Anda di halaman 1dari 40

MAKALAH TUTORIAL

BLOK FUNGSI NORMAL REPRODUKSI DAN URINARI

SKENARIO 1

JUDUL : AKU SUDAH DEWASA !!

OLEH : KELOMPOK 1

DOSEN TUTOR :

dr. Sari

Dr. Isnaini, Apt, M.si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2019
DAFTAR NAMA ANGGOTA KELOMPOK

NO. NAMA NIM

1 ADIRA ZAHWA RAMADHINA 1810911220017

2 MUHAMMAD RIDHO ALI FASHA 1810911210062

3 MUHAMMAD RIZKI SYABANA 1810911310013

4 ANGELLICA MARCELLINA 1810911120039

5 BAGASKARA ADJI PRAYUDISTYA 1810911310019

6 AGNES ANGELINA LAILA CIBRO 1810911120011

7 HAFIDA AGUSTINI 1810911120027

8 LUTHFIA NORROFIFAH FUDIATI 1810911120028

9 WAFA AHDIYA 1810911220036

10 ALYA NABILAH SAFFA MAULIDINNA 1810911320024

11 NORAZILAH ZAHRANI 1810911120043

12 EMILIA ZULAIHA 1810911120015

13 SEPTYA ALIZA QOTRUNNADA 1810911120034

14 QOIDDAZI DEWANTORO 1810911310025


SKENARIO

Aku sudah dewasa!!

Di ruang keluarga, seorang anak berusia 12 tahun mengisahkan malam yang aneh
yang ia alami dihadapan abah mamanya. Dewantoro, anak itu bercerita kalau tadi subuh, dia
terbangun karena merasa ada ngompol cairan kental yang keluar dari alat kemaluannya. Dan
di tempat tidurnya dilihatnya sprei dan celananya basah berwarna kekuningan dengan bau
yang aneh. Dewantoro berpikir apakah ia ngompol lagi padahal ia tidak pernah mengompol
lagi. Ayah Dewantoro berkata dengan tersenyum, “Itu artinya kamu mengalami mimpi basah,
Nak, jaga pergaulanmu dengan lawan jenis mulai sekarang”. Mamanya menimpali “Iya,
Dewantoro, telah tiba waktunya kamu akan menjadi pria dewasa..!!”

LANGKAH 1: IDENTIFIKASI DAN KLARIFIKASI ISTILAH

Tidak ada

LANGKAH 2: MEMBUAT DAFTAR MASALAH

1. Apa yang menyebabkan cairannya berwarna kuning ?

2. Apakah normal jika mimpi basah setiap hari

3. Kenapa bisa keluar cairan kental saat tidur ?

4. Kenapa cairannya berbau aneh ?

5. Mengapa Dewantoro dikatakan dewasa ?

6. Apa kandungan dari cairan yang dikeluarkan tersebut ?


7. Apakah kejadian tersebut berulang atau satu kali saja ?

8. Apakah yang terjadi pada Dewantoro adalah normal ?

9. Apa saja yang memengaruhi cairannya keluar ?

10. Kenapa harus menjaga pergaulannya ?

11. Apakah hal tersebut juga dipengaruhi oleh efek psikologis ?

12. Apa pertanda sudah menjadi dewasa selain mimpi basah ?

13. Organ yang berkaitan dengan pengeluaran cairan tersebut ?

14. Apa saja kriteria normal cairan tersebut

15. Hormon apa yang berpengaruh ?

16. Bagaimana proses mekanisme mimpi basah ?

17. Kapan usai mengalami mimpi basah ?

18. Apakah mimpi basah hanya dialami oleh laki-laki ?

19. Apakah mimpi basah bisa terjadi di siang hari ?

20. Apa saja fungsi dari cairan yang dikeluarkan tersebut ?

21. Apakah ada yang salah jika laki-laki tidak mengalami mimpi basah ?

22. Mengapa cairan yang dikeluarkan kental ?

LANGKAH 3: ANALISIS MASALAH

1. Apa yang menyebabkan cairannya berwarna kuning ?

Air mani warna kuning umumnya bisa disebabkan karena tercampur dengan air
kencing atau urine. Terkadang, air kencing bisa tertinggal di dalam uretra. Uretra
sendiri adalah tabung yang membawa air semen (yang mengandung sperma) dan air
kencing keluar dari tubuh, yaitu melalui penis.

2. Apakah normal jika mimpi basah setiap hari


Air mani warna kuning umumnya bisa disebabkan karena tercampur dengan air
kencing atau urine. Terkadang, air kencing bisa tertinggal di dalam uretra. Uretra
sendiri adalah tabung yang membawa air semen (yang mengandung sperma) dan air
kencing keluar dari tubuh, yaitu melalui penis.

3. Kenapa bisa keluar cairan kental saat tidur ?

Mimpi basah atau nocturnal emission adalah ejakulasi yang terjadi pada saat
seorang pria tertidur. Umumnya pada saat itu, pria bermimpi melakukan hubungan
seksual. Ejakulasi saat mimpi basah bisa terjadi tanpa rangsangan tertentu. Mimpi
basah umumnya mulai diawali pada masa-masa menjelang remaja atau pubertas. Saat
itu tubuh pria mulai memproduksi hormon testosteron yang akan memproduksi
sperma. Pada masa itu, tubuh remaja mengalami beberapa perubahan secara alami.
Sekitar usia 13 tahun, penis pada remaja pria mulai berkembang dan memanjang.
Testis juga mengalami perkembangan. Bersamaan dengan perubahan tersebut, remaja
juga akan mengalami pertumbuhan rambut kemaluan yang makin tebal dan menyebar
pada sekitar alat kelamin. Selain itu, remaja pria juga biasanya akan mengalami
perubahan suara dan mengalami pertumbuhan massa otot. Tinggi badan bertambah
sekitar 7-8 cm per tahun. Saat inilah, umumnya remaja pria mulai mengalami mimpi
basah.

4. Kenapa cairannya berbau aneh ?

Penyebab cairan berbau aneh adalah karena adanya spermin di dalam semen
yang disekresikan oleh glandula prostate yang menimbulkan bau pada cairan semen

5. Mengapa Dewantoro dikatakan dewasa ?

Dewantoro dikatakan dewasa karena telah mengalami masa pubertas dimana


salah satu cirinya adalah mimpi basah. Mimpi basah menandakan bahwa sesseorang
telah ssiap membuahi karena sperma yang ada pada testisnya sudah matang.

6. Apa kandungan dari cairan yang dikeluarkan tersebut ?


Cairan yang dikeluarkan Dewantoro adalah cairan semen yang biasanya keluar
3-5 ml saat ejakulasi dan memiliki pH sekitar 7,35-7,50. Cairan tersebut memiliki
kandungan yang berasal dari empat struktur, yaitu epididymis, vesicula seminalis,
glandula prostatae, dan glandula bulbourethralis. Berikut adalah kandungan dari
semen:

Volume dalam
Struktur Komponen
ejakulasi

Epididymis 0,15 ml (5 %) Rata-rata sekitar 100 juta/ml spermatozoa


dengan lebih sedikit dari 20% yang
berbentuk abnormal.

Vesicula 1.5-2 ml (50-65%) Fruktosa (1.5-6,5 mg), phosphorylcholine,


seminalis ergothioneine, asam askorbat, flavins,
prostaglandin, dan bikarbonat.

Glandula 0,6-0,9 ml (20-30%) Prostat, sprermine, asam sitrat, kolesterol,


prostatae bikarbonat,
hyaluronidase,phospholipid,fibrinolysin,fibri
nogenase, asam zinc, dan phosphatease.

