Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KASUS

“KASUS: SIKLUS DALAM INDUSTRI JASA KEUANAGAN


TURBO, Inc.”

SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL

DISUSUN OLEH:
DELA AUDINA 17 158 007
DEWI SARTIKA 17 158 008
ELVIRHA DWI KARTIKA 17 158 011

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAK)


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
2018
BAB I
PENDAHULIAN

1.1 Latar Belakang


Turbo. Inc, merupakan anak perusahaan dari National Engine Corp, berlokasi di
Cityville, Ohio. Penjualan pada tahun 2005 sebesar $29,803,000,- dengan pendapatan
sebelum pajak sebesar $1,788,180,-. Turbo memproduksi dan menjual turbo chargers
yang digunakan pada mobil baru dan bekas dan truk, serta sparepartanya. Pabriknya
memperkerjakan 40 jam kerja karyawan untuk pekerjaan inspeksi, machining,
assembling, material handling, shipping, dan penerimaan barang, set up mesin, dan
peralatan. Ken Bauer adalah seorang staf audit operasional dari National Engine
Corporation, dimana National Engine Corporation ini membeli Turbo di tahun 2003
kebijakan National Engine adalah untuk melakukan review atas praktek pembelian
material oleh anak perusahaan dari kepemilikan dua atau tiga tahun oleh National
Engine. Di awal tahun 2006, Ken ditugaskan ke Cityville untuk melakukan review atas
hal tersebut.
Pada hari pertamanya, dia meminta tur ke pabrik untuk lebih mengenal produk
dan proses produksi. 0ntuk membantu mengenal produk, Martha Johnson yang
merupakan manager produksi, memberikan ken, tagihan material. Dia menjelaskan
mengenai berbagai tipe kombinasi produk seperti turbine wheels, turbine housing,
compressor wheels, compressor housing, dan compressor plates. Ada 40.000 lebih
model kombinasi yang memungkinkan, akan tetapi secara aktual, Turbo hanya
memproduksi 2.300 model tubrocharge setiap tahunnya. Tambahan lainnya, Turbo juga
menjual parts secara individual kepada bengkel-bengkel. Pabrik menggunakan sistem
Material Requirements Planning (MRP) untuk mengubah forecast sales atau atau
finished goods turbo charges dan partnya menjadi kebutuhan pembelian dan produksi.
Setiap minggunya departemen pembelian menerima skedul proyek pengadaan material
yang diperlukan untuk / bulan ke depan.

Organisasi
Setelah mempelajari informasi dasar ini, Ken menemui manager pembelian,
Doug Mitchell, yang kemudian memberikan Ken bagan organisasi. Dia menjelaskan
bahwa dia telah membagi staf pembelian dengan part number (р/nś) yang menjadi
tanggung jawabnya. Doug mengomentari bahwa Carl Potter merupakan staf pembelian
yang terkuat dengan catatan terbaik dalam cost reduction (penggurangan biaya),
delivery performance (kinerja pembelian) dan kesesuaian kualitas. Doug juga
memberikan Ken daftar pembelian 2005.

Diskon Korporasi
Ken mereview daftar pembelian yang dia terima terhadap daftar diskon
perusahaan kantor pusat. Daftar diskon pembelian kantor pusat ini berisi harga yang
telah disepakati untuk pembelian items dalam jumlah besar untuk seluruh anak
perusahaan National Engine. Pada list pembelian Turbo, seluruh items hardware dan
packing dan beberapa pembelian bahan kimia, maintenance supplies dan office supplies
tersedia pada program diskon di level induk perusahaan. jika saja Turbo melakukan
pembelian dari supplier pada daftar di level corporate, maka penghematan di tahun 2005
seharusnya sebesar $30.354,3,-. National Engine juga mendaftarkan supplier dari korea
yang memiliki harga lebih rendah dari suplier Amerika Serikat. Potensi penghematan
dari vendor ini tidak dapat dihitung dikarenakan setiap part number harus dikutip secara
terpisah. Dalam diskusi dengan staf pembelian di bagian pembelian, Ken menemukan
bahwa mereka tidak mengetahui tentang program diskon level corporate ini.

