Anda di halaman 1dari 14

RKP

KUMUH
PERKOTAAN

BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Persoalan permukiman merupakan masalah yang serius karena
dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya kantong-kantong kemiskinan
yang fatal dan kemudian menyebabkan lahirnya berbagai persoalan sosial di
luar kontrol atau kemampuan pemerintah kota untuk menangani dan
mengawasinya. Permukiman kumuh merupakan salah satu masalah sosial di
Indonesia yang tidak mudah untuk diatasi. Beragam upaya dan program
dilakukan untuk mengatasinya, namun masih saja banyak kita jumpai
permukiman masyarakat miskin di hampir setiap sudut kota yang disertai
dengan ketidaktertiban dalam hidup bermasyarakat di perkotaan. Misalnya
yaitu, pendirian rumah maupun kios dagang secara liar di lahan-lahan pinggir
jalan sehingga mengganggu ketertiban lalu lintas yang akhirnya
menimbulkan kemacetan jalanan kota. Masyarakat miskin di perkotaan itu
unik dengan berbagai problematika sosialnya sehingga perlu mengupas akar
masalah dan merumuskan solusi terbaik bagi kesejahteraan mereka. Dapat
dijelaskan bahwa bukanlah kemauan mereka untuk menjadi sumber masalah
bagi kota namun karena faktor-faktor ketidakberdayaanlah yang membuat
mereka terpaksa menjadi ancaman bagi eksistensi kota yang
mensejahterahkan.
Perumahan kumuh dapat mengakibatkan berbagai dampak. Dampak
sosial, dimana sebagian masyarakat kumuh adalah masyarakat
berpenghasilan rendah dengan kemampuan ekonomi menengah ke bawah
dianggap sebagai sumber ketidakteraturan dan ketidakpatuhan terhadap
norma-norma sosial. Daerah ini sering dipandang potensial menimbulkan

I-1 LAPORAN BULANAN TAHAP 4


RKP
KUMUH
PERKOTAAN

banyak masalah perkotaan, karena dapat merupakan sumber timbulnya


berbagai perilaku menyimpang, seperti kejahatan, dan sumber penyakit
sosial lainnya.
Dampak langsung dari adanya permukiman kumuh dalam hal
keruangan yaitu adanya penurunan kualitas lingkungan fisik maupun sosial
permukiman yang berakibat semakin rendahnya mutu lingkungan sebagai
tempat tinggal. Seperti halnya lingkungan permukiman kumuh yang ada di
kabupaten Pinrang dan Bulukumba memperlihatkan kondisi kualitas
lingkungan yang semakin menurun, secara umum hal ini dapat diamati
berdasarkan hal sebagai berikut: (1) Fasilitas umum yang kondisinya dari
tahun ke tahun semakin berkurang atau bahkan sudah tidak memadai lagi;
(2) Sanitasi lingkungan yang semakin menurun, hal ini dicerminkan dengan
tingginya wabah penyakit serta tingginya frekwensi wabah penyakit yang
terjadi, umumnya adalah DB (demam berdarah), diare, dart penyakit kulit;
(3) Sifat extended family (keluarga besar) pada sebagian besar pemukim
permukiman kumuh mengakibatkan dampak pada pemanfaatan ruang yang
sangat semrawut di dalam rumah, untuk menampung penambahan jumlah
anggota keluarga maka dibuat penambahan-penambahan ruang serta
bangunan yang asal jadi, akibatnya kondisi rumah secara fisik semakin
terlihat acak-acakan.
Penduduk di permukiman kumuh tersebut memiliki persamaan,
terutama dari segi latar belakang sosial ekonomi-pendidikan yang rendah,
keahlian terbatas dan kemampuan adaptasi lingkungan yang kurang
memadai. Kondisi kualitas kehidupan yang serba marjinal ini ternyata
mengakibatkan semakin banyaknya penyimpangan perilaku penduduk
penghuninya. Hal ini dapat diketahui dari tatacara kehidupan sehari-hari,
seperti mengemis, berjudi, mencopet dan melakukan berbagai jenis
penipuan. Terjadinya perilaku menyimpang ini karena sulitnya mencari atau
menciptakan pekerjaan sendiri dengan keahlian dan kemampuan yang
terbatas, selain itu juga karena menerima kenyataan bahwa impian yang
I-2 LAPORAN BULANAN TAHAP 4
RKP
KUMUH
PERKOTAAN

