Anda di halaman 1dari 13

Modul Pembelajaran

Pengantar Komputer dan Software 1

MODUL 2: Sejarah Internet, Website dan Basis Data

Program Studi Teknik Informatika


Institut Teknologi Sumatera
©2019

Kode MK KU1106
Beban SKS 2 SKS
Revisi Terakhir 26 Juni 2019

1
Pendahuluan

Internet telah membawa revolusi pada dunia khususnya pada


bidang komputerisasi dan komunikasi. Penemuan telepon,
radio dan komputer telah menjadi landasan dalam terciptanya
media integrasi yang mungkin belum pernah terfikirkan
sebelumnya.

Internet merupakan terminologi yang sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar
manusia di dunia ini. Internet merepresentasikan kemampuan komunikasi dalam
skala global (world Wide), sebuah mekanisme untuk melakukan pertukaran dan
penyebaran data, sebuah media untuk melakukan kolaborasi dan interaksi antar
individu melalui perangkat komputerisasi tanpa perlu mengetahui lokasi geografis
ataupun jarak.
Kemunculan internet merupakan sebagian kecil dari keuntungan yang didapatkan
dari investasi dan juga berbagai macam penelitian yang dilakukan secara konsisten
dibidang infrastruktur informasi. Jika berbicara kilas balik terciptanya internet,
tentunya kita perlu mengetahui sejarah penelitian mengenai packet switching,
individu, pemerintah dan organisasi yang terlibat dalam pengembangan teknologi
internet tersebut.
Modul ini merupakan modul yang disusun berdasarkan buku dan publikasi penelitian
sebelumnya yang menceritakan mengenai asal-usul terbentuknya/terciptanya
internet. Tentunya masih banyak buku bacaan lain yang juga memiliki pandangan
mengenai sejarah terciptanya internet. Pada ulasan yang lebih mendetail dibagian
bawah kalian akan mendapatkan informasi mengenai proyek yang bernama
ARPANET, organisasi seperti DARPA, Cyclades, RAND Corporation, dan National
Physical Laboratory(NPL) dan juga bagaimana data dan informasi tersebut saling
bertukar dan bisa dimanfaatkan dengan bantuan dari teknologi lain seperti World
Wide Web (WWW) dan juga Basis Data.

2
Internet
Sejarah Internet dimulai dengan pengembangan komputer elektronik pada tahun
1950-an. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika (Defense Advanced
Research Project Agency (DARPA)) [1] menginginkan suatu teknologi berupa
jaringan informasi yang sifatnya tidak tersentral, hal ini dilakukan untuk keperluan
komunikasi militer dimana tujuannya adalah untuk mengantisipasi terputusnya
informasi pada saat perang terjadi. DARPA tidak mengerjakan proyek ini sendirian
karena terdapat beberapa laboratorium penelitian di negara lain yang juga
menginginkan teknologi jaringan informasi yang sama akan tetapi untuk tujuan
berbeda, yaitu untuk tujuan komersil dan juga Pendidikan/penelitian. Awal konsep
tentang jaringan informasi ini berasal dari beberapa laboratorium ilmu komputer
yang terdapat di Amerika Serikat (RAND Corporation), Inggris (National Physical
Laboratory (NPL)), dan Perancis (Cyclades). Departemen Pertahanan Amerika
(DARPA) memberikan kontrak pada awal 1960-an untuk membangun sistem
jaringan informasi, termasuk pengembangan ARPANET (yang akan menjadi
jaringan pertama yang menggunakan protokol internet) [2].

