Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL JOURNAL REVIEW

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

OLEH :
NAMA : DELVIA STEVANIA L. TOBING
NIM : 4183331017
KELAS : KIMIA DIK A 2018

PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena penulis
masih dapat membuat makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas Critical Journal Review ( CJR ) mata kuliah Psikologi Pendidikan.

Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan supaya
makalah ini menjadi lebih baik. Atas perhatian pembaca, penulis mengucapkan
terima kasih.

Medan, April 2019

Delvia Stevania L. Tobing

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses belajar yang menghasilkan perubahan tingkah
laku yang diharapkan. Tugas utama siswa di sekolah adalah belajar, dengan belajar
siswa akan berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuannya. Pendidikan
secara keseluruhan adalah suatu usaha yang disengaja untuk mempersiapkan para
peserta didik berkembang secara optimal, siap melaksanakan peranannya di masa
yang akan datang.
Di dalam bangku sekolah siswa dituntut untuk lebih mandiri. Untuk itu Sekolah
Menengah Atas diharapkan mampu mengembangkan sikap mandiri bagi siswanya,
sehingga tidak canggung dalam menapaki bangku kuliah. Kemandirian akan
membentuk rasa percaya diri, berani, tanggung jawab, dan kreatif pada diri siswa.
Kemandirian belajar merupakan hal yang integral dari keseluruhan proses belajar.
Berhasil tidaknya siswa dalam belajar sering kali dapat terlihat pada apakah siswa
tersebut memiliki kemandirian belajar atau tidak. Siswa dikatakan telah memiliki
kemandirian belajar apabila ia telah mampu melakukan tugas belajar tanpa
ketergantungan pada orang lain dan bertanggung jawab atas pilihannya.
Kemandirian belajar merupakan aktifitas belajar yang didorong oleh kemauan
sendiri, pilihan sendiri, dan mampu mengatur diri untuk mencapai hasil belajar
yang optimal serta mampu mempertanggung jawabkan tindakannya. Siswa dapat
dikatakan memiliki kemandirian belajar jika memiliki ciri-ciri di antaranya; mampu
berpikir kritis, kreatif dan inovatif, tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang
lain, tidak merasa rendah diri, terus bekerja dengan penuh ketekunan dan
kedisiplinan, serta mampu mempertanggungjawabkan tindakannya sendiri.

1.2. Tujuan Penulisan

Mengkritik Jurnal ini merupakan salah satu referensi ilmu yang bermanfaat
untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui kelebihan
dan kekurangan suatu jurnal, menjadi bahan pertimbangan, dan juga menyelesaikan
salah satu tugas individu mata kuliah Psikologi Pendidikan.
1.3. Manfaat Penulisan
 Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari
sebuah jurnal atau hasil karya tulis lainnya secara ringkas
 Mengetahui kelebihan dan kekurangan jurnal yang dikritik
 Mengetahui latar belakang dan alasan jurnal tersebut dibuat

BAB II
ANALISIS JURNAL
A. JURNAL UTAMA

Penerapan Konseling Kelompok Realitas Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa


Judul
Smk Negeri 3 Makassar

Jurnal Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling

Download http://ojs.unm.ac.id/index.php/JPPK
Volume
Volume 1 Nomor 2 Desember 2015. Hal 125-132
danHalaman
Tahun 2015

