BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Ruang Rawat Inap merupakan salah satu fungsi yang utama dalam
penyelenggaraan pelayanan medik dirumah sakit. Fungsi bangunan rawat
inap adalah sebagai fasilitas untuk pasien yang memerlukan asuhan dan
pelayanan keperawatan dan pengobatan secara berkesinambungan lebih dari
24 jam. Untuk kelas A memiliki kapasitas tempat tidur >100 TT.
Ruang Rawat Inap Forensik adalah ruangan yang digunakan untuk
pelayanan rawat inap forensik.
Ruang Tindakan merupakan ruangan yang berfungsi untuk melakukan
tindakan invasive ringan maupun non invasive.
Ruang Rehabilitasi Medik merupakan bagian dari rumah sakit yang berperan
menyelenggarakan program kesehatan yang mencangkup usaha peningkatan
(promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif), Pemulihan
(rehabilitatif).
Ruang Rehabilitasi Mental & Sosial adalah ruangan yang difungsikan sebagai
rehabilitasi atau pemulihan pada mental dan sosial pasien.
Ruang Rawat Jiwa Intensif merupakan instalasi pelayanan khusus jiwa di
rumah sakit yang menyediakan pelayanan yang komprehensif dan
berkesinambungan selama 24 jam.
Ruang Kesehatan Jiwa Masyarakat adalah ruangan yang melayani kesehatan
jiwa masyarakat.
Ruang Radiologi adalah salah satu sarana penunjang medis yang memberikan
layanan pemeriksaan radiologi dengan hasil pemeriksaan berupa
foto/gambar/imaging yang dapat membantu dokter dalam merawat pasien.
Ruang Farmasi adalah suatu bagian dari suatu Rumah Sakit di bawah
pimpinan seorang Apoteker dan dibantu oleh beberapa orang Apoteker yang
memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku dan kompeten
secara professional, tempat, atau fasilitas penyelenggaraan yang bertanggung
jawab atas seluruh pekerjaan serta pelayanan kefarmasian.
Ruang Laboratorium merupakan tempat riset ilmiah, eksperimen,
pengukuran, ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Pada laboratorium rumah
sakit jiwa terdapat ruangan hematologi, ruang kimia klinik, ruang serologi,
mikrobiologi dan parasitologi.
Ruang Komite Medik dan SPI adalah ruangan yang diperuntukkan kepada
Komite Medik dan SPI ( Satuan Pengawas Internal) yang berfungsi untuk
mengawasi semua kegiatan baik yang bersifat medis maupun non medis/
administrasi pada rumah sakit.
Ruang Penyuluhan PKMRS adalah ruang penyuluhan kesehatan yang
khusus dikembangkan untuk membantu pasien dan keluarganya untuk bisa
menagani kesehatanya, hal ini merupakan tanggung jawab bersama yang
berkesinambungan antara dokter dan pasien atau petugas kesehatan dengan
pasien dan keluarganya.
Ruang Pemulasaraan Jenazah Fasilitas untuk meletakkan/menyimpan
sementara jenazah sebelum diambil oleh keluarganya, memandikan jenazah,
pemulasaraan dan pelayanan forensik.
Dapur / Gizi Fasilitas melakukan proses penanganan makanan dan
minuman meliputi kegiatan; pengadaan bahan mentah, penyimpanan,
pengolahan, dan penyajian makanan-minuman.
Bangunan Penunjang
Ruang Generator Set adalah ruangan yang berfungsi sebagai tempat Genset.
IPAL merupakan singkatan dari Instalasi Pengolahan Air Limbah. IPAL
berfungsi sebagai tempat pengolahan air limbah dari rumah sakit seperti air
limbah kamar mandi, air limbah dapur, air limbah laundry, dll.
Tempat Pembuangan Sampah sementara adalah tempat penampungan
terhadap sampah rumah sakit yang sifatnya hanya sementara nantinya akan
diangkut oleh DKP dan di bawa menuju TPA.
Gudang Farmasi adalah tempat penerimaan, penyimpanan dan
pendistribusian barang berupa obat – obatan, alat kesehatan, dan perbekalan
kesehatan lainnya.
Gudang Barang adalah ruangan yang digunakan sebagai tempat penyimpanan
alat – alat pada rumah sakit.
Laundry merupakan fasilitas yang disediakan oleh rumah sakit yang berfungsi
sebagai tempat pencucian linen kotor seperti pakaian pasien, selimut, bed
cover dll.
d) Ruang Rehabilitasi
1. Ruang work shop atau ruang rehabilitasi memiliki luasan ruang 20m2.
2. Ruang psikolog memiliki luasan ruang 20m2.
3. Ruang dokter memiliki luasan ruang 20m2.
4. Rusng ganti memiliki luasan ruang 4 - 16m2/ruang ganti (sesuai
kebutuhan).
5. Lebar bukaan pintu minimal 100 cm untuk daun pintu tunggal atau 120
cm’ untuk daun pintu ganda (ukuran lebar daun pintu 80 cm dan 40 cm).
