Anda di halaman 1dari 12

BAB VI

MANAJEMEN TREASURI DAN MODAL KERJA

6.1 Menelusuri Kas dan Modal Kerja Bersih


Aset lancar adalah kas dan aset lainnya yang diharapkan dapat diubah menjadi kas dalam
kurun waktu satu tahun. Liabilitas lancar adalahkewajiban yang kurang jatuh tempo lebih
dari satu tahun.
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ = 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

Fokus pada perubahan dalam kas menyebabkan kita mengesampingkan pemeriksaan


keputusan operasi dan pendanaan terhadap kas.
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ + 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 = 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 + 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 = 𝐾𝑎𝑠 + 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 𝐿𝑎𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎 − 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘
𝐾𝑎𝑠 = 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 + 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 + 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘
− 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 𝑆𝑒𝑙𝑎𝑖𝑛 𝐾𝑎𝑠 − 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
Dari persamaan diatas dapat disimpulkan:
Aktivitas yang Meningkatkan Kas Aktivitas yang Menurunkan Kas
(Source of Cash) (Uses of Cash)
Meningkatkan liabilitas jangka panjang Menurunkan liabilitas jangka panjang
Meningkatkan ekuitas Menurunkan ekuitas
Meningkatkan liabilitas jangka pendek Menigkatkan liabilitas jangka pendek
Menurunkan aset lancar selain kas Meningkatkan aset lancar selain kas
Menurunkan aset tidak lancar Meningkatkan aset tidak lancar

6.2 Siklus Operasi dan Siklus Kas


Operating cycle adalah rentang waktu yang dibutuhkan untuk membeli persediaan,
menjualnya dan menerima pembayaran dari penjualan tersebut. Siklus ini terbagi
menjadi dua yakni:
1. Waktu yang dibutuhkan sejak membeli persediaan sampai dengan menjualnya
disebut inventory period/inventory days.
2. Waktu yang dibutuhkan unuk menjualpersediaan hingga menerima pembayaran
dari penjualan disebut receivable period/account receivable days.

Cash cycle adalah jumlah hari yang dibutuhkan mulai dari membayar persediaan hingga
menerima kas dari pelanggan.

𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 = 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 − 𝐴𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 𝑃𝑎𝑦𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑

Gambar 6.1 Operating cycle dan Cash Cycle

Gambar 6.1 menunjukkan aktivitas operasi dalam jangka pendek dan arus kas dari
perusahaan dagang/manufaktur. Kebutuhan pendanaan jangka pendek diperlihatkan dengan
selisih antara kas masuk dan kas keluar. Hal ini berhubugan dengan rentang waktu dari
operating cycle dan account payable period, yaitu:

a. Kekurangan kas dapat ditutupi dengan pinjaman jangka pendek atau memegang
cadangan likuiditas dalam bentuk kas atau sekuritas yang diperdagangkan.
b. Kelebihan kas dapat diinvestasikan kedalam investasi jangka pendek.

6.3 Beberapa Aspek Kebijakan Keuangan Jangka Pendek


Kebijakan perusahaan untuk pendanaan jangka pendek setidaknya terdiri dari dua elemen
berikut, yaitu:
1. Ukuran investas perusahaan pada aset lancar. Umumnya diukur dengan
membandingkan total aset lancar dengan pendapatan perusahaan. Umumnya diukur
dengan membandingkan total aset lancar dengan pendapatan perusahaan. Kebijakan
pendanaan jangka pendek yang fleksibel akan memiliki rasio aset lancar tehadap
pendapatan yang tinggi. Sebaliknya, untuk pendanaan jangka pendek yang terbatas
akan memiliki rasio aset lancar terhadap pendapatan yang rendah.
2. Pendapaan aset lancar.
Mengukur proporsi liabilitas jangka pendek terhadap liabilitas jangka panjang.
Pendanaan jangka pendek yang tebatas berarti proporsi liabilitas jangka pendek
terhadap liabilitas jangka panjang tinggi. Kebijakan pendanan jangka pendek yang
fleksibel lebih sedikit menggunakan liabilitas jangka pendek dan lebih banyak
liabilitas jangka panjang.

