Anda di halaman 1dari 15

OUTLINE

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah...........................................................................
1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................
1
1.3. Pertanyaan Penelitian...............................................................................
1
1.4. Tujuan Penelitian........................................................................................
1.5. Definisi Operasional...................................................................................
1.6. Studi Literatur..............................................................................................
1.7. Metode Penelitian.......................................................................................
1
BAB II Pemilu serentak 2019
2.1. Pemilu
2.1.1. Pengertian Pemilu
2.1.2. Dasar Hukum Pemilu
2.1.3. Proses pemilu

2.2. Partai Politik


2.2.1. Pengertian Partai Politik
2.2.2. Dasar Hukum Partai Politik
2.2.3. Partai Politik dan Pemilu

2.3.
GAMBARAN UMUM KABUPATEN PADANG PARIAMAN
2.3.1. Sejarah Kabupaten Padang Pariaman
2.3.2. Keadaan Geografis dan Luas Wilayah
2.3.3. Kependudukan
2.3.4. Sosial Keagamaan
BAB III PARTAI GERINDRA
3.1. Pengertian Partai Gerindra
3.2. Sejarah Partai Gerindra

BAB IV IMPLIKASI PILPRES TERHADAP ELEKTABILITAS PARTAI


GERINDRA PADA PILEG 2019 KABUPATEN PADANG
PARIAMAN
5.1. Bentuk Implikasi Pilpres terhadap partai Gerinda
5.2. Bentuk Elektabilitas Partai Gerindra
5.3. Teori partai Gerindra dalam meraih suara di Pileg 2019
kabupaten Padang Pariaman
BAB V PENUTUP
6.1. Kesimpulan
6.2. Saran
BAB I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Pemilihan umum yang selanjutnya disebut Pemilu adalah

sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan Perwakilan

Rayat, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Presiden dan wakil

Presiden, dan untuk memilih Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang

dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil


dalam Negara kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila

dan UUD 1945. Pemilihan Umum 2019 adalah pemilihan legislatif

dengan pemilihan presiden yang diadakan secara serentak. Hal ini

dilakukan berdasarkan undang-undang nomor 7 tahun 2017 tentang

pemilu, yang bertujuan untuk meminimalkan pembiayaan negara

dalam pelaksanaan pemilu, meminimalisir politik biaya tinggi bagi

peserta pemilu, serta politik uang yang melibatkan pemilih,

penyalahgunaan kekuasaan atau mencegah politisasi birokrasi, dan

merampingkan skema kerja pemerintah. Pemilu serentak akan

mempengaruhi komitmen penguatan partai politik dalam koalisi

permanen untuk memperkuat basis kekuatan mereka di lembaga-

lembaga negara yang tinggi sehingga dengan pemilu serentak

diharapkan bisa memfasilitasi pembenahan Sistem Presidensial di

Indonesia. Untuk mewujudkan pemilihan 2019 yang simultan, ada

peluang dan tantangan yang salah satunya dapat dipelajari melalui

perspektif politik, yang dalam makalah ini dilakukan melalui kajian

pustaka dan dokumentasi. Menurut hasil penelitian, dalam

mewujudkan pemilihan umum 2019 antara pemilihan legislatif dan

pemilihan presiden, ada beberapa hal yang menjadi peluang dan

tantangan dalam perspektif politik, baik untuk parpol, pemerintah,

pemilih, dan penyelenggara pemilu. Untuk itu, diperlukan upaya-

upaya terkait bagaimana merancang pemilihan yang serentak dalam

perspektif politik, yakni dengan mereformasi sistem perwakilan,

sistem pemilihan, system kepartaian, dan dalam melaksanakan


pemilihan umum serentak 2019 memiliki tujuan menciptakan

pemerintahan yang efektif. (Ratnia 2018, 73-88)

Partai politik adalah organisasi yang bersifat nasional yang

dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara suka rela

atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk meperjuangkan

dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan

negara, serta memelihara keutuhan negara kesatuan republik

Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. (UU no 2 tahun 2008

pasal 1 ayat 1)

Partai Gerakan Indonesia Raya atau Partai Gerindra, adalah

sebuah partai politik di Indonesia yang didirikan dan diketuai oleh

Prabowo Subianto. Padang Pariaman adalah salah satu daerah yang

memberikan dukungan terbesar terhadap capres No urut 02 Prabowo

Subianto, dikarenakan mayoritas masyarakat Padang Pariaman

memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto untuk maju sebagai

presiden, disini peneliti menduga bahwa majunya Prabowo Subianto

sebagai capres di Pilpres 2019 memberikan pengaruh terhadap

partainya sehingga masyarakat Padang Pariaman lebih banyak

memberikan suara kepada Caleg yang berasal dari partai Gerindra,

sedangkan dua periode sebelumnya selalu di menangkan oleh Partai

Golkar dengan mendapat kursi terbanyak berjumlah 5 kursi selama

Dua periode tersebut. Namun pada pemilu serentak 2019 ini pileg di

kabupaten Padang Pariaman dimenangkan oleh partai Gerindra


dengan mendapatkan 7 kursi dan suara terbanyak hingga

mengalahkan partai Golkar yang sudah Dua periode menguasai kursi

terbanyak di DPRD Kabupaten Padang Pariaman yang berjumlah Lima

kursi DPRD kabupaten Padang Pariaman.

