Anda di halaman 1dari 8

TUGAS VISUM BAYANGAN

GANTUNG/JERAT
Disusun untuk
Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik dan Melengkapi Salah Satu Syarat
Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter
Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal

Disusun oleh :
Dina Nihayati 30101507429
Mas Teguh Wijayanto 30101407236
Sekar Ayu Kinanti 30101507558

KEPANITERAAN KLINIK ILMU FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
PERIODE 26 AGUSTUS 2019 – 21 SEPTEMBER 2019
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH JAWA TENGAH
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG
JL. Majapahit No. 140 Semarang, Telp: (024) 6716273

PRO JUSTITIA

VISUM ET REPERTUM
NOMOR : R/3/VER/VII/2019/RUMKIT

Atas permintaan tertulis dari Kepala Kepolisian Kota Besar Semarang Sektor Genuk melalui
suratnya tanggal 03 September 2019 Nomor Polisi: B/01/VII/2019/Reskrim yang ditanda tangani
oleh Teguh Wijayanto, S.H., pangkat Ajun Komisaris Polisi, NRP. 65100123 dan diterima
tanggal 03 September 2019 pukul 13.00 WIB, maka dengan ini saya, dr. Dina Nihayati, Sp.KF
sebagai dokter yang bekerja di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang, menerangkan bahwa pada
tanggal 03 September 2019, pukul 15.00 WIB, di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang telah
dilakukan pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam, yang berdasarkan surat permintaan tersebut
di atas bernama Roby Purba usia 22 tahun, jenis kelamin laki–laki, pekerjaan mahasiswa, alamat
di Jalan Genuk Raya No. 110 RT. 04 RW. 03 Kelurahan Genuk Indah Kecamatan Gebangsari
Kabupaten Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia di rumahnya
diduga kematiannya akibat gantung diri.--------------------------------------------------------------------

HASIL PEMERIKSAAN:-----------------------------------------------------------------------------------
Dari pemeriksaan luar atas tubuh jenazah tersebut di atas ditemukan fakta-fakta sebagai berikut:
A. FAKTA YANG BERKAITAN DENGAN IDENTITAS JENAZAH:
1. Identitas Umum Jenazah:
a. Jenis kelamin: laki-laki.
b. Usia: antara tujuh belas tahun sampai dua puluh lima tahun.
c. Panjang badan: seratus tujuh puluh sentimeter.
d. Berat badan: enam puluh lima kilogram.
e. Warna kulit: putih.
f. Ciri rambut: pendek, lurus, hitam, distribusi merata.
g. Keadaan gizi: status gizi cukup (indeks massa tubuh dua puluh dua koma empat
sembilan kilogram per meter persegi).
2. Identitas Khusus Jenazah:
a. Tato: tidak ada.
b. Jaringan parut: terdapat sebuah jaringan parut di lengan bawah kiri sisi depan, dengan
ujung pertama satu sentimeter di atas pergelangan tangan kiri, ujung kedua dua
sentimeter di atas pergelangan tangan kiri, bentuk menyerupai garis, dengan ukuran
panjang lima sentimeter, lebar nol koma tiga sentimeter, batas tegas, warna lebih
gelap dari jaringan kulit sekitar.-----------------------------------------------------------------
c. Cacat fisik: tidak ada.
d. Pakaian:
· Sebuah kaos lengan pendek, bahan katun, warna putih polos, ukuran “L”, merek
“POLO RALPHLAUREN”.-----------------------------------------------------------------
· Sebuah sarung, bahan katun, warna hijau, motif kotak-kotak garis warna hitam
ukuran “L”, merek “WADIMOR”.
· Sebuah celana dalam, bahan katun, warna merah, ukuran ”L”, merek “GT-MAN”.

e. Penutup jenazah: tidak ada.


f. Perhiasan: tidak ada.
g. Benda disamping jenazah: terdapat sebuah tali tambang, bahan goni, warna cokelat,
diameter satu sentimeter dengan simpul mati tujuh sentimeter dari titik pemotongan
tali. Panjang tali tambang setelah diluruskan dua ratus sentimeter.
B. FAKTA YANG BERKAITAN DENGAN WAKTU TERJADINYA KEMATIAN:
1. Lebam Mayat: pada dahi, puncak hidung, dagu, leher sisi depan, ujung jari tangan dan
kaki, kantung pelir; warna merah keunguan gelap; tidak hilang pada penekanan.
2. Kaku Mayat: kelopak mata, rahang bawah, anggota gerak atas dan bawah; dapat dilawan.