6.3.1 Perbedaan Kebijakan Keuangan Jangka Pendek yang Fleksibel dan Terbatas
Kebijakan Fleksibel Kebijakan Terbatas
Saldo untuk kas dan Tinggi Saldo kas yang rendah dan
sekuritas yang tidak memiliki sekuritas
diperdagangkan yang diperdagangkan
Investasi pada persediaan Besar Kecil
Kebijakan penjualan Syarat pembayarannya Tidak ada penjuala kredit
secara kredit lunak sehingga saldo sehingga tidak ada piutang
piutang tinggi

6.3.2 Kebijakan pendanaan jangka pendek yang fleksibel akan menambah biaya perusahaan
karena membutuhkan arus kas keluar yang besar untuk meningkatkan kas, sekuritas
jangka pendek, persediaan dan piutang tetapi arus kas masuk akan meningkat di masa
depan.
Pengelolaan aset lancar meruapakan trade off antar biaya yang meningkat seiring
peningkatan pada investasi (carrying cost) dan biaya yang turun karena adanya
investasi pada aset lancar (shortage cost).
1. Carrying cost terbagi menjadi dua tipe, yaitu:
a. Opportunity cost karena tingkat pengembalikan aset lancar rendah
dibandingkan dengan aset lainnya.
b. Biaya untuk memelihara nilai ekonomis dari persediaan, misalnya biaya
gudang.
2. Shortage cost terjadi saat investasi di aset lancar rendah.
Jika perusahaan kekurangan kas maka perusahaan terpaksa menjual investasi
jangka pendeknya. Jika tidak cukup maka peusahaan akan meminjam ke bank.
3. Ada dua tipe shortage cost:
a. Trading or order cost : order cost adalah biaya untuk menempatkan
pesanan atas kas (biaya broker) atau persediaan.
b. Cost related to safety reserves: biaya yang muncul karena adanya
kehilangan penjualan, kehilangan pelanggan dan gangguan terhadap
jadwal produksi.

6.3.3 Faktor-Faktor yang Menentukan Kepemilikan Aset Likuid di Perusahaan


Perusahaan yang memiliki aset likuid Perusahaan yang memiliki aset likuid
yang besar akan memiliki yang rendah akan memiliki
Kesempatan bertumbuh yang tinggi Kesempatan bertumbuh yang rendah
Risiko investasi yang tinggi Risiko investasi yang rendah
Perusahaan kecil Perubahan besar
Kredit perusahaan Kredit perusahaan

6.3.4 Carrying Cost dan Shortage Cost


Gambar 6.2 Carrying cost and Shortage cost

Kebijakan Fleksibel
Kebijakan Terbatas

6.4 Rencana Keuangan Jangka Pendek


Terdapat 3 cara untuk pendanaan jangka pendek , yaitu:
1. Pinjaman bank tanpa jaminan
a. Cara paling umum untuk pendanaan jangka pendek adalah melalui
pinjaman ke bank. Perusahaan meminjam ke bank jangka pendek berupa
noncommitment line of credit atau committed line.
i. Noncommitted line of credit adalah perjanjian informal yang
memperkenankan perusahaan untuk meminjam sampai dengan
batasan tertentu tanpa melalui pesetujuan kredit.
ii. Committed balance adalah perjanjian fomal dan umumnya
melibatkan commitment fee yang dibayarkan oleh perusahaan
kepada bank.
b. Compensating balance adalah simpanan milik peusahaan di bank yang
tidak memperoleh pendapatan bunga. Compensating balance
meningkatkan tingkat bunga efektif pinjaman yang harus ditanggung oleh
perusahaan yang meminjam uang ke bank.
2. Pinjaman bank terjamin
Bank dan institusi keuangan lainnya sering mengharuskan perusahaan untuk
menyediakan jaminan atas pinjaman yang diberikan. Biasanya jaminan untuk
pinjam jangka pendek adalahpersediaan atau piutang dagang.
3. Sumber pendanaan jangka pendek lainnya
Sumber pendanaan jangka pendek lainnya yang sering digunakan perusahaan
adalah commercial paper dan banker’s acceptance.
a. Commercial paper adalah surat utang jangka pendek yang dikeluarkan
oleh perusahaan besar dengan rating surat utang yang tinggi. Jatuh tempo
umumnya sampai dengan dengan 270 hari.
b. Banker’s acceptance adalah perjanjian oleh sebuah bank untuk
membayarkan sejumlah uang.

6.5 Investasi Idle Cash


Jika perusahaan memiliki surplus kas temporer, perusahaan dapat menginvestasikan
kelebihan kas tersebut sekuritas jangka pendek. Pasar yang memperdagangkan sekuritas-
sekuritas jangka pendek disebut dengan pasar uang.