Glandula <0,15 ml (<5 %) Mukus jernih


bulbourethralis

7. Apakah kejadian tersebut berulang atau satu kali saja ?

Mimpi basah merupakan respon alamiah tubuh di saat jumlah sperma sudah
terlalu banyak, karena testis tidak pernah berhenti menghasilkan sperma, maka tubuh
perlu mengeluarkan sperma tersebut. Hal ini dilakukan untuk menurunkan insiden
terjadinya hyperspermia dan tetrazoospermia yang dapat mempengaruhi kualitas
sperma . Peningkatan besar dalam volume cairan semen dapat menurunkan potensi
fertilisasi melalui 2 efek. Pertama, sperma diencerkan dan menyebabkan penurunan
konsentrasi per ml nya. Kedua, akan ada kerugian yang besar dari rendahnya
vikositas, tingginya volume cairan semen dapat menyebabkan kebocoran berlebih saat
koitus. Jadi, mimpi basah merupakan salah satu mekanisme tubuh untuk memastikan
agar cairan semen dan sperma dalam rentang normal baik dalam hal jumlah maupun
kualitas. Oleh karena itu, mimpi basah kemungkinan akan berulang pada orang yang
mengalami kontinensi seksual atau yang belum pernah berhubungan seksual.

8. Apakah yang terjadi pada Dewantoro adalah normal ?

Yang terjadi dengan dewantoro yaitu mengalami mimpi basah atau emisi
nokturnal yang dialami oleh laki laki yang balig atau beranjak dewasa dan hal ini
sangat normal

9. Apa saja yang memengaruhi cairannya keluar ?

Ketika laki laki mengalami pubertas, tubuhnya akan mulai memproduksi


hormon pria yaitu testosteron. Setelah tubuh memproduksi testosteron, maka dapat
mengeluarkan sperma. Ini berarti laki laki sudah dapat membuahi sel telur . Selama
pubertas, laki laki bisa mengalami ereksi kapan saja bisa di sekolah,ketika menonton
TV, saat mandi, dan bahkan juga bisa mengalami ereksi saat tidur. Air mani
diproduksi dalam tubuh. Satu-satunya cara air mani untuk keluar adalah melalui
mimpi basah.

10. Kenapa harus menjaga pergaulannya ?

Karena pada saat seorang laki-laki sudah mengalami mimpi basah menandai
sudah memasuki masa pubertas dan mampu bereproduksi. Sehingga, para remaja
harus menyadari jangan sampai pergaulan bebas membawa pengaruh buruk ke masa
depan.

11. Apakah hal tersebut juga dipengaruhi oleh efek psikologis ?

Ya,pengaruh hormonal pada masa pubertas mengalami perubahan-perubahan


baik itu secara fisik maupun psikologi. Seperti halnya remaja yang cenderung ingin
bebas melakukan semua tindakan yang ia anggap benar.
12. Apa pertanda sudah menjadi dewasa selain mimpi basah ?

beberapa pertanda berikut merupakan sinyal kalau seorang bocah sedang


berada dalam masa pubertasnya. organ kemaluan mulai berkembang, rambut/ bulu
halus menjadi lebih tebal dan mengeriting, area ketiak juga mulai dipadati rambut/
bulu, keringat berlebih dan bau badan, sementara waktu buah dada akan
membengkak, mimpi basah, suara menjadi lebih besar, jerawat mulai muncul, tumbuh
tinggi, mood labil.

13. Organ yang berkaitan dengan pengeluaran cairan tersebut ?

1. Organa genitalia masculine externa terdiri dari : penis, skrotum (kantung zakar) dan
testis (buah zakar).

1. Penis, terdiri dari:

1. Akar (menempel pada didnding perut)

2. Badan (merupakan bagian tengah dari penis)

3. Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).Lubang uretra (saluran
tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di umung glans penis. Dasar glans
penis disebut korona. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan
(preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis.

4. Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:

1. 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak


bersebelahan.

2. Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra. Jika


rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak
(mengalami ereksi).

5. Skrotum

Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan


melindungi testis. Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol
suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara normal, testis
harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan
suhu tubuh. Otot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur atau
mengencang sehinnga testis menggantung lebih jauh dari tubuh (dan
suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya
menjadi lebih hangat).

6. Testis

Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan


terletak di dalam skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari
testis kanan. Testis menghasilkan Follicle Stimulating Hormone (FSH)
dan Luteinizing Hormone (LH) juga hormon testosterone. Fungsi testis,
terdiri dari :

1. Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di Tubulus seminiferus.

2. Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial (sel leydig).

3. Struktur dalamnya terdiri dari : vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula
seminalis.

4. Organa genitalia masculine interna

1. Vas deferens

Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari


epididimis. Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk
ke dalam uretra dan membentuk duktus ejakulatorius. Struktur lainnya
(misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan bersama-sama vas
deferens dan membentuk korda spermatika.

2. Uretra

Uretra memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai bagian dari sistem kemih yang
mengalirkan air kemih dari kandung kemih dan bagian dari sistem
reproduksi yang mengalirkan semen.

3. Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul
dan mengelilingi bagian tengah dari uretra. Biasanya ukurannya sebesar
walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia. Prostat
mengeluarkan sekeret cairan yang bercampur secret dari testis,
perbesaran prostate akan membendung uretra dan menyebabkan retensi
urin. Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50
kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu:

1. Lobus posterior

2. Lobus lateral

3. Lobus anterior

4. Lobus medial

Fungsi Prostat: Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis


yang berguna untuk menlindungi spermatozoa terhadap sifat asam
yang terapat pada uretra dan vagina. Di bawah kelenjar ini terdapat
Kelenjar Bulbo Uretralis yang memilki panjang 2-5 cm. fungsi hampir
sama dengan kelenjar prostat.

5. Vesikula seminalis.

Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan


sumber makanan bagi sperma. Cairan ini merupakan bagian terbesar dari
semen. Cairan lainnya yang membentuk semen berasal dari vas deferens
dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis. Fungsi Vesika seminalis
adalah mensekresi cairan basa yang mengandung nutrisi yang
membentuk sebagian besar cairan semen.

6. Epididimis

Merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6 cm terletak sepanjang


atas tepi dan belakang dari testis. Epididimis terdiri dari kepala yang
terletak di atas katup kutup testis, badan dan ekor epididimis sebagian
ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini pada mediastinum menjadi
lapisan parietal.
Saluran epididimis dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa melalui
duktuli eferentis merupakan bagian dari kaput (kepala) epididimis.
Duktus eferentis panjangnya ± 20 cm, berbelok-belok dan membentuk
kerucut kecil dan bermuara di duktus epididimis tempat spermatozoa
disimpan, masuk ke dalam vas deferens Fungsi dari epididimis yaitu
sebagai saluran penhantar testis, mengatur sperma sebelum di ejakulasi,
dan memproduksi semen.

7. Duktus Deferens

Merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis, kemudian


duktus ini berjalan masuk ke dalam rongga perut terus ke kandung
kemih, di belakang kandung kemih akhirnya bergabung dengan saluran
vesika seminalis dan selanjtnya membentuk ejakulatorius dan bermuara
di prostate. Panjang duktus deferens 50-60 cm.

8. Funikulus Spermatikus

Bagian penyambung yang berisi duktus seminalis, pembuluh limfe,


dan serabut-serabut saraf.

