Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TENTANG PENYAKIT

HEPATITIS

OLEH:

NAMA : WINARTI

NIM : 2015.028

YAYASAN PENDIDIKAN ALI-ILHAM

AKADEMI KEBIDANAN BUTON RAYA

BAUBAU

TAHUN 2016

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang penyakit
hepatitis.

Dalam menyelesaikan makalah ini kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu
Atit Lestari Putri Bungsu S.ST selaku dosen Kesehatan masyarakat kami, kami menyadari
sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
kesalahan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya kami semua berharap semoga makalah ini biasa diterima dengan baik dan
dapat bermanfaat bagi kita semua, baik pada masa sekarang hingga masa yang akan datang.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................................i
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................vi
C. Tujuan ....................................................................................................................vi

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Hepatitis ....................................................................................................1
B. Etiologi Hepatitis ................................................................................................2
C. Penyebab dan Cara Penularan Hepatitis .................................................................3
D. Tanda dan Gejala Hepatitis ....................................................................................4
E. Pencegahan Hepatitis .............................................................................................6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .............................................................................................................8
B. Saran .......................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hepatitis merupakan inflamasi dan cedera pada hepar, penyakit ini dapat
disebabkan oleh infeksi atau oleh toksin termasuk alkohol dan dijumpai pada kanker
hati. Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus,
identifikasi virus penyakit dilakukan terus menerus, tetapi agen virus A, B, C, D, E, F
dan G terhitung kira-kira 95% kasus dari hepatitis virus akut. (Ester Monica, 2002 : 93)
Penyakit hepatitis merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati diseluruh
dunia. Penyakit ini sangat berbahaya bagi kehidupan karena penykit hepatits ataupun
gejala sisanya bertanggung jawab atas 1-2 juta kematian setiap tahunnya. (Aru, w
sudoyo, 2006 : 429). Infeksi virus hepatitis bisa berkembang menjadi sirosis atau
pengerasan hati bahkan kanker hati. Masalahnya, sebagian besar infeksi hepatitis tidak
menimbulkan gejala dan baru terasa 10-30 tahun kemudian saat infeksi sudah parah.
Pada saat itu gejala timbul, antara lain badan terasa panas, mual, muntah, mudah lelah,
nyeri diperut kanan atas, setelah beberapa hari air seninya berwarna seperti teh tua,
kemudian mata tampak kuning dan akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi kuning. Pasien
hepatitis biasanya baru sembuh dalam waktu satu bulan.

Menurut guru besar hepatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia


yang juga ketua kelompok kerja Hepatitis Departemen Kesehatan, Alli Sulaiman, virus
hepatitis menginfeksi sekitar 2 miliar orang didunia. Setiap tahun lebih dari 1.300.000
orang meninggal dunia akibat hepatitis beserta komplikasinya. Prevalensi di Indonesia
sekitar 10-15 persen jumlah penduduk atau sekitar 18 juta jiwa. Dari jumlah yang
terinfeksi, kurang dari 10 persen yang terdiagnosis dan diobati. Sebanyak 90 persen lain
tidak menimbulkan gejala sehingga tidak terdiagnosis. Karena itu, pemeriksaan menjadi
penting.

4
Insiden hepatitis yang terus meningkat semakin menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Penyakit ini menjadi penting karena mudah ditularkan, memiliki morbiditas yang tinggi
dan menyebabkan penderitanya absen dari sekolah atau pekerjaan untuk waktu yang
lama. 60-90% dari kasus-kasus hepatitis virus diperkirakan berlangsung tanpa
dilaporkan. Keberadaan kasus-kasus subklinis, ketidakberhasilan untuk mengenali
kasus-kasus yang ringan dan kesalahan diagnosis diperkirakan turut menjadi penyebab
pelaporan yang kurang dari keadaan sebenarnya. (Brunner & Sudarth, 2001 : 1169)

Pada umumnya klien yang menderita penyakit hepatitis ini mengalami


Anoreksia atau penurunan nafsu makan dimana gejala ini diperkirakan terjadi akibat
pelepasan toksin oleh hati yang rusak untuk melakukan detoksifikasi produk yang
abnormal sehingga klien ini haruslah mendapatkan nutrisi yang cukup agar dapat
memproduksi enegi metabolik sehingga klien tidak mudah lelah. Secara khusus terapi
nutrisi yang didesain dapat diberikan melalui rute parenteral atau enteral bila
penggunaan standar diet melalui rute oral tidak adekuat atau tidak mungkin untuk
mencegah/memperbaiki malnutrisi protein-kalori. Nutrisi enteral lebih ditujukan pada
pasien yang mempunyai fungsi GI tetapi tidak mampu mengkonsumsi masukan
nasogastrik. Nutrisi parenteral dapat dipilih karena status perubahan metabolik atau bila
abnormalitas mekanik atau fungsi dari saluran gastrointestinal mencegah pemberian
makan enteral. Asam amino,karbohidrat, elemen renik, vitamin dan elektrolit dapat
diinfuskan melalui vena sentral atau perifer. (Marilyn E. Doengoes, 1999: 758)

