Gelombang Bunyi Kel4
Gelombang Bunyi Kel4
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanis longitudinal. Hal ini berarti
bahwa bunyi memerlukan medium untuk merambat. Medium perambatan bunyi dapat
berupa zat padat ataupun fluida(zat alir, meliputi zat cair dan gas). Partikel-partikel
bahan yang mentransmisikan sebuah gelombang seperti itu berosilasi di dalam arah
penjalaran gelombang itu sendiri. Gelombang Bunyi adalah salah satu bentuk energi
yang berasal dari benda bergetar.
Pada saat bicara, pita suara yang terdapat di dalam tenggorokan kita bergetar.
Itu merupakan tanda jika bunyi dikeluarkan oleh benda yang bergetar. Tanpa bunyi
manusia akan kesulitan untuk berkomunikasi. Maka dari itu, bunyi merupakan hal
yang terpenting dalam kehidupan kita sehari-hari.
Pada zaman yang serba modern ini juga, banyak barang elektronik yang
memanfaatkan sifat-sifat gelombang, misalnya sifat gelombang yang dapat merambat
di ruang hampa digunakan manusia untuk membuat bolam lampu dimana ruang
dalam bolam tersebut adalah ruang hampa.
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian gelombang bunyi.
2. Untuk mengetahui syarat terdengarnya bunyi.
3. Untuk mengetahui sifat-sifat bunyi.
4. Untuk mengetahui manfaat bunyi dalam teknologi.
BAB II
ISI
Nada Dasar
L = ½ λ maka λ = 2L
𝐹
𝑣=√
𝜇
𝑣
𝑓0 =
𝜆
1 𝐹
𝑓0 = √
2𝐿 𝜇
Berdasarkan data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa frekuensi nada atas
ke n dapat ditentukan dengan rumus:
𝑣
𝑓𝑛 = (𝑛 + 1)
2𝐿
Perbandingan frekuensi nada-nada yang dihasilkan oleh sumber bunyi berupa
dawai dengan frekuensi nada dasarnya merupakan bilangan bulat dengan
perbandingan:
𝑓1 : 𝑓2 : 𝑓3 = 1: 2: 3
2. Pipa Organa Terbuka
Nada Dasar
L = 1/4 λ maka λ = 4L
𝑣
𝑓0 =
𝜆
𝑣
𝑓0 =
2𝐿
Nada Atas ke-1
L= λ
𝑣
𝑓0 =
𝜆
𝑣
𝑓0 =
𝐿
Nada Atas ke-2
L = 3/2 λ
𝑣
𝑓0 =
𝜆
3𝑣
𝑓0 =
2𝐿
Berdasarkan data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa frekuensi nada atas
ke n dapat ditentukan dengan rumus:
𝑣
𝑓𝑛 = (𝑛 + 1)
2𝐿
Perbandingan frekuensi nada-nada yang dihasilkan oleh sumber bunyi berupa
pipa organa terbuka dengan frekuensi nada dasarnya merupakan bilangan bulat
dengan perbandingan:
𝑓1 : 𝑓2 : 𝑓3 = 1: 2: 3
2. Refraksi
Salah satu sifat gelombang adalah mengalami pembiasan.Hukum Snellius:
sin 𝑖 𝑛′ 𝑣1
= = = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
sin 𝑟 ′ 𝑛 𝑣2
Keterangan: i = sudut datang
r = sudut pantul
Peristiwa pembiasan dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada malam
hari bunyi petir terdengar lebih keras dari pada siang hari.Hal ini disebabkan
karena pada pada siang hari udara lapisan atas lebih dingin daripada dilapisan
bawah.Karena cepat rambat bunyi pada suhu dingin lebih kecil daripada suhu
panas maka kecepatan bunyi dilapisan udara atas lebih kecil daripada dilapisan
bawah, yang berakibat medium lapisan atas lebih rapat dari medium lapisan
bawah.Hal yang sebaliknya terjadi pada malam hari.Jadi pada siang hari bunyi
petir merambat dari lapisan udara atas kelapisan udara bawah.
3. Interferensi
Gelombang bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang atau
interferensi, yang dibedakan menjadi dua yaitu interferensi konstruktif
(penguatan bunyi) dan interferensi destruktif (pelemahan bunyi). Contoh
interferensi bunyi misalnya, waktu kita berada diantara dua buah loud-speaker
dengan frekuensi dan amplitudo yang sama atau hampir sama maka kita akan
mendengar bunyi yang keras dan lemah secara bergantian .
