Anda di halaman 1dari 15

Makalah Multimedia Pembelajaran

Tentang

Teori Komunikasi Dunia Maya (Cyber World),

Online Public Relations Dan Social Media

KELOMPOK 8

Afifah 1714080062

Mira Wati 1714080068

Rahmi Hidayatul Lisma 1714080079

Nadia Nurlaila 1814080081

Dosen Pembimbing

Yusmaridi M, M.Pd

JURUSAN TADRIS IPA (FISIKA)) B

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG

1442 H / 2020 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Teori
Komunikasi Dunia Maya (Cyber World), Public Relations Dan Social Media ini tepat
pada waktuya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Multimedia Pendidikan. Makalah ini juga bertujun untuk
menambah wawasan tentang pengertian, aplikasi teori, penggunaan, keuntungan dari
Komunikasi Dunia Maya (Cyber World), Public Relations Dan Social Media bagi
para pembaca dan juga penulis.

Solawat dan salam semoga tercurah kepada nabi Muhammad SAW beserta
keluarga dan sahabatnya sekalian, dan dengan penuh kesetiaan yang telah
mengorbankan jiwa dan raga maupun hartanya demi tegaknya syiar islam yang sagat
berpengaruh dan kita rasakan sampai saat sekarang ini.
Dalam menyusun makalah ini kami menyadari bahwa, makalah yang kami
tulis ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 4 April 2020

Pemakalah
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................4
C. Tujuan .....................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep dasar dalam komunikasi digital………………………………………


B. Aplikasi teori-teori yang ada untuk komunikasi dunia maya……………….
C. Teori dan riset baru yang ditujukan pada komunikasi cyber……………………
D. Perspektif baru PR online……………………………….………………….
E. Kegiatan PR online………………………………………………………….
F. Efektivitas PR online……………………………………………………………….
G. Perkembangan social media………………………………………………………..
H. Praktik PR di era social media……………………………………………………..
I. Keuntungan penggunaan social media bagi praktisi PR………………………

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ..................................................................................
B. SARAN ............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dunia maya (atau disebut juga ruang siber) (bahasa Inggris: cyberspace)
adalah media elektronik dalam jaringan komputer yang banyak dipakai untuk
keperluan komunikasi satu arah maupun timbal-balik secara online (terhubung
langsung). Dunia maya ini merupakan integrasi dari berbagai peralatan teknologi
komunikasi dan jaringan komputer (sensor, tranduser, koneksi, transmisi, prosesor,
signal, pengontrol) yang dapat menghubungkan peralatan komunikasi (komputer,
telepon genggam, instrumentasi elektronik, dan lain-lain) yang tersebar di seluruh
penjuru dunia secara interaktif. "cyberspace" (dari cybernetics dan space) berasal dan
pertama kali diperkenalkan oleh penulis novel fiksi ilmiah, William Gibson dalam
buku ceritanya, "Burning Chrome", 1982.
Hubungan masyarakat dalam dunia maya (atau "Humas dunia maya"; bahasa
Inggris: Cyber Public Relation, terkenal dengan singkatan Cyber PR) adalah
hubungan masyarakat (public relation atau PR) yang dilakukan dengan sarana media
elektronik internet dalam membangun merek (brand) dan memelihara kepercayaan
(trust), pemahaman, citra perusahaan/organisasi kepada public/khalayak dan dapat
dilakukan secara one to one communication bersifat interaktif.
Cyber PR adalah cara kerja Humas (Hubungan masyarakat) secara online,
humas melakukan pekerjasan dengan menggunakan jaringan internet sebagai media
bekerja, perkembang teknologi informasi membawa humas pemerintah maupun
organisasi dan perusahaan, lewat Cyber PR penyebarluasan berita atau informasi
melalui media sosial dan jejaring sosial juga lewat website dapat meningkatkan
hubungan yang lebih baik antara humas dan khalayaknya, sehingga informasi yang
diberikan lebih cepat sampai dan dapat dilakukan di mana saja, tanpa ada batas ruang.
Media sosial (sering disalahtuliskan sebagai sosial media) adalah sebuah media
daring, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan
menciptakan isi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring
sosial, dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh
masyarakat di seluruh dunia.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai
"sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas dasar ideologi dan
teknologi Web 2.0 dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated
content"