9. Apa saja kriteria normal cairan tersebut ?

1. Warnanya putih,

2. Baunya seperti klorin atau bau rumput yang basah dipagi hari,

3. Konsistensinya seperti jelly,

4. Jumlah yang dihasilkan setiap ejakulasi antara 2-6 mm /0,5-1 sendok teh

5. Hormon apa yang berpengaruh ?

Hormon Sekresi oleh Fungsi

Testosteron Sel Leydig di interstitial testis Pertumbuhan sel testicular germinal


yang merupakan tahap pertama dari
spermatogenesis

Luteinizing Glandula pituitari Menstimulasi sel leydig untuk


hormone anterior/adenohipofisis mensekresi testosteron

Follicle- Glandula pituitari Menstimulasi sel Sertoli, tanpa


stimulating anterior/adenohipofisis stimulasi ini spermiogenesis tidak
hormon akan terjadi

Estrogen Dibentuk dari testosteron dari sel Berperan dalam spermiogenesis


Sertoli

6. Bagaimana proses mekanisme mimpi basah ?

- Penuhnya kantung sperma oleh testosterone

- Ereksi

Ereksi pada pria terjadi oleh rangsangan rabaan langsung pada kulit tubuh pada
umumnya dan kulit kelamin menyebabkan stimulus aferen yang kuat pada sistem
saraf pusat. lmpuls eferen berjalan turun ke medula spinalis menuju sistem
parasimpatik pada segmen sacralis kedua, ketiga, dan keempat. Serabut preganglion
parasimpatik masuk ke plexus hypogastricus inferior dan bersinaps pada neuron
posganglionik. Serabut-serabut posganglionik mengikuti perjalanan arteria pudenda
interna dan didistribusikan sepanjang percabangannya, masuk ke jaringan erektil pada
radix penis. Kemudian terjadi vasodilatasi arteri, yang menimbulkan peningkatan
aliran darah yang hebat ke dalam ruangan yang terdapat di dalam jaringan erektil.
Corpora cavernosa dan corpus spongiosum penis membesar karena terisi darah, dan
menekan aliran vena terhadap fascia yang meliputinya. Dengan cara ini, aliran keluar
darah dari jaringan erektil dihambat, sehingga tekanan interna meningkat dan tetap
dipertahankan dalam keadaan demikian. Dengan demikian panjang dan diameter penis
bertambah besar dan disebut berada dalam posisi ereksi.
- Emisi

Ketika rangsang seks menjadi amat kuat, pusat refleks medula spinalis mulai
melepas impuls simpatis yang meninggalkan medula spinalis pada segmen T-12
samp-ai L-2 dan berjalan ke organ genital melalui pleksus hipogastrik dan pleksus
saraf simpatis pelvis untuk mengawali emisi. Emisi dimulai dengan kontraksi vas
deferens dan ampula yang menyebabkan keluarnya sperma ke dalam uretra interna.
Kemudian, kontraksi lapisan otot kelenjar prostat yang diikuti dengan kontraksi
vesikula seminalis, akan menyemprotkan cairan prostat dan cairan seminalis ke dalam
uretra juga, mendorong sperma lebih jauh. Semua cairan ini bercampur di uretra
interna dengan mukus yang telah disekresi oleh kelenjar bulbouretra untuk
membentuk semen. Proses yang berlangsung sampai saat ini disebut emisi.

- Ejakulasi

Gesekan glans penis, yang diperkuat oleh rangsangan aferen iainnya.


Mengakibatkan rangsangan serabut saraf simpatik yang mensarafi otot polos ductus
epididymis dan ductus deferens kedua sisi, vesicula seminalis, dan prostat Otot polos
befkontraksi, dan spermatozoa beserta sekret vesicula seminalis dan prostat
dikeluarkan ke urethra pars prostatica. Cairan ini sekarang bercampur dengan sekret
glandula bulbourethralis dan glandula paraurethralis penis dan kemudian
disemprotkan dari urethra pars spongiosa sebagai akibat dari kontraksi ritmis
musculus bulbospongiosus yang mengkompres urethra. Sementara itu, musculus
sphincter vesicae berkontraksi dan mencegah refleks spermatozoa ke dalam vesica
urinaria Spermatozoa beserta sekret beberapa kelenjar asesoris membentuk cairan
sgminalis atau semen.

7. Kapan usai mengalami mimpi basah ?

Proses pubertas dipicu oleh peningkatan aktivitas GnRH antara usia 8 - 12


tahun.
8. Apakah mimpi basah hanya dialami oleh laki-laki ?

Mimpi basah merupakan suatu keadaan di mana cairan mani dan sperma keluar
tanpa disadari oleh sang pria, biasanya terjadi saat seorang pria tidur dan baru disadari
saat pria tersebut terbangun atau Mimpi basah adalah ketika terjadi ejakulasi ketika
seseorang sedang tidur. Ejakulasi adalah mengeluarkan semen (cairan yang
mengandung sperma) dari penis

Pada pria, mimpi basah ini biasanya terjadi karena adanya tekanan atau
stimulasi pada alat kelamin oleh kasur atau seprai, mimpi erotis, atau karena kenangan
dari aktivitas seksual atau akibat memikirkan suatu aktivitas seksual

Akan tetapi, ternyata mimpi basah tidak hanya dapat dialami oleh para pria, para
wanita pun dapat mengalaminya .Walaupun wanita tidak dapat berejakulasi, mereka
dapat mengalami orgasme dalam mimpi, walaupun kejadiannya tidak sebanyak pria..
Akan tetapi, berbeda dengan pria, mimpi basah pada wanita hanya akan membuat alat
kelaminnya menjadi basah, sehingga jarang sekali disadari oleh para wanita yang
mengalaminya.Hal ini dikarenakan para wanita juga dapat mengalami mimpi erotis
seperti halnya pria. Akan tetapi, sangat sedikit wanita yang dapat mengingat
mimpinya tersebut, beberapa bahkan sama sekali tidak mengingatnya. Hal inilah yang
membuat banyak orang, termasuk wanita yang mengalaminya tidak menyadari bahwa
ia pernah atau sedang mengalami mimpi basah.

Mimpi basah sendiri sebenarnya merupakan suatu hal yang normal terjadi.
Mengalami mimpi basah bukan berarti seorang pria atau wanita memiliki gairah
seksual yang berlebihan atau tidak normal. Mimpi basah dapat terjadi pada siapa saja
yang telah memasuki masa pubertas, baik pria maupun wanita .Pada wanita, mimpi
basah biasanya terjadi karena ia mengingat atau memikirkan suatu aktivitas seksual
tepat sebelum ia tidur, yang pada akhirnya membuat ia mengalami mimpi
erotis.Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sekitar 40% orang wanita mengalami
mimpi basah sebelum ia berusia 45 tahun. Akan tetapi, berbeda dengan pria yang
sering mengalami mimpi basah sejak memasuki masa pubertas, seorang wanita
biasanya hanya mengalami mimpi basah beberapa kali dalam setahun.

Mimpi basah merupakan suatu keadaan di mana cairan mani dan sperma keluar
tanpa disadari oleh sang pria, biasanya terjadi saat seorang pria tidur dan baru disadari
saat pria tersebut terbangun atau Mimpi basah adalah ketika terjadi ejakulasi ketika
seseorang sedang tidur. Ejakulasi adalah mengeluarkan semen (cairan yang
mengandung sperma) dari penis

Pada pria, mimpi basah ini biasanya terjadi karena adanya tekanan atau
stimulasi pada alat kelamin oleh kasur atau seprai, mimpi erotis, atau karena kenangan
dari aktivitas seksual atau akibat memikirkan suatu aktivitas seksual

Akan tetapi, ternyata mimpi basah tidak hanya dapat dialami oleh para pria, para
wanita pun dapat mengalaminya .Walaupun wanita tidak dapat berejakulasi, mereka
dapat mengalami orgasme dalam mimpi, walaupun kejadiannya tidak sebanyak pria..
Akan tetapi, berbeda dengan pria, mimpi basah pada wanita hanya akan membuat alat
kelaminnya menjadi basah, sehingga jarang sekali disadari oleh para wanita yang
mengalaminya.Hal ini dikarenakan para wanita juga dapat mengalami mimpi erotis
seperti halnya pria. Akan tetapi, sangat sedikit wanita yang dapat mengingat
mimpinya tersebut, beberapa bahkan sama sekali tidak mengingatnya. Hal inilah yang
membuat banyak orang, termasuk wanita yang mengalaminya tidak menyadari bahwa
ia pernah atau sedang mengalami mimpi basah.

