SKENARIO 1
OLEH : KELOMPOK 1
DOSEN TUTOR :
dr. Sari
Di ruang keluarga, seorang anak berusia 12 tahun mengisahkan malam yang aneh
yang ia alami dihadapan abah mamanya. Dewantoro, anak itu bercerita kalau tadi subuh, dia
terbangun karena merasa ada ngompol cairan kental yang keluar dari alat kemaluannya. Dan
di tempat tidurnya dilihatnya sprei dan celananya basah berwarna kekuningan dengan bau
yang aneh. Dewantoro berpikir apakah ia ngompol lagi padahal ia tidak pernah mengompol
lagi. Ayah Dewantoro berkata dengan tersenyum, “Itu artinya kamu mengalami mimpi basah,
Nak, jaga pergaulanmu dengan lawan jenis mulai sekarang”. Mamanya menimpali “Iya,
Dewantoro, telah tiba waktunya kamu akan menjadi pria dewasa..!!”
Tidak ada
21. Apakah ada yang salah jika laki-laki tidak mengalami mimpi basah ?
Air mani warna kuning umumnya bisa disebabkan karena tercampur dengan air
kencing atau urine. Terkadang, air kencing bisa tertinggal di dalam uretra. Uretra
sendiri adalah tabung yang membawa air semen (yang mengandung sperma) dan air
kencing keluar dari tubuh, yaitu melalui penis.
Mimpi basah atau nocturnal emission adalah ejakulasi yang terjadi pada saat
seorang pria tertidur. Umumnya pada saat itu, pria bermimpi melakukan hubungan
seksual. Ejakulasi saat mimpi basah bisa terjadi tanpa rangsangan tertentu. Mimpi
basah umumnya mulai diawali pada masa-masa menjelang remaja atau pubertas. Saat
itu tubuh pria mulai memproduksi hormon testosteron yang akan memproduksi
sperma. Pada masa itu, tubuh remaja mengalami beberapa perubahan secara alami.
Sekitar usia 13 tahun, penis pada remaja pria mulai berkembang dan memanjang.
Testis juga mengalami perkembangan. Bersamaan dengan perubahan tersebut, remaja
juga akan mengalami pertumbuhan rambut kemaluan yang makin tebal dan menyebar
pada sekitar alat kelamin. Selain itu, remaja pria juga biasanya akan mengalami
perubahan suara dan mengalami pertumbuhan massa otot. Tinggi badan bertambah
sekitar 7-8 cm per tahun. Saat inilah, umumnya remaja pria mulai mengalami mimpi
basah.
Penyebab cairan berbau aneh adalah karena adanya spermin di dalam semen
yang disekresikan oleh glandula prostate yang menimbulkan bau pada cairan semen
Volume dalam
Struktur Komponen
ejakulasi
Mimpi basah merupakan respon alamiah tubuh di saat jumlah sperma sudah
terlalu banyak, karena testis tidak pernah berhenti menghasilkan sperma, maka tubuh
perlu mengeluarkan sperma tersebut. Hal ini dilakukan untuk menurunkan insiden
terjadinya hyperspermia dan tetrazoospermia yang dapat mempengaruhi kualitas
sperma . Peningkatan besar dalam volume cairan semen dapat menurunkan potensi
fertilisasi melalui 2 efek. Pertama, sperma diencerkan dan menyebabkan penurunan
konsentrasi per ml nya. Kedua, akan ada kerugian yang besar dari rendahnya
vikositas, tingginya volume cairan semen dapat menyebabkan kebocoran berlebih saat
koitus. Jadi, mimpi basah merupakan salah satu mekanisme tubuh untuk memastikan
agar cairan semen dan sperma dalam rentang normal baik dalam hal jumlah maupun
kualitas. Oleh karena itu, mimpi basah kemungkinan akan berulang pada orang yang
mengalami kontinensi seksual atau yang belum pernah berhubungan seksual.
Yang terjadi dengan dewantoro yaitu mengalami mimpi basah atau emisi
nokturnal yang dialami oleh laki laki yang balig atau beranjak dewasa dan hal ini
sangat normal
Karena pada saat seorang laki-laki sudah mengalami mimpi basah menandai
sudah memasuki masa pubertas dan mampu bereproduksi. Sehingga, para remaja
harus menyadari jangan sampai pergaulan bebas membawa pengaruh buruk ke masa
depan.