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Konsep dasar dalam komunikasi digital ?
2. Bagaimana Aplikasi teori-teori yang ada untuk komunikasi dunia maya ?
3. Adakah Teori dan riset baru yang ditujukan pada komunikasi cyber ?
4. Bagaimana Perspektif baru PR online ?
5. Apa itu Kegiatan PR online ?
6. Bagaimana Efektivitas PR online ?
7. Bagaimana Perkembangan social media ?
8. Bagaimana Praktik PR di era social media ?
9. Adakah Keuntungan penggunaan social media bagi praktisi PR

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Konsep dasar dalam komunikasi digital
2. Untuk mengetahui bagaimana Aplikasi teori-teori yang ada untuk komunikasi
dunia maya
3. Untuk mengetahui adakah Teori dan riset baru yang ditujukan pada komunikasi
cyber
4. Untuk mengetahui bagaimana Perspektif baru PR online
5. Untuk mengetahui apa itu Kegiatan PR online
6. Untuk mengetahui bagaimana Efektivitas PR online
7. Untuk mengetahui agaimana Perkembangan social media
8. Untuk mengetahui bagaimana Praktik PR di era social media
9. Untuk mengetahui adakah Keuntungan penggunaan social media bagi praktisi PR
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Dalam Komunikasi Digital