Mimpi basah sendiri sebenarnya merupakan suatu hal yang normal terjadi.
Mengalami mimpi basah bukan berarti seorang pria atau wanita memiliki gairah
seksual yang berlebihan atau tidak normal. Mimpi basah dapat terjadi pada siapa saja
yang telah memasuki masa pubertas, baik pria maupun wanita .Pada wanita, mimpi
basah biasanya terjadi karena ia mengingat atau memikirkan suatu aktivitas seksual
tepat sebelum ia tidur, yang pada akhirnya membuat ia mengalami mimpi
erotis.Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sekitar 40% orang wanita mengalami
mimpi basah sebelum ia berusia 45 tahun. Akan tetapi, berbeda dengan pria yang
sering mengalami mimpi basah sejak memasuki masa pubertas, seorang wanita
biasanya hanya mengalami mimpi basah beberapa kali dalam setahun.

9. Apakah mimpi basah bisa terjadi di siang hari ?

Mimpi basah bisa terjadi disiang hari, tetapi dalam bentuk ejakulasi, karna
asalnya stimulasi dan di siang hari juga seseorang bermimpi, pada siang hari biasanya
orang beraktivitas. Meski begitu, mimpi basah juga bisa terjadi di siang hari saat tidur
siang.

10. Apa saja fungsi dari cairan yang dikeluarkan tersebut ?

Adapun cairan yang dikeluarkan tersebut merupakan cairan semen. Cairan


semen merupakan cairan yang terdiri atas sperma dan cairan yang berasal dari vas
deferens, vesikula seminalis, cairan kelenjar prostat dan sejumlah kecil cairan kelenjar
bulbourethral. Fungsi dari cairan seminalis yang mengandung fruktosa serta zat lain
merupakan sumber zat nutrisi yang dibutuhkan oleh sperma yang diejakulasikan.
Lalu, cairan prostat yang bersifat sedikit basa berfungsi untuk menetralkan sifat asam
cairan seminalis lainnya selama ejakulasi, meningkatkan motilitas setra fertilitas
sperma. Sedangkan sperma berfungsi untuk membuahi ovum sehingga terjadinya
fertilisasi.

11. Apakah ada yang salah jika laki-laki tidak mengalami mimpi basah ?

Jika seorang laki-laki tidak mengalami mimpi basah, secara tidak langsung
bahwa laki- laki tersebut tidak mengeluarkan cairan semen sebagai penanda jika ia
telah pubertas. Cairan semen tersebut berisikan sperma. Apabila ia tidak mengalami
mimpi basah (ereksi, emisi dan ejakulasi) maka ia tidak mampu untuk membuahi sel
ovum untuk melakukan fertilisasi.

Pengeluaran cairan semen ini juga berkaitan dengan regulasi hormon seks
seperti testosterone. Maka kejadian ini tidaklah normal dan menandakan adanya suatu
gangguan pada sistem reproduksi laki-laki tersebut.

12. Mengapa cairan yang dikeluarkan kental ?

Cairan yang dikeluarkan kental disebabkan oleh kandungan yang ada di dalam
semen yaitu adanya enzim pembekuan yang disekret oleh glandula prostate dan
adanya sel koagulum asidofilik secret dari vesikula seminalis yang menyebabkan
cairan semen menggumpal dan berwarna kuning.
LANGKAH 4 : POHON MASALAH

DEWANTORO
Frekuensi
Faktor yang
memengaruhi
Mengalami
Menghasilkan
Syaraf MIMPI BASAH

Semen
Hormon
PUBERTAS 4. Kandungan
1. Jenis
5. Organ
2. Tempat
6. Sifat
penghasil

3. Fungsi Sperma

1. Pembentukan
Ciri Seks
2. Organ
Sekunder
3. Struktur

LANGKAH 5 : SASARAN BELAJAR

1. Menjelaskan anatomi organ genitalia masculina (Organ dan Glandula)

2. Menjelaskan histologi organ genitalia masculina (Organ dan Glandula

3. Menjelaskan embriologi organ genitalia masculina (Organ dan Glandula)

4. Menjelaskan fisiologi tentang organ genitalia masculina

1. Proses pubertas

2. Mekanisme mimpi basah

3. Mekanisme syaraf terhadap kegiatan seks laki-laki


4. Spermatogenesis

5. Menjelaskan biokimia tentang organ genitalia masculine

1. Kandungan cairan semen

2. Hormon yang berpengaruh dalam spermatogenis

LANGKAH 6 : BELAJAR MANDIRI

LANGKAH 7 : SINTESIS BELAJAR MANDIRI

1. Anatomi Genitalia Masculina

Terbagi atas dua pembahasan, yakni :(a) organa genitalia externa (scrotum dan
penis.) dan (b) organa genilatia masculine interna (Testis, (orchis), epididymis, ductus
(vas) deferens, vesicula seminalis (glandula vesiculosa), ductus ejaculatorius, glandula
prostate, dan glandula bulbourethralis). [1]

i. Organa genitalia externa

(a) Scrotum

Bisa di anggap sebagai kantong yang menonjol keluar dari dinding anterior
abdomen.Kantong ini berisi testis, epididymis, dan ujung bawah funiculus
spermaticus. Dinding scrotum tersusun atas(dari luar ke dalam) ;

cutis, fascia seperficialis


(musculus dartos), fascia
spermatica eksterna (berasal
dari m.obliquus externus
abdominis), fascia crematerica
(berasal dari m.obliquus
internus abdominis), fascia
spermatica interna (berasal dari
fascia transversalis), dan tunika
vaginalis (meliputi permukaan
testis).
Aliran limfe dari kulit dan fascia, termasuk tunika vaginalis di alirkan ke nll
inguinales superficiales.

Perdarahan nya oleh a.pudenda eksterna dari a.femoralis dan rami scrotales
arteriae pudenda interna.Vena mengikuti arteria nya.Plexussubcutaneous dan
anastomosis arterivenosa menyebabkan suhu turun (lebih rendah dari suhu tubuh)
dan keadaan ini membantu mengontrol temperature di ruangan sekitar. Persarafan
bagian anterior oleh n.ilio-inguinalis dan ramus genitalis nervus genitofemoralis;
sedangkan permukaan posteriornya di persarafi oleh cabang nervi perinealis dan
n.cutaneus femoris posterior. [1]

(b) Penis

Mempunyai radix penis yang merupakan bagian terfiksasi dan corpus yang
menggantung bebas.

1. Radix penis, terdiri atas tiga jaringan erektil, yakni :

- Bulbus penis. Melekat pada garis tengah, di lapisi oleh m.


bulbospongiosus, di tembus oleh urethra di bagian tengah bulbus, dan
akan berlanjut sebagai corpus spongiosum penis. [1]

- Crus penis dextra et sinistra. Masing- masing melekat pada kanan dan
kiri dari bulbus, di lapisi oleh m. ischiocavernosum, dan melanjutkan diri ke
anterior sebagai corpora cavernosa penis. [1]

2. Corpus penis, pada dasarnya terdiri atas tiga jaringan erektil yang diliputi
sarung fascia tubular. Dan terdapat beberapa bagian lain nya, berikut
lengkapnya :
1. Corpora cavernosa, terletak di bagian dorsal penis.

2. Copus spongiosum, terletak di ventral penis.

3. Glans penis merupakan pelebaran ujung corpus spongiosum.

4. Ostium urethrae externum merupakan muara urethra yang terletak pada


ujung glans penis.

