SKRIPSI
Oleh :
Dewi Asmarawati Gulo
NIM: 121314021
SKRIPSI
Oleh :
Dewi Asmarawati Gulo
NIM: 121314021
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Kedua orangtuaku “Basilius Bazatulo Gulo dan Sofia Ramida Gulo”, kakakku
“Rosalia Gulo, Merida Gulo”, abangku “Historis Gulo, Yupiter Gulo”, dan adikku
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Karena itu aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan,
percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan
Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Minat dan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Model Pembelajaran Student Teams
2 Depok Sleman Yogyakarta”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu
syarat meraih gelar sarjana (S1) di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Yogyakarta.
3. Ibu Dra. Theresia Sumini, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang dengan
4. Seluruh dosen dan pihak sekretariat Program Studi Pendidikan Sejarah yang
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
BAGAN
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
DIAGRAM
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
GRAFIK
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia, terutama pada zaman ini manusia dituntut terus berjuang untuk bisa
manusia untuk mendapatkan pekerjaan. Oleh karena itu manusia terus menerus
SJ, pendidikan diartikan sebagai suatu upaya dalam memanusiakan manusia muda
atau pengangkatan manusia muda ke taraf yang insani. Dalam hal ini dengan
seutuhnya serta menjadi manusia yang kehidupannya lebih baik jika dibandingkan
mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun kelompok untuk
pendidikan membutuhkan yang namanya sekolah. Sekolah dalam hal ini, berperan
sebagai sarana untuk menjalankan proses pendidikan bagi anak didik. Melalui
adalah kata kunci dari pendidikan. Mengingat hal itu sangat penting untuk
1
Sugihartono dkk, Psikologi Pendidikan, UNY Press, Yogyakarta, 2007, hlm. 3-4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar mereka sebagai manusia dan
potensinya, baik jasmani (kesehatan fisik) dan rohani (pikir, rasa, karsa, karya,
cipta, dan budi nurani) yang menimbulkan perubahan positif dan kemajuan, baik
secara sengaja dan terus menerus. Sementara sebagai hasil, pendidikan menunjuk
memiliki peranan yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Oleh
kerena itu, yang bertanggung jawab dalam hal ini adalah guru. Guru memiliki
2
M. Sukardjo, Landasan Pendidikan: Konsep dan Aplikasinya, Rajawali Pers, Jakarta, 2012, hlm.
9-10.
3
Ahmadi Rulam, Pengantar Pendidikan: Asas dan Filsafat Pendidikan, Ar-Ruzz Media,
Yogyakarta, 2014, hlm. 38.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Guru dalam hal ini, harus berusaha meningkatkan mutu pendidikan dalam hidup
pendidikan informal, dan pendidikan nonformal. Menurut O.P. Dahama dan O.P.
gelar dan diploma. Pendidikan informal adalah pendidikan yang tidak terstruktur
yang berkenaan dengan pengalaman sehari-hari yang tidak terencana dan tidak
diharapkan interaksi antara guru dengan siswa selalu ada. Hal ini bertujuan agar
kedekatan siswa dengan guru tersebut membawa dampak posistif terutama bagi
kemajuan belajar siswa. Seorang guru yang tidak memiliki kedekatan dengan
siswa, sudah seharusnya terjadi komunikasi yang kurang baik antara guru dengan
siswa. Jika komunikasi antara guru dengan siswa dapat dijunjung sebaik-baiknya,
maka dapat berdampak positif bagi diri siswa itu sendiri. Bahkan terjadi
4
Ibid, hlm. 82-84.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ketertarikan dalam diri siswa dengan mata pelajaran yang dsiajarkan oleh guru
tersebut.
peristiwa masa lalu. Banyak orang beranggapan bahwa sejarah itu tidak perlu
dipelajari karena peristiwa dalam sejarah tidak ada kaitannya dengan kehidupan
sekarang dan di masa yang akan datang. Anggapan tersebut tidak hanya terjadi di
antara masyarakat umum, tetapi terutama di antara para pelajar. Di antara para
pelajar, banyak yang tidak berminat mempelajari sejarah. Walaupun dipelajari, hal
itu disebabkan siswa merasa terpaksa karena mata pelajaran sejarah merupakan
siswa sangat dibutuhkan. Bagaimana tidak, jika guru sejarah tidak mampu
menjalin interaksi yang baik terhadap siswa maka berakibat pada mata pelajaran
Selanjutnya, guru harus mampu mengelola kelas dengan baik, agar terciptanya
kelas yang kondusif. Jika guru tidak mampu menciptakan kelas yang kondusif,
maka siswa merasa kurang nyaman selama pembelajaran berlangsung. Selain itu,
kekurangtertarikan siswa pada mata pelajaran sejarah dapat pula disebabkan oleh
sarana dan prasarana yang kurang memadai. Sarana dan prasarana yang kurang
pembelajaran sejarah.
sejarah dapat disebabkan oleh guru yang kurang profesional menggunakan media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan tepat. Penggunaan media yang kurang tepat, dapat mengakibatkan siswa
dapat mengakibatkan siswa mengantuk di dalam kelas karena merasa bosan pada
pelajaran yang disampaikan oleh guru. Metode ceramah yang digunakan oleh
guru dapat mengantarkan siswa ke alam tidur, dan siswa bisa sesak nafas akibat
dari ceramah yang digunakan oleh guru. Selain itu, siswa tidak akan bertahan
dikarenakan merasa terpaksa serta terdapat ketakutan dalam diri siswa jika
berganti tempat duduk atau keluar masuk kelas saat pembelajaran berlangsung.
Selain itu, banyak siswa yang tidak berminat mengikutpi serta mendalami
pelajaran sejarah. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya rangsangan dari luar
diri siswa tersebut. Rangsangan yang dimaksud adalah peranan guru sejarah untuk
yang tepat serta penggunaan media yang tepat dan profesional. Model-model
pembelajaran yang tepat serta sesuai dengan kebutuhan siswa, dan penggunaan
media dengan tepat dan profesional dapat menumbuhkan minat dalam diri siswa
dilaksanakan pada bulan Juli sampai bulan Oktober 2015 di SMK Negeri 2 Depok
Sleman, masih terdapat siswa yang belum mampu mencapai Kriteria Ketuntasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Minimal (KKM) pada mata pelajaran sejarah. Hal tersebut juga terutama terjadi di
Bagaimana tidak terjadi, jika dilihat dari jurusan siswa tersebut tanpa berpikir
kritis, jelas bahwa antara sejarah dengan teknik pemesinan jauh berbeda. Akan
tetapi jika dilihat secara kritis, pembelajaran sejarah dengan pemesinan memiliki
keterkaitan apabila dalam mengajarkan sejarah selalu kontekstual. Dalam hal ini,
pemesinan agar siswa pun memiliki minat dalam pembelajaran sejarah. Oleh
karena itu, sangat perlu perbaikan dalam proses pembelajaran sejarah agar tujuan
permasalahan pada pembelajaran sejarah, perlu mencari berbagai cara atau solusi
minat dan prestasi siswa pada pembelajaran sejarah. Student Teams Achievement
Division (STAD) merupakan model pembelajaran yang memacu siswa agar saling
mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang
diajarkan guru. Dalam pembelajaran, menuntut siswa untuk bekerja sama dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelompok, saling membantu antara satu dengan lainnya. Siswa juga berusaha
untuk meningkatan kecakapan individu dan kelompok. Oleh karena itu, melalui
B. Identifikasi Masalah
4. Prestasi belajar sejarah siswa yang rendah dan belum mencapai KKM
C. Batasan Masalah
dan prestasi belajar sejarah melalui penerapan model pembelajaran Student Teams
D. Rumusan Masalah
E. Pemecahan Masalah
F. Tujuan Penelitian
G. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif seorang guru sejarah dalam
Achievement Division (STAD) ini adalah untuk meningkatkan minat dan prestasi
calon guru sejarah dalam memilih model pembelajaran yang tepat serta sesuai
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Konsep Minat
serta menyukai beberapa kegiatan atau bahan ajar tertentu.5 Dari pengertian
tersebut dapat dimengerti bahwa minat merupakan suatu perasaan suka, perhatian
dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu minat yang berasal dari pembawaan dan
minat yang timbul dari luar. Pertama, minat yang berasal dari pembawaan, timbul
dengan sendirinya dari setiap individu, hal ini biasanya dipengaruhi oleh faktor
keturunan atau bakat alamiah. Kedua, minat timbul karena adanya pengaruh dari
5
Suyono dan Hariyanto, Implementasi Belajar dan Pembelajaran, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2015, hlm. 177.
6
loc.cit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
bersangkutan. Minat ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan, dorongan orang tua,
dan kebiasaan.7
Minat merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan belajar siswa.
Suatu kegiatan belajar yang dilakukan tidak sesuai dengan minat siswa akan
bersangkutan. Dengan adanya minat dan tersedianya rangsangan pada diri siswa,
maka siswa akan mendapatkan kepuasan batin dari kegiatan belajar.8 Pernyataan
ini didukung oleh pendapat Hartono yang menyatakan bahwa minat memberikan
2. Konsep Belajar
perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Jadi pengertian belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
7
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran, Prenadamedia Group, Jakarta, 2015, hlm. 60.
8
Ibid, hlm. 66.
9
Ibid, hlm. 66.
10
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Bineka Cipta, Jakarta, 2010, hlm. 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang
diarahkan pada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Menururt
suatu proses interaksi antara berbagai unsur yang berkaitan. Unsur utama yang
13
agar terjadi perubahan kemampuan diri. Dengan belajar anak yang tadinya tidak
mampu melakukan sesuatu, atau anak yang tadinya tidak terampil menjadi
terampil. Belajar menurut Gagne (1984), adalah suatu proses di mana organisme
tiga unsur pokok dalam belajar yaitu: (1) proses, (2) perubahan perilaku, dan (3)
pengalaman.11
maupun potensial;
11
Muhammad Rahman dan Sofan Amri, Model Pembelajaran “ARIAS” (Assurance, Relevance,
Interest, Assessment, Satisfaction): Terintegratif Dalam Teori dan Praktik untuk Menunjang
Penerapan Kurikulum 2013. Prestasi Pustaka, Jakarta, 2014, hlm. 40.
12
Nyayu Khodijah, Psikologi Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2014, hlm. 50-51.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3. Konsep Sejarah
Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, syajara berarti terjadi, syajarah
berarti pohon, syajarah an-nasab berarti pohon silsilah, dalam bahasa Inggris
history dan dalam bahasa Latin dan Yunani historia. Dari asal kata tersebut
silsilah.13 Dalam hal ini, pohon dikaitkan dengan keturunan raja atau asal usul
keluarga raja dari raja pertama sampai raja berikutnya turun-temurun. Jadi kata
kelompok keluarga tertentu, jika dibuat bagannya menyerupai profil pohon yang
menggambarkan percabangan dari akar-akar, dari akar yang lebih besar sampai
silsilah sesuai dengan situasi masyarakat waktu itu yang terutama berorientasi
pada penonjolan peranan para penguasa (raja), maka kebanyakan asal usul yang
ditulis waktu itu adalah dari kelompok orang-orang besar, sehingga kelihatan
yang tumbuh di Eropa Barat, seperti kata history dalam bahasa Inggris yang
sebenarnya berasal dari bahasa Yunani historia yang berarti belajar dengan cara
untuk mendapatkan pengertian tentang segala sesuatu yang telah dialami oleh
13
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah,Yayasan Bentang Budaya, Yogyakarta, 1995, hlm. 1.
14
I.G Widja, Pengantar Ilmu Sejarah dalam Perspektif Pendidikan, Satya Wacana, Semarang,
1988, hlm. 7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
ditemukan pada masa sekarang.15 Pendapat ini memberi suatu pengertian bahwa
sejarah itu memiliki ciri khas tersendiri bila dibandingkan dengan ilmu lain.
Dengan kata lain, sejarah itu harus disertai dengan bukti-bukti yang kuat dan
4. Pembelajaran Sejarah
sekolah, khususnya di tingkat Sekolah Menengah Atas. Sampai saat ini, masih
tidak dituntun untuk aktif dalam pembelajaran, dan istilah yang mengatakan
bahwa “masuk di kuping kanan keluar di kuping kiri”. Maksudnya, guru ceramah
selama proses pembelajaran, sementara siswa aktif sebagai pendengar setia. Hal
ini dapat membuat siswa bosan terhadap mata pelajaran sejarah. Sehingga
kenyataannya sejarah itu sangat menarik untuk dipelajari oleh setiap orang.
hidup yang perlu diterapkan dalam kehidupan sekarang dan di masa yang akan
15
Ibid, hlm. 8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
sekarang dan di masa yang akan datang, atau dengan kata lain sejarah itu selalu
kontekstual. Masa lalu selalu berkaitan dengan masa sekarang dan masa yang
akan datang.
nilai-nilai jiwa nasionalisme siswa. Selain itu, melalui pembelajaran sejarah, siswa
16
Aman, http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Dr.%20Aman,%20M.Pd./B-2-
5%20DIMENSI-DIMENSI%20KUALITAS%20PEMBELAJARAN%20SEJARAH.pdf.
