Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH MATEMATIKA EKONOMI

PENERAPAN MATEMATIKA DALAM EKONOMI

KELOMPOK 3 : Yulia Amanah (7172210018)


Sisi Al Fulaillah (7172210015)

Nurfhatin Haidyah (7173510054)

Rizki Ramadhani Azhari (7173510059)

Suindrey Balqis (7173510067)

Mata Kuliah : MATEMATIKA EKONOMI


Kelas : Managemen-A

SKS/Semester/T.A :3 (3 x 50) / ganjil (1) / 2017/2018

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAGEMEN UNIVERSITAS NEGRI MEDAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.Guna memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Matematika
Ekonomi yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang lingkungan dan
budaya organisasi.
Makalah ini disusun untuk dijadikan pembelajaran ilmu Matematika
Rangkaian-rangkaian materi ini yang diharapkan dapat membantu para pembaca
dapat mengerti tentang fungsi penerapan matematika dalam ekonomi. Kami juga
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi kami dan juga
pembacanya.
Demikian hasil makalah yang kami buat yang berbentuk makalah ini. Kami
berharap tulisan ini bisa menambah ilmu pengetahuan kita .
Kami sadar, bahwa dalam makalah ini banyak sekali kekurangan dan
kelemahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
diharapkan demi perbaikan yang semestinya pada makalah ini sangat kami
harapkan pada semua pihak yang berkenan memperhatikan isi dan penulisannya.
Kami berharap mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi para pembaca
yang membutuhkannya.

Hormat Kami

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. 2
DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3
BAB II ..................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 4
1. Fungsi Permintaan ........................................................................................ 4
2. Fungsi Penawaran ........................................................................................ 8
3. Keseimbangan Pasar .................................................................................... 9
4. Keseimbangan Pasar Dua Macam Produk ................................................. 10
5. Pengaruh Pajak Dan Subsidi Pada Keseimbangan Pasar ........................... 13
6. Fungsi Konsumsi Dan Tabungan ............................................................... 20
BAB III .................................................................................................................. 22
PENUTUP ............................................................................................................. 22

3
BAB II
PEMBAHASAN

Penerapan Fungsi Linier

Fungsi linier adalah suatu fungsi yang sangat sering digunakan oleh para
ahli ekonomi dan bisnis dalam menganalisa dan memecahkan masalah-masalah
ekonomi. Hal ini dikarenakan bahwa kebanyakan masalah ekonomi dan bisnis
dapat disederhanakan atau diterjemahkan ke dalam model yang berbentuk linier.
Beberapa penerapan fungsi linier dalam bidang ekonomi dan bisnis adalah:

a. Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar

b. Keseimbangan Pasar Dua Macam Produk

c. Pengaruh Pajak dan Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar.

d. Fungsi biaya, fungsi pendapatan dan analisis Pulang Pokok (BEP=Break Even
Point)

e. Fungsi Konsumsi dan Tabungan

f. Model Penentuan Pendapatan Nasional

1. Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang
diminta oleh konsumen dengan harga produk. Di dalam teori ekonomi dijelaskan
bahwa jika harga naik maka jumlah barang yang diminta turun, demikian juga
sebaliknya bahwa jika harga turun maka jumlah barang yang diminta naik, sehingga
grafik fungsi permintaan mempunyai slope

4
negatif (miring ke kiri)

P
a/b

b Q
Notasi fungsi permintaan akan barang x adalah:

Qx = f (Px)

Qx = a – b Px

Atau

Px =a/b – 1/b Qx

dimana: Qx = Jumlah produk x yang diminta

Px = Harga produk x a dan b = parameter


Contoh: fungsi ermintaan P = 15 – Q

P
15

15 Q

Pada umumnya para ahli ekonomi (ekonom) berasumsi bahwa jumlah


produk yang akan diminta atau dibeli oleh konsumen selama dan periode waktu
tertentu tergantung pada 5 variabel utama . yaitu :

1. Harga barang itu sendiri


2. Pendapatan konsumen
3. Harga barang lain yang saling berhubungan
4. Harga barang yang diharapkan pada periode waktu mendatang
5. Selera konsumen
6. belanjaa untuk iklan

5
Secara matematis fungsi permintaan ditulis menjadi:

Qdx,t=f(Px,t,Py,t,Yt,Pex,t+1,At)

dimana:

