1). Jemaat Ahmadiyah merupakan suatu organisasi yang berbadan hukum dan telah
disahkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor
: JA/23/13 tanggal 13 Maret 1953.
2). Ajaran Ahmadiyah dibawa oleh MIRZA GHULAM AHMAD pada tanggal 04 Maret 1889
di Qadian, India dan saat ini organisasi Jemaat Ahmadiyah Internasional berkedudukan
di London - Inggris dan dipimpin oleh HADHRAT MIRZA MASROON AHMAD yang
mendapatkan julukan / gelar HALIFATUL MASIH V, dan memiliki cabang di 190 negara
serta memiliki jemaat yang berjumlah 250 juta orang. Sedangkan di Indonesia sendiri,
organisasi Jemaat Ahmadiyah memiliki 325 cabang organisasi, dengan pusat
kegiatan terbesar berada di Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat.
3). Seiring dengan perjalanan waktu, keberadaan, kegiatan dan eksistensi Jemaat
Ahmadiyah di Indonesia telah mendapatkan reaksi keras dari massa pro Islam, antara
lain berupa pengrusakan / tindakan anarkis terhadap fasilitas Jemaat Ahmadiyah yang
pada akhirnya massa pro Islam menuntut dan meminta kepada Pemerintah Indonesia
untuk membubarkan Jemaat Ahmadiyah, sehubungan adanya ajaran atau faham
Ahmadiyah yang menyimpang dari akidah agama Islam karena mempercayai
HADHRAT MIRZA GHULAM AHMAD sebagai nabi yang terakhir setelah NABI
MUHAMMAD SAW serta terdapat perbedaan yang lain antara lain :
(a) Ahmadiyah Qadyan berkeyakinan bahwa MIRZA GHULAM AHMAD dari India itu
adalah Nabi dan Rasul. Siapa saja yang tidak mempercayainya adalah kafir dan
murtad.
(b) Ahmadiyah Qadyan mempunyai kitab suci sendiri yaitu kitab suci “Tadzkirah”.
Dimana Kitab suci “Tadzkirah” adalah kumpulan “wahyu” yang diturunkan “Tuhan”
kepada “Nabi Mirza Ghulam Ahmad” yang kesuciannya sama dengan Kitab
Suci Al-Qur’an dan kitab-kitab suci yang lain seperti; Taurat, Zabur dan Injil,
karena sama-sama wahyu dari Tuhan, serta Kitab Tadzkirah menggunakan 5
bahasa yaitu Bahasa Arab, bahasa Urdu, Bahasa Parsi, Bahasa Inggris dan
Bahasa Punbaji.
(c) Ahmadiyah memiliki 2 (dua) tempat suci untuk melaksanakan Ibadah Haji yaitu
berada di Mekah dan Madinah, serta meyakini Qadian di Negara India dan
Rabwah di negara Pakistan.
2
(d) Dalam ajaran Ahmadiyah orang yang meninggal dikuburkan disebuah tempat
yang diberi nama istilah ”BAHISTI MAQBARAH” (Taman Ahli Surga) yang
terletak di Qadian Negara India dan Rabwah di Pakistan. Pemakaman ini berupa
kapling yang dijual belikan kepada Jemaatnya, mereka berkeyakinan bahwa
dengan membeli kapling tersebut maka sudah menjadi ahli surga, saat ini komplek
pemakaman sudah ada di beberapa Negara termasuk di Indonesia yang terletak
di Kemang Bogor Jawa Barat.
(e) Orang Ahmadiyah mempunyai perhitungan tanggal, bulan dan tahun sendiri.
Nama-nama bulan Ahmadiyah adalah: 1. Suluh 2. Tabligh 3. Aman 4. Syahadah
5. Hijrah 6. Ihsan 7. Wafa 8. Zuhur 9. Tabuk 10. Ikha’ 11. Nubuwah 12. Fatah.
Sedang tahunnya adalah Hijri Syamsi yang biasa mereka singkat dengan HS.
Kewajiban menggunakan tanggal, bulan, dan tahun Ahmadiyah tersendiri tersebut
di atas adalah perintah khalifah Ahmadiyah yang kedua yaitu: BASYIRUDDIN
MAHMUD AHMAD.