(diunduh, pada hari Senin, 14 Desember 2015, pukul 15.54)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
sejarah yang baik adalah sejarah yang seperti hidup kembali. Dalam materi
Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua. Dari materi tersebut, guru menghidupkan
kembali proses Islamisasi di Indonesia yang terjadi pada masa lampau dengan
Islamisai pada masa lampau yang masih dirasakan hingga saat ini.
a. Pendekatan Saintifik
pendekatan adalah (1) proses, perbuatan, cara mendekati; (2) usaha dalam
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
(1) Perspektif (sudut pandang, pandangan) teori yang dapat digunakan sebagai
(2) Suatu proses atau perbuatan yang digunakan guru untuk menyajikan bahan
pelajaran.
(3) Sebagai titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran, yang
sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum
saja, kapan saja, tidak tergantung pada informasi searah dari guru.18
peserta didik agar tetap mandiri dalam mengerjakan tugas serta aktif di dalam
17
Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21: Kunci Sukses
Implementasi Kurikulum 2013, Ghalia Indonesia, Bogor, 2014, hlm. 32.
18
Ibid. hlm. 34.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
infomasi terutama yang berkaitan dengan materi pembelajaran oleh siswa itu
sebagai berikut.
1) Mengamati (Observing)
proses belajar19.
2) Menanya (Questioning)
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik).20 Dalam hal ini, siswa
3) Mengumpulkan Informasi
19
Ibid. hlm. 39.
20
Ibid. hlm. 48.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dapat diperoleh dengan cara siswa tidak berpedoman pada satu sumber buku
saja, akan tetapi mengumpulkan informasi dari berbagai sumber buku yang
bertentangan22.
5) Mengomunikasikan Pembelajaran
kelompok maupun secara individu dari hasil kesimpulan yang telah dibuat
bersama.23
21
Ibid. hlm. 57.
22
Ibid. hlm. 68.
23
Ibid. hlm. 75-76.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Pada tahap ini siswa diharapkan untuk membentuk jejaring pada kelas.
singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan bahasa yang baik dan
benar.24 Selain itu, dalam tahap ini sangat membawa dampak positif bagi
proses pembelajaran.
saat ini banyak siswa yang tidak senang dengan pelajaran sejarah. Berbagai
terhadap mata pelajaran sejarah. Ada yang mengatakan bahwa sejarah hanya
hafalan, sejarah hanya masa lalu yang tidak lagi relevan untuk kita pelajari
pada masa sekarang. Hal yang paling mengkhawatirkan lagi ketika masih
terdapat guru mata pelajaran sejarah yang masih menerapkan sistem hafalan
24
Ibid. hlm. 77.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
serius.
pelajaran sejarah.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang telah
pengetahuan dan keterampilan yang ditunjukkan oleh prestasi siswa melalui nilai
25
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi kedua, Balai Pustaka, hlm. 14.
26
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar, Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2011, hlm. 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
pengetahuan seseorang.
bermakna. Pengetahuan bukanlah serangkaian fakta, konsep, dan kaidah yang siap
27
Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan,Kanisius, Yogyakarta, 1997, hlm. 18.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
menerima pengetahuan sehingga belajar dimulai dari apa yang diketahui peserta
didik. Peserta didik menemukan ide dan pengetahuan (konsep, prinsip) baru,
menerapkan ide-ide, kemudian peserta didik mencari strategi belajar yang efektif
agar mencapai kompetensi dan memberikan kepuasan atas penemuan. (3) belajar
maupun manusiawi, yang dilakukan secara pribadi dan sosial untuk mencari
prinsip antara lain : (1) pengetahuan dibangun oleh siswa secara aktif, (2) tekanan
pada proses pembelajaran terletak pada siswa, (3) mengajar adalah membantu
siswa belajar, (4) tekanan dalam proses belajar lebih pada proses bukan pada hasil
akhir, (5) kurikulum menekankan partisipasi siswa, (6) guru adalah fasilitator.29
Dari paparan tersebut dapat kita menarik suatu kesimpulan bahwa melalui teori
sikap kaku atau pasif dari diri siswa itu sendiri, dan guru berperan sebagai
28
Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21: Kunci Sukses
Implementasi Kurikulum 2013, Ghalia Indonesia, Bogor, 2014, hlm. 270.
29
Paul Suparno, op.cit. hlm. 73.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
tidak serta merta memindahkan pengetahuan kepada peserta didik dalam bentuk
yang serba sempurna. Dengan kata lain, pesera didik harus membangun suatu
adalah hasil dari usaha peserta didik itu sendiri. Pola pembinaan ilmu pengetahuan
di sekolah merupakan suatu skema, yaitu aktivitas mental yang digunakan oleh
peserta didik sebagai bahan mentah bagi proses renungan dan pengabstrakan.
Fikiran peserta didik tidak akan menghadapi kenyataan dalam bentuk yang
terasing dalam lingkungan sekitar. Realita yang diketahui peserta didik adalah
realita yang dia bina sendiri. Peserta didik sebenarnya telah mempunyai satu set
mereka. Untuk membantu peserta didik dalam membina konsep atau pengetahuan
baru, guru harus memperkirakan struktur kognitif yang ada pada mereka. Apabila
pengetahuan baru telah disesuaikan dan diserap untuk dijadikan sebagian daripada
pegangan kuat mereka, barulah kerangka baru tentang sesuatu bentuk ilmu
30
Y. R. Subakti, Paradigma Pembelajaran Sejarah, https://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/f1l3/
Jurnal%20Historia%20Vitae/vol24no1april2010/PARADIGMA%20PEMBELAJARAN%20SEJA
RAH%20YR%20Subakti.pdf (diunduh pada hari Senin, 30 November 2015, pukul 15 : 40)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
8. Pembelajaran Kooperatif
kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang
mengherankan jika terdapat para guru yang mengatakan bahwa tidak ada sesuatu
dalam kelas, sehingga sudah tidak asing lagi. Namun, tidak semua kerja kelompok
mengelola kelas dengan lebih fektif.33 Berdasarkan pernyataan Abdulhak dan Lie
31
Rusman, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2013, hlm. 202.
32
Abdulhak, Komunikasi Pembelajaran: Pendekatan Konvergensi dalam Peningkatan Kualitas
dan Efektivitas Pembelajaran, UPI, Bandung, 2001, hlm. 19-20.
33
Lie A., Cooverativel Learning, Grasindo, Jakarta, 2002, hlm. 29.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
bentuk kerja kelompok yang memiliki taraf sederhana, akan tetapi bentuk kerja
kelompok yang mengutamakan proses antara peserta belajar serta memiliki tujuan
pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama
dari sekedar belajar kelompok karena dalam belajar kooperatif ada struktur
pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau
membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam
kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih di mana keberhasilan kerja
sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri.
mengikuti diskusi.
dengan kata lain model pembelajaran memberikan pedoman kepada guru untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
mengajar di kelas agar pembelajaran tetap diterapkan secara terstruktur dan juga
peserta didik.
mengajar, salah satunya adalah model pembelajaran Student Teams Achievem ent
sebagai contoh dan acuan oleh guru sebagai pendidik profesional dalam
merancang pembelajaran.34
sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para
guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif.35 Selain itu juga sangat
mudah diadaptasi serta telah digunakan dalam ilmu pengetahuan sosial, ilmu
34
N. A. Wiyani, Desain Pembelajaran Pendidikan: Tata Rancang Pembelajaran Menuju
Pencapaian Kompetensi, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta, 2014, hlm. 35.
35
H. Tukiran Taniredja, Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif, Alfabeta, Bandung,
2014, hlm. 64.
36
S. Sharan, Handbook of Cooperative Learning Inovasi Pengajaran dan Pembelajaran untuk
Mengacu Keberhasilan Siswa di Kelas (diterjemahkan oleh Sigit Prawoto), Imperium,
Yogyakarta, 2009, hlm. 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Division (STAD) di atas, dapat kita ketahui bahwa siswa dituntut bekerja sama
untuk saling menghargai, saling mendorong antara satu dengan lainnya untuk
memiliki kelebihan yaitu siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan
memotivasi semangat untuk berhasil bersama, aktif berperan sebagai tutor sebaya
membutuhkan waktu yang lama untuk siswa sehingga sulit mencapai target
kurikulum.
37
Taniredja H., dkk. op. cit., hlm. 103.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
B. Materi Pembelajaran
Kompetensi Dasar:
Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Papua dan Nusa Tenggara”, serta “Jaringan
Integrasi Nusantara”.
akan dilakukan oleh peneliti. Maka dalam penelitian yang relevan ini dipilih
sesuai dengan apa yang menjadi variabel-variabel yang ada pada judul penelitian
ini. Penelitian yang relevan ini juga dapat dijadikan acuan peneliti dalam
ini, peneliti mengambil penelitian yang relevan yang dilakukan oleh Helen Lidia
Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Pada Siswi Kelas XI Bahasa
31
prestasi belajar sejarah siswa dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran Tipe
Student Teams Achievement Division (STAD). Dari rata-rata awal 52,90 pada
siklus pertama meningkat menjadi 71,44 atau 25,95%, kemudian pada siklus
D. Kerangka Berpikir
diutamakan adalah keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Dalam hal ini,
lebih menekankan keaktifan siswa sekaligus sebagai tanggung jawab siswa untuk
Selain itu, sebagai pendidik juga dituntut untuk berperan sebagai fasilitator bagi
sangat jelas bahwa siswa dituntut untuk lebih aktif dari pada guru. Guru hanya
masalah yang terdapat dalam proses pembelajaran. Agar peranan guru dan
peranan siswa dapat tercapai, maka guru perlu menggunakan model pembelajaran
yang tepat. Selain itu, guru harus mampu menumbuhkan minat dalam diri siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
karena dengan adanya minat dalam diri siswa tersebut akan mendorong siswa
pembelajaran yang memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu
membantu antara satu dengan lainnya. Siswa juga berusaha untuk meningkatkan
berperan aktif dalam proses pembelajaran yang memiliki dampak positif terhadap
Meningkatkan minat
dan prestasi belajar
sejarah
33
E. Hipotesis Tindakan
Yogyakarta.
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dikembangkan oleh Kurt Lewin pada tahun 1946, yaitu prosedur penelitian
tindakan kelas dengan empat langkah berikut: (1) perencanaan tindakan (planing),
kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam suatu
nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara
guru dengan siswa yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan
38
Saur Tampubolon, Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Pendidik dan
Keilmuwan, Erlangga, Jakarta, 2014, hlm. 20
39
Idem, hlm. 20
40
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru,
Rajawali Pers, Jakarta, 2008, hlm. 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
rasa percaya diri guru, dan memungkinkan guru secara aktif mengembangkan
adalah perbaikan dan peningkatan. Jika tujuan utama PTK adalah perbaikan dan
dalam memecahkan berbagai persoalan pembelajaran. Oleh karena itu, fokus PTK
41
Ibid, hlm. 64
42
Wijaya Kusumah, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Indeks, Jakarta, 2010, hlm. 14
43
Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta, 2015,
hlm. 197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
yang akan datang. Melalui penelitian tindakan kelas ini, membekali peneliti
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
yaitu pada bulan April sampai bulan Mei 2016. Penentuan waktu ini berdasarkan
kalender akademik dari sekolah dan juga mengikuti kebijakan dari sekolah dan
guru mata pelajaran sejarah. Penentuan waktu ini sangat penting karena penelitian
C. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas X Teknik
D. Obyek Penelitian
37
E. Variabel-variabel Penelitian
Division (STAD).
F. Definisi Operasional
Berikut ini merupakan definisi operasional yang peneliti ambil, antara lain
sebagai berikut:
1. Minat adalah suatu kecenderungan yang tetap untuk menaruh perhatian serta
Adapun ciri khas belajar ialah telah terjadi suatu perubahan pada orang yang
44
Suyono dan Hariyanto, op.cit, hlm. 177
45
Mulyati, Psikologi Belajar, Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2005, hlm. 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
belajar, dia mengalami perubahan dari belum tahu menjadi tahu, baik di
sebagainya). Dalam hal ini hasil yang dicapai adalah nilai angka dalam proses
pembelajaran.
yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan
yang memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain
1. Observasi
Observasi ini dilakukan untuk mengetahui situasi dan kondisi awal kelas
46
Winkel W.S., Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Gramedia, Jakarta, 1983, hlm. 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2. Tes
berlangsung. Hal ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa antara
3. Wawancara
(STAD).
