Disusun oleh:
Alif Musdalifa
NIM. 21804101020
Pembimbing:
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah,
Untuk itu, saran dan kritik dari para pembaca sangat diharapkan demi perbaikan
laporan kasus ini. Atas saran dan kritik dokter pembimbing dan pembaca,
Semoga laporan kasus ini bermanfaat bagi penyusun, pembaca serta rekan-
bidang kedokteran.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ............................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
1.4 MANFAAT...........................................................................3
iii
BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN...................................................................22
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
Mata merupakan salah satu organ manusia yang secara langsung terpapar
oleh lingkukan luar sehingga risiko terkontaminasi benda asing lebih besar
daripada organ-organ lainnya (Sasono et al., 2008). Benda asing atau yang biasa
disebut dengan corpus alienum adalah suatu benda yang dalam keadaan normal
tidak dijumpai dalam tubuh. Corpus alienum pada mata dapat terjadi di
Corpus alienum konjungtiva atau biasa yang disebut dengan benda asing di
konjungtiva merupakan suatu benda yang dalam keadaan normal tidak dijumpai di
konjungtiva (IDI, 2014). Corpus alienum pada konjungtiva lebih sering terjadi
karena letak anatomis dari konjungtiva sendiri. Menurut penelitian yang dilakukan
di Rumah Sakit India (Januari 2000 sampai Maret 2002) diperoleh data bahwa
faktor pekerjaan.
Corpus alienum pada konjungtiva bila tidak ditangani dengan tepat dapat
1.3 TUJUAN
Konjungtiva
Konjungtiva
Konjungtiva
Konjungtiva
Alienum Konjungtiva
Konjungtiva
Konjungtiva
3
1.4 MANFAAT
BAB II
STATUS PASIEN
2.1 ANAMNESA
a. Identitas
Nama : Ny. M
Umur : 48 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Sawentar
b. Anamnesa
Pasien datang ke poli Mata RSUD Mardi Waluyo Blitar pada tanggal 18
Juni 2019 sekitar pukul 11.00 WIB, dengan keluhan utama mata kanan
kejadian tersebut, pasien merasakan seperti ada benda asing yang menempel
pada mata kanannya. Namun saat pasien dan keluarga melihat mata pasien
5
tidak ditemukan benda asing tersebut. Selain itu, pasien mengeluhkan nyeri
atas. Keluhan lainnya seperti penurunan penglihatan, mata merah dan keluar
air mata terus juga dirasakan pasien. Pasien sudah berobat mengenai
keluhannya dan mendapatkan obat tetes mata, tetapi tak kunjung membaik.
yang lalu. Pasien diberi obat tetes mata tetapi keluhannya masih tetap.
- Riwayat Alergi :
- Riwayat Kebiasaan :
disangkal.
Pergerakan
Bola Mata
A B
Gambar 2.1 Foto Klinis Ny. M
Keterangan: Gambar (A) tanda panah menunjukkan adanya benda asing; dan (B) tanda
panah hitam menunjukkan adanya injeksi konjungtiva sedangkan tanda panah hijau
menunjukkan infiltrat pada kornea.
Pasien datang ke poli mata RSUD Mardi Waluyo Blitar pada tanggal 18
Juni 2019 sekitar pukul 11.00 WIB, dengan keluhan utama mata kanan kelilipan
debu. Keluhan dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Pasien mengeluhkan hal tersebut
setelah berkendaraan motor. Setelah kejadian, pasien merasakan seperti ada benda
asing yang menempel pada mata kanannya. Selain itu, pasien mengeluhkan nyeri
pada mata kanannya. Nyeri diperberat dengan pergerakkan kelopak mata atas.
Keluhan lainnya seperti penurunan penglihatan, mata merah, dan keluar air mata
terus juga dirasakan pasien. Pasien sudah berobat mengenai keluhannya dan
mendapatkan obat tetes mata, tetapi tak kunjung membaik. Pada pemeriksaan
status lokalis oftalmologi mata kanan didapatkan hiperemia dan benda asing di
2.4 DIAGNOSIS
2. OD Konjungtivitis Akut
2.6 PERENCANAAN
a. Perencanaan Diagnosis
- Slit Lamp
b. Perencanaan Terapi
dengan cara:
3). Angkat benda asing dengan menggunakan lidi kapas atau jarum
5). Oleskan lidi kapas yang dibubuhkan Povidon Iodin pada tempat
S. 2 dd Tab I p.r.n
2.6 KIE
memperberat lesi.
berkendara.
penurunan visus.
