Anda di halaman 1dari 34

Sitaresmi Yuningtyas, M.

Si
BENTUK
BAKTERI
Variasi bakteri atau koloni bakteri dipengaruhi oleh arah
pembelahannya, umur, dan syarat pertumbuhan tertentu
misalkan makanan, suhu, dan keadaan yang tidak
menguntungkan bakteri.
a) Bentuk silindris (batang)
Dibedakan atas:
1) Basil tunggal, berupa batang tunggal, contohnya Escherchia coli
dan Salmonella typhi.
2) Diplobasil; berbentuk batang bergandengan dua – dua.
3) Streptobasil; berupa batang bergandengan seperti rantai,
contohnya Streptobacillus moniliformis dan Azotobacter sp.
b) Bentuk Spirilia :

1) Spiral yaitu bentuk sel


bergelombang
2) Spiroseta yaitu bentuk sel seperti
sekrup
3) Vibrio yaitu bentuk sel seperti
tanda baca koma
c) Bentuk bulat (kokus)
Bakteri berbentuk bulat (kokus = sferis/tidak bulat
betul) dibagi mejadi bentuk – bentuk sebagai berikut:
1. Monokokus,berbentuk bulat, satu – satu,
contohnya Monococcus gonorhoe.
2. Diplokokus, bentuknya bulat bergandengan dua –
dua, misalnya Diplococcus pneumonia.
3. Streptokokus, memiliki bentuk bulat
bergandengan seperti rantai, sebagai hasil
pembelahan sel kesatu atau dua arah dalam satu
garis.
4. Tetrakokus, berbentuk bulat terdiri 4 sel yang
tersusun dalam bentuk bujur sangkar sebagai hasil
pembelahan sel kedua arah.
5. Sarkina, berbentuk bulat terdiri atas 8 sel yang
tersusun dalam bentuk kubus sebagai hasil
pembelahan sel ketiga arah, contohnya Sarcia sp.
6. Stafilokokus, berbentuk bulat, tersusun seperti
kelompok buah anggur sebagai hasil pembelahan
sel ke segala arah.
Pembelahan Sel (Biner)
 Proses reproduksi yang paling umum
dilakukan oleh bakteri adalah
pembelahan biner melintang.
 Setelah pembentukan dinding sel
melintang, maka satu sel tunggal
membelah menjadi dua sel anak.
 Dua sel anak ini mempunyai bentuk dan
ukuran yang sama dan akan tumbuh
menjadi dewasa.
 Proses ini berlangsung sangat cepat,
setiap 20 menit membelah menjadi dua.
 Proses reproduksi ini merupakan
reproduksi aseksual
 Sampai saat ini para ahli belum dapat
menentukan jenis kelamin bakteri, tetapi
suatu penelitian pernah mengatakan bahwa
yang memberikan DNA ke sel bakteri lain
disebut sebagai “pejantan”, demikian
sebaliknya jika yang menerima disebut
sebagai “betina”.
 Setelah terjadi konjugasi, selanjutnya yang
betina akan mengadakan pembelahan biner
dan demikian seterusnya.
1. Konjugasi : transfer DNA melalui
jembatan konjugasi
Konjugasi merupakan cara reproduksi
bakteri secara seksual. Hal ini dapat
terjadi bila dua bakteri berdekatan yang
memunculkan saluran sehingga bisa
saling berhubungan. Dengan demikian,
maka materi genetik bisa berpindah dari
satu sel ke sel lain beserta sitoplasmanya
2 Transformasi (pemindahan satu gen/DNA bakteri ke sel bakteri
lain); Transformasi merupakan perubahan suatu genotipe sel
bakteri dengan cara mengambil DNA asing dari lingkungan
sekitarnya.

