RDI WA
MA
UD
LU DERAJAT KESADARAN,
YO
RS
TANDA MENINGEAL,
DAN SENSORIS
KO
TA BLI TA R
OLEH :
ALIF MUSDALIFA
MEGA MEMORY R.P
Gg. Kesadaran
Px neurologis maupun non-neurologis
KUALITATIF KUANTITATIF
a. Komposmentis a.Glasgow Coma
b. Apatis Scale (GCS)
c. Somnolen b. Four Score
d. Sopor/stupor
e. Koma
GCS
Reaksi Respon Respon
membuka VERBAL MOTORIK
MATA (EYE)
BRUDZINSKI IV
Sensory extinction
Kedua bagian tubuh simetris diberi rangsangan
nyeri, pasien disuruh membedakan bagian
tubuh mana yang lebih merasa nyeri. Kalau
hanya 1 tubuh saja sensory extinction (+)
Loss of body image
Menyakan pada pasien telinga ada berapa, dll.
Pada pasien yang terdapat gangguan akan
menjawab hanya punya satu. karena pada
pasien terseburt terdapat pengabaian.
Tes Provokasi
• Laseque Sign
– Cara melakukan : pasien berbaring telentang dalam
keadaan santai. Salah satu dari tungkai bawah yang akan
diperiksa dengan pelahan lahan difleksikan secara pasif
pada sendi paha dengan cara telapak tangan pemeriksa
berada pada tumit penderita dimana sendi lutut dalam
keadaan ekstensi. Test dinyatakan positif bila pasien
merasakan nyeri yang menjalar disepanjang perjalanan
saraf ischiadicus
• Cross Laseq
– Tungkai pasien diangkat tanpa flexi di lutut.
Positif : Nyeri menjalar dari patat sampai ujung
kaki pada tungkai kontralateral
• Reversed SLR
– Pasien posisi tengkurap, kemudian fleksikan lutut
maksimal, positif : nyeri punggung menjalar ke
kaki yang sakit
• Sicard’s Sign
– Seperti test laseque hanya saat melakukan fleksi
ditambah dengan melakukan dorsofleksi ibu jari kaki
• Bragard’s Sign
– Seperti test laseque hanya saat melakukan fleksi
ditambah dengan dorsofleksi pada sendi pergelangan
kaki
• Minor’s Sign
– Pasien duduk diminta berdiri, pada saat berdiri
pasien akan memfleksikan tungkai yang sakit.
• Neris’s Sign
– Pasie diminta berdiri lurus, saat diminta
membungkuk, tungkai yang sakit akan ditekuk
• Sciatic Tension Test
– Seperti laseq, setelah
timbul nyeri dilakukan fleksi
pada sendi lutut sekitar 20o
kemudian dilakukan fleksi
lagi pada sendi pada
sehingga timbul nyeri lagi.
Penekanan pada fossa
poplitea pada saat ini akan
menimbulkan nyeri yang
hebat pada daerah
sepanjang n.ischiadicus
• Chin Chest Manuver
– Fleksi pasif pada leher sehingga dagu mengenai
dada, akan terjadi tarikan saraf, terutama thoracal
bawah dan lumbal akan terasa nyeri
• Vietsz and Nafzinger Test
– Vena jugularis ditekan dan dipertahankan hingga pasien
mengeluh kepala terasa berat. Pasien akan terasa nyeri
radikuler pada saraf yang sakit.
• Valsava test
– bertujuan meninggikan tekanan intratekal. Bila
terdapat proses desak ruang
dikanalis vertebralis bagian servikal maka dengan ditin
gkatkannya tekanan intratekal akan membangkitkan
nyeri radikuler yaitu nyeri saraf diatas .
• Door bell sign
Perkusi dengan hammer pada lumbal bawah akan
menyebabkan nyeri pada paha dan tungkai
• Bonnet’s sign
Seperti laseque, disertai adduksi dan ratasi
internal pada tungkai, akan nyeri sepanjang
n.ischiadicus
• Spouring’s sign
– cara : Sebelumnya pasien diberitahukan bahwaakan dilakukan
pemeriksaan dengan cara menekan kepala. Pasien duduk dikursi
dalam posisi leher dan kepala tegak lurus. Pemerisa berada di
belakang pasien. Kedua tangan pemeriksadalam posisi masing –
masing jari berpegangan ( jari bersilangan ) menekan ujung
kepala pasien. Penekanan dapat juga dilakukan dalam berbagai posisi
kepala. Test positif bila pasien merasakan ada rasa nyeri yang
menjalar dari leher sampai ke lengan bahkan sampai ke tangan.
• Kemp Test
Pasien diminta melakukan gerakan laterofleksi
punggung. Positif bila terasa nyeri radikuler di sisi
tubuh laterofleksi