Anda di halaman 1dari 33

TIPOLOGI SARANA RUMAH SAKIT

AR. 3131 Perkembangan Tipologi Arsitektur


PENGERTIAN

 RS adalah institusi pelayanan yang memiliki tenaga


medis dan staf profesional, fasilitas rawat inap dan
memberikan pelayanan medis, dan perawatan yg terkait
selama 24 jam sehari 7 hari per minggu.

 RS memberikan perawatan mulai dari akut,


penyembuhan dan perawatan terminal menggunakan
pelayanan diagnostik dan kuratif sebagai akibat dari
berbagai penyakit maupun kecelakaan dan ataupun
anomali genetis. Dalam menjalankan fungsinya RS
mengerjakan penelitian, pendidikan dan manajemen
(World Health Organization).
HOSPITAL

H  Healing
O  Observation
S  Supervision
P  Persuation
I  Investigation
T  Treatment
A  Assurance
L  Leisure
ETIMOLOGI (Akar Kata)

 Asal kata hospital dari kata Latin hospes, menyiratkan arti kata
orang asing atau tamu.

 Hospital berasal dari "places of hospitality“

 Hospital selama Abad Pertengahan Eropa = rumah untuk orang


miskin, rumah singgah untuk peziarah dan sekolah hospital

 Hospitium menyiratkan keramahtamahan, hubungan antara


tamu dan penyedia penampungan, keramahtamahan,
persahabatan, dan penerimaan yang ramah

 Hospes berkembang menjadi berarti kamar tamu, penginapan


tamu, sebuah penginapan.
TUGAS & FUNGSI RUMAH SAKIT
Menurut:
1. Undang-undang No. 44 tahun 2009
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
983/MenKes/SK/XI/1992

 Pelayanan Penderita
 Pendidikan dan Pelatihan
 Penelitian
 Kesehatan masyarakat
SEJARAH RUMAH SAKIT
 Dalam budaya kuno, agama dan
Video: Horrible History - Hospitals in the pengobatan saling terkait.
Middle Ages  Di Yunani kuno dibangun kuil untuk
dewa penyembuh, Asclepieia, yg
berfungsi sbg pusat penyembuhan.
 Di India abad ke 4 keluarga2
pedagang di setiap kota
menyediakan rumah yg membagikan
donasi dan pengobatan untuk
orang2 miskin, RS sakit umum
pertama di dunia
 Di Kekaisaran Romawi mulai awal
abad ke 4 setelah diterimanya ajaran
Kristiani, dibangun sebuah RS di
setiap kota katedral, ada tempat
dokter, suster, rawat inap yang
dipisahkan unt berbagai penyakit,
Askleipion di Kos, contoh pusat advis kesehatan dan penyembuhan di Yunani Kuno perpustakaan, tempat pelatihan.
SEJARAH RUMAH SAKIT
 RS Islam pertama dibangun di Damaskus tahun 707
dg bantuan Kristian

Hôtel-Dieu de Paris RS di Paris sekitar 1500  RS Islam di Bagdad paling berpengaruh

 RS pertama di Mesir th 872, setelah itu menyebar ke


seluruh kawasan Islam

 Eropa Pertengah an RS dibangun terkait dgn biara,


pengobatan oleh biarawan. Istilah RS sbg hôtel de
Dieu, "hostel of God.“ RS juga untuk peziarah

 Di Eropa Awal Modern, perawatan yang berdasar


Kristiani abad 16 & 17 mulai beralih sekuler

 Abad 18 mulai RS modern yang melibatkan dokter &


ahli bedah
Dokter menjenguk pasien di Jerman Sekitar 1682
Gereja Les Invalides di Perancis yang menunjukkan hubungan antara gereja & RS
Rumah Sakit &
Perkembangannya di Indonesia
 Pertama sekali didirikan oleh VOC
tahun 1626

 Pada zaman Raffles (Inggris) terutama


ditujukan untuk melayani anggota
militer beserta keluarganya secara
gratis

 Jika masyarakat pribumi


memerlukan pertolongan, kepada
mereka juga diberikan pelayanan
gratis. Hal ini berlanjut dengan
rumah sakit-rumah sakit yang
didirikan oleh kelompok agama.
Tipe & Kalisifikasi Rumah
Sakit