3. Pembusukan: tidak ada.


C. FAKTA DARI PEMERIKSAAN TUBUH BAGIAN LUAR:
1. Permukaan Kulit Tubuh:
a. Kepala:
· Daerah berambut: tidak ada tanda kekerasan.
· Wajah: tampak sembab.
b. Leher: terdapat sebuah jejas jerat di leher, pada sisi depan, dengan titik pusat dua
sentimeter di bawah jakun dan tepat pada garis tengah tubuh, pada sisi kanan dengan
titik pusat delapan sentimeter di bawah lubang telinga kanan dan delapan sentimeter
di kanan garis tengah tubuh, pada sisi kiri dengan titik pusat delapan sentimeter di
bawah lubang telinga kiri dan delapan sentimeter di kiri garis tengah tubuh, pada sisi
belakang tepat pada batas bawah tumbuh rambut, pada kedua sisi samping
mengarah miring ke atas dan berakhir di sisi belakang kepala pada empat
sentimeter di bawah batas bawah tumbuh rambut. Jika jejas samping kanan dan kiri
diluruskan dengan garis khayal maka akan bertemu di tengkuk akan membentuk
sudut tumpul yang posisinya lebih tinggi dari jejas sisi depan, bentuk melingkar tidak
penuh, dengan ukuran panjang dua puluh lima sentimeter, lebar tiga sentimeter,
dalam nol koma satu sentimeter, batas tegas, tepi tidak rata, dasar jejas berupa kulit
ari, warna merah kecoklatan, perabaan kasar dan keras.
b. Bahu: tidak ada tanda kekerasan.
c. Dada: tidak ada tanda kekerasan.
d. Punggung: tidak ada tanda kekerasan.
e. Perut: tidak ada tanda kekerasan.
f. Bokong: tidak ada tanda kekerasan.
g. Dubur:
· Lingkaran dubur: tidak ada tanda kekerasan.
· Liang dubur: terdapat tinja dengan konsistensi lembek warna coklat kekuningan.--
i. Anggota gerak:
· Anggota gerak atas: ujung jari dan jaringan di bawah kuku tampak kebiruan.

· Anggota gerak bawah: ujung jari dan jaringan di bawah kuku tampak kebiruan.

2. Bagian Tubuh Tertentu:


a. Mata:
· Alis mata: warna hitam, tidak ada tanda kekerasan.
· Bulu mata: warna hitam.
· Kelopak mata: tidak ada tanda kekerasan.
· Selaput kelopak mata: terdapat pelebaran pembuluh darah, bintik perdarahan dan
bercak perdarahan pada kedua selaput kelopak mata.
· Selaput bening mata: tidak ada lingkaran penuaan.
· Selaput biji mata: terdapat pelebaran pembuluh darah, bintik perdarahan dan
bercak perdarahan pada kedua selaput biji mata.
· Manik mata: bentuk bundar, diameter lima milimeter, sama antara kanan dan kiri.

· Pelangi mata: warna hitam.


