Disusun oleh :
Pembimbing :
2023
i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kasus
Disusun oleh :
Case Report ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam mengikuti
Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Penyakit Mata RSUD Jendral Ahmad Yani Metro
2023.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan YME atas karunia-Nya sehingga penulis dapat
Sinistra”. Case Report ini merupakan salah satu syarat Kepaniteraan Klinik di Bagian
Penulis menyadari bahwa penulisan Case Report ini tidak akan selesai tanpa
adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan
terima kasih dan penghargaan kepada dr. Melsa Ester Letareni Situmeang, Sp.M
selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan selama penulisan dan penyusunan
Penulis menyadari bahwa dalam Case Report ini masih terdapat kekurangan. Oleh
karena itu kritik dan saran membangun tentunya sangat diharapkan. Semoga segala
bantuan berupa nasehat, motivasi dan masukan semua pihak akan bermanfaat untuk
semua pihak, khususnya di bagian Ilmu Penyakit Mata RSUD. Jendral Ahmad Yani
Metro Lampung.
Deva Susanti
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................ ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
BAB II............................................................................................................................ 2
LAPORAN KASUS ....................................................................................................... 2
2. 1 Identitas Pasien ................................................................................................. 2
2.2 Anamnesis ......................................................................................................... 2
2. 3 Pemeriksaan Fisik ............................................................................................. 4
2.4 Status Oftalmologi ............................................................................................ 6
2.5 Diagnosis Kerja ................................................................................................. 6
2.6 Penatalaksanaan ............................................................................................... 7
2.7 Prognosis ........................................................................................................... 7
2.8 Resume .............................................................................................................. 7
2.9. Dokumentasi...................................................................................................... 8
BAB III .......................................................................................................................... 9
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................ 9
3.1 Pseudofakia ....................................................................................................... 9
3.2 Katarak ............................................................................................................ 13
3.3 Glaukoma ......................................................................................................... 19
BAB IV ........................................................................................................................ 31
BAB V KESIMPULAN ............................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 33
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Pseudofakia adalah Lensa yang ditanam pada mata (lensa intra okuler) yang
diletakkan tepat ditempat lensa yang keruh dan sudah dikeluarkan. Lensa ini akan
memberikan penglihatan lebih baik. Lensa intraokular ditempatkan waktu operasi katarak
Fungsi dari lensa adalah untuk memfokuskan cahaya yang masuk ke mata. Untuk
menjalankan fungsi tersebut, lensa harus tetap dalam keadaan jernih. Namun, ada beberapa
keadaan yang dapat membuat lensa menjadi keruh yaitu proses penuaan, penyakit sistemik,
Katarak merupakan suatu keadaan dimana terjadi penurunan kejernihan pada lensa
Salah satu tatalaksana yang dapat dilakukan pada katarak adalah dengan ekstraksi
ekstrakapsular. Setelah operasi tersebut dapat dilakukan penanaman lensa intra okuler
(IOL). Namun, operasi katarak masih menyisakan epitel anterior lensa sehingga serat lensa
Salah satu Komplikasi dari pasca bedah katarak denga pemasangan pseudofakia atau lensa
intra okuler yaitu Glaukoma merupakan kumpulan dari suatu penyakit yang mempunyai
karakteristik umum berupa optik neuropati disertai dengan penurunan lapang pandang. 1
1
BAB II
LAPORAN KASUS
2. 1 Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 70 tahun
Alamat : Metro
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pekerjaan : Pensiunan
2.2 Anamnesis
1. Keluhan Utama
2. Keluhan Tambahan
Kota Metro pada tanggal 20 Februari 2023 dengan keluhan pandangan kabur
pada mata kanan seperti tertutup kabut. Pandangan kabur terjadi perlahan dan
semakin lama semakin memberat. Pasien juga mengeluh mata berair dan
terkadang terasa gatal. Pasien mengatakan keluhan timbul sejak 6 bulan lalu.
2
Pasien memiliki riwayat operasi katarak pada kedua matanya 3 tahun
yang lalu. Setelah operasi selesai dilakukan, pasien dapat melihat dengan baik.
Namun sejak 6 bulan yang lalu, pasien mulai merasakan pada mata kanan
pandangannya menjadi kabur. Sedangkan mata kiri pasien tidak ada keluhan.
