Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“GUNUNG BERAPI”

Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa

Dosen Pengampu: Astuti Wijayanti S.Pd.M.Pd Si.

Di susun oleh:

Pulung Zaelani (10016003 )


Emerensiana Tiwi (10016006 )

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2011
BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Mengapa terdapat relief alam berupa gunung, bukit, lereng dan lain
sebagainya dikarenakan adanya tenaga endogen. Tenaga endogen adalah tenaga yang
berasal dari dalam bumi yang menyebabkan perubahan pada kulit bumi. Tenaga endogen ini
sifatnya membentuk permukaan bumi menjadi tidak rata. Mungkin saja di suatu daerah
dulunya permukaan bumi rata (datar) tetapi akibat tenaga endogen ini berubah menjadi
gunung, bukit atau pegunungan. Pada bagian lain permukaan bumi turun menjadikan
adanya lembah atau jurang. Secara umum tenaga endogen dibagi dalam tiga jenis yaitu
tektonisme, vulkanisme, dan seisme atau gempa bumi. Memang kita mengakui bahwa
dampak dari gejala vulkanisme adalah Gempa Bumi yang dapat ditimbulkanya dapat
merusak bangunan. Awan panas dan lava pijar dari gunung berapi (Gunung berapi atau
gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem
saluran fluida panas batuan dalam wujud cair atau lava yang memanjang dari kedalaman
sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan
hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.)dapat menyebabkan
kebakaran hutan, matinya hewan ternak dan bahkan tebaran abu yang sangat tebal dan
meluas dapat merusak kesehatan dan mengotori sarana yang ada. Akibat gejala vulkanisme
sehingga esensi dari sifat membangun tenaga endogen untuk kehidupan terus terjadi,
karena itu sudah gejala alam untuk menyeimbangankan energi bumi yang bersifat
membangun bagi kehidupan dan bumi itu sendiri.
B. TUJUAN

Dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai tugas Mata Kulia Ilmu Pengetahuan Bumi dan
Antariksa. Adapun tema yang diangkat dalam makalah ini yaitu “gunung berapi ”.

Tujuan disusunnya makalah ini adalah :

1. Menambah pengetahuan kegunung apain.

2. Mengetahui bagaimana pembentukkan Gunung Api, gunung meletus.

3. Mengetahui jenis-jenis gunung berapi menurut letusannya.

4. Mengetahui lebih dalam gejala-gejala dari gunung api meletus


BAB II. PEMBAHASAN

A. DEFINISI PENGENALAN GUNUNG BERAPI

Gunung adalah sebuah bentuk tanah yang menonjol di atas wilayah


sekitarnya. Sebuah gunung biasanya lebih tinggi dan curam dari sebuah bukit, tetapi ada
kesamaaan, dan penggunaan sering tergantung dari adat lokal. Beberapa otoritas
mendefinisikan gunung dengan puncak lebih dari besaran tertentu; misalnya, Encyclopædia
Britannica membutuhkan ketinggian 2000 kaki (610 m) agar bisa didefinisikan sebagai
gunung. Sebuah gunung biasanya terbentuk Gaya Endogen (Endogene Forces) adalah gaya yang
bekerja pada kulit bumi dan berasal dari dalam bumi yang berlangsung sangat lambat namun
kekuatannya sangat hebat.T erdiri dari gerakan tektonik lempeng, gerakan orogenik atau
gerakan epeirogenik. Gaya ini mengakibatkan perubahan muka bumi:

a) Orogenik (Orogenesis)

Proses pembentukan pegunungan akibat pengaruh gaya endogen berupa tekanan/tumbukan


(horisontal) dan pengangkatan (vertikal) sehingga terbentuk pegunungan lipatan maupun
pegunungan patahan.

b) Vulkanisma (Volcanism)

Proses penerobosan magma atau keluarnya magma dari dalam perut bumi menuju ke permukaan
bumi yang dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan gas yang tinggi sehingga terbentuk tubuh
gunung

c) Tektonika (Tectonic)

Proses pergerakan/pergeseran pada kerak bumi (kerak batuan dan kerak samudera) berupa
tumbukan, pemekaran dan perpapasan yang menimbulkan perubahan muka bumi dan terjadinya
berbagai fenomena geologi seperti gunung api, gempa bumi, tsunami, dll.