Pentingnya mengetahui penyebab hepatitis bagi klien adalah apabila ada


anggota keluarga menderita penyakit yang sama, supaya anggota keluarga dan klien
siap menghadapi resiko terburuk dari penyakit hepatitis beserta komplikasinya sehingga
penderita mampu menyiapkan diri dengan pencegahan dan pengobatan yaitu:
penyediaan makanan dan air bersih yang aman, sistem pembuangan sampah yang
efektif, perhatikan higiene secara umum, mencuci tangan, pemakaian kateter, jarum
suntik dan spuit sekali pakai serta selalu menjaga kondisi tubuh dengan sebaik-baiknya.
Apabila hal ini tidak dilakukan dengan benar dan teratur berarti keluarga dan penderita
harus siap menerima resiko komplikasi lainnya dan bahkan dapat menyebabkan
kematian.
5
Dalam memberikan pelayanan kesehatan memerlukan asuhan keperawatan
yang tepat, disamping itu juga memerlukan pengetahuan dan keterampilan perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan, sehingga akibat dan komplikasi dapat
dihindari seperti memberi penjelasan tentang Hepatitis antara lain: penyebab, tanda dan
gejala, pengobatan, perawatan, penularan dan akibat yang didapat kalau pengobatan
tidak dilakukan.

B. Rumusan Masalah
1. apa itu hepatitis?
2. berapa macam virus hepatitis?
3. apa penyebab dan bagaimana cara penularan penyakit hepatitis itui?
4. Apa tanda dan gejala dari penyakit hepatitis itu?
5. bagaimana cara pencegahan penyakit hepatitis itu?

C. Tujuan
Untuk mengetahui jenis - jenis, cara penularan, penyebab dan cara pencegahan
penyakit hepatitis

D. Manfaat penelitian
Untuk menambah pengetahuan tentang jenis - jenis dan cara penularan, penyebab
dan cara pencegahan penyakit hepatitis.

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI HEPATITIS

Hepatitis adalah inflamasi/radang dan cedera pada hepar karena reaksi hepar
terhadap berbagai kondisi terutama virus, obat-obatan dan alkohol.
(Ester monika, 2002 : 93)
Hepatitis adalah infeksi sistemik yang dominan menyerang hati.
Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus
disertai nekrosis dn inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan
klinis, biokomia serta seluler yang khas.
(Brunner & Suddarth, 2002 : 1169)
Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati. Hepatititis dalam
bahasa awam sering disebut dengan istilah lever atau sakit kuning. Padahal definisi
lever itu sendiri sebenarnya berasal dari bahasa belanda yang berarti organ hati,bukan
penyakit hati. Namun banyak asumsi yang berkembang di masyarakat mengartikan
lever adalah penyakit radang hati. sedangkan istilah sakit kuning sebenarnya dapat
menimbulkan kercunan, karena tidak semua penyakit kuning disebabkan oleh radang
hati, tetapi juga karena adanya peradangan pada kantung empedu. (M. Sholikul Huda)
Hepatitits adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat di
sebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat – obatan serta bahan –
bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999).
Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan
klinis, biokimia serta seluler yang khas. (Smeltzer, 2001)
Dari beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa hepatitis adalah
suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang disebabkan oleh infeksi virus yang
menyebabkan sel sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.

7
B. Etiologi Hepatitis

Menurut Price dan Wilson (2005: 485) Secara umum hepatitis disebabkan oleh virus.

Beberapa virus yang telah ditemukan sebagai penyebabnya, berikut ini.

 Virus hepatitis A (HAV)

 Virus hepatitis B (HBV)

 Virus hepatitis C (HCV)

 Virus hepatitis D (HDV)

 Virus hepatitis E (HEV)

 Hepatitis F (HFV)

 Hepatitis G (HGV)

Namun dari beberapa virus penyebab hepatitis, penyebab yang paling dikenal adalah

HAV (hepatitis A) dan HBV (hepatitis B). Kedua istilah tersebut lebih disukai daripada

istilah lama yaitu hepatitis “infeksiosa” dan hepatitis “serum”, sebab kedua penyakit ini

dapat ditularkan secara parental dan nonparental (Price dan Wilson, 2005: 243).