3 Transduksi (proses pemindahan materi genetik melalui


perantaraan/infeksi virus). Pada proses transfer DNA yang
disebut transduksi, faga membawa gen bakteri dari satu sel inang
ke sel inang lainnya.
Suhu Aktivitas Bakteri
 Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya
bakteri dibagi menjadi 4 golongan:
 Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang
hidup pada daerah suhu antara 0°– 30 °C,
dengan suhu optimum 15 °C.
 Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup
di daerah suhu antara 15° – 55 °C,
dengan suhu optimum 25° – 40 °C.
 Bakteri termofil, yaitu bakteri yang
dapat hidup di daerah suhu tinggi antara
40° – 75 °C, dengan suhu optimum 50 -
65 °C
 Bakteri hipertermofil, yaitu bakteri yang
hidup pada kisaran suhu 65 - 114 °C,
dengan suhu optimum 88 °C
Suhu Aktivitas
Bakteri
 Suhu berperan penting dalam mengatur
jalannya reaksi Metabolisme bagi semua
makhluk hidup.
 Khususnya bagi bakteri, suhu lingkungan
yang berada lebih tinggi dari suhu yang
dapat ditoleransi akan menyebabkan
denaturasi protein dan komponen sel
esensial lainnya sehingga sel akan mati.
 Bila suhu lingkungannya berada di bawah
batas toleransi, membran sitoplasma tidak
akan berwujud cair sehingga transportasi
nutrisi akan terhambat dan proses
kehidupan sel akan terhenti.
Berdasarkan cara hidup untuk mendapatkan
nutrisinya dibedakan menjadi :
a) Bakteri heterotrof.
Bakteri kelompok ini tidak berklorofil, sangat
bergantung pada bahan organik yang ada disekitar
tubuhnya, karena bakteri tersebut tidak dapat
mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik
Bakteri heterotrof di badakan menjadi:
1. Bakteri Parasit
2. Bakteri Saprofit (Saprobakter)
3. Bakteri Pathogen
4. Bakteri Apatogen

b) Bakteri Autotrof
Semua jenis bakteri autotrof mampu membuat
makanan sendiri dengan Proses pengubahan
dapat terjadi melalui dua cara, yaitu :
1. Fotoautotrof
2. Kemoautotrof
BAKTERI
HETEROTROF
Mendapatkan makanan dari organism lain yang ditumpanginya
(inang)
Contohnya famili spirochaetaceae (parasit dalam usus moluska
bercangkang dua).
Bakteri saprofit adalah bakteri yang kebutuhan makanannya diperoleh dari sisa –
sisa makanan organism lain yang telah mati.
Bakteri jenis ini merombak bahan organic menjadi bahan anorganik melalui
fermentasi atau respirasi tak sempurna.
Proses perombakan biasanya menghasilkan gas CO2, H2, CH4 (metana), N2, H2S
dan NH3.
Contoh bakteri ini diantaranya adalah:
a) Escherichia coli dalam keadaaan tertentu menguraikan asam semut
(HCOOH) menjadi CO2 dan H2O
b) Methanobacterium omelanskii dan Methanobacterium ruminatum
menguraikan asam cuka (CH3COOH) menjadi metana (CH4) dan CO2.
c) Thiobacillus denitrificans menguraikan nitrat ataupun nitrit dan
menghasilkan N2, sehingga menyebabkan tanah menjadi kurang subur 
proses denitrifikasi.
d) Clostridium sporageus menguraikan asam amino menjadi ammonia (NH3)
e) Desulfovibrio desulfuricans membusukkan bangkai serta menguraikan
sulfat ditempat becek, hasilnya berupa hydrogen sulfide (H2S).
Bakteri patogen adalah bakteri parasit yang menimbulkan penyakit
hospes ‘ inang yang dihinggapi, contohnya sebagai berikut :
a)Parasit pada manusia:
Salmonella thypi menyebabkan penyakit tifus.
Vibrio comma menyebabkan penyakit kolera
Clostridium tetani menyebabkan penyakit tetanus.
Neisseria gonorrhoeae menyebabkan penyakit kelamin (kencing
tanah)
Neisseria meningitides menyebabkan penyakit radang selaput
otak.
Pasteurella pestis menyebabkan penyakit pes (sampar)
Mycobacterium tubercolosis menyebabkan penyakit pneumonia
(radang paru – paru)
Mycobacterium leprae menyebabkan penyakit lepra
b) Parasit pada tumbuhan
- Pseudomonas cattleyeae penyebab penyakit pada anggrek.
- P. solanacearum penyakit pada pisang.
- Bacterium papaya penyebab penyakit pada papaya.