2.7 PROGNOSIS
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Konjungtiva
3.1.1 Anatomi
melekat erat ke tarsus. Di tepi superior dan inferior tarsus, konjungtiva melipat ke
(Vaughan, 2017).
mengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel Goblet untuk membasahi
3.1.2 Histologi
atas karunkula, dan di dekat persambungan mukokutan pada tepi kelopak mata
terdiri dari sel-sel epitel skuamosa. Sel-sel epitel superfisial mengandung sel-sel
goblet bulat atau oval yang mensekresikan mukus. Mukus mendorong inti sel
goblet ke tepi dan diperlukan untuk dispersi lapisan airmata secara merata di
seluruh prekornea. Sel-sel epitel basal berwarna lebih pekat dan berpigmen pada
yang lebih profundus dan tersusun dari jaringan penyambung yang melekat pada
Krause dan Wolfring) yang secara struktur dan fungsi mirip kelenjar lakrimal.
Forniks atas terdapat banyak kelenjar Krause dan sisanya di forniks bawah.
ciliaris anterior dan arteria palpebralis. Selain itu, konjungtiva juga diinervasi oleh
(Vaughan, 2017).
3.2.1 Definisi
Corpus alienum konjungtiva atau biasa yang disebut dengan benda asing di
konjungtiva merupakan suatu benda yang dalam keadaan normal tidak dijumpai di
3.2.2 Epidemiologi
Ini dapat terjadi pada semua usia dan kedua jenis kelamin (Pandey, 2017).
Menurut penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit India (Januari 2000 sampai
Maret 2002) diperoleh data bahwa sekitar 13.8% terjadi insidensi corpus alienum
3.2.3 Etiologi
Benda asing yang biasanya masuk dalam konjungtiva berasal dari benda
logam dan non logam. Benda logam yang sering ditemukan di konjungtiva
diantaranya partikel besi, seng, emas, dan perak, sedangkan benda asing non
logam yang sering ditemukan diantaranya batu bara, debu, pasir, bulu mata,
potongan kayu, sekam biji, sayap serangga, dan lain-lain (Pandey, 2017).
3.2.4 Patofisiologi
Benda asing pada konjungtiva dapat terjadi dimana saja, biasanya tanpa
cuaca berangin atau bekerja dengan benda yang dapat menimbulkan angin. Untuk
perhatian khusus karena dapat meningkatkan risiko infeksi serta bersifat antigenik
(Joko et al., 2013). Selain itu, benda asing pada konjungtiva (terutama
Anamnesa
konjungtiva adalah menggali keluhan yang merupakan gambaran klinis dari benda
asing tersebut. Selain itu, menggali mengenai faktor resiko terjadinya benda asing
untuk mengetahui jenis benda asing yang mengganggu. Faktor resiko yang dapat
ditanyakan pada pasien diantaranya pekerjaan atau aktivitas pasien dan keadaan
sesuatu pada mata. Pasien dengan benda asing konjungtiva sering menyatakan
bahwa mata mereka terasa seolah-olah ada benda yang mengiritasi (seperti pasir,
debu, atau kaca) ada di dalamnya, tetapi mereka tidak dapat melokalisasi tepat di
tempat sensasi itu. Sensasi benda asing sering lebih buruk saat berkedip ketika
benda asing itu terletak di permukaan konjungtiva (bagian dalam) dari kelopak
mata atas (Andrew, 2017). Gejala lain yang sering dikeluhkan pasien dengan
benda asing konjungtiva berupa nyeri, mata merah dan berair, fotofobia, dan
16
frekuensi kedipan mata meningkat (Gurram, 2012; dan IDI, 2014). Selain itu,
pekerja las, pemotong keramik) dan pekerja yang terkait dengan bahan-bahan
Pemeriksaan Fisik
diantaranya ditemukan:
Pemeriksaan Penunjang
lain mata pasien, yang bisa jadi merupakan suatu komplikasi dari benda asing
a. Slit Lamp, yang bertujuan untuk melihat adanya benda asing dengan partikel
3.2.6 Penatalaksanaan
nyeri, mencegah infeksi dan kerusakan fungsi yang permanen (Joko et al., 2013).
Non Medikamentosa
1. Berikan tetes mata pantokain 2% sebanyak 1-2 tetes pada mata yang
3. Angkat benda asing dengan menggunakan lidi kapas atau jarum suntik
ukuran 23G.