2.2.10. Epilepsi
Epilepsi adalah sekelompok gangguan neurologis jangka panjang yang
cirinya ditandai dengan serangan-serangan epileptik. Serangan epileptik ini
episodenya bisa bermacam-macam mulai dari serangan singkat dan hampir tak
terdeteksi hingga guncangan kuat untuk periode yang lama. Dalam epilepsi,
serangan cenderung berulang, dan tidak ada penyebab yang mendasari secara
langsung sementara serangan yang disebabkan oleh penyebab khusus tidak
dianggap mewakili epilepsy.
Prilaku penderita epilepsi adalah kehilangan kesadaran atau perubahan
kesadaran yang berulang kali, disertai kejang umum (mulut berbusa dan
mengompol) atau tanpa kejang sama sekali melainkan seperti orang bengong, bisa
disertai dengan gejaa fisikatau psikis, terjadi perubahan kesadaran disertai dengan
gerakan automatisme seperti keluyuran dan gerakan mengunyah berulang.
2.2.11. Tindakan Bunuh Diri
Secara demografi usaha keinginan bunuh diri lebih banyak dilakukan oleh
wanita dibandingkan dengan pria. Namun yang sering berhasil melakukan bunuh
diri yaitu pria. Dari sisi tingkat usia, maka yang memiliki resiko tinggi
untukbunuh diri dilakukan oleh anak remaja akhir usia 19 tahun atau lebih dan
kelompok usia 45tahun atau mereka yang berusia di atas 65 tahun (Pieter, 2010 :
119).
Faktor - faktor yang memicu timbulnya bunuh diri yaitu: Riwayat
teraniaya, Disfungsi keluarga, Kesulitan dalam hubungan, Terlibat hukum atau
tindak kriminal, Masalah keuangan yang serius, Trauma kehilangan yang sangat
serius, Isolasi sosial yang ekstrim, Distress spiritual, Merasa tidak ada pada masa
depan, Anggota kelompok pemujaan, Riwayat bunuh diri dari keluarga, Terlebih
dahulu melakukan ancaman bunuh diri.
diri, sedangkan ruang dalam ukuran sempit, orang berada dalam suatu
kebersamaan.
Pembatas Ruang, adalah semua elemen fisik yang dapat mempersatukan
atau memisahkan manusia kedalam suatu dimensi. Pembatas juga menjelaskan
perbedaan kepemilikan, antara suatu tempat yang diperbolehkan dan temapat yang
dilarang. Maka unsur pembatas ini sangat menentukan dalam pengambilan
keputusan tentang ruang yang digunakan. Elemen fisik yang dimaksud dapat
berupa dinding, pagar, tanaman atau fasilitas umum, tiap elemen mempunyai sifat
yang berbeda, oleh karenanya kegiatan yang terjadi selalu menyesuaikan.
Komponen Ruang, adalah didalam ruangan terdapat berbagai komponen
yang memiliki kekuatan sebagai magnet, berlangsungnya suatu fungsi kegiatan,
yang lain disebut sebagai kegiatan bawaan sehingga akan meningkatkan frekuensi
dan variasi bentuk kegiatan diruang tersebut.
Kondisi Ruang, adalah kondisi ruang yang terkait dengan temperatur,
polusi udara dan kebisingan. Pada ruang dengan suhu atau kebisingan yang
berlebihan, manusia cenderung menghindar. Menurut Sarwono, Sarlito Wirawan
(1992) sebaliknya manusia akan memanfaatkan jika kondisi ruang, terasa nyaman
suhu teduh, tidak bising dan tidak polusif.
Gambar 2.5
Sumber :
dveraux.blogspot,Agustus 2016
pengaruh warna tidak hanya menimbulkan suasana panas atau dingin, tetapi warna
juga dapat mempengaruhi kualitas ruang tersebut.
Suara, Temperatur dan Pencahayaan. Suara diukur dengan decibel,
akan berpengaruh buruk bila terlalu keras. Demikian pula dengan temperatur dan
pencahayaan yang dapat mempengaruhi psikologis seseorang.
2.5.Kriteria Desain
Variable Kriteria Strategi
Arsitektur perilaku
Ruang Memberikan wadah atau Memberikan open space atauruang
Luar tempat pasien terbuka pada site untuk pasien
berkumpul dan berkumpul dengan tetap mendapat
bersosialisasi di ruang pengawasan dari perawat.
terbuka. Memberikan tempat atau wadah
Memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan kebutuhan dasar
dasar manusia pada manusia.
pasien
Ruang Memadukan antara Dengan melihat mapping perilaku,
dalam perilaku dengan ruang akan terlihat dimana ruang yang
yang ada pada rumah menjadi aktivitas pasien yang
sakit jiwa. dominan.
Memberikan wadah Dengan memberikan kesan yang
ruang yang tidak seperti luas dan tidak tertutup.
di “penjara”.
Rumah Sakit Jiwa
Ruang Memberikan area yang Mengutamakan area pada pasien
Luar berbeda pada pasien yang dengan tinggkat gangguan
yang tingkan gangguan jiwa yang paling berat, sedang
kejiwaanya. kemudian yang ringan.
Ruang Memberikan ruang Memberikan ruang bersama sebagai
Dalam kumpul untuk para titik kumpul para pasien dengan
pasien untuk para perawat dan dokter untuk
bersosialisasi bersama bersosialisasi.
perawat maupun dokter.