Qdx,t = Jumlah produk X yang dibeli oleh konsumen dalam periode t

Px,t = Harga produk X dalam periode t

Py,t = Harga produk yang saling berhubungan dalamp priode t

Py,t =Pendapatan konsumen dalam periode t

Pex,t+1 = Harga produk X yang diharapkan dalam periode mendatang t+1

St = Selera dari konsumen pada periode t

At = Belanja periklanan pada periode t

Dalam teori ekonomi hubungan fungsional antara variabel jumlah produk yang
diminta oleh konsumen dengan kelima variabel bebas (hal-hal lain dianggap
konstan) adalah sebagaiberikut:

1. Qdx,t mempunyai hubungan yang negatif dengan Px,t

2. Qdx,tmempunyai hubungan positif atau negatif dengan Py,t

3. Qdx,t mempunyai hubungan positif atau negatif dengan Py,t

4. Qdx,t mempunyai hubungan yang positif dengan Pex,t+1

5. Qdx,tmempunyai hubungan yang positif dengan St

6. Qdx,t mempunyai hubungan yang positif dengan At

Dari keenam variabel bebas di atas.variabel harga produk itu sendiri yang
dianggap paling penting sehingga digunakan sebagai variabel bebas.Sedangkan
sisanya akelima Variabel bebas lainnya dianggap konstan.Dengan demikian,
penulisan fungsi permintaan ini dapat ditulis kembali secara lebih sederhana
menjadi:

Qx=f(Px)

6
Bila fungsi permintaan ditranformasikan kedalam bentuk persamaan linier,maka
bentuk umumnya adalah,

Qx = a+b Px

dimana:

Qx = jumlah barang X yang diminta

Px =Harga produk X

a dan b=Paramater

contoh :

Suatu produk jika harganya Rp.100 akan terjual 10 unit dan bila harga turun
menjadi Rp.75 maka akan terjual 20 unit.tentukanlah fungsi permintaan dan
gambarkan grafiknya :

𝑄−𝑄1 𝑄2−𝑄1
=
𝑃−𝑃1 𝑃2−𝑃1

𝑄−10 20−10
=
𝑃−100 75−100

10 2
(Q=10)= (P-100)(Q=10)=40- P
−25 5

7
2. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang
ditawarkan oleh produsen untuk dijual dengan variabel-variabel lain yang
memengaruhinya pada suatu periode tertentu. Variabel-variabel lain yang sangat
memengaruhi jumlah yang ditawarkan oleh produsen menurut ahli ekonomi ada 5
variabel utama, yaitu:

1. Harga produk tersebut


2. Tingkat teknologi yang tersedia
3. Harga dari faktor-faktor produksi (input) yang digunakan
4. Harga produk lain yang berhubungan dalam produksi
5. Harapan para produsen terhadap harga produk tersebut dimasa datang

Secara matematis, hubungan fungsional antara jumlah produk yang ditawarkan


oleh produsen dengan kelima variabel bebas yang memengaruhinya dapat
ditulis sebagai berikut:

Qsx,t= f (Px,t , Tt , Pf,t , PR,t , Pex,t+1)

di mana

Qsx,t = jumlah produk X yang ditawarkan oleh produsen dalam periode t

Px,t = arga produk X dalam periode t

Tt = Teknologi yang tersedia dalam periode t

Pf,t = harga faktor-faktor produksi dalam periode n

PR,t = harga produk lain yang berhubungan dalam periode

Pex,t+1 = harapan produsen terhadap harga produk dalam periode t + 1

Dalam teori ekonomi hubungan fungsional antra variabel jumlah produk yang
ditawarkan oleh produsen dengan kelima variabel bebas (hal-hal lain dianggap
konstan) adalah sebagai berikut:

1. Qsx,t mempunyai hubungan yang positif dengan Px,t

8
2. Qsx,t mempunyai hubungan yang positif dengan Tt

3. Qsx,t mempunyai hubungan yang negatif dengan Pf,t


4. Qsx,t mempunyai hubungan yang positif dengan PR,t
5. Qsx,t mempunyai hubungan yang negatif dengan Pex,t+1

3. Keseimbangan Pasar
Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan
(equilibrium) apabila jumlah barang yang diminta di pasar tersebut sama dengan
jumlah barang yang ditawarkan.

Secara matematik dan grafik ditunjukan oleh kesamaan:

Qd = Qs atau Pd = Ps

yaitu perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran.

P
Qs
E
Pe

Qd

Qe Q

Contoh :

Fungsi Permintaan ; Q = 15 – P Fungsi Penawaran ; Q = - 6 + 2P Ditanyakan : Pe


dan Qe ?