Pasien mengatakan tidak ada riwayat terpapar debu, benda asing, maupun
riwayat trauma pada mata kanan, setelah operasi. Pasien juga mengaku rutin
• Riwayat DM : Disangkal
• Riwayat HT : Disangkal
• Riwayat DM : Disangkal
6. Riwayat Pengobatan
Disangkal
8. Riwayat Kebiasaan
Vital sign
c. Tanda-tanda Vital
- TD : 126/72 mmHg
- RR : 20x / m
- Suhu : 36, 5o C
- SpO : 98%
Status Present
- Mulut : Bibir pucat (-), Perdarahan gusi (-), Atrofi pupil lidah (-)
- Thoraks
a. Pulmo
P : Takil fremitus N | N
P : Sonor | Sonor
4
b. COR
c. Abdomen
I : Distensi (-)
P : Nyeri tekan (-), nyeri ketok CVA (-), hepar dan lien tidak teraba
d. Ekstremitas
Superior Inferior
-/- -/-
Edema
Akral
5
2.4 Status Oftalmologi
Segmen Anterior
Palpebra Edema (-), nyeri tekan(-), Edema (+), nyeri tekan (-),
perubahan bentuk(-) perubahan bentuk (-)
Konjungtiva Hiperemis(+) Hiperemis (+),
InjeksiKonjungtiva (+), Injeksi komgjugtiva (+),
Segmen Posterior
Oculi dextra (OD) Oculi Sinistra (OS)
Refleks Fundus (+) (+)
Papil Nasalisasi (+), c/d 0,5 Nasalisasi (+). c/d 0,5
Makula Refleks Fovea (+) Reflek Fovea (+)
Retina Pembuluh darah Pembuluh darah
baik,perdarahan (-), baik,perdarahan(-),
eksudat (-) eksudat (-)
6
2.6 Penatalaksanaan
1. Edukasi Keluarga
2. Farmakoterapi
- Glauseta 3x250 mg
2.7 Prognosis
2.8 Resume
Kota Metro pada tanggal 20 Februari 2023 dengan keluhan pandangan kabur pada
mata kanan seperti tertutup kabut. Pandangan kabur terjadi perlahan dan semakin
lama semakin memberat. Pasien juga mengeluh mata berair dan terkadang terasa
yang lalu. Setelah operasi selesai dilakukan, pasien dapat melihat dengan baik.
Namun sejak 6 bulan yang lalu, pasien mulai merasakan pada mata kanan
7
pandangannya menjadi kabur. Sedangkan mata kiri pasien tidak ada keluhan.
compos mentis. Pada pemeriksaan oftalmologi visus mata kanan 1/300 dan
kiri 6/12, TIO kanan 40 mmHg dan kiri 30 mmHg, segmen anterior hiperemis
dan injeksi kongjungtiva pada mata kanan dan kiri, kornea edem(+), COA
dangkal,
ED 1 tetes / 4 jam OD, C Lyteers 1 tetes / 4 jam OD, Posop ED 1 tetes / 6 jam
2.9. Dokumentasi
8
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Pseudofakia
3.1.1 Definisi
Pseudofakia adalah Lensa yang ditanam pada mata (lensa intra okuler) yang
diletakkan tepat ditempat lensa yang keruh dan sudah dikeluarkan. Lensa ini akan
katarak dan akan tetap disana untuk seumur hidup. Lensa ini tidak akan
mengganggu dan tidak perlu perawatan khusus dan tidak akan ditolak keluar oleh
tubuh.12
yaitu saat lahir sekitar 3,5 mm dan ketika sudah lansia bisa mencapai 5 mm. Berat
dari lensa pun bervariasi tergantung dari usia, semakin bertambah usia maka berat
zonula Zinn yang berasal dari permukaan badan siliaris dan akan masuk ke ekuator
Lensa terdiri dari tiga komponen utama yaitu kapsul lensa, epitel lensa, dan
serat lensa. Kapsul lensa merupakan pembungkus lensa dengan ketebalan bervariasi.
Struktur kapsul lensa terus-menerus disintesis oleh epitel lensa (pada bagian
9
Kapsul lensa dibagi menjadi dua yaitu anterior dan posterior bergantung
letaknya. Kapsul lensa paling tebal terletak pada regio pre-ekuator dan yang paling
Epitel lensa terdiri dari satu lapis sel yang berada di bawah kapsul anterior.
