Anda di halaman 1dari 8

Pandangan dari Agama, Hukum, dan Kode Etik dalam Transplantasi Organ

Adrian Valentinus

10.2015.117 / D5

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unviversitas Krida Wacana Jakarta

Jl.Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11510, Indonesia

Email : adrian.2015fk117@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak

Transplantasi organ merupakan suatu teknologi medis untuk pergantian organ tubuh
pasien yang sudah tidak bekerja/berfungsi dengan organ dari manusia lain yang masih bekerja
dengan baik. Pada beberapa negara terdapat dilema dalam pencangkokan organ ini. Dilema
tersebut bisa dilihat dari beberapa faktor yang mempengaruhi, Agama, Hukum di negara
tersebut dan juga kode etik kesehatan yang terdapat pada negara tersebut. Pada Agama setiap
negara sama – sama memiliki 5 agama, yakni: Kristen, Katolik, Islam, Budha,dan Hindu.
Tetapi pada sistem hukum setiap nega berbeda – beda. Kemudian pada Teori Etika yang ada
di masyarakat terdapat 2, Utilitarianisme dan juga Deontologi.

Kata Kunci Transplantasi Organ, Utilitarianisme, Deontologi

Abstract

Organ transplantation is a medical technology for the turn organs, patients who've not
worked/work of organs from other human beings who are still working well. In some countries
there are dilemmas in organ transplant. The dilemma can be seen from some of the factors that
influence, religion, the law in the country and also the health code of ethics found in the
country. On the religion of every country is the same has five religions, namely: Christianity,
Catholicism, Islam, Buddhism, and Hinduism. But on the legal system of each different nega –
different. Then on the theory of Ethics that exists in society, there are two, Utilitarianism and
also Deontologi.

Key Words Transplantasi Organ, Utilitarianisme, Deontologi

Pendahuluan
Setiap manusia pastilah setuju kalau setiap bagian dari tubuh manusia sangatlah
berharga, dari mulainya manusia lahir dan sampai ia meninggal. Konsep ini semakin kongkrit
lagi saat muncul deklarasi mengenai Hak Asasi Manusia pada tahun 1948.1 Manusia pun mulai
sadar akan pentingnya kesehatan bagi kehidupan manusia, sehingga manusia berusaha untuk
memperbaiki dan bahkan meningkatkan taraf kesehatannya.

Ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan saat ini sudah berkembang pesat.
Salah satunya adalah transplantasi organ manusia. Menurut KBBI transplantasi berarti
pemindahan jaringan tubuh dari suatu tempat ke tempat lain, Organ berarti alat yang
mempunyai tugas tertentu di dalam tubuh manusia, binatang dsb. Berarti transplantasi organ
merupakan pemindahan alat yang mempunyai tugas tertentu di dalam tubuh manusia dari suatu
tubuh ke tubuh manusia lainnya. Secara umum Transplantasi organ merupakan suatu teknologi
medis untuk pergantian organ tubuh pasien yang sudah tidak bekerja/berfungsi dengan organ
dari manusia lain yang masih bekerja dengan baik. Disini penilus ingin menjelaskan lagi
mengenai transplantasi organ dari aspek hukum, agama dan juga kode etiknya.

Transplantasi Menurut Agama

Dari Sudut Pandang Kristen

Pengorbanan dan menolong sesama merupakan dasar ajaran bagi seluruh umat
Kristiani, sehingga keputusan untuk mendonorkan organ merupakan merupakan hal yang
positif. Bagi umat Kristen menolong sesama yang membutuhkan sangat dianjurkan. Umat
Kristen memandang bahwa donasi organ merupakan perbuatan cinta dan mengikuti teladan
Yesus.

Menurut Firman Sebatin Priatnof(GKI Guntur), di alkitab tidak dituliskan mengenai


mendonorkan organ tubuh, selama niatnya tulus dan tujuannya kebaikan itu boleh – boleh saja,
terutama untuk membantu kelangsungan hidup suatu nyawa. Bukan karena mendonorkan
untuk mendapatkan imbalan berupa materi, uang.2

Dari Sudut Pandang Katolik

Menurut Robertus Suryatno, Transplantasi di perbolehkan jika dengan niat ikhlas dan
tidak untuk diperjual belikan. Karena agama Katolik sangatlah menjunjung tinggi kehidupan.2

Dari Sudut Pandang Islam


Menurut bapak Suhada (ketua PKC Muhammadyah Sukajadi), untuk menentukan
hukum boleh tidaknya transplantasi organ tubuh, perlu dilihat tujuan serta organ yang akan
ditransplantasikannya.2

Dari Sudut Pandang Budha

Menurut Handojo Ojong (ketua DPD Walubi Provinsi Jawa Barat), transplantasi tidak
dilarang, selama tujuannya untuk kesehatan dan menyelamatkan nyawa manusia, yang penting
tidak melanggar hukum agama, dan diusahakan apa yang masuk dalam tubuh seseorang itu
berasal dari keturunan yang baik serta bukan barang curian.2