Jawab : keseimbangan pasar; Qd = Qs

15 – P = - 6 + 2P 21 = 3P,

P = 7 Q = 15 – P = 15 – 7 = 8

9
4. Keseimbangan Pasar Dua Macam Produk
Di pasar terkadang permintaan suatu barang dipengaruhi oleh permintaan
barang. Ini bisa terjadi pada dua macam produk atau lebih yang berhubungan secara
substitusi (produk pengganti) atau secara komplementer (produk pelengkap).
Produk substitusi misalnya: beras dengan gandum, minyak tanah dengan gas elpiji,
dan lain-lain. Sedangkan produk komplementer misalnya: teh dengan gula, semen
dengan pasir, dan lain sebagainya. Dalam pembahasan ini dibatasi interaksi dua
macam produk saja.

Secara matematis fungsi permintaan dan fungsi penawaran produk yang


beinteraksi mempunyai dua variabel bebas. Kedua variabel bebas yang
mempengaruhi jumlah jumlah yang diminta dan jumlah yang ditawarkan adalah (1)
harga produk itu sendiri, dan (2) harga produk lain yang saling berhubungan.

Notasi fungsi permintaan menjadi:

Qdx =a0 −a1Px +a2Py

Qdy =b0 +b1Px −b2Py


Sedangkan fungsi penawarannya:

Qsx =−m0 +m1Px +m2Py

Qsy =−n0 +n1Px +n2Py


Dimana:

10
Qdx = Jumlah yang diminta dari produk X

Qdy = Jumlah yang diminta dari produk Y

Qsx = Jumlah yang ditawarkan dari produk X

Qsy = Jumlah yang ditawarkan dari produk Y

Px = Harga produk X
Py = Harga produk Y

a0, b0, m0, dan n0 adalah konstanta.

Syarat keseimbangan pasar dicapai jika:

Qsx = Qdx dan Qsy = Qdy

Contoh:

Diketahui fungsi permintaan dan fungsi penawaran dari dua macam produk yang
mempunyai hubungan substitusi sebagai berikut:

Qdx =5−2Px +Py

Qdy =6+Px −Py

Dan

Qsx =−5+4Px −Py

Qsy =−4−

Px +3Py

Carilah harga dan jumlah keseimbangan pasar !

Penyelesaian:

Syarat keseimbangan pasar:

Qsx = Qdx

11
− 5 + 4Px −Py = 5 − 2Px +Py

4Px + 2Px −Py −Py = 5 + 5

6Px − 2Py = 10..................(1)

Qsy = Qdy

− 4 −Px + 3Py = 6 +Px −Py

−Px −Px +3Py +Py = 6 + 4

− 2Px + 4Py =10..................(2)

Dari (1) dan (2) didapat:

6Px − 2Py = 10..........(2x) ⇒12Px − 4Py = 20

− 2Px + 4Py =10......(1x) ⇒− 2Px + 4Py =10 +

10Px + 0 = 30

Px = 3

Px = 3 ⇒ 6(3) − 2Py =10

− 2Py =10 −18

Py = 4

Px = 3 Px =3

〉 ⇒ Q = 5 − 2(3) + 4 〉 ⇒Q =6+3−4

Py = 4 x Py = 4 y

Qx = 3 Qy = 5
Jadi nilai Qx=3; Qy=5; Px=3 dan Py=4

12
5. Pengaruh Pajak Dan Subsidi Pada Keseimbangan Pasar

Adanya pajak yang dikenakan pemerintah atas penjualan suatu barang akan
menyebabkan produsen menaikkan harga jual barang tersebut sebesar tarif pajak
per unit (t), sehingga fungsi penawarannya akan berubah yang pada akhirnya
keseimbangan pasar akan berubah pula.

a. Pengaruh Pajak Terhadap Keseimbangan Pasar


Pengenaan pajak atau pemberian subsidi atas suatu barang yang diproduksi/dijual
akan mempengaruhi keseimbangan pasar barang tersebut, mempengaruhi harga
keseimbangan dan jumlah keseimbangan.Pajak yang dikenakan atas penjualan
suatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut naik. Setelah dikenakan
pajak, maka produsen akan mengalihkan sebagian beban pajak tersebut kepada
konsumen, yaitu dengan menawarkan harga jual yang lebih tinggi. Akibatnya harga
keseimbangan yang tercipta di pasar menjadi lebih tinggi daripada harga
keseimbangan sebelum pajak, sedangkan jumlah keseimbangan menjadi lebih
sedikit.Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan
kurva penawaran bergeser ke atas, dengan penggal yang lebih besar (lebih tinggi)
pada sumbu harga. Jika sebelum pajak persamaan penawarannya P = a + bQ, maka
sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ + t. Dengan kurva penawaran yang lebih
tinggi (cateris paribus), titik keseimbangan akan bergeser menjadi lebih tinggi.