Hepatitis pula dapat disebabkan oleh racun, yaitu suatu keadaan sebagai bentuk respons

terhadap reaksi obat, infeksi stafilokokus, penyakit sistematik dan juga bersifat idiopatik

(Sue hincliff, 2000: 205).

C. cara penularan hepatitis

1) Hepatitis A

Hepatitis A pada umumnya ditulari melalui mulut, misalnya melalui gelas atau

sendok bekas yang dipakai penderita hepatitis A. kadang-kadang juga melalui

keringat penderita atau melalui jarum suntik bekas yang dipakai pada penderita

hepatitis A.

8
2) Hepatitis B

Hampir semua banyak jenis virus hepatitis dapat menyerang manusia. Pada ibu hamil

bila terserang virus ini dapat menularkan bayinya yang ada dalam kandungan atau

waktu menyusui bayi itu. Bentuk penularan seperti inilah yang banyak dijumpai pada

penyakit heptitis B. pada saat ini jenis hepatitis yang paling banyak dipelajari ialah

hepatitis B dan telah dapat pula dicegah melalui vaksinasi. Walaupun infeksi virus ini

jarang terjadi pada populasi orang dewasa, kelompok tertentu dan orang yang memilki

cara hidup tertentu beresiko tinggi. Kelompok ini mencakup:

a) Imigran dari daerah endemis hepatitis B

b) Penggunaan obat IV yang sering bertukar jarum dan alat suntik

c) Pelaku hubungan seksual dengan banyak orang atau dengan orang yang

terinfeksi

d) Pria homoseksual yang secara seksual aktif

e) Pasien rumah sakit jiwa

f) Narapidana

3 Hepatitis C

Virus ini adalah suatu virus RNA yang terutama Penularan hepatitis C dan

delta pada orang dewasa bisa terjadi melalui kontak seksual dan bisa pula melalui

makanan dan minuman, suntikan ataupun transfusi darah. Virus hepatitis C juga

berbahaya karena sebagian besar penyakit hepatitis C dapat berkembang menjadi

kronis/menahun dan menjadi pengidap yang selanjutnya akan menjadi sumber infeksi

bagi orang sekitarnya.

4. Hepatitis D

9
Virus ini melakukan koinfeksi dengan HBV sehingga infeksi HBV bertambah

parah. Infeksi oleh HDV juga dapat timbul belakangan pada individu yang mengedap

infeksi kronik HBV jadi dapat menyebabkan infeksi hanya bila individu telah

mempunyai HBV, dan darah infeksius melalui infeksi HDV. Populasi yang sering

terinfeksi adalah pengguna obat injeksi, hemofili, resipien tranfusi darah multipel

(infeksi hanya individu yang telah mempunyai HBV). Masa inkubasinya belum

5. hepatitis E

Virus ini adalah suatu virus RNA yang terutama ditularkan melalui ingeti air
yan tercemar. populasi yang paling sering terinfeksi adalah orang yang hidup pada
atau perjalanan pada bagian Asia, Afrika atau Meksiko dimana sanitasi buruk, dan
paling sering pada dewasa muda hingga pertengahan.

5. Kemungkinan hepatitis F dan G

Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan tentang hepatitis F. Saat ini para
pakar belum sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.
Sedangkan hepatitis G gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan
hepatitis B dan/atau C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun hepatitis
kronik. Penularan melalui transfusi darah jarum suntik.

D. TANDA DAN GEJALA


Semua hepatitis Virus mempunyai gejala yang hampir sama, sehingga secara
klinis hampir tidak mungkin dibedakan satu sama lain. Dokter hanya dapat
memperkirakan saja jenis hepatitis apa yang di derita pasiennya dan untuk
membedakannya secara pasti masih diperlukan bantuan melalui pemeriksaan darah
penderita.gejala penderita hepatitis virus mula mula badanya terasa panas, mual dan
kadang-kadang muntah, setelah beberapa hari air seninya berwarna seperti teh tua,
kemudian matanya terlihat kuning, dan akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi kuning.
Pasien hepatitis virus biasnya dapat sembuh setelah satu bulan. Hampir semua
penderita hepatitis A dapat sembuh dengan sempurna, sedangkan penderita hepatitis
C dapat menjadi kronis. Mengenai hepatitis delta dan E belum dapat di ketahui
sevara pasti bagaimana perjalanan penyakitnya.