1. Klasifikasi Rumah Sakit Umum Pemerintah

2. Klasifikasi Rumah Sakit Umum Swasta

3. Klasifikasi Rumah Sakit Berdasarkan Kepemilikan

4. Klasifikasi Rumah Sakit Berdasarkan Jenis Pelayanan

5. Klasifikasi Rumah Sakit Berdasarkan Lama Tinggal

6. Klasifikasi Rumah Sakit Berdasarkan Kapasitas Tempat Tidur

7. Klasifikasi Rumah Sakit Berdasarkan Afiliasi Pendidikan

8. Klasifikasi Rumah Sakit Berdasarkan Status Akreditasi


Klasifikasi Rumah Sakit Umum Pemerintah
(Permenkes RI Nomor 986/Menkes/Per/11/1992)
TIPE A TIPE B TIPE C TIPE D TIPE E
(RSUP)
Fasilitas mempunyai Mempunyai mempunyai mempunyai Hanya memiliki
kemampuan kemampuan kemampuan kemampuan fasilitas
pelayanan medik pelayanan medik pelayanan medik pelayanan medik kesehatan di
spesialistik luas sekurang- spesialistik dasar. bidang tertentu.
dan kurangnya 11 dasar. (kedokteran Contoh: RS
subspesialistik spesialistik dan umum & gigi) kusta, RS paru,
luas oleh subspesialistik RS jantung, RS
pemerintah terbatas. kanker, RS ibu
ditetapkan dan anak.
sebagai rujukan
tertinggi (Top
Referral Hospital)
Jumlah memiliki lebih terbatas memiliki memilki 100-500 - -
Kamar dari 1000 kamar kamar tidur. kamar tidur.
Tidur tidur.
Lokasi & - didirikan disetiap Didirikan Rumah sakit ini
Rujukan Ibukota propinsi, disetiap ibukota menampung
menampung Kabupaten, rujukan yang
pelayanan menampung berasal dari
rujukan di pelayanan puskesmas.
rumah sakit rujukan dari
kabupaten. puskesmas.
Klasifikasi RSU Swasta
Kepmen Kesehatan Republik Indonesia No. 806b/MenKes/SK/ XII/1987

Rumah Sakit Umum Swasta adalah


rumah sakit umum yang
diselenggarakan oleh pihak swasta.

1. rumah sakit umum swasta pratama, yang


memberikan pelayanan medik bersifat
umum.
2. rumah sakit umum swasta madya, yang
memberikan pelayanan medik bersifat
umum dan spesialistik dalam 4 (empat)
cabang.
3. rumah sakit umum swasta utama, yang
memberikan pelayanan medik bersifat
umum, spesialistik dan subspesialistik.
Klasifikasi RS Berdasarkan
Kepemilikan

1. Rumah sakit pemerintah (public


hospital), terdiri dari:
 Rumah sakit yang langsung
dikelola oleh Departemen
Kesehatan
 Rumah sakit pemerintah daerah
 Rumah sakit militer
 Rumah sakit Badan Usaha Milik
Negara (BUMN)

2. Rumah sakit yang dikelola oleh


masyarakat/ swasta (private hospital)

3. NGO run hospital


Klasifikasi RS Berdasarkan
Jenis Pelayanan

1. Rumah sakit umum (general hospital),


memberi pelayanan kepada berbagai
penderita dengan berbagai penyakit.

2. Rumah sakit khusus (speciality


hospital), memberi pelayanan diagnosa
dan pengobatan untuk penderita
dengan kondisi medik tertentu baik
bedah maupun non bedah, contoh:
rumah sakit kanker maupun rumah
sakit jantung.

3. Teaching - cum – research hospital


Klasifikasi RS Berdasarkan
Lama Tinggal

1. rumah sakit perawatan


jangka pendek adalah
rumah sakit yang merawat
penderita selama rata-rata
kurang dari 30 hari.