Konsep Komunikasi Digital adalah konsep-konsep penting dalam
komunikasi digital termasuk internet dan juga mencakup elemen-elemen yang
tidak ada pada internet, seperti CD-ROM, multimedia, atau perangkat lunak
komputer virtual reality (gambar tiga dimensi yang seperti nyata).[1] Internet
memungkinkan hampir semua orang di belahan dunia manapun untuk saling
berkomunikasi dengan cepat dan memudahkan manusia dalam berkomunikasi satu
sama lain tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Internet telah berkembang secara
fenomenal, baik dari jumlah penggunanya maupun jumlah host computer
(komputer induk). Konsep komunikasi digital akan selalu berkembang sesuai
dengan perubahan zaman yang dipengaruhi dengan penemuan alat-alat berbasis
teknologi yang terus berkembang.Manfaat dari sistem komunikasi seperti ini
dengan cepat dipahami dan ditangkap cepat oleh masyarakat, karena dapat diakses
di mana saja.
Teknologi komunikasi digital adalah teknologi yang berbasis sinyal
elektrik komputer, sinyalnya bersifat terputus-putus dan menggunakan sistem
bilangan biner. Bilangan biner tersebut akan membentuk kode-kode yang
merepresentasikan suatu informasi tertentu. Setelah melalui proses digitalisasi
informasi yang masuk akan berubah menjadi serangkaian bilangan biner yang
membentuk informasi dalam wujud kode digital. Kode digital tersebut nantinya
akan mampu dimanipulasi oleh komputer. Contohnya adalah gambar kamera
video yang telah diubah menjadi bentuk digital.
Bentuk digital tersebut mewakili element gambar (pixel). Elemen gambar
tersebut dapat dimanipulasi oleh komputer. Sehingga kita dapat menciptakan efek
tertentu pada gambar serta dapat juga memperbaiki kualitas gambar yang
dianggap kurang baik. Bentuk manipulasinya bisa berupa penambahan intensitas
cahaya pada gambar, sehingga gambar yang ada menjadi lebih terang atau gelap,
meningkatkan ketajaman gambar yang kurang fokus, serta memperbaiki warna
pada bagian tertentu dari gambar.
Komunikasi antar makhluk hidup yang paling awal adalah suara, yang
dibangkitkan oleh mulut, dan diterima oleh telinga. Apabila jarak antar makhluk
yang berkomunikasi tersebut jauh diperlukan alat bantu berupa sesuatu yang dapat
dilihat. Sebagai contoh, pada abad ke dua sebelum Masehi, orang Yunani
menggunakan sinyal obor untuk berkomunikasi. Kombinasi dan posis iyang
berbeda dari obor tersebut menghasilkan kombinasi huruf -huruf Yunani. Bentuk
komunikasi menggunakan obor ini merupakan bentuk awal dari sistem
komunikasi data. Suara drum, juga dapat digunakan untuk berkomunikasi dalam
jarak jauh. Pada abad ke delapan belas, mulai diperkenalkan bendera semaphore
untuk menyampaikan komunikasi. Bendera semaphore ini prinsipnya sama
dengan nyala obor pada zaman Yunani, yang mengandalkan kemampuan
penglihatan. Setiap kombinasi dari bendera semaphore yang dikibarkan
menghasilkan kombinasi huruf -huruf Latin. Pemakaian bendera semaphore ini
terhalang kendala jarak, dimana semakin jauh jarak antar orang yang
berkomunikasi, semakin tidak efisien pemakaian bendera ini..
Pada tahun 1753 Charles Morrison, seorang penemu dari
Scotlandia,memperkenalkan sistem transmisi listrik menggunakan satu kabel (plus
ground)untuk masing-masing huruf. Pada system ini diperlukan sebuah pithball
dan kertas di sisi terima untuk mencetak hasilnya.Pada tahun 1835, Samuel Morse
memulai bereksperimen dengantelegraph, seperti yang kita kenal sekarang. Dua
tahun kemudian, pada 1837, telegraph mulai dikenalkan oleh Morse di USA, dan
oleh Sir Charles Wheatstonedi Inggris. Telegraph pertama kali dipublikasikan
pada tahun 1844, dan mulailahmasa komunikasi listrik yang kelak akan
menguasai kehidupan manusia.Skema komunikasi yang dibicarakan di atas dapat
dikatakan “digital”.
secara alamiah dikatakan demikian karena hanya ada sejumlah pesan terbatas
yang digunakan. Tidak demikian halnya setelah Alexander Graham
Bellmemperkenalkan telepon pada tahun 1876. Telepon merupakan sistem
komunikasi analog. Pesan yang disampaikan dapat tidak terbatas, karena langsung
diucapkan dari mulut manusia. Setelah penemuan ini, sistem analog mulai
menggantikan sistem “digital” yang telah ada. Bahkan Western Union Telegraph
Company, perusahaan yang tadinya bergerak di bidang telegraph mulai beralih ke
bisnis telepon. Dibutuhkan waktu beberapa abad lamanya, sebelum teknologi
berbalik arah yaitu sistem digital menggantikan sistem analog.
Telekomunikasi ini mulai di gunanakan tahun 1970 yang diawali dengan
penggunaan microprosesor untuk teknologi komunikasi. Dan pada tahun 1972,
jaringan handhone pertama dibuka di falandia bernama ARP. Selama hampir
sepanjang sejarah masa lampau, telekomunikasi telah didominasi switching
analog, transmisi, dan frekuensi-multiplexing divisi.
Sejak tahun 1976, sistem komunikasi digital secara perlahan mulai
menggantikan dominasi sistem komunikasi analog. Pergantian sistem ini
berlangsung cukup pesat sejakditemukannya komputer dan peranti elektronik
solid state.Aplikasi komersial digital dimulai pada tahun 1962, saat Bell System
memperkenalkan sistem transmisi TI, yang menandai awal kebangkitan
revolusidigital komersial. Di akhir tahun ini, sekitar 250 rangkaian komunikasi
digital telahdi-instal.
Pada pertengahan tahun 1976, angka ini melonjak mencapai 3 juta, suatu
perkembangan yang cukup fantastis Pada pertengahan 1980 an, ketika sistem
komputer merayakan 40 tahun keberadaannya, sementara teknologi solid state
masih cukup muda, jaringan digital dengan kontrol komputer telah
dikomersialkan. Masyarakatinformasi telah mencapai level kematangan dalam
fase kehidupannya. Akses komunikasi instan, baik dari mobil, pesawat udara, atau
dari gelanggang olahraga sekalipun, akan menjadi suatu kenyataan. Dibutuhkan
waktu 20 abad lamanya untuk berpindah dari sistem nyala obor ke sistem
komunikasi sinyal listrik, untuk mengkomunikasikan data yang sama. Dibutuhkan
waktu 20 tahun untuk berpindah dari sistem transmisi data listrik primitif ke
sistem komunikasi data lanjutan berkecepatan tinggi. Dan hingga saat ini,
perkembangan teknologi masih belum berakhir.
Benar-benar tidak praktis lagi untuk menganggap komputer dan
telekomunikasi sebagai dua kesatuan yang terpisah. Keduanya didasarkan pada
teknologi mikrop rosesor yang sama, dan keduanya melakukan informasi. Pada
waktu yang lampau, jaringan telekomunikasi hanya dianggap sebagai pembawa
informasi pasif, Informasi merupakan input akhir dan output hanya dengan
transformasi fisik diantaranya. Karena komputer mengeluarkan informasi dalam
bentuk format digital, jaringan telekomunikasi analog yang ada harus mampu
melakukan arus jenis ini. Komunikasi data yang kecepatannya relatif rendah, yang
kecepatannya dari 1200 bps sampai 9.6 kbps dan sampai diatas 19,6 kbps, bisa
dengan mudah mungkin dengan penggunaan modems terhadapan jaringan analog
yang ada. Tetapi, jaringan analog yang ada tidak mampu menawarkan hubungan
komunikaai dengan kecepatan tinggi yang perlu untuk mendukung komputer
efektif terhadap komunikasi komputer dan vidio. Terim kasih pada teknologi
seperti serat optik, hal ini memungkinkan bisa memindahkan informasi pada rata-
rata satu trillion bit per detik mungkin menjadikan nyata untuk ayang akan datang.
Penggabungan swtching digital dan teknik-teknik transmisi menjadi
telekomunikasi suadah mulai mengubah seluruh fondasi pada industri yang
terbangun. Sementara itu komunikasi suara merupakan dan akan terus, menjadi
alat primer yang mana informasi itu dikirim, filsafat seluruhnya dari desain
jaringan itu berubah. Tak lama kemudian voice (suara) itu merupakan ciri
dominan yang mana jaringan-jaringan itu didesain. Dari sekarang jaringan itu
seharusnya menunjujjan semua jenis tanda menurut cara digital.
Skala tugas yang dipakai untuk mengubah jaringan dari analog sampai digital
adalah menakutkan. Jaringan telepon telepon telah berkembang pada 100 tahun
belakangan ini. Segera setelah itu haringan telekomunikasi dari hampir seluruh
negara industri dunia sebagian besar akan menggunakan sistem digital. Hal ini
akan memerlukan penempatan fasilitas transmisi dan switching, pengenalan skal
luas tentang pelayanan baru disamping suara, seperti data dengan kecepatan
tinggi, video, dan komunikasi tek, tidak sebagai pelayanan atau jaringan terpisah
tetapi sebagai fasilitas telekomunikasi standar yang tersedia untuk semua
langganan