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
oleh peneliti dalam kegiatannya untuk mengumpulkan data agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan mudah dalam memperoleh data tersebut.47 Ada beberapa
47
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta, 2009, hlm. 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
b. Tes (Pre-tes)
Tes prestasi digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik sebelum
a. Tahap Penelitian
1) Tes
Tes prestasi ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah
diskusi.
c. Tahap Pengamatan
d. Tahap Refleksi
Refleksi ini digunakan untuk merefleksikan hal-hal yang terjadi saat siklus I
41
e. Wawancara
1) Validitas
Tes memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam
arti memiliki kesejajaran antara hasil tes dengan kriteria.48 Untuk mengetahui
tingkat validitas atas uji coba instrumen maka peneliti menggunakan rumus
( )( )
√* ( ) +* ( ) +
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel
yangdikorelasikan
N = jumlah peserta tes
Σxy = jumlah X dengan Y
2
X = kuadrat dari X
Y2 = kuadrat dari Y
√
√
Keterangan:
t = taraf signifikan
r = korelasi skor item dengan skor total
n = jumlah butir item
48
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Kedua, Bumi Aksara, Jakarta,
2013, hlm. 65
49
Nana Sudjana, Metode Statistika, Tarsito, Bandung, 2002, hlm. 380
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2) Reliabilitas
dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat
⁄ ⁄
(
⁄ ⁄
Keterangan:
= korelasi antara skor-skor setiap belahan
⁄ ⁄
r11 = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan
20. Untuk mengetahui hasil validitas dan reliabilitas siklus I dan siklus II, lihat
50
Ibid, hlm, 491
51
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Kedua, Bumi Aksara, Jakarta,
2013, hlm. 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
I. Desain Penelitian
Desain Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Desain yang akan
Perencanaan
Tindakan I
Siklus I Pelaksanaan
Refleksi I Tindakan I
Pengamatan I
Permasalahan
baru hasil refleksi
Perencanaan
Tindakan II
Pelaksanaan
Siklus II Tindakan II
Refleksi II
Pengamatan II
Minat dan prestasi
belajar sejarah
meningkat
J. Analisis Data
Setelah pengumpulan data, hal yang perlu dilakukan adalah analisis data.
Analisis data tersebut memiliki peranan yang penting dalam penelitian tindakan
kelas. Analisis data yang digunakan yaitu menggunakan teknik analisis deskriptif
52
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru, Kepala Sekolah & Pengawas,
Aditya Media, Yogyakarta, 2010, hlm. 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
dan teknik analisis komparatif. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk data
pembelajaran dari pra siklus, siklus I, dan siklus II. Teknik komparatif digunakan
untuk data kuantitatif yaitu dengan membandingkan hasil dari pra siklus, siklus I,
dan siklus II. Pada saat pengambilan data di lapangan melalui observasi tentang
yang diamati seperti situasi dan kondisi di kelas, cara guru mengajar, interaksi
1. Analisis Kuantitatif
dan prestasi belajar siswa. Data observasi kegiatan belajar, minat dan prestasi
Untuk mengetahui tingkat kegiatan belajar siswa kelas X SMK Negeri 2 Depok
menggunakan PAP I. Kegiatan belajar siswa merupakan salah satu bagian dalam
minat dan prestasi belajar sejarah siswa. Hal yang diamati berupa on task dan off
53
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2002, hlm.
67.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
teman yang presentasi, dan menyelesaikan tugas. Sementara off task meliputi
Off task
46
b. Data minat belajar siswa kelas X Teknik Pemesinan A SMK Negeri 2 Depok
Sleman Yogyakarta
Dalam penelitian ini, data minat belajar siswa baik keadaan awal sebelum
47
sikap dalam bentuk pernyataan berjumlah 40 butir. Contoh tabel skala sikap
sebagai berikut:
Keterangan:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
RR : Ragu-ragu
S : Setuju
S : Sangat Setuju
Adapun cara untuk menentukan tingkat minat belajar siswa yaitu dengan
54
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip Teknik Prosedur, PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2010, hlm. 236.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
c. Data prestasi belajar siswa kelas X Teknik Pemesinan A SMK Negeri 2 Depok
Sleman Yogyakarta
Pada data prestasi belajar siswa, baik kondisi awal sebelum tindakan
Patokan I (PAP I). Adapun rumus yang digunakan untuk menganalisis data
Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa baik pada kondisi awal
maupun pada siklus I dan siklus II, peneliti menggunakan Penilaian Acuan
Patokan I (PAP I) dengan KKM 76. Berikut cara untuk menentukan tingkat
49
2) Menghitung persentase
persentase siswa yang mencapai KKM berdasarkan ketentuan dan tidak mencapai
50
2. Analisis Kualitatif
a. Kegiatan pra penelitian yang meliputi kegiatan guru dan kegiatan siswa selama
pembelajaran berlangsung.
3. Analisis Komparatif
pengamatan kegiatan belajar, minat belajar dan prestasi belajar siswa antara pra
melihat peningkatan kegiatan belajar, minat belajar, dan prestasi belajar siswa
Division (STAD).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Keterangan:
PP : Pra Penelitian
Skl I : Siklus I
J : Jumlah
% : Persentase
N : Naik
T : Turun
Te : Tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
53
Dalam proses Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan melalui dua siklus
1. Pra Siklus
a. Permintaan Izin
Permintaan izin kepada Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Depok dan Dekan
54
b. Observasi
model pembelajaran serta media yang digunakan oleh guru dalam melakukan
c. Menyusun Silabus
kurikulum 2013
Media yang digunakan peneliti adalah power point, LCD, papan tulis.
lembar pengamatan kegiatan belajar, angket minat belajar, lembar diskusi dan
2. Rencana Tindakan
dan refleksi. Tahap-tahap ini diterapkan di setiap siklus, dan siklus yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
dijalankan minimal dua siklus. PTK ini masih bisa dilanjutkan ke tahap siklus
a. Siklus I
1) Perencanaan
melakukan penelitian.
2) Tindakan
diskusi, guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya dan
3) Pengamatan (Observasi)
menggunakan instrumen observasi. Hal yang diamati meliputi on task dan off
teman yang presentasi, dan menyelesaikan tugas. Sementara off task meliputi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
4) Refleksi
Hasil dari tes tersebut, peneliti membuat rencana untuk perbaikan pada siklus
kedua dan menganalisis apa saja yang perlu ditingkatkan pada siklus kedua.
b. Siklus II
Tahap-tahap dalam siklus kedua ini pada dasarnya sama dengan tahap
yang dilakukan pada siklus pertama. Hanya saja tindakan pada siklus dua ini
1) Perencanaan
siklus pertama dan merupakan rencana tindakan selanjutnya pada siklus kedua.
2) Tindakan
3) Pengamatan
4) Refleksi
57
L. Indikator Keberhasilan
BAB IV
dua siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 12 April 2016 dan 26 April 2016,
II, hanya satu kali pertemuan dikarenakan banyak kegiatan kelas X Teknik
Pemesinan A yang dilakukan di luar sekolah pada hari dan jam mata pelajaran
sejarah, dan juga jadwal UAS yang diundurkan oleh pihak sekolah. Sebelum
tanggal 22 Maret 2016 pada jam 14.00-13.30 WIB. Hasil observasi pra penelitian
Observasi pra penelitian dilakukan pada tanggal 22 Maret 2016 pada jam
14.00-15.30 WIB (pada jam sembilan dan sepuluh) sesuai dengan jam pelajaran
Yogyakarta. Guru mata pelajaran sejarah adalah ibu Dra. Catarina Setyawati M.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
32.
Pada jam mata pelajaran sejarah, siswa tidak langsung masuk ke dalam
ruangan, tetapi perlu menunggu kelas lain keluar dari ruangan tersebut. Setelah
kelas lain keluar, siswa kelas X Teknik Pemesinan A masuk ke ruangan dan
disusul oleh ibu Catarina. Sebelum pelajaran dimulai, ibu Catarina menyapa
membuka dan membaca LKS, sambil menunggu siswa membaca LKS ibu
memperhatikan penjelasan guru. Namun, terdapat juga siswa yang sibuk sendiri,
main handphone, dan juga ngobrol dengan teman. Pada saat guru menjelaskan,
disampaikan, terdapat dua orang siswa yang menjawab pertanyaan dari ibu
Catarina.
kelompok terdiri dari 6 kelompok yang beranggotakan 5-6 orang. Pada saat guru
membagi kelompok, terdapat siswa yang terlihat semangat juga terdapat yang
malas-malasan. Pada saat mengerjakan tugas kelompok, terdapat siswa yang aktif
juga pasif dalam mengerjakan tugas kelompok, terdapat juga siswa yang keluar
kelas namun minta izin kepada guru mata pelajaran terlebih dahulu. Pada saat
60
kegiatan belajar siswa kelas X SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta dapat
Tabel 16: Hasil Observasi Pra Penelitian Terhadap Kegiatan Belajar Sejarah
Siswa Kelas X Teknik Pemesinan A
On task
Off task
penelitian. Dari hasil observasi pra penelitian menunjukkan bahwa 27 siswa atau
61
pertanyaan, 23 orang atau 71,87% bekerja sama dalam kelompok, 19 orang atau
59,37% aktif mengikuti diskusi, 12 orang atau 37,5% mengambil giliran, 8 orang
yang presentasi, dan 29 orang atau 90,62% menyelesaikan tugas. Dari hasil
observasi tersebut, kegiatan belajar siswa yang paling menonjol adalah siswa
orang atau 9,37% main handphone, 7 orang atau 21,87% ribut di dalam kelas, 4
orang atau 12,5% keluar masuk kelas, dan 2 orang atau 6,25% tidur di dalam
yang dijadwalkan sore hari. Perlu diketahui bahwa di semester genap tahun ajaran
2015-2016 setiap hari Selasa sebelum jam pelajaran sejarah, siswa kelas X Teknik
sore hari, sudah barang tentu dapat menguras tenaga dan pikiran sehingga
keinginan untuk belajar pada saat jam pelajaran sejarah pun di sore hari sangat
kurang. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa tingkat kegiatan belajar
Pada tahap ini, peneliti melakukan uji coba angket minat untuk
mengetahui keadaan awal minat belajar sejarah siswa. Hasil angket minat belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
sejarah siswa dapat dilihat pada tabel (terlampir). Untuk mengetahui keadaan awal
minat belajar sejarah siswa, peneliti menggunakan angket minat belajar sejarah
siswa (hasil uji coba kuesioner terlampir). Angket minat belajar siswa sebagai
berikut:
sejarah peserta didik berada pada kategori sangat tinggi adalah 0 atau 0%, kategori
tinggi 1 orang atau 3,44%, kategori cukup 3 orang atau 10,34%, kategori kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
20 orang atau 68,96%, dan kategori sangat kurang 5 orang atau 17,24%, dengan
nilai rata-rata 64,10. Dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa minat belajar
sejarah peserta didik masih tergolong rendah. Dari keadaan tersebut, sangat perlu
sehingga dapat berpengaruh bagi prestasi belajar sejarah siswa. Untuk lebih jelas,
64
penelitian yang diambil dari hasil UTS semester genap. Data prestasi belajar
belajar siswa setelah melakukan penelitian dari siklus I ke siklus II. KKM yang
ditetapkan oleh sekolah yaitu 76. Hasil ulangan tengah semester yang diperoleh
65
22 DK 60 √ √
23 DJNA 64 √ √
24 ENA 61 √ √
25 ES 77 √ √
26 FM 60 √ √
27 FYKK 59 √ √
28 FF 56 √ √
29 FS 53 √ √
30 GDP 52 √ √
31 GSP 54 √ √
32 HRD 43 √ √
Jumlah 1913 2 30 0 0 4 13 15
Persentase 6,25% 93,75% 0% 0% 12,50% 40,62% 46,88%
Tertinggi 79
Terendah 43
Rata-rata 59,78
mencapai KKM berjumlah 2 orang atau 6,25%, sedangkan yang memperoleh nilai
di bawah KKM berjumlah 30 orang atau 93,75%. Rata-rata nilai peserta didik
adalah 59,781 dengan nilai tertinggi 79 dan nilai terendah 43. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas X Teknik Pemesinan A nilai
pelajaran sejarah berada di bawah KKM. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan
untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa. Berikut ini hasil uji
66
41% Rendah
Sangat Rendah
April dan 26 April 2016 pada pukul 14.00-15.30 WIB. Pada pertemuan pertama
tanggal 12 April, dari 32 siswa, jumlah siswa yang hadir 31 orang dan pertemuan
kedua tanggal 26 April siswa hadir semua. Materi pembelajaran tentang “Proses
Nusa Tenggara”. Pada pertemuan pertama, materi yang dibahas tentang “Proses
Islamisasi di Jawa”. Pada pertemuan kedua, materi yang dibahas tentang “Proses
67
a. Perencanaan Siklus I
sebagai berikut:
pembelajaran:
kepada dosen pembimbing dan guru mata pelajaran sejarah. RPP dibuat
b) Materi pembelajaran
68
c) Media pembelajaran
belajar siswa, peneliti dibantu teman. Berikut ini tabel observasi kegiatan
belajar siswa:
Off task
69
b. Tindakan Siklus I
Pada tahap ini, pelaksanaan tindakan mengacu pada RPP yang telah dibuat
pertama:
pada hari Selasa, 12 April 2016 pada pukul 14.00-15.30 WIB. Materi yang
dibahas pada tindakan pertemuan pertama ini adalah proses Islamisasi di Jawa.