1. Organa genitalia masculine externa terdiri dari : penis, skrotum (kantung zakar) dan
testis (buah zakar).
3. Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).Lubang uretra (saluran
tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di umung glans penis. Dasar glans
penis disebut korona. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan
(preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis.
5. Skrotum
6. Testis
3. Struktur dalamnya terdiri dari : vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula
seminalis.
1. Vas deferens
2. Uretra
Uretra memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai bagian dari sistem kemih yang
mengalirkan air kemih dari kandung kemih dan bagian dari sistem
reproduksi yang mengalirkan semen.
3. Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul
dan mengelilingi bagian tengah dari uretra. Biasanya ukurannya sebesar
walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia. Prostat
mengeluarkan sekeret cairan yang bercampur secret dari testis,
perbesaran prostate akan membendung uretra dan menyebabkan retensi
urin. Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50
kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu:
1. Lobus posterior
2. Lobus lateral
3. Lobus anterior
4. Lobus medial
5. Vesikula seminalis.
6. Epididimis
7. Duktus Deferens
8. Funikulus Spermatikus
1. Warnanya putih,
2. Baunya seperti klorin atau bau rumput yang basah dipagi hari,
4. Jumlah yang dihasilkan setiap ejakulasi antara 2-6 mm /0,5-1 sendok teh
- Ereksi
Ereksi pada pria terjadi oleh rangsangan rabaan langsung pada kulit tubuh pada
umumnya dan kulit kelamin menyebabkan stimulus aferen yang kuat pada sistem
saraf pusat. lmpuls eferen berjalan turun ke medula spinalis menuju sistem
parasimpatik pada segmen sacralis kedua, ketiga, dan keempat. Serabut preganglion
parasimpatik masuk ke plexus hypogastricus inferior dan bersinaps pada neuron
posganglionik. Serabut-serabut posganglionik mengikuti perjalanan arteria pudenda
interna dan didistribusikan sepanjang percabangannya, masuk ke jaringan erektil pada
radix penis. Kemudian terjadi vasodilatasi arteri, yang menimbulkan peningkatan
aliran darah yang hebat ke dalam ruangan yang terdapat di dalam jaringan erektil.
Corpora cavernosa dan corpus spongiosum penis membesar karena terisi darah, dan
menekan aliran vena terhadap fascia yang meliputinya. Dengan cara ini, aliran keluar
darah dari jaringan erektil dihambat, sehingga tekanan interna meningkat dan tetap
dipertahankan dalam keadaan demikian. Dengan demikian panjang dan diameter penis
bertambah besar dan disebut berada dalam posisi ereksi.
- Emisi
Ketika rangsang seks menjadi amat kuat, pusat refleks medula spinalis mulai
melepas impuls simpatis yang meninggalkan medula spinalis pada segmen T-12
samp-ai L-2 dan berjalan ke organ genital melalui pleksus hipogastrik dan pleksus
saraf simpatis pelvis untuk mengawali emisi. Emisi dimulai dengan kontraksi vas
deferens dan ampula yang menyebabkan keluarnya sperma ke dalam uretra interna.
Kemudian, kontraksi lapisan otot kelenjar prostat yang diikuti dengan kontraksi
vesikula seminalis, akan menyemprotkan cairan prostat dan cairan seminalis ke dalam
uretra juga, mendorong sperma lebih jauh. Semua cairan ini bercampur di uretra
interna dengan mukus yang telah disekresi oleh kelenjar bulbouretra untuk
membentuk semen. Proses yang berlangsung sampai saat ini disebut emisi.