B. Aplikasi Teori-Teori Yang Ada Untuk Komunikasi Dunia Maya


Dunia maya (atau disebut juga ruang siber) (bahasa Inggris: cyberspace)
adalah media elektronik dalam jaringan komputer yang banyak dipakai untuk
keperluan komunikasi satu arah maupun timbal-balik secara online (terhubung
langsung). Dunia maya ini merupakan integrasi dari berbagai peralatan teknologi
komunikasi dan jaringan komputer (sensor, tranduser, koneksi, transmisi,
prosesor, signal, pengontrol) yang dapat menghubungkan peralatan komunikasi
(komputer, telepon genggam, instrumentasi elektronik, dan lain-lain) yang
tersebar di seluruh penjuru dunia secara interaktif.
Kata "cyberspace" (dari cybernetics dan space) berasal dan pertama kali
diperkenalkan oleh penulis novel fiksi ilmiah, William Gibson dalam buku
ceritanya, "Burning Chrome", 1982.
Dunia maya
Pada novel William Gibson (1984/1994), neoromancer, istilah dunia maya
muncul pertama kalinya untuk merujuk pada jaringan informasi luas yang oleh
para penggunanya disebut dengan console cowboys akan muncul, atau koneksi
langsung dengan sistem-sistem syaraf mereka. Lalu ada sebuah konsep
dikembangkan oleh Gibson yang menyatakan bahwa dunia maya adalah realita
yang terhubung secara global, didukung komputer, berakses komputer,
multidimensi, artificial, atau virtual. Di mana dalam hal ini komputer adalah
sebuah jendela, terlihat atau terdengar objek-objek yang bukan bersifat fisik dan
bukan representasi objek-objek fisik, namun lebih merupakan gaya, karakter, dan
aksi pembuatan data, pembuatan informasi murni.