dalam bentuk presensi. Pada kegiatan awal, peneliti melakukan apersepsi dengan
memberikan pertanyaan kepada siswa terkait dengan materi yang telah dipelajari
satu minggu yang lalu dan materi yang akan dipelajari hari ini. Setelah itu peneliti
70
siswa menarik kesimpulan terkait materi yang telah dipelajari serta menemukan
hari dan jam yang sama dengan pertemuan pertama. Materi yang dipelajari pada
Papua dan Nusa Tenggara. Tindakan yang dilakukan pada pertemuan kedua
sebagian besar hampir sama dengan pertemuan pertama, tetapi pada pertemuan
evaluasi pada pertemuan pertama. Dalam hal ini, hal-hal yang kurang pada
keadaan siswa. Pada pertemuan kedua ini, siswa tidak ada yang absen. Peneliti
Pada kegiatan inti, peneliti menjelaskan secara garis besar materi tentang
dalam bentuk soal yang telah dipesiapkan peneliti. Selama diskusi siswa di dalam
71
serta menemukan nilai-nilai hidup berkaitan dengan pembelajaran hari ini. Pada
menemukan nilai-nilai dari pembelajaran yang baru saja berlangsung, dan terdapat
juga siswa yang sibuk sendiri mengemas barang-barangnya untuk segera pulang.
evaluasi dalam bentuk pilihan ganda dan essay, materi yang akan dievaluasi
72
Tabel 24: Hasil Observasi Kegiatan Belajar Sejarah Siswa Pada Siklus I
On task
Offtask
siswa atau 83,87% memperhatikan guru, 5 orang atau 16,12% mencatat hal-hal
orang atau 77,41% aktif mengikuti diskusi, 10 orang atau 32,25% mengambil
tugas. Dari hasil observasi tersebut, kegiatan belajar siswa yang paling menonjol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
pembelajaran, 5 orang atau 16,12% main handphone, 7 orang atau 22,58% ribut
di dalam kelas, 4 orang atau 12,90% keluar masuk kelas, dan 4 orang atau 12,90%
siswa yang merasa lelah karena belajar dari pagi sampai sore hari. Sehingga ketika
siswa merasa bosan dan lelah pada jam pembelajaran sejarah, mereka lebih
disimpulkan bahwa pada siklus pertama siswa masih belum fokus dan aktif
mengikuti proses pembelajaran karena situasi yang membuat siswa tersebut tidak
karena itu sangat perlu mengadakan perubahan agar siswa tidak berlarut dalam
minat belajar sejarah siswa dan untuk mengetahui perbandingan antara keadaan
Student Teams Achievement Division (STAD) dengan minat belajar sejarah siswa
(STAD). Hasil minat belajar sejarah siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
peserta didik pada siklus pertama berada pada kategori sangat tinggi adalah 0 atau
0%, kategori tinggi 6 orang atau 21%, kategori cukup 17 orang atau 58%, kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
kurang 6 orang atau 21%, dan kategori sangat kurang 0 atau 0%, dengan nilai
rata-rata 73,39655. Untuk lebih jelas, akan diuraikan pada tabel berikut:
Depok Sleman Yogyakarta diukur berdasarkan hasil evaluasi berupa soal pilihan
ganda dan soal essay yang dilakukan setelah penerapan model pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Student Teams Achievement Division (STAD pada siklus pertama. Prestasi belajar
Division (STAD) pada siklus pertama menunjukkan bahwa siswa yang nilainya
77
memperoleh nilai di bawah KKM berjumlah 9 orang atau 31,03%. Rata-rata nilai
siswa adalah 75,72 dengan nilai tertinggi 82 dan nilai terendah 64. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar sejarah siswa kelas X Teknik
Pemesinan A sudah cukup baik, tetapi masih terdapat siswa yang memperoleh
prestasi rendah. Adapun hasil uji kategorisasi berdasarkan prestasi belajar sejarah
Sangat Tinggi
28%
Tinggi
Cukup
Kurang
62% Sangat Kurang
78
f. Refleksi Siklus I
observasi, minat dan prestasi belajar sejarah siswa berupa hasil belajar dengan
yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pada siklus pertama.
Achievement Division (STAD) pada siklus pertama berjalan dengan baik dan
lancar. Namun, terdapat beberapa hambatan seperti siswa ribut di dalam kelas,
terlihat malas saat diskusi, main handphone, dan manajemen waktu. Dalam
menunggu kelas lain selesai baru masuk ruangan, hal tersebut menjadi hambatan
dalam hal penggunaan waktu secara efektif dan efisien. Pada saat diskusi, masih
sehingga merasa bahwa ada teman lain yang akan mengerjakan serta
(STAD) bertujuan untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar sejarah siswa.
Dari hasil refleksi, peneliti menyimpulkan bahwa pada siklus pertama, penerapan
menunjukkan peningkatan minat dan prestasi belajar sejarah siswa, namun hasil
yang diperoleh belum maksimal. Secara umum hal tersebut disebabkan oleh
79
pendapat.
Siklus kedua dilaksanakan sebanyak satu kali, yaitu pada tanggal 10 Mei 2016,
jumlah siswa yang hadir 31 orang. Tahap-tahap yang dilakukan pada siklus kedua
pada dasarnya sama dengan siklus pertama yakni tahap perencanaan, tindakan,
a. Perencanaan Siklus II
tindakan berikutnya yaitu siklus kedua. Hal-hal yang dipersiapkan pada siklus
80
b. Tindakan Siklus II
kedua ini hanya satu kali pertemuan dikarenakan pada hari mata pelajaran sejarah
ada kegiatan peserta didik yang diadakan di luar sekolah, dan juga Ujian Akhir
Pelaksanaan tindakan siklus kedua ini pada hari Selasa, 10 Mei 2016 pukul
14.00-15.30 WIB. Materi pembelajaran pada tindakan siklus kedua adalah tentang
kebersihan kelas, mengecek kehadiran siswa. Pada tindakan siklus kedua ini,
81
yang menjadi tanggung jawab bersama dalam kelompok. Pada bagian penutup,
82
Off task
siswa atau 96,66% memperhatikan guru, 13 orang atau 43,33% mencatat hal-hal
penting, 9 orang atau 30% mengajukan pertanyaan, 8 orang atau 26,66 menjawab
pertanyaan, 29 orang atau 96,66% bekerja sama dalam kelompok, 29 orang atau
tugas. Dari observasi tersebut menunjukkan kegiatan belajar siswa yang paling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
menonjol adalah siswa memperhatikan guru, bekerja sama dalam kelompok, aktif
dan aspek yang diamati lainnya juga mengalami peningkatan bila dibandingkan
dengan kegiatan belajar siswa pada pra penelitian dan siklus pertama. Peningkatan
Di sisi lain, 2 orang atau 6,66% main handphone, dan 1 orang atau 3,33%
dalam kelas, dan keluar masuk kelas mengalami peningkatan yang signifikan. Hal
dapat disimpulkan bahwa pada siklus kedua siswa aktif mengikuti pembelajaran
sejarah, baik pada saat peneliti bertanya, maupun pada saat berdinamika dalam
pada kelompok yang presentasi. Jadi, kegiatan belajar siswa di dalam kelas sangat
menunjang ketercapaian peningkatan minat dan prestasi belajar sejarah siswa pada
84
peningkatan antara minat belajar sejarah siswa pada siklus pertama dengan minat
Teams Achievement Division (STAD). Minat belajar sejarah siswa pada siklus
85
peserta didik pada siklus kedua berada pada kategori sangat tinggi adalah 2 atau
7%, kategori tinggi 18 atau 62%, kategori cukup 8 atau 28%, kategori kurang 1
atau 3%, dan kategori sangat kurang 0 atau 0%, dengan nilai rata-rata 80,08.
7%
Sangat Tinggi
28% Tinggi
Cukup
Kurang
62% Sangat Kurang
86
Depok Sleman Yogyakarta diukur berdasarkan hasil evaluasi berupa soal pilihan
ganda dan soal essay yang dilakukan setelah penerapan model pembelajaran
Student Teams Achievement Division (STAD pada siklus kedua. Prestasi belajar
87
Achievement Division (STAD) pada siklus kedua menunjukkan bahwa siswa yang
yang memperoleh nilai di bawah KKM berjumlah 4 orang atau 13,793%. Rata-
rata nilai peserta didik adalah 82,8966 dengan nilai tertinggi 94 dan nilai terendah
70. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar sejarah siswa
kelas X Teknik Pemesinan A sudah baik, di mana prestasi belajar sejarah siswa
pada siklus kedua terjadi peningkatan bila dibandingkan dari hasil prestasi siklus
pertama. Adapun hasil uji kategorisasi berdasarkan prestasi belajar sejarah siswa
88
14%
27% Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
59%
f. Refleksi Siklus II
hasil observasi, minat dan prestasi belajar sejarah siswa berupa hasil belajar
(STAD) yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pada siklus
minat dan prestasi belajar sejarah siswa pada siklus kedua. Selama pembelajaran
89
90
Achievement Division (STAD). Selain itu, kerja sama dan saling menghargai antar
Division (STAD).
terhadap kegiatan belajar sejarah siswa. Hasil analisis komparatif kegiatan belajar
91
dengan Siklus I
Tabel 39: Analisis Komparatif Kegiatan Belajar Siswa antara Pra Siklus
dengan Siklus I
Analisis Komparatif Kegiatan Belajar Siswa (On task)
Kegiatan Selisih Keterangan
No Aspek yang diamati
PP Skl I J % N T Te
1 Memperhatikan guru 27 26 1 3,12% √
Siswa mencatat hal-hal penting
2 pada saat pembelajaran sejarah 7 5 2 6,25 √
berlangsung
3 Siswa mengajukan pertanyaan 3 2 1 3,12% √
4 Siswa menjawab pertanyaan 2 3 1 3,12% √
Siswa bekerja sama dalam
5 23 29 6 18,75% √
kelompok
6 Siswa aktif mengikuti diskusi 19 24 5 15,62% √
7 Mengambil giliran 12 10 2 6,25% √
8 Siswa mengemukakan pendapat 8 5 3 9,37% √
Siswa memperhatikan teman
9 26 25 1 3,12% √
yang presentasi
10 Siswa menyelesaikan tugas 29 29 0 0% √
Keterangan:
PP : Pra Penelitian
SKLI : Siklus I
J : Jumlah
% : Persentase
N : Naik
T : Turun
Te : Tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
belajar sejarah siswa antara pra siklus dengan siklus pertama dari on task,
dalam hal menjawab pertanyaan, bekerja sama dalam kelompok, aktif mengikuti
komparasi kegiatan belajar sejarah siswa antara pra siklus dengan siklus pertama
dari off task menunjukkan bahwa terjadi penurunan dalam hal siswa tidak
dalam kelas, keluar masuk kelas, dan tidur di dalam kelas menunjukkan
peningkatan.
bahwa antara pra siklus dengan siklus pertama terjadi peningkatan dalam hal
93
Siklus II
94
antara siklus pertama dengan siklus kedua. On task menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan dalam hal siswa memperhatikan guru, mencatat hal-hal penting pada
penurunan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa peningkatan dalam hal on task dan
penurunan dalam hal off task yang terjadi pada siklus kedua sangat menunjang
terwujudnya peningkatan minat dan prestasi belajar sejarah siswa pada siklus
kedua.