5. Preputium penis merupakan lipatan kulit seperti kerudung yang meliputi glans
penis (yang di hilangkan pada saat sirkumsisi)

6. Frenulum preputii merupakan lipatan yang menghubungkan preputiun dengan glans.

Perdarahan corpora cavernosa oleh a. profunda penis; corpus spongiosum


oleh a. bulbi penis.Sebagai tambahan ada a.dorsalis penis.Yang semuanya
merupakan cabang dari a.pudenda interna.vena nya akan bermuara ke v.pudenda
interna Aliran limf. Bagian kulit(superficialis) penis mengalirkan limf ke nll
superomedialis dari nll inguinalis superficialis, sedangkan struktur profundanya
mengalirkan limfnya ke nll iliaci interni. Persarafan berasal dari n.pudendus dan
plexus pelvicus. [1]

ii. Organa genitalia interna

1. Testis

Sepasang organ kuat dan mobile terletak di dalam scrotum yang


menjadi tempat terjadinya spermatogenesis, testis kiri biasanya lebih
rendah dari testis kanan (akibat otot-otot sebelah kanan cenderung lebih
banyak berkontraksi pada orang yang tangan-kanan-an). Di liputi oleh
suatu capsula fibrosa yang di sebut tunica albuginea. Dari dalam kapsul
terdapat struktur, yakni septa fibrosa yang membagi testis menjadi
lobules-lobulus. Di dalam tiap lobules terdapat satu sampai tiga tubuli
seminiferi yang berkelok-kelok.Tubuli seminiferi bermuara membentuk
jalinan saluran yang di sebut rete testis.Dan menuju epididymis melalui
ductuli efferentes. [2]

Spermatogenesis hanya terjadi pada suhu yang lebih rendah dari suhu
cavitas abdomen, untuk mengatur itu, scrotum memiliki m.cremasterica
dan dartos yang akan berkontraksi (jika suhu terlalu rendah) sehingga
scrotum mendekat kea rah tubuh, dan berelaksasi jika suhu naik (menjauhi
cavitas abdomen menuju suhu yang lebih dingin). Dan juga dengan
mekanisme yang sudah di jelaskan sebelumnya yakni pengaturan panas
oleh anastomosis arteri dan vena pada scrotum. [2]

2. Epididymis

Merupakan struktur yang melekat pada posterior setiap


testis.Tersususn oleh saluran yang sangat berkelok (kira-kira panjangnya
sampai 6m jika di urai) dan tertanam dalam jaringan ikat.Epididymis
tersusun atas bagian caput (melebar), corpus, dan cauda (arahnya
inferior). Fungsi utama epididymis adalah sebagai tempat pematangan
spermatozoa dengan cara mengabsorbsi cairan dari tubuh untuk di campur
dengan semen yang di gunakan untuk member makan spermatozoa.
Perdarahan testis dan epididymis, oleh arteria testicularis cabang dari aorta
abdominalis. Vena nya membentuk plexus pampiniformis dextra (bermuara
ke v.cava inf) dan sinistra (bermuara ke v.renalis sinistra)Aliran limf.
Bermuara ke nll paraaortici. [2]

3. Vas deferens

Saluran berdinding tebal dengan panjang kira-kira 45 cm,


menyalurkan sperma matang dari epididymis menju ductus ejaculatorius
dan urethara. Bagian terminal(ujung) nya melebar membentuk ampulla
vas deferens. Ujung bawah ampulla akan menyempit dan bergabung
dengan ductus vesicular seminalis membentuk ductus ejaculatorius. [2]

iii. glandula genitalia masculina

1. Vesicula seminalis

Dua buah organ yang berlobus-lobus dan terletak di posterior vesicae.


Bersatu dengan vas deferen membentuk d.ejaculatorius.berfungsi menghasilkan
sekretnyang di tambahkan pada cairan semen. Sekretnya mengandung zat
makanan untuk spermatozoa.Pada saat ejakulasi dinding nya berkontraksi
mendorong isinya ke ductus. [2]

2. Ductus ejaculatorius

Gabungan vas deferen dan v.seminalis yang menembus facies posterior


prostate dan bermuara ke urethra pars prostatica. Befungsi mengalirkan semen
ke urethra. [2]

3. Prostate

Merupakan organ kelenjar berbentuk kerucut, mengelilingi urethra pars


prostatica, dan terbagi atas basis prostat(superior) dan apex
prostat(inferior).berfungsi menghaslikan cairan seperti susu yang mengandung
asam sitrat dan fosfatase asam, yang ditambahkan pada semen sewaktu
ejakulasi. Secret ini bersifat alkalis sehingga membantu menetralkan asam
vagina. Di perdarahi oleh cabang a.vesicalis inf dan rectalis media, vena nya
membentuk plexus venosus prostaticus bermuara ke v.iliaca interna. aliran
limfe nya menuju nll.iliaci interni, dan di persarafi oleh plexus hypogastricus
inferior. [2]
4. Glandula Bulbourethralis
Kelenjar bulat kecil (2 buah) terletak di dalam M. Sphincter urethrae externum
pada diafragma UG, dorsal urethra pars membranacea. Saluran keluarnya
menembus fascia diaphragmatis urogenitalis inferior untuk bermuara ke urethra
pars bulbosa. Sekresi kelenjar ini dituangkan langsung ke urethra sebagai akibat
rangsangan (stimulasi) erotis. Vaskularisasi dari arteria bulbi penis dan aliran
limfe ke Lnn. Iliaca interna. [3]

5. Histologi Genitalia Masculina

1. TESTIS

Dari luar ke dalam tersusun atas :

1. capsula testis : berkumpul membentuk mediastinum testis

2. tunica albuginea : merupakan textus connectivus fibrosus tebal

3. tunica vasculosa : penuh pembuluh darah

4. tubulus seminiferus convolutes : tempat terjadinya spermatogenesis

5. ductuli efferentes : lumen penuh permatozoa

6. interstitium : diantara tubulus seminiferus convolutes

1. Tubulus seminiferus convolutus : pada dindingnya dapat dibedakan dua jenis sel :

2. gametocyti, sel gamet yang berkembang dari dinding menuju lumen:

spermatogonium

spermatocytus primarius : sel besar dengan inti bulat besar

permatocytus secundarius : sel yang jarang ditemukan karena


berumur pendek spermatidium : akan mengalami proses pematangan
yang di sebut spermiogenesis

spermatozoon : sperma ready.


3. cellula sustentacularis (SERTOLI) sebagai sel penunjang
besar, menghasilkan Binding protein yang berfungsi mengikat
hormone androgen untuk keperluan spermatogenesis di dalam
tubulus. [4]

4. Ductuli efferentes dengan epithelium pseudostratificatum ciliatum

5. Interstitium, terdapat sel penghasil hormon androgen yang dinamakan


endocrinocytus (LEYDIG), dengan cirri-ciri : besar, tidak teratur, sering
berkelompok, dan nucleus nya bulat. [4]

6. Ductus deferens

Mirip dengan oesophagus, tersusun atas:

1. tunica mucosa, dilapisi epithelium pseudostratificatum dan melipat- lipat


membentuk plicae mucosae

2. tunica muscularis, lapisan tebal otot polos, dengan susunan : stratum longitudinale
internum, stratum circulare, dan stratum longitudinale eksternum.

3. tunica adventitia : tipis dengan pembuluh darah[4]


4. Glandula Prostata

Kelenjar tipe tubuloalvoeolaris composite, tersusun atas :

1. Capsula : membentuk septa, yang terdiri dari jaringan ikat padat dan otot serat
lintang

2. Alveolus : terdiri oleh

1. tunica mucosa : di lapisi epithelium cuboideum atau


squamosum (kebanyakan pseudostratificatum) membrana basalis :
tipis

2. lamina propria yang berupa textus fibromuscularis dengan serabut


kalogen dan elastis serta otot polos.