- Ejakulasi
Mimpi basah merupakan suatu keadaan di mana cairan mani dan sperma keluar
tanpa disadari oleh sang pria, biasanya terjadi saat seorang pria tidur dan baru disadari
saat pria tersebut terbangun atau Mimpi basah adalah ketika terjadi ejakulasi ketika
seseorang sedang tidur. Ejakulasi adalah mengeluarkan semen (cairan yang
mengandung sperma) dari penis
Pada pria, mimpi basah ini biasanya terjadi karena adanya tekanan atau
stimulasi pada alat kelamin oleh kasur atau seprai, mimpi erotis, atau karena kenangan
dari aktivitas seksual atau akibat memikirkan suatu aktivitas seksual
Akan tetapi, ternyata mimpi basah tidak hanya dapat dialami oleh para pria, para
wanita pun dapat mengalaminya .Walaupun wanita tidak dapat berejakulasi, mereka
dapat mengalami orgasme dalam mimpi, walaupun kejadiannya tidak sebanyak pria..
Akan tetapi, berbeda dengan pria, mimpi basah pada wanita hanya akan membuat alat
kelaminnya menjadi basah, sehingga jarang sekali disadari oleh para wanita yang
mengalaminya.Hal ini dikarenakan para wanita juga dapat mengalami mimpi erotis
seperti halnya pria. Akan tetapi, sangat sedikit wanita yang dapat mengingat
mimpinya tersebut, beberapa bahkan sama sekali tidak mengingatnya. Hal inilah yang
membuat banyak orang, termasuk wanita yang mengalaminya tidak menyadari bahwa
ia pernah atau sedang mengalami mimpi basah.
Mimpi basah sendiri sebenarnya merupakan suatu hal yang normal terjadi.
Mengalami mimpi basah bukan berarti seorang pria atau wanita memiliki gairah
seksual yang berlebihan atau tidak normal. Mimpi basah dapat terjadi pada siapa saja
yang telah memasuki masa pubertas, baik pria maupun wanita .Pada wanita, mimpi
basah biasanya terjadi karena ia mengingat atau memikirkan suatu aktivitas seksual
tepat sebelum ia tidur, yang pada akhirnya membuat ia mengalami mimpi
erotis.Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sekitar 40% orang wanita mengalami
mimpi basah sebelum ia berusia 45 tahun. Akan tetapi, berbeda dengan pria yang
sering mengalami mimpi basah sejak memasuki masa pubertas, seorang wanita
biasanya hanya mengalami mimpi basah beberapa kali dalam setahun.
Mimpi basah merupakan suatu keadaan di mana cairan mani dan sperma keluar
tanpa disadari oleh sang pria, biasanya terjadi saat seorang pria tidur dan baru disadari
saat pria tersebut terbangun atau Mimpi basah adalah ketika terjadi ejakulasi ketika
seseorang sedang tidur. Ejakulasi adalah mengeluarkan semen (cairan yang
mengandung sperma) dari penis
Pada pria, mimpi basah ini biasanya terjadi karena adanya tekanan atau
stimulasi pada alat kelamin oleh kasur atau seprai, mimpi erotis, atau karena kenangan
dari aktivitas seksual atau akibat memikirkan suatu aktivitas seksual
Akan tetapi, ternyata mimpi basah tidak hanya dapat dialami oleh para pria, para
wanita pun dapat mengalaminya .Walaupun wanita tidak dapat berejakulasi, mereka
dapat mengalami orgasme dalam mimpi, walaupun kejadiannya tidak sebanyak pria..
Akan tetapi, berbeda dengan pria, mimpi basah pada wanita hanya akan membuat alat
kelaminnya menjadi basah, sehingga jarang sekali disadari oleh para wanita yang
mengalaminya.Hal ini dikarenakan para wanita juga dapat mengalami mimpi erotis
seperti halnya pria. Akan tetapi, sangat sedikit wanita yang dapat mengingat
mimpinya tersebut, beberapa bahkan sama sekali tidak mengingatnya. Hal inilah yang
membuat banyak orang, termasuk wanita yang mengalaminya tidak menyadari bahwa
ia pernah atau sedang mengalami mimpi basah.
Mimpi basah sendiri sebenarnya merupakan suatu hal yang normal terjadi.