Pada bagian posterior lensa tidak ada epitel lensa karena sel-sel ini digunakan untuk
mengisi rongga sentral vesikel lensa saat proses perkembangan lensa. Epitel lensa di
bawah kapsul anterior ini pada bagian tengah berbentuk kuboid dan akan mengalami
Serat lensa berasal dari mitosis epitel lensa pada regio pre-ekuatorlensa,
dari serat lensa, maka akan terbentuk lagi serat lensa baru (imatur) yang akan
mendorong serat lensa matur ke bagian lensa yang lebih dalam atau disebut nukleus
10
3.1.3 Lensa Intra Okuler
Pemasangan intra ocular lens (IOL) atau lensa tanam merupakan alternatif
tanam terdiri atas sebuah optik bikonveks di sentral dan dua buah kaki atau disebut
posisinya.16,17
Posisi lensa tanam yang optimal adalah di dalam kantung kapsular setelah
glaukoma, kerusakan iris, hifema, dan desentrasi lensa. Lensa tanam dapat
ditempatkan di bilik mata depan apabila terdapat ruptur kapsul posterior saat
Umumnya tanam lensa terbuat dari silikon atau akrilik. Lensa tanam
hidrofobik dan rigid sehingga ketika dipasang akan lebih terfiksasi.Selain itu,
terdapat pula lensa tanam akrilik dengan sifat foldable dan hidrofilik. Saat ini,
ketajaman penglihatan, refraksi, pemeriksaan bilik mata depan, dan perlu juga
dilakukan evaluasi pada posisi IOL. Selain itu, pasien dengan IOL juga
11
IOL pada kantung subkapsular
d. Glaukoma neovaskuler
12
3.2 Katarak
3.2.1 Definisi
merupakan kekeruhan yang terjadi pada lensa. Normalnya lensa memusatkan arah
sinar. Kekeruhan pada lensa akan menyebabkan sinar menjadi menyebar atau
terhalang. Jika kekeruhan lensa berukuran kecil dan berada pada daerah perifer
lensa, hanya akan sedikit atau tidak ada gangguan pada penglihatan. Sebaliknya,
ketika kekeruhan terletak di tengah lensa dan bersifat padat atau tebal, arah sinar
akan terganggu. Hal ini akan menyebabkan penglihatan menjadi kabur. Katarak
senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia diatas
3.2.2 Etiologi
dengan umur, faktor penyebab lain meliputi metabolik, trauma, inflamasi, kurang
a. Diabetes
b. Radang mata
c. Trauma mata
13
3.2.3 Tanda dan Gejala
- Penglihatan ganda
mungkin tampak memuaskan, sementara bila tes tersebut dilakukan dalam keadaan
terang maka tajam penglihatan akan menurun sebagai akibat dari rasa silau.10
▪ Iminens/insipiens
Pada stadium ini, lensa bengkak karena termasuki air, kekeruhan lensa masih
ringan, visus biasanya > 6/60. Pada pemeriksaan dapat ditemukan iris normal,
bilik mata depan normal, sudut bilik mata normal, serta shadow test negative.
▪ Imatur
Pada tahap berikutnya, opasitas lensa bertambah dan visus mulai menurun
menjadi 5/60 sampai 1/60. Cairan lensa bertambah akibatnya iris terdorong dan
bilik mata depan menjadi dangkal, sudut bilik mata sempit, dan sering terjadi
14
▪ Matur
Jika katarak dibiarkan, lensa akan menjadi keruh seluruhnya dan visus menurun
drastic menjadi 1/300 atau hanya dapat melihat lambaian tangan dalam jarak 1
▪ Hipermatur
Pada tahap akhir, korteks mencair sehingga nukleus jatuh dan lensa jadi turun dari
menurun hingga bisa mencapai 0, dan dapat terjadi komplikasi berupa uveitis dan
glaukoma. Pada pemeriksaan didapatkan iris tremulans, bilik mata depan dalam,
15
3.2.5 Patofisiologi
Katarak terkait disebabkan oleh usia paling sering ditemukan pada kelainan
usia multifactor dan belum sepenuhnya dimengerti. Berdasarkan usia lensa, terjadi
Sebagai lapisan baru serat kortical berbentuk konsentris, akibatnya nucleus dari
lensa) adalah perubahan yang terjadi akibat modifikasi kimia dan agregasi protein
mengalami fluktuasi refraktif index pada lensa, cahaya yang menyebar, penurunan
progressive pigmentasi.perubaha lain pada katarak terkait usia pada lensa termasuk
3.2.6 Diagnosis
Anamnesis :
katarak)
16
- Gangguan mengendarai kendaraan malam hari, lampu besar
Pemeriksaan fisik :
iris pada lensa yang keruh (iris shadow). Bila letak bayangan jauh
3. Slit lamp
3.2.7 Penatalaksaan
dilakukan pada zonula zinn telah rapuh atau berdegenerasi dan mudah diputus.
