Penerapan Fungsi Linier Makalah
Penerapan Fungsi Linier Makalah
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAGEMEN UNIVERSITAS NEGRI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.Guna memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Matematika
Ekonomi yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang lingkungan dan
budaya organisasi.
Makalah ini disusun untuk dijadikan pembelajaran ilmu Matematika
Rangkaian-rangkaian materi ini yang diharapkan dapat membantu para pembaca
dapat mengerti tentang fungsi penerapan matematika dalam ekonomi. Kami juga
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi kami dan juga
pembacanya.
Demikian hasil makalah yang kami buat yang berbentuk makalah ini. Kami
berharap tulisan ini bisa menambah ilmu pengetahuan kita .
Kami sadar, bahwa dalam makalah ini banyak sekali kekurangan dan
kelemahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
diharapkan demi perbaikan yang semestinya pada makalah ini sangat kami
harapkan pada semua pihak yang berkenan memperhatikan isi dan penulisannya.
Kami berharap mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi para pembaca
yang membutuhkannya.
Hormat Kami
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. 2
DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3
BAB II ..................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 4
1. Fungsi Permintaan ........................................................................................ 4
2. Fungsi Penawaran ........................................................................................ 8
3. Keseimbangan Pasar .................................................................................... 9
4. Keseimbangan Pasar Dua Macam Produk ................................................. 10
5. Pengaruh Pajak Dan Subsidi Pada Keseimbangan Pasar ........................... 13
6. Fungsi Konsumsi Dan Tabungan ............................................................... 20
BAB III .................................................................................................................. 22
PENUTUP ............................................................................................................. 22
3
BAB II
PEMBAHASAN
Fungsi linier adalah suatu fungsi yang sangat sering digunakan oleh para
ahli ekonomi dan bisnis dalam menganalisa dan memecahkan masalah-masalah
ekonomi. Hal ini dikarenakan bahwa kebanyakan masalah ekonomi dan bisnis
dapat disederhanakan atau diterjemahkan ke dalam model yang berbentuk linier.
Beberapa penerapan fungsi linier dalam bidang ekonomi dan bisnis adalah:
d. Fungsi biaya, fungsi pendapatan dan analisis Pulang Pokok (BEP=Break Even
Point)
1. Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang
diminta oleh konsumen dengan harga produk. Di dalam teori ekonomi dijelaskan
bahwa jika harga naik maka jumlah barang yang diminta turun, demikian juga
sebaliknya bahwa jika harga turun maka jumlah barang yang diminta naik, sehingga
grafik fungsi permintaan mempunyai slope
4
negatif (miring ke kiri)
P
a/b
b Q
Notasi fungsi permintaan akan barang x adalah:
Qx = f (Px)
Qx = a – b Px
Atau
Px =a/b – 1/b Qx
P
15
15 Q
5
Secara matematis fungsi permintaan ditulis menjadi:
Qdx,t=f(Px,t,Py,t,Yt,Pex,t+1,At)
dimana:
Dalam teori ekonomi hubungan fungsional antara variabel jumlah produk yang
diminta oleh konsumen dengan kelima variabel bebas (hal-hal lain dianggap
konstan) adalah sebagaiberikut:
Dari keenam variabel bebas di atas.variabel harga produk itu sendiri yang
dianggap paling penting sehingga digunakan sebagai variabel bebas.Sedangkan
sisanya akelima Variabel bebas lainnya dianggap konstan.Dengan demikian,
penulisan fungsi permintaan ini dapat ditulis kembali secara lebih sederhana
menjadi:
Qx=f(Px)
6
Bila fungsi permintaan ditranformasikan kedalam bentuk persamaan linier,maka
bentuk umumnya adalah,
Qx = a+b Px
dimana:
Px =Harga produk X
a dan b=Paramater
contoh :
Suatu produk jika harganya Rp.100 akan terjual 10 unit dan bila harga turun
menjadi Rp.75 maka akan terjual 20 unit.tentukanlah fungsi permintaan dan
gambarkan grafiknya :
𝑄−𝑄1 𝑄2−𝑄1
=
𝑃−𝑃1 𝑃2−𝑃1
𝑄−10 20−10
=
𝑃−100 75−100
10 2
(Q=10)= (P-100)(Q=10)=40- P
−25 5
7
2. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang
ditawarkan oleh produsen untuk dijual dengan variabel-variabel lain yang
memengaruhinya pada suatu periode tertentu. Variabel-variabel lain yang sangat
memengaruhi jumlah yang ditawarkan oleh produsen menurut ahli ekonomi ada 5
variabel utama, yaitu:
di mana
Dalam teori ekonomi hubungan fungsional antra variabel jumlah produk yang
ditawarkan oleh produsen dengan kelima variabel bebas (hal-hal lain dianggap
konstan) adalah sebagai berikut:
8
2. Qsx,t mempunyai hubungan yang positif dengan Tt
3. Keseimbangan Pasar
Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan
(equilibrium) apabila jumlah barang yang diminta di pasar tersebut sama dengan
jumlah barang yang ditawarkan.
