0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan9 halaman
Rangkuman dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dilakukan skrining Covid-19 secara masal untuk mengetahui sebaran penularan dan mencegah penularan lebih lanjut.
2. Kegiatan skrining dilaksanakan di Jembatan Timbang Ajibarang dengan menguji 32 pemudik menggunakan tes antigen rapid dan hasilnya semua negatif.
3. Edukasi protokol kesehatan terus digalakkan kepada sel
Rangkuman dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dilakukan skrining Covid-19 secara masal untuk mengetahui sebaran penularan dan mencegah penularan lebih lanjut.
2. Kegiatan skrining dilaksanakan di Jembatan Timbang Ajibarang dengan menguji 32 pemudik menggunakan tes antigen rapid dan hasilnya semua negatif.
3. Edukasi protokol kesehatan terus digalakkan kepada sel
Rangkuman dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dilakukan skrining Covid-19 secara masal untuk mengetahui sebaran penularan dan mencegah penularan lebih lanjut.
2. Kegiatan skrining dilaksanakan di Jembatan Timbang Ajibarang dengan menguji 32 pemudik menggunakan tes antigen rapid dan hasilnya semua negatif.
3. Edukasi protokol kesehatan terus digalakkan kepada sel
PEMERIKSAAN RAPID TEST MASSAL COVID-19 DI JEMBATAN
TIMBANG AJIBARANG TANGGAL 20 Desember 2020
PESERTA HADIR Dinas Pehubungan, Polisi, Tentara, Pemudik
LATAR Penyaringan atau screening Covid-19 adalah langkah penting
BELAKANG dalam mencegah penularan penyakit yang diakibatkan virus corona. Screening merupakan tindakan awal yang dilakukan petugas kesehatan terhadap pasien. Screening Covid-19 dilakukan oleh petugas medis yang berkompeten sesuai dengan pedoman protokol penanganan Covid-19 yang diterbitkan Kementerian Kesehatan. Dalam screening, diperlukan kerja sama dari pasien demi mendapatkan hasil yang valid. Ketidakjujuran dalam pemberian keterangan akan berakibat fatal karena berpotensi menyebarkan virus corona. Melihat pengalaman negara Korea Selatan dalam menekan kasus baru, skrining massal dilakukan semaksimal mungkin untuk seluruh masyarakat. Per tanggal 16 Maret 2020, sebanyak lebih dari 270.000 jiwa telah menjalani tes. Jaga jarak, isolasi mandiri dan melacak tempat- tempat yang telah dikunjungi penderita positif corona juga dilakukan secara bersamaan dengan skrining massal. Langkah-langkah tersebut berdampak positif dengan menurunnya kasus baru dari 909 orang per tanggal 29 Februari menjadi 74 orang di awal bulan Maret. Dri data tersebut dapat disimpulkan bahwa skrining masal menjadi salah satu upaya penting untuk mendeteksi dini kasus positif COVID-19, sehingga penularan oleh orang yang tidak menunjukkan gejala dapat diminimalisir. Satgas Penanganan Covid-19 meminta pemerintah daerah menggalakkan rapid test massal bagi masyarakat yang melakukan perjalanan selama libur panjang, upaya rapid test massal merupakan bentuk perluasan screening untuk mengetahui sebaran penularan Covid- 19. Hal ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid akibat dua libur panjang yang sebelumnya terjadi, yakni libur Idul Fitri pada Mei dan libur Tahun Baru Islam pada Agustus 2020. kasus Satgas mencatat, terjadi kenaikan jumlah kasus harian sebesar 69 persen hingga 93 persen pascalibur Idul Fitri, 22-25 Mei 2020. Kenaikan angka kasus terekam dalam rentang 10-14 hari setelah libur panjang. Lonjakan kasus Covid- 19 kembali terjadi pascalibur panjang Tahun Baru Islam, 20-23 Agustus. Satgas mencatat ada kenaikan kasus harian dan kumulatif mingguan dalam rentang 58 persen sampai 118 persen, dalam rentang waktu 10-14 hari setelah liburan PERMASALAHAN • Tingginya angka kejadian Covid-19 • Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengkikuti ptorokol Kesehatan • Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit menular
PERENCANAAN Libur panjang terbukti berdampak pada kenaikan kasus positif di