Dari Sudut Pandang Hindu

Menurut Bagus Rai v, transplantasi organ tubuh dapat dibenarkan karena adanya
hukum karma pala(perbuatan dari akibat) jadi setiap hal baik yang kita lakukan akan berbuah
hal yang baik di masa yang akan depan. Umat hindu mempercayai bahwa menolong itu
merupakan karma baik, karma dalam agama hindu ada istilah “wasu deva kutum baham” setiap
makhluk hidup bersaudara.2

Dari Sudut Pandang Hukum

Di Indonesia3-5

Di Indoensia Transplantasi di perbolehkan, asalkan mengikuti beberapa aturan yang


ada, seperti yang tercantum pada PP no. 18 tahun 1981 pada

Pasal 1

(c.) Alat tubuh manusia adalah kumpulan jaringan-jaringan tubuh yang di bentuk oleh
beberapa jenis sel dan mempunyai bentuk serta fa'al (fungsi) tertentu untuk tubuh tersebut;

(d.) Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai bentuk dan fa'al (fungsi) yang sama
dan tertentu;

(e.) Transplantasi adalah rangkaian tindakan kedokteran untuk pemindahan alat dan atau
jaringan tubuh manusia yang berasal dari tubuh sendiri atau tubuh orang lain dalam rangka
pengobatan untuk menggantikan alat dan atau jaringan tubuh yang tidak berfungsi dengan
baik;

(f.)Donor adalah orang yang menyumbangkan alat dan atau jaringan tubuhnya kepada
orang lain untuk keperluan kesehatan;
Pasal 10

1. Transplantasi alat dan atau jaringan tubuh manusia dilakukan dengan memperhatikan
ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a dan huruf b.
2. Tatacara transplantasi alat dan atau jaringan tubuh manusia diatur oleh Menteri
Kesehatan.

Pasal 11

1. Transplantasi alat dan atau jaringan tubuh manusia hanya boleh dilakukan oleh dokter
yang bekerja pada sebuah rumah sakit yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan.
2. Transplantasi alat dan atau jaringan tubuh manusia tidak boleh dilakukan oleh dokter
yang merawat atau mengobati donor yang bersangkutan.

Pasal 12

Dalam rangka transplantasi penentuan saat mati ditentukan oleh 2 (dua) orang dokter
yang tidak ada sangkut-paut medik dengan dokter yang melakukan transplantasi.

Pasal 13

Persetujuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, Pasal 14, dan Pasal
15 dibuat di atas kertas bermaterai dengan 2 (dua) orang saksi.

Pasal 14

Pengambilan alat dan atau jaringan tubuh manusia untuk keperluan transplantasi atau
Bank Mata dari korban kecelakaan yang meninggal dunia, dilakukan dengan persetujuan
tertulis keluarga yang terdekat.

Pasal 15

1. Sebelum persetujuan tentang transplantasi alat dan atau jaringan tubuh manusia
diberikan oleh calon donor hidup, calon donor yang bersangkutan terlebih dahulu
diberitahu oleh dokter yang merawatnya, termasuk dokter konsultan mengenai sifat
operasi, akibat-akibatnya, dan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi.
2. Dokter sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus yakin benar, bahwa calon donor
yang bersangkutan telah menyadari sepenuhnya arti dari pemberitahuan tersebut.

Pasal 16

Donor atau keluarga donor yang meninggal dunia tidak berhak atas sesuatu kompensasi
material apapun sebagai imbalan transplantasi.
Pasal 17

Dilarang memperjual belikan alat dan atau jaringan tubuh manusia.

Pasal 18

Dilarang mengirim dan menerima alat dan atau jaringan tubuh manusia dalam semua
bentuk ke dan dari luar negeri.

UU No.23 Tahun 1992

Pasal 33

1. Dalam penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dapat dilakukan transplantasi


organ dan atau jaringan tubuh, transfusi darah, implan obat dan atau alat kesehatan,
serta bedah plastik dan rekonstruksi.
2. Transplantasi organ dan atau jaringan tubuh serta transfusi darah sebagaimana
dimaksud dalam Ayat (1) dilakukan hanya untuk tujuan kemanusiaan dan dilarang
untuk tujuan komersial.

Pasal 34.