Penulis Nasratul Khumaerah

Reviewer Delvia Stevania L. Tobing

Tanggal 13 Mei 2017


Penelitian Pre-Eksperimen ini dilakukan di SMK Negeri 3 Makassar dengan subjek
penelitian adalah siswa kelas XI Listrik dengan jumlah 10 orang. Masalah dalampenelitian
ini adalah siswa di kelas XI Listrik mengalami kemandirian belajar yangrendah. Penelitian
ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui gambaran kemandirian belajarsiswa sebelum Penerapan
Konseling Kelompok Realitas di SMK Negeri 3 Makassar (2)Mengetahui gambaran
kemandirian belajar siswa sesudah Penerapan Konseling Kelompok Realitas di SMK Negeri
3 Makassar (3) Mengetahui apakah ada pengaruh positif terhadap penerapan Konseling
Kelompok Realitas untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa di SMK Negeri 3
Abstrak
Penelitian Makassar. Subjek eksperimen diberi pretest untuk mengetahui suasana kemandirian belajar
siswa sebelum diberikan konseling realitas. Di akhir penelitian ini diberi posttest untuk
mengetahui pengaruh penerapan konseling kelompok realitas dalam meningkatkan
kemandirian belajar. Pengumpulan data dengan menggunakan instrumen angket dan
observasi. Analisis data menggunakan analisis persentase dan analisis statistik inferensial,
yaitu t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kemandirian belajar siswa di SMK
Negeri 3 Makassar sebelum diberi teknik Konseling Kelompok Realitas berada pada kategori
sedang, sedangkan tingkat kemandirian belajar siswa di SMK Negeri 3 Makassar sesudah
diberi Teknik Konseling Kelompok Realitas mengalami peningkatan atau berada pada
kategori tinggi.

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui gambaran kemandirian belajar siswa sebelum Penerapan Konseling


Tujuan Kelompok Realitas di SMK Negeri 3 Makassar
Penelitian 2. Mengetahui gambaran kemandirian belajar siswa sesudah Penerapan Konseling
Kelompok Realitas di SMK Negeri 3 Makassar
3. Mengetahui apakah ada pengaruh positif terhadap penerapan Konseling Kelompok
Realitas untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa di SMK Negeri 3 Makassar.
Penelitian Pre-Eksperimen ini dilakukan di SMK Negeri 3 Makassar dengan subjek
Subjek
Penelitian penelitian adalah siswa kelas XI Listrik dengan jumlah 10 orang.

Assesment data menggunakan analisis persentase dan analisis statistik inferensial, yaitu t-
Assesment
Data test.
Penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kuantitatif dengan Metode
Penelitian Eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pre-eksperimental
Metode design karena hanya ada satu kelompok eksperimen tanpa adanya kelompok kontrol. yang
Penelitian akan mengkaji pengaruh konseling kelompok realitas untuk meningkatkan kemandirian
belajar siswa di SMK Negeri 3 Makassar. Desain penelitian yang digunakan adalah “ one-
group pretest-posttest design”
Langkah – langkah penelitian :
1. Observasi
Langkah 2. Angket (Kuesioner)
Penelitian A. Uji Validitas
B. Uji Realibilitas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa:


Hasil
1. Kemandirian belajar siswa di SMK Negeri 3 Makassar sebelum diberi teknik Konseling
Penelitian
Kelompok Realitas berada pada kategori sedang, sedangkan tingkat kemandirian belajar
siswa di SMK Negeri 3 Makassar sesudah diberi Teknik Konseling Kelompok
Realitasmengalami peningkatan atau berada pada kategori tinggi.
2. Terdapat perbedaan tingkat kemandirian belajar di SMK Negeri 3 Makassar sebelum
dan sesudah diberi teknik Konseling Kelompok Realitas.
1. Dengan demikian kemandirian dalam belajar menarik dan actual untuk dikaji karena
kemandirian belajar merupakan hal yang integral dari keseluruhan proses belajar,
berhasil tidaknya siswa dalam belajar sering kali dapat terlihat pada apakah siswa
Kekuatan tersebut memiliki kemandirian belajar atau tidak. Siswa dikatakan telah memiliki
Penelitian kemandirian belajar apabila ia telah mampu melakukan tugas belajar tanpa
ketergantungan pada orang lain.
2. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka teknik konseling kelompok realitas mampu
meningkatkan kemandirian belajar siswa.
Yang menjadi kelemahan jurnal ini adalah Kepada Konselor hendaknya lebih intensif
Kelemahan
dalam melaksanakan kegiatan ini dalam mengantisipasi kecenderungan siswa dalam
Penelitian
memandirikan belajarnya di SMK Negeri 3 Makassar.
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini maka dapat disimpulkan bahawa:
1. Tingkat kemandirian dalam belajar siswa di SMK Negeri 3 Makassar sebelum diberikan
perlakuan berupa teknik konseling kelompok realitas berada dalam kategori sedang.,
2. Setelah diberikan perlakuan berupa teknik konseling kelompok realitas tingkat
kemandirian dalam belajar siswa di SMK Negeri 3 Makassar berada pada kategori
Simpulan
tinggi.
3. Konseling kelompok realitas berpengaruh positif yang signifikan dalam meningkatnya
kemandirian dalam belajar siswa, sehingga terjadi peningkatan kemandirian belajar
siswa setelah memperoleh teknik konseling kelompok realitas di SMK Negeri 3
Makassar.