5. Oleskan lidi kapas yang dibubuhkan betadin pada tempat bekas benda
asing
Medikamentosa
mengurangi nyeri dan antibiotik untuk mencegah atau mengurangi infeksi yang
dapat diakibatkan dari benda asing tersebut. Antibiotik biasanya diberika topikal
berupa salep atau tetes mata. Antibiotik yang paling sering digunakan misalnya
Kloramfenikol tetes mata yang diberikan 1 tetes setiap 2 jam selama 2 hari (IDI,
2014).
18
3.2.7 Komplikasi
kornea, keratitis, dan ulkus kornea. Komplikasi tersebut terjadi oleh karena benda
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada kasus yang terjadi pada Ny.M berusia 48 tahun, dengan diagnosis
pemeriksaan fisik:
a. Mata kanan kelilipan debu sejak 1 bulan yang lalu setelah berkendaraan
motor
asing tersebut dapat masuk ke konjungtiva. Menurut teori, biasanya benda asing
dapat masuk ke mata melalui cuaca berangin atau bekerja dengan benda yang
dapat menimbulkan angin. Pada kasus, berkendaraan motor tanpa pelindung mata
beresiko untuk masuknya benda asing masuk konjungtiva (Joko et al., 2013).
Adanya benda asing yang masuk pada konjungtiva juga didukung dengan keluhan
pasien yang merasakan seperti ada benda asing yang menempel pada mata
kanannya. Keluhan ini dibuktikan pada pemeriksaan fisik yang ditemukan benda
atas
dari reaksi inflamasi tersebut (Joko et al., 2013). Selain itu, nyeri diperberat
c. Mata merah
Sama halnya dengan nyeri, mata merah juga merupakan hasil dari reaksi
di sekitarnya (Joko et al., 2013). Hal tersebut yang menyebabkan keluhan adanya
mata merah pada pasien. Pada pemeriksaan fisik dibuktikan dengan adanya
hiperemia konjungtiva tarsalis superior dan injeksi konjungtiva pada mata kanan.
Salah satu mekanisme untuk menghilangkan benda asing pada mata adalah
kelenjar lakrimalis akan memproduksi banyak air mata. Selain itu, berkedip juga
lebih sering (Gurram, 2012). Mekanisme yang ditemukan pada pasien untuk
menghilangkan benda asing yang terlihat adalah keluar air mata terus karena
produksi air mata yang banyak dari kelenjar lakrimalis. Frekuensi berkedip yang
lebih sering tidak ditemukan pada pasien. Hal ini kemungkinan karena rasa nyeri,
e. Pasien sudah berobat mendapatkan obat tetes mata, tetapi tak kunjung
membaik
Hal ini kemungkinan disebabkan karena reaksi inflamasi masih terus terjadi
semasih benda asing pada konjungtiva belum diambil. Terapi definitif untuk
benda asing pada konjungtiva adalah dengan pengambilan benda asing tersebut.
komplikasi benda asing tersebut pada kornea. Komplikasi yang disebabkan oleh
benda asing konjungtiva diantaranya erosi kornea, keratitis, dan ulkus kornea.
Komplikasi tersebut terjadi oleh karena benda asing pada konjungtiva palpebra
nyeri, mencegah infeksi dan kerusakan fungsi yang permanen (Joko et al., 2013).
analgesik oral dan antibiotik. Pengambilan benda asing merupakan terapi definitif
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Corpus alienum konjungtiva atau biasa yang disebut dengan benda asing di
konjungtiva merupakan suatu benda yang dalam keadaan normal tidak dijumpai di
konjungtiva. Insiden corpus alienum sangat tinggi di kota-kota industri yang dapat
terjadi pada semua usia dengan prevalensi laki-laki lebih banyak dibandingkan
perempuan. Benda asing yang biasanya masuk dalam konjungtiva berasal dari
benda logam dan non logam. Benda asing dapat masuk ke konjungtiva biasanya
terjadi melalui cuaca berangin atau bekerja dengan benda yang dapat
terdapat kecurigaan kelainan mata yang lain. Penatalaksanaan benda asing pada
disebabkan oleh benda asing konjungtiva diantaranya erosi kornea, keratitis, dan
ulkus kornea.
23
5.2 SARAN
yang tepat. Diagnosis dan penanganan yang tepat dan segera, dapat memberikan
prognosis yang baik bagi pasien serta menghindarkan dari komplikasi yang
DAFTAR PUSTAKA