Contoh:

Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q,


sedangkan penawaranannya P = 3 + 0.5 Q. Terhadap barang tersebut dikenakan
pajak sebesar 3 perunit. Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan
sebelum pajak dan berapa pula jumlah keseimbangan sesudah pajak ?

Jawab:
Sebelum pajak Pe = 7 dan Qe = 8 (contoh di atas). Sesudah pajak, harga jual yang
ditawarkan oleh produsen menjadi lebih tinggi. Persamaan penawaran berubah
dan kurva bergeser ke atas.

13
Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0.5 Q
Penawaran sesudah pajak : P = 3 + 0.5 Q + 3
P = 6 + 0.5 Q Q = -12 + 2 P
Sedangkan persamaan permintaan tetap :
Q = 15 – P
Keseimbangan pasar : Qd = Qs
15 – P = -12 + 2P
27 = 3P
P=9
Q = 15 – P
Q = 15 – 9
Q =6

Jadi, sesudah pajak : Pe’ = 9 dan Qe’ = 6

b. Pengaruh Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar

Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak, dan sering disebut
pajak negatif. Pengaruh terhadap pajakjuga berkebalikan dengan keseimbangan
akibat pajak. Subsidi juga dapat bersifat spesifik dan juga proposional.Pengaruh
Subsidi. Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan barang menyebabkan
harga jual barang tersebut menjadi lebih rendah. Dampaknya harga keseimbangan
yang tercipta di pasar lebih rendah daripada harga keseimbangan sebelum atau
tanpa subsidi,dan jumlah keseimbangannya menjadi lebih banyak.

Dengan subsidi spesifik sebesar s kurva penawaran bergeser sejajar ke


bawah, dengan penggal yang lebih rendah( lebih kecil ) pada sumbu harga. Jika
sebelum subsidi persamaan penawaran P = a + bQ, maka sesudah subsidi akan
menjadi P’ = a + b Q – s = ( a – s ) + b Q. Karena kurva penawaran lebih rendah,
cateris paribus, maka titik keseimbangan akan menjadi lebih rendah.

Contoh:

14
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q,
sedangkan penawaraannya P = 3 + 0.5 Q. Pemerintah memberikan subsidi sebesar
1.5 terhadap barang yang diproduksi. Berapa harga keseimbangan dan jumlahnya
tanpa dan dengan subsidi.

Jawab:
Tanpa subsidi, Pe = 7 dan Qe = 8 (pada contoh kasus di atas
Dengan subsidi , harga jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih rendah,
persamaan penawaran berubah dan kurvanya turun.

Penawaran tanpa subsidi : P = 3 + 0.5 Q


Penawaran dengan subsidi : P = 3 + 0.5 Q – 1.5
P = 1.5 + 0.5 Q Q = -3 + 2 P

Keseimbangan pasar setelah ada subsidi:


Qd = Qs
15 – P = -3 + 2P
18 = 3 P
P=6

Q = 15 – P
Q = 15 – 6

Q= 9

Jadi, dengan adanya subsidi : Pe’ = 6 dan Qe’ = 9

Fungsi Biaya Tetap (Fixed Cost /Fc)

Biaya tetap (FC) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran
volume kegiatan tertentu. Dengan kata lain biaya yang jumlahnya tetap meskipun
volume kegiatan (produksi) berubah-ubah. Contoh biaya tetap adalah: biaya untuk
membayar pakar kimia makanan, biaya sewa tempat penjualan, dan biaya
penyusutan alat-alat produksi. Jika digambarkan dalam diagram cartesius dimana

15
sumbu tegak adalah jumlah biaya (Rp) dan sumbu mendatar adalah volume
produksi (Q) maka garis biaya tetap (FC) berupa garis lurus horisontal.

A Rp FC = Fixed Cost

Dari gambar di atas terlihat bahwa jika perusahaan tidak berproduksi akan tetap
menanggung biaya sebesar A rupiah.

Fungsi Biaya Variabel (Variable Cost / Vc)

Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding


dengan perubahan volume kegiatan. Semakin banyak barang yang diproduksi,
biaya variabel akan meningkat sebanding dengan peningkatan jumlah produksi.
Contoh biaya variabel adalah: biaya bahan baku, biaya bahan pembungkus
(kemasan) dan label. Jika digambarkan dalam diagram cartesius maka garis biaya
variabel (VC) berupa garis lurus ke kanan atas (kemiringan / gradien positif).

