40
41
Selain itu normalitas data juga dapat dilihat dari hasil uji Komogorov-Smirnov Test,
seperti terlihat pada table dibawah ini:
Tabel 4.1
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X1 X2 Y
N 36 36 36
Mean 17.9683 2.6381 2.8753
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 2.54157 .79638 1.03069
Absolute .094 .164 .093
Most Extreme Differences Positive .094 .164 .093
Negative -.075 -.090 -.076
Kolmogorov-Smirnov Z .566 .986 .559
Asymp. Sig. (2-tailed) .906 .285 .914
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Output SPSS (2019)
43
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa tolerance CAR, dan NPL adalah : 0,994
dan 0,994 dengan VIF sebesar 1,006 dan 1,006. Hasil ini menunjukkan tidak terjadi
multikolinieritas karena tolerance dari seluruh variabel adalah lebih besar dari 0,1
(> 0,1) dan VIF dari seluruh variabel adalah dibawah 5 (<5).
Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa dw sebesar 1.969 sementara dari tabel statistik
durbin-watson dengan α=5% dan k=2 (jumlah variabel bebas) dengan n=36
diperoleh dl=1,5144 dan du=1,6518 maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
a. dl ≤ dw ≤ du
b. 1,3537 ≤ 1,569 ≤ 1,5872
c. Keputusan berada pada area no decision, artinya tidak terdapat autokorelasi.
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai R square sebesar 0,481 dan adjusted R
square sebesar 0,450. Hal ini berarti 48,1 % ROA dipengaruhi oleh CAR dan NPL.
Sedangkan sisanya (100% - 48,1 % = 51,9%) dijelaskan oleh faktor-faktor rasio
keuangan lainnya.
46
Diperoleh persamaan regresi linier berganda (dapat dilihat pada tabel 4.4) sebagai
berikut:
Y = 4,788 + 0,026 CAR – 0,900 NPL + e
Keterangan :
Y = Return on Asset
CAR = Capital Adequacy ratio
NPL = Non Performing Loan
e = Kesalahan Pengganggu (Standard error)
Interpretasi model:
a. Konstanta bernilai 4,788. Hal ini menunjukkan bahwa jika tidak ada
pengaruh variabel bebas yaitu CAR, dan NPL, , maka nilai ROA adalah
sebesar 4,788.
b. Variabel CAR bernilai 0,026. Hal ini menunjukkan bahwa jika CAR
bertambah sebesar 1% maka ROA mengalami perubahan sebesar 0,026. Hal
ini dapat dikatakan bahwa CAR memiliki pengaruh pada ROA dan cukup
47
signifikan.
c. Variabel NPL bernilai – 0,900. Hal ini menunjukkan bahwa jika NPL
bertambah sebesar 1% maka ROA mengalami penurunan sebesar 0,900. Hal
ini dapat dikatakan bahwa NPL memiliki pengaruh pada ROA namun tidak
signifikan.
Dari intrepetasi model diatas dapat dijelaskan bahwa hal ini dapat dikatakan bahwa
CAR dan NPL memiliki pengaruh pada ROA namun tidak signifikan pada kasus
Perbankan BUMN. Hal tersebut dimungkinkan karena bank tidak menekankan
kapitalisasi asetnya hanya sekedar dari bunga bank, dan juga dimungkinkan NPL
kecil pengaruhnya karena kecilnya angka NPL yang terjadi, dimana para kreditor
bank sudah memahami prinsip-prinsip dengan baik yang mana hal tersebut
mendorong mereka untuk menjalankan kewajiban mereka dengan baik.
Total 37.181 35
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2019)
Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa: H1 diterima, karena Fhitung > Ftabel
(15,290 > 2,87) dan karena memiliki nilai sig. F < α (0,000 < 0,05), artinya
terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel bebas
49
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan
pada bab IV, dapat diambil kesimpulan bahwa pada Perbankan BUMN
Indonesia:
1. Berdasarkan tujuan penelitian ini maka dapat diketahui bahwa rasio CAR
berpengaruh terhadap ROA pada Perbankan BUMN dengan nilai sebesar
0,026 basis poin. Hal ini menunjukkan bahwa jika CAR bertambah sebesar
1% maka ROA mengalami perubahan sebesar 0,026. Pada uji t diperoleh
keputusan bahwa Capital Adequacy Ratio memiliki hubungan yang positif
terhadap Return on Asset artinya bahwa semakin besar Capital Adequacy Ratio
maka akan semakin besar Return on Asset, demikian sebaliknya.
2. Berdasarkan tujuan penelitian ini maka dapat diketahui bahwa rasio NPL
berpengaruh terhadap ROA pada Perbankan BUMN dengan nilai - 0,900 basis
poin. Hal ini menunjukkan bahwa jika NPL bertambah sebesar 1% maka
ROA mengalami penurunan sebesar 0,900. Pada uji t diperoleh keputusan
bahwa Non Performing Loan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
Return on Asset. Hasil penelitian diperoleh nilai Non Performing Loan
bertanda negatif (- 0,900), artinya bahwa Non Performing Loan berbanding
terbalik dengan Return on Asset. Semakin Tinggi Non Performing Loan maka
Return on Asset juga akan semakin rendah.
3. Pada uji F diperoleh keputusan bahwa Capital Adequacy Ratio, dan Non
Peforming Loan memiliki pengaruh yang signifikan secara bersama-sama
terhadap Return on Asset pada Perbankan BUMN dengan besaran pengaruh
sebesar 4,788.
51
52
5.2. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini dapat penulis
implikasikan hasil penelitiannya adalah sebagai berikut:
a. Hendaknya bank meningkatkan rasio kecukupan modal atau biasa yang disebut
dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) untuk mendorong terjadinya
peningkatan Return On Asset (ROA), yang mana hal tersebut diharapkan oleh
para pemegang saham/investor.
b. Untuk tetap menjaga tingkat Return On Asset (ROA) yang baik, maka bank
harus menjaga agar Non Performing Loan (NPL) selalu rendah.
5.3. Saran
Penelitian dengan topik seperti ini memang sudah banyak dan sering sekali
dilakukan. Namun belum ada kesamaan hasil penelitian yang dapat dijadikan
sebagai acuan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian dengan topik yang sama
namun dengan beberapa saran sebagai berikut :
a. Memperbanyak variabel bebas yang akan diteliti agar penelitian semakin
berkembang dan menghasilkan sebuah teori baru. Misalnya variabel bebas
seperti Rasio Likuiditas, Kualitas Aktiva Produktif (KAP), Financing to
Deposit Ratio (FDR) dan Operational Effeciency Ratio (OFR)
b. Menambah jumlah sampel dengan memperpanjang periode pengamatan agar
data berdistribusi normal.
c. Menambah perusahaan yang diteliti sehingga penelitian akan semakin
akurat karena mencakup perusahaan dalam jumlah besar sehingga hasil
penelitian dapat mewakili keseluruhan perusahaan perbankan.