17
- ECCE (Ekstra Capsular Cataract Extraction)
lensa dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga massa
lensa dan korteks lensa dapat keluar melalui robekan tersebut. Pembedahan ini
dilakukan pada pasien katarak muda, pasien dengan kelainan endotel, bersama-
kaca, sebelumnya mata mengalami ablasi retina, mata dengan sitoid makular
edema, pasca bedah ablasi, untuk mencegah penyulit pada saat melakukan
pembedahan katarak seperti prolaps badan kaca. Penyulit yang dapat timbul
a. ECCE konvensional,
3.2.8 Komplikasi
protein lensa ke dalam bilik anterior. Protein ini boleh bertindak sebagai
uveitis.
18
b. Glaukoma ‘lens-induced’. Boleh terjadi disebabkan oleh mekanisme yang
berbeda.
tertutup akut. Terapi adalah ekstraksi lensa bila tekanan intraokular sudah
membolehkan protein lensa yang mencair masuk ke bilik anterior. Ini akan
dan obstruksi protein lensa yang seterusnya menyebabkan kenaikan yang akut
tekanan intraokular sudah ditangani secara teratur dan terapi intensif steroid
e. Subluksasi atau dislokasi lensa. Ini boleh terjadi disebabkan oleh degenerasi
3.3 Glaukoma
3.3.1 Definisi
Glaukoma berasal dari kata Yunani “glaukos” yang berarti hijau kebirauan,
yang memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma.16 Glaukoma
berupa optik neuropati disertai dengan penurunan lapang pandang. Meskipun faktor
resiko utamanya adalah peningkatan tekanan intra okuli, ada atau tidaknya
19
peningkatan tekanan intra okuli ini tidak mempengaruhi definisi penyakit. 1
glaukoma sudut tertutup. Glaukoma primer sudut terbuka adalah penyakit optik
neuropati bersifat kronik dan progresif yang ditandai dengan atrofi dan penggaungan
3.3.2 Epidemiologi
menderita kebutaan murni karena glaukoma. Diseluruh dunia 5,2 juta penduduk
menderita kebutaan karena glaukoma menurut WHO tahun 1995. Walaupun lebih
sering muncul pada usia tua, glaukoma dapat terjadi pada semua usia.
Amerika Serikat menderita glaukoma primer sudut terbuka dengan usia di atas 45
tahun, dan sekitar 84.000-116.000 telah mengalami kebutaan atau penurunan visus
20/200. Ada juga data yang menunjukkan glaukoma terjadi pada 1 dari 1000 orang
yang berusia di atas 40 tahun dengan angka kejadian yang bertambah sesuai usia.
intarokular lebih dari 21 mmHg yaitu sekitar 104,5 juta penduduk dan insiden
glaukoma primer sudut terbuka sekitar 2,4 juta penduduk. Perbandinganwanita dan
pria pada penyakit ini adalah 4:1 dan sering terjadi pada kedua mata.1,2
20
Beberapa faktor resiko lainnya untuk terjadi glaukoma antara lain 8 :
- Tekanan bola mata yang tinggi >21 mmHg (resiko meningkat 5X)
3.3.3 Klasifikasi
a. Glaukoma primer : glaukoma dengan etiologi tidak pasti, dimana tidak didapatkan
tekanan normal.
b. Glaukoma kongenital
21
1.Glaukoma pigmentasi
2. Sindrom eksfoliasi
6. Trauma
7. Pasca operasi
8. Glaukona neovaskular
d. Glaukoma absolut : Hasil akhir semua glaukoma yang tidak terkontrol yaitu
- Membran pratrabekular
- Kelainan trabekular
- Sumbatan pupil
22
- Pendesakan sudut
d. Jenis kelamin : wanita lebih beresiko untuk terkena glaukoma daripada pria.
glaukoma daripada mata emetropi dan myopi. Hal ini disebabkan volume bola
3.3.5 Patofisiologi
Sudut bilik mata dibentuk dari jaringan korneosklera dengan pangkal iris.
Padakeadaan fisiologis pada bagian ini terjadi pengaliran keluar cairan bilik mata.