Qd = Qs atau Pd = Ps
P
Qs
E
Pe
Qd
Qe Q
Contoh :
15 – P = - 6 + 2P 21 = 3P,
P = 7 Q = 15 – P = 15 – 7 = 8
9
4. Keseimbangan Pasar Dua Macam Produk
Di pasar terkadang permintaan suatu barang dipengaruhi oleh permintaan
barang. Ini bisa terjadi pada dua macam produk atau lebih yang berhubungan secara
substitusi (produk pengganti) atau secara komplementer (produk pelengkap).
Produk substitusi misalnya: beras dengan gandum, minyak tanah dengan gas elpiji,
dan lain-lain. Sedangkan produk komplementer misalnya: teh dengan gula, semen
dengan pasir, dan lain sebagainya. Dalam pembahasan ini dibatasi interaksi dua
macam produk saja.
10
Qdx = Jumlah yang diminta dari produk X
Px = Harga produk X
Py = Harga produk Y
Contoh:
Diketahui fungsi permintaan dan fungsi penawaran dari dua macam produk yang
mempunyai hubungan substitusi sebagai berikut:
Dan
Qsy =−4−
Px +3Py
Penyelesaian:
Qsx = Qdx
11
− 5 + 4Px −Py = 5 − 2Px +Py
Qsy = Qdy
10Px + 0 = 30
Px = 3
Py = 4
Px = 3 Px =3
〉 ⇒ Q = 5 − 2(3) + 4 〉 ⇒Q =6+3−4
Py = 4 x Py = 4 y
Qx = 3 Qy = 5
Jadi nilai Qx=3; Qy=5; Px=3 dan Py=4
12
5. Pengaruh Pajak Dan Subsidi Pada Keseimbangan Pasar
Adanya pajak yang dikenakan pemerintah atas penjualan suatu barang akan
menyebabkan produsen menaikkan harga jual barang tersebut sebesar tarif pajak
per unit (t), sehingga fungsi penawarannya akan berubah yang pada akhirnya
keseimbangan pasar akan berubah pula.
Contoh:
Jawab:
Sebelum pajak Pe = 7 dan Qe = 8 (contoh di atas). Sesudah pajak, harga jual yang
ditawarkan oleh produsen menjadi lebih tinggi. Persamaan penawaran berubah
dan kurva bergeser ke atas.
13
Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0.5 Q
Penawaran sesudah pajak : P = 3 + 0.5 Q + 3
P = 6 + 0.5 Q Q = -12 + 2 P
Sedangkan persamaan permintaan tetap :
Q = 15 – P
Keseimbangan pasar : Qd = Qs
15 – P = -12 + 2P
27 = 3P
P=9
Q = 15 – P
Q = 15 – 9
Q =6
Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak, dan sering disebut
pajak negatif. Pengaruh terhadap pajakjuga berkebalikan dengan keseimbangan
akibat pajak. Subsidi juga dapat bersifat spesifik dan juga proposional.Pengaruh
Subsidi. Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan barang menyebabkan
harga jual barang tersebut menjadi lebih rendah. Dampaknya harga keseimbangan
yang tercipta di pasar lebih rendah daripada harga keseimbangan sebelum atau
tanpa subsidi,dan jumlah keseimbangannya menjadi lebih banyak.
