Anda di halaman 1dari 5

Laporan Kimia

Laju Reaksi
Oleh:
I GustiNgurahSatriaWidyadharma (1)
I GedeAgungWiradharma (3)
I WayanEkaOktaviana Putra (4)
RestuPratamaAryanata (29)
WiraMaharddikaPradnyanna (27)

SMA NEGERI 2 AMLAPURA


TAHUN PELAJARAN 2012/2013
1. Tujuan Praktikum
a. Mengamati pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
b. Mengamati pengaruh suhu terhadap laju reaksi
c. Mengamati pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi

2. Dasar Teori
A. Pengertian Laju Reaksi
Laju menyatakan seberapa cepat atau lambat suatu proses berlangsung. Perkaratan besi
merupakan salah satu contoh perubahan yang terjadi dalam satu satuan waktu. Satuan
waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari atau tahun. Laju reaksi berarti laju
berkurangnya konsentrasi pereaksi atau laju bertambahnya konsentrasi produk.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi


a. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
Telah diuraikan dalam teori tumbukan, perubahan jumlah molekul pereaksi
dapat berpengaruh pada laju suatu reaksi. Kita telah tahu bahwa jumlah mol
spesi zat terlarut dalam 1 liter larutan dinamakan konsentrasi molar. Bila
konsentrasi pereaksi diperbesar dalam suatu reaksi, berarti kerapatannya
bertambah dan akan memperbanyak kemungkinan tabrakan sehingga akan
mempercepat laju reaksi.

Karena persamaan laju reaksi didefinisikan dalam bentuk konsentrsi reaktan


maka dengan naiknya konsentrasi maka naik pula kecepatan reaksinya. Artinya
semakin tinggi konsentrasi maka semakin banyak molekul reaktan yang tersedia
dengan demikian kemungkinan bertumbukan akan semakin banyak juga
sehingga kecepatan reaksi meningkat.

b. Pengaruh suhu terhadap laju reaksi


Umumnya kenaikan suhu mempercepat reaksi, dan sebaliknya penurunan suhu
memperlambat reaksi. Bila kita memasak nasi dengan api besar akan lebih cepat
dibandingkan api kecil. Bila kita ingin mengawetkan makanan (misalnya ikan)
pasti kita pilih lemari es, mengapa? Karena penurunan suhu memperlambat
proses pembusukan.

Laju reaksi kimia bertambah dengan naiknya suhu. Bagaimana hal ini dapat
terjadi? Ingat, laju reaksi ditentukan oleh jumlah tumbukan. Jika suhu
dinaikkan, maka kalor yang diberikan akan menambah energi kinetik partikel
pereaksi. Sehingga pergerakan partikel-partikel pereaksi makin cepat, makin
cepat pergerakan partikel akan menyebabkan terjadinya tumbukan antar zat
pereaksi makin banyak, sehingga reaksi makin cepat.

Umumnya kenaikan suhu sebesar 100oC menyebabkan kenaikan laju reaksi


sebesar dua sampai tiga kali. Kenaikan laju reaksi ini dapat dijelaskan dari gerak
molekulnya. Molekul-molekul dalam suatu zat kimia selalu bergerak-gerak.
Oleh karena itu, kemungkinan terjadi tabrakan antar molekul yang ada. Tetapi
tabrakan itu belum berdampak apa-apa bila energi yang dimiliki oleh molekul-
molekul itu tidak cukup untuk menghasilkan tabrakan yang efektif. Kita telah
tahu bahwa, energi yang diperlukan untuk menghasilkan tabrakan yang efektif
atau untuk menghasilkan suatu reaksi disebut energi pengaktifan.

Energi kinetik molekul-molekul tidak sama. Ada yang besar dan ada yang kecil.
Oleh karena itu, pada suhu tertentu ada molekul-molekul yang bertabrakan
secara efektif dan ada yang bertabrakan secara tidak efektif. Dengan perkataan
lain, ada tabrakan yang menghasilkan reaksi kimia ada yang tidak menghasilkan
reaksi kimia. Meningkatkan suhu reaksi berarti menambahkan energi. Energi
diserap oleh molekul-molekul sehingga energi kinetik molekul menjadi lebih
besar. Akibatnya, molekul-molekul bergerak lebih cepat dan tabrakan dengan
dampak benturan yang lebih besar makin sering terjadi. Dengan demikian,
benturan antar molekul yang mempunyai energi kinetik yang cukup tinggi itu
menyebabkan reaksi kimia juga makin banyak terjadi. Hal ini berarti bahwa laju
reaksi makin tinggi.

c. Pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi


Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam banyak,
sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin
kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi
antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil. Karakteristik kepingan
yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu,
maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi; sedangkan semakin
kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.