DAN PEMILIHAN tingkat nasional. Hal ini dipicu karena terjadi kerumunan di berbagai INTERVENSI lokasi yang dikunjungi masyarakat selama masa liburan serta ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan. Sehingga perlu dilakukan skrining rapid test massal untuk mengetahui sebaran penularan Covid-19 dan mencegah penularan yang lebih meluas
PELAKSANAAN Hari/Tanggal : Senin, 28 Desember 2020
Waktu : Pukul 15.00 wib s/d selesai Tempat : Jembatan Timbang Ajibarang, Desa Pandansari, Kec. Ajibarang, Kab, Banyumas Sasaran : Pemudik Kendaraan Pribadi dan Angkutan Umum Melakukan intervensi dengan melakukan pemeriksaan swab test dengan metode rapid antigen. Pemeriksaan ini dijalankan dengan mengambil sampel dari pangkal hidung. Sebelum prosedur screening Covid-19 dilakukan, pemudik akan diminta menjalani wawancara serta pemeriksaan epidemiologi. Petugas akan menanyakan sejumlah hal yang berkaitan dengan Covid-19
MONITORING - Kegiatan dimulai jam 15.00- 17.00
- Peserta terdiri dari peserta Perangkat desa, TNI, POLRI, Dishub - Kegitan berjalan lancar EVALUASI Kegiatan screening Covid-19 berjalan dengan lancar. Pada kegiatan ini, dilakukan pemeriksaan kepada 32 pemudik. Dari hasil pemeriksaan rapid test antigen yang dilakukan didapatkan keseluruhan 32 hasil negatif. Setiap pemudik yang hasil rapid tes negatif, maka tetap diberikan edukasi melaksanakan protokol kesehatan 3M - PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI UNTUK PEMULASARAN JENAZAH SECARA AMAN DALAM KONTEKS COVID 19 TANGGAL 19 Desember 2020
PESERTA HADIR Peserta Perangkat desa dan warga
LATAR Permasalahan yang dihadapi saat ini dalam pembangunan kesehatan di
BELAKANG Indonesia adalah beban ganda penyakit, yaitu masih banyaknya penyakit infeksi yang harus ditangani, di sisi lain dibarengi meningkatnya Penyakit menular ,merupakan penyakit yang saat ini penjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Panduan interim dirancang bagi para petugas yang menangani jenazah orang yang meninggal akibat COVID-19 baik yang berstatus suspek maupun terkonfirmasi. Panduan ini dapat digunakan oleh pengelola fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas layanan pemulasaraan jenazah, serta pemimpin agama dan otoritas kesehatan masyarakat. Selain itu, dokumen ini memberikan panduan untuk pemulasaraan jenazah dalam konteks COVID-19 dalam situasi pemasukan rendah, menengah, dan tinggi. COVID-19 adalah penyakit pernapasan akut yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 yang berdampak terutama pada paru-paru dan dikaitkan antara lain dengan manifestasi mental dan neurologis. Sebagian besar pasien COVID-19 mengalami demam, batuk, rasa letih, anoreksia, dan sesak napas. (1) Namun, kemungkinan gejala-gejala umum lain mencakup sakit tenggorokan, hidung tersumbat, sakit kepala, diare, mual, dan muntah. Transmisi virus SARS-CoV-2 dapat terjadi melalui kontak langsung, tidak langsung, atau erat dengan sekresi seperti air liur dan sekresi atau droplet (percikan) saluran pernapasan yang dihasilkan oleh orang yang terinfeksi. (2) Transmisi kontak tidak langsung juga dapat terjadi, di mana terjadi kontak melalui fomit. Di fasilitas pelayanan kesehatan, transmisi airborne (melalui udara) SARS- CoV-2 dapat terjadi saat prosedur medis yang menghasilkan aerosol (3); informasi lebih lanjut mengenai penanganan prosedur yang menghasilkan aerosol saat menangani orang yang meninggal dapat dibaca di bagian tentang autopsi. Berdasarkan pengetahuan saat ini tentang gejala-gejala COVID-19 dan moda-moda transmisi utamanya (droplet dan kontak), kemungkinan terjadinya transmisi dalam pemulasaraan jenazah adalah rendah.
PERMASALAHAN • Tingginya angka kejadian penyakit Covid di daerah kalibagor
• Kurangnya kesadaran masyarakat untuk rutin berobat jika terkena penyakit • Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit menular
PERENCANAAN Dilakukan penyuluhan mengenai pola hidup sehat pada masyarakat
DAN PEMILIHAN mengenai pengertian Covid-19, tanda dan gejala, pengobatan INTERVENSI ditekankan pentingnya protokol Kesehatan , dan pencegahan penyakit menular.