3. lumen : berisi concretio prostatica

4. corpora amylacea[4]
5. Glandula Vesicula Seminalis
Dari dalam keluar memunyai struktur :

6. lumen : dibatasi dinding yang permukaannya berkelok- kelok (plicae mucosae)

7. membentuk plicae tunicae mucosae, dengan seringnya struktur ini


beranyaman : epithelium pseudostratificatum denga selsecretorik dan lamina
propria( jaringan ikat elastis)

8. tunica muscularis

9. tunica adventitia [4]

10. Glandula Bulbourethralis

Kelenjar bulbouretra (kelenjar Cowper) yang berdiameter 3-5 mm, terletak pada
diafragma urogenital dan bermuara ke dalam bagian proksimal urethra penis. Setiap
kelenjar memiliki sejumlah lobulus dengan unit sekretoris tubuloalveolar yang
dilapisi oleh epitei kolumnar selapis penyekresi-mukus yang bergantung pada
testosteron. Septa di antara lobulus mengandung sel otot polos. Selama ereksi,
kelenjar bulbourethra, serta sejumlah besar kelenjar urethra kecil yang serupa di
sepanjang urethra, me-lepaskan sekret jernih yang menyerupai mukus dan me-
ngandung berbagai karbohidrat kecil yang menyelubungi dan melumasi lapisan
urethra sebagai persiapan pasase sperma.[4]

1. Embriologi Genitalia Masculina

1. Organ Reproduksi

1. Organa Genitalia Masculina Interna

1. Testis

Jika mudigah secara genetik adalah pria, sel gerrninativum primordial


membawa kompleks kromosom seks XY. Dibawahpengaruh gen SRY di
kromosom Y, yang mengode testis determining factor, korda seks primitif terus
berproliferasi dan
menembus dalam
ke medula untuk
membentuk testis
atau korda
medularis. Ke arah
hilus kelenjar,
korda terurai
menjadi jalinan untai untai halus sel yang kemudian membentuk tubulus rete
testis. Pada perkembangan lebih lanjut, terbentuk suatu lapisan jaringan ikat
fibrosa padat, tunika albuginea yang memisahkan korda testis dari epitel
permukaan.

Pada bulan keempat, korda testis menjadi berbentuk tapal kuda, dan ujung-
ujungnya bersambungan dengan ujung-ujung rete testis. Korda testis sekarang
terdiri dari sel germinativum primitif dan sel sustentakular Sertoli yang berasal
dari epitel permukaan kelenjar. Sel interstisial Leydig yang berasal dari mesenkim
asli gonadal ridge, terletakantara korda-korda testis. Sel-sel ini mulai berkembang
segera setelah dimulainya diferensiasi korda-korda ini. Pada minggu kedelapan
kehamilan, sel Leydig mulai menghasilkan testosteron dan testis mampu
memengaruhi diferensiasi seksual duktus genitalis dan genitalia eksterna.

Korda testis tetap solid sampai pubertas, saat korda ini memperoleh sebuah
lumen sehingga membentuk tubulus seminiferus. Jika telah mengalami
rekanalisasi,
tubulus seminiferus
menyatu dengan
tubulus rete testis
yang selanjutnya
akan masuk ke
duktuli eferentes.

Duktuli
eferentes ini adalah
bagian dari tubulus-tubulus ekskretorik sistem mesonefros yang tersisa. Saluran-
saluran ini menghubungkan rete testis dan duktus mesonefrikus atau wolffii yang
menjadi duktus deferens. [10]

2. Organa Genitalia Masculina Externa


Perkembangan genitalia eksterna pada pria berada di bawah pengaruh berbagai
androgen yang disekresikan oleh testis janin dan ditandai oleh pemanjangan cepat
tuberkulum genitale yang sekarang disebut phallus (penis). Selama pemanjangan ini, phallus
menarik lipatan uretra ke arah depan sehingga lipatan-lipatan tersebut membentuk dinding
lateral dari alur uretra (urethral groove). Alur ini berjalan di sepanjang aspek kaudal phallus
yang telah memanjang tetapi tidak mencapai bagian paling distal, glans. Lapisan epitel alur
yang berasal dari endo derm, membentuk lempeng uretra. Pada akhir bulan ketiga, kedua
lipatan uretra menutupi lempeng uretra, membentuk uretra penis. Saluran ini tidak
memanjang hingga ke ujung phallus. Bagian paling distal uretra terbentuk selama bulan
keempat, saat sel-sel ektoderm dari ujung glans penis menembus ke arah dalam dan
membentuk suatu korda epitel pendek. Korda ini kemudian memperoleh lumen sehingga
terbentuklah Ostium uretrae eksternum. Penebalan genital yang pada pria dikenal sebagai
penebalan skrotum, timbul di regio inguinal. Pada perkembangan selanjutnya, kedua
penebalan ini bergerak ke arah kaudal, dan masing-masing penebalan kemudian membentuk
separuh skrotum. Keduanya dipisahkan oleh septum skrotum.[10]
1. Fisiologi Genitalia Masculina

1. Proses Pubertas

Yang harus di mengerti sebelumnya adalah :

1. Pubertas : saat dimana


spermatogonium mulai mengalami pembelahan secara mitosis, terus berproliferasi,
dan berdiferensiasi (spermatogenesis).

2. Hormon testosterone : hormone yang bertanggung jawab terhadap sifat


maskulinisasi tubuh dan sangat berrperan dalam mengaktifkan proses pembentukan
sperma (spermatogenesis di dalam tubulus). Sejak kehidupan janin hormone ini
sudah di sekresikan oleh placenta, yang di stimulus oleh hormone HcG
(bertanggung jawab dengan proses masculinisasi dan penurunan testis pada janin).
Hormone ini akan tetap ada dalam tubuh janin sampai 10 minggu setelah di
lahirkan, namun akan menghilang setelahnya (pada masa kanak-kanak sampai umur
10-13 th) dan akan mulai di produksi lagi setelah pubertas. [5]

3. Spermatogenesis (pembentukan sperma) : Spermatogonia (stem sel sperma yang


ada di dalam tubulus seminiferus) akan mulai bereproduksi saat di stimulasi oleh
hormone testosterone. Rata-rata mulai aktif pada laki- laki yang berumur di atas 13
tahun. Hormon testosterone yang di hasilkan pada interstisial tubulus akan di ikat
oleh BPG yang di hasilkan oleh sel sertoli dan di bawa masuk ke tubulus untuk
proses spermatogenesis. Lalu, mengapa spermatogenesis tidak terjadi sejak lahir
saja ?seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya, spermatogenesis hanya terjadi
jika ada stimulasi dari hormone testosterone, sedangkan seperti yang di ketahui,
testosterone akan kembali di sekresikan (setelah sebelumnya di sekresi oleh placenta
saat janin) rata-rata di atas umu 10 atau 13 tahun. Mengapa testosterone berhenti di
sekresi selama masa kanak kanak?Sebenarnya bagaimana regulasinya? Sebelum
menjawab pertanyaan ke dua, akan lebih baik menjelaskan masalahregulasinya
terlebih dahulu. Yang harus diketahui adalah sel-sel leydig hanya akan
memproduksi testosterone jika di rangsang oleh hormone LH dari hipofisis anterior
(di stimulasi oleh GnRH yang di hasilkan hypothalamus). Oleh karenanya, pada
kanak-kanak yang berusia berapapun jika di suntikkan LH murni akan memiliki sel
leydig fungsional yang menghasilkan testosterone. Testosterone yang di sekresikan
itu sendiri akan menjadi umpan balik negative terhadap LH, sehingga testosterone
yang di hasilkan terkontrol dengan baik . [5]

Dari sini, jelas


bahwa yang menyebabkan
testosterone berhenti semasa
kekanak adalah karena pada
masa itu hypothalamus tidak
menyekresikan GnRH dalam
jumlah yang bermakna. Hal ini
karena pada masa kanak-kanak
hormone steroid seks dalam
jumlah kecil pun akan
memberikan efek umpan balik
negative yang sangat besar ke
hypothalamus. Namun karena
sebab yang tidak di ketahui,
pada masa pubertas, sekresi
GnRH hypothalamus mampu
melawan inhibisi yang timbul
pada masa kanak-kanak,
sehingga masa seksual dewasa
pun mulai. [5]

