2. Klas II
Relasi posterior dari mandibula tehadap maksila. Mesiobukal cusp molar 1 permanent atas
berada lebih mesial dari bukal groove gigi molar 1 permanen mandibula.
Divisi 1 : disertai labioversi dari gigi maksila
Subdivisi : kondisi unilateral
Divisi 2 : disertai linguoversi dari gigi incisivus central maksila.
Subdivisi : kondisi unilateral
3. Klas III
Relasi anterior dari mandibula terhadap maksila. Mesiobukal cusp molar 1 permanen atas berada
lebih distal dari bukal groove gigi molar 1 permanen mandibula.
Tipe 1 : adanya lengkung gigi yang baik tetapi relasi lengkungnya tidak normal.
Tipe 2 : adanya lengkung gigi yang baik dari gigi anterior maksila tetapi ada linguoversi dari gigi
anterior mandibula.
Tipe 3 : lengkung maksila kurang berkembang; linguoversi dari gigi anterior maksila; lengkung
gigi mandibula baik.
1. Definisi Orthodonti
Pada tahun 1922, British Society of Orthodontics mendefinisikan orthodonti sebagai
”orthodonti mencakup ilmu yang mempelajari tentang pertumbuhan dan perkembangan rahang
dan wajah secara khusus dan tubuh secara umum, mempengaruhi posisi gigi; ilmu yang
mempelajari tentang aksi dan reaksi dari pengaruh internal dan eksternal pada perkembangan,
dan pencegahan dan memperbaiki perkembangan yang tertahan dan tidak wajar.1,2
Pada tahun 1911, Noyes memberikan definisi orthodonti sebagai “pembelajaran mengenai
relasi gigi terhadap wajah dan memperbaiki perkembangan yang tertahan dan tidak wajar.
Kemudian, the American Board of Orthodontics dan the American Association of
Orthodontics mengatakan bahwa “orthodonti adalah area spesifik dari praktik kedokteran gigi
yang bertanggungjawab dalam, pembelajaran pengawasan terhadap pertumbuhan dan
perkembangan gigi geligi dan hubungannya secara struktur anatomis sejak lahir terhadap dental
maturity, termasuk semua prosedur pencegahan dan perbaikan, yang membutuhkan reposisi gigi
melalui cara fungsional atau mekanik untuk mendapatkan oklusi normal dan memuaskan kontur
wajah.2
Orthodonti merupakan cabang ilmu kedokteran gigi yang berfokus kepada prevention,
interception, dan correction terhadap maloklusi dan segala abnormalitas lain pada region dento-
facial.
Sridhar Premkumar. Orthodontics Prep Manual for Undergraduates. Elsevier:New Delhi. 2008. P.3
2. Basavaraj Subhashchandra Phulari. Orthodontics Principles and Practice. Jaypee Brothers
Medical Publisher : New Delhi. 2011. P.3