuh diri 27,8%, perilaku kekerasan
27,5%, isolasi sosial 3%, harga diri rendah 2%, dan lain –lain 6%. Dari data
ada.
sendiri, orang lain, atau merusak lingkungan (Keliat dkk, 2011). Sulistiowati
dkk (2014) menyatakan perilaku kekerasan timbul akibat rasa tidak nyaman
dan panik yang terjadi akibat adanya stressor. Perilaku kekerasan dilakukan
3
dkk, 2015). Tanda dan gejala yang ditemui pada klien perilaku kekerasan yaitu
pandangan tajam, muka merah dan tegang, bicara kasar, suara tinggi, merusak
(Muhith, 2015).
modalitas adalah salah satu terapi non farmakologi untuk klien gangguan jiwa
kekerasan antara lain terapi individu, terapi lingkungan, terapi kognitif, terapi
keluarga, terapi biologis, dan terapi aktivitas kelompok. Fauziah (2009) dalam
mental baik emosi, perilaku dan sosial. Terapi kognitif yang dapat mengatasi
REBT adalah suatu metode untuk memahami dan mengatasi emosi dan
Penelitian yang dilakukan oleh Putri, Keliat, dan Nasution (2012) yang
yang terjadi adalah pada respon kognitif dan sosial terjadi peningkatan
secara bermakna.
dan pikiran pada klien perilaku kekerasan perlu diterapkan Rational Emotive
masalah ini dalam pembuatan karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan
B. Rumusan Masalah
Banyumas?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
di RSUD Banyumas.
2. Tujuan Khusus
RSUD Banyumas.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perawat
perilaku kekerasan.
b. Rumah Sakit
d. Bagi Klien
perilaku kekerasan.