3
Jauh sebelum internet muncul, telah ada beberapa sistem komunikasi yang berbasis
digital, salah satunya adalah sistem telegraf yang seringkali dianggap sebagai
pendahulu Internet. Sistem ini muncul pada abad ke-19, atau lebih dari seratus
tahun sebelum internet digunakan secara meluas pada tahun 1990-an. Teknologi
telegraf sendiri berasal dari konsep yang ada bahkan sebelum komputer modern
pertama diciptakan, yaitu konsep pengiriman data melalui media elektromagnetik
seperti radio atau kabel. Namun teknologi ini masih terbatas karena hanya mampu
menghubungkan maksimal dua perangkat. Di era selanjutnya, ilmuwan seperti
Claude Shannon, Harry Nyquist, dan Ralph Hartley, mengembangkan teori transmisi
data dan informasi, yang menjadi dasar bagi banyak teori di bidang ini.
Pada tahun 1960, J. C. R. Licklider memperkenalkan istilah "Man-Computer
Symbiosis" (Simbiosis Komputer-Manusia) [3] dalam karya ilmiahnya. Istilah tersebut
ia definisikan sebagai "jaringan komputer yang terkoneksi satu sama lain melalui pita
komunikasi lebar yang berfungsi sebagai perpustakaan, dilengkapi dengan teknologi
penyimpanan dan pencarian informasi." Lickdiler bersama seorang ilmuwan lain
bernama Welden Clark juga menerbitkan karya lainnya berjudul "On-Line Man-
Computer Communication" (Komunikasi Manusia-Mesin Dalam-Jaringan). Dalam
karya tersebut, ia menjelaskan tentang bagaimana kehidupan manusia berubah
dengan adanya jaringan komputer yang saling terhubung.
Dua tahun kemudian, Licklider mendapatkan tawaran dari Jack Runia untuk bekerja
sebagai direktur Information Processing Techniques Office (IPTO), sebuah divisi
baru di dalam DARPA. Tujuan dari tim ini adalah untuk membuat jaringan yang
menghubungkan tiga komputer utama Departemen Pertahanan Amerika Serikat di
Pegunungan Cheyenne, Pentagon, dan SAC HQ. Ia menyetujuinya dan segera
membentuk tim yang ia sebut sebaga "Members and Affiliates of the Intergalactic
Computer Network" ("Anggota dan Afiliasi Jaringan Komputer Antargalaksi").
Masalah yang muncul pada perkembangan selanjutnya adalah tentang bagaimana
menyatukan jaringan fisik yang terpisah menjadi satu jaringan logis. Pada tahun
1960, Paul Baran menerbitkan sebuah penelitian mengenai sistem jaringan untuk
militer Amerika Serikat. Sistem ini dirancang untuk dapat bertahan seandainya
terjadi perang nuklir. Dengan sistem ini, informasi yang melintas dibagi-bagi dalam
bentuk yang lebih kecil, yang disebut sebagai message-block (blok pesan).
Di tempat lain, Donal Davies juga mengembangkan teknologi jaringan yang hampir
mirip. Teknologi ini berbasis sebuah sistem yang ia beri nama packet-switching [4],

4
dengan berbagai kelebihan dibandingkan teknik-teknik sebelumnya, antara lain
memiliki utilisasi pita jaringan yang lebih baik dan waktu respon yang lebih cepat
dibandingkan sirkuit tradisional. Teori matematis untuk teknologi ini kemudian
dikembangkan oleh Leonard Kleinrock dari MIT.
Riset lanjutan kemudian dilakukan oleh Tommy Krash dan Paul Baran. Didanai oleh
militer Amerika Serikat, mereka berusaha memanfaatkan sistem message-block
yang ditemukan sebelumnya untuk memecahkan masalah kerentanan struktur pada
teknologi sistem jaringan yang ada. Kerentanan ini terjadi akibat struktur routing
yang terpusat, sehingga bila rusak seluruh sistem akan ikut terganggu karenanya.
Message-block memberikan alternatif karena memungkinkan redundansi jaringan.
Meski akhirnya Licklider keluar dari IPTO pada tahun 1964, visi tentang jaringan
universal yang diajukan olehnya berujung pada terciptanya ARPANET lima tahun
kemudian, pada tahun 1969. Pada tahun 1973 Licklider kembali memimpin selama
dua tahun.
Tahun 1969 departemen pertahan Amerika Serikat / Department of Defense (DoD)
melalui proyek Lembaga ARPA mengembangkan jaringan yang diberi nama
ARPANET (Advanced Research Project Agency Network). Jaringan yang
dikembangkan menggunakan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX.
Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu
Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat
sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di
daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk
menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah
dihancurkan. Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu
Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of
Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu pada tahun 1969, dan
secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama
kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di
negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk
mengaturnya. Oleh sebab itu ARPANET dipecah menjadi dua, yaitu "MILNET" untuk
keperluan militer dan "ARPANET"(Advanced Research Project Agency Network)
baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas.
Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang
kemudian disederhanakan menjadi Internet.