komparasi terhadap minat belajar sejarah siswa. Hasil analisis komparasi minat
belajar sejarah siswa kelas X Teknik Pemesinan A SMK Negeri 2 Depok Sleman
95
a. Hasil Komparatif Minat Belajar Siswa antara Pra Siklus dengan Siklus I
Tabel 41: Analisis Komparatif Minat Belajar Siswa antara Pra Siklus dengan
Siklus I
Nama Minat Selisih Keterangan
No
Siswa PP Sik I J % N T Te
1 ABW 62,5 81,5 19 19% √
2 ASPP 62,5 82,5 20 20% √
3 AIZ 68 74 6 6% √
4 AAP 56 69,5 13,5 13,5% √
5 AM 63 74,5 11,5 11,5% √
6 APS 64 82 18 18% √
7 AP 65,5 72 6,5 6,5% √
8 AR 61 71,5 10,5 10,5% √
9 AADS 64 69,5 5,5 5,5% √
10 AW 66 66,5 0,5 0,5% √
11 AA 65,5 72,5 7 7% √
12 BAA 63,5 82,5 19 19% √
13 DP 72,5 76,5 4 4% √
14 DZ 71,5 74 2,5 2,5% √
15 DIH 70 73,5 3,5 3,5% √
16 DK 55 67,5 12,5 12,5% √
17 DR 66,5 68,5 2 2 √
18 DHCN 63 77,5 14,5 15% √
19 DAA 80,5 82,5 2 2% √
20 DK 53,5 74,5 21 21% √
21 DJNA 56,5 60,5 4 4% √
22 ENA 65,5 77,5 12 12% √
23 ES 69,5 72,5 3 3% √
24 FM 58,5 60 1,5 1,5% √
25 FYKK 60 66,5 6,5 6,5% √
26 FF 66 71 5 5% √
27 FS 60 80 20 20% √
28 GSP 63 78,5 15,5 15,5% √
29 HRD 66 71,5 5,5 5,5% √
Jumlah 1859 2131 100
Persentase 100%
Rata-rata 64,10 73,48
Tertinggi 80,5 82,5
Terendah 53,5 60
Keterangan:
PP : Pra Penelitian
SikI : Siklus I
J : Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
% : Persentase
N : Naik
T : Turun
Te : Tetap
antara pra penelitian dengan siklus pertama mengalami peningkatan baik secara
Tabel 42: Analisis Komparatif Minat Belajar Siswa antara Siklus I dengan
Siklus II
Nama Minat Selisih Keterangan
No
Siswa Sik I Sik II J % N T Te
1 ABW 81,5 85,5 4 4% √
2 ASPP 82,5 82,5 0 0% √
3 AIZ 74 76,5 2,5 2,5% √
4 AAP 69,5 91,5 22 22% √
5 AM 74,5 76,5 2 2% √
6 APS 82 93,5 11,5 11,5% √
7 AP 72 75 3 3% √
8 AR 71,5 71,5 0 0% √
9 AADS 69,5 71 1,5 1,5% √
10 AW 66,5 82 15,5 15,5% √
11 AA 72,5 74 1,5 1,5% √
12 BAA 82,5 83,5 1 1% √
13 DP 76,5 81 4,5 4,5% √
14 DZ 74 82 8 8% √
15 DIH 73,5 82,5 9 9% √
16 DK 67,5 68,5 1 1% √
17 DR 68,5 71,5 3 3% √
18 DHCN 77,5 80,5 3 3% √
19 DAA 82,5 84,5 2 2% √
20 DK 74,5 84 9,5 9,5% √
21 DJNA 60,5 81 20,5 20,5% √
22 ENA 77,5 81 3,5 3,5% √
23 ES 72,5 83 10,5 10,5% √
24 FM 60 82 22 22% √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Keterangan:
SikI : Siklus I
SikII : Siklus II
J : Jumlah
% : Persentase
N : Naik
T : Turun
Te : Tetap
peningkatan. Namun, jika dilihat secara perorangan minat belajar sejarah siswa
98
prestasi belajar sejarah siswa kelas X Teknik Pemesinan A SMK Negeri 2 Depok
99
Siklus I
Tabel 44: Analisis Komparatif Prestasi Belajar Siswa antara Pra Penelitian
dengan Siklus I
Nama Prestasi Selisih Keterangan
No
Siswa PP SikI J % N T Te
1 ABW 79 82 3 3,00% √
2 ASPP 54 78 24 24,00% √
3 AIZ 64 76 12 12,00% √
4 AAP 64 76 12 12,00% √
5 AM 72 80 8 8,00% √
6 APS 59 76 17 17,00% √
7 AP 45 76 31 31,00% √
8 AR 59 76 17 17,00% √
9 AADS 53 82 29 29,00% √
10 AW 63 74 11 11,00% √
11 AA 48 72 24 24,00% √
12 BAA 60 70 10 10,00% √
13 DP 65 76 11 11,00% √
14 DZ 51 64 13 13,00% √
15 DIH 70 66 4 4,00% √
16 DK 64 80 16 16,00% √
17 DR 51 78 27 27% √
18 DHCN 66 80 14 14% √
19 DAA 65 78 13 13% √
20 DK 60 64 4 4,00% √
21 DJNA 64 82 18 18,00% √
22 ENA 61 78 17 17,00% √
23 ES 77 80 3 3,00% √
24 FM 60 76 16 16,00% √
25 FYKK 59 78 19 19,00% √
26 FF 56 72 16 16,00% √
27 FS 53 80 27 27,00% √
28 GSP 54 72 18 18,00% √
29 HRD 43 74 31 31,00% √
Jumlah 1739 2196 28 1
Persentase 96,55% 3,45%
Rata-rata 59,97 75,72
Tertinggi 79 82
Terendah 43 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Tabel 45: Analisis Komparatif Prestasi Belajar Siswa antara Siklus I dengan
Siklus II
Nama Prestasi Selisih Keterangan
No
Siswa SikI SikII J % N T Te
1 ABW 82 94 12 12,00% √
2 ASPP 78 92 14 14,00% √
3 AIZ 76 78 2 2,00% √
4 AAP 76 86 10 10,00% √
5 AM 80 94 14 14,00% √
6 APS 76 74 2 2,00% √
7 AP 76 86 10 10,00% √
8 AR 76 78 2 2,00% √
9 AADS 82 84 2 2,00% √
10 AW 74 78 4 4,00% √
11 AA 72 88 16 16,00% √
12 BAA 70 80 10 10,00% √
13 DP 76 88 12 12,00% √
14 DZ 64 70 6 6,00% √
15 DIH 66 88 22 22,00% √
16 DK 80 86 6 6,00% √
17 DR 78 80 2 2% √
18 DHCN 80 82 2 2% √
19 DAA 78 86 8 8% √
20 DK 64 72 8 8,00% √
21 DJNA 82 88 6 6,00% √
22 ENA 78 86 8 8,00% √
23 ES 80 76 4 4,00% √
24 FM 76 88 12 12,00% √
25 FYKK 78 90 12 12,00% √
26 FF 72 80 8 8,00% √
27 FS 80 80 0 0,00% √
28 GSP 72 72 0 0,00% √
29 HRD 74 80 6 6,00% √
Jumlah 2196 2404 25 2 2
Persentase 86,20% 6,89% 6,89%
Rata-rata 75,72 82,89
Tertinggi 82 94
Terendah 64 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
menunjukkan nilai rata-rata siswa adalah 59,97 dengan nilai tertinggi 79, dan nilai
terendah 43. Persentase siswa yang nilainya mencapai KKM adalah 6,89%, dan
terjadi peningkatan prestasi belajar sejarah. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai
rata-rata siswa adalah 75,72 dengan nilai tertinggi 82, dan nilai terendah 64.
Persentase siswa yang nilainya mencapai KKM adalah 65,51%, dan siswa yang
Student Teams Achievement Division (STAD) pada siklus kedua, juga terjadi
peningkatan prestasi belajar sejarah siswa, nilai rata-rata siswa adalah 82,89
dengan nilai tertinggi 94, dan nilai terendah 70. Persentase siswa yang nilainya
mencapai KKM adalah 86,20%, dan siswa yang nilainya masih di bawah KKM
adalah 13,79%.
prestasi belajar sejarah siswa kelas X Teknik Pemesinan A SMK Negeri 2 Depok
102
Teams Achievement Division (STAD) pada siklus pertama dan siklus kedua nilai
peningkatan prestasi belajar sejarah siswa dari data awal sampai siklus kedua
103
Grafik II: Data Perbandingan Prestasi Belajar Siswa Keadaan Awal, Siklus
I, dan Siklus II
Berdasarkan tabel 47 di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan
prestasi belajar siswa. Hal tersebut ditunjukkan dari rata-rata keadaan awal 59,97
pada siklus pertama meningkat menjadi 75,72 dan pada siklus kedua meningkat
menjadi 82,89. Pada keadaan awal dan siklus pertama kategori sangat tinggi
adalah 0 atau 0%, tetapi pada siklus kedua meningkat menjadi 4 atau 14%. Pada
kategori tinggi, keadaan awal adalah 0 atau 0%, tetapi pada siklus pertama
meningkat menjadi 8 atau 28% dan pada siklus kedua meningkat menjadi 17 atau
59%. Pada kategori cukup, keadaan awal adalah 4 atau 14%, siklus pertama 18
atau 62%, dan siklus kedua 8 atau 27%. Pada kategori kurang, keadaan awal
adalah 12 atau 41%, siklus pertama 3 atau 10%, dan siklus kedua 0 atau 0%. Pada
kategori sangat kurang, keadaan awal adalah 13 atau 45%, siklus pertama 0 atau
104
siswa.
C. Pembahasan
yang signifikan pada siklus kedua dalam hal positif terutama siswa yang
berlangsung merupakan wujud minat belajar siswa itu sendiri. Pada pra penelitian
nilai rata-rata minat belajar siswa adalah 64,10, sedangkan pada siklus pertama
meningkat menjadi 73,48. Pada siklus kedua rata-rata minat belajar siswa
minat belajar sejarah siswa. Terjadinya peningkatan minat tersebut karena siswa
105
menyelesaikan tugas. Selain itu, siswa juga tertib di dalam kelas, tidak keluar
dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu minat yang berasal dari pembawaan dan
minat yang timbul dari luar.55 Peningkatan minat yang terjadi pada siklus kedua
dapat disebabkan oleh faktor dari dalam siswa dan dari luar diri siswa. Hal
tersebut disebabkan oleh rangsangan yang terjadi dalam diri siswa dan luar diri
siswa. Faktor pendorong peningkatan minat belajar dalam diri siswa tersebut
disebabkan oleh keinginan belajar yang terdapat dalam dirinya untuk aktif
disebabkan oleh cara mengajar yang tidak monoton, dan penerapan model
kerja sama antara siswa, sehingga dengan terjalinnya kerja sama yang baik antara
siswa yang satu dengan siswa lainnya dapat merangsang keinginan untuk belajar
penelitian nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 59,97 meningkat menjadi
75,72 pada siklus pertama. Sementara pada siklus kedua terjadi peningkatan yaitu
55
Ahmad Susanto, op.cit. hlm. 60.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
juga peningkatan minat belajar siswa. Peningkatan kegiatan belajar dan minat
Peningkatan prestasi belajar siswa dapat disebabkan oleh dua faktor yakni
faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan berasal dari luar diri siswa. Faktor
yang berasal dari dalam diri siswa dapat disebabkan oleh keinginan untuk
mendapatkan nilai dengan berbagai usaha baik melalui buku pelajaran maupun
bertanya kepada guru. Faktor yang berasal dari luar diri siswa dapat disebabkan
oleh dorongan dari orangtua, teman, dan juga model pengajaran guru yang tepat
dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat
Student Teams Achievement Division (STAD) secara tepat dan benar serta sesuai
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
A. Kesimpulan
berikut:
SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta. Hal ini dapat ditunjukkan pada
keadaan awal skor rata-rata adalah 64,10, pada siklus pertama meningkat
menjadi 73,48 atau 9,38%, dan pada siklus kedua meningkat menjadi 80,08
atau 6,6%.
dengan peningkatan nilai rata-rata hasil belajar sejarah siswa dan jumlah siswa
nilai rata-rata adalah 59,97, pada siklus pertama meningkat menjadi 75,72, dan
pada siklus kedua meningkat menjadi 82,89. Berdasarkan jumlah siswa yang
memenuhi KKM, pada keadaan awal 2 orang atau 6,25%, meningkat pada
siklus I menjadi 20 orang atau 68,97%, dan meningkat lagi pada siklus II
108
B. Saran
Adapun saran bagi guru dan bagi peneliti yang akan melakukan penelitian
1. Bagi Guru
Guru perlu mengelola waktu dengan tepat, mengelola kelas secara efektif dan
efisien, dan juga perlu memilih model pembelajaran yang tepat pada
109
Daftar Pustaka
Sumber Buku:
Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi kedua, Balai Pustaka, hlm. 14.
Hasan Alwi dkk. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Budaya
Pers
110
Popham W. James dan Baker Eva L. 2008. Teknik Mengajar Secara Sistematis.
Cipta
Aksara
Kanisius
Suyono & Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar.
111
PT Remaja Rosdakarya
Bandung: Alfabeta
Gramedia
Media
Sumber Internet :
Aman, http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Dr.%20Aman,%20M.Pd./B-2
5%20 DIMENSI-DIMENSI%20KUALITAS%20PEMBELAJARAN%20SEJARAH.pdf.