PELAKSANAAN - Pelaksanaan dilakukan di masjid
- Kegiatan diikuti oleh masyarakat, dan dokter internsip. - Kegiatan meliputi penyuluhan dengan metode ceramah mengenai pengertian covid-19, tanda dan gejala, - Peserta diberikan photocopy leaflet penyuluhan agar dapat dibaca dan mudah dimengerti -
MONITORING - Kegiatan dimulai jam 09.30-11.00
- Peserta terdiri dari peserta Perangkat desa dan warga - Kegitan berjalan lancar EVALUASI - Sebaiknya penyuluhan dilakukan dengan metode yang lebih menarik misal menggunakan presentasi power point dengan disertai audio visual/ video. - Sebaiknya dilakukan evaluasi pretest – postest terkait materi bukan hanya mengajukan pertanyaan secara lisan. - Sebaiknya dilakukan peragaan satu per satu - Sebaiknya kegiatan dilakukan pada tempat yang nyaman - Diharapkan seluruh tenaga medis yang bertanggung jawab mengenai pelaksanaan program tetap memantau secara berkala kehadiran rutin setiap peserta, karena tidak jarang peserta yang tidak dapat hadir tidak tau apabila dapat kontrol ke BP umum/ Lansia untuk mengambil obat SKRINING DAN DETEKSI DINI COVID-19 BAGI KELOMPOK RESIKO TINGGI DAN KOMORBID DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIBAGOR TANGGAL 25 Januari 2021
PESERTA HADIR Peserta warga reiko tinggi dan memiliki komorbid
LATAR Permasalahan yang dihadapi saat ini dalam pembangunan kesehatan di
BELAKANG Indonesia adalah beban ganda penyakit, yaitu masih banyaknya penyakit infeksi yang harus ditangani, di sisi lain dibarengi meningkatnya Penyakit menular ,merupakan penyakit yang saat ini penjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. COVID-19 adalah penyakit pernapasan akut yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 yang berdampak terutama pada paru-paru dan dikaitkan antara lain dengan manifestasi mental dan neurologis. Sebagian besar pasien COVID-19 mengalami demam, batuk, rasa letih, anoreksia, dan sesak napas. (1) Namun, kemungkinan gejala-gejala umum lain mencakup sakit tenggorokan, hidung tersumbat, sakit kepala, diare, mual, dan muntah. Transmisi virus SARS-CoV-2 dapat terjadi melalui kontak langsung, tidak langsung, atau erat dengan sekresi seperti air liur dan sekresi atau droplet (percikan) saluran pernapasan yang dihasilkan oleh orang yang terinfeksi. (2) Transmisi kontak tidak langsung juga dapat terjadi, di mana terjadi kontak melalui fomit. Di fasilitas pelayanan kesehatan, transmisi airborne (melalui udara) SARS-CoV-2 dapat terjadi saat prosedur medis yang menghasilkan aerosol (3); informasi lebih lanjut mengenai penanganan prosedur yang menghasilkan aerosol saat menangani orang yang meninggal dapat dibaca di bagian tentang autopsi. Berdasarkan pengetahuan saat ini tentang gejala-gejala COVID-19 dan moda-moda transmisi utamanya (droplet dan kontak), kemungkinan terjadinya transmisi dalam pemulasaraan jenazah adalah rendah. Seiring pertambahan usia, tubuh akan mengalami berbagai penurunan akibat proses penuaan, mulai dari menurunnya produksi pigmen warna rambut, produksi hormon, kekenyalan kulit, massa otot, kepadatan tulang, kekuatan gigi, hingga fungsi organ-organ tubuh. Sistem imun sebagai pelindung tubuh pun tidak bekerja sekuat ketika masih muda. Inilah alasan mengapa orang lanjut usia (lansia) rentan terserang berbagai penyakit, termasuk COVID-19 yang disebabkan oleh virus Corona. Selain itu, tidak sedikit lansia yang memiliki penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, asma, atau kanker. Hal ini bisa meningkatkan risiko atau bahaya infeksi virus Corona. Komplikasi yang timbul akibat COVID-19 juga akan lebih parah bila penderitanya sudah memiliki penyakit-penyakit tersebut. Bukan hanya menyebabkan gangguan pada paru-paru, infeksi virus Corona juga bisa menurunkan fungsi organ-organ tubuh lainnya, sehingga kondisi penyakit kronis yang sudah dimiliki penderita akan semakin parah, bahkan sampai mengakibatkan kematian
PERMASALAHAN • Tingginya angka kejadian penyakit Covid di daerah kalibagor
• Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga Kesehatan di masa pandemi • Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit menular
PERENCANAAN Dilakukan penyuluhan mengenai pola hidup sehat pada masyarakat
DAN PEMILIHAN mengenai pengertian Covid-19, tanda dan gejala pentingnya protokol INTERVENSI Kesehatan , dan skrining Covid-19 dengan menggunakan Rapid Antigen dan Swab PCR PELAKSANAAN - Pelaksanaan dilakukan di kantor kelurahan - Kegiatan dikuti oleh masyarakat, dan dokter internsip. - Kegiatan meliputi penyuluhan dengan metode ceramah mengenai pengertian covid-19, tanda dan gejala, - Peserta diberikan photocopy leaflet penyuluhan agar dapat dibaca dan mudah dimengerti - Peserta di lakukan pemeriksaan Rapid antigen dan Swab PCR
MONITORING - Kegiatan dimulai jam 09.00-11.00
- Peserta terdiri dari peserta Perangkat desa dan warga - Kegitan berjalan lancar EVALUASI - Sebaiknya dilakukan peragaan satu per satu - Sebaiknya kegiatan dilakukan pada tempat yang nyaman - Diharapkan seluruh tenaga medis yang bertanggung jawab mengenai pelaksanaan program tetap memantau secara berkala kehadiran rutin setiap peserta, karena tidak jarang peserta yang tidak dapat hadir tidak tau apabila dapat kontrol ke BP umum/ Lansia untuk mengambil obat