Contoh:
14
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q,
sedangkan penawaraannya P = 3 + 0.5 Q. Pemerintah memberikan subsidi sebesar
1.5 terhadap barang yang diproduksi. Berapa harga keseimbangan dan jumlahnya
tanpa dan dengan subsidi.
Jawab:
Tanpa subsidi, Pe = 7 dan Qe = 8 (pada contoh kasus di atas
Dengan subsidi , harga jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih rendah,
persamaan penawaran berubah dan kurvanya turun.
Q = 15 – P
Q = 15 – 6
Q= 9
Biaya tetap (FC) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran
volume kegiatan tertentu. Dengan kata lain biaya yang jumlahnya tetap meskipun
volume kegiatan (produksi) berubah-ubah. Contoh biaya tetap adalah: biaya untuk
membayar pakar kimia makanan, biaya sewa tempat penjualan, dan biaya
penyusutan alat-alat produksi. Jika digambarkan dalam diagram cartesius dimana
15
sumbu tegak adalah jumlah biaya (Rp) dan sumbu mendatar adalah volume
produksi (Q) maka garis biaya tetap (FC) berupa garis lurus horisontal.
A Rp FC = Fixed Cost
Dari gambar di atas terlihat bahwa jika perusahaan tidak berproduksi akan tetap
menanggung biaya sebesar A rupiah.
16
Fungsi Biaya Total (Total Cost /Tc)
Biaya total adalah hasil dari penjumlahan biaya tetap dengan biaya variabel,
atau dengan persamaan matematis sebagai: TC = FC +Total VC atau TC = FC
C VC = Variable Cost
+VC.Q. Jika digambarkan dalam diagram cartesius maka garis biaya total (TC),
merupakan gabungan dari garis biaya tetap (FC) dengan garis total biaya variabel
(TVC) yaitu berupa garis lurus ke kanan atas (kemiringan positif) dengan titik awal
tidak pada titik (0,0) tetapi dimulai dari biaya tetap.
P TC
TVC
FC
17
Pendapatan (Total Revenue /Tr)
R
TR= Total Revenue
Break even, atau impas, atau pulang pokok adalah suatu keadaanperusahaan
yang pendapatannya sama dengan jumlah total biayanya, dengan kata lain
perusahaan tidak memperoleh laba tetapi juga tidak menderita rugi atau laba rugi
sama dengan nol. Untuk menentukan titik impas dapat dilakukan dengan
menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan grafik dan matematis. Pendekatan
grafik diperoleh dengan mencari titik potong antara grafik penerimaan total (TC)
dengan grafik biaya total (TC) sebagai berikut:
18
P
TR
TC
Laba
BEP
PBEP
Rugi FC
QBEP Q
Pendekatan Matematis
sebagai berikut:
TR = TC
TR = FC + TVC
P X Q = FC + (VC X Q)
Keterangan:
19
6. Fungsi Konsumsi Dan Tabungan
Diperkenalkan pertama kalinya oleh John M. Keynes. Fungsi konsumsi
mempunyai beberapa asumsi, yaitu:
Dimana: C = Konsumsi
a = Konsumsi mutlak
Y = ( a + bY ) + S
S = Y – ( a + bY )
S = -a + (1-b) Y
Dimana: S = Tabungan
20
21
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi linear adalah salah satu
cara untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi yang bersangkutan dengan dunia
bisnis. Dengan menggunakan persamaan linear atau pertidak samaan linear yang
mempunyai banyak cara penyelesaian agar memperoleh hasilnya kita harus
menganalisis dan memperhatikan contoh-contoh agar kita memperoleh hasil yang
maksimal atau optimal.
22
Daftar Pustaka
23