4. Difraksi
Gelombang bunyi sangat mudah mengalami difraksi karena gelombang
bunyi diudara memiliki panjang gelombang dalam rentang sentimeter sampai
beberapa meter. Seperti yang kita ketahui, bahwa gelombang yang lebih
panjang akan lebih mudah didifraksikan. Peristiwa difraksi terjadi misalnya
saat kita dapat mendengar suara mesin mobil ditikungan jalan walaupun kita
belum melihat mobil tersebut karena terhalang oleh bangunan tinggi dipinggir
tikungan.
Keterangan :
v = cepat rambat bunyi (m/s)
β = Modulus Bulk medium (N/m2)
ρ =Massa jenis medium (kg/m3)
𝐸
𝑣=√
𝜌
Keterangan :
v = cepat rambat bunyi (m/s)
E = Modulus Young medium (N/m2)
ρ =Massa jenis medium (kg/m3)
𝛾𝑃
𝑣=√
𝜌
dengan P adalah tekanan gas dan γ adalah nisbah kapasitas terminal molar. Ini
setara dengan:
𝑅𝑇
𝑣 = √𝛾 , 𝑇 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝐾𝑒𝑙𝑣𝑖𝑛
𝑀
Keterangan :
R= tetapan molar gas (J/mol K)
M= massa satu mol gas
T= suhu termodinamika (K)
v = cepat rambat bunyi (m/s)
γ = merupakan konstanta yang bergantung pada jenis gas, untuk udara
mempunyai nilai 1,4.
Bunyi merambat di udara dengan kecepatan 1.224 km/jam. Bunyi merambat lebih
lambat jika suhu dan tekanan udara lebih rendah. Di udara tipis dan dingin pada
ketinggian lebih dari 11 km, kecepatan bunyi 1.000 km/jam. Di air, kecepatannya
5.400 km/jam, jauh lebih cepat daripada di udara Rumus mencari cepat rambat
bunyi adalah v=s:t Dengan s panjang Gelombang bunyi dan t waktu
Efek Doppler adalah efek berubahnya frekwensi bunyi yang didengar oleh
pendengar karena sumber bunyi atau pendengar yang bergerak. Bila sumber bunyi
mendekati pendengar atau pendengar mendekati sumber bunyi, maka pendengar akan
menerima frekwensi bunyi yang lebih tinggi daripada frekwensi bunyi aslinya.
Sebaliknya, bila sumber bunyi menjauhi pendengar atau pendengar menjauhi sumber
bunyi, maka pendengar akan menerima frekwensi bunyi yang lebih rendah daripada
frekwensi bunyi aslinya. Secara matematis, hubungan antara frekwensi sumber bunyi,
frekwensi bunyi yang didengar oleh pendengar, serta kecepatan sumber bunyi dan
pendengar dinyatakan oleh persamaan berikut.
𝑣 ± 𝑣𝑃
𝑓𝑃 = ( )𝑓
𝑣 ± 𝑣𝑠 𝑠
Keterangan : fp = frekuensi yang diterima oleh pendengar.
fs = frekuensi sumber bunyi.
vp = kecepatan pendengar.
vs = kecepatan sumber bunyi.
v = cepat rambat bunyi di udara.
2. Microwave
Panjang gelombang radiasi microwave berkisar antara 0.3–300 cm.
Penggunaannya terutama dalam bidang komunikasi dan pengiriman informasi melalui
ruang terbuka, memasak, dan sistem PJ aktif.Pada sistem PJ aktif, pulsa microwave
ditembakkan kepada sebuah target dan refleksinya diukur untuk mempelajari
karakteristik target. Sebagai contoh aplikasi adalah Tropical Rainfall Measuring
Mission’s (TRMM) Microwave Imager (TMI), yang mengukur radiasi microwave yang
dipancarkan dari Spektrum elektromagnetik Energi elektromagnetik atmosfer bumi
untuk mengukur penguapan, kandungan air di awan dan intensitas hujan.
3. Alat musik
Pada alat musik seperti gitar sumber bunyinya dihasilkan oleh benda yang bergetar,
yaitu senar. Jika senar dipetik dengan amplitodu (simpangan) yang besar maka bunyi
yang ditimbulkan akan lebih keras. Dan jika ketegangan senar di diregangkan maka
suara lengkingannya akan semakin tinggi. Begitu pula pada kendang dan alat musik
yang lain. Suara timbul karena sumber suara digetarkan.
4. Kacamata Tunanetra
Kacamata tunanetra dilengkapi dengan alat pengirim dan penerima ultrasonik
memanfaatkan pengiriman dan penerimaan ultrasonik.Perhatikan bentuk kaca tuna
netra pada gambar berikut.