16
Fungsi Biaya Total (Total Cost /Tc)

Biaya total adalah hasil dari penjumlahan biaya tetap dengan biaya variabel,
atau dengan persamaan matematis sebagai: TC = FC +Total VC atau TC = FC

C VC = Variable Cost

+VC.Q. Jika digambarkan dalam diagram cartesius maka garis biaya total (TC),
merupakan gabungan dari garis biaya tetap (FC) dengan garis total biaya variabel
(TVC) yaitu berupa garis lurus ke kanan atas (kemiringan positif) dengan titik awal
tidak pada titik (0,0) tetapi dimulai dari biaya tetap.

P TC

TVC

FC

17
Pendapatan (Total Revenue /Tr)

Pendapat adalah jumlah keseluruhan hasil yang diterima dari penjualan


produk, yaitu harga jual per unit (P) dikalikan dengan kuantitas penjualan (Q), atau
dengan pendekatan matematis sebagai TR = PxQ. Jika digambarkan dalam diagram
cartesius maka garis pendapatan (TR) berupa garis lurus ke kanan atas (kemiringan
/ gradien positif).

R
TR= Total Revenue

Analisis Impas (Bep=Break Even Point Analysis)

Break even, atau impas, atau pulang pokok adalah suatu keadaanperusahaan
yang pendapatannya sama dengan jumlah total biayanya, dengan kata lain
perusahaan tidak memperoleh laba tetapi juga tidak menderita rugi atau laba rugi
sama dengan nol. Untuk menentukan titik impas dapat dilakukan dengan
menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan grafik dan matematis. Pendekatan
grafik diperoleh dengan mencari titik potong antara grafik penerimaan total (TC)
dengan grafik biaya total (TC) sebagai berikut:

18
P
TR
TC
Laba
BEP
PBEP

Rugi FC

QBEP Q

Pendekatan Matematis

Perhitungan analisa impas (Break Even) didasarkan oleh persamaan matematis

sebagai berikut:

Pendapatan = Total Biaya

TR = TC

TR = FC + TVC

P X Q = FC + (VC X Q)

Keterangan:

TR = Total Revenue (Pendapatan Total)

TC = Total Cost (Biaya Total)

FC = Fixed Cost (Biaya Tetap)

VC = Variable Cost (Biaya Variabel) per unit


Q = Quantity (jumlah produk penjualan)

P = Price (Harga jual barang) per unit

19
6. Fungsi Konsumsi Dan Tabungan
Diperkenalkan pertama kalinya oleh John M. Keynes. Fungsi konsumsi
mempunyai beberapa asumsi, yaitu:

1. Terdapat sejumlah konsumsi mutlak tertentu untuk mempertahankan hidup


walaupun tidak mempunyai pendapatan.

2. Konsumsi berhubungan dengan pendapatan yang siap dibelanjakan.


(C=f(Yd))

3. Jika pendapatan yang siap dibelanjakan meningkat, maka konsumsi juga


akan meningkat walaupun dalam jumlah yang lebih sedikit.

4. Proporsi kenaikan pendapatan yang siap dibelanjakan untuk konsumsi


adalah konstan.

(MPC=Marginal Propensity to Consume ⇒ konstan)

Berdasarkan asumsi tersebut persamaan fungsi konsumsi adalah : C = a + bY

Dimana: C = Konsumsi

Y = Pendapatan yang siap dibelanjakan

a = Konsumsi mutlak

b = Kecenderungan konsumsi marginal (MPC)

Fungsi tabungan dapat diperoleh dengan mensubstitusikan persamaan di atas dalam


persamaan pendapatan: Y=C+S sehingga menghasilkan:

Y = ( a + bY ) + S

S = Y – ( a + bY )

S = -a + (1-b) Y

Dimana: S = Tabungan

-a = Tabungan negatif bila pendapatan sama dengan nol.

(1-b) = Kecendrungan menabung marginal (MPS) ⇒ MPS+MPC=1

20
21
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi linear adalah salah satu
cara untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi yang bersangkutan dengan dunia
bisnis. Dengan menggunakan persamaan linear atau pertidak samaan linear yang
mempunyai banyak cara penyelesaian agar memperoleh hasilnya kita harus
menganalisis dan memperhatikan contoh-contoh agar kita memperoleh hasil yang
maksimal atau optimal.

Ada beberapa penerapan matematika ekonmi dalam menyelesaikan


masalah dalam kehidupan antara lain: fungsi linier untuk permintaan,
penawaran,dan keseimbangan pasar.

22
Daftar Pustaka

Bintang Kalangi Josep.2015.Matematika Ekonomi dan Bisnis.Jakarta:Salemba


Empat

23

Anda mungkin juga menyukai