Mengalami mimpi basah bukan berarti seorang pria atau wanita memiliki gairah
seksual yang berlebihan atau tidak normal. Mimpi basah dapat terjadi pada siapa saja
yang telah memasuki masa pubertas, baik pria maupun wanita .Pada wanita, mimpi
basah biasanya terjadi karena ia mengingat atau memikirkan suatu aktivitas seksual
tepat sebelum ia tidur, yang pada akhirnya membuat ia mengalami mimpi
erotis.Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sekitar 40% orang wanita mengalami
mimpi basah sebelum ia berusia 45 tahun. Akan tetapi, berbeda dengan pria yang
sering mengalami mimpi basah sejak memasuki masa pubertas, seorang wanita
biasanya hanya mengalami mimpi basah beberapa kali dalam setahun.
Mimpi basah bisa terjadi disiang hari, tetapi dalam bentuk ejakulasi, karna
asalnya stimulasi dan di siang hari juga seseorang bermimpi, pada siang hari biasanya
orang beraktivitas. Meski begitu, mimpi basah juga bisa terjadi di siang hari saat tidur
siang.
11. Apakah ada yang salah jika laki-laki tidak mengalami mimpi basah ?
Jika seorang laki-laki tidak mengalami mimpi basah, secara tidak langsung
bahwa laki- laki tersebut tidak mengeluarkan cairan semen sebagai penanda jika ia
telah pubertas. Cairan semen tersebut berisikan sperma. Apabila ia tidak mengalami
mimpi basah (ereksi, emisi dan ejakulasi) maka ia tidak mampu untuk membuahi sel
ovum untuk melakukan fertilisasi.
Pengeluaran cairan semen ini juga berkaitan dengan regulasi hormon seks
seperti testosterone. Maka kejadian ini tidaklah normal dan menandakan adanya suatu
gangguan pada sistem reproduksi laki-laki tersebut.
Cairan yang dikeluarkan kental disebabkan oleh kandungan yang ada di dalam
semen yaitu adanya enzim pembekuan yang disekret oleh glandula prostate dan
adanya sel koagulum asidofilik secret dari vesikula seminalis yang menyebabkan
cairan semen menggumpal dan berwarna kuning.
LANGKAH 4 : POHON MASALAH
DEWANTORO
Frekuensi
Faktor yang
memengaruhi
Mengalami
Menghasilkan
Syaraf MIMPI BASAH
Semen
Hormon
PUBERTAS 4. Kandungan
1. Jenis
5. Organ
2. Tempat
6. Sifat
penghasil
3. Fungsi Sperma
1. Pembentukan
Ciri Seks
2. Organ
Sekunder
3. Struktur
1. Proses pubertas
Terbagi atas dua pembahasan, yakni :(a) organa genitalia externa (scrotum dan
penis.) dan (b) organa genilatia masculine interna (Testis, (orchis), epididymis, ductus
(vas) deferens, vesicula seminalis (glandula vesiculosa), ductus ejaculatorius, glandula
prostate, dan glandula bulbourethralis). [1]
(a) Scrotum
Bisa di anggap sebagai kantong yang menonjol keluar dari dinding anterior
abdomen.Kantong ini berisi testis, epididymis, dan ujung bawah funiculus
spermaticus. Dinding scrotum tersusun atas(dari luar ke dalam) ;
Perdarahan nya oleh a.pudenda eksterna dari a.femoralis dan rami scrotales
arteriae pudenda interna.Vena mengikuti arteria nya.Plexussubcutaneous dan
anastomosis arterivenosa menyebabkan suhu turun (lebih rendah dari suhu tubuh)
dan keadaan ini membantu mengontrol temperature di ruangan sekitar. Persarafan
bagian anterior oleh n.ilio-inguinalis dan ramus genitalis nervus genitofemoralis;
sedangkan permukaan posteriornya di persarafi oleh cabang nervi perinealis dan
n.cutaneus femoris posterior. [1]
(b) Penis
Mempunyai radix penis yang merupakan bagian terfiksasi dan corpus yang
menggantung bebas.