Sourcing
Pengadaan barang atas barang keperluan turbin wheels dan compressor hanya
menggunakan satu supplier saja. Ken melakukan pertemuan dengan Art Guun, yang
kemudian menjelaskan bahwa turbine wheels sangat sulit untuk dicetak sehingga Turbo
hanya menggunakan satu supplier untuk melakukannya. Turbine wheels memerlukan
tingkat pemanasan yang sangat tinggi ketika dipasang ke mesin yang menentukan
kualitas dari produk. Untuk compressor wheels, Art merasa seharusya bisa diperoleh
dari supplier lain. Akan tetapi bagian engineering menolaknya untuk melakukan
pembelian dari supplier lain dikarenakan sehingga turbine wheels dan compressor
wheels dipasok oleh supplier yang sama. Art tidak setuju dengan pendekatan tersebut
akan tetapi dia terlalu sibuk untuk mendiskusikan hal tersebut dengan doug. Dalam
mereview list pembelian barang,
Ken menemukan bahwa persediaan barang kini untuk bearing housing hampir
mencapai setengah dari pembelian tahun 2005. Kemudian dia meminta Art untuk
menjelaskan hal tersebut. Art kemudian menunjukkan Ken laporan keuangan Casto,
yang merupakan pemasok dalam hal ini. Casto sedang dalam masa kesulitan keuangan.
Art merasa Casto merupakan supplier yang bagus dalam memenuhi kebutuhan
customernya, sehinga Art mengorder bearing housing secara ekstra untuk menjaga Casto
agar tetap hidup. Turbo sebenarnya tidak memiliki kebijakan untuk melakukan
pembelian di atas kebutuhan produksi. Art tidak memperoleh persetujuan dari doug
sebelum melakukan order ekstra untuk bagian ini dikarenakan parts ini digunakan di
seluruh model turbo charge, sehingga tidak ditemukan obsolescence.

Peralartan
Ken memperhatikan banyaknya pengeluaran untuk perkakas, sehingga dia
melakukan pertemuan dengan John harris. John menjelaskan pengeluaran terbesar yaitu:
$1.932.816 dari 43.017.983 untuk perkakas dan resparasi yang digunakan untuk
pembuatan pola dan dies untuk Turbo oleh casting vendor. Sebelum menerima hasil pola
dan dies serta spesifikasi untuk part number yang baru, casting vendor membuat
peralatan diperlukan dan digunakan dalam memproduksi casting, dan pola dan dies
tersebut tetap disimpan pada lokasi vendor untuk memproduksi casting tersebut.
Pertama-tama, pola kayu dibuat sesuai dengan bentuk dari part. Kemudian pola ini
digunakan untuk membuat dies untuk casting part. Selama masa penggunaanya, pola
dan dies ini akan habis masa penggunaannya. Dengan demikian, pola dan dies harus
dibuat lagi untuk parts baru dan untuk memproduksi parts yang volume produksinya
dapat menghabiskan penggunaan equipment aslinya. John tidak melakukan review atas
equipment Turbo di lokasi vendor, walaupun sebenarnya dia merasa banyak kasus
dimana Turbo ditagih terlalu mahal atau terlalu sering untuk memproduksi pola atau
dies. Dia terlalu sibuk untuk mempertanyakan vendor atas hal tersebut. Baru-baru ini,
john mendengar rumor bahwa beberapa casting vendor menggunakan equipment Turbo
untuk memproduksi casting yang dijual ke perusahaan lain oleh casting vendor. Pada
tahapan ini, ken kembali ke kantor pusat untuk menulis bagian pertama dari hasil
auditnya sebelum kembali lagi ke Cityville untuk melengkapi reviewnya.
BAB II
PEMAHASAN

2.1 Pembahsan Kasus


2.1.1 Pembahasan Analisa Kasus
Pada kasus Turbo, Inc didapat beberapa hal yang mengalami ketidakberesan atau
masalah yang ada pada perusahaan tesebut. Pada perusahana turbo, inc kewajiban dan
wewenang karyawan atas item yang ada dibagi atau dipisah, salah satunya adalah
departemen pembelian. Terdapat supplier yang melakukan penyuplaian terhadap
perusahaan dan diketahui bahwa perusahaan hanya melakukan pembelian pada satu
supplier, yaitu Casto. Pada saat melakukan supplier, casto mengalami kesulitan
keuangan yang membuat Art Gun melakukan pembelian pada Casto. Alasan lain adalah
casto merupakan supplier yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Dengan alasan
ini, mengorder bearing housing secara ekstra untuk menjaga Casto agar tetap hidup.
Akan tetapi, hal ini menjadi tidak masuk akal dikarenakan Compressor Housing Number
Of Supplier pada bearing house yaitu dua. Dapat diartikan untuk barang ini, terdapat
dua supplier yang melakukan penyuplaian terhadap bearing house. Akan tetapi pada
departemen pembelian, pembelian hanya dilakukan oleh satu supplier yaitu hanya pada
Casto saja. Dapat mengindikasikan bahwa kemungkinan telah terjadi kecurangan yang
dilakukan oleh Art Gun dan Casto. Kemungkinan dampak dari kecurangan ini adalah
penggurangan harga yang diberikan oleh Casto apabila dilakukan pembelian dalam
jumlah banyak oleh Art, sehingga kelebihan biaya yang dikeluarkan dapat menjadi
keuntungan bagi Art.
Terdapat beberapa kecurangan lain yang diidikasikan, yaitu: ketidakefisienan
yang ada pada perusahaan dan adanya ketidakcocokan antara inventory dan unit yang
diproduksi perusahaan setiap tahunnya. Unit Inventory untuk bearing house
menunjukkan angka sebesar 132.750,- Sedangkan jumlah yang diproduksi lebih dari
40.000. Terdapat keanehan dimana art membeli bearing house secara berlebihan yang
menyebabkan pembelian akan bearing house menjadi sangat tidak efisien dan Turbo, Inc
harus mengimbangi unit inventory untuk bagian lainnya. Hal ini dapat dilihat pada
exhibit 3 dan Unit Inventory seperti pada tabel dibawah ini.
Berdasarkan dari pembahasan kasus Turbo Inc, maka saran yang dapat diberikan
untuk mencegah ketidakefisienan ini terjadi kembali, yaitu:

1. Setiap suplier harus didata secara jelas dan perlu dipilih suplier melalui kegiatan
tender agar sesuai dengan kriteria yang yang dibutuhkan. Dengan tujuan untuk
mencegah terjadinya permainan harga seperti yang diduga dilakukan oleh Art
Gun dan Casto, maupun oleh pihak lainnya.
2. Pembelian bahan baku harus disesuaikan dengan kebutuhan yang telah disetujui
oleh pihak yang berkepentingan. Agar dapat mencegah pengeluaran yang tidak
perlu seperti halnya yang dilakukan oleh art yang membeli bearing house dalam
jumlah berlebih.
3. Mengefektifkan proses pembelian yang dilakukan agar sesuai dengan standar
yang berlaku, sehingga perusahaan khususnya Turbo Inc. perlu untuk membuat
SOP terkait dengan pembelian dengan jelas agar tidak menjadi cela bagi
pegawai untuk melakukan tindakan kecurangan. Hal ini juga dimaksudkan
untuk mencegah kemungkinan adanya pembelian fiktif yang dapat dilakukan
oleh karyawan.
4. Adanya pemisahan kewenangan dan -ungsi dari setiap divisi agar pekerjaan
yang dilakukan sesuai dengan ranah divisinya seperti: divisi gudang, divisi
pembelian, divisi penerimaan, divisi akuntansi, divisi keuangan.
5. adanya sistem otorisasi dan prosedur pencatatan data data yang berkaitan
dengan pembelian bahan baku.
2.1.2 Pembahasan Pertanyaan Kasus
1. Apa kekurangan – kekurangan operasional yang menjelaskan mengapa staff
pembelian tidak menyadari adanya program diskon korporat?
Jawaban :
kekurangan – kekurangan operasional staff pembelian sehingg tidak
menyadari adanya program diskon korporat, yaitu:

a) Dalam sistem yang ditetapkan perusahaan, karyawan bagian pembelian


hanya bertanggung jawab pada barang atau item yang akan dibeli, hal ini
membuat adanya pemisahan terhadap kontrak pembelian karena dibuat
secara terpisah yang mengakibatkan hilangnya potensi program diskon.

b) Tidak adanya komunikasi tentang penetapan strategi bisnis dalam


perusahaan. Perusahaan turbo menetapkan sistem MRP yang dinilai
efektif untuk menentukan pembelian. Namun pada kenyataanya MRP
tidak terintegerasi sehingga menyebabkan kurangnya komunikasi untuk
beberapa hal yang telah disetujui dari pihak pusat dengan supplier.
Sehingga menimbulkan pembayaran yang berlebih terhadap item yang
ada.

c) Pembiayaan yang dikeluarkan untuk pola dan dies sangat mahal. John
seharusnya dapat mengetahui mengapa Turbo mendapatkan biaya yang
sangat mahal untuk pola dan dies dari vendor dan pemesanan ekstra pada
Catso, Arthur Gunn memesan extra parts. Extra parts ini memperbesar
biaya pengeluaran dan juga inventory.