4. Mekanisme Mimpi Basah

Mimpi basah terjadi pertama kali pada saat pubertas dipengaruhi oleh
hormone testosteron. Hormon testeron pada awalnya di stimulasi oleh hormone
HCG di placenta, namun hormone ini baru bekerja sebagai menurunkan testis dari
abdomen menuju scrotum pada janin. Pada masa kanak-kanak hormon
testosterone yang di stimulasi oleh hormon LH belum menjadi fungsional atau
belum memiliki pengaruh kepada system reproduksi laki-laki. Baru setelah
pubertas peningkatan aktivitas GnRH antara usia 8 dan 12 tahun. Pada awal
pubertas, sekresi GnRH hanya berlangsung pada malam hari, menimbulkan
peningkatan nokturnal singkat sekresi LH dan, karenanya, sekresi testosteron.
Derajat sekresi GnRH secara bertahap meningkat seiring dengan perkembangan
pubertas hingga tercipta pola sekresi GnRH, FSH, LH, dan testosteron dewasa. Di
bawah pengaruh kadar testosteron yang meningkat selama pubertas, perubahan-
perubahan fisik yang mencakup karakteristik seks sekunder dan pematangan
reproduksi menjadi jelas. Pada pubertas pria, sel-sel Leydig mulai mengeluarkan
testosteron kembali. Testosteron berperan dalam pertumbuhan dan pematangan
keseluruhan sistem reproduksi pria. Di bawah pengaruh lonjakan sekresi
testosteron selama pubertas, testis membesar dan mulai menghasilkan sperma
untuk pertama kali, kelenjar seks tambahan membesar dan menjadi sekretorik,
sementara penis dan skrotum membesar. [5]

Tindakan seks pria terdiri dari ereksi dan ejakulasi, yaitu bagian dari respons
seksual sistemik yang lebih luas yang mengakibatkan keluarnya ejakulat.

1. Ereksi
Ereksi adalah mengerasnya penis yang normalnya lunak sehingga
penis mampu menembus vagina wanita. Ereksi dicapai oleh vasokongesti
hebat penis yang ditimbulkan oleh vasodilatasi refleks arteriol-arteriol yang
mendarahi jaringan erektil penis. [5]

2. Ejakulasi

Ketika rangsangan seks mencapai puncak, terjadi ejakulasi. Ejakulasi


adalah penyemprotan kuat semen ke dalam uretra dan keluar penis. Ejakulasi
terdiri dari dua tahap: (1) emisi, pengosongan semen (sperma dan sekresi
kelenjar seks tambahan) ke dalam uretra; dan (2) ekspulsi, penyemprotan
semen dari penis. Tahap kedua disertai oleh serangkaian respons sistemik dan
kenikmatan intens yang disebut sebagai orgasme. [5]

3. Emisi

Impuls simpatis menyebabkan rangkaian kontraksi otot polos di


prostat, saluran reproduksi, dan vesikula seminalis. Aktivitas kontraktil ini
mengalirkan cairan prostat, kemudian sperma, dan akhirnya cairan vesikula
seminalis (secara kolektif disebut semen) ke dalam uretra. Fase refleks
ejakulasi ini disebut emisi. Selama waktu ini, sfingter di leher kandung kemih
tertutup erat untuk mencegah semen masuk ke kandung kemih dan urine
keluar bersama dengan ejakulat melalui uretra. [5]

4. Ekspulsi

Pengisian uretra oleh semen memicu impuls saraf yang mengaktifkan


serangkaian otot rangka di pangkal penis. Kontraksi ritmik otot-otot ini terjadi
pada interval 0,8 detik dan meningkatkan tekanan di dalam penis, memaksa
semen keluar melalui uretra ke eksterior. Ini adalah fase ekspulsi ejakulasi. [4]

Siklus respons seksual, orgasme, menyertai bagian ekspulsi respons


ejakulasi dan diikuti fase resolusi siklus ini.
1. Orgasme , Kontraksi ritmik yang terjadi selama ekspulsi semen disertai oleh denyut
ritmik involunter otot-otot panggul dan intensitas puncak respons tubuh keseluruhan
yang naik selama fase-fase sebelumnya. Bernapas dalam, kecepatan jantung hingga
180 kali per menit, kontraksi otot rangka generalisata yang mencolok, dan
peningkatan emosi merupakan cirinya. Respons panggul dan sistemik yang
memuncaki tindakan seks ini berkaitan dengan rasa nikmat intens yang ditandai oleh
perasaan lepas dan puas, suatu pengalaman yang dikenal sebagai orgasme. [5]

2. Resolusi, Selama fase resolusi setelah orgasme, impuls konstriktor memperlambat


aliran darah ke dalam penis, menyebabkan ereksi mereda. Kemudian terjadi relaksasi
dalam, sering disertai rasa lelah. Tonus otot kembali ke normal sementara sistem
kardiovaskular dan pernapasan kembali ke tingkat prarangsangan. Setelah terjadi
ejakulasi timbul periode refrakter temporer dengan durasi bervariasi sebelum
rangsangan seks dapat memicu kembali ereksi. Karena itu, pria tidak dapat
mengalami orgasme multipel dalam hitungan menit, seperti yang dialami sebagian
wanita. [5]

3. Mekanisme Syaraf Tahap Kegiatan Seks Laki-Laki

1. Ereksi Penis

Ereksi disebabkan oleh impuls saraf parasimpatis yang menjalar dari


bagian sakral medula spinalis melalui saraf-saraf pelvis ke penis. Saraf
parasimpatis ini melepaskan oksida nitrat yang mengaktifkan enzim guanilil
siklase yang menyebabkan peningkatan pembentukan guanosin monofosfat
(GMF) siklik. GMF siklik ini melebarkan arteri-arteri penis dan jalinan
trabekula otot polos penis di jaringan erektil korpus kavernosa dan korpus
spongiosum dalam batang penis. Dengan melemasnya otot-otot polos
pembuluh darah, aliran darah ke dalam penis bertambah sementara sebagian
aliran vena dibendung. Selain itu, badan erektil dikelilingi oleh lapisan fibrosa
yang kuat. Oleh karena itu, tekanan yang tinggi dalam sinusoid menyebabkan
penggembungan jaringan erektil sehingga penis menjadi keras dan
memanjang.[6]

2. Emisi dan Ejakulasi


Ketika rangsang seks menjadi amat kuat, pusat refleks medula spinalis
mulai melepas impuls simpatis yang meninggalkan medula spinalis pada
segmen T-12 sampai L-2 dan berjalan ke organ genital melalui plexus
hipogastrik dan pleksus saraf simpatis pelvis untuk mengawali emisi, awal
dari ejakulasi. Emisi dimulai dengan kontraksi vas deferens dan ampula yang
menyebabkan keluarnya sperma ke dalam uretra interna. Kemudian, kontraksi
lapisan otot kelenjar prostat yang diikuti dengan kontraksi vesikula seminalis
akan menyemprotkan cairan prostat dan cairan seminalis ke dalam uretra juga,
mendorong sperma lebih jauh.[6]

Pengisian uretra interna dengan semen mengeluarkan sinyal sensoris


yang dihantarkan melalui nervus pudendus ke regio sakral medula spinalis.
Selain itu, sinyal sensoris ini akan makin merangsang kontraksi ritmis organ
genitalia interna dan menyebabkan kontraksi otot-otot iskhiokavernosus dan
bulbo kavernosus yang menekan dasar jaringan erektil penis. Keadaan ini
menyebabkan peningkatan tekanan yang ritmis dan bergelombang di kedua
jaringan erektil penis dan di duktus genital serta uretra, yang
mengejakulasikan semen dan uretra ke luar.[6]

3.
Spermatogenesis

Spermatogenesis   adalah urutan kejadian dalam tubulus seminiferous kearah


pembentukan sperma.  Terjadinya sejak usia 14 thn, berlangsung sepanjang hidup
pria. Ada 3 Phase : 1. Proliferasi Mitotik, 2. Meiosis, 3. Pengemasan.  
Spermatogenesis memerlukan waktu 64 hari, dari spermatogenia menjadi sperma
matang . Setiap hari ratusan juta sperma mencapai kematangan. [7]