mereka harapkan mengenai kehidupan di kota tidak sesuai dan ternyata


tidak dapat memperbaiki kehidupan mereka.
Penyusunan RKP Kabupaten Pinrang dan Bulukumba, disesuaikan
dengan kondisi dan karakteristik serta kebutuhan masyarakat yang mendiami
kawasan permukiman kumuh perkotaan Kabupaten Pinrang dan Bulukumba
untuk segera mendapatkan penanganan baik dari segi fisik, sosial, ekonomi
dll. Kawasan permukiman kumuh yang perlu mendapat prioritas penanganan
di Kabupaten Pinrang dan Bulukumba, adalah mengacu pada RTRW, hasil
studi SPPIP/RP2KP, RP4D, dan RPKPP yang telah dilaksanakan serta
SK. Bupati Kabupaten Pinrang dan Bulukumba terhadap keberadaan lokasi
kawasan permukiman kumuh perkotaan.

B.MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN PEKERJAAN


1. Maksud
Kegiatan Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman (RKP-KP)
Kumuh Perkotaan Kabupaten Pinrang dan Bulukumba di fokuskan untuk
menghasilkan suatu dokumen rencana penyelenggaraan pembangunan
kawasan permukiman perkotaan sebagai bagian dari peningkatan kualitas
lingkungan permukiman kawasan permukiman kumuh perkotaan yang
diselenggarakan sebagai aksi sinergitas antar pemangku kepentingan dan
pendampingan terhadap pemerintah Kabupaten Pinrang dan Bulukumba
secara berkelanjutan. Secara Teknis operasional maksud Penyusunan
Rencana Kawasan Permukiman (RKP-KP) Kumuh Perkotaan Kabupaten
Pinrang dan Bulukumba dimaksudkan untuk :
a. Tersedianya masukan teknis dari kegiatan Penyusunan Rencana Kawasan
Permukiman (RKP-KP) Kumuh Perkotaan Kabupaten Pinrang dan
Bulukumba.
b. Penegasan lokasi kawasan yang perlu untuk segera ditangani dan
diprioritaskan sesuai dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Pinrang dan
Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan dan sesuai arahan SPPIP/RP2KP,

I-3 LAPORAN BULANAN TAHAP 4


RKP
KUMUH
PERKOTAAN

RTRW dan RP4D Kabupaten Pinrang dan Bulukumba yang telah


ditetapkan.
c. Penyambung lanjut (Bridging Tool) dari SPPIP/RP2KP, RTRW, dan RP4D
kaitannya dengan rencana kawasan permukiman kumuh di Kabupaten
Pinrang dan Bulukumba.
d. Kegiatan penjabaran lingkup tumpang tindih (Grey Area) antara produk
perancangan kota makro dengan perancangan kota secara terinci menuju
kerancangan mikro, khususnya pada kawasan permukiman kumuh
sebagai lokasi sasaran yang telah ditetapkan.
e. Penjabaran dan perwujudan secara kongkrit kebijakan dan program
pembangunan kawasan permukiman kumuh sebagaimana yang digariskan
dalam SPPIP/RP2KP, RTRW dan RP4D Kabupaten Pinrang dan Bulukumba
yang telah ditetapkan.
f. Arahan Pokok untuk penempatan aktivitas dan penataan infrastruktur
keciptakaryaan antara lain; jaringan jalan, jaringan utilitas, pola
landsekap, unsur-unsur penunjang kawasan permukiman kumuh sebelum
rancangan arsitektur, DED, dan kerekayasaan (engineering) diwujudkan.
2. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan Penyusunan Rencana
Kawasan Permukiman (RKP-KP) Kumuh Perkotaan Kabupaten Pinrang dan
Bulukumba, adalah sebagai berikut :
a. Terwujudnya peningkatan kapasitas pemangku kepentingan Kabupaten
Pinrang dan Bulukumba dalam penyusunan RKP-KP sebagai dokumen
acuan dalam pembangunan kawasan permukiman kumuh perkotaan di
Kabupaten Pinrang dan Bulukumba.
b. Terwujudnya interaksi dan keterlibatan masyarakat dalam proses Rencana
Kawasan Permukiman kumuh melalui community participatory approach
(CPA) dan community action plan (CAP).