B. JURNAL PEMBANDING
Perilaku Agresif Dan Penanganannya (Studi Kasus Pada Siswa Smp Negeri 8
Judul
Makassar)

Jurnal Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling

Download http://ojs.unm.ac.id/index.php/JPPK

Volume
Volume 1 Nomor 1 Juni 2015. Hal 66-76
danHalaman

Tahun 2015

Penulis Salmiati

Reviewer Delvia Stevania L. Tobing

Tanggal 13 Mei 2017

Tujuan penelitian ini adalah (i) untuk mengetahui mengetahui bentuk perilaku agresif
siswa di SMPN 8 Makassar. (ii) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
agresif siswa di SMPN 8 Makassar. (iii) mengetahui dampak perilaku agresif bagi
prestasi belajar dan hubungan dengan teman sebaya siswa di SMPN 8 Makassar. (iv)
bentuk penanganan perilaku agresif siswa di SMPN 8 Makassar. Jenis penelitian ini
adalah studi kasus. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.
Abstrak Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian; (i)
Penelitian bentuk perilaku agresif siswa adalah perilaku agresif fisik seperti memukul,
membanting pintu, membanting meja, menyenggol, melempar, memukul meja,
mendorong, dan menyentil telinga. Bentuk perilaku agresif verbal seperti mengancam,
membentak, memaki, menghina, mengejek, berteriak dan memanggil dengan sebutan
buruk. (ii) faktor yang memengaruhi perilaku agresif adalah (a) pengalaman masa kecil,
(b) perlakuan buruk orangtua, (c) dukungan dari orangtua dan teman sebaya, (d) peran
model kekerasan yang dilihat dari orangtua, teman sebaya, dan kebiasaan nonton TV
dan main game yang beradegan kekerasan, (e) amarah yang tak terkontrol, (f) frustasi
karena selalu gagal dalam mencapai tujuan. (iii) dampak perilaku agresif yaitu prestasi
belajar rendah dan hubungan sosial dengan teman sebaya yang tidak baik dan (iv)
bentuk penanganan perilaku agresif melalui teknik psikodrama.

Tujuan penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui mengetahui bentuk perilaku agresif siswa di SMPN 8 Makassar.

2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku agresif siswa di SMPN 8


Tujuan
Makassar.
Penelitian
3. Mengetahui dampak perilaku agresif bagi prestasi belajar dan hubungan dengan
teman sebaya siswa di SMPN 8 Makassar.

4. Bentuk penanganan perilaku agresif siswa di SMPN 8 Makassar.

Lokasi penelitian SMP Negeri 8 Makassar diperoleh informasi dari guru pembimbing,
Subjek
guru mata pelajaran dan wali kelas bahwa siswa mengalami kecenderungan berperilaku
Penelitian
agresif.

Assesment data menggunakan data yang diperoleh dianalisis dengan analisis deskriptif
Assesment Data
kualitatif.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah MetodePendekatan


Kualitatif. Penelitian ini menggunakan jenis studi kasus, yaitu suatu penelitian yang
Metode menghasilkan data deskriptif yang bisa berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
Penelitian orang dan tingkah laku yang diamati. Pendekatan ini didasarkan atas pertimbangan
bahwa pendekatan ini akan menyajikan secara langsung dan mengkaji secara mendalam
masalah-masalah yang menjadi fokus penelitian

Langkah – langkah penelitian :


Langkah
1. Wawancara
Penelitian
2. Observasi dan
3. Dokumentasi.