Pegunungan merupakan kumpulan atau barisan gunung. Gunung berapi atau gunung api
secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida
panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di
bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi
material yang dikeluarkan pada saat meletus. Vulkanologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang kegunungapian dan merupakan mata rantai yang tak terpisahkan dengan ilmu
geologi.
B. TERJADINYA GUNUNG API
Gunungapi terbentuk sejak jutaan tahun lalu hingga sekarang. Pengetahuan
tentang gunungapi berawal dari perilaku manusia dan manusia purba yang mempunyai
hubungan dekat dengan gunung api. Hal tersebut diketahui dari penemuan fosil manusia di
dalam endapan vulkanik dan sebagian besar penemuan fosil itu ditemukan di Afrika dan
Indonesia berupa tulang benulang manusia yang terkubur oleh endapan vulkanik. Gunung
api terbentuk pada empat busur, yaitu busur tengah benua, terbentuk akibat pemekaran
kerak benua; busur tepi benua, terbentuk akibat penunjaman kerak samudara ke kerak
benua;busur tengah samudera, terjadi akibat pemekaran kerak samudera; dan busur dasar
samudera yang terjadi akibat terobosan magma basa pada penipisan kerak samudera.

Gambar 1. Penampang yang memperlihat kan batas lempeng utama dengan dengan
pembentukan busurgunungapi. (Modifikasi dari Krafft, 1989)

C. MENGAPA TERJADI GUNUNGAPI


Pengetahuan tentang tektonik lempeng merupakan pemecahan awal dari
teka-teki fenomena alam termasuk deretan pegunungan, benua, gempa bumi dan gunung
api. Planet bumi mempunyai banyak cairan dan air di permukaan. Kedua factor tersebut
sangat mempengaruhi pembentukan dan komposisi magma serta lokasi dan kejadian
gunung api.Panas bagian dalam bumi merupakan panas yang dibentuk selama
pembentukan bumi sekitar 4,5 miliar tahun lalu, bersamaan dengan panas yang timbul dari
unsure radioaktif alami, seperti elemen-elemen isotop terhadap waktu. Bumi pada saat
terbentuk lebih panas,tetapi kemudian mendingin secara berangsur sesuai dengan
perkembangan sejarahnya.Pendinginan tersebut terjadi akibat pelepasan panas dan
intensitas vulkanisma di permukaan.Perambatan panas dari dalam bumi ke permukaan
berupa konveksi, dimana material-material yang terpanaskan pada dasar mantel,
kedalaman 2.900 km di bawah muka bumi bergerak menyebar dan menyempit disekitarnya.
Pada bagian atas mantel, sekitar 7 35 km di bawah muka bumi, material-
material tersebut mendingin dan menjadi padat, kemudian tenggelam lagi ke dalam aliran
konveksi tersebut. Litosfir termasuk juga kerak umumnya mempunyai ketebalan 70-120 km
dan terpecah menjadi beberapa fragmen besar yang disebut lempeng tektonik. Lempeng
bergerak satu sama lain dan juga menembus ke arah konveksi mantel.Bagian alas litosfir
melengser di atas zona lemah bagian atas mantel, yang disebut juga astenosfir. Bagian
lemah astenosfir terjadi pada saat atau dekat suhu dimana mulai terjadi pelelehan,
kosekuensinya beberapa bagian astenosfir melebur, walaupun sebagian besar masih padat.
Kerak benua mempunyai tebal lk. 35 km, berdensiti rendah dan berumur 1 2 miliartahun,
sedangkan kerak samudera lebih tipis (lk. 7 km), lebih padat dan berumur tidak lebih dari
200 juta tahun. Kerak benua posisinya lebih di atas dari pada kerak samudera karena
perbedaan berat jenis, dan keduanya mengapung di atas astenosfir.

Gambar 2 Penampang bumi. Kerak yang menindih mantel hampir seluruhnya terdiri dari
oksida yangtidak melebur. Proses vulkanik membawa fragmen batuan ke permukaan dari
kedalaman lk.200 km melalui mantel, hal tersebut ditunjukkan dengan adanya mineral-
mineral olivine, piroksen dan garnet dalam peridotit pada bagian atas mantel. (Modifikasi
dari Krafft, 1989;Sigurdsson, 2000).
D. BAGAIMANA GUNUNG API TERBENTUK
Pergerakan antar lempeng ini menimbulkan empat busur gunungapi berbeda:
1. Pemekaran kerak benua, lempeng bergerak saling menjauh sehingga memberikan
kesempatan magma bergerak ke permukaan, kemudian membentuk busur gunung api
tengah samudera.
2. Tumbukan antar kerak, dimana kerak samudera menunjam di bawah kerak benua. Akibat
gesekan antar kerak tersebut terjadi peleburan batuan dan lelehan batuan ini bergerak
kepermukaan melalui rekahan kemudian membentuk busur gunung api di tepi benua.
3. Kerak benua menjauh satu sama lain secara horizontal, sehingga menimbulkan rekahan
atau patahan. Patahan atau rekahan tersebut menjadi jalan ke permukaan lelehan
batuanatau magma sehingga membentuk busur gunung api tengah benua atau banjir
lavasepanjang rekahan.
4. Penipisan kerak samudera akibat pergerakan lempeng memberikan kesempatan bagi
magma menerobos ke dasar samudera, terobosan magma ini merupakan banjir lava yang
membentuk deretan gunungapi perisai.