I-4 LAPORAN BULANAN TAHAP 4


RKP
KUMUH
PERKOTAAN

c. Terindentifikasinya kawasan permukiman kumuh dan program strategis


pada kawasan permukiman kumuh (berdasarkan hasil SPPIP/RP2KP dan
RP4D).
d. Tersedianya instrumen penanganan persoalan pembangunan yang bersifat
operasional pada kawasan permukiman kumuh yang dapat diacu oleh
seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Pinrang dan Bulukumba.
e. Tersusunnya rencana detail desain pembangunan kawasan permukiman
kumuh untuk penanganan tahun pertama dan tahun berikutnya
(2015-2019).
f. Menyiapkan rumusan program rencana kawasan permukiman kumuh
untuk segera ditangani secara bersama.
g. Merumuskan penanganan kawasan permukiman kumuh beserta besaran
investasi yang akan digunakan dan dimanfaatkan.
h. Peningkatan vitalitas ekonomi lingkungan kawasan permukiman kumuh
melalui penyiapan infrastruktur kawasan yang lebih memadai kualitasnya
sesuai strategi penanganan yang akan dilakukan berdasarkan periode
waktu yang akan ditetapkan.
3. Sasaran Pekerjaan
Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan Penyusunan
Rencana Kawasan Permukiman (RKP-KP) Kumuh Perkotaan Kabupaten
Pinrang dan Bulukumba, adalah sebagai berikut :
a. Tersedianya Dokumen Perencanaan Kawasan Kumuh Perkotaan sebagai
acuan pelaksanaan penanganan kawasan kumuh perkotaan bagi seluruh
pelaku (stakeholders) pelaksanaan penyelenggaraan penanganan kawasan
permukiman kumuh perkotaan yang menyeluruh, tuntas, dan
berkelanjutan (konsep delivery system).
b. Tersedianya strategi penanganan kumuh secara spatial dan tipologi
kawasan, indikasi program dan kegiatan penanganan kawasan kumuh
perkotaan oleh seluruh pelaku, dan nota kesepakatan bersama bagi

I-5 LAPORAN BULANAN TAHAP 4


RKP
KUMUH
PERKOTAAN

seluruh pelaku dalam pengendalian pembangunan bersama selama jangka


waktu berjalan (2015-2019).
c. Tersedianya Rencana Kegiatan Aksi Komunitas (community action plan)
sebagai bentuk perkuatan kapasitas Pemerintah Kabupaten Pinrang dan
Bulukumba dan kelompok masyarakat (komunitas
masyarakat/BKM/KSM/CBO’s) untuk dapat lebih aktif terlibat dalam
menangani permukiman kumuh di lingkungannya.
d. Tersedianya Dokumen Rencana Aksi (Action Plan) yang mengacu pada
RP2KP dan RP4D, Peta Perencanaan skala 1:1000 dan 1:5000,
Dokumentasi Visual dan Visualisasi 3 dimensi Dokumen Perencanaan,
serta DED rencana penanganan kumuh kegiatan tahun pertama (1:200,
1:100, 1:50)
e. Tersusunnya Rencana Kawasan Permukiman Kumuh (RKP-KP) Kabupaten
Pinrang dan Bulukumba sebagai bagian dari upaya peningkatan fungsi dan
peningkatan vitalitas kawasan permukiman, yang dilakukan bersama
masyarakat dan semua stakeholder, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
setempat dengan memperhatikan keserasian dengan alam sekitarnya.
f. Tersusunnya program investasi pembangunan sesuai hasil Rencana
Kawasan Permukiman (RKP-KP) Kumuh Perkotaan Kabupaten Pinrang dan
Bulukumba, yang telah disetujui semua pihak yang terkait dan sebagai
bagian upaya peningkatan kualitas ruang dengan menyertakan
masyarakat sebagai bagian integral dari upaya pembangunan kawasan
permukiman.
g. Menata kawasan permukiman kumuh untuk mengarahkan jalannya
pembangunan sejak dini;
h. Menata Kawasan permukiman kumuh untuk mewujudkan pemanfaatan
ruang secara efektif, efisien, dan tepat guna sesuai arahan SPPIP/RP2KP,
RTRW dan RP4D Kabupaten Pinrang dan Bulukumba;

I-6 LAPORAN BULANAN TAHAP 4


RKP
KUMUH
PERKOTAAN

i. Tersedianya instrumen penanganan persoalan pembangunan pada


kawasan permukiman Kumuh berbasis kawasan yang dapat diacu oleh
seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Pinrang dan Bulukumba;
j. Tersedianya rencana aksi program penanganan yang bersifat strategis dan
berdampak pada penyelesaian pembangunan yang lebih luas, dan
k. Tersedianya acuan bagi Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam
mengoptimalkan investasi pembangunan permukiman dan infrastruktur
keciptakaryaan yang dapat mendukung dan mempercepat penanganan
persoalan pembangunan kawasan permukiman kumuh perkotaan di
Kabupaten Pinrang dan Bulukumba.