2. rumah sakit perawatan


jangka panjang adalah
rumah sakit yang merawat
penderita dalam waktu rata-
rata 30 hari atau lebih.
Klasifikasi RS Berdasarkan
Kapasitas Tempat Tidur

Rumah sakit yang diklasifikasikan


berdasarkan kapasitas tempat tidur
memiliki pola berikut:

1. di bawah 50 tempat tidur


2. 50 – 99 tempat tidur
3. 100 – 199 tempat tidur
4. 200 – 299 tempat tidur
5. 300 – 399 tempat tidur
6. 400 – 499 tempat tidur
7. 500 tempat tidur atau lebih
Klasifikasi RS Berdasarkan
Afiliasi Pendidikan

1. Rumah sakit pendidikan, yaitu


rumah sakit yang
menyelenggarakan program
latihan untuk berbagai profesi.

2. Rumah sakit non pendidikan,


yaitu rumah sakit yang tidak
memiliki program pelatihan
profesi dan tidak ada afiliasi
rumah sakit dengan universitas.
Klasifikasi RS Berdasarkan
Status Akreditasi

1. Rumah sakit berdasarkan


status akreditasi terdiri atas
rumah sakit yang telah
diakreditasi dan rumah sakit
yang belum diakreditasi.

2. Rumah sakit telah diakreditasi


adalah rumah sakit yang telah
diakui secara formal oleh suatu
badan sertifikasi yang diakui,
yang menyatakan bahwa suatu
rumah sakit telah memenuhi
persyaratan untuk melakukan
kegiatan tertentu.
 Outpatients (rawat Jalan) =
pasien yang ke RS untuk
diagnosa, perawatan atau
terapi tanpa menginap
 Inpatients (rawat inap) =
pasien yang diterima dan
menginap selama beberapa
hari.
 Fasilitas kesehatan yg tidak
menyediakan rawat inap
sering disebut sebagai klinik.
 Klinik /Puskesmas ada yang
menyediakan rawat inap
sementara sebelum pasien
dikirim ke RS.
PENDANAAN RUMAH SAKIT

 Charity Yayasan Amal atau


Perorangan
 Pemerintah Pusat, Pemeritah
Provinsi, Pemerintah
Kota/Kabupaten
 Lembaga/Perusahaan
 Swasta dengan Pendekatan
Keuntungan
ISU PERANCANGAN SPESIFIK: PERSYARATAN
UMUM RANCANGAN RS

 Memudahkan gerakan petugas medis


 Meminimalkan kemungkinan kontaminasi
 Memaksimalkan efisiensi keseluruhan
 Jarak tempuh untuk staf di dlm RS dan transportasi pasien
diantara unit diminimalkan
 Bangunan mengakomodasi bagian-bagian berat: radiology & ruang
operasi.
 Bangunan menyediakan ruang untuk kabel-kabel khusus, plambing,
pengelolaan dan pembuangan limbah

Annmarie Adams, Medicine by Design:The Architect and the Modern Hospital, 1893–1943 (2009)
ISU PERANCANGAN SPESIFIK: PERSYARATAN
UMUM RANCANGAN RS

 Perubahan utama dari sistem bangsal (pasien diakomodasi dlm ruang


bersama disekat dengan partisi bergerak atau gorden) menjadi ruang-ruang
individual.
 Sistem bangsal telah dianggap sangat efisien terutama untuk staf medis,
tetapi dianggap lebih membuat stres untuk pasien dan merugikan privasi
mereka. Health administrators go shopping for new hospital designs – National
Review of Medicine, Monday 15 November 2004,Volume 1 NO. 21
 Bagi pasien yg datang dari masyarakat yang lebih mengedepankan ikatan
sosial yang akrab sistem bangsal mugkin lebih mententeramkan.
 Hindarkan kesempatan untuk pasien khususnya pasien perawatan lama
untuk bunuh diri. Jangan beri balkon.
ISU PERANCANGAN SPESIFIK: PERSYARATAN
UMUM RANCANGAN RS