10
Sebagian besar penderita hepatitis B akan sembuh sempurna, tetapi sebagian
kecil (kira-kira 10%) akan mengalami kronis (menahun) atau meninggal.penderita
hepatitis B yang menahun setelah 20-40 tahun kemudian ada kemungkinan hatinya
mengeras(sirosis), dan ada pula yang berubah menjadi kanker hati.
Gambaran klinis hepatitis virus dapat berkisar dari asimtomatik sampai
penyakit yang mencolok, kegagalan hati, dan kematian. Terdapat tiga stadium pada
semua jenis hepatitis yaitu :

1. Stadium prodromal,
Disebut periode praikterus, dimulai setelah periode masa tunas virus
selesai dan pasien mulai memperlihatkan tanda-tanda penyakit. Stadium ini
disebut praikterus karena ikterus belu muncul. Antibodi terhadap virus biasanya
belum dijumpai, stdium ini berlangsung 1-2 minggu dan ditandai oleh :
- Malese umum
- Anoreksia
- Sakit kepala
- Rasa malas
- Rasa lelah
- Gejala-gejala infeksi saluran nafas atas
- Mialgia (nyeri otot)

2. Stadium ikterus.
Dapat berlangsung 2-3 minggu atau lebih, pada sebagia besar orang
stadium ini ditandai oleh timbulnya ikterus, manifestasi lainnya adalah:
- Memburuknya semua gejala yang ada pada stadium prodromal
- Pembesaran dan nyeri hati
- Splenomegali
- Mungkin gatal ( pruritus ) dikulit

3. Stadium pemulihan.
Biasanya timbul dalam 2-4 bulan, selama periode ini:
- Gejala-gejala mereda termasuk ikterus
- Nafsu makan pulih
- Apabila tedapat splenomegali, akan segera mengecil
11
E. PENCEGAHAN

Pencegahan terhadap hepatitis virus ini adalah sangat penting karena sampai
saat ini belum ada obat yang dapat membunuh virus, sehingga satu-satunya jalan
untuk mencegah hepatitis virus adalah dengan vaksinasi, tetapi pada saat ini baru ada
vaksin hepatitis B saja, karena memang Hepatitis B sajalah yang paling banyak
diselidiki baik mengenai perjalanan penyakitnya maupun komplikasinya.

Saat ini di seluruh dunia terdapat 200 juta orang pengidap hepatitis B yang
tidak menampakkan gejala, tetapi merupakan sumber penularan bagi manusia sehat.
Agarc tubuh menjadi kebal diperlukan vaksinassi dasar mengenai dasar sebanyak tiga
kali vaksinassi hepatitis B. Mengenai jarak waktu pemberian vaksinasi dasar
tergantung dari jenis vaksinasi yang dipakai.

Ada dua vaksin hepatitis B yaitu vaksin yang dibuat dari darah manusia yang
telah kebal Hepatitis B dan vaksin hepatitis yang dibuat dari perekayasaan sel ragi.
Vaksin hepatitis yang di buat dari darah manusia kebal hepatitis di suntikkan kepada
orang sehat sekali sebulan sebanyak tiga kali, sedangan vaksin hepatitis B yang di
rekayasa dari sel ragi diberi kepada penderita sebulan sekali sebanyak dua kali, lalu
suntikan ke tiga baru di beri 5 bulan kemudian.

Untuk memperkuat kekebalan yang telah ada, perlu diberi vaksinasi penguat.
Caranya bermacam-macam ada vaksin yang perlu di ulang setahun kemudian satu
kali, lalu 4 tahun kemudian diberi sekali lagi, selanjutnya setiap 5 tahun sekali. Ada
pula jenis vaksin yang perlu diberikan hanya setiap 5 tahun sekali saja.
Vaksinasi hepatitis B sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Bayi yang lahir dari ibu
yang mengidap penyakit hpatitis B, harus di vaksinasi hepatitis B segera setelah lahir,
sedangkan bayi lainnya boleh diberi setelah berumur sebulan.
Secara keseluruhan tindakan pencegahan terhadap hepatitis adalah dengan
memakai sarung tangan bila berkontak dengan darah /cairan tubuh lainnya, dan harus
hati-hati memasang kembali tutup jarum suntik. Perhatikan cara pembuangan bahan-
bahan terkontaminasi dan pembersihan alat-alat dan permukaan yang terkontaminasi.
Bahan pemeriksaan untuk laboratorium harus diberi label jelas bahwa bahan berasal