C.PROSES PELAKSANAAN RKP-KP KABUPATEN PINRANG


DAN BULUKUMBA
Pelaksanaan kegiatan RKP-KP Kabupaten Pinrang dan Bulukumba
akan mencakup beberapa unsur kegiatan yang akan dilaksanakan antara Tim
Pokjanis dan Tim Konsultan pendamping. Proses penyusunan Laporan
Bulanan RKP-KP Kabupaten Pinrang dan Bulukumba disesuaikan menurut
proses, capaian progres kegiatan penyusunan setiap bulannya, sebagai
berikut :
1. Sosialisasi Pelaksanaan Penyusunan RKP-KP Kabupaten Pinrang
dan Bulukumba

Sosialisasi pelaksanaan pekerjaan penyusunan RKP-KP Kabupaten


Pinrang dan Bulukumba pada dasarnya dilaksanakan dalam rangka
menyatukan persepsi, pandangan dan pemahaman mengenai substansi
pekerjaan yang akan dilaksanakan. Sosialisasi pelaksanaan pekerjaan
penyusunan RKP-KP Kabupaten Pinrang dan Bulukumba telah dilaksanakan
dan berlangsung pada tanggal 30 Juni-2 Juli tahun 2015 di Hotel GRAND
ROYAL PANGHEGAR Kota Bandung Jawa Barat. Adapun capaian kumulatif
terkait dengan pelaksanaan kegiatan sosialisasi tersebut sebesar 100%
berdasarkan bobot penilaian bulan berjalan atau 3,12%.

I-7 LAPORAN BULANAN TAHAP 4


RKP
KUMUH
PERKOTAAN

2. Konsolidasi Tingkat Provinsi Pelaksanaan Penyusunan RKP-KP


Kabupaten Pinrang dan Bulukumba
Kegiatan konsolidasi tingkat provinsi dilaksanakan untuk menyatukan
pendapat, menyusun rencana kerja dan jadwal pelaksanaan kegiatan untuk
disepakati. Selain kegiatan konsultasi yang terbangun tersebut diatas, pihak
konsultan juga melakukan kegiatan konsultasi secara internal dengan
anggota tim konsultan pendamping pada kegiatan RKP-KP Kabupaten
Pinrang dan Bulukumba. Kegiatan konsultasi tetap terjalin hingga akhir
pelaksanaan kegiatan, sedangkan konsolidasi tingkat provinsi telah
terlaksana pada tanggal 9-10 Juli 2015 bertempat di Hotel Grand Imawan
Kota Makassar. Capaian progres untuk pekerjaan konsultasi tingkat provinsi
10,58%.
3. Penyusunan RKP-KP Kabupaten Pinrang dan Bulukumba
a. Pelaksanaan Pendataan
Pelaksanaan pendataan merupakan tahap pengambilan data dan
informasi, baik yang bersifat data/informasi sekunder maupun primer.
Pendataan pada dasarnya dilakukan dalam rangka untuk mendapatkan
gambaran awal terkait pelaksanaan kegiatan, sebagai berikut:
 Hasil-hasil penyusunan perencanaan pembangunan (Development Plan),
yang terdiri atas RPJPD, RPJMD, RPIJM, dan strategis sektoral terkait.
 Hasil-hasil penyusunan perencanaan penataan ruang (Spatial Plan), yang
terdiri atas RTRW dan beberap produk spatial plan lainnya.
Data-data sekunder yang diusahakan pada bulan September 2015
digunakan dalam penyusunan Draft Laporan Akhir dan Laporan Akhir
pelaksanaan RKP-KP Kabupaten Pinrang dan Bulukumba.
b. Tahap Pengambilan Data
Pengambilan data merupakan rangkaian secara terstruktur untuk
memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan
penyusunan RKP-KP Kabupaten Pinrang dan Bulukumba. Dalam kaitannya
dengan tahap pengambilan data yang telah dilaksanakan hingga bulan
September 2015 adalah kajian analisis untuk kegiatan perencanaan.