6.5.1 Temporary Cash Surpluses


Terdapat dua alasan yang penting mengapa perusahaan memiliki surplus kas terdapat
yaitu:
a. Aktivitas musiman atau siklikal
a) Beberapa perusahaan memiliki pola arus kas yang dapat diprediksi.
Mereka memiliki bulan-bulan tertentu dimana saldo kas mengalami
surplus dan bulan-bulan lainnya ketika saldo kas mengalami kondisi
difisit, misalnya perusahaan taman bermain (theme park) yang arus kasnya
dipengaruhi oleh musim liburan.
b) Jika terjadi suplus kas, maka surplus akan diinvestasikan ke sekuritas
jangka pendek, namun jika terjadi defisit maka perusahaan dapat menjual
sekuritas jangka pendeknyaatau meminjam uang ke bank.
b. Pendanaan untuk rencana pengeluaran di masa depan
Perusahaan juga dapat mengakumulasikan investasi sekuritas jangka pendek untuk
penyediaan kas atas pengeluaran yang sifatnya besar misalnya program konstruksi
aset, pembayaran dividen dan lain-lain.
6.5.2 Karakteristik Sekuritas Jangka Pendek
Saldo kas menganggur perusahaan dapat ditempatkan dalam sekuritas-sekuritas
jangka pendek. Karakteristik-karakteristik yang penting dari sekuritas jangka pendek
adalah maturity, risiko gagal bayar, marketability, dan taxability.
1. Maturity
Perubahan pada tingkat bunga pasar akan mempengaruhi harga sekuritas.
Sekuritas jangka panjang memiliki peubahan yang lebih besar dibandingkan
dengan sekuritas jangka pendek untuk setiap perubahan pada tingkat bunga pasar.
Risiko perubahan harga sekuritas karena adanya perubahan tingkat bunga pasar
disebut risiko tingkat bunga (interest rate risk).
2. Risiko gagal bayar
Risiko disini merujuk pada probabilitas kupon bunga dan nilai pokoknya yang
tidak akan dibayar dalam jumlah yang telah dijanjikan saat jatuh tempo.
Perusahaan menghindari sekuritas yang diperdagangkan yang memiliki risiko
gagal bayar yang tinggi dengan merujuk kepada rating surat utang yang
dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat efek, misalnya Standard and Poor’s.
3. Marketability
Marketability merujuk pada seberapa mudah sekuritas dapat diubah menjadi kas,
jadi sama dengan likuiditas.
4. Taxes
Pajak yang dikenakan atas bunga yang berasal dari sekuritas jangka pendek harus
dipertimbangkan dalam menentukan investasi dana kas yang menganggur.

6.6 Penentuan Target Saldo Kas


Penentuan target saldo kas merupakan trade off antara opportunity cost yang timbul
karena memegang kas terlalu banyak (kehilanganpendapatan bunga) dan trading cost
yang muncul karena memegang kas dalam jumlah yang sedikit. Jika perusahaan
memegang kas dalam jumlah yang sedikit, maka biasanya perusahaan akan menjual
investasi jangka pendeknya agar saldo kasnya meningkat.
1. Trading cost akan menurun seiring dengan peningkatan saldo kas larena perusahaan
tidak harus sering melakukan penjualan sekuritas jangka pendek.
2. Opportunity cost akan meningkat seiring dengan peningkatan saldo kas karena
perusahaan tidak dapat menginvestasikan saldo kasnya ke sekuritas jangka pendek.

Hubungan kas dan biaya memegang kas (holding cost) dijelaskan pada gambar dibawah
ini.

Gambar 6.4 Holding Cost


Terdapat beberapa model untuk menentukan target saldo kas yakni:

1. The Baumol – Allais – Tobbin (BAT) model


Gambar 6.5 BAT Model

Keterangan gambar:
C= Cash Balance
C/2= kas rata-rata
a. Jika perusahaan memiliki saldo kas (C) sebesar Rp1.200.000 dan selalu habis
dipekan ke-2, maka kas rata-rata adalah C/2 (1.200.000/2)=Rp600.000
b. Strategi penentuan kas yang optimal akan bergantung pada keiga hal berikut
ini:
a) F = Biaya tetap untuk menjual investasi jangka pendek
b) T = Total saldo kas yang diperlukan
c) R = Oportunity cost jika memegang kas (biasanya tingkat bunga)
c. Opportunity Cost adalah (C/2) x R
d. Trading Cost adalah (T/C) x F
e. Total cost = opportunity cost + trading cost
𝐶 𝑇
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑐𝑜𝑠𝑡 = 𝑥𝐾 + 𝑥𝐹
2 𝑐
f. Berikut ini adalah gambar yang memperlihatkan jumlah saldo kas yang optimal.
Gambar 6.6 Saldo Kas Optimal

2. The Miller – Orr Model


a. Perusahaan dapat menentukan berapapun saldo kasnya selama masih dibawah
batas atas dan di atas batas bawah saldo kas.
b. Berikut ini adalah gambar yang memperlihatkan batas atas, batas bawah dan
saldo kas
Gambar 6.7 batas atas dan bawah saldo kas

Keterangan:
U = batas atas kas
C = target kas
L = batas bawah kas
3 𝜎2 1
𝐶 =𝐿+ 𝑥𝐹𝑥 ( )
4 𝑅 3
𝑈 = 3𝑥𝐶 − 3𝑥𝐿
Saldo kas rata-rata = (4xC-L)/3
3. Implikasi dari BAT model dan Miller-Orr Model adalah
a. Semakin tinggi tingkat suku bunga maka semakin kecil target saldo kas
b. Semakin besar order cost maka semakin tinggi target saldo kas
4. Faktor lain yang mempengaruhi target saldo kas adalah
a. Pinjaman kas
Biaya meminjam lebih mahal dibandingkan trading cost sekuritas jangka
pendek.
b. Relative cost
Karena biaya untuk menjual dan membeli sekuritas jangka pendek mungkin
bagi perusahaan besar dinilai tidak signifikan dibandingkan opportunity cost
memegang kas.