Hasil penelitian;

1. Bentuk perilaku agresif siswa adalah perilaku agresif fisik seperti memukul,
membanting pintu, membanting meja, menyenggol, melempar, memukul meja,
mendorong, dan menyentil telinga.
2. Faktor yang memengaruhi perilaku agresif adalah (a) pengalaman masa kecil,
(b) perlakuan buruk orangtua, (c) dukungan dari orangtua dan teman sebaya, (d)
Hasil Penelitian
peran model kekerasan yang dilihat dari orangtua, teman sebaya, dan kebiasaan
nonton TV dan main game yang beradegan kekerasan, (e) amarah yang tak
terkontrol, (f) frustasi karena selalu gagal dalam mencapai tujuan.
3. Dampak perilaku agresif yaitu prestasi belajar rendah dan hubungan sosial
dengan teman sebaya yang tidak baik dan
4. Bentuk penanganan perilaku agresif melalui teknik psikodrama.

Hal ini di dukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Setiawan (2012) yang
menyatakan bahwa salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan
perilaku agresif pada anak yaitu dengan strategi memperagakan/pelatihan, karena ketika
Kekuatan
anak melihat suatu contoh dan memilih solusi yang tidak agresif terhadap suatu konflik
Penelitian
atau dengan memberikan pelatihan untuk menggunakan metode-metode yang tidak
agresif tentang pemecahan masalah, memungkinkan mereka untuk menetapkan sendiri
solusi yang tepat untuk permasalahan yang mereka alami.

Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan kepada beberapa pihak untuk menindak
lanjuti sebagai berikut: Bagi pemerintah, sebaiknya memberikan himbauan kepada
Kelemahan seluruh stasiun TV untuk tidak menayangkan film-film yang beradegan kekerasan dan
Penelitian sekaligus menghentikan pengedaran CD atau video game yang beradegan kekerasan.
karena film dan game yang beradegan kekerasan dapat menjadi salah satu pemicu bagi
anak dalam melakukan perilaku agresif.

Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa secara umum perilaku agresif
Simpulan
terbagai atas dua bentuk yaitu agresif fisik dan agresif verbal. Agresif seperti memukul,
mendorong, membanting pintu, membanting meja, memecahkan barang-barang yang
ada disekelilingnya, memukul meja, menyenggol menyentil telinga temannya dan
melempar sedangkan agresif dalam bentuk verbal seperti mengejek, menghina, memaki,
memanggil dengan sebutan buruk, membentak dan meng-ancam. Bentuk penanganan
perilaku agresif yang bisa diberikan adalah teknik psikodrama. Melalui teknik
psikodrama kedua kasus dilibatkan dalam satu kelompok untuk memerankan suatu
situasi nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan perilaku agresif
yang dilakukan oleh kedua kasus.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


 Kelebihan Jurnal Utama
Kelebihan Jurnal ini jika dibandingkan dengan jurnal
pembanding memiliki beberapa kelebihan. Adapun beberapa point yang
menunjang kelebihan jurnal utama ini adalah antara lain:

1. Pengujian disesuaikan dengan standard SNI.


2. Data dalam jurnal ini lebih mengenai tentang
mengenai potret Mengetahui apakah ada pengaruh positif terhadap
penerapan Konseling Kelompok Realitas untuk meningkatkan
kemandirian belajar siswa.
3. Dalam jurnal ini juga membahas tentang penelitian posttest untuk
mengetahui pengaruh penerapan konseling kelompok realitas dalam
meningkatkan kemandirian belajar.
4. Dalam Jurnal Ini Juga Membahas Bagaimana Gambaran Kemandirian
Belajar Siswa Sebelum Penerapan Konseling Kelompok Realitas,
Bagaimana Gambaran Kemandirian Belajar Siswa Sesudah Penerapan
Konseling Kelompok Realitas, Apakah Ada Pengaruh Positif Terhadap
Penerapan Konseling Kelompok Realitasuntuk Meningkatkan
Kemandirian Belajar Siswa
5. Dalam jurnal ini juga menjelaskan secara rinci, jelas dengan padat,
sehingga mudah untuk dipahami.