I-8 LAPORAN BULANAN TAHAP 4


RKP
KUMUH
PERKOTAAN

c. Evaluasi Hasil Pendataan


Evaluasi hasil pendataan merupakan langkah kegiatan yang akan
dilakukan untuk ditindaklanjuti ke dalam tahap penyusunan RKP-KP
Kabupaten Pinrang dan Bulukumba. Lokasi-lokasi kawasan permukiman
kumuh perkotaan dalam penyusunan RKP-KP dan berdasarkan
data/informasi yang telah diperoleh akan dianalisis, dibuatkan DED serta 3D
kawasan. Kegiatan evaluasi hasil pendataan dalam rangka penyusunan
RKP-KP Kabupaten Pinrang dan Bulukumba pada bulan September 2015
telah dilakukan. Capaian progres secara keseluruhan sebesar 7,09%.
d. Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan koordinasi yang telah dilakukan hingga akhir bulan
September 2015 merupakan koordinasi menyangkut rencana pelaksanaan
kegiatan FGD dan Survei Teknis Pembuatan DED Kawasan Prioritas 1.
Koordinasi kegiatan telah terjalin pada semua pihak.
e. Konsultasi Pelaksanaan
Kegiatan konsultansi pelaksanaan yang telah terjalin hingga bulan
September 2015 oleh konsultan adalah konsultasi dengan pihak satker
Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan Sulawesi
Selatan, KMP, Tim Teknis Provinsi dan Tim Pokjanis. Kegiatan konsultasi ini,
disamping menjalin hubungan komunikasi, juga berfungsi sebagai kegiatan
yang bersifat koordinatif.
Selain kegiatan konsultasi yang terbangun tersebut diatas, pihak
konsultan juga melakukan kegiatan konsultasi secara internal dengan
anggota tim konsultan untuk kegiatan RKP-KP Kabupaten Pinrang dan
Bulukumba. Hal ini dimaksudkan untuk saling memberikan informasi atau
masukan-masukan yang dapat dilakukan secara efektif dan efisien serta
memiliki keterkaitan sangat penting untuk tersusunnya laporan RKP-KP
Kabupaten Pinrang dan Bulukumba.

I-9 LAPORAN BULANAN TAHAP 4


RKP
KUMUH
PERKOTAAN

D.PELAKSANAAN KEGIATAN RKP-KP KABUPATEN


PINRANG DAN BULUKUMBA
1. Pelaksanaan FGD
Pelaksanaan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dalam
Penyusunan RKP-KP Kabupaten Pinrang dan Bulukumba bertujuan untuk :
a. Untuk mendapatkan kesepakatan dari semua stakeholder mengenai
konsep, strategi, program, kegiatan, momerandum pembangunan sektor
Cipta Karya serta rencana aksi masyarakat
b. Menyepakati indikasi program dan kegiatan penanganan tahun 1
c. Menyepakati indikasi penyusunan DED
d. Menyepakati hal-hal yang perlu disampaikan pada kegiatan kolokium
Kegiatan FGD diikuti oleh Tim Teknis Provinsi, Tim Pokjanis, dan
Konsultan Pendamping. Rencana Pelaksanaan kegiatan FGD akan
berlangsung pada bulan Oktober 2015. Jadi capaian pelaksanaan kegiatan
FGD dalam penyusunan RKP-KP Kabupaten Pinrang dan Bulukumba sebesar
0%.
2. Pelaksanaan Kolokium
Kegiatan kolokium pada dasarnya merupakan kegiatan monitoring dan
evaluasi yang dilakukan oleh Satker dan DJCK mengenai proses
penyelenggaraan kegiatan penyusunan RKP-KP Kabupaten Pinrang dan
Bulukumba yang dilakukan oleh Tim Pokjanis dan Tim Konsultan dengan
materi pokok adalah sebagai berikut :
a. Kesamaan hasil dari produk RKP-KP yang dihasilkan oleh masing-masing
Pokjanis
b. Hasil evaluasi terhadap proses yang telah dilakukan
Dalam kegiatan ini, pihak Pokjanis dan Tim Ahli Konsultan wajib
mengikuti kegiatan kolokium tersebut dan melaporkan rencana pelaksanaan
kegiatan. Adapun tujuan kegiatan kolokium adalah memonitor pencapaian
dari kegiatan penyusunan RKP-KP yang telah dilakukan.