6.7 Pengelolaan Piutang Dagang


Secara umum, perusahaan yang memiliki saldo kas yang kecil harus dapat mengelola
piutangnya dengan baik, yakni dengan mengurangi biaya pinjaman dan mengurangi
tingkat tak tertagihnya piutang. Menjaga hubungan baik dengan pelanggan juga sangat
penting karena dapat meningkatkan penjualan. Pengelolaan piutang dapat dilakukan
secara bebas atau ketat, dengan kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
Pengelolaan yang bebas Pengelolaan yang ketat
Meningkatkan penjualan dan keuntungan, Mengurangi penjualan dan keuntungan,
tetapi: tetapi:
a. Banyak piutang yang tak tertagih a. Mengurangi piutang yang tak
b. Meningkatkan biaya penagihan tertagih
c. Meningkatkan biaya diskon b. Mengurangi biaya penagihan yang
d. Meningkatkan piutang tak tertagih
e. Penagihan yang lama c. Mengurangi biaya diskon
f. Semakin besar beban bunga d. Mengurangi piutang
e. Penagihan yang cepat
f. Semakin kecil beban bunga

Beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan yang berhubungan dengan piutang


dagang:
1. Syarat penjualan (term of the sale)
Syarat penjualan timbul saat terjadinya penjualan apakah tunai atau kredit, jika
penjualannya dilakukan secara kredit maka perusahaan akan menentukan:
a. Periode kredit
Biasanya perusahaan merumuskan syarat penjualan dengan cara % diskon periode
diskon, periode kedit. Contoh: 2/10, n30 maka bearti perusahaan akan
memberikan diskon 20% jika pelanggan membayar 10 hari setelah transaksi, jatuh
tempo pembayaran adalah 30 hari. Periode kredit adalah lamanya waktu kredit
yang diberikan, biasanya perusahaan memberikan periode kredit antara 30-120
hari. Beberapa faktor yang mempengaruhi periode kredit
a) Ketahanan barang dan nilai jaminan
b) Permintaan konsumen
c) Biaya, keuntungan dan stadarisasi
d) Risiko kredit
e) Jumlah piutang
f) Persaingan
g) Tipe pelanggan
b. Diskon tunai dan periode diskon
Alasan perusahaan memberikan diskon tunai adalah untuk mempercepat
pelunasan piutang oleh pelanggan. Diskon tunai juga memungkinkan peusahaan
menetapkan harga yang lebih tinggi dan memberikan kredit kepada pelanggan.
c. Tipe instrumen kredit
Umumnya penjualan tunai hanya menggunakan invoice (faktur penjualan) sebagai
instrumen formalnya.
a) Perusahaan dapat menggunakan promissory note yang merupakan
perjanjian antar penjual dan pembeli namun biasanya ditandatangani
setelah perusahaan mengirimkan barang. Promissory note digunakan
apabila terjadi pesanan dalam jumlah besar, tidak ada potongan harga
tunai dan penjual mengantisipasi adanya masalah dalam penagihan.
b) Altenatif lain, perusahaan dapat menggunakan conditional sales contract
dimana hak kepemilikan barang tetap di penjual hingga pelanggan
melunasi pembayaran kredit.

6.8 Manajemen Persediaan


Manajemen persediaan adalah keseimbangan antara nilai persediaan untuk memenuhi
penjualan atau permintaan produksi yang dapat meminimalkan biaya persediaan. Tipe-
tipe persediaan:
Persediaan Persediaan
Work in Process
Bahan Baku Barang Jadi

Biaya persediaan meliputi:

1. Biaya penyimpanan persediaan (carrying cost) yang terdiri dari:


a. Biaya gudang
b. Asuransi dan pajak
c. Kerugian dari kusangan atau pencurian barang
d. Opportunity cost dari modal yang diinvestasikan pada persediaan
2. Shortage cost yaitu biaya yang timbul akibat tidak memiliki cukup persediaan
digudang. Shortage cost dibagi menjadi:
a. Restocking cost : biaya untuk melakukan pemesanan dari pemasok
b. Safety reserve cost atas hilangnya penjualan yang timbul akibat tidak
tersedianya persediaan dalam gudang

Anda mungkin juga menyukai