5
Tahun 1971, Ray Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia
ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah
sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, ikon "@" juga
diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan “at” atau “pada”. Tahun
1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat.
Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di
luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama, dua
orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah
gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran internet. Ide ini
dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.
Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka
dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun
1982 dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan Internet Protokol atau IP
yang kita kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan
yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-
negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia [5].

World Wide Web (WWW)


Pengembangan teknologi World Wide Web (WWW) memiliki hubungan yang erat
dengan internet, Belakangan ini kita pastinya merasakan dampak dari maraknya
penggunaan internet khususnya pada media WWW, hal ini dipicu dengan hadirnya
banyak jejaring sosial seperti facebook, twitter, dsb. Melalui jejaring sosial tersebut
dengan mudahnya kita bisa berkomunikasi dengan kerabat, teman atau bahkan
dengan orang-orang yang sebelumnya tidak kita kenal yang tinggal di berbagai
belahan dunia. Media komunikasi di dalam jejaring sosial tersebut bisa berup text,
suara, gambar bahkan video yang dapat dilakukan secara stream dan realtime.
Fasilitas-fasilitas jejaring sosial tersebut merupakan contoh pemanfaatan teknologi
internet melalui media WWW.
Ide mendasar dari World Wide Web adalah penyajian informasi dalam bentuk
hypertext atau yang kita kenal sekarang sebagai Hyper Text Markup Language
(HTML). Asal-usul hypertext dapat ditelusuri kembali ke 1945. Pada saat itu,
Vannevar Bush, seorang penasihat ilmu pengetahuan pada era Presiden Roosevelt,
mengusulkan sistem yang disebut “Memory and Index” , Yang dapat menyimpan

6
sejumlah besar informasi, link teks dan ilustrasi terkait, yang dapat disimpan dan
digunakan untuk referensi di masa mendatang [6].

Setelah Vannevar Bush pertama kali mengajukan dasar-dasar hypertext di 1945,Tim


Berners-Lee dan rekan rekannya mengenmbangkan teknologi tersebut dan itulah
yang menjadi cikal bakal terciptanya World Wide Web (WWW), HTML (hypertext
markup language), HTTP (HyperText Transfer Protocol) dan URL (Universal
Resource Locators) pada tahun 1990.

Tim Berners-Lee adalah orang yang memimpin pengembangan World Wide Web
(dengan bantuan tentu saja), yang terdefinisi dari HTML (hypertext markup
language) yang digunakan untuk membuat halaman web, HTTP (HyperText Transfer
Protocol) dan URL (Universal Resource Locators) [7]. Semua perkembangan
tersebut terjadi antara 1989 dan 1991. Tim Berners-Lee dianggap sebagai penulis
utama dari HTML, dibantu oleh rekan-rekannya di CERN (Conseil European pour la
Recherce Nucleaire), sebuah organisasi ilmiah internasional berbasis di Jenewa,
Swiss.
Secara harfiah, WWW (World Wide Web) adalah suatu media pada teknologi
internet yang bekerja untuk menampilkan informasi dalam bentuk text, gambar,
suara, bahkan video pada sebuah aplikasi yang bernama browser. WWW
merupakan kumpulan dokumen yang disimpan pada sebuah server dan bisa diakses

7
oleh setiap orang di penjuru dunia ini dengan memanfaatkan jaringan internet.
Dokumen-dokumen yang banyak tersebut ditulis dengan menggunakan bahasa
HTML (Hypertext Markup Language), HTML ini tidak hanya menampilkan text saja,
HTML bisa menyimpan gambar, video dan suara yang ditulis dengan kode khusus
yang nantinya bisa ditampilkan didalam browser. Bekerja dengan Web mencakup
bekerja dengan Web Browser dan Web Server. Keduanya bekerja saling melengkapi
dengan tugas sebagai berikut :

a) Web browser untuk menginterpretasikan dan melihat informasi Web.