d) Kurangnya pengendalian dari doug dan kesalahan yang dilakukan dough


karena melakukan pembagian wewenang karyawan bagian pembelian
hanya berfokus pada part yang akan dibeli. Diketahui bahwa karyawan
menjadi lebih fokus pada tanggung jawab, sehingga kurangnya
pengetahuan ini membuat pihak pengendalian tidak mengetahui adanya
diskon korporat. Disisi lain, dough tidak dapat mengantisipasi atau
menganalisa akan adanya masalah dari program diskon.
2. Dengan cara apa kekurangan-kekurangan tersebut dapat ditemukan?
Jawaban:
kekurangan-kekurangan tersebut dapat ditemukan dengan cara, sebagai
berikut:
a) Melakukan pengecakan atau mereview terhadap harga item yang terdapat
pada biil of material yang ada dan mereview proses bisnis yang terjadi
dalam organisasi. Diperlukan review terhadap tanggung jawab karyawan
atas tugas yang telah dibagi. Selain itu diperlukan pengecekan dan
pembandingan dari segi pembelian yang dilakukan Turbo dengan Natinal
engine, sehingga program diskon korporat dapat terkendali.
b) Diperlukan pemahaman yang baik mengenai proses bisnis yan ada,
termasuk terhadap pembagian tugas , memenuhan bahan baku yang ada
dengan menggunkan MRP.
c) Melakukan perbandingan terhadap barang yang diperlukan oleh pusat
atau yang telah disiapkan dengan yang telah di tetapkan anak perusahaan
serta membandingan item yang diperlukan tetapi memiliki harga yang
berbeda.
d) Diperlukan pengendalian terhadap barang-barang yang didapat dari
vendor, sehingga jika terdapat temuan-temuan yang ada dalam proses
investasi dapat ditanggani.
e) Mengatur pemesanan berdasarkan waktu pemakaian dan diperhitungkan
jumlah yang diinginkan dengan kondisi sebenarnya dengan kesesuaian
MRP, sehingga tidak adanya mmasalah besar seperti permasalahan
melakukan pembelian bearing housing dalam jumlah yang sangat banyak
sehingga saldo pada saat audit adalah setengah dari jumlah pembelian
pada tahun 2005 dengan alasan membantu vendor yang mengalami
kesulitan keuangan.

3. Jika National Engine memilih untuk membayar casting molds kepada vendornya,
tindakan protektif apa yang harus dilakukan oleh National Engine?
Jawaban:
Tindakan protektif apa yang harus dilakukan oleh National Engine
membayar casting molds, adalah:
a) Dapat dilakukan pengecekan secara berkala terhadap supplier atas item-
item tertentu yang dilakukan pada vendor.
b) Perlu dibuat tindakan yang mengikat seperti kontrak, perjanjian dan
persetujuan yang dapat mengikat vendor dengan dasar hokum yang kuat
terhadap peralatan yang telah diinvestasikan perusahaan baik berupa
kualitas ataupun ketepatan waktu yang diperlukan sehingga tidak adanya
kegiatan menyimpang yaitu kerjasama terhadap costumer lain.
c) Diperlukannya pengawasan terhadap mesin dalam proses produksi
casting molds sehingga dapat dibuat atau diketahui jumlah pemasokan
barang yang dilakukan oleh vendor.

4. Art Gun telah mengorder jumlah yang besar untuk menolong keuangan Casto.
Apa yang muncul dari tindakan ini?
Jawaban:
Hal muncul dari tindakan Art Gun telah mengorder jumlah besar
keuangan Casto adalah:
a) Dalam hal ini, doug tidak melakukan pengecekan sehingga tidak
mengetahui bahwa adanya pembelian dengan persejuan, dapat diartikan
bahwa dalam prosedur pembelian yang ada di Turbo tidak adanya jenjang
atau batasan.
b) Tindakan yang dilakukan oleh Art Gun dapat menyebabkan kelebihan
persediaan barang yang menumpuk di gudang. Dengan adanya inventory
yang menumpuk akan menyebabkan overcosting pada biaya
penyimpanan.
c) Tindakan yang dilakukan oleh Art merupakan tindakan yang telah
melampaui kebijakan yang ada di Turbo. Meskipun terdapat indikasi
bahwa barang tersebut tidak akan terbuang, tetapi akan terjadi beberapa
resiko seperti indikasi fluktuasi harga yang dapat berimbas pada
kelangsungan perusahaan.
d) Kelemahan dalam penerapan sistem MRP yang dilakukan Turbo masih
ada, sehingga dapat diketahui bahwa pembelian diatas jumlah maksimal
masih dapat diterima oleh sistem. Jika penggunaan sistem MRP sudah
baik, tentu pembelian dan jumlah stock maksimal dapat di batasi oleh
sistem.