I - 10 LAPORAN BULANAN TAHAP 4


RKP
KUMUH
PERKOTAAN

Pelaksanaan kegiatan kolokium tersebut dilakukan dengan metode


workshop dengan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut :
 Meyiapkan materi paparan dan pembahasan capaian RKP-KP meliputi
bahan tayangan dan materi visualisasi yang telah disusun, serta
dikoordinasikan bersama Tim Teknis Provinsi
 Mengikuti kegiatan kolokium dengan memaparkan hasil-hasil penyusunan
RKP-KP kepada para pemangku kepentingan terkait
 Merumuskan langkah perbaikan berdasarkan masukan terhadap
pencapaian kegiatan RKP-KP dari pelaksanaan kolokium.
Adapun peserta dalam penyelenggaraan kolokium adalah semua
perwakilan yang melakukan kegiatan penyusunan RKP-KP. Perwakilan
tersebut meliputi :
 Pokjanis RKP-KP Kabupaten Pinrang dan Bulukumba
 Satker Pengembangan Kawasan Permukiman dan Penataan Bangunan
Provinsi Sulawesi Selatan
 Tenaga Ahli Pendamping RKP-KP Kabupaten Pinrang dan Bulukumba
 Diselenggarakan dalam waktu minimal 1 hari dengan desain acara berupa
pemaparan dari perwakilan daerah penyusun RKP-KP dan pemberian
masukan atau pemahaman kepada Tim Pokjanis dan Tim Konsultan
penyusun RKP-KP Kabupaten Pinrang dan Bulukumba yang dilakukan oleh
pihak DJCK
 Penyelenggara kegiatan Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Berdasarkan hal tersebut diatas, pencapaian pelaksanaan kegiatan adalah
0% (belum terlaksana).
3. Pembahasan Laporan
a. Laporan Pendahuluan
Pembahasan Laporan Pendahuluan dilaksanakan dalam rangka
menjaring masukan dari berbagai stakeholder. Pembahasan Laporan
Pendahuluan pada dasarnya adalah bahasan rencana kegiatan/mekanisme
kerja yang akan dilakukan konsultan dalam penyusunan RKP-KP Kabupaten
I - 11 LAPORAN BULANAN TAHAP 4
RKP
KUMUH
PERKOTAAN

Pinrang dan Bulukumba. Pembahasan Laporan Pendahuluan berlangsung


pada bulan Juli 2015. Capaian progres pembahasan laporan pendahuluan
0,81%.
b. Laporan Antara
Pembahasan Laporan Antara pada dasarnya adalah bahasan analisis
yang telah dilakukan Tim Konsultan terhadap berbagai data yang berkaitan
dengan penyusunan konsep RKP-KP Kabupaten Pinrang dan Bulukumba.
Pembahasan Laporan Antara telah terlaksanan. Capaian progres
pembahasan Laporan Antara 0,81%.
c. Laporan Draft Akhir
Pembahasan Draft Laporan Akhir pada dasarnya adalah bahasan dan
penyempurnaan hasil analisis yang telah dilakukan Tim Konsultan terhadap
berbagai data yang berkaitan dengan penyusunan konsep RKP-KP Kabupaten
Pinrang dan Bulukumba. Pembahasan Draft Laporan Akhir belum
terlaksanan. Capaian progres pembahasan Laporan Draft Akhir 0%.
d. Laporan Akhir
Pembahasan Laporan Akhir pada dasarnya adalah bahasan dan
penyempurnaan hasil laporan draft akhir yang merangkum semua hasil
masukan dalam kerangka penyempurnaan konsep RKP-KP Kabupaten
Pinrang dan Bulukumba. Pembahasan Laporan Akhir belum terlaksana.
Capaian progres pembahasan laporan akhir 0%.