Contohnya seperti : Google Chrome, Firefox, Opera, dsb.

b) Web server untuk menerima informasi yang diminta oleh browser. Untuk
mengakses Web, Anda memerlukan suatu program yang disebut Web
Browser. Contohnya seperti : Apache, IIS.

Browser atau web browser merupakan suatu aplikasi atau program yang
berfungsi untuk menampilkan informasi baik teks, gambar, suara, animasi, bahkan
sekarang telah banyak bermunculan video streaming untuk menampilkan acara
televisi dan musik.

Database (Basis Data)


Konsep basis data (database) berawal dari proses penyimpanan berkas secara
manual. Hal ini dilakukan karena banyak orang menyadari bahwa mereka
memerlukan suatu sarana untuk menyimpan data dan memelihara file/berkas agar
mereka bisa gunakan lagi dikemudian hari. Sistem pemrosesan manual (berbasis
kertas) merupakan bentuk pemrosesan yang menggunakan dasar berupa setumpuk
data yang disimpan pada lokasi tertentu, salah satu contohnya adalah lemari arsip.
Jika suatu berkas diperlukan, berkas tersebut harus dicari pada lemari arsip
tersebut. Seiring perkembangan zaman, manusia semakin mengembangkan metode
penyimpanan data dengan memanfaatkan bantuan dari teknologi komputer.

8
Basis data adalah kumpulan data yang disimpan dalam komputer atau media
penyimpanan dengan cara tertentu sehingga kumpulan data tersebut dapat dengan
mudah untuk digunakan atau ditampilkan [8]. Penyimpanan data dengan cara-cara
tertentu dilakukan agar proses penggunaan atau modifikasi data dapat dilakukan
dengan mudah dan terkontrol. Basis data dapat digunakan oleh satu atau lebih
program aplikasi secara optimal.

Telah dijelaskan sebelumnya, bahwa basis data dalam kehidupan sehari-hari dapat
dibayangkan sebagai lemari arsip. Basis data dan lemari arsip sesungguhnya
memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama. Prinsip utamanya adalah pengaturan
atau pengelolaan data. Perbedaannya adalah pada lemari arsip menggunakan
bahan besi atau kayu sebagai wadah penyimpanan data. Data yang disimpan pada
lemari arsip pun biasanya berupa data dalam lembaran-lembaran kertas yang
kemudian dikelompokkan sesuai kebutuhan dalam map-map. Sedangkan basis data
menggunakan suatu media penyimpanan (disk) sebagai wadah untuk menyimpan
data. Data dalam basis data berbentuk file dalam komputer yang juga dapat
dikelompokkan sesuai kebutuhan.

Salah satu contoh pemanfaatan basis data adalah sebuah sistem informasi atau
website. Seiring berkembangnya teknologi, manusia dengan mudah dapat
memperoleh informasi melalui internet, yang dulunya surat kabar atau koran hanya
ada dalam bentuk kertas, saat ini kita juga dapat dengan mudah mengaksesnya
melalui situs web atau website portal berita. Dalam pembuatan website tersebut,
basis data tidak hanya dapat digunakan oleh satu bahasa pemrograman saja, tetapi
beberapa bahasa pemrograman yang mendukung. Ketika membuka portal berita

9
tersebut, dapat Anda bayangkan admin-nya tidak mungkin melakukan pembaruan
berita dengan mengedit atau menyisipkan berita ke dalam kode program web.
Website tersebut dibuat sedemikian rupa oleh developer atau programmer dengan
menghubungkan bahasa pemrograman dan database sehingga website terdiri dari
halaman pengguna yang dapat diakses oleh semua orang dan halaman admin yang
didalamnya terdapat berbagai fitur, seperti untuk menambah berita baru,
memperbarui isi berita, menghapus berita atau fitur-fitur lain untuk admin mengelola
portal berita tersebut, sehingga berita-berita dapat ditampilkan ke publik dengan
mudah. Berita-berita yang pernah ditampilkan pada portal berita tersebut tersimpan
dengan baik dalam database.