(diunduh, pada hari Senin, 14 Desember 2015, pukul 15.54)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Jadwal Penelitian
Bulan
No Kegiatan Maret April Mei Juni Juni
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Persiapan
2 Observasi
Pelaksanaan
3
Siklus 1
Pelaksanaan
4
Siklus 2
5 Analisis Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SILABUS
Kelas : X (SEPULUH)
Kompetensi Inti
KI-2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif
dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian
dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI-4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Penilaian
Aloka
si Karakte
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Pembelajaran Bentuk Sumber Belajar
Wakt r
Teknik Instrume Instrumen u
n
116
Penilaian
Aloka
si Karakte
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Pembelajaran Bentuk Sumber Belajar
Wakt r
Teknik Instrume Instrumen u
n
117
Penilaian
Aloka
si Karakte
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Pembelajaran Bentuk Sumber Belajar
Wakt r
Teknik Instrume Instrumen u
n
dan waktu dalam sejarah Konsep ruang dan waktu berpikir diakronis dan waktu kronologis, g Jawab
dalam sejarah. sinkronik, ruang
dan sinkronis dalam dan waktu
Menanya: dalam sejarah.
memahami dan
Menanya dalam Observasi:
merekonstruksi kegia tan diskusi
untuk Mengamati
sejarah yang mendapatkanpen kegiatan peserta
dalaman didik dalam
dipelajari pengertian ten proses
tang cara mengumpulkan
berfikir data, analisis
kronologis, data dan
sinkronik, dan pembuatan
konsep ruang laporan tentang
dan waktu cara berfikir
dalam sejarah. kronologis,
sinkronik, ruang
Mengumpulka dan waktu
n data: dalam sejarah.
Mengumpulkan Portofolio:
infor masi
terkait dengan menilai laporan-
pertanyaan laporan dan
mengenai cara karya peserta
berfikir krono didik berkaitan
logis, sinkronik, dengan materi
3.2 Memahami corak kehidupan kon sep ruang
masyarakat pada zaman praaksara dan waktu dari cara berfikir
sumber tertulis, kronologis,
sumber lainnya sinkronik, ruang
dan atau dan waktu
3.3 asal-usul nenek moyang bangsa internet. dalam sejarah.
Indonesia (Proto, Deutero Melayu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Penilaian
Aloka
si Karakte
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Pembelajaran Bentuk Sumber Belajar
Wakt r
Teknik Instrume Instrumen u
n
119
Penilaian
Aloka
si Karakte
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Pembelajaran Bentuk Sumber Belajar
Wakt r
Teknik Instrume Instrumen u
n
Mengamati: Portofolio:
120
Penilaian
Aloka
si Karakte
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Pembelajaran Bentuk Sumber Belajar
Wakt r
Teknik Instrume Instrumen u
n
121
Penilaian
Aloka
si Karakte
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Pembelajaran Bentuk Sumber Belajar
Wakt r
Teknik Instrume Instrumen u
n
122
Penilaian
Aloka
si Karakte
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Pembelajaran Bentuk Sumber Belajar
Wakt r
Teknik Instrume Instrumen u
n
praaksara.
Menanya
melalui
kegiatan
diskusi untuk
menda patkan
klarifikasi
tentang kehidu
pan masyarakat Buku Sejarah
Indonesia pada Indonesia
zaman Hindu- kelas X.
Buddha. Buku-buku
lainya
Mengeksplora Internet ( jika
si: tersedia)
Gambar hasil-
Mengumpulkan hasil peninggalan
informasi kerajaan Islam
terkait dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Penilaian
Aloka
si Karakte
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Pembelajaran Bentuk Sumber Belajar
Wakt r
Teknik Instrume Instrumen u
n
pertanya an
tentang Indo
nesia pada za
man Hindu-
Buddha melalui
bacaan,
internet,
pengamatan ter
hadap sumber-
sumber sejarah
yang ada di mu
seum dan atau
peninggalan-
peninggalan
yang ada di
lingkungan
terdekat
Mengasosiasi:
Menganalisis
infor masi dan
data-data yang
didapat baik
dari bacaan
mau pun dari
sumber-sumber
terkait untuk
mendapat kan
kesimpulan
tentang
Indonesia pada
zaman Hindu-
Bud dha.
Mengomunika
sikan:
Menyajikan
dalam bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Penilaian
Aloka
si Karakte
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Pembelajaran Bentuk Sumber Belajar
Wakt r
Teknik Instrume Instrumen u
n
tulisan hasil
analisis dan
kesim pulan
tentang In
3.5.1. Mengana lisis donesia pada za
berbagai man
HinduBuddha.
teori tentang
Mengamati: tes tertulis Tugas: 24 jp Religius
proses masuk dan
Membaca buku non tes lisan Membuat Jujur
berkembangnya teks dan penugasa laporan dalam
melihat n bentuk tulisan Disiplin
agama dan gambar-gambar mengenai nilai-
peninggalan nilai dan unsur- Tanggun
kebudayaan Hindu- zaman unsur budaya g Jawab
Buddha di perkemba ngan yang
Indonesia kerajaan- berkembang
kerajaan Islam pada zaman
di Indonesia Hindu-Buddha
3.5.2 Merumuskan
yang masih
pendapat tentang Menanya: berkelanjutan
dalam
Menanya kehidupan
teori yang paling
untuk masyarakat
mendapatkan Indonesia masa
tepat dari beberapa
klarifikasi kini.
tentang
teori yang ada zaman
perkembanga
tentang prosesnya n kerajaan- Observasi:
kerajaan
masuk dan Islam di Mengamati
Indonesia. kegiatan peserta
berkembangnya
didik dalam
Mengeksplorasi mengumpulkan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Penilaian
Aloka
si Karakte
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Pembelajaran Bentuk Sumber Belajar
Wakt r
Teknik Instrume Instrumen u
n
Hindu-Buddha di : menganalisis
data dan
Perkembangan Kerajaan- Indonesia Mengumpulk membuat
Kerajaan Islam di Indonesia aninformasi laporan tentang
3.6.1 Menjelaskan terkait kehidupan
Teori-teori masuk dan dengan masyarakat di
berkembangnya Islam perkembangan pertanyaan Indonesia pada
Kerajaan-kerajaan Islam di dan materi zaman Hindu-
Indonesia kerajaan-kerajaan tentang Buddha
Bukti-bukti Kehidupan dan zaman
hasil-hasil budaya pengaruh zaman Hindu- perkembanga
Islam yang masih ada pada n kerajaan-
saat ini kerajaan Portofolio:
Buddha di
Indonesia Islam di
Indonesia Menilai
melalui laporan-laporan
3.6.2 Menganalisis
bacaan, dan karya
internet, peserta didik
kehidupan sosial pengamatan berkaitan
terhadap dengan materi
ekonomi sumber- kehidupan
masyarakat sumber masyarakat di
sejarah yang Indonesia pada
zaman Hindu- ada di zaman Hindu-
museum dan Buddha
Buddha atau
peninggalan-
3.6.3. Menganalisis peninggalan
yang ada di Tes
perkembangan lingkungan tertulis/lisan:
hasilhasil terdekat.
Menilai
kebudayaan Mengasosiasi: kemampuan
peserta didik
zaman Hindu- Menganalisis dalam
informasi menganalisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Penilaian
Aloka
si Karakte
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Pembelajaran Bentuk Sumber Belajar
Wakt r
Teknik Instrume Instrumen u
n
127
Penilaian
Aloka
si Karakte
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Pembelajaran Bentuk Sumber Belajar
Wakt r
Teknik Instrume Instrumen u
n
agama dan
128
Penilaian
Aloka
si Karakte
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Pembelajaran Bentuk Sumber Belajar
Wakt r
Teknik Instrume Instrumen u
n
syarakat zaman
perkembangan
Kerajaan-kerajaan
Islam di Indonesia
3.8.3 Menganalisis
perkembangan
hasil-hasil kebuda
yaan zaman Kera
jankerajaan Islam
3.8.4. Menunjukkan
bukti-bukti kehidu tertulis Religius
pan dan
tes tidak 24 jp Jujur
hasil budaya Islam tertulis
non te Disiplin
yang masih ada
Tanggun
sampai sekarang g Jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotongroyong, kerja sama, cinta, damai, responsive dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dalam lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta penerapan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah ilmuan
130
4.8 Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan unsur
budaya yang berkembang pada masa kerajaan Islam dan masih berkelanjutan
dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kin
4.8.1 Membuat laporan dalam bentuk tulisan mengenai perkembangan Kerajaan-
kerajaan Islamisasi di Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua dan
Nusa Tenggara, keterkaitan perkembangan jaringan tradisi keilmuan Islam
dengan penyebaran Islam di Nusantara, perkembangan seni bangunan
Islam, seni ukir Islam, aksara dan seni sastra, kesenian, dan kalender.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu:
1. Menganalisis proses Islamisasi di Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua
dan Nusa Tenggara, perkembangan tradisi keilmuan Islam diberbagai kerajaan di
Nusantara, makna akulturasi dan bukti-buktinya.
2. Menganalisis perkembangan Kerajaan-kerajaan Islamisasi di Jawa, Kalimantan,
Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara, keterkaitan perkembangan jaringan
tradisi keilmuan Islam dengan penyebaran Islam di Nusantara, perkembangan
seni bangunan Islam, seni ukir Islam, aksara dan seni sastra, kesenian, dan
kalender.
D. Materi Pembelajaran
1. Proses Islamisasi di Jawa
2. Proses Islamisasi di Kalimantan
3. Proses Islamisasi di Sulawesi
4. Proses Islamisasi di Maluku
5. Proses Islamisasi di Papua
6. Proses Islamisasi di Nusa Tenggara
7. Jaringan Keilmuan di Nusantara
8. Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam
9. Proses Integrasi Nusantara
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran : pembelajaran saintifik
Strategi pembelajaran : pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran : Student Teams Achievement
Division (STAD)
131
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama:
Alokasi
Kegiatan Diskripsi
Waktu
Mengucapkan salam
Memeriksa kerapian dan kebersihan kelas
Menanyakan kehadiran peserta didik/presensi
Menanyakan kesiapan peserta didik untuk mengikuti
proses pembelajaran
Pendahuluan 10 Menit
Mempersiapkan materi ajar, alat, media
pembelajaran
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai dengan model pembelajaran
yakni Student Teams Achievement Division (STAD)
1. Mengamati
Peserta didik mengamati tayangan gambar
peninggalan kerajaan-kerajaan Islam di Jawa
2. Menanya
Dengan mengamati tayangan peninggalan
kerajaan-kerajaan Islam di Jawa serta membaca
buku teks (siswa) halaman 54-67, peserta didik
diarahkan membuat pertanyaan yang berkaitan
dengan Kerajaan-kerajaan Islam di Jawa
3. Menalar/Mengeksplorasi
Peserta didik melakukan eksplorasi dengan diskusi
kelompok
Guru membagi peserta didik dalam kelompok
yang beranggotakan empat orang secara
heterogen (campuran menurut prestasi, jenis
kelamin, suku, dan sebagainya)
Inti Guru menyajikan pelajaran 60 Menit
Guru menjelaskan teknik pelaksanaan model
pembelajaran Student Teams Achievement
Division (STAD)
Guru memberi tugas kepada kelompok untuk
dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok.
Anggotanya yang sudah mengerti dapat
menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua
anggota dalam kelompok itu mengerti
Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh
siswa, pada saat menjawab kuis tidak boleh
saling membantu.
4. Mencoba/Mengasosiasikan
Guru memanggil masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi
Peserta didik dari kelompok lain menanggapi
Guru memberi penguatan kepada peserta didik
yang bertanya dan peserta didik yang menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
pertanyaan
Sebagai refleksi, guru membimbing peserta didik
untuk membuat kesimpulan serta menemukan nilai-
nilai yang didapat dari pembelajaran yang baru saja
Penutup berlangsung dengan materi Kerajaan-kerajaan Islam 20 Menit
di Jawa
Tugas lanjutan
Menutup dengan salam
Pertemuan Kedua:
Alokasi
Kegiatan Diskripsi
Waktu
Mengucapkan salam
Memeriksa kerapian dan kebersihan kelas
Menanyakan kehadiran peserta didik/presensi
Menanyakan kesiapan peserta didik untuk mengikuti
proses pembelajaran
Pendahuluan 10 Menit
Mempersiapkan materi ajar, alat, media
pembelajaran
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai dengan model pembelajaran
yakni Student Teams Achievement Division (STAD)
1. Mengamati
Peserta didik mengamati tayangan gambar
peninggalan kerajaan-kerajaan Islam di
Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa
Tenggara
2. Menanya
Dengan mengamati tayangan peninggalan kerajaan-
kerajaan Islam di Kalimantan, Sulawesi, Maluku,
Papua, dan Nusa Tenggara, peserta didik diarahkan
membuat pertanyaan yang berkaitan dengan
Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa
Tenggara
3. Menalar/Mengeksplorasi
Peserta didik melakukan eksplorasi dengan diskusi
kelompok
Inti 60 Menit
Guru membagi peserta didik dalam kelompok
yang beranggotakan empat orang secara
heterogen (campuran menurut prestasi, jenis
kelamin, suku, dan sebagainya)
Guru menyajikan pelajaran
Guru menjelaskan teknik pelaksanaan model
pembelajaran Student Teams Achievement
Division (STAD)
Guru memberi tugas kepada kelompok untuk
dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok.