b. Hidung:
· Bentuk hidung: tidak ada kelainan.
· Permukaan kulit hidung: tidak ada tanda kekerasan.
· Lubang hidung: tampak buih warna putih pada kedua lubang hidung, bertambah
banyak saat dada ditekan.
c. Telinga:
· Bentuk telinga: tidak ada kelainan.
· Permukaan kulit telinga: tidak ada tanda kekerasan.
· Lubang telinga: tidak ada tanda kekerasan.
d. Mulut:
· Bibir: warna kebiruan.
· Rongga mulut: tampak buih warna putih pada rongga mulut, bertambah banyak
saat dada ditekan.
Selaput lendir mulut: tampak pelebaran pembuluh darah dan. bintik-bintik
·
perdarahan.
· Lidah: terjulur ke luar, warna kebiruan, tidak ada kekerasan.
· Gigi geligi:
─ rahang atas: lengkap; jumlah enam belas buah gigi; gigi geraham belakang
ketiga kanan dan kiri sudah tumbuh.
─ rahang bawah: lengkap; jumlah enam belas buah gigi; gigi geraham belakang
ketiga kanan sudah tumbuh dan kiri sudah tumbuh.
· Langit-langit mulut: tidak ada tanda kekerasan.
e. Alat Kelamin: laki-laki.
· Rambut kelamin: sudah tumbuh, warna hitam, tidak ada kelainan.
· Pelir: sudah disunat; warna merah keunguan gelap; tampak cairan pada ujung pelir
warna putih keruh.----------------------------------------------------------------------------
· Kantong pelir: terdapat dua buah biji pelir dalam kantong pelir; warna merah
keunguan gelap; tidak ada tanda kekerasan. ----------------------------------------------
3. Tulang-Tulang:-----------------------------------------------------------------------------------------
a. Tulang tengkorak: tidak ada tanda kekerasan.
b. Tulang belakang: tidak ada tanda kekerasan.
c. Tulang dada: tidak ada tanda kekerasan.
d. Tulang punggung: tidak ada tanda kekerasan.
e. Tulang panggul: tidak ada tanda kekerasan.
f. Tulang anggota gerak: tidak ada tanda kekerasan.
D. FAKTA DARI PEMERIKSAAN TUBUH BAGIAN DALAM:
1. Rongga Kepala:
a. Kulit kepala bagian dalam: tidak ada tanda kekerasan.
b. Selaput keras otak: terdapat pelebaran pembuluh darah dan bintik-bintik perdarahan.-
c. Otak besar: warna putih kelabu, berat seribu lima ratus lima puluh gram, panjang
delapan belas sentimeter, lebar sembilan sentimeter, tinggi sembilan koma lima
sentimeter, batas antara daerah abu-abu dan putih tidak jelas, tampak pelebaran
pembuluh darah pada permukaan otak besar, celah antara lekukan otak menyempit,
lekukan otak mendatar, perabaan lunak, pada pengirisan terdapat bintik-bintik
perdarahan.
d. Otak kecil: warna putih kelabu, berat seratus tiga puluh dua gram, panjang tiga belas
sentimeter, lebar tujuh sentimeter, tinggi dua sentimeter, perabaan lunak, tampak
pelebaran pembuluh darah, pada pengirisan terdapat bintik-bintik perdarahan.
e. Batang otak: warna putih kelabu, berat tujuh puluh dua gram, panjang delapan
sentimeter, lebar tiga sentimeter, tinggi satu sentimeter, pada pengirisan terdapat
bintik-bintik perdarahan.
2. Leher Bagian Dalam:
a. Kulit bagian dalam: terdapat resapan darah di kulit bagian dalam sesuai letak jejas
pada kulit leher.
b. Otot leher: terdapat resapan darah di bagian otot leher sesuai letak jejas kulit leher.

c. Kerongkongan: tidak ada tanda kekerasan.


d. Lidah: tidak ada tanda kekerasan.
e. Tenggorokan: terdapat bercak-bercak perdarahan pada tenggorokan bagian dalam,
tampak buih warna putih pada selaput lendir tenggorokan.
3. Rongga Dada:
a. Kulit bagian dalam: tidak ada tanda kekerasan.
b. Dinding rongga dada: tidak ada perlekatan selaput pembungkus paru dengan dinding
rongga dada.
c. Rongga dada: tidak ada tanda kekerasan.
d. Jantung: berat tiga ratus gram, panjang delapan belas sentimeter, lebar tujuh
sentimeter, tinggi sembilan sentimeter, tidak ada kelainan pada permukaan jantung.