Gambar 3. Penampang diagram yang memperlihatkan bagaimana gunungapi terbentuk di


permukaan melalui kerak benua dan kerak samudera serta mekanisme peleburan batuan
yangmenghasilkan busur gunungapi, busur gunungapi tengah samudera, busur gunungapi
tengahbenua dan busur gunungapi dasar samudera. (Modifikasi dari Sigurdsson, 2000).
Gambar4 .

E. GUNUNG MELETUS
Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di
dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.

Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat
tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi
disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung
berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur.Tidak semua gunung berapi sering
meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif.

Vulkanisme adalah peristiwa yang sehubungan dengan naiknya magma dari


dalam perut bumi. Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat serta
sangat panas yang berada dalam perut bumi. Aktifitas magma disebabkan oleh tingginya
suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya sehingga dapat terjadi
retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi. Magma dapat berbentuk gas padat
dan cair. Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke
lithosfer (kulit bumi). Apabila penyusupan magma hanya sebatas kulit bumi bagian dalam
dinamakan intrusi magma. Sedangkan penyusupan magma sampai keluar ke permukaan
bumi disebut ekstrusi magma.
Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar
Permukaan bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi bila tekanan Gas cukup kuat
dan ada retakan pada kulit bumi .

Ekstrusi magma dapat di bedakan Menjadi:

a) Erupsi linier, yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi, berbentuk kerucut
gunung api.

b). Erupsi sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang permukaan bumi dan
membentuk gunung yang letaknya tersendiri.

c) Erupsi areal, yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi karena letak Magma
yang sangat dekat dengan permukaan bumi, sehingga terbentuk kawah gunung berapi yang
sangat luas.

Sehingga dapat disimpukan bahwa Gunung dan pegunungan terbentuk karena adanya
tenaga endogen. Dan apabila suatu tempat di permukaan bumi yang pernah atau masih
mengeluarkan magma maka terbentuklah gunung berapi

F. BERDASARKAN TIPE LETUSAN GUNUNG BERAPI DAPAT DIBEDAKAN


MENJADI LAIMA YAITU:

Gambar 5 jenis-jenis gunung berapi


Gambar 6enis-jenis gunung berapi

a.Gunungapi strato atau kerucut.

Gambar 5. Gunung merapi

Kebanyakan gunung berapi di dunia merupakan gunung api kerucut. Letusan


pada gunung api kerucut termasuk letusan kecil. Tersusun dari batuan hasil letusan dengan
tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis
sehingga letusan dapat berupa lelehan batuan yang panas dan cair. Seringnya terjadi lelehan
menyebabkan lereng gunung tersebut berlapis lapis.Oleh karena itu, gunung api ini disebut
gunung api strato. Sebagian besar gunung berapi di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara
dan Maluku termasuk Gunung Merapi merupakan jenis ini.
b.Gunung api maar.

Bentuk gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar seperti
danau kering. Jenis gunung api maar tidak banyak. gunung berapi ini terbentuk karena ada
letusan besar yang membentuk lubang besar pada puncak yang di sebut kawah. Gunung api
maar memiliki corong. Contohnya Gunung Lamongan jawa Timur dengan kawahnya Klakah.

c.Gunung api perisai

Di Indonesia tidak ada gunung yang berbentuk perisai. Gunung api perisai
contohnya Maona Loa Hawaii, Amerika Serikat. Gunung api perisai terjadi karena magma
cair keluar dengan tekanan rendah hampir tanpa letusan. Lereng gunung yang terbantuk
menjadi sangat landai. Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih
cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya akan
berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik. Contoh bentuk
gunung berapi ini terdapat di kepulauan Hawai.
d. Cinder Cone

Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik
menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk di
puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya
e. Kaldera

Gamabar 3. Bentuk Gunung api

Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang melempar ujung atas
gunung sehingga membentuk cekungan. Gunung Bromo merupakan jenis ini.
Hasil letusan gunung berapi (sumber:MPBI)

 gas vulkanik
 Lava dan aliran pasir serta batu panas
 Lahar
 Tanah longsor
 Gempa bumi
 Abu letusan
 Awan panas (Piroklastik)

Gas vulkanik adalah gas-gas yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunung
berapi yang dikeluarkan antara lain carbon monoksida (CO), Carbondioksida(Co2), Hidrogen
Sulfida (H2S), sulfurdioksida(SO2) dan nitrogen (NO2) yang membahayakan manusia.