Hasil perolehan suara Partai Gerindra dan Partai Golkar


pada Pemilu Legislatif DPRD Kabupaten Padang Pariaman
2009

Gerindra
Dapil 1 952 Suara
Dapil 2 1.011 Suara
Dapil 3 2.487 Suara
Dapil 4 918 Suara
Golkar
Dapil 1 4.622 Suara
Dapil 2 5.156 Suara
Dapil 3 8.679 Suara
Dapil 4 4.485 Suara

Hasil keseluruhan suara :

Gerindra : 5.368

Golkar : 22.942

Pada tahun 2009 partai Golkar mendapatkan suara lebih

banyak dari pada partai Gerindra sehingga partai Golkar memperoleh

5 buah kursi di DPRD kabupaten Padang Pariaman (KPU Padang

Pariaman)
Hasil perolehan suara Partai Gerindra dan Partai Golkar
pada Pemilu Legislatif DPRD Kabupaten Padang Pariaman
2014

Gerindra
Dapil 1 5.642 Suara
Dapil 2 3.343 Suara
Dapil 3 5.154 Suara
Dapil 4 5.218
Golkar
Dapil 1 8.382 Suara
Dapil 2 6.241 Suara
Dapil 3 7.758 Suara
Dapil 4 6.136 Suara

Hasil keseluruhan suara :

Gerindra : 19.357

Golkar : 28.517

Di tahun 2014 partai Golkar masih saja mengalahkan partai

Gerindra, partai Golkar tetap pada posisi yang diraihnya dengan

mempertahankan 5 kursi di DPRD kabupaten Padang Pariaman (KPU

Padang Pariaman)
Hasil perolehan suara Partai Gerindra dan Partai Golkar
pada Pemilu Legislatif DPRD Kabupaten Padang Pariaman
2019

Gerindra
Dapil 1 9.767 Suara
Dapil 2 8.799 Suara
Dapil 3 7.184 Suara
Dapil 4 7.121
Golkar
Dapil 1 4.645 Suara
Dapil 2 4.175 Suara
Dapil 3 3.925 Suara
Dapil 4 5.419 Suara

Hasil keseluruhan suara :

Gerindra : 32.871

Golkar : 18.164

Pada 2019 partai Gerindra mendapatkan suara terbanyak

dengan memperoleh 7 kursi di DPRD kabupaten Padang Pariaman.

Berdasarkan data-data hasil perolehan di atas mulai dari pemilu

2009, 2014 dan 2019, dapat dilihat selama dua periode berturut-turut

partai Golkar telah memenangkan kompetisi pemilihan umum lalu

pada pemilu serentak 2019 Partai Gerindra memenangkan kursi dan

suara terbanyak sehingga mengalahkan partai Golkar yang sudah dua

perode memenangkan kompetisi. (KPU Padang Pariaman)


1.2. Rumusan masalah dan batasan masalah

Atas dasar latar belakang masalah di atas maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Implikasi Pilpres

terhadap elektabilitas partai Gerindra sehingga memperoleh kursi dan

suara terbanyak di Pileg Kabupaten Padang Pariaman pada Pemilu

serentak 2019”.

1.3. Pertanyaan penelitian

1.3.1. Apa faktor penyebab kemenangan partai Gerindra pada

Pileg 2019 kabupaten Padang Pariaman.?

1.3.2. Adakah pengaruh pencalonan Prabowo sebagai capres

terhadap elektabilitas partai Gerindra di Pileg 2019

kabupaten Padang Pariaman.?

1.4. Tujuan dan manfaat penelitian

Tujuan

Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini bersifat formal

akademis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami

Implikasi Pilpres terhadap elektabilitas partai Gerindra di kabupaten


Padang Pariaman pada Pemilu 2019. Lalu apa faktor penyebab

kemenangan partai Gerindra sehingga mendapatkan suara dan kursi

terbanyak sehingga mengalahakan partai Golkar yang sudah Dua

periode memenangkan Pileg di kabupaten Padang Pariaman dan

apakah pengaruh dari pencalonan Prabowo di Pilpres 2019 kali ini

berimplikasi terhadap elektabilitas partai Gerindra di Pileg kabupaten

Padang Pariaman.

Manfaat Penelitian

1. Manfaat praktis

Agar hasil penelitian ini memberikan informasi tentang faktor-

faktor penyebab kemenangan dan meningkatnya elektabilitas

Partai GERINDRA pada Pemilu 2019.