Spermatogenesis menghasilkan sperma yang sangat khusus dan dapat bergerak


dalam jumlah besar.Di dalam restis terkemas sekitar 250 m (800 kaki) tubulus
seminiferus penghasil sperma). Di tubulus ini terdapat dua jenis sel yang secara
fungsional penting: sel germinativum, yang sebagian besar berada dalam berbagai
tahap pembentukan sperma, dan sel Sertoli, yang memberi dukungan penting bagi
spermatogenesis). Spermatogenesis adalah suaru proses kompleks di mana sel
germinativum primordial yang relatif belum berdiferensiasi, spermatogonia
(masingmasing mengandung komplemen diploid 46 kromosom), berproliferasi
dan diubah menjadi spermarozoa (sperma) yang sangat khusus dan dapat
bergerak, masing-masing mengandung set haploid 23 kromosom yang
terdistribusi secara acak. Pemeriksaan mikroskopik tubulus seminiferus
memperlihatkan lapisanJapisan sel germinativum dalam suaru progresi anatomik
pembentukan sperma, dimulai dari yang paling kurang berdiferensiasi di lapisan
luar dan bergerak masuk melalui berbagai tahap pembelahan ke lunren, tempat
sperma yang telah berdiferensiasi siap untuk keluar dari testis Spermatogenesis
memerlukan waktu 64 hari untuk pembentukan dari spermatogonium menjadi
sperma matang. Setiap hari dapat dihasilkan beberapa ratus juta sperma matang.
Spermatogenesis mencakup tiga tahap utama: proliferasi mitotik, meiosis, dan
pengemasan. [7]

1. Proliferasi Mitotik

Spermatogoniayang terletak di lapisan terluar tubulus terusmenerus


bermitosis, dengan semua sel anak mengandung komplemen lengkap 46
kromosom identik dengan sel induk. Proliferasi ini menghasilkan pasokan sel
germinativum baru yang terus-menerus. Setelah pembelahan mitotik sebuah
spermatogonium, salah satu sel anak tetap di tepi luar tubulus sebagai
spermatogonium tak berdiferensiasi sehingga turunan sel germinativum tetap
terpelihara. Sel anak yang lain mulai bergerak ke arah lumen sembari
menjalani berbagai tahap yang dibutuhkan untuk membentuk sperma, y^ng
kemudian akan dibebaskan ke dalam lumen. Pada manusia, sel anak penghasil
sperma membelah secara mirotis dua kali lagi untuk menghasilkan empar
spermatosit primer identik. Setelah pembelahan mitotik terakhir, spermatosit
primer masuk ke fase istirahat saar kromosom-kromosom terduplikasi dan
untai-untai rangkap rersebur terap menyatu sebagai persiapan untuk
pembelahan meiotik perrama.[5]

2. Meiosis

Selama meiosis, setiap spermatosit primer (dengan jumlah diploid 46


kromosom rangkap) membentuk dua spermatosit sekunder (masing-masing
dengan jumlah haploid 23 kromosom rangkap) selama pembelahan meiosis
pertama, akhirnya menghasiikan empat spermatid (masing-masing dengan 23
kromosom tunggal) akibat pembelahan meiotik kedua. Setelah tahap
spermatogenesis ini tidak terjadi pembelahan lebih lanjut. Setiap spermatid
mengalami remodeling menjadi spermatozoa. Karena setiap spermatogonium
secara mitotis menghasilkan empat spermatosit primer dan setiap spermatosit
primer secara meiotis menghasilkan empat spermatid (calon spermatozoa),
maka rangkaian spermatogenik pada manusia secara teoritis menghasilkan 16
spermatozoa setiap kali spermatogonium memulai proses ini. Namun,
biasanya sebagian sel lenyap di berbagai tahap sehingga efsiensi produksi
jarang setinggi ini.[5]

3. Pengemasan

Bahkan setelah meiosis, spermatid secara struktural masih mirip


spermatogonia yang belum berdiferensiasi, kecuali bahwa komplemen
kromosomnya kini hanya separuh. Pembentukan spermatozoa yang sangat
khusus dan bergerak dari spermatid memerlukan proses remodeling, atau
pengemasan ekstensif elemen-elemen sel, suatu proses yang dikenal sebagai
spermiogenesis. Sperma pada hakikatnya adalah sel yang "ditelanjangi" di
mana sebagian besi.r sitosol dan semua organel yang tidak dibutuhkan untuk
menyampaikan informasi genetik sperma ke ovum telah disingkirkan. Karena
iru sperma dapat bergerak cepat, hanya membawa serta sedikit beban untuk
melakukan pembuahan. Spermatozoa memiliki empat bagian kepala, akrosom,
bagian tengah, dan ekor. Kepala rerurama terdiri dari nukleus, yang
mengandung informasi genetik sperma. Akrosom, vesikel berisi
enzimyangmenutupi ujung kepala, digunakan sebagai "bor enzim" untuk
menembus.[8]
1. Biokimia Genitalia Masculina

1. Kandungan Cairan Semen

Cairan yang dikeluarkan Dewantoro saat mimpi basah ( nocturnal emission ) sering
disebut juga semen terdiri dari cairan dan sperma yang berasal dari vas deferens ( sekitar 10%
dari total semen ), cairan dari vesicula seminalis ( hampir 60% ), cairan dari glandula prostate
( sekitar 30%) dan sedikit cairan dari kelenjar bulbourethral. Semen memiliki pH 7.5
sehingga dapat dikategorikan alkali / basa. Cairan dari kelenjar prostat memberikan semen
tampilan seperti susu, dan cairan dari vesicula seminalis dan bulbourethral memberikan
semen konsistensi mukoid ( kental ).[9]

2. Hormon-Hormon yang Berperan dalam Terbentuknya Spermatogenesis

Faktor-Faktor Hormonal yang merangsang spermatogenesis diantaranya, yaitu:

1. Testosteron, yang disekresi oleh sel-sel Ley dig yang terletak di interstisium testis,
penting bagi pertumbuhan dan pembelahan sel-sel germinal testis, yang merupakan
tahap pertama pembentukan sperma.
2. Luteinizing hormone, yang disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior, merangsang sel-
sel Leydig untuk menyekresi testosteron.

3. Hormon perangsang-folikel (FSH), yang juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis
anterior, merangsang sel-sel Seftoli; tanpa rangsangan ini, pengubahan spermatid
menjadi spenna (proses spermiogenesis) tidak akan terjadi

4. Estrogen, yang dibentuk dari testosteron oleh selsel Sertoli ketika sel Sertoli
dirangsang oleh hor' mon perangsang-folikel, mungkin juga penting untuk
spermiogenesis.

5.
Hormon pertumbuhan (dan sebagian besar hormon tubuh lainnya) diperlukan untuk
mengatur latar belakang fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara
spesifik meningkatkan pembelahan awal spermatogonia itu sendiri; bila tidak terdapat
hormon peftumbuhan, seperti pada dwarfismehipofisis, spermatogenesis sangat
berkurang atau tidak ada sama sekali sehingga menyebabkan infer-tilitas.[9]
DAFTAR PUSTAKA

1. Moore, Keith L. 2013. Anatomi Berorientasi Klinis. Jakarta: Erlangga.


2. Snell, Richard S. 2006. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Edisi. 6. EGC : Jakarta.
3. Pearce , Evelyn C.2006. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis . Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.

4. Mescher, Anthony L. Buku Histologi Dasar Janqueira. Jakarta: EGC, 2012


5. Sherwood, L, 2001, Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem, EGC, Jakarta.

6. Hall, John E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi Keduabelas. 2011. USA.
Elsevier.

7. Kadir ,Akmarawita . 2017. Fisiologi Fungsi Organ Reproduksi Laki-laki .Jurnal


MIPA .Surabaya

8. Christijanti ,W. 2013.Aktivitas Spermatoprotective Ekstrak Daun Jambu Biji Pada


Jumlah Spermatozoa Tikus Putih Terinduksi Kadmium. Journal Unnes .Semarang.

9. Guyton,Arthur dan John Hall.2007.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Jakarta:EGC.

10. Langman J. Medical embryology. Baltimore, Md: Williams & Wilkins; 1981.

Anda mungkin juga menyukai