Lava adalah cairan magma yang bersuhu tinggi yang mengalir ke permukaan
melalui kawah gunung berapi. Lava encer mampu mengalir jauh dari sumbernya mengikuti
sungai atau lembah yang ada sedangkan lava kental mengalir tidak jauh dari sumbernya.

Lahar adalah merupakan salah satu bahaya bagi masyarakat yang tingla di
lereng gunung berapi. Lahar adalah banjir Bandang di lereng gunung yang terdiri dari
campuran bahan vulkanik berukuran lempung sampai bongkah. Dikenal sebagai lahar
letusan dan lahar hujan. Lahar letusan terjadi apabila gunung berapi yang memiliki danau
kawah meletus, sehingga air danau yang panas bercampur dengan material letusan,
sedangkan lahar hujan terjadi karena percampuran material letusan dengan air hujan di
sekitar puncaknya.

Awan panas bisa berupa awan panas aliran, awan panas hembusan dan awan
panas jatuhan. Awan panas aliran adalah awan dari material letusan besar yang panas,
mengalir Turun dan akhirnya mengendap di dalam dan disekitar sungai dari lembah. Awan
panas hembusan adalah awan dari material letusan kecil yang panas, dihembuskan angin
dengan kecepatan mencapai 90 km/jam. Awan panas jatuhan adalah awan dari material
letusan panas besar dan kecil yang dilontarkan ke atas oleh kekuatan letusan yang
besar. Material berukuran besar akan jatuh di sekitar puncak sedangkan yang halus akan
jatuh mencapai puluhan, ratusan bahkan ribuan km dari puncak karena pengaruh hembusan
angin. Awan panas bisa mengakibatkan luka bakar pada bagian tubuh yang terbuka seperti
kepala, lengan, leher atau kaki dan juga menyebabkan sesak sampai tidak bernafas.

Abu letusan gunung berapi adalah material yang sangat halus. Karena hembusan angin
dampaknya bisa dirasakan ratusan kilometer jauhnya.

Dampak abu letusan

Permasalahan pernafasan, kesulitan penglihatan, pencemaran sumber air bersih,


menyebabkan badai listrik, mengganggu kerja mesin dan kendaraan bermotor, merusak
atap, merusak ladang, merusak infrastruktur
G. ISYARAT ATAU CIRI GUNUNG BERAPI MELETUS

Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain
Suhu di sekitar gunung naik.
Mata air menjadi kering
Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
Tumbuhan di sekitar gunung layu dan Binatang di sekitar gunung bermigrasi

AWAS  Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau
ada keadaan kritis yang menimbulkan bencana
 Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap
 Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam

SIAGA  Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan


atau menimbulkan bencana
 Peningkatan intensif kegiatan seismik
 Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut
ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan
bencana
 Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu
2 minggu

 Ada aktivitas apa pun bentuknya


WASPADA
 Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal
 Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya
 Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma,
tektonik dan hidrotermal

NORMAL  Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma


 Level aktivitas dasar
BABIII

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa berupa gunung, bukit,
lereng dan lain sebagainya dikarenakan adanya tenaga endogen. Tenaga endogen adalah
tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan perubahan pada kulit bumi.
Tenaga endogen ini sifatnya membentuk permukaan bumi menjadi tidak rata. Mungkin saja
di suatu daerah dulunya permukaan bumi rata (datar) tetapi akibat tenaga endogen ini
berubah menjadi gunung, bukit atau pegunungan. Pada bagian lain permukaan bumi turun
menjadikan adanya lembah atau jurang. Secara umum tenaga endogen dibagi dalam tiga
jenis yaitu tektonisme, vulkanisme, dan seisme atau gempa bumi. Dan pengetahuan tentang
tektonik lempeng merupakan pemecahan awal dari teka-teki fenomena alam termasuk
deretan pegunungan, benua, gempa bumi dan gunung api. Planet bumi mepunyaibanyak
cairan dan air di permukaan. Kedua factor tersebut sangat mempengaruhi pembentukandan
komposisi magma serta lokasi dan kejadian gunungapi. Magma adalah cairan pijar yang
terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari
1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava.
B. DAFTAR PUSTAKA
1. http://wikipedia.com

2. http://alayrose.blogspot.com/2009/02/letusan-gunung-api.html
3. http://google.com/gunung
4. Bronto, Sutikno.2001.Vulkonologi.UGM.Yogyakarta.
5. http://3.bp.blogspot.com/vulkanisme./
6. Hastuti, Evi Rine. 2009. Buku Pintar Gempa; Mengenai Seluk Beluk Gempa, Jenis-
jenisnya, Penyebab-penyebabnya, dan Dampak-dampaknya. Yogyakarta: DIVA Press.

Anda mungkin juga menyukai