Schlemm,sclera spur, garis Schwalbe dan jonjot iris. Dalam keadaan normal,
humor aqueus dihasilkan di bilik posterior oleh badan siliar, lalu melewati pupil
masuk ke bilik anterior kemudian keluar dari bola mata melalui trabekula
gangguan aliran keluar humor akueus akibat kelainan sistem drainase sudut
23
kamera anterior (glaukoma sudut terbuka) atau gangguan akses humor akueus ke
sedangkan sudut bilik mata terbuka lebar. Jadi tekanan intra okuler meningkat
karena adanya hambatan outflow humor akuos akibat kelainan pada jaringan
trabekular.
sudut bilik mata, sehingga outflow humor akuos terhambat saat menjangkau
jalinan trabekular. Keadaan seperti ini sering terjadi pada sudut bilik mata yan
sempit (tertutup).11
3.3.6 Diagnosis
1. Funduskopi.
Untuk melihat gambaran dan menilai keadaan bagian dalam bola mata
2. Tonometri.
Pemeriksaan untuk mengukur tekanan bola mata, baik dengan alat kontak
3. Gonioskopi.
4. Perimetri.
24
menilai hilangnya lapang pandang akibat kerusakan saraf penglihatan.
3.3.7 Penatalaksaan
Terapi Medikamentosa
dan untuk mencegah komplikasi. Ada dua mekanisme utama untuk menurunkan
tekanan mata: 1) Penurunan jumlah humor akuos yang masuk ke mata, yaitu
sedangkan yang lain meningkatkan aruskeluar. Humor akuos mengalir keluar dari
mata menggunakan dua jalur: yang pertama sensitif terhadap tekanan bola mata
(jalur meshwork trabecular) dan yang kedua bekerja secara independen dari
Dari semua pilihan yang tersedia, sebuah pendekatan awal masuk akal
adalah dengan memilih eyedrop yang akan dapat menurunkan tekanan mata
serendah dan relatif aman pada pasien. Pemilihan awal tergantung oleh
setiap pasien harus dipantau secara rutin untuk memastikan bahwa TIO
glaucoma. Jika perlu menurunkan tekanan mata tambahan maka yang terbaik
humor akuos. Preparat yang tersedia atara lain adalah timolol maleat 0,25% dan
0,5%. Betaxolol 0,25% dan 0,5%, dan lain -lain. Kontraindikasi utama
penggunaan obat - obat ini adalah penyakit obstruksi jalan napas kronik,
respiratorik, tetapi obat ini juga kurang efektif dalam menurunkan TIO.
Depresi, kebingungan, fatigue dapat timbul pada pemakaian obat penyekat beta
topical. Frekuensi timbulnya efek sistemik dan tersedianya obat – obat lain
Lebih dari dua puluh tahun, beta-blocker masih menjadi pilihan terapi
glaukoma paling populer, dan jauh melampaui apa pun obat lain sebagai pilihan
terapi pertama dalam glaukoma sudut terbuka. Meskipun beta bloker telah
terbukti sangat efektif dan aman bila digunakan sebagai obat tetes mata, ada efek
samping jangka panjang beberapa hal yang perlu diperhatikan. Dalam efek
samping umumnya lebih terkait dengan non selektif beta blockers dibandingkan
dengan beta bloker selektif. Namun, menurunkan tekanan dengan non selektif
beta blockers mempengaruhi lebih bagus daripada selektif beta blockers. Non
dan selektif beta bloker menurunkan tekanan mataoleh 3-4 mm Hg (15 -25).3
Salah satu mekanisme non selektif beta bloker adalah efek antagonis
saluran kalsium. Penggunaan selektif beta bloker telah dilaporkan memiliki efek
yang lebih baik di bidang pelestarian visual daripada non selektif beta bloker.
26
Hal ini berkaitan dengan efek neuroprotektan pada non selektif beta bloker.3
bermanfaat untuk menghindari beta bloker pada pasien yang merokok dan pada
dapat digunakan). Beta bloker harus digunakan dengan hati-hati pada penderita
agen ini dapat memperburuk gagal jantung kongestif. Agen ini harus digunakan
dengan hati-hati dalam setiap pasien dengan penyakit jantung. Baru-baru ini
malam hari, yang dapat menjadi faktor risiko perkembangan kerusakan saraf
bisa terjadi. Sebuah cara yang mudah dan efektif untuk mengurangi efek
aplikasitopical. 3
jaringan tubuh termasuk mata. Katalisa suatu reaksi reversibel dimana karbon
hal ini dapat menghambat carbonic anhydrase pada proses siliaris di mata.