Realitas maya
Realitas maya (virtual reality, VR) merujuk pada pemakaian komputer untuk
menstimulasikan sebuah pengalaman dengan cara yang sama dengan realita. Pada
jenis VR yang sering dipakai, seseorang memakai sarung tangan, earphone, dan
goggles yang disambungkan dengan komputer. Rangsangan berubah sesuai
dengan gerakan orang itu, misalnya menggeleng-gelengkan kepala atau gerakan-
gerakan lainnya. Salah satu bentuk VR yang paling murni adalah stimulator
penerbangan yang dipakai untuk melatih para pilot.Komputer belum memiliki
kekuatan untuk mengirimkan sebuah pengalaman VR penuh. Tetapi, kita sudah
bisa mencicipi VR dengan sejumlah games komputer yang mengunakan grafik-
grafik realities atau program-program yang memungkinkan kita “bergerak”
melintasi ruang tiga dimensi.

Komunitas maya
Pada buku The Virtual Community, karangan Howard Rheingold (1993)
menyebutkan beberapa manfaat ajang gaul elektronik, di dalamnya terdapat
informasi tentang peran-peran yang dapat dilakukan komunitas maya dalam
masyarakat. Komunitas maya adalah komunitas-komunitas yang lebih banyak
muncul di dunia komunikasi elektronik daripada dunia nyata. Orang-orang tinggal
di seluruh penjuru dunia yang memiliki ketertarikan sama dapat berkumpul untuk
membicarakan dalam dunia maya. Salah satu bentuknya yang sedang digemari
saat ini adalah twiter, facebook, path, instragram dan masih banyak lainnya.

Chat Rooms, MUD, dan Bot


Fitur internet tertentu memungkinkan kita melakukan kita melakukan interaksi
baru dengan berbagai cara baru yang menarik. chatroom atau ruang obrol
memungkinkan kita berkomunikasi langsung dengan orang lain yang belum kita
kenal. Sedangkan MUD atau multi user domain adalah salah satu permainan
interaktif yang canggih atau sebuah game (permainan) interaktif multiplayer yang
memungkinkan kita melakukan peran-peran fantasi dan mengeksplorasinya
dengan orang lain. Beberapa MUD dilengkapi oleh bot, program yang memiliki
daya chatting canggih (chatterbot). Terkadang para pemain kesulitan membedakan
apakah mereka sedang berinteraksi dengan orang lain ataukah dengan sebuah
program komputer`

Keinteraktifan
Keinteraktifan adalah salah satu fitur media baru yang paling banyak
dibicarakan, mendapat tempat khusus di internet. Dua peneliti, Louise Ha dan
Lincoln James, menyatakan bahwa interaktivitas pada world wide web memiliki
dimensi penting (ha dan James, 1998): daya hibur seperti permainan dan kuis-kuis
yang dapat diikuti partisipan, pilihan yaitu memberikan alternetif kepada
pengguan, daya sambung yang memberikan sebuah situs yang lengkap yang
melibatkan pengguna, koleksi informasi seperti kumpulan demografi, psikografis
pengguna, dan komunikasi timbal balik atau dua arah seperti surel.
Lain hal yang telah diungkapkan oleh Dillon dan Leonard (1998) yang
menyatakan bahwa kemampuan pengguna untuk berkomunikasi secara langsung
dengan komputer dan memiliki dampak pada pesan apa pun yang dibuat. Pada
saat yang bersamaan William, Rice, Rogers (1998) mengartikan keinteraktifan
sebagai tindakan di mana pada proses komunikasi para partisipan memiliki
kendali terhadap peran, dan dapat bertukar peran, dalam dialog mutual mereka.
Masing-masing pendekatan tentang keinteraktifan ini penting sekali. Dan, ketika
kita mulai berfikir tentang internet, kedua jenis makna itu bisa sama-sama terjadi.
Pengguna dapat berinteraksi dengan sebuah komputer dengan mengunakan
program-program yang tersedia. Tetapi mereka berinteraksi dengan orang lain
melalui ruang chatting atau saling mengirim surel.