1. Transplantasi organ dan atau jaringan tubuh hanya dapat dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan dilakukan di sarana
kesehatan tertentu.
2. Pengambilan organ dan atau jaringan tubuh dari seorang donor harus memperhatikan
kesehatan donor yang bersangkutan dan ada persetujuan donor dan ahli waris atau
keluarganya,
3. Ketentuan mengenai syarat dan tata cara penyelenggaraan transplantasi sebagaimana
dimaksud dalam Ayat (1) dan Ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Di Florida

Hukum di Florida mengenai Transplantasi Organ terdapat dalam chapter 765 bagian ke V.6

Teori Etika

Deontologi

Deon berasal dari bahasa Yunani deon yang berarti Kewajiban, dan kewajiban
merupakan kunci pada teori ini.7 Menurut pada pendukung deontologi, perbuatan adalah baik
secara moral jika dilakukan karena kewajiban dan perbuatan adalah jelek secara moral jika
dilakukan apa yang dilarang.8 Pada kasus ini orangtua dari bayi tersebut menganut teori
Deontologi karena mereka melakukan hal yang baik, dengan ingin mentransplantasikan organ
dari bayinya yang masih berfungsi untuk bayi lain yang membutuhkan, karena mereka tahu
bayi mereka tidak akan selamat dari penyakitnya.

Utilitarianisme

Utilitarianisme berasal dari kata utility yang berarti kegunaan (dari bahasa Latin Utilis
= berguna dan utor/uti = menggunakan/memakai.9 bagi penganut paham utilitarianisme
berpendapat tingkah laku bersifat etis bila membawa paling banyak manfaat atau membuat
manfaat menjadi sebesar mungking, sehingga melebihi kerugian atau keadaan negatif yang
selalu pasti ada juga di dunia ini.10 penganut paham ini bisa dikategorikan baik karena bisa
bersifat fleksibel, tetapi buruk juga karena dapat merugikan salah satu pihak. Karena
utilitarianisme ini tidak menilai sesuatu sebagai baik atau buruk secara moral, melainkan
semata – mata karena konsekuensinya, yaitu membawa kebahagiaan terbesar untuk jumlah
orang yang memilih. Pada kasus ini negara penganut sistem Utilitarianisme karena mereka
tidak mau mentransplantasikan organ dari bayi tersebut karena ada hukum dari negara yang
mengatur.

Kesimpulan

Pada Agama dan Hukum memiliki kesamaan dalam hal transplantasi organ, yakni
diperbolehkan tetapi tidak untuk di perjualbelikan. Pada kasus ini orangtua bayi tersebut
menganut teori Deontologi yakni kewajiban untuk melakukan yang terbaik, dan di Florida
menganut Utilitarianisme yakni melihat dari suara terbanyak, yaitu hukum di florida.

Daftar Pustaka

1. Indonesia Radio. Deklarasi ham disahkan pbb. 2014. [diakses pada Minggu, 1
November 2015] http://indonesian.irib.ir/component/k2/item/89207-deklarasi-ham-
disahkan-pbb
2. Zurniyaturrisqiyah. Pandangan agama mengenai tindakan medis transplantasi organ.
[diakses pada Minggu, 1 November 2015]
https://zurniyaturrisqiyahblog.wordpress.com/2013/11/21/pandangan-agama-
mengenai-tindakan-medis-transplantasi-organ/
3. Oka V. Transplantasi organ di pandang dari kode etika, agama, dan segi hukum di
indonesia. [diakses pada Minggu, 1 November 2015]
http://www.slideshare.net/DekOka/transplantasi-organ-di-pandang-dari-agama
4. PP 18/1981, Bedah mayat klinis dan bedah mayat anatomis serta transplantasi alat atau
jatingan tubuh manusia. [diakses pada Minggu, 1 November 2015]
http://hukum.unsrat.ac.id/pp/pp_18_1981.htm
5. UU Republik Indonesia no 23 tahun 1992.[diakses pada Minggu, 1 November 2015]
http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_23_92.htm
6. Online Sunshine. The 2010 florida statue ( including special session A) [cited Sunday,
November 1st 2015]
http://www.leg.state.fl.us/Statutes/index.cfm?App_mode=Display_Statute&URL=070
0-0799/0765/0765PartVContentsIndex.html&StatuteYear=2010&Title=-%3E2010-
%3EChapter%20765-%3EPart%20V
7. Wikipedia. Etika deontologi. [diakses pada Minggu, 1 November 2015]
https://id.wikipedia.org/wiki/Etika_Deontologi
8. Bartens K. 2011. Etika biomedis. Jakarta:Kanisius ; 21-4
9. Wikipedia. Utilitarianisme. [diakses pada Minggu, 1 November 2015]
https://id.wikipedia.org/wiki/Utilitarianisme
10. Bartens K.2011.Etika biomedis. Jakarta:Kanisius ; 18-21
Pandangan dari Agama, Hukum, dan Kode Etik dalam Transplantasi Organ

Adrian Valentinus

10.2015.117/D5

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Arjuna Utara No.6 Jakarta 11510

Email : adrian.2015fk117@civitas.ukrida.ac.id

Tahun 2015

Anda mungkin juga menyukai