Anda di halaman 1dari 3

PENGERTIAN EVALUASI, PENILAIAN DAN PENGUKURAN

Evaluasi merupakan istilah serapan dalam bahasa Indonesia yang berasal dari istilah

bahasa Inggris evaluation. Evaluation berasal dari akar kata value yang berarti nilai.

Selanjutnya dari kata nilai terbentuklah istilah atau kata jadian “penilaian” yang digunakan

sebagai padanan dari istilah evaluasi, karena memang penilaian dapat diartikan sebagai

tindakan memberi nilai tentang kualitas sesuatu. Evaluasi dalam bahasa Indonesia juga

memiliki arti sepadan dengan asesmen yang juga berasal dari istilah bahasa Inggris

assessment. Adapun pengukuran dalam istilah bahasa Inggrisnya adalah measurement,

sedangkan penilaian adalah appraisal.

Ketiga istilah ini memiliki arti yang berbeda. Pengukuran adalah tindakan

membandingkan sesuatu dengan satu ukuran tertentu. Dengan kata lain pengukuran adalah

suatu kegiatan untuk mendapatkan informasi atau data secara kuantitatif. Penilaian adalah

tindakan mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baikburuk (bersifat

kualitatif). Adapun evaluasi meliputi pengukuran dan penilaian. Evaluasi merupakan sebagai

suatu tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari

sesuatu program pendidikan, pengajaran ataupun pelatihan yang telah dilaksanakan.

Dalam melakukan kegiatan evaluasi tentu diperlukan informasi atau data yang baik

mutunya. Data seperti itu akan dapat diperoleh dengan melakukan pengukuran dan penilaian

terlebih dulu. Dalam penerapannya evaluasi dan penilaian ada persamaan dan perbedaan,

persamaan antara keduanya terletak dari segi tahapan pelaksanaannya yaitu meliputi tahap

perencanaan (perumusan tujuan dan penyiapan instrumen), pelaksanaan (pengumpulan data,

pengolahan dan analisis data, mengambil kesimpulan dan membuat keputusan), dan tidak

lanjut. Sedangkan perbedaannya adalah terletak dari segi objek dan skupnya. Objek dan skup

penilaian dalam arti evaluasi lebih luas dan kompleks, sedangkan objek dan skup penilaian
terbatas pada proses dan hasil pembelajaran di kelas/sekolah. Penilaian dalam arti asesmen

diartikan sebagai serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan

data tentang proses dan hasil belajar siswa dalam tingkat kelas yang dilakukan secara

sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam

pengambilan keputusan. Dari pengertian ini dapat dipahami, bahwa penilaian hasil belajar

ujungnya adalah pada kegiatan pengambilan keputusan tentang hasil belajar. Untuk dapat

mengambil keputusan secara tepat tentang hasil belajar tersebut perlu didukung oleh data

secara akurat dan terpercaya. Data ini dikumpulkan dengan melalui kegiatan pengukuran

terhadap hasil belajar baik dengan menggunakan instrumen tes maupun non-tes. Pengukuran

atau dalam bahasa Inggrisnya measurement adalah kegiatan mengukur, yakni

membandingkan sesuatu dengan kriteria/ukuran tertentu. Dapat juga dikatakan, pengukuran

adalah proses pemberian angka kepada suatu atribut atau karakter tertentu yang dimiliki oleh

orang, hal, atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas.

Dengan pengertian seperti ini pengukuran adalah bersifat kuantitatif. Artinya, hasil

dari pengukuran itu umumnya diwujudkan dalam bentuk simbol-simbol angka. Pengukuran

dari segi caranya dibedakan menjadi dua macam, yaitu pengukuran langsung dan pengukuran

tidak langsung. Pengukuran langsung maksudnya dalam proses pemberian angka atas suatu

hal atau benda tertentu dilakukan secara langsung dengan membandingkan sesuatu yang kita

ukur tersebut dengan kriteria atau pembanding tertentu. Misalnya, kita mengukur tinggi

seseorang, caranya adalah dengan membandingkan tinggi seseorang tersebut dengan alat

pembanding yang berupa meteran. Untuk mengukur berat seseorang, dilakukan dengan cara

membandingkan berat badan seseorang tersebut dengan alat pembanding yang berupa

timbangan. Hasil pengukuran secara langsung ini bersifat lebih valid dalam arti bisa

mendekati kondisi yang sesungguhnya. Secara matematis hasilnya dapat dirumuskan: S = T

(S: score dan T : true). Pengukuran tidak langsung adalah pengukuran yang dilakukan dengan
jalan mengukur lewat indikator-indikator atau gejala-gejala yang menggambarkan sesuatu

yang diukur. Misalnya, kita ingin mengukur tingkat kepandaian seseorang, maka kita tidak

dapat secara langsung mengukur kepandaian itu sendiri, tetapi hanya lewat gejalagejala atau

indikator-indikator yang menunjukkan bahwa seseorang itu pandai, seperti dapat menjawab

secara tepat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya. Hasil pengukuran tidak

langsung ini umumnya tidak sevalid pengukuran langsung. Secara matematis hasil

pengukuran tidak langsung ini dapat dirumuskan: S = T + E (S: score; T: true dan E: error).

Pengukuran dalam bidang pendidikan atau proses belajar mengajar adalah kegiatan

pengukuran yang diarahkan untuk melihat potensi atau kemampuan, baik kemampuan dasar

maupun kemampuan sebagai hasil belajar (achievement) yang dimiliki olehseseorang. Untuk

melakukan pengujian ini diperlukan berbagai cara diantaranya adalah dengan tes dan non tes.

Sumber : MATERI PENINGKATAN KUALITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM (GPAI) TINGKAT SEKOLAH DASAR (SD)
DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH (DITPAIS)
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA
REPUBLIK INDONESIA 2011

Anda mungkin juga menyukai