Anda di halaman 1dari 15

Manajemen Keuangan

Lajutan
4 TH C O F F E E

P E R H I T U N G A N P E N C I P TA A N N I L A I
Pengukuran Nilai dengan Menggunakan
Arus Kas

Nilai suatu investasi adalah penjumlahan seluruh


4 TH C O F F E E

arus kas yang telah didiskontokan (Net present


value).
Prinsip tersebut digunakan untuk menilai kelayakan
sebuah proyek baru.
Pengukuran Nilai dengan Menggunakan
Arus Kas

Nilai Perusahan
4 TH C O F F E E

Corporate's Value Present value of free cash Value of non-operating


= +
(enterprise value) flow from operations assets

Nilai Pemegang Saham dari Operasional


Total discounted free cash Shareholder value from
- Debt =
flow from operations operation
Analisis Pemegang Saham
Alfred Rappaport (1998) telah mengembangkan analisis yang lebih sederhana
dari konsep dasar arus kas diskonto. Analisis nilai pemegang saham oleh
Rappaport mengasumsikan bahwa perubahan dalam berbagai elemen dalam
4 TH C O F F E E

arus kas saling berkaitan dengan tingkat penjualan dalam satu tahun ke tahun
berikutnya. Tujuh faktor yang mempengaruhi nilai menurut Rappaport adalah:
1. Tingkat pertumbuhan penjualan (konstan)
2. Margin laba operasi (konstan)
3. Tingkat pajak (konstan)
4. Investasi modal tetap (meningkat)
5. Investasi model kerja (meningkat)
6. Periode peramalan
7. Tingkat pengembalian yang diharapkan
Contoh
Jika penjualan tahun ini
sebesar 1.000.000 dan
4 TH C O F F E E

diharapkan akan tumbuh


sebesar 12% per tahun,
margin laba operasi 9%
tarif pajak 31% kenaikan
tetap aset adalah 14% dari
perubahan penjualan dan
kenaikan modal kerja
sebesar 10% dari kenaikan
pejualan maka arus kas
tahun depan adalah
Menggunakan analisa nilai pemegang
saham untuk menilai sebuah perusahaan

Nilai perusahaan adalah nilai gabungan dari utang dan ekuitas dari
struktur modal keseluruhan:
4 TH C O F F E E

Corporate value = Debt + Shareholder value

Nilai perusahaan menurut Rappaport adalah sebagai berikut:

Present value of Present value of The current value of


operating cash flow operating cash flows marketable securities
Corporate value = + +
within the planning after the planning and other non-
horizon horizon operating investment
Laba Ekonomi (Economic Profit)
Laba ekonomi memiliki keuntungan lebih dibandingkan
4 TH C O F F E E

dengan analisis nilai pemegang saham karena laba ekonomi


menggunakan sistem akuntansi dan pelaporan usaha yang
fokus terhadap laba daripada informasi arus kas.
Pendekatan Laba Entitas dalam Menghitung
Laba Ekonomi

The profit less capital charge method


Operating profit
4 TH C O F F E E

Economic Profit before interest Interest capital x


= -
(entity approach) deduction and after WACC
tax deduction

The ‘performance spread’ method


Economic Profit
= Performance spread x Invested capital
(entity approach)
Economic Profit Return on capital -
= x Invested capital
(entity approach) WACC
Manfaat Laba Ekonomi
4 TH C O F F E E

Laba Ekonomi telah membantu manajemen dalam


mengurangi aset-aset yang tidak produktif seperti
nilai bahan baku yang terlalu tinggi atau aset tetap
yang menganggur.
Kesulitan dalam Laba Ekonomi
4 TH C O F F E E

• Laporan posisi keuangan tidak mencermikan


modal yang diinvestasikan perusahaan.
• Adanya tindakan manipulasi.
• Kesulitan dalam mengalokasikan pedapatan,
biaya, dan modal keunit bisnis, produk, atau
pelanggan.
Economic Value Added (EVA)
Salah satu alat untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan atau divisi adalah Economic Value
Added (EVA) . EVA adalah laba operasi setelah pajak
4 TH C O F F E E

dikurangi dengan total biaya modal tahunan.

Berikut adalah formula EVA:


Laba Operasi x (1–tarif pajak ) – (Weighted Average
Cost of Capital x (Total aset – Liabilitas Lancar)
Contoh
Berikut ini adalah data-data untuk menghitung EVA
PT EFG untuk tahun 2012.
4 TH C O F F E E

LabaOperasi Total Aset LiabilitasLancar WACC TarifPajak

Rp 150 Milyar Rp 1 Trilyun Rp 200 Milyar 12% 25%

EVA = Laba operasi x (1 tarif pajak) – (Weighted Average Cost of Capital x (Total
aset – Liabilitas Lancar)

EVA = 150 Milyar * (1-25%) – (12% * (Rp 1 Trilyun – 200 Milyar)


EVA = Rp 16.5 Milyar
Ukuran Penilaian Kinerja Keuangan dalam EVA

• Dalam EVA, penilaian kinerja keuangan diukur


dengan ketentuan:
• Jika EVA > 0, maka kinerja keuangan perusahaan
4 TH C O F F E E

dapat dikatakan baik, sehingga terjadi proses


perubahan nilai ekonomisnya.
• Jika EVA = 0, maka kinerja keuangan perusahaan
secara ekonomis dalam keadaan impas,
• Jika EVA < 0, maka kinerja keuangan Perusahaan
tersebut dikatakan kurang bagus karena laba yang
diperoleh tidak memenuhi harapan penyandang
dana, sehingga tidak terjadi penambahan nilai
ekonomis pada perusahaan.
Cash Flow Return on Investment (CFROI)
CFROI memperlihatkan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan arus kas yang berkelanjutan
dibandingkan dengan kas yang diinvestasikan
4 TH C O F F E E

perusahaan. Perubahan dalam CFROI setiap


tahunnya dapat digunakan sebagai indikator kinerja
perusahaan.

Formula CFROI adalah sebagai berikut:


Laba operasi x (1- tarif pajak) + beban penyusutan + beban non cash lainnya
Modal yang diinvestasikan
4 TH C O F F E E

Te r i m a K a s i h

Anda mungkin juga menyukai