Anda di halaman 1dari 3

2.

1 Pengertian Kanker Ovarium


Kanker ovarium adalah terjadinya pertumbuhan sel-sel tidak lazim (kanker)
pada satu atau dua bagian indung telur. Indung telur sendiri merupakan salah satu
organ reproduksi yang sangat penting bagi perempuan. Dari organ reproduksi ini
dihasilkan telur atau ovum, yang kelak bila bertemu sperma akan terjadi pembuahan
(kehamilan). Indung telur juga merupakan sumber utama penghasil hormon
reproduksi perempuan, seperti hormon estrogen dan progesteron. Kanker ovarium
adalah kanker atau tumor ganas yang berasal dari ovarium dengan berbagai tipe
histologi, yang dapat mengenai semua umur.

2.2 Patogenesis
Kanker di ovarium terdiri dari berbagai jenis dan multi kompleks. Hal ini akan
menjadi sulit dalam hal menentukan histogenesisnya. Kanker yang berasal dari
epitel, dimulai dengan adanya inklusi epitel permukaan pada stroma yang
berkembang menjadi kista. Selain itu, letak tumor yang tersembunyi dalam rongga
perut dan sangat berbahaya itu dapat menjadi besar tanpa disadari oleh penderita,
makanya diperlukan stadium kanker agar kita mengetahui seberapa jauh penyebaran
kanker tersebut.
Stadium kanker ovarium ditentukan berdasarkan pemeriksaan sesudah
laparatomi. Penentuan stadium dengan laparatomi lebih akurat, oleh karena perluasan
tumor dapat dilihat dan ditentukan berdasarkan pemeriksaan patologi ( sitologi atau
histopatologi ), sehingga terapi dan prognosis dapat ditentukan lebih akurat.
Stadium tersebut menurut International Federation of Gynecologist and
Obstetricians (FIGO) 1987 sebagai berikut :

Stadium kanker ovarium primer (FIGO, 1987)

Stadium I Pertumbuhan terbatas pada ovarium


Ia Pertumbuhan terbatas pada satu ovarium, tidak ada asites
yang berisi sel ganas, tidak ada pertumbuhan di permukaan
luar, kapsul utuh.
Ib Pertumbuhan terbatas pada kedua ovarium, tidak ada asites
berisi sel ganas, tidak ada tumor di permukaan luar, kapsul
intak.
Ic Tumor dengan stadium Ia atau Ib tetapi ada tumor di
permukaan luar satu atau kedua ovarium, atau dengan kapsul
pecah, atau dengan asites berisi sel ganas atau dengan
bilasan peritoneum positif.
Stadium II Pertumbuhan pada satu atau kedua ovarium dengan
perluasan ke panggul.
IIa Perluasan dan/atau metastasis ke uterus dan/atau tuba.
IIb Perluasan ke jaringan pelvis lainnya.
IIc Tumor stadium IIa atau IIb tetapi dengan tumor pada
permukaan satu atau kedua ovarium, kapsul pecah, atau
dengan asites yang mengandung sel ganas atau dengan
bilasan peritoneum positif.
Stadium III Tumor mengenai satu atau kedua ovarium, dengan bukti
mikroskopik metastasis kavum peritoneal di luar pelvis,
dan/atau metastasis ke kelenjar limfe regional.
IIIa Tumor terbatas di pelvis kecil dengan kelenjar getah bening
negatif tetapi secara histologik dan dikonfirmasi secara
mikroskopik adanya pertumbuhan (seeding) di permukaan
peritoneum abdominal.
IIIb Tumor mengenai satu atau kedua ovarium dengan implant di
permukaan peritoneum dan terbukti secara mikroskopik,
diameter tidak melebihi 2 cm, dan kelenjar getah bening
negatif.
IIIc Implan di abdomen dengan diameter > 2 cm dan/atau
kelenjar getah bening retroperitoneal atau inguinal positif.
Stadium IV Pertumbuhan mengenai satu atau kedua ovarium dengan
metastasis jauh. Bila efusi pleura dan hasil sitologinya
positif dimasukkan dalam stadium IV. Begitu juga
metastasis ke parenkim liver.