Anggotanya yang sudah mengerti dapat
menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua
anggota dalam kelompok itu mengerti
Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh
siswa, pada saat menjawab kuis tidak boleh
saling membantu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
4. Mencoba/Mengasosiasikan
Guru memanggil masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi
Peserta didik dari kelompok lain menanggapi
Guru memberi penguatan kepada peserta didik
yang bertanya dan menjawab pertanyaan
Sebagai refleksi, guru membimbing peserta didik
untuk membuat kesimpulan serta menemukan nilai-
nilai yang didapat dari pembelajaran yang baru saja
berlangsung dengan materi Kerajaan-kerajaan Islam
Penutup 20 Menit
di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa
Tenggara
Tugas lanjutan
Menutup dengan salam
Pertemuan Ketiga:
Alokasi
Kegiatan Diskripsi
Wakti
Mengucapkan salam
Memeriksa kerapian dan kebersihan kelas
Menanyakan kehadiran peserta didik/presensi
Menanyakan kesiapan peserta didik untuk mengikuti
proses pembelajaran
Pendahuluan 10 Menit
Mempersiapkan materi ajar, alat, media
pembelajaran
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai dengan model pembelajaran
yakni Student Teams Achievement Division (STAD)
1. Mengamati
Peserta didik mengamati tayangan gambar pesantren
di Jawa, meunasah di Aceh, surau di Minangkabau,
dan langgar di Kalimantan, serta contoh seni
bangunan, seni ukir, aksara dan seni sastra, dan
kesenian.
2. Menanya
Dengan mengamati tayangan gambar pesantren di
Jawa, meunasah di Aceh, surau di Minangkabau, dan
langgar di Kalimantan, serta contoh seni bangunan,
seni ukir, aksara dan seni sastra, dan kesenian,
Inti
peserta didik diarahkan membuat pertanyaan
berkaitan dengan gambar tersebut juga materi
tentang Jaringan Keilmuan di Nusantara, Akulturasi
dan Perkembangan Budaya Islam, Proses Integrasi
Nusantara.
3. Menalar/Mengeksplorasi
Peserta didik melakukan eksplorasi dengan diskusi
kelompok
Guru membagi peserta didik dalam kelompok
yang beranggotakan empat orang secara
heterogen (campuran menurut prestasi, jenis 60 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
4. Mencoba/Mengasosiasikan
Guru memanggil masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi
Peserta didik dari kelompok lain menanggapi
Guru memberi penguatan kepada peserta didik
yang bertanya dan peserta didik yang menjawab
pertanyaan
Sebagai refleksi, guru membimbing peserta didik
untuk membuat kesimpulan serta menemukan nilai-
nilai yang didapat dari pembelajaran yang baru saja
berlangsung dengan materi Jaringan Keilmuan di
Penutup Nusantara, Akulturasi dan Perkembangan Budaya 20 Menit
Islam, Proses Integrasi Nusantara.
Memberikan tugas kepada peserta didik untuk
menyiapkan diri pada tes siklus kedua.
Menutup dengan salam
2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian kegiatan diskusi kelompok
On Task
135
Off Task
Aspek Penilaian
Jumlah
No Nama Kelengkapan
Keteladanan yang dapat diambil Skor
jawaban
1
2
3
4
5
dst
Keterangan Skor
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria sebagai berikut
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 0
∑
( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Keterangan Skor
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
Skor 1 = Sangat Tinggi
Skor 2 = Tinggi
Skor 3 = Cukup
Skor 4 = Kurang
Skor 5 = Sangat Kurang
137
Komponen Sikap
No Variabel Indikator Kognitif Afektif Konatif Total Persentase
5 Kesadaran 1 2 3 4 5 6 6
138
KUESIONER
MINAT MENGIKUTI PELAJARAN SEJARAH
Nama :
No Absen :
Kelas/semester :
Jurusan :
Petunjuk Pengisian:
1. Bacalah Kuesioner dengan teliti
2. Tulislah nama lengkap dan kelas anda
3. Berilah tanda silang (√) pada salah satu pilihan anda ke kolom yang telah tersedia!
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
RR = Ragu-ragu
4. Bila anda ingin memperbaiki jawaban, coretlah jawaban sebelumnya dengan dua
garis lurus secara horizontal (=), kemudian berilah tanda ceklis (√) pada pilihan yang
dianggap tepat.
5. Isi dengan benar sesuai dengan keadaan dan perasaan anda yang sebenarnya.
Kuesioner ini dijamin kerahasiaannya dan tidak akan mempengaruhi prestasi
akademik anda.
6. Kuesioner ini harap dikembalikan jika sudah selesai mengerjakannya.
Contoh Pengerjaan:
Pilihan
No Pernyataan
STS TS RR S SS
Pilihan
No Pernyataan
STS TS RR S SS
139
140
141
142
Email: smkn2depok@yahoo.com
Bentuk No Tingkatan
No Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Soal
Materi Pokok Tes Soal Soal
Memahami, menerapkan, dan 3.8 Menganalisis 1. Siswa dapat menyebutkan tahun
1 PG 1 C1
menganalisis pengetahuan karakteristik kehidupan berdirinya Kerajaan Demak
faktual, konseptual, masyarakat, pemerintahan 2. Siswa dapat mengemukakan raja
2 PG 2 C2
prosedural berdasarkan rasa dan kebudayaan pada masa pertama Kerajaan Demak
ingin tahunya tentang ilmu kerajaan-kerajaan Islam di 3. Siswa dapat mengidentifikasikan
3 pengetahuan, teknologi, seni, Indonesia dan menunjukkan 1. Kerajaan- PG 3 C2
wilayah kekuasaan Kerajaan Demak
budaya, dan humaniora contoh bukti-bukti yang kerajaan Islam
4. Siswa dapat menyebutkan nama raja
dengan wawasan masih berlaku pada di Jawa
4 pada saat Kerajaan Mataram PG 4 C1
kemanusiaan, kebangsaan, kehidupan masyarakat mencapai zaman keemasan
kenegaraan dan peradaban Indonesia masa kini 5. Siswa dapat menyebutkan tahun
5 terkait fenomena dan PG 5 C1
serangan tentara Mataram ke Batavia
6 kejadian, serta penerapan 6. Siswa dapat mengidentifikasikan PG 6 C2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
144
145
Islamisasi di Papua
28. Siswa dapat menyebutkan nama raja
ketika Kerajaan Lombok dan
28 PG 23 C1
Sumbawa mengalami zaman
keemasan
6. Kerajaan-
29. Siswa dapat mengemukakan hal
kerajaan Islam di
yang mempererat hubungan antara
29 Nusa Tenggara PG 24 C2
Kerajaan Gowa dengan Kerajaan
Lombok
30. Siswa dapat menyebutkan nama raja
30 PG 25 C1
Bima yang pertama masuk Islam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Kompetensi Dasar
3.8 Menganalisis karakteristik kehidupan masyarakat, pemerintahan dan
kebudayaan pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia dan
menunjukan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan
masyarakat Indonesia masa kini
I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (×)
pada huruf A, B, C, D, atau E pada lembar jawaban yang tersedia untuk
nomor 1-25
2. Berikut ini nama raja pertama Kerajaan Demak yang merupakan keturunan raja
dari Raja Brawijaya V. adalah . . . .
A. Raden Fatah yang bergelar Sultan Alam Akbar Al-Fatah
B. Sunan Giri
C. Arya Penangsah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
148
8. Wujud akulturasi budaya antara unsur budaya Islam dengan unsur budaya
Hindu-Jawa yaitu . . . .
A. Upacara seni ukir yang ada di istana dan tempat ibadah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
9. Bentuk dan kegiatan upacara grebeg adalah mengarak gunungan dari keraton
ke depan masjid agung. Upacara grebeg diadakan tiga kali dalam satu tahun
yaitu . . . .
A. Tanggal tanggal 1 Dzulliijah (Idul Adha), 2 Syawal (Idul Fitri), dan tanggal
2 Rabiulawal (Maulid Nabi)
B. Tanggal 10 Dzulliijah (Idul Adha), 3 Syawal (Idul Fitri), dan tanggal 11
Rabiulawal (Maulid Nabi)
C. Tanggal 10 Dzulliijah (Idul Adha), 1 Syawal (Idul Fitri), dan tanggal 12
Rabiulawal (Maulid Nabi)
D. Tanggal 11 Dzulliijah (Idul Adha), 1 Syawal (Idul Fitri), dan tanggal 10
Rabiulawal (Maulid Nabi)
E. Tanggal 12 Dzulliijah (Idul Adha), 1 Syawal (Idul Fitri), dan tanggal 10
Rabiulawal (Maulid Nabi)
150
151
15. Proses proses Islamisasi di Kerajaan Banjar menurut A.A. Cense terjadi
sekitar tahun . . . .
A. 1450 M
B. 1550 M
C. 1650 M
D. 1750 M
E. 1755 M
16. Dalam sejarah Kerajaan Gowa perlu dicatat tentang sejarah perjuangan
seorang tokoh dalam mempertahankan kedaulatannya terhadap upaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
penjajahan politik dan ekonomi kompeni (VOC) Belanda. Berikut ini yang
merupakan tokoh pejuang tersebut adalah . . . .
A. Dato’ Ri Bandang dari Kolo Tengah Minangkabau
B. Sultan Hasanuddin dari Kerajaan Gowa
C. Datu’ La Patiware’ Daeng Parabung dari Kerajaan Luwu
D. Karaeng Matowaya dari Kerajaan Tallo
E. I Manga’ rangi Daeng Manrabbia dari Kerajaan Gowa
18. Berikut ini yang merupakan kerajaan bercorak Islam di Maluku adalah . . . .
A. Bacan dan Makyan
B. Ternate dan Tidore
C. Hitu dan Banda
D. Bacan dan Banda
E. Makyan dan Ternate
19. Berikut ini yang merupakan tahun Islamisasi di Maluku menurut Tome Pires
dan Antonio adalah . . . .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
20. Berikut ini yang merupakan tujuan Portugis dan Spanyol datang ke Maluku
adalah . . . .
A. untuk memonopoli perdagangan terutama gaharu dan cendana
B. untuk memonopoli perdagangan terutama beras
C. untuk memonopoli perdagangan terutama karet dan kapas
D. untuk memonopoli perdagangan terutama rempah-rempah
E. untuk memonopoli perdagangan terutama kopi dan kapas
154
24. Hubungan antara Kerajaan Gowa dengan Kerajaan Lombok sangat baik.
Berikut ini merupakan hal yang mempererat hubungan kedua kerajaan
tersebut adalah . . . .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
25. Kerajaan Bima merupakan kerajaan yang cukup menonjol di Nusa Tenggara.
Berikut ini yang merupakan nama raja Bima yang pertama masuk agama
Islam yaitu . . . .