27
pembentukanhumor akuos. Meskipun sedikit kurang efektif dari pada beta-
blocker, agen ini biasanya ditoleransi dengan baik. Jika digunakan sebagai
monoterapi, obat ini memerlukan dosis tiga kali sehari, tapi dua kali sehari
adalah obat sulfa jadi pasien yang alergi terhadap sulfonamides tidak boleh
Acetazolamide
formasi pembentukan humor akuos yang dapat menurunkan TIO. Dosis pada
a. Prostaglandin Analog
dengan meningkatkan aliran air uveoscleral humor. Obat ini sangat efektif
28
dalam mengurangi tekanan mata dan memiliki keunggulan hanya
rendah TIO hingga 50% dan 6-8 mm Hg rata-rata. Analog prostaglandin ini
hijau iris warna dapat menjadi kecoklatan. Para agen juga harus dihindari pada
b. Obat Parasimpatomimetik
Obat ini meningkatkan aliran keluar humor akuos dengan bekerja pada
penglihatan suram, terutama pada pasien katarak, dan spasme akomodatif yang
Epinephrine
a. Obat-obat Hiperosmotik
sudut tertutup akut dan glaucoma maligna yang menyebabkan pergeseran lensa
kristalina ke anterior (disebabkan oleh perubahan volume vitreus atau koroid) dan
dicampur dengan jus lemon adalah obat yang paling sering digunakan, tapi harus
hati- hati bila digunakan pada pengidap diabetes. Pilihan lain adalah isosorbide
Terapi Bedah
rendah lagi. Dapat juga dilakukan cryotherapi (altrnatif terakhir) pada mata yang
30
BAB IV
PEMBAHASAN
Yani Kota Metro pada tanggal 20 Februari 2023 dengan keluhan pandangan kabur
pada mata kanan seperti tertutup kabut. Pandangan kabur terjadi perlahan dan semakin
lama semakin memberat. Pasien juga mengeluh mata berair dan terkadang terasa gatal.
Pasien memiliki riwayat operasi katarak pada kedua matanya 3 tahun yang
lalu. Setelah operasi selesai dilakukan, pasien dapat melihat dengan baik. Namun sejak
6 bulan yang lalu, pasien mulai merasakan pada mata kanan pandangannya menjadi
kabur. Sedangkan mata kiri pasien tidak ada keluhan. Pasien juga mengaku rutin
mentis. Pada pemeriksaan oftalmologi visus mata kanan 1/300 dan kiri 6/12, TIO
kanan 40 mmHg dan kiri 30 mmHg, segmen anterior hiperemis dan injeksi
kongjungtiva pada mata kanan dan kiri, kornea edem(+), COA dangkal.
tetes / 4 jam OD, C Lyteers 1 tetes / 4 jam OD, Posop ED 1 tetes / 6 jam OD, Glauseta
3x250 mg.mmHg.
31
BAB V
KESIMPULAN
Pseudofakia adalah Lensa yang ditanam pada mata (lensa intra okuler) yang
diletakkan tepat ditempat lensa yang keruh dan sudah dikeluarkan.. Lensa intraokular
ditempatkan waktu operasi katarak dan akan tetap disana untuk seumur hidup.
Pemasangan intra ocular lens (IOL) atau lensa tanam merupakan alternatif terbaik untuk
kekeruhan yang terjadi pada lensa. Komplikasi dari pembedahan katarak salah satunya
glaukoma.
karakteristik umum berupa optik neuropati disertai dengan penurunan lapang pandang.
32
DAFTAR PUSTAKA
2. Salmon JP. 2012. Glaukoma. In: Eva PR, Whitcher JP. 2012. Vaughan & Asbury
http://emedicine.medscape.com/article/1204814-overview#showall DiaksesOktober
2019.
Fransisco: 2009
10. Ilyas Shidarta Prof,Dr. Ilmu Penyakit Mata. 2003. Jakarta : Balai penerbit FKUI.
11. Wijana Nana Dr,SD. Ilmu Penyakit Mata. 1993. Jakarta : Tegal Abadi
33
12. Pseudophakia diunduh dari http/www.rightdiagnosis.com/p/seudophakia/intro.htm,
13. Sihota R, Tandon R. Parson’s Disease of the Eye. 22 ed. New Delhi: Elsevier;
2015.
18. Dutta LC, Dutta N. Modern Ophthalmology. 3 ed. Vol. 3. New Delhi: JaypeeBrother
19. Findl O. Intraocular Lens Materials and Design. Dalam: Basic Cataract
20. Kaiser P. The Massachusetts Eye and Ear Infirmary Illustrated Manual of
34