4). Keberadaan kelompok Jemaat Ahmadiyah di Wilayah Kab. Bintan dimulai pada tahun
1998, hal tersebut dibuktikan dengan pembangunan Mesjid Baitul Nawa (pusat kegiatan
Jemaat Ahmadiyah pada saat itu ) yang berlokasi di Kampung Simpangan Ds. Toapaya
Selatan Kec. Toapaya dan saat ini diketuai oleh Sdr. M. SANI, ditambah dengan
dibangunnya Mesjid An Nur (pusat kegiatan Jemaat Ahmadiyah ) yang berlokasi di
Dusun III, Kp. Bombaru Desa Numbing Kec. Bintan Pesisir yang saat ini di pimpin oleh
Sdr. ROJALI, dimana pembangunan mesjid tersebut berasal dari bantuan Organisasi
Jemaat Ahmadiyah Indonesia.
5). Adapun nama – nama Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang berada di wilayah Kab.
Bintan adalah Sbb :
(1) Wilayah Kampung Simpangan Ds. Toapaya Selatan Kec. Toapaya dan saat ini
diketuai oleh Sdr. M. SANI, dengan jumlah Jemaat sbb :
3
ANTI (12 Thn anak Rusli).
EVI ( 9 Thn anak Rusli).
RISKI (5 Thn anak Rusli).
SALINA (1.5 Thn anak Rusli).
(2) Wilayah Dusun III, Kp. Bombaru Desa Numbing Kec. Bintan Pesisir yang saat ini
di pimpin oleh Sdr. ROJALI No.HP : 082170241246, dengan jumlah Jemaat sbb :
Sampai saat ini terdapat kontra di masyarakat Dusun III Ds. Bombaru yang tenggarai oleh kepala
Dusun Sdr. SUPARDI dengan bekerja sama LPI Prov. Kepri yaitu Sdr. UMAR terhadap kegiatan
keagamaan yang dilakukan oleh JAI Ds. Numbing.
5
II. LASKAR PEMBELA ISLAM (LPI) KABUPATEN BINTAN
1). Bahwa Laskar Pembela Islam (LPI) Kab. Bintan merupakan organisi masyarakat yang
mendukung kebijakan dari FPI Pusat maupun FPI Prov. Kepri dimana selaku ulama dan
ketua adalah Sdr. Hajarullah Aswad yang berdomisili di Kota Tg. Pinang, adapun Visi
dan misi dari organisasi FPI adalah penerapan Syariat Islam secara Kaaffah di bawah
naungan Khilaafah Islamiyyah menurut Manhaj Nubuwwah, melalui pelaksanaan
dakwah, penegakan Hisbah dan pengamalan jihad.
2). LPI sendiri di Pimpin/wali oleh Sdr. LA UFA HUZAAIFA dimana kantor sekretarian
berada di Jl. Indunsuri RT.004 RW.001 Kel. Tanjung Uban Timur Kec. Bintan Utara dan
beranggotakan 17 orang dengan struktur organisasi sebagai berikut :
3). Dalam hal ini LPI Kab. Bintan bersama FPI dan LPI Prov. Kepri dibawah Ustad UMAR
kontra terhadap para JAI yang ada di wilayah Kab. Bintan dikarenakan mereka telah
keluar dari ajaran Islam dan Rasullullah SAW.
1). Dengan diberlakukannya PERPU Nomor 2 tahun 2017 mengenai pembubaran Ormas
HTI saya hanya mengikuti aturan yang berlaku di NKRI dan untuk paham – paham
Radikalisme yang saat ini telah menyebar secara Nasional di Indonesia denggan
mengatas namakan agama islam saya menolak terhadap paham tersebut dikarenakan
tidak sesuai dengan ajaran agama Islam itu sendiri, Semenjak diberlakukan PERPU
tersebut para simpatisan HTI baik di Kota Tanjung Pinang maupun di wilayah Kab.
Bintan tidak melakukan aktifitas baik dalam pengajian maupun kegiatan rapat serta
kegiatan social lainnya.
6
2). Di wilayah Kab. Bintan terdapat simpatisan Ormas HTI yang saat ini tidak melakukan
aktifitasnya dalam kegiatan HTI semenjak diberlakukan PERPU Nomor 2 Tahun 2017,
adapun identitas simpatisan tersebut adalah sbb :
(a) SAIFUL, Lakis, 40 Thn, Guru SD 010 Km 23 Kijang Kec. Bintan Timur, Alamat Kp.
Sei Datuk Kelurahan Kijang Kota Kec. Bintan Timur.
(b) Sdr. BURHAN, 40 Thn, swasta, alamat Jl. Korindo Gg. Damai Kel. Sei Lekop Kec.
Bintan Timur.