3. Alat dan Bahan


Alat Bahan
 Tabung reaksi 4 bh  Larutan HCl 0,5M, 1M, 2M dan 3M @
 Stopwatch 3ml
 Termometer  Larutan HCl 0,1M 25ml
 Spatula  Pita Mg
 Kertas putih  Larutan Na2S2O3 0,1M 25ml
 Pemanas bunsen/spritus  Bongkahan pualam 1gr
 Penjepit tabung  Serbuk pualam 1gr
 Kaki tiga
 Gelas kimia 100ml
 Gelas ukur

4. Cara Kerja
A. Mengamati pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
a. Siapkan4 tabung reaksi dan isilah dengan pita magnesium yang telah diamplas!
(beri nomor 1-4)
b. Isilah tabung reaksi 1 denganlarutan HCl 0,5M sebanyak 3ml!
c. Catalah waktu berlangsungnya reaksi dengan stopwatch, dimulai saat larutan
HCl dituangkan sampai pita Mg habis bereaksi.
d. Ulangi langkah tersebut untuk larutan HCl 1M; 2M; dan 3M pada ke-3 tabung
reaksi lainnya.

B. Mengamati pengaruh suhu terhadap laju reaksi


a. Letakkan gelas kimia 100ml diatas kertas putih bertanda X!
b. Masukkan 25ml larutan Na2S2O30,1M kedalam gelas kimia tersebut dan ukur
suhunya dengan termometer!
c. Masukkan 25ml larutann HCl 0,1M kedalam gelas kimia yang telah berisi
larutan Na2S2O30,1M tersebut!
d. Catatlah waktu berlangsungnya reaksi dengan stpwatch, dimulai saat larutan
HCl dituangkan sampai tanda X tidak terlihat lagi!
e. Ulangi langkah tersebut, dengan larutan Na2S2O30,1M yang dipanaskan sampai
suhunya 40oC; 50oC; dan 60oC!

C. Mengamati pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi


a. Timbanglah bongkahan pualam seberat 1gr!
b. Isilah gelas kimia dengan 25ml larutan HCl 2M!
c. Masukkan 1gr bongkahan pualam kedalam gelas kimia yang telah berisi larutan
HCl tersebut!
d. Catatlah waktu berlangsungya reaksi dengan stopwatch, dimulai saat bongkahan
pualam dimasukkan sampai pualam habis bereaksi!
e. Ulangi langkah tersebut untuk 1gr serbuk pualam!

5. Tabel Data Pengamatan


A. Mengamati pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
No Reaktan Waktu Pengamatan
1 Pita Mg + HCl 0,5M 34 mnt 23 s
2 Pita Mg + HCl 1M 14 mnt 11 s
Timbul gelembung
3 Pita Mg + HCl 2M 01 mnt 10 s
4 Pita Mg + HCl 3M 44 s

B. Mengamati pengaruh suhu terhadap laju reaksi


No HCl 0,1M Na2S2O3 0,1M Suhu(oC) Waktu Pengamatan
1 25ml 25ml 30 2mnt 4s
Terjadi perubahan
2 25ml 25ml 40 53s
warna dari bening
3 25ml 25ml 50 43s
menjadi keruh
4 25ml 25ml 60 29s

C. Mengamati pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi


No Reaktan Waktu (s) Pengamatan
1 25ml HCl 2M + bongkahan pualam 20mnt 13s
Timbul gelembung
2 25ml HCl 2M + serbuk pualam 17mnt 17s
6. Kesimpulan
Menurut pengamatan yang telah dilakukan yaitu :
a. Pita Mg yang direaksikan dengan HCl 0.5 memakan waktu 34 mnt 23 s, pita Mg yang
direaksikan dengan HCl 1 M memakan waktu 14 mnt 11 s, pita Mg yang direaksikan
dengan HCl 2 M memakan waktu 01 mnt 10 s, dan pita Mg yang direaksikan dengan
HCl 3 M memakan waktu 44 s. dalam percobaan pertama ini dapat disimpulkan
bahwa semakin tinggi konsentrasi, maka laju reaksi akan semakin cepat karena
semakin tinggi konsentrasi suatu asam maka jumlah partikelnya akan semakin banyak
yang akan membuat laju reaksi akan semakin cepat.
b. Saat HCl 0.1 M direaksikan dengan Na2S2O3 0.1 M pada suhu awal atau tanpa
pemanasan, waktu yang diperlukan agar tanda X hilang karena campuran menjadi
keruh adalah 2mnt 4s, saat HCl 0.1 M direaksikan dengan Na2S2O3 0.1 M pada suhu
400C, waktu yang diperlukan agar tanda X hilang karena campuran menjadi keruh
adalah 53 s, saat HCl 0.1 M direaksikan dengan Na2S2O3 0.1 M pada suhu 500C,
waktu yang diperlukan agar tanda X hilang karena campuran menjadi keruh adalah 43
s, dan saat HCl 0.1 M direaksikan dengan Na2S2O3 0.1 M pada suhu 600C, waktu
yang diperlukan agar tanda X hilang karena campuran menjadi keruh adalah 29 s.
dalam percobaan ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi suhu campuran, maka
laju reaksi akan semakin cepat karena energy aktivasi akan menurun sehingga laju
reaksi akan semakin cepat.
c. Bongkahan pualam saat direaksikan dengan HCl 2 M menghabiskan waktu selama
20mnt 13s sampai bongkahan tersebut larut dalam HCl. Sedangkan serbuk pualam
yang direaksikan dengan HCl 2 M menghabiskan waktu selama 17mnt 17s s sampai
serbuk tersebut larut. Dalam percobaan ini dapat disimpulkan bahwa semakin luas
permukaan zat, maka laju reaksi akan semakin cepat karena semakin banyak
permukaan zat yang bersentuhan dengan larutan maka laju reaksinya akan semakin
cepat.