 Riset oleh British Medical Association menunjukkan bahwa desain RS yg baik


dpt memperpendek waktu penyembuhan pasien.
 Pencahayaan matahari efektif dalam mengurangi depresi.
 Pengelompokan pemondokan berdasar kelamin membantu memastikan
bahwa pasien dirawat dengan privasi dan bermatabat.
 Pemandangan ke alam dan taman-taman RS juga penting: memandang keluar
dari jendela kamar RS meningkatkan moods pasien dan mengurangi tekanan
darah dan tingkat stress.
 Menghilangkan koridor2 yg panjang dpt mengurangi kelelahan
"The psychological and social needs of patients". British Medical Association. 2011-01-07.
ISU PERANCANGAN SPESIFIK :
KEBUTUHAN LUAS LANTAI

1. Kebutuhan luas lantai untuk rumah sakit pendidikan disarankan + 110 m2


setiap tempat tidur.
Sebagai contoh, rumah sakit pendidikan dengan kapasitas 500 tempat tidur,
kebutuhan luas lantainya adalah sebesar + 110 (m2/tempat tidur) x 500
tempat tidur = + 55.000 m2.

2. Kebutuhan luas lantai untuk rumah sakit umum (non pendidikan) saat ini
disarankan 80 m 2 sampai dengan 110 m2 setiap tempat tidur.3)
Sebagai contoh, rumah sakit umum (non pendidikan) dengan kapasitas 300
tempat tidur, kebutuhan luas lantainya adalah sebesar 80 (m 2/tempat tidur) x
300 tempat tidur = + 24.000 m2
ISU PERANCANGAN SPESIFIK : ZONASI
Pengkategorian pembagian area atau zonasi rumah sakit adalah zonasi berdasarkan tingkat risiko
terjadinya penularan penyakit, zonasi berdasarkan privasi dan zonasi berdasarkan pelayanan

Zonasi berdasarkan tingkat Zonasi berdasarkan privasi Zonasi berdasarkan pelayanan


risiko terjadinya penularan kegiatan terdiri dari : terdiri dari :
penyakit terdiri dari :  area publik, yaitu area yang  Zona Pelayanan Medik dan
 area dengan risiko rendah, yaitu mempunyai akses langsung dengan Perawatan yang terdiri dari :
ruang kesekretariatan dan lingkungan luar rumah sakit, Instalasi Rawat Jalan (IRJ), Instalasi
administrasi, ruang komputer, misalkan poliklinik, IGD, apotek). Gawat Darurat (IGD), Instalasi
ruang pertemuan, ruang  area semi publik, yaitu area yang Rawat Inap (IRNA), Instalasi
arsip/rekam medis. menerima tidak berhubungan Perawatan Intensif
 area dengan risiko sedang, yaitu langsung dengan lingkungan luar (ICU/ICCU/PICU/NICU), Instalasi
ruang rawat inap non-penyakit rumah sakit, umumnya merupakan Bedah, Instalasi Rehabilitasi Medik
menular, rawat jalan. area yang menerima beban kerja (IRM), Instalasi Kebidanan dan
 area dengan risiko tinggi, yaitu dari area publik, misalnya Penyakit Kandungan
ruang isolasi, ruang ICU/ICCU, laboratorium, radiologi, rehabilitasi  Zona Penunjang dan Operasional
laboratorium, pemulasaraan medik.  Zona Penunjang Umum dan
jenazah dan ruang bedah mayat,  area privat, yaitu area yang dibatasi Administrasi
ruang radiodiagnostik. bagi pengunjung rumah sakit,
 area dengan risiko sangat tinggi, umumnya area tertutup, misalnya
yaitu ruang bedah, IGD, ruang seperti ICU/ICCU, instalasi bedah,
bersalin, ruang patolgi. instalasi kebidanan dan penyakit
kandungan, ruang rawat inap.
KONFIGURASI
Physical relationships between these functions determine the configuration of the hospital. Certain
relationships between the various functions are required—as in the following flow diagrams.