c) Parasit pada hewan ternak


- Bacillus anthracis penyebab penykit pada ternak.
- Mycobacterium bovis penyebab penyakit pada sapi.
Bakteri apatogen adalah bakteri yang tidak menimbulkan penyakit
pada hospes, contoh : Escherichia coli dan Streptomyces
griseus.
BAKTERI
AUTOROTROF
Semua jenis bakteri autotrof mampu membuat makanan sendiri
dengan Proses pengubahan dapat terjadi melalui dua cara,
yaitu :
1. Fotoautotrof.
Energi yang digunakan untuk menyusun bahan anorganik menjadi
bahan organik adalah sinar matahari / cahaya.
Contoh : Cyanobacter
2. Kemoautotrof.
Bakteri ini memperoleh energi dari bahan bahan kimia untuk
menyusun bahan organik dari bahan anorganik.
Contoh :Nitrosomonas, Nitrosocytis, Nitrospira dan Nitrosococcus.
JENIS
EUBACTERIA
Ordo Eubacteriales
Ciri-ciri dari ordo ini adalah sel-selnya berbentuk bulat atau
batang yang lurus dan terpisah-pisah.
Kadang-kadang membentuk koloni berupa rantai.
Alat geraknya berupa flagel yang peritrik atau tidak bergerak.
Bangsa ini meliputi berbagai famili, antara lain sebagai berikut:
1) Acetobacteraceae
Ciri-cirinya adalah sel-selnya berbentuk jorong atau batang
yang mirip dengan sel-sel khamir.
Hidup bebas di dalam tanah dan merupakan penambat nitrogen.
Contohnya, Acetobacter chroococcum, Acetobacter indicus, dan
Acetobacter agilis.
2) Rhizobiaceae
 Ciri-ciri dari famili bakteri ini adalah sel-selnya berbentuk batang,
kadang-kadang bercabang
 Seringkali bersimbiosis dengan Leguminosae dan membentuk
bintil-bintil pada akarnya, serta dapat menambat nitrogen.
1) Rhizobium leguminosarum, membentuk bintil-bintil pada
akar tanaman kacang-kacangan;
2) Rhizobium japonicum, pada kedelai;
3) Rhizobium phaseoli, bersimbiosis dengan anggota-anggota
marga Phaseoulus.
3) Enterobacteriaceae
Bakteri golongan ini seringkali terdapat dalam saluran pernapasan
dan saluran kencing Vertebrata.
Bakteri ini hidup bebas dan juga bersifat patogen, menimbulkan
fermentasi anaerobik pada glukosa, kadang-kadang laktosa.
Contohnya sebagai berikut.
a) Escherichia coli, terdapat dalam usus manusia dan vertebrata
lainnya. Bakteri ini sangat berguna sekali bagi kehidupan manusia
karena dapat membusukkan makanan dari sisa pencernaan, dapat
membentuk vitamin K untuk pembekuan darah pada saat terjadi
luka, serta dapat menghasilan vitamin B12.
b) Salmonella typhosa, Salmonella paratyphi, bakteri ini bersifat
“patogen” yang menyebabkan penyakit tipus dan paratipus.
c) Shigella dysenteriae, bakteri ini merupakan penyebab penyakit
disentri.
4) Micrococcaceae
Sel-sel bakteri ini berbentuk seperti peluru, terdapat dalam koloni
tetrade, kubus dengan masa tidak beraturan. Contohnya:
a) Sarcinalutea, Sarcina aurantiaca.
b) Micrococcus denitrificans, menimbulkan proses denitrifikasi.
c) Staphylococcus aureus, bersifat patogen, yaitu dapat
menimbulkan berbagai penyakit.
5) Neisseriaceae
Ciri-ciri dari famili bakteri ini adalah sel-selnya berbentuk peluru,
seringkali berpasangan. Contoh dari bakteri ini adalah sebagai
berikut.
a) Neisseria gonnorrhoeae,(Micrococcus gonnorrhoe) penyebab
penyakit kelamin kencing nanah yang dikenal dengan nama “raja
singa”.
b) Neisseria meningitis, penyebab penyakit meningitis.
c) Veillonella parvula, dalam mulut dan saluran pencernaan
makanan manusia dan hewan.
6) Lactobacillaceae
Ciri-ciri bakteri ini berbentuk peluru/batang yang dapat
menimbulkan fermentasi asam laktat. Contohnya :
a) Lactobacillus caucasicus, dengan khamir dapat dibuat “yoghurt”.
b) Streptococcus pyogenes, dapat menimbulkan nanah dan
keracunan darah bila menginfeksi tubuh manusia.
c) Diplococcus pneumoniae, menyebabkan penyakit pneumonia
(radang paru-paru).
7) Bacillaceae
Sel-sel dari bakteri ini berbentuk batang, dapat menghasilkan
endospora dalam keadaan lingkungan yang jelek. Contohnya:
 Bacillus subtilis, bakteri penghasil basitrains;
 Bacillus anthracis, penyebab penyakit antraks;
 Bacillus polymixa, penghasil polimiksin;
 Closteridium pasteurianum, bakteri anaerob yang dapat menambat
nitrogen.
Ordo Actinomycetes
Sel-sel Actinomycetes memanjang mirip hifa cendawan, cenderung
membentuk percabangan. Ada beberapa famili, yaitu:
1) Mycobacteriaceae, sel-selnya tidak membentuk miselium. Contoh:
Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit tuberculosis/TBC.
M. lepra, penyebab penyakit kusta.
2) Actinomycetaceae, membentuk miselium dan spora terbentuk
dalam fragmen-fragmen miselium.
3) Streptomycetaceae, membentuk miselium dan miselium vegetatif
tidak terbagi-bagi. Contoh: Streptomyces aureofaciens,
menghasilkan aureomisin. S. grisens, menghasilkan streptomisin
JENIS
ARCHAEBACTERIA
 Arkhaebakteria (bahasa Yunani archaio berarti
kuno)diartikan sebagai bakteri purba