E. PELAPORAN
Pelaporan yang akan dihasilkan dalam penyusunan RKP-KP Kabupaten
Pinrang dan Bulukumba, sebagai berikut:
1. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan merupakan laporan tahap 1, yang berisi
persiapan dan rencana kerja konsultan dalam melaksanakan pekerjaan,
dengan substansi materi sebagai berikut :

I - 12 LAPORAN BULANAN TAHAP 4


RKP
KUMUH
PERKOTAAN

 Interpretasi dan apresiasi konsultan dalam menangani pekerjaan;


 Metodologi dan pendekatan yang akan dilaksanakan;
 Rencana kerja dan jadwal pelaksanaan pekerjaan;
 Struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan;
 Komposisi dan jumlah tenaga ahli yang akan digunakan;
Capaian progres laporan pendahuluan 0,02%.
2. Laporan Antara
Laporan antara merupakan laporan tahap 2, berisi laporan data dan
analisis data dalam melaksanakan pekerjaan dengan substansi materi :
 Laporan hasil survei dan pengumpulan data
 Identifikasi potensi dan permasalahan
 Analisis data sekunder dan primer
 Formulasi hasil analisis
 Konsep RKP-KP Kabupaten Pinrang dan Bulukumba
Capaian progres laporan antara 0,04%.
3. Laporan Akhir
Laporan akhir merupakan laporan tahap 3 yang berisi penyempurnaan
dari laporan draft akhir yang menampung hasil-hasil jaring
pendapat/seminar. Laporan akhir sekaligus sebagai laporan final yang
merangkum semua aspek-aspek pelaksanaan kegiatan. Capaian progres
laporan akhir 0%.
4. Laporan Bulanan
Laporan bulanan merupakan laporan pelaksanaan kegiatan setiap
bulan, berisi hasil progres kemajuan pelaksanaan pekerjaan. Dalam laporan
ini akan diuraikan semua hasil penilaian menurut lingkup pelaksanaan
kegiatan, termasuk aspek permasalahan yang dialami selama pelaksanaan
kegiatan dan rencana kerja yang akan dilaksanakan pada bulan berikutnya.
Capaian progres untuk laporan bulanan Bulan September 2015 mencapai
100% atau 0,20%.

I - 13 LAPORAN BULANAN TAHAP 4


RKP
KUMUH
PERKOTAAN

5. Dokumen RKP-KP dan Album Peta


Dokumen RKP-KP berisi Album Peta, Hasil Dokumentasi Kegiatan,
DED, RAB, Dokumen Lelang dan Peta-Peta Hasil Perencanaan RKP-KP
Kabupaten Pinrang dan Bulukumba. Capaian progres 0%.
6. CD Laporan
CD laporan merupakan sofware program berisi hasil dari penyusunan
RKP-KP Kabupaten Pinrang dan Bulukumba (peta eksisting, analisis dan peta
rencana) yang memuat hasil keseluruhan kegiatan perencanaan. Capaian
progres 0%.
7. Pengadaan Poster dan Benner
Pengadaan Poster dan Benner berisi hasil program dan perumusan
konsep RKP-KP Kabupaten Pinrang dan Bulukumba. Capaian progres 0%.
8. Pengadaan Leaflet
Pengadaan leaflet merupakan brosur hasil kegiatan Penyusunan
RKP-KP Kabupaten Pinrang dan Bulukumba yang memuat isu-isu penting
terhadap hasil kegiatan/program. Capaian progres 0%.

F.TENAGA AHLI, ASISTEN TENAGA AHLI DAN TENAGA


PENDUKUNG
Penugasan tenaga ahli dalam penyusunan RKP-KP Kabupaten Pinrang
dan Bulukumba akan didukung oleh asisten tenaga ahli dan tenaga
pendukung. Disamping melakukan kajian secara mendalam dari berbagai
aspek yang ada, tenaga ahli dan asisten tenaga ahli juga melakukan
kegiatan pendampingan terhadap Tim Pokjanis dalam pengambilan berbagai
keputusan untuk disepakati secara bersama. Sedangkan tenaga pendukung
mempersiapkan kebutuhan pelaksanaan kegiatan antara lain berupa;
administrasi, peta-peta dasar dan berbagai data yang diperlukan dalam
pelaksanaan kegiatan. Capaian progres pelaksanaan pendampingan tenaga
ahli, asisten tenaga ahli dan tenaga pendukung untuk periode bulan
September 2015 dalam penyusunan RKP-KP Kabupaten Pinrang dan
Bulukumba sebesar 37,44% dari total bobot 55,27%.
I - 14 LAPORAN BULANAN TAHAP 4

Anda mungkin juga menyukai