2.2 Patogenesis
Kanker di ovarium terdiri dari berbagai jenis dan multi kompleks. Hal ini akan
menjadi sulit dalam hal menentukan histogenesisnya. Kanker yang berasal dari
epitel, dimulai dengan adanya inklusi epitel permukaan pada stroma yang
berkembang menjadi kista. Selain itu, letak tumor yang tersembunyi dalam rongga
perut dan sangat berbahaya itu dapat menjadi besar tanpa disadari oleh penderita,
makanya diperlukan stadium kanker agar kita mengetahui seberapa jauh penyebaran
kanker tersebut.
Stadium kanker ovarium ditentukan berdasarkan pemeriksaan sesudah
laparatomi. Penentuan stadium dengan laparatomi lebih akurat, oleh karena perluasan
tumor dapat dilihat dan ditentukan berdasarkan pemeriksaan patologi ( sitologi atau
histopatologi ), sehingga terapi dan prognosis dapat ditentukan lebih akurat.
Stadium tersebut menurut International Federation of Gynecologist and
Obstetricians (FIGO) 1987 sebagai berikut :
2. Karsinoma Musinosa22
Karsinoma jenis ini lebih jarang ditemukan dibanding karsinoma serosa. Sebagian
besar tumor multilokular, padat dan sebagian kistik, di dalam kista berisi musin
gelatinosa, jarang sekali tumbuh papila eksofitik, area solid berwarna putih susu
atau merah jambu, struktur rapat dan konsistensi rapuh. Tumor jenis ini di bawah
mikroskop dibagi menjadi tiga gradasi, di mana yang berdiferensiasi baik dan
sedang memiliki struktur grandular jelas, percabangan papila epitel rapat, terdpat
dinding bersama grandular, atipia inti sel jelas, terdapat invasi intersisial. Pada
kanker diferensiasi buruk struktur grandular tidak jelas, mitosis atipikal
bertambah
banyak, produksi musin dari sel sangat sedikit.
3. Karsinoma Endometroid13
Kira-kira 20% kanker ovarium terdiri dari karsinoma endometroid. Sebagian besar
tumor berbentuk solid dan di sekitarnya dijumpai kista. Arsitek histopatologi
mirip dengan karsinoma endometrium dan sering disertai metaplasia sel skuamos.
Lebih dari 30 % karsinoma endometroid dijumpai bersama-sama dengan
adenokarsinoma endometrium. Endometroid borderline dan endometroid
adenofibroma jarang dijumpai.
4. Karsinoma Sel Jernih ( Clear Cell Carcinoma )
13
Tumor ini berasal dari duktus muleri. Pada umumnya berbentuk solid, sebagian
ada juga berbentuk kistik, warna putih kekuning-kuningan. Arsitek histopatologi
terdiri dari kelenjar solid dengan bagian papiler. Sitoplasma sel jernih dan sering
dijumpai hopnail appearance yaitu inti yang terletak di ujung sel epitel kelenjar
atau tubulus.
5. Tumor Brenner13
Tumo ini diduga berasal dari folikel. Biasanya solid dan berukuran 5-10 cm dan
hampir bersifat jinak. Tumor ini sering dijumpai insidentil pada waktu dilakukan
histerektomi.
2.3.2 Kanker Berasal dari Sel Germinal Ovarium (Germ Cell )
13
T umor ini lebih banyak pada wanita umur di bawah 30 tahun. Di antaranya :
1. Disgerminoma
Adalah tumor ganas sel germinal yang paling sering ditemukan, ukuran diameter
5-15 cm, berlobus-lobus, solid, potongan tumor berwarna abu-abu putih sampai
abu-abu cokelat dengan potongan mirip ikan tongkol. Kelompok sel yang satu
dengan yang lain dipisahkan oleh jaringan ikat tipis dengan infiltrasi sel radang
limfosit. Gambaran histopatologi mirip dengan seminoma testis pada laki-laki.
Neoplasma ini sensitif terhadap radiasi. Tumor marker untuk disgerminoma
adalah serum Lactic Dehydrogenase (LDH) dan Placental Alkaline Phosphatase
(PLAP).7,13
2. Tumor Sinus endodermal
Berasal dari tumor sakus vitelinus/yock sac dari embrio. Usia rata-rata penderita
tumor sinus endodermal adalah 18 tahun. Berupa jaringan kekuning-kuningan
dengan area perdarahan, nekrosis, degenerasi gelatin dan kistik. Khas untuk tumor
sinus endodermal ini adalah keluhan nyeri perut dan pelvis yang dialami oleh 75%