 Archaebakteria berbeda dengan eubakteria dalam


beberapa hal, yaitu:
1. Komposisi kimia penyusun dinding sel,
2. Lemak pada membrane selnya,
3. Komposisi RNA nya,
4. Komposisi ribosomnya.
Archaebacteria
Bakteri ini sangat berbeda dengan bakteri pada
umumnya, karena beberapa di antaranya memiliki sifat-
sifat yang dapat memungkinkan menjadi salah satu
penyebab bentuk-bentuk kehidupan pertama di bumi
ini.
Archaea yang sudah ditemukan :
a) Methanogenik.
Bakteri ini bersifat anaerobic dan kemosintetik.
Dihabitatnya bakteri ini memperoleh makanan dari
membusukkan sisa – sisa tumbuhan yang mati dan
menghasilkan metana.
4H2 + CO2 → CH4 + 2H2O
hidrogen karbondioksida metana air

Jenis methanogenik lainnya hidup dikedalam laut


dan mendapatkan makanan dari bahan organick yang
tenggelam didasar laut. Ada pula jenis methanogenik
yang hidup pada sumber air panas dengan suhu
sekitar 110°C.
Bakteri ini dapat bertahan hidup pada suhu yang
tinggi karena struktur selnya yang meliputi DNA,
protein dan membrannya telah beradaptasi. Suhu
optimumnya untuk tumbuh dengan baik, yaitu 98°C
dan akan mati di bawah 84°C.
b. Halofilik
Bakteri ini hidup pada lingkungan yang berkadar garam tinggi,
seperti didanau air asin dan laut mati.
Beberapa bekteri halofiik dapat melakukan fotosintesis. Jenis
klorofilnya disebut bakteriohodopsin.
Jenis klorofilnya disebut bakteriorhodopsin yang memberikan
warna ungu.
c. Pereduksi sulfur
Bakteri ini menggunakan hydrogen dan sulfur anorganik sebagai sumber
energinya, reaksinya adalah sebagaiberikut:
H2 + S -------------- H2s
6H2S + 3O2 --- 6S + 6H2O

Bakteri ini hidup mengoksidasi sulfur. Bakteri thermoasisofilik terdapat


dilubang vulkanik. Dan mata air bersulfur seperti yang terdapat di
Yellowstone amerika.
Jenis Archaebacteria Thermoplasma (kelompok thermoasidofil) yang
ditemukan dalam air asam dari mata air belerang yang panas. Bakteri ini
dapat mengoksidasi sulfur. Banyak ditemukan di lubang vulkanik, kawah
vulkanik dan mata air bersulfat seperti di Yellow Stone, Amerika.

Anda mungkin juga menyukai