- Crus penis dextra et sinistra. Masing- masing melekat pada kanan dan
kiri dari bulbus, di lapisi oleh m. ischiocavernosum, dan melanjutkan diri ke
anterior sebagai corpora cavernosa penis. [1]
2. Corpus penis, pada dasarnya terdiri atas tiga jaringan erektil yang diliputi
sarung fascia tubular. Dan terdapat beberapa bagian lain nya, berikut
lengkapnya :
1. Corpora cavernosa, terletak di bagian dorsal penis.
5. Preputium penis merupakan lipatan kulit seperti kerudung yang meliputi glans
penis (yang di hilangkan pada saat sirkumsisi)
1. Testis
Spermatogenesis hanya terjadi pada suhu yang lebih rendah dari suhu
cavitas abdomen, untuk mengatur itu, scrotum memiliki m.cremasterica
dan dartos yang akan berkontraksi (jika suhu terlalu rendah) sehingga
scrotum mendekat kea rah tubuh, dan berelaksasi jika suhu naik (menjauhi
cavitas abdomen menuju suhu yang lebih dingin). Dan juga dengan
mekanisme yang sudah di jelaskan sebelumnya yakni pengaturan panas
oleh anastomosis arteri dan vena pada scrotum. [2]
2. Epididymis
3. Vas deferens
1. Vesicula seminalis
2. Ductus ejaculatorius
3. Prostate
1. TESTIS
1. Tubulus seminiferus convolutus : pada dindingnya dapat dibedakan dua jenis sel :
spermatogonium
6. Ductus deferens
2. tunica muscularis, lapisan tebal otot polos, dengan susunan : stratum longitudinale
internum, stratum circulare, dan stratum longitudinale eksternum.
1. Capsula : membentuk septa, yang terdiri dari jaringan ikat padat dan otot serat
lintang
4. corpora amylacea[4]
5. Glandula Vesicula Seminalis
Dari dalam keluar memunyai struktur :
8. tunica muscularis
Kelenjar bulbouretra (kelenjar Cowper) yang berdiameter 3-5 mm, terletak pada
diafragma urogenital dan bermuara ke dalam bagian proksimal urethra penis. Setiap
kelenjar memiliki sejumlah lobulus dengan unit sekretoris tubuloalveolar yang
dilapisi oleh epitei kolumnar selapis penyekresi-mukus yang bergantung pada
testosteron. Septa di antara lobulus mengandung sel otot polos. Selama ereksi,
kelenjar bulbourethra, serta sejumlah besar kelenjar urethra kecil yang serupa di
sepanjang urethra, me-lepaskan sekret jernih yang menyerupai mukus dan me-
ngandung berbagai karbohidrat kecil yang menyelubungi dan melumasi lapisan
urethra sebagai persiapan pasase sperma.[4]
1. Organ Reproduksi
1. Testis
Pada bulan keempat, korda testis menjadi berbentuk tapal kuda, dan ujung-
ujungnya bersambungan dengan ujung-ujung rete testis. Korda testis sekarang
terdiri dari sel germinativum primitif dan sel sustentakular Sertoli yang berasal
dari epitel permukaan kelenjar. Sel interstisial Leydig yang berasal dari mesenkim
asli gonadal ridge, terletakantara korda-korda testis. Sel-sel ini mulai berkembang
segera setelah dimulainya diferensiasi korda-korda ini. Pada minggu kedelapan
kehamilan, sel Leydig mulai menghasilkan testosteron dan testis mampu
memengaruhi diferensiasi seksual duktus genitalis dan genitalia eksterna.
Korda testis tetap solid sampai pubertas, saat korda ini memperoleh sebuah
lumen sehingga membentuk tubulus seminiferus. Jika telah mengalami
rekanalisasi,
tubulus seminiferus
menyatu dengan
tubulus rete testis
yang selanjutnya
akan masuk ke
duktuli eferentes.
Duktuli
eferentes ini adalah
bagian dari tubulus-tubulus ekskretorik sistem mesonefros yang tersisa. Saluran-
saluran ini menghubungkan rete testis dan duktus mesonefrikus atau wolffii yang
menjadi duktus deferens. [10]
1. Proses Pubertas
Mimpi basah terjadi pertama kali pada saat pubertas dipengaruhi oleh
hormone testosteron. Hormon testeron pada awalnya di stimulasi oleh hormone
HCG di placenta, namun hormone ini baru bekerja sebagai menurunkan testis dari
abdomen menuju scrotum pada janin. Pada masa kanak-kanak hormon
testosterone yang di stimulasi oleh hormon LH belum menjadi fungsional atau
belum memiliki pengaruh kepada system reproduksi laki-laki. Baru setelah
pubertas peningkatan aktivitas GnRH antara usia 8 dan 12 tahun. Pada awal
pubertas, sekresi GnRH hanya berlangsung pada malam hari, menimbulkan
peningkatan nokturnal singkat sekresi LH dan, karenanya, sekresi testosteron.