·Kandung jantung: terdapat pelebaran pembuluh darah dan bintik-bintik


perdarahan pada permukaan kandung jantung, terdapat cairan kandung jantung
sebanyak dua puluh empat mililiter, warna kuning jernih, perabaan kenyal.
· Jantung kanan: katup antara serambi bilik kanan, terdiri dari tiga katup, ukuran
panjang lingkar katup antara serambi bilik kanan dua belas sentimeter, tebal otot
bilik kanan nol koma delapan sentimeter, ukuran panjang lingkar katup pembuluh
nadi paru lima sentimeter, pada pengirisan tampak darah gelap dan encer.
· Jantung kiri: katup antara serambi bilik kiri terdiri dari dua katup, ukuran panjang
lingkar katup antara serambi kiri sebelas koma dua sentimeter, tebal otot bilik kiri
satu koma tiga sentimeter, ukuran panjang lingkar katup nadi utama tujuh koma
lima sentimeter, pada pengirisan tampak darah gelap dan encer.
e. Paru-Paru:
· Paru kanan: warna merah gelap, berat empat ratus lima puluh gram, panjang dua
puluh dua sentimeter, lebar empat belas sentimeter, tinggi tiga sentimeter, terdiri
dari tiga baga, permukaan rata, terdapat pelebaran pembuluh darah, bintik
perdarahan dan bercak perdarahan pada permukaan paru, perabaan seperti spons,
pada pengirisan terdapat darah gelap dan encer.
· Paru kiri: warna merah gelap, berat tiga ratus delapan puluh lia gram, panjang dua
puluh tiga sentimeter, lebar tiga belas sentimeter, tinggi tiga sentimeter, terdiri dari
dua baga, permukaan rata, terdapat pelebaran pembuluh darah, bintik perdarahan
dan bercak perdarahan pada permukaan paru, perabaan seperti spons, pada
pengirisan terdapat darah gelap dan encer.
4. Rongga Perut:
a. Dinding perut bagian dalam: tidak ada tanda kekerasan.
b. Usus halus: tidak ada tanda kekerasan, tirai usus tampak menutupi sebagian besar
usus, terdapat pelebaran pembuluh darah.
c. Usus besar: tampak pelebaran pembuluh darah.
d. Hati: warna merah gelap, berat seribu empat ratus gram, ukuran panjang dua puluh
enam sentimeter, lebar enam belas sentimeter, tinggi enam koma empat sentimeter,
permukaan licin, perabaan kenyal, pada pengirisan tampak darah warna merah gelap
dan encer.
e. Limpa: warna merah gelap, berat seratus lima puluh dua lima gram, ukuran panjang
sembilan sentimeter, lebar tujuh sentimeter, tinggi nol koma empat sentimeter,
perabaan kenyal, pada pengirisan tampak darah warna merah gelap dan encer.
f. Lambung: warna merah gelap, berat beserta isinya dua ratus enam puluh lima gram,
panjang lengkung besar tiga puluh delapan sentimeter, panjang lengkung kecil dua
puluh dua sentimeter, perabaan kenyal, isi lambung terdapat makanan yang sudah
menjadi bubur halus.
g. Kelenjar liur perut: warna kekuningan, berat seratus dua belas gram, ukuran panjang
dua belas sentimeter, lebar enam sentimeter, tinggi satu koma lima sentimeter,
permukaan tidak ada kelainan, pada pengirisan tampak darah gelap dan encer.
h. Ginjal:
· kanan: warna merah kecoklatan, berat seratus sepuluh gram. ukuran panjang
sebelas sentimeter, lebar enam sentimeter, tinggi dua sentimeter, selaput
pembungkus ginjal mudah dilepaskan, permukaan licin, perabaan kenyal, pada
pengirisan tampak darah lebih gelap dan encer.
· kiri: warna merah kecoklatan, berat seratus gram, ukuran panjang sepuluh
sentimeter, lebar enam sentimeter, tinggi satu koma lima sentimeter, selaput
pembungkus ginjal mudah dilepaskan, permukaan licin, perabaan kenyal, pada
pengirisan tampak darah lebih gelap dan encer.
5. Rongga Panggul:
a. Kandung kemih: berisi lima puluh mililiter air seni, tidak ada tanda kekerasan.

b. Prostat: warna merah kecoklatan, berat dua ratus dua puluh gram, ukuran panjang
tiga koma lima sentimeter, lebar dua sentimeter, tinggi satu koma dua sentimeter,
terdiri dari dua baga, permukaan rata.
E. FAKTA DARI PEMERIKSAAN PENUNJANG:
Untuk menambah fakta-fakta yang diperlukan, maka saya mengambil sampel dari jenazah
untuk pemeriksaan:-----------------------------------------------------------------------------------------
1. Darah: digunakan untuk menentukan golongan darah korban, hasilnya golongan darah
korban adalah AB.
2. Telah diambil sampel jaringan otak besar, otak kecil, batang otak, jantung, dan paru untuk
pemeriksaan histopatologi anatomi untuk mengetahui tanda mati lemas.
3. Telah diambil sampel kulit leher bagian luar, kulit leher bagian dalam, dan otot leher
untuk mengetahui tanda-tanda intravital.
4. Telah diambil sampel hati, ginjal, lambung, otak untuk pemeriksaan toksikologi.-----------
KESIMPULAN------------------------------------------------------------------------------------------------
Dari fakta- fakta yang didapatkan dari pemeriksan luar dan dalam jenazah tersebut dapat saya
simpulkan bahwa telah diperiksa jenazah seorang laki–laki, usia antara tujuh belas tahun sampai
dua puluh lima tahun, golongan darah AB, status gizi cukup. Didapatkan luka akibat kekerasan
tumpul berupa jejas jerat pada leher. Didapatkan tanda-tanda mati lemas. Sebab kematian jejas
pada leher yang menyebabkan penekanan dinding saluran napas bagian atas yang menyebabkan
mati lemas.------------------------------------------------------------------------------------------------------

PENUTUP------------------------------------------------------------------------------------------------------
Demikianlah keterangan tertulis itu saya buat dengan sesungguhnya, dengan mengingat sumpah
sewaktu menerima jabatan sebagai dokter.------------------------------------------------------------------

Semarang, 03 September 2019

dr. Dina Nihayati, Sp.KF

Anda mungkin juga menyukai