Anda di halaman 1dari 8

Nama: Salimah Putri

Nim: 0303171076

Kelas: BKI 2 semester 5

Tgl.: 26 september 2019

Matkul: Kegiatan Pendukung BK

Konsep Dasar Kegiatan Pendukung dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling

A. Pengertian Kegiatan Pendukung bimbingan dan Konseling

Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling dapat diartikan sebagai usaha


untuk mengumpulkan data, keterangan peserta didik (klien), baik itu dilingkungan
keluarga, sekolah, maupun dilingkungan sekitar.
Kegiatan pendukung dan bimbingan konseling meliputi kegiatan pokok aplikasi
instrumentasi dan bimbingan konseling, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan
rumah, dan alih tangan kasus.Semua jenis kegiatan pendukung dilaksanakan secara
langsung, dikaitkan pada keempat bidang bimbingan, serta disesuaikan dengan
karakteristik dan kebutuhan klien. Hasil kegiatan pendukung dipakai untuk
memperkuat satu atau beberapa jenis layanan bimbingan dan konseling.

B. Jenis-Jenis Kegiatan Pendukung

a. Aplikasi Instrumentasi Bimbingan dan Konseling

Aplikasi instrumentasi yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri


peserta didik dan lingkungannya, nelalui aplikasi berbagai instrumen baik tes
maupun non tes.

Aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling bertujuan untuk


mengumpulkan data dan keterangan tentang peserta didik/konseli ( baik individual
maupun kelompok ), keterangan tentang lingkungan peserta didik, dan lingkungan
yang lebih luas. Hasil pengumpulan data itu dipakai dalam kegiatan layanan
bimbing dan konseling

b. Himpunan Data

1|Page
Himpunan data yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan
pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan,
sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.Hasil aplikasi instrumentasi
pada umumnya menjadi yang dianggap penting dalam himpunan data.Himpunan
data juga dapat meliputi hasil wawancara, konferensi kasus, kunjungan rumah,
analisis hasil belajar, pengamatan dan hasil upaya pengumpulan bahan lainnya
yang dianggap relevan dengan pelayanan bantuan terhadap siswa. Keseluruhan
data yang dikumpulkan itu dapat dikelompokkan menjadi:

1. Data pribadi
2. Data kelompok
3. Data umum
c. konferensi kasus

Konferensi kasus adalah kegiatan untuk membahas permasalahan peserta


didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat
memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya
permasalahan klien. Pertemuan konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup.
Tujuan konferensi kasus adalah untuk memperoleh keterangan dan membangun
komitmen dari pihak yang terkait dan memiliki pengaruh kuat terhadap klien
dalam rangka pengentasan permasalahan klien. Kegiatan konferensi kasus
memiliki fungsi pemahaman dan pengentasan serta tidak menyinggung klien

salah satu atau beberapa masalah yang dihadapi siswa di bawah ini:

1. Masalah belajar
2. Masalah social pribadi
3. Masalah kelanjutan studi dan pemilihan pekerjaan

d. Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah, yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling
untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan dan komitmen bagi
terentaskannya permasalahan peserta didik (klien/konseli) melalui kunjungan
kerumahnya. Kegiatan ini memerlukan kerja sama yang penuh dari orang tua dan
anggota keluarga lainnya.

2|Page
Kegiatan kunjungan rumah, dan juga pemanggilan orang tua ke sekolah,
setidak-tidaknya memiliki tiga tujuan utama, yaitu:
1. Memperoleh data tambahan tentang permasalahan klien (siswa) khususnya
yang bersangkut-paut dengan keadaan rumah, atau orang tua.
2. Menyampaikan kepada orang tua tentang permasalahan anaknya.
3. Membangun komitmen terhadap orang tua terhadap penangan masalah
anaknya.

e. Alih Tangan kasus


Alih tangan kasus merupakan kegiatan untuk untuk memperoleh
penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang dialami klien
dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak lain yang lebih kompeten,
seperti kepada guru mata pelajaran atau konselor, dokter serta ahli lainnya, dengan
Fungsi kegiatan ini adalah pengentasan.

f. Tampilan Kepustakaan
Tampilan kepustakaan yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka
yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan
sosial, kegiatan belajar, dan karir atau jabatan.

C. Kedudukan Kegiatan Pendukung dalam Bimbingan dan Konseling

Kegiatan pendukung pada umumnya tidak selalu ditujukan secara


langsung untuk memecahkan atau mengentaskan masalah klien, namun dari
kegiatan ini diharapkan diperolehnya data dan keterangan lain serta
kelancaran dan keberhasilan kegaiatan layanan terhadap klien (peserta
didik). Kegiatan pendukung ini secara general dilaksanakan tanpa
adanya kontak langsung (Direct Contact) dengan sasaran layanan di
sekolah. Ruang lingkup kegiatan pendukung ini diantaranya adalah:
1. Aplikasi Instrumen
2. Himpunan Data
3. Konferensi Kasus

3|Page
4. Kunjungan Rumah
5. Alih Tangan Kasus

D. Pengertian Aplikasi Instrumentasi

aplikasi instrumentasi adalah kegiatan pendukung bimbingan dan konseling


untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang peserta didik (klien), keterangan
tentang lingkungan peserta didik dan lingkungan yang lebih luas yang dilakukan
dengan menggunakan alat ukur atau instrument tertentu baik tes maupun non tes.