Menurut percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa factor-factor yang dapat


mempercepat laju reaksi adalah konsentrasi, suhu, dan luas permukaan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Proposal MINI rISET Pendidikan Pancasila
    Proposal MINI rISET Pendidikan Pancasila
    Dokumen54 halaman
    Proposal MINI rISET Pendidikan Pancasila
    Ferdiansyah Ramadan Tanjung
    100% (3)
  • No 2 Statistik
    No 2 Statistik
    Dokumen2 halaman
    No 2 Statistik
    Delvia
    Belum ada peringkat
  • CBR Isbd
    CBR Isbd
    Dokumen36 halaman
    CBR Isbd
    Delvia
    Belum ada peringkat
  • KIMFIS
    KIMFIS
    Dokumen7 halaman
    KIMFIS
    Delvia
    Belum ada peringkat
  • Japertu Nonlogam
    Japertu Nonlogam
    Dokumen2 halaman
    Japertu Nonlogam
    Delvia
    Belum ada peringkat
  • CJR PKN
    CJR PKN
    Dokumen11 halaman
    CJR PKN
    Delvia
    Belum ada peringkat
  • Bhs Indonesia
    Bhs Indonesia
    Dokumen13 halaman
    Bhs Indonesia
    Delvia
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen1 halaman
    COVER
    Delvia
    Belum ada peringkat
  • TUGAS
    TUGAS
    Dokumen9 halaman
    TUGAS
    Delvia
    Belum ada peringkat
  • Ephb Soal
    Ephb Soal
    Dokumen8 halaman
    Ephb Soal
    Delvia
    Belum ada peringkat
  • Pembahasan
    Pembahasan
    Dokumen1 halaman
    Pembahasan
    Delvia
    Belum ada peringkat
  • EPHB
    EPHB
    Dokumen8 halaman
    EPHB
    Delvia
    Belum ada peringkat
  • Essai Ephb
    Essai Ephb
    Dokumen1 halaman
    Essai Ephb
    Delvia
    Belum ada peringkat
  • Deny Tugas 2
    Deny Tugas 2
    Dokumen5 halaman
    Deny Tugas 2
    Delvia
    Belum ada peringkat
  • TR PKN
    TR PKN
    Dokumen6 halaman
    TR PKN
    Delvia
    Belum ada peringkat
  • STMB
    STMB
    Dokumen13 halaman
    STMB
    Delvia
    Belum ada peringkat
  • CBR Ikatan Kimia
    CBR Ikatan Kimia
    Dokumen14 halaman
    CBR Ikatan Kimia
    Delvia
    Belum ada peringkat
  • No 2 Statistik
    No 2 Statistik
    Dokumen2 halaman
    No 2 Statistik
    Delvia
    Belum ada peringkat
  • STBM
    STBM
    Dokumen10 halaman
    STBM
    Delvia
    Belum ada peringkat
  • STMB
    STMB
    Dokumen13 halaman
    STMB
    Delvia
    Belum ada peringkat
  • CJR Delvia
    CJR Delvia
    Dokumen13 halaman
    CJR Delvia
    Delvia
    Belum ada peringkat
  • CBR Hidro
    CBR Hidro
    Dokumen9 halaman
    CBR Hidro
    Delvia
    Belum ada peringkat
  • Tugas
    Tugas
    Dokumen4 halaman
    Tugas
    Delvia
    Belum ada peringkat
  • CJR Psikolog
    CJR Psikolog
    Dokumen16 halaman
    CJR Psikolog
    Delvia
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Delvia
    Belum ada peringkat
  • CJR Psikolog
    CJR Psikolog
    Dokumen16 halaman
    CJR Psikolog
    Delvia
    Belum ada peringkat
  • TR 5 PKN
    TR 5 PKN
    Dokumen5 halaman
    TR 5 PKN
    Delvia
    Belum ada peringkat
  • Makalah Cuka - 0
    Makalah Cuka - 0
    Dokumen6 halaman
    Makalah Cuka - 0
    Dwi Puji Jian
    Belum ada peringkat
  • Temperatur Kelarutan
    Temperatur Kelarutan
    Dokumen6 halaman
    Temperatur Kelarutan
    Al Ghifar
    Belum ada peringkat