2.3 Klasifikasi Kanker Ovarium


Klasifikasi kanker ovarium belum ada keseragamannya, namun tidak ada
perbedaan sifat fundamental. Menurut International Federation of Ginecologic and
Obstetrics (FIGO), kanker ovarium di bagi dalam 3 kelompok besar sesuai dengan
jaringan asal tumor dan kemudian masing-masing kelompok terdiri dari berbagai
spesifikasi sesuai dengan histopatologi:13
2.3.1 Kanker Berasal dari Epitel Permukaan
Kanker yang berasal dari epitel permukaan merupakan golongan terbanyak dan
sebagian besar 85 % kanker ovarium berasal dari golongan ini.
13 Lebih dari 80%
kanker ovarium epitel ditemukan pada wanita pascamenopause di mana pada usia 62
tahun adalah usia kanker ovarium epitel paling sering ditemui.7
Jenis-jenis kanker ovarium epitel permukaan :
1. Karsinoma Serosa22
Karsinoma ini merupakan keganasan epitel ovarium yang tersering ditemukan.
Mudah tersebar di kavum abdomen dan pelvis, irisan penampang tumor sebagai
kistik solid. Tumor jenis ini di bawah mikroskop menurut diferensiasi sel kanker
dibagi menjadi diferensiasi baik (benigna) yang memiliki percabangan papilar
rapat, terlihat mitosis, sel nampak anaplastik berat, terdapat invasi intersisial
jelas,
badan psamoma relatif banyak. Pada kanker diferensiasi sedang (borderline) dan
buruk (maligna) memiliki lebih banyak area padat, papil sedikit atau tidak ada,
dan badan psamoma tidak mudah ditemukan.

2. Karsinoma Musinosa22
Karsinoma jenis ini lebih jarang ditemukan dibanding karsinoma serosa. Sebagian
besar tumor multilokular, padat dan sebagian kistik, di dalam kista berisi musin
gelatinosa, jarang sekali tumbuh papila eksofitik, area solid berwarna putih susu
atau merah jambu, struktur rapat dan konsistensi rapuh. Tumor jenis ini di bawah
mikroskop dibagi menjadi tiga gradasi, di mana yang berdiferensiasi baik dan
sedang memiliki struktur grandular jelas, percabangan papila epitel rapat, terdpat
dinding bersama grandular, atipia inti sel jelas, terdapat invasi intersisial. Pada
kanker diferensiasi buruk struktur grandular tidak jelas, mitosis atipikal
bertambah
banyak, produksi musin dari sel sangat sedikit.
3. Karsinoma Endometroid13
Kira-kira 20% kanker ovarium terdiri dari karsinoma endometroid. Sebagian besar
tumor berbentuk solid dan di sekitarnya dijumpai kista. Arsitek histopatologi
mirip dengan karsinoma endometrium dan sering disertai metaplasia sel skuamos.
Lebih dari 30 % karsinoma endometroid dijumpai bersama-sama dengan
adenokarsinoma endometrium. Endometroid borderline dan endometroid
adenofibroma jarang dijumpai.
4. Karsinoma Sel Jernih ( Clear Cell Carcinoma )
13
Tumor ini berasal dari duktus muleri. Pada umumnya berbentuk solid, sebagian
ada juga berbentuk kistik, warna putih kekuning-kuningan. Arsitek histopatologi
terdiri dari kelenjar solid dengan bagian papiler. Sitoplasma sel jernih dan sering
dijumpai hopnail appearance yaitu inti yang terletak di ujung sel epitel kelenjar
atau tubulus.
5. Tumor Brenner13
Tumo ini diduga berasal dari folikel. Biasanya solid dan berukuran 5-10 cm dan
hampir bersifat jinak. Tumor ini sering dijumpai insidentil pada waktu dilakukan
histerektomi.
2.3.2 Kanker Berasal dari Sel Germinal Ovarium (Germ Cell )
13
T umor ini lebih banyak pada wanita umur di bawah 30 tahun. Di antaranya :
1. Disgerminoma
Adalah tumor ganas sel germinal yang paling sering ditemukan, ukuran diameter
5-15 cm, berlobus-lobus, solid, potongan tumor berwarna abu-abu putih sampai
abu-abu cokelat dengan potongan mirip ikan tongkol. Kelompok sel yang satu
dengan yang lain dipisahkan oleh jaringan ikat tipis dengan infiltrasi sel radang
limfosit. Gambaran histopatologi mirip dengan seminoma testis pada laki-laki.
Neoplasma ini sensitif terhadap radiasi. Tumor marker untuk disgerminoma
adalah serum Lactic Dehydrogenase (LDH) dan Placental Alkaline Phosphatase
(PLAP).7,13
2. Tumor Sinus endodermal
Berasal dari tumor sakus vitelinus/yock sac dari embrio. Usia rata-rata penderita
tumor sinus endodermal adalah 18 tahun. Berupa jaringan kekuning-kuningan
dengan area perdarahan, nekrosis, degenerasi gelatin dan kistik. Khas untuk tumor
sinus endodermal ini adalah keluhan nyeri perut dan pelvis yang dialami oleh 75%

Anda mungkin juga menyukai