General Hospital Relationship

Major Clinical Relationship


Pedeatric Hospital,
Ho Chi Minh

FITUR ARSITEKTUR

the new age of high tech hospital, Sidra Medical and


Research Center, Doha, Qatar
PROSES MERANCANG
SK Dirjen Pelayanan Medik Dep Kes No. 397.Yan.Med/Instmed/V/91, tentang Buku Pedoman Masterplan RS

PROGRAM FUNGSI
Merupakan urian rinci dari suatu master program dalam
bentuk kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan suatu rumah
sakit termasuk:
1. Mengenai kegiatan tiap unit/ bagian.
2. Jumlah pasien yang dilayani, peralatan yang dibutuhkan,
serta ketenagaan untuk melayani pasien dan mengoperasikan
peralatan.
3. Kebutuhan ruang lebih rinci di tiap unit/ bagian.
4. Tata letak (desain dasar) masing-masing unit sesuai dengan
kebutuhan pelayanan pasien, peralatan dan ketenagaan.
5. Kegiatan lainnya yang tak terpisahkan dengan pelayanan di
rumah sakit seperti pendidikan/ latihan, penelitian, dll
Kegiatan Rumah Sakit
SK Dirjen Pelayanan Medik Dep Kes No. 397.Yan.Med/Instmed/V/91, tentang Buku Pedoman Masterplan RS

1. Kelompok 3. Kelompok
Pelayanan Medik: Pelayanan
a. Rawat Jalan Penunjang Non-
b. Gawat Darurat
c. Rawat Inap
Medik:
a. Workshop
(bengkel)
b. Dapur
AKTIVITAS c. Cuci
RUMAH d. CSSD (steril)
SAKIT e. Kamar Mayat
2. Kelompok f. Pengelohan Limbah
Pelayanan )Padat, Cair, Gas)
Penunjang Medik:
a. Radiologi
b. Farmasi
c. Laboraotium 4. Pelayanan
d. Operasi Administrasi
e. Melahirkan
Kriteria Pemilihan
Lokasi RS

1. Aksesibilitas untuk jalur transportasi


dan komunikasi
2. Kontur Tanah
3. Fasilitas parkir
4. Tersedianya utilitas publik
5. Pengelolaan Kesehatan Lingkungan
6. Bebas dari kebisingan, asap, uap dan
gangguan lain (AMDAL)

Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit Direktorat Bina Pelayanan Penunjang


Medik & Sarana Kesehatan Direktorat Bina Upaya Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI Tahun 2012
Persyaratan Massa Bangunan
Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit Kementerian Kesehatan RI Tahun 2012

1. Intensitas antar Bangunan Gedung di RS


harus memperhitungkan jarak antara massa
bangunan.

2. Perencanaan RS harus mengikuti Rencana


Tata Bangunan & Lingkungan (RTBL),
meliputi :
a. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
b. Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
c. Koefisien Daerah Hijau (KDH)
d. Garis Sempadan Bangunan (GSB) dan
Garis Sepadan Pagar (GSP)

3. Memenuhi persyaratan Peraturan Daerah


setempat (tata kota yang berlaku).

4. Pengembangan RS pola vertikal dan horizontal


Pasien Sakit Masuk Alur Sirkulasi Pasien
di RSU
PELAYANAN
Pendaftaran/ Administrasi
DAERAH

Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit Kementerian


PASIEN
Kesehatan RI Tahun 2012
Instalasi Rawat Jalan

Instalasi Laboratorium

Instalasi Radiologi

Instalasi Gawat Darurat


PELAYANAN
DAERAH

KRITIS

Instalasi Kebidanan &


Instalasi Bedah Kandungan

Instalasi Perawatan Intensif


PELAYANAN
DAERAH

Instalasi Rawat Inap


UMUM

Pulang Instalasi Rawat Inap


Sehat Kebidanan
Keluar

Instalasi Pemulasaran Jenazah


TREN/
KECENDERUNGAN
 Rancangan RS terbaru
meperhatikan kebutuhan2
psikologis pasien, semisal
menyediakan lebih banyak
udara segar, pemandangan
lebih baik, dan tatanan
warna yang lebih
menyenangkan.
 Gagasan2 itu mirip dengan
gagasan2 abad 18 yl yaitu
dengan konsep
menyediakan udara segar
dan akses kepada ‘kekuatan
penyembuhan dari alam'
yang digunakan oleh
perancang RS dlm
memperbaiki RS waktu itu.
(Healing by design – Ode Magazine,
July/August 2006 issue. Accessed 2008-
02-10)

Anda mungkin juga menyukai