A. Ruma Ta Ma Bata Wada yang bergelar Sultan Abdul Kahir
B. Tureli Nggampo yang bergelar Sultan Abdul Kahir
C. Raja Bicara Abdul Nabi keturunan Khatib Lukman
D. Wazir Abdul Nabi keturunan Sultan Ismail
E. Sultan Abdul Hamid keturunan dari Tureli Nggampo
156
3. C 13. D 23. B
4. B 14. E 24. C
5. E 15. B 25. A
6. B 16. B
7. E 17. A
8. D 18. B
9. C 19. D
10. C 20. D
b. Kerajaan Banten
Ekonomi Sosial
Ramainya perkembangan
Kehidupan perekonomiannya
pelabuhan Sunda Kelapa membuat
berpusat pada kegiatan
semakin berkembangnya
perdagangan, pertanian, dan
perkampungan masyarakat yang
perkebunan
dari luar Banten, yang kemudian
Hasilnya berupa padi dan lada
memberikan ciri khas pada
yang sangat berlimpah
masyarakat Banten
c. Kerajaan Mataram
Ekonomi Sosial
Di Mataram dikenal beberapa
Kehidupan ekonomi Mataram
kelompok dalam masyarakat yakni
Islam adalah agraris
ada golongan raja dan
Hasilnya berupa beras, gula,
keturunannya, para bangsawan,
kayu, kelapa, kapas, dan hasil
dan rakyat sebagai kawula
palawija
kerajaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
d. Kerajaan Cirebon
Ekonomi Sosial
Kehidupan ekonomi Cirebon
Islam adalah agraris
Hasilnya berupa beras terbukti
pada saat itu Cirebon mengekspor
beras
158
159
Email: smkn2depok@yahoo.com
160
161
Siswa dapat
8 menjelaskan fungsi PG 7 C2
masjid secara luas
Siswa dapat
menganalisis ciri-ciri
9 E 2 C4
2. Akulturasi masjid kuno di
dan Indonesia
perkemban Siswa dapat
gan budaya mengemukakan
Islam makam-makam yang
10 PG 8 C2
lokasinya di daratan
dekat Masjid Agung
Demak
Siswa dapat
mengemukakan
11 makam-makam yang PG 9 C2
lokasinya di daerah
daratan tinggi
Siswa dapat
menjelaskan tradisi
12 pemakaman yang PG 10 C2
bukan berasal dari
ajaran Islam
Siswa dapat
menganalisis
13 perkembangan seni E 3 C4
ukir di zaman
madya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Siswa dapat
mengemukakan
contoh seni ukir
14 PG 11 C2
yang berkembang
setelah zaman
madya
Siswa dapat
mengemukakan
contoh bangunan-
15 bangunan Islam PG 12 C2
yang dihiasi dengan
berbagai motif
ukiran-ukiran
Siswa dapat
16 menjelaskan PG 13 C2
pengertian hikayat
Siswa dapat
17 mengemukakan PG 14 C2
contoh babad
Siswa dapat
18 menjelaskan PG 15 C2
pengertian syair
Siswa dapat
19 menjelaskan PG 16 C2
pengertian suluk
Siswa dapat
20 menjelaskan PG 17 C2
pengertian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
permainan debus
Siswa dapat
21 menjelaskan PG 18 C2
pengertian seudati
Siswa dapat
22 menjelaskan PG 19 C2
pengertian wayang
Siswa dapat
menyebutkan nama
raja yang
23 menciptakan sistem PG 20 C1
penanggalan
(kalender) di
Nusantara
Siswa dapat
24 menjelaskan PG 21 C2
pengertian integrasi
3. Proses
Siwa dapat
Integrasi
menganalisis peran
Nusantara
perdagangan
25 antarpulau dalam E 4 C4
proses integrasi serta
nilai-nilai yang dapat
diteladani
Siswa dapat
26 mengemukakan PG 22 C2
pusat-pusat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
perdagangan di
Sumatera
Siswa dapat
mengemukakan
27 PG 23 C2
pusat-pusat
perdagangan di Jawa
Siswa dapat
menganalisis peran
bahasa Melayu
28 dalam proses E 5 C4
integrasi dan dalam
kehidupan berbangsa
dan bernegara
Siswa dapat
mengemukakan
bukti bahwa bahasa
29 PG 24 C2
Melayu dijadikan
sebagai bahasa resmi
Kerajaan Sriwijaya
Siswa dapat
menyebutkan tahun
30 PG 25 C1
VOC merebut
Malaka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Kompetensi Dasar
3.9 Menganalisis karakteristik kehidupan masyarakat, pemerintahan dan
kebudayaan pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia dan
menunjukan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan
masyarakat Indonesia masa kini
V. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (×)
pada huruf A, B, C, D, atau E pada lembar jawaban yang tersedia untuk
nomor 1-25
1. Berikut ini yang merupakan peran para ulama terhadap perkembangan lembaga
pendidikan dan pengajaran pada masa Kerajaan Samudera Pasai dan Kerajaan
Malaka adalah . . . .
F. Memberikan pengajaran-pengajaran Islam di masjid-masjid negara dan di
kalangan masyarakat
G. Memberikan pengajaran-pengajaran Islam di masjid-masjid negara dan di
kalangan para pedagang
H. Memberikan pengajaran-pengajaran Islam di masjid-masjid negara dan di
istana sultan
I. Memberikan pengajaran-pengajaran Islam di masjid-masjid negara dan di
kalangan para bangsawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
2. Berikut ini yang merupakan fungsi perpustakaan pada masa Kerajaan Malaka
adalah . . . .
F. Sebagai pusat penyalinan kitab-kitab dan penerjemahannya dari bahasa
Arab ke bahasa Melayu
G. Sebagai pusat penyalinan kitab-kitab dan penerjemahannya dari bahasa
Arab ke bahasa Jawa
H. Sebagai pusat penyalinan kitab-kitab dan penerjemahannya dari bahasa
Arab ke bahasa Sunda
I. Sebagai pusat penyalinan kitab-kitab dan penerjemahannya dari bahasa
Arab ke bahasa Aceh
J. Sebagai pusat penyalinan kitab-kitab dan penerjemahannya dari bahasa
Arab ke bahasa Jambi
3. Berikut ini yang merupakan fungsi istana Kerajaan Banten pada abad ke 17
adalah . . . . .
A. Sebagai lembaga penerjemahan al-Qur’an dan sebagai pusat ilmu
pengetahuan di Pulau Jawa
B. Sebagai lembaga pendidikan dan sebagai pusat ilmu pengetahuan di Pulau
Jawa
C. Sebagai lembaga pembacaan al-Qur’an dan sebagai pusat ilmu pengetahuan
di Pulau Jawa
D. Sebagai tempat penyebaran agama Islam dan sebagai pusat ilmu
pengetahuan di Pulau Jawa
E. Sebagai lembaga penerjemahan bahasa Arab ke bahasa Melayu dan sebagai
pusat ilmu pengetahuan di Pulau Jawa
4. Istana merupakan pusat sastra dan ilmu agama. Pernyataan tersebut merupakan
fungsi dari istana . . . .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
F. Jambi
G. Aceh
H. Riau
I. Malaka
J. Palembang
6. Berikut ini yang merupakan lembaga pendidikan yang cukup kompleks pada
masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia adalah . . . .
F. Meunasah di Aceh, surau di Minangkabau, langgar di Kalimantan, dan
pesantren di Jawa
G. Meunasah di Palembang, surau di Minangkabau, langgar di Kalimantan, dan
pesantren di Jawa
H. Meunasah di Aceh, surau di Jambi, langgar di Kalimantan, dan pesantren di
Jawa
I. Meunasah di Aceh, surau di Jambi, langgar di Sulawesi, dan pesantren di
Jawa
J. Meunasah di Riau, surau di Jambi, langgar di Kalimantan, dan pesantren di
Jawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
169
11. Di bawah ini merupakan contoh seni ukir yang berkembang setelah zaman
madya adalah . . . .
F. Ukiran di Mimbar Masjid Gelgel, Klungkung, Wajo
G. Ukiran di Mimbar Masjid Gelgel, Klungkung, Bima
H. Ukiran di Mimbar Masjid Gelgel, Klungkung, Bali
I. Ukiran di Mimbar Masjid Gelgel, Klungkung, Sumbawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
171
J. Karya sastra berupa sajak-sajak yang terdiri atas lima baris setiap baitnya
17. Berikut ini yang merupakan pengertian dari permainan debus adalah . . . .
F. Tarian yang pada puncak acara para penari menusukkan benda tajam ke
tubuhnya dengan meninggalkan luka
G. Tarian yang pada puncak acara para penari menusukkan benda tajam ke
tubuhnya tanpa meninggalkan luka
H. Tarian yang pada puncak acara para penari menusukkan benda tajam ke
tubuh orang lain tanpa meninggalkan luka
I. Tarian yang pada puncak acara para penari menusukkan benda tajam ke
arah para penonton tanpa meninggalkan luka
J. Tarian yang pada puncak acara para penari menusukkan benda tajam ke
tubuh seorang raja tanpa meninggalkan luka
18. Seudati berasal dari kata syaidati yang artinya permainan orang-orang
besar, seudati juga sering disebut saman yang artinya delapan. Seudati
tersebut merupakan sebuah tarian dari . . . .
F. Riau
G. Jambi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
H. Aceh
I. Palembang
J. Medan
19. Pertunjukkan wayang sudah berkembang sejak zaman Hindu, dan pada
zaman Islam juga terus dikembangkan. Berikut ini merupakan jenis-jenis
wayang adalah . . . .
F. Wayang kulit, wayang orang, dan wayang golek
G. Wayang tarian, wayang orang, dan wayang golek
H. Wayang kulit, wayang orang, dan wayang lari
I. Wayang kulit, wayang lomba, dan wayang golek
J. Wayang tarian, wayang lomba, dan wayang golek
20. Berikut ini yang merupakan nama raja yang menciptakan sistem
penanggalan (kalender) di Nusantara adalah . . . .
F. Sultan Khairun dari Kerajaan Ternate
G. Sultan Zainal Abidin dari Kerajaan Bacan
H. Sultan Abdul Kahir dari Kerajaan Bima
I. Sultan Hasanuddin dari Kerajaan Gowa
J. Sultan Agung dari Kerajan Mataram
21. Integrasi suatu bangsa adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Dengan adanya integrasi akan melahirkan satu
kekuatan bangsa yang ampuh dan segala persoalan yang timbul akan
dihadapi bersama-sama. Wujud konkret dari proses integrasi bangsa
adalah . . . .
F. Terbentuknya ideologi bangsa Indonesia
G. Bersatunya pulau-pulau yang ada di Indonesia
H. Terbentuknya pemerintahan di Indonesia
I. Negara Kesatuan Republik Indonesia
J. Terbentuknya UUD negara Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
24. Pada masa Kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu dijadikan sebagai bahasa
resmi dan bahasa ilmu pengetahuan. Hal tersebut dapat dibuktikan oleh . . .
.
F. Prasasti Kedukan Bukit tahun 683 M
G. Prasasti Talang Tuo tahun 684 M
H. Prasasti Kota Kapur tahun 685 M
I. Prasasti Karang Berahi tahun 686 M
J. A, B, C, dan D semuanya benar
25. Berikut ini yang merupakan tahun VOC merebut Malaka adalah . . . .
F. Tahun 1638
G. Tahun 1639
H. Tahun 1640
I. Tahun 1641
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
J. Tahun 1642
175
176
177
Nama Jum
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Skor
Siswa lah
1 ABW 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 5 5 154 77
2 ASPP 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 1 5 2 5 4 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 4 4 2 4 158 79
3 AIZ 4 5 4 4 4 5 3 2 4 4 2 4 4 2 3 3 4 4 4 2 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 4 140 70
4 AAP 4 5 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 5 4 4 3 4 4 1 3 4 4 3 4 1 4 4 3 4 4 4 3 5 4 2 4 4 4 4 4 143 71,5
5 AM 4 4 2 3 5 5 1 1 1 1 4 5 5 4 5 3 5 1 3 4 4 4 4 4 1 3 4 4 3 3 4 3 5 3 1 4 4 4 4 4 136 68
6 APS 5 5 3 5 4 5 4 5 5 4 4 3 5 4 4 3 5 2 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 3 4 4 5 3 3 3 4 4 4 4 4 155 77,5
7 AP 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 4 2 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 131 65,5
8 AR 4 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 5 4 3 5 4 4 2 3 5 3 3 4 4 5 3 3 2 4 4 4 4 4 142 71
9 AADS 4 5 2 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 2 4 4 3 4 5 3 3 4 3 3 5 3 2 3 4 3 4 4 139 69,5
10 AW 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 5 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 132 66
11 AA 1 3 4 2 5 5 2 3 3 4 4 4 3 4 2 2 4 2 3 4 5 4 2 4 1 5 5 4 4 4 3 5 1 2 3 2 4 1 4 4 131 65,5
12 BAA 4 4 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 155 77,5
13 DP 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 151 75,5
14 DZ 4 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 150 75
15 DIH 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 152 76
16 DK 4 5 1 5 4 3 1 1 2 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 3 4 4 5 2 3 4 4 1 4 3 4 4 3 132 66
17 DR 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 5 4 4 3 2 4 2 3 3 3 3 4 3 5 3 4 2 2 3 3 3 4 134 67
18 DHCN 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 5 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 148 74
19 DAA 4 5 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 2 4 3 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 150 75
20 DK 4 5 3 4 4 4 3 1 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 141 70,5
21 DJNA 4 4 2 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 1 2 2 4 4 1 2 2 2 4 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 117 58,5
22 ENA 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 3 4 2 2 2 4 142 71
23 ES 4 5 3 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 146 73
24 FM 4 5 3 4 4 2 4 4 2 4 4 2 2 4 2 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 2 4 2 2 2 2 4 4 2 4 4 4 2 2 122 61
25 FYKK 2 5 4 5 1 4 3 2 2 5 4 4 4 4 2 2 2 3 3 4 2 4 3 4 1 4 4 2 4 4 4 4 2 4 1 4 3 2 4 4 129 64,5
26 FF 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 3 2 4 3 5 2 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 148 74
27 FS 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 152 76
28 GSP 5 5 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 3 4 3 4 3 3 3 4 5 4 5 4 149 74,5
29 HRD 4 5 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 5 3 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 141 70,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
179
180
181
182
183
Presensi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186