E. Tujuan Penggunaan Aplikasi Instrumentasi

Tujuan aplikasi instrumentasi adalah diperolehnya data hasil pengukuran


terhadap kondisi tertentu klien. Data ini kemudian digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk penyelenggaraan layanan konseling.
a. Tujuan Umum
Diperolehnya data hasil pengukuran terhadap kondisi tertentu klien.
b. Tujuan Khusus
Terkait dengan fungsi-fungsi konseling yang dominan oleh fungsi pemahaman.
Dengan diperolehnya pemahaman, maka dapat diwujudkan fungsi pencegahan
dan pengentasan. Dilain sisi, maka akan diperoleh juga fungsi pengembangan
dan pemeliharaan.

F. Pengenalan Aplikasi Instrumentasi Non Tes

Teknik non tes adalah suatu alat penilaian yang biasanya dipergunakan untuk
mendapatkan informasi tertentu tentang keadaan peserta didik (klien) dengan tidak
menggunakan tes.
Instrument non tes meliputi berbagai prosedur, seperti pengamatan, wawancara,
catatan anekdot, angket, sosiometri, dan inventori yang dibakukan.
Jenis-Jenis Instrumen Non Tes
1. Wawancara
2. Observasi
3. Angket /Kuesioner

4|Page
4. Inventori
5. Sosiometri
6. Biografis / Autobiografi
7. Studi Kasus

G. Pengenalan Buku Panduan Penggunaan Aplikasi AUM PTSDL

AUM seri PTSDL merupakan salah satu alat ungkap masalah yang dapat
mengungkap masalah-masalah belajar dan mutu kegiatan belajar siswa. AUM seri
PTSDL dibentuk dalam 4 format, meliputi:
a. format 1 untuk mahasiswa
b. format 2 untuk siswa SMA
c. format 3 untuk siswa SMP
d. format 4 untuk siswa SD

Adapun tujuan dari AUM PTSDL itu sendiri adalah Mengungkap masalah
siswa dalam belajar serta Mendapatkan gambaran tentang maaslah belajar. Adapun
kegunaan dari AUM PTDSL adalah Membatu konselor dalam menentukan layanan
bimbingan dan konseling khusunya yang berkaitan dengan masalah belajar,
Mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan belajar siswa dan Membantu
peserta didik yang bermasalah dalam menyelesaikan masalah belajarnya.

5|Page
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling dapat diartikan sebagai usaha
untuk mengumpulkan data, keterangan peserta didik (klien), baik itu dilingkungan
keluarga, sekolah, maupun dilingkungan sekitar. Kegiatan pendukung bimbingan dan
konseling ada enam:
1. Aplikasi intrumentasi, gunanya untuk pengumpulan data dan keterangan pesesrta
didik, keterangan tentang lingkungan pesesrta didik (konseli), dan lingkungan yang
lebih luas baik tes maupun nontes.
2. Himpunana data, gunannya untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang
relevan dengan keperluan pengembangan siswa dalam berbagai aspek

6|Page
3. Kunjungan rumah, gunanya untuk memperolah pemahaman dan pengentasan
dengan kunjungan ruamh akan diperoleh berbagai data dan keterangan berbagai hal
yang bersangkutan dengan siswa.
4. Konferensi kasus, gunanya mencari interpretasi yang tepat dan tindakan-tindakan
konkret yang dapat di ambil.
5. Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang
dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial,
kegiatan belajar, dan karir atau jabatan.
6. Alih tangan kasus, bertujuan untuk mendapatkan penangganan yang lebih tepat dan
tuntas dengan jalan memindahkan penangganan kasus dari satu pihak kepada pihak
yang lebih ahli.

Teknik non tes adalah suatu alat penilaian yang biasanya dipergunakan untuk
mendapatkan informasi tertentu tentang keadaan peserta didik (klien) dengan tidak
menggunakan tes.

Jenis-Jenis Instrumen Non Tes: Wawancara, Observasi, Angket /Kuesioner,


Inventori, Sosiometri, Biografis / Autobiografi dan Studi Kasus.

DAFTAR PUSTAKA

Hallen. 2002. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar. Jakarta: Ciputat Pers

Prayitno. 1997. Pelayanan Bimbingan dan Konseling Sekolah Dasar. Jakarta: PT Ikrar Mandiri
Abadi

Prayitno. 2004. Seri Kegiatan Pendukung Konseling Aplikasi Instrumentasi. Padang:FIP

Prayitno, Amti Erman. 2013. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: PT Renika
Cipta

Prayitno. 2014. Pembelajaran Melalui Pelayanan BK disatuan Pendidikan. Jakarta

7|Page
Ridwan. 2008. Penanganan Efektif Bimbingan dan Konseling disekolah. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar

Sukardi Ketut Dewa. 2006. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

http://instrumenbk.blogspot.com/?m=1

8|Page

Anda mungkin juga menyukai