1). Adapun hasil wawancara dan Pulbaket di lapangan oleh Personil Intelkam Polres
Bintan di peroleh hasil sebagai berikut :
a). Kantor DPC (Dewan Pimpinan Cabang) berada di Jl. Lintas Barat Km.40 RT/RW
01/01 Desa Bangun Mulyo Kec. Ekang Anculai Kab. Bintan yang merupakan
rumah dari sdr. AHMAD KHOLIL.
b). Saat ini Ketua DPC GP ANSOR Kab. Bintan adalah sdr. ZAINAL ARIFIN. S.Sos.I,
berdasarkan Ketetapan Surat Keputusan Pimpinan Pusat GP ANSOR nomor :
790/PP/SK/SK-01/XII/2013 tanggal 18 Desember 2013 dengan massa jabatan
dari Tahun 2013 s/d 2017.
c). Saat ini jumlah Personil / anggota Gerakan Pemuda Ansor yang tersebar setiap
Kecamatan di wilayah Kab. Bintan terdapat kurang lebih 100 orang.
d). Adapun susunan Pengurus DPC GP ANSOR Kab. Bintan berdasarkan ketetapan
surat Keputusan Pimpinan Pusat GP ANSOR nomor : 790/PP/SK/SK-01/XII/2013
tanggal 18 Desember 2013 dengan massa jabatan dari Tahun 2013 s/d 2017,
adalah sbb :
A. PENGURUS HARIAN
7
b). Sekretaris : AHMAD KHOLIL
Wakil Sekretaris : HARDIANSYAH
Wakil Sekretaris : MHD. AFRIZON S, S.Fii.I
Wakil Sekretaris : RUBA’I, S.Pd.SD
Wakil Sekretaris : MUKHAMAD ROFIK
Wakil Sekretaris : SUPARMAN
Wakil Sekretaris : DANI ISKANDAR
Wakil Sekretaris : RIKKY ROMANSYAH, S.Pd.I
Wakil Sekretaris : AGUS SUNANTO
B. DEWAN PENASEHAT
Ketua : H. ANSAR AHMAD, SE,MM
Anggota : 1. Drs. H. DALMASRI SYAM, MM
2. BASUNI SYAFI’I
3. SUPRIYONO
4. JUPRIYANTO
5. MAHSUN ASFARI, SH
2). Berikut Tujuan dan Visi serta Misi yang dimiliki oleh organisasi GP ANSOR Kab. Bintan
adalah sbb :
(b) VISI
1). Revitialisasi Nilai dan Tradisi.
2). Penguatan Sistem Kaderisasi.
3). Pemberdayaan Potensi Kader.
4). Kemandirian Organisasi
8
(c) MISI
1). Internalisasi Nilai ASWAJA dan Sifatur Rasul dalam Gerakan GP. Ansor.
2). Membangun Disiplin Organisasi dan Kadersasi bebasis Profesi.
3). Menjadi sentrum lalulintas informasi dan peluang usaha antar kader dengan
stakeholder.
4). Mempercepat kemandirian ekonomi kader dan organisasi.
3). Bahwa didalam kegiatan Organisasi Kepemudaan Ansor tersebut tidak pernah
membahas permasalahan dasar negara, aksi radikal atau permasalahan lainnya yang
berhubungan dengan politik, dan semata-mata hanya membahas kegiatan pengajian
yang bersumber dari Al Quran dan Hadis Nabi.
4). Sampai saat ini tidak ditemukan adanya ajaran / paham Radikal dan anti Pancasila dan
masih mengakui bahwa Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia.
V. Dari hasil koordinasi dengan pihak Lapas bahwa Pada tanggal 17 April 2018 telah
dipindahkan seorang napi teroris kelompok Majalengka dari Rutan Mako Brimob Kelapa Dua
ke Rutan Tanjung Pinang Batu 18 Kabupaten Bintan. Keberadaan napi teroris tersebut baru
dilaporkan oleh pihak Lapas Tanjungpinang pada hari Senin tanggal 14 Mei 2018. Adapun
identitas dari napi teroris tersebut adalah sebagai berikut :
9
Tanggal ekspirasi akhir : 31/05/2021
1/3 Masa hukuman : 31/05/2018
1/2 Masa hukuman : 02/03/2019
2/3 Masa hukuman : 02/12/2019
Sisa Pidana : 3 Tahun , 0 bulan, 18 hari
Risalah Kejadian Perkara : Terorisme
(4) PUTUSAN PN :
No Putusan : 416/PID. SUS/2017/PN. JKT. TIM
Tanggal Putusan : 27/092017
Lama Pidana : 4 Tahun 6 Bulan
10