12
dari pasien hepatitis. Perlu juga menjelaskan pentingnya mencuci tangan kepada
pasien, keluarga, dan lainnya.
Selain itu, penyakit hepatitis dan pencegahannya yang lain adalah dengan
mengonsumsi makanan-makanan dibawah ini yang sangat baik bagi kesehatan :
 Sebaiknya hindarilah makanan yang akan menimbulkan gas, makanan seperti
ketimun, ubi, singkong, kacang merah, kol, sawi, lobak, nangka, durian dan yang
lainnya.
 Hindarilah jenis makanan yang sudah diawetkan misalnya adalah seperti sosis, ikan
asin, kornet dan lainnya.
 Pilihlah jenis makanan dengan kandungan lemak yang tidak terlalu tinggi misalnya
adalah daging yang tidak berlemak, ikan segar, dan juga ayam tanpa kulit.
 Pilihlah jenis sayuran dengan kandungan serat didalamnya misalnya adalah seperti
bayam, wortel, buah bit, labu siam, kacang panjang muda, buncis muda, dan juga
kangkung serta lain sebagainya
 Bumbu-bumbu yang tidak terlalu merangsang, misalnya adalah seperti salam, laos,
kunyit, bawang merah, bawang putih dan juga ketumbar.
 Hindari jenis makanan dengan kandungan lemak seperti daging babi, usus, babat,
otak, dan juga sumsum serta santan kental.
 Hindarilah penggunaan dari kelapa, minyak kelapa dan juga minyak hewan, margarin,
serta mentega
 Membatasi asupan makanan seperti daging 3 kali seminggu, Anda bisa makan sering
ikan dan ayam tanpa kulit sebagai pengganti dari daging
 Menggunakan susu skim sebagai pengganti dari susu penuh
 Membatasi asupan dari penggunaan kuning telur hingga 3 butir dalam seminggu.
 Menggunakan tahu, tempe, dan juga hasil olahan dari kacang-kacangan yang lainnya.
 Membatasi asupan penggunaan gula, makanan, minuman yang manis.

13
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Hepatitis adalah suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang disebabkan
oleh infeksi virus yang menyebabkan sel sel hati mengalami kerusakan sehingga
tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
2. Hepatitis terdiri dari beberap jenis, yaitu :
 hepatitis A
 hepatitis B
 hepatitis C
 hepatitis D
 hepatitis E
 kemungkinan hepatitis F dan G
3. Virus-virus yang menyebabkan hepatitis dapat menyebabkan cedera dan kematian
hepatosit dengan secara langsung membunuh sel dan dengan merangsang reaksi
peradangan dan imun yang mencederai atau menghancurkan hepatosit. Reaksi
peradangan melibatkan degranulasi sel mast dan pelepasan histamin, pengaktivan
komplemen, lisis sel-sel yang terinfeksi dan sel-sel di sekitarnya, serta edema dan
pembengkakan interstisium. Respon imun yang timbul kemidian mendukung
respon peradangan. Perangsangan komplemen dan lisis sel serta serangan
antibodi langsung terhadap antigen-antigen virus menyebabkan destruksi sel-sel
yang terinfeksi. Hati menjadi edematosa sehingga kapiler-kapiler kolaps dan
aliran darah berkurang yang menyebabkan hipoksia jaringan, akhirnya terbentuk
jaringan ikat dan fibrosis dihati.
4. Semua hepatitis Virus mempunyai gejala yang hampir sama, sehingga secara
klinis hampir tidak mungkin dibedakan satu sama lain.
5. Terdapat tiga stadium pada semua jenis hepatitis yaitu :
a. Stadium prodromal
b. Stadium ikterus
c. Stadium pemulihan

14
6. Pencegahan terhadap hepatitis virus ini adalah sangat penting karena sampai saat
ini belum ada obat yang dapat membunuh virus, sehingga satu-satunya jalan
untuk mencegah hepatitis virus adalah dengan vaksinasi.

B. Saran

1. Adapun yang menjadi saran penulis kepada teman-teman mahasiswa agar

kiranya dapat memahami substansi dalam penulisan makalah ini serta

mengimplementasikan dalam kehidupan seharí-hari, karena mengingat betapa

pentingnya mempelajari penyakit hepatitis.

2. Kepada teman-teman penderita hepatitis sebaiknya memperhatikan pola makan

yang sehat, menghindari mengkonsumsi minuman keras, serta menjaga sanitasi

lingkungan sekitar.

3. Dan untuk para teman-teman sebagai calon-calon perawat agar menghindari

adanya kontak langsung dengan alat medis dalam pengobatan pasien di saat turun

dinas nanti, serta memperhatikan sterilnya alat-alat yang digunakan saat praktik.

15
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Pendi. 2011. Makalah tentang Hepatitis (pbh-batusangkar.blogspot.com) 21


Nopember 2011

16
17

Anda mungkin juga menyukai