2. Manfaat akademis

Dalam penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi

literature keilmuan.

1.5. Defenisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat istilah penting yang berhubungan

dengan penelitian ini, oleh karena itu perlu dijelaskan guna

menghindari kesalahpahaman dalam penelitian. Agar penelitian ini


lebih mudah dipahami peneliti mengemukakan makna kata kunci

dalam judul Implikasi Pilpres terhadap Elektabilitas Partai Gerindra di

Kabupaten Padang Pariaman pada Pileg 2019.

1.6. Tinjauan Pustaka

Dalam tinjauan kepustakaan yang penulis lakukan, penulis

membaca penelitian-penelitian yang sudah ada, untuk mencari

apakah penelitian ini sudah pernah di buat orang lain. Dari hasil

tinjauan penulis tidak menemukan judul yang sama atau

berhubungan dengan judul penelitian yang penulis buat.

1.7. Metode penelitan

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, penelitian

digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan, mengembangkan,

menemukan dan menguji kebenarannya, untuk memecahkan permasalahan

itu, maka diperlukan suatu rencana yang sistematis [CITATION Sug08 \p

2 \l 2057 ]. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1.7.1 Jenis Penelitian.

Untuk mendapatkan data yang berkenaan dengan penelitian ini,

penulis menggunakan penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian

yang dilakukan di suatu lokasi ditengah-tengah masyarakat, untuk

memberikan gambaran yang lengkap tentang suatu keadaan (Suryabata


1991,24). Penulis mengambil fokus penelitian tentang Implikasi Pilpres

terhadap elektabilitas Partai Gerindra pada Pileg 2019 di kabupaten Padang

Pariaman.

1.7.1. Sumber Data.

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer yaitu data yang langsung dari sumber data

penelitian (responden) dilapangan. Data primer adalah data yang

dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi langsung melalui

objeknya, yakni data yang didapatkan penelitian dari hasil wawancara

[CITATION Joh02 \p 20-21 \l 2057 ].

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan data penunjang yang keberadaannya

hanya digunakan untuk memperkuat, melengkapi atau mendukung data

primer. Sumber data sekundernya adalah artikel-artikel buku-buku,

majalah atau opini yang ada [CITATION Nan15 \p 67 \l 2057 ].

1.7.2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam usaha menghimpun data dari lokasi penelitian, maka penulis

menggunakan beberapa teknik sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara adalah salah satu metode pengumpulan data dengan satu

proses interaksi antar pewawancara dan sumber informasi atau orang yang

diwawancarai melalui komunikasi langsung. Wawancara biasa dikatakan


percakapan tatap muka (Yusuf 2014, 372), seperti KPU Padang Pariaman,

pengurus DPD Partai Gerindra dan Partai Golkar.

b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data penelitian mengenai

hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat, koran,

majalah, prasasti, notulen rapat, legen nilai, agenda dan lain-lainnya

(Dimyati 2013,100). Sebagai objek yang diperhatikan dalam memperoleh

informasi, peneliti mempergunakan tiga macam sumber yaitu, tulisan

(paper), tempat (place) dan kertas atau orang (people). Dalam

melaksanakan metode dokumentasi peneliti merujuk kepada benda-benda

tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan dan

sebagainya.

1.7.3. Analisis data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data secara

sistematis. Data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan

bahan-bahan lainnya, sehingga dapat dipahami dan temuannya dapat

diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan

mengorganisasikan data, menjabarkannya dalam unit-unit, melakukan

sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang

akan dipelajari serta membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada

orang lain (Sugyono 2005,234)


1.7.Lampiran

Penerimaan berkas-berkas atau dokumen hasil Pileg Kabupaten

Padang Pariaman dari tahun 2009,2014 dan 2019 dari pak Junaidi

Kabag Teknis dan Hubmas KPU Padang Pariaman.


DAFTAR BACAAN

a. Buku

Apry Oka, Strategi partai Golkal dalam memenangkan konstetasi politik di kabupaten
Tanah Datar

Sugiyono. Metode Penelitian Kuntitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2010
b. Dokumen dan Berkas

Hasil Pemilihan Legislatif 2009 KPU kabupaten Padang Pariaman


Hasil Pemilihan Legislatif 2014 KPU kabupaten Padang Pariaman
Hasil Pemilihan Legislatif 2019 KPU kabupaten Padang Pariaman
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilu.
Undang-undang REPUBLIK INDONESIA Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai
Politik
Jurnal : Pemilu Serentak dan Masa Depan Konsolidasi Demokrasi, Ria Casmi Arrsa,
2014
Jurnal : JURNAL ILMIAH ILMU PEMERINTAHAN Peluang dan tantangan pemilu
serentak 2019 dalam perspektif politik, Ratnia Solihah
c. Sumber-sumberlainnya

http://partaigerindra.or.id/

Anda mungkin juga menyukai