Hiperteks
Fitur yang istimewa dalam world wide web adalah pemakaian hyperlink, yaitu
spot-spot pada halaman web yang dapat di-klik oleh pengguna untuk berpindah ke
'spot lain, baik dalam dokumen yang sama maupun dalam situs lain dalam
internet. Hyperlink sebenarnya adalah salah satu bentuk khusus dari hypertext,
sebuah istilah yang diperkenalkan pada tahun 1965 oleh Ted Nelson (Nelson,
1987). Nelson mendefinisikan hypertext sebagai tulisan yang berurutan. Nelson
menulis, “Tanpa dibatasi oleh urutan, dalam hypertext kita dapat menciptakan
bentuk-bentuk tulisan baru yang merefleksikan dengan lebih baik struktur sesuatu
yang sedang kita tulis, dan pembaca, setelah memilih jalur, dapat mengikuti
ketertarikan mereka atau arus pikiran mereka dengan sebuah cara yang hingga
saat ini dianggap mustahil”.
Satu variabel menarik dalam pemakaian hypertext adalah berkenaan dengan
jumlah control yang diberikan pada pengguna. Seorang perancang halaman web
dapat mendesain sebuah halaman sehingga pengguna hanya dapat melewati
beberapa jalur yang telah ditentukan sebelumnya, atau seorang perancang dapat
menciptakan sebuah situs yang memberikan kebebasan yang luas kepada
pengguna untuk bereksplorasi sesuai keinginannya. (Gay, 1991, 169) Salah satu
kesulitan dalam hypertext adalah yang disebut navigation problem, permasalahan
navigasi, kemungkinan tersesat dan tidak tahu ke mana selanjutnya harus pergi.
Konsep yang terkait adalah fear of disorientation, takut tersesat dalam hyperspace.

C. Teori Dan Riset Baru Yang Ditujukan Pada Komunikasi Cyber


1. Moore dalam Masykuri
Public Relations adalah: “Filsafat sosial dan manajemen yang
dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksaannya yang melalui
interpretasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan pada
komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha memperoleh saling
pengertian dan itikad baik”
2. Scott M Cutlip, Allen H.Center dan Glen M.Broom
Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi
kelakuan masyarakat, mengidentifikasikan kebijakan dan peosedur seorang
individual atau suatu organisasi dengan minat masyarakat, dan merencanakan
pelaksanaan suatu program kegiatan agar diterima dalam pemahaman
masyarakat.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Abdul kadir, Teknologi informasi dan komunikasi(Yudhistira:Jakarta.2007)hlm.25


Uke Kurniawan, Pengantar Ilmu Telekomunikasi (Informatika:Bandung,2008) Hlm.76
Jogi yanto, Sistem Teknologi Informasi (CV Anto:Yogyakarta,2009).hlm 97
Abdul Kadir, Information Technologi(Terra chi:Yogyakarta,2012) hlm 336
William Stalligngs, Komunikasi dan jaringan Nirkabel(Erlangga:Yogyakarta,2007).hal 136
137
Werner, Severin J.; Tandkard, James W. (2011). Teori Komunikasi Edisi 5. Prenada Media
Group. hlm. 445-450
Mulyana, Dedy (2000). Ilmu Komunikasi. Remaja Rosdakarya. hlm. 41-42.
https://id.wikipedia.org/wiki/Hubungan_masyarakat_dalam_dunia_maya

Anda mungkin juga menyukai