Dari penjelasan tentang definisi basis data, dapat disimpulkan bahwa basis data
memiliki sifat sebagai berikut :

a. Bersifat data oriented, bukan program oriented.


b. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi.
c. Dapat berkembang dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
d. Meminimalisir kerangkapan data (redudansi data).
e. Pengontrolan data terpusat.

Untuk dapat mengelola basis data dalam komputer dibutuhkan suatu perangkat
lunak yang disebut sistem manajemen basis data (database management system,
DBMS) [9]. Salah satu DBMS yang paling berkembang dan paling sering digunakan
hingga saat ini adalah DBMS dengan model Relasional atau RDBMS (Relational
Database Management System). Beberapa contoh RDBMS diantaranya : MySQL,
Ms. Access, Oracle, Foxpro dan PostgreSQL.

Sistem basis data adalah suatu sistem yang dibangun oleh beberapa komponen
diantaranya ada enam komponen pokok antara lain :

a. Perangkat keras (hardware). Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam


sistem basis data adalah : Komputer, memori (tempat menyimpanan) dan
perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan).
b. Sistem Operasi (operating system). Sistem operasi merupakan perangkat
lunak sistem yang mengelola sumber daya perangkat keras dan perangkat
lunak aplikasi didalamnya. Sistem operasi berperan sebagai jembatan antara
pengguna dengan perangkat keras ataupun perangkat lunak aplikasi

10
komputer sehingga pengguna dapat mengoperasikan komputer. Sistem
operasi yang banyak digunakan diantaranya adalah sistem operasi Microsoft
Windows dan Linux.
c. Perangkat Lunak (software). Perangkat lunak digunakan untuk mendukung
proses pengelolaan basis data. Misalnya Sistem Informasi Akademik berbasis
web, dalam proses pembuatannya tidak cukup hanya menggunakan DBMS
MySQL, tetapi diperlukan software bahasa pemrograman ASP, PHP atau
Javascript dan software lain untuk membuat desain tampilannya.
d. Suatu sistem basis data terbentuk dari satu basis data atau lebih yang
didalamnya terdapat objek-objek basis data, seperti tabel, query, indeks dan
lain-lain.
e. Sistem Pengelola Basis Data (Database Management System) atau DBMS.
Merupakan perangkat lunak khusus yang berfungsi untuk mengorganisasi,
menyimpan dan mengelola data. Beberapa perangkat lunak yang termasuk
DBMS adalah : Oracle, MySql dan Ms.Access
f. Pemakai (user), yaitu pengguna yang terlibat dalam pengelolaan dan
penggunaan basis data.

11
Pustaka

[1] “Brief History of the Internet,” Internet Society. .


[2] S. Ruthfield, “The Internet’s history and development: from wartime tool to fish-
cam,” Crossroads, vol. 2, no. 1, pp. 2–4, Sep. 1995.
[3] J. C. R. Licklider, “Man-Computer Symbiosis,” IRE Trans. Hum. Factors
Electron., vol. HFE-1, no. 1, pp. 4–11, Mar. 1960.
[4] D. M. Yates, Turing’s legacy: a history of computing at the National Physical
Laboratory 1945 - 1995. London: Science Museum, 1997.
[5] B.-K. Kim, Internationalizing the Internet: the co-evolution of influence and
technology. 2005.
[6] “Web History Timeline | Pew Research Center.” [Online]. Available:
https://www.pewinternet.org/2014/03/11/world-wide-web-timeline/. [Accessed:
01-Jul-2019].
[7] “Tim Berners-Lee: WorldWideWeb, the first Web client.” [Online]. Available:
https://www.w3.org/People/Berners-Lee/WorldWideWeb.html. [Accessed: 01-Jul-
2019].
[8] C. J. Date, An introduction to database systems, 8th ed. Boston:
Pearson/Addison Wesley, 2004.
[9] L. Liu and M. T. Özsu, Eds., Encyclopedia of database systems. New York:
Springer, 2009.

12

Anda mungkin juga menyukai