 Kelebihan Jurnal Pembanding


1. Pengujian disesuaikan dengan standard SNI.
2. Data dalam jurnal ini lebih mengenai tentang mengetahui mengetahui
bentuk perilaku agresif siswa.
3. Dalam jurnal ini juga membahas tentang penelitian bentuk perilaku
agresif siswa adalah perilaku agresif fisik seperti memukul, membanting
pintu, membanting meja, menyenggol, melempar, memukul meja,
mendorong, dan menyentil telinga.
4. Dalam jurnal ini juga membahas tentang Mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku agresif siswa, untuk mengetahui mengetahui
bentuk perilaku agresif siswa, dan dampak perilaku agresif bagi prestasi
belajar dan hubungan dengan teman sebaya siswa.

 Kekurangan Jurnal

Secara garis besar Jurnal ini sudah bagus, namun ada beberapa hal juga
yang kadang luput dari perhatian penulis. Berikut saya memaparkan
kekurangan Jurnal ini menurut saya:

1. Dalam Jurnal Utama Dan Kedua Sebaiknya Menggunakan Grafik Agar


Jurnal Tersebut Semakin Menarik Dan Mudah Untuk Dipahami Oleh
Kalangan Pelajar.
2. Dalam Jurnal Pertama Lebih Dominan Membahas Mengenai Tentang
Mengenai Potret Mengetahui Apakah Ada Pengaruh Positif Terhadap
Penerapan Konseling Kelompok Realitas Untuk Meningkatkan
Kemandirian Belajar Siswa Sedangkan, Dalam Jurnal Kedua
Membahas Tentang Mengetahui Bentuk Perilaku Agresif Siswa.
3. Dalam Jurnal Pertama Lebih Membahas Bagaimana Gambaran
Kemandirian Belajar Siswa Sebelum Penerapan Konseling Kelompok
Realitas, Bagaimana Gambaran Kemandirian Belajar Siswa Sesudah
Penerapan Konseling Kelompok Realitas, Apakah Ada Pengaruh Positif
Terhadap Penerapan Konseling Kelompok Realitasuntuk Meningkatkan
Kemandirian Belajar Siswa. Sedangkan Jurnal Kedua Lebih
Megenai Dalam Jurnal Ini Juga Membahas Tentang Mengetahui
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Agresif Siswa, Untuk
Mengetahui Mengetahui Bentuk Perilaku Agresif Siswa, Dan Dampak
Perilaku Agresif Bagi Prestasi Belajar Dan Hubungan Dengan Teman
Sebaya Siswa.
4. Jurnal Tersebut Terlalu Banyak Pendapat Para Ahli.
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Dari hasil kritikan diatas dapat kita simpulkan bahwa Jurnal ini sudah
masuk dalam kategori Jurnal yang baik meskipun hanya orang orang
tertentu yang dapat memahaminya karena memang jurnal ini ditujukan
kepada orang orang yang mengerti tentang bidang yang diteliti. Jurnal ini
layak untuk dipelajari dan memang penyampaian-nya baik, namun setiap
ada kelebihan pasti ada kekurangan sama halnya seperti Jurnal ini, dalam
setiap pekerjaan pasti ada satu atau dua kesalahan yang perlu di telaah lebih
dalam lagi sehingga dapat menajdi lebih baik lagi.

4.1 SARAN
Besar harapan saya akan menjadi lengkapnya Jurnal ini dikemudian hari
maka dari itu penulis diharapkan mampu menerima kritik dan saran dari
para pembaca. Saran saya adalah penulis diharapkan dapat
mengembangkan Jurnal ini menjadi lebih baik sehingga lebih menarik
minat pembaca. Kekurangan yang telah disampaikan kiranya dapat
diminimalisir Sehingga buku ini menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Khumaerah, Nasratul. (2015). Penerapan Konseling Kelompok Realitas Untuk


Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Smk Negeri 3 Makassar. Jurnal
Psikologi Pendidikan & Konseling. Volume 1 Nomor 2 Desember 2015.
Hal 125-132.

Salmiati. (2015). Perilaku Agresif Dan Penanganannya (Studi Kasus Pada Siswa
Smp Negeri 8 Makassar). Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling.
Volume 1 Nomor 1 Juni 2015. Hal 66-76.

Anda mungkin juga menyukai