Derajat sekresi GnRH secara bertahap meningkat seiring dengan perkembangan
pubertas hingga tercipta pola sekresi GnRH, FSH, LH, dan testosteron dewasa. Di
bawah pengaruh kadar testosteron yang meningkat selama pubertas, perubahan-
perubahan fisik yang mencakup karakteristik seks sekunder dan pematangan
reproduksi menjadi jelas. Pada pubertas pria, sel-sel Leydig mulai mengeluarkan
testosteron kembali. Testosteron berperan dalam pertumbuhan dan pematangan
keseluruhan sistem reproduksi pria. Di bawah pengaruh lonjakan sekresi
testosteron selama pubertas, testis membesar dan mulai menghasilkan sperma
untuk pertama kali, kelenjar seks tambahan membesar dan menjadi sekretorik,
sementara penis dan skrotum membesar. [5]
Tindakan seks pria terdiri dari ereksi dan ejakulasi, yaitu bagian dari respons
seksual sistemik yang lebih luas yang mengakibatkan keluarnya ejakulat.
1. Ereksi
Ereksi adalah mengerasnya penis yang normalnya lunak sehingga
penis mampu menembus vagina wanita. Ereksi dicapai oleh vasokongesti
hebat penis yang ditimbulkan oleh vasodilatasi refleks arteriol-arteriol yang
mendarahi jaringan erektil penis. [5]
2. Ejakulasi
3. Emisi
4. Ekspulsi
1. Ereksi Penis
3.
Spermatogenesis
1. Proliferasi Mitotik
2. Meiosis
3. Pengemasan
Cairan yang dikeluarkan Dewantoro saat mimpi basah ( nocturnal emission ) sering
disebut juga semen terdiri dari cairan dan sperma yang berasal dari vas deferens ( sekitar 10%
dari total semen ), cairan dari vesicula seminalis ( hampir 60% ), cairan dari glandula prostate
( sekitar 30%) dan sedikit cairan dari kelenjar bulbourethral. Semen memiliki pH 7.5
sehingga dapat dikategorikan alkali / basa. Cairan dari kelenjar prostat memberikan semen
tampilan seperti susu, dan cairan dari vesicula seminalis dan bulbourethral memberikan
semen konsistensi mukoid ( kental ).[9]
1. Testosteron, yang disekresi oleh sel-sel Ley dig yang terletak di interstisium testis,
penting bagi pertumbuhan dan pembelahan sel-sel germinal testis, yang merupakan
tahap pertama pembentukan sperma.
2. Luteinizing hormone, yang disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior, merangsang sel-
sel Leydig untuk menyekresi testosteron.
3. Hormon perangsang-folikel (FSH), yang juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis
anterior, merangsang sel-sel Seftoli; tanpa rangsangan ini, pengubahan spermatid
menjadi spenna (proses spermiogenesis) tidak akan terjadi
4. Estrogen, yang dibentuk dari testosteron oleh selsel Sertoli ketika sel Sertoli
dirangsang oleh hor' mon perangsang-folikel, mungkin juga penting untuk
spermiogenesis.
5.
Hormon pertumbuhan (dan sebagian besar hormon tubuh lainnya) diperlukan untuk
mengatur latar belakang fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara
spesifik meningkatkan pembelahan awal spermatogonia itu sendiri; bila tidak terdapat
hormon peftumbuhan, seperti pada dwarfismehipofisis, spermatogenesis sangat
berkurang atau tidak ada sama sekali sehingga menyebabkan infer-tilitas.[9]
DAFTAR PUSTAKA
6. Hall, John E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi Keduabelas. 2011. USA.
Elsevier.
10. Langman J. Medical embryology. Baltimore, Md: Williams & Wilkins; 1981.