5. Sonar
Untuk keperluan tersebut digunakan suatu alat yang bekerja berdasarkan prinsip
pemantulan gelombang bunyi yang disebut SONAR (Sound Navigation
Ranging).Prinsip kerja SONAR berdasarkan prinsip pemantulan gelombang
ultrasonik.Alat ini diperkenalkan pertama kali oleh Paul Langenvin, seorang ilmuwan
dari Prancis pada tahun 1914.Pada saat itu Paul dan pembantunya membuat alat yang
dapat mengirim pancaran kuat gelombang bunyi berfrekuensi tinggi (ultrasonik)
melalui air.Pada dasarnya SONAR memiliki dua bagian alat yang memancarkan
gelombang ultrasonik yang disebut transmiter (emiter) dan alat yang dapat mendeteksi
datangnya gelombang pantul (gema) yang disebut sensor (reciver).
Gelombang ultrasonik dipancarkan oleh transmiter (pemancar) yang diarahkan ke
sasaran, kemudian akan dipantulkan kembali dan ditangkap oleh pesawat penerima
(reciver). Dengan mengukur waktu yang diperlukan dari gelombang dipancarkan
sampai gelombang diterima lagi, maka dapat diketahui jarak yang ditentukan.Untuk
mengukur kedalaman laut, SONAR diletakkan di bawah kapal.
Dengan pancaran ultrasonik diarahkan lurus ke dasar laut, dalamnya air dapat
dihitung dari panjang waktu antara pancaran yang turun dan naik setelah digemakan.
Apabila cepat rambat gelombang bunyi di udara v, selang waktu antara gelombang
dipancarkan dengan gelombang pantul datang adalah Δt, indeks bias air n, dan
kedalaman laut adalah d maka kedalaman laut tersebut dapat dicari dengan persamaan :
𝑣∆𝑡
𝑑=
2
Keterangan :
h= jarak yang diukur (m)
Δt = waktu yang diperlukan gelombang dari dipancarkan sampai diterima kembali (s)
v = kecepatan rambat gelombang ultrasonik (m/s)
6. USG
Dalam bidang kedokteran, getaran gelombang ultrasonik yang berenergi rendah
dapat digunakan untuk mendeteksi/menemukan penyakit yang berbahaya di dalam
organ tubuh, misalnya di jantung, payudara, hati, otak, ginjal, dan beberapa organ lain.
Pengamatan ultrasonik pada wanita hamil untuk melihat perkembangan janin dalam
uterus dengan menggunakan ultrasonografi.Dengan menggunakan ultrasonik yang
berenergi tinggi dapat digunakan sebagai pisau bedah, yang pada umumnya untuk
melakukan pembedahan dalam neurologi dan otologi.
Sebagai contoh, scaning ultrasonic dilakukan dengan menggerak-gerakan probe di
sekitar kulit perut ibu yang hamil akan menampilkan gambar sebuah janin di layar
monitor. Dengan mengamati gambar janin, dokter dapat memonitor pertumbuhan,
perkembangan, dan kesehatan janin.Tidak seperti pemeriksaan dengan sinar X,
pemeriksaan ultrasonik adalah aman (tak berisiko), baik bagi ibu maupun janinnya
karena pemerikasaan atau pengujian dengan ultrasonic tidak merusak material yang
dilewati, maka disebutlah pengujian ultrasonic adalah pengujian tak merusak (non
destructive testing, disingkat NDT).Tehnik scanning ultrasonic juga digunakan untuk
memeriksa hati (apakah ada indikasi kanker hati atau tidak) dan otak.Pembuatan
perangkat ultrasound untuk menghilangkan jaringan otak yang rusak tanpa harus
melakukan operasi bedah otak. “Dengan cara ini, pasien tidak perlu menjalani
pembedahan otak yang berisiko tinggi. Penghilangan jaringan otak yang rusak bisa
dilakukan tanpa harus memotong dan menjahit kulit kepala atau sampai melubangi
tengkorak kepala.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan penjabaran tentang gelombang bunyi diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang merambat secara perapatan dan
perenggangan terbentuk oleh partikel zat perantara serta ditimbulkan oleh
sumber bunyi yang mengalami getaran.
2. Syarat terdengarnya bunyi adalah ada Medium, Ada Sumber Bunyi, Ada
Pendengar.
3. Sifat- sifat bunyi antara lain dapat dipantulkan (Refleksi), dapat dibiaskan
(Refraksi), difraksi, dan interferensi.
4. Manfaat gelombang bunyi dalam teknologi, diantaranya : penggunaan radio,
Microwave, Alat music, Kacamata Tunanetra, Sonar dan USG.