5. Tuliskan bagian awal dari laporan audit yang seharusnya dilakukan oleh ken?

Jawaban:
Bagian laporan keuangan yang seharusnya dibuat berupa informasi-
informasai, sebagai berikut:
a) Dalam laporan keuangan seharusnya Turbo malakukan review mengenai
harga pasar atas pembelian material dalam jumlah besar untuk seluruh
anak perusahaan National Engine. Hal ini dapat dilihat dengan adanya
biaya yang tidak efisien sejumlah $30.354,3,- dikarenakan Turbo tidak
melakukan pemelian dari supplier pada level corporate. Berdasarkan
permasalahan ini, Turbo seharusnya membuat suatu sistem yang
terintegrasi dan tersinkronisasi untuk mengontrol pembelian maupun
pemakaian material.
b) Turbo seharusnya membuat perjanjian tertulis yang menyatakan secara
tegas mengenai penggunaan tooling untuk mengatasi masalah kerugian
atas hak paten produk yang dihasilkan oleh Turbo. Hal ini dikarenakan
adanya penyimpangan mengenai penggunaan casting vendor dies yang
dikarenakan tidak adanya perjanjian antara Turbo dengan vendor yang
menyatakan bahwa tooling yang dihasilkan seharusnya hanya boleh
digunakan oleh Turbo.
c) Perbaikan pada prosedur pembelian dengan mempertimbangkan sistem
MPR, sehingga pembelian akan dilakukan mengikuti jadwal pembeliaan
dan pada jumlah yang tepat pada batas minimum atau maksimum
persediaan serta menampilkan alasan megapa melakukan pembelian
kepada supplier
d) Penetapan pembagian wewenang yang tepat pada setiap item yang
diperlukan menyebabkan adanya pemisahan kontrak dan pemisahan bukti
pembelian dengan item lainnya, sehingga diperlukan perubahan struktur
organisasi sehingga dapat memanfaatkan diskon korporat secara efektif.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari kasus diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:
1. Terdapat kecurangan yang terjadi dalam Turbo, Inc. yaitu: dimana supplier yang
tercatat atau terdaftar pada perushaan tersebut hanya berjumlah satu supplier,
akan tetapi pada kenyataan terdapat dua supplier yang ada pada perusahaan.
2. Terdapat ketidakefisiean yang ada pada perusahaan dan adanya ketidakcocokan
antara inventory dan unit yang diproduksi perusahaan setiap tahunnya.
3. Dalam sistem yang ditetapkan perusahaan, karyawan bagian pembelian hanya
bertanggung jawab pada barang atau item yang akan dibeli, hal ini membuat
adanya pemisahan terhadap kontrak pembelian karena dibuat secara terpisah
yang mengakibatkan hilangnya potensi program diskon.

4. Tidak adanya komunikasi tentang penetapan strategi bisnis dalam perusahaan.


Perusahaan turbo menetapkan sistem MRP yang dinilai efektif untuk
menentukan pembelian. Namun pada kenyataanya MRP tidak terintegerasi
sehingga menyebabkan kurangnya komunikasi untuk beberapa hal yang telah
disetujui dari pihak pusat dengan supplier. Sehingga menimbulkan pembayaran
yang berlebih terhadap item yang ada.

5. Pembiayaan yang dikeluarkan untuk pola dan dies sangat mahal. John
seharusnya dapat mengetahui mengapa Turbo mendapatkan biaya yang sangat
mahal untuk pola dan dies dari vendor dan pemesanan ekstra pada Catso, Arthur
Gunn memesan extra parts. Extra parts ini memperbesar biaya pengeluaran dan
juga inventory.

6. Kurangnya pengendalian dari doug dan kesalahan yang dilakukan dough karena
melakukan pembagian wewenang karyawan bagian pembelian hanya berfokus
pada part yang akan dibeli. Diketahui bahwa karyawan menjadi lebih fokus pada
tanggung jawab, sehingga kurangnya pengetahuan ini membuat pihak
pengendalian tidak mengetahui adanya diskon korporat. Disisi lain, dough tidak
dapat mengantisipasi atau menganalisa akan adanya masalah dari program
diskon.
3.2 Saran

Berdasarkan makalah yang telah dibuat, maka penulis membeikan beberapa


saran, sebagai berikut:

1. Diperlukan pencarian referensi yang lebih luas bagi penulis selanjutnya agar
dapat mengembangkan permasalah mengenai kasus Turbo,Inc.

2. Pada kasus ini, terdapat beberapa kecurangan. Diperlukan analisis yang


mendalam agar dapat menemukan kecurangan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntan Indonesia. 2017. Modul Chartered Accountant: Sistem Informasi dan
Pengendalian Internal. Universitas Andalas.

Muclisah, Nurul. 2017.https://www.scribd.com/document/368665138/KASUS-TURBO-


INC-docx. Diakses pada 26 januari 2018

Anda mungkin juga menyukai