RUMAH SAKIT
“The hospital is an integral part of social and medical organization, the function of
which is to provide for population complete health care both curative and preventive,
and whose out patient services reach out to the family and its home environment; the
training of health workers an for bio-social research.”
Yang artinya Rumah sakit merupakan bagian integral dari organisasi sosial dan medis, yang
fungsinya menyediakan perawatan kesehatan masyarakat sekaligus penyembuhan, dan
layanan pasien yang menjangkau keluarga dan lingkungan rumahnya; pelatihan petugas
kesehatan untuk penelitian bio-sosial.”)
Rumah sakit merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan secara keseluruhan
yang memberikan pelayanan kuratif maupun preventif serta menyelenggarakan gerakan
pelayanan rawat jalan dan rawat inap juga perawatan di rumah. Selaim itu fungsi rumah sakit
adalah sebagai tempat pendidikan tenaga kesehatan dan tempat penelitian.
1.Rumah sakit dapat dimiliki dan diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta
3.Rumah sakit swasta dimiliki dan diselenggarakan oleh : yayasan dan badan hukum lain
yang bersifat social.
Zaman dahulu, kepercayaan dan pengobatan berhubungan sangat erat. Seperti contoh
institusi pengobatan tertua adalah kuil Mesir. Kuil Asclepius di Yunani juga dipercaya
memberikan pengobatan kepada orang sakit, yang kemudian juga diadopsi bangsa
Romawi sebagai kepercayaan.
Kuil Romawi untuk Æsculapius dibangun pada tahun 291 SM di tanah Tiber, Roma
dengan ritus-ritus hampir sama dengan kepercayaan Yunani.
Institusi yang spesifik untuk pengobatan pertama kali, ditemukan di India. Rumah
sakit Brahmanti pertama kali didirikan di Sri Lanka pada tahun 431 SM, kemudian
Raja Ashokajuga mendirikan 18 rumah sakit di Hindustanpada 230 SM dengan
dilengkapi tenaga medis dan perawat yang dibiayai anggaran kerajaan.
Rumah sakit pertama yang melibatkan pula konsep pengajaran pengobatan, dengan
mahasiswa yang diberikan pengajaran oleh tenaga ahli, adalah Akademi
Gundishapur di Kerajaan Persia.
Bangsa Romawi menciptakan valetudinariauntuk pengobatan budak, gladiator, dan
prajurit sekitar 100 SM. Adopsi kepercayaanKristiani turut memengaruhi pelayanan
medis di sana. Konsili Nicea I pada tahun 325 memerintahkan pihak Gereja untuk
juga memberikan pelayanan kepada orang-orang miskin, sakit, janda, dan musafir.
Setiap satu katedral di setiap kota harus menyediakan satu pelayanan kesehatan. Salah
satu yang pertama kali mendirikan adalah Saint Sampson di Konstantinopel dan Basil,
bishop of Caesarea. Bangunan ini berhubungan langsung dengan bagunan gereja, dan
disediakan pula tempat terpisah untuk penderita lepra.
Rumah sakit abad pertengahan di Eropa juga mengikuti pola tersebut. Di setiap
tempat peribadahan biasanya terdapat pelayanan kesehatan
oleh pendeta dan suster (Frase Perancis untuk rumah sakit adalah hôtel-Dieu, yang
berarti "hostel of God."). Namun beberapa di antaranya bisa pula terpisah dari tempat
peribadahan. Ditemukan pula rumah sakit yang terspesialisasi untuk penderita lepra,
kaum miskin, atau musafir.
Rumah sakit dalam sejarah Islam memperkenalkan standar pengobatan yang tinggi
pada abad 8 hingga 12. Rumah sakit pertama dibangun pada abad 9 hingga 10
mempekerjakan 25 staff pengobatan dan perlakuan pengobatan berbeda untuk
penyakit yang berbeda pula. Rumah sakit yang didanai pemerintah muncul pula dalam
sejarah Tiongkok pada awal abad 10.
Perubahan rumah sakit menjadi lebih sekuler di Eropa terjadi pada abad 16 hingga 17.
Tetapi baru pada abad 18 rumah sakit modern pertama dibangun dengan hanya
menyediakan pelayanan dan pembedahan medis. Inggris pertama kali
memperkenalkan konsep ini. Guy's Hospital didirikan di Londonpada 1724 atas
permintaan seorang saudagar kaya Thomas Guy. Rumah sakit yang dibiayai swasta
seperti ini kemudian menjamur di seluruh Inggris Raya. Di koloni Inggris di Amerika
kemudian berdiri Pennsylvania General Hospital di Philadelphia pada 1751. Setelah
terkumpul sumbangan £2,000, di Eropa Daratan biasanya rumah sakit dibiayai dana
publik. Namun secara umum pada pertengahan abad 19 hampir seluruh negara di
Eropa dan Amerika Utara telah memiliki keberagaman rumah sakit.
a.Tempat dimana pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran , perawat , dan berbagai
tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan.(Wolper dan Pena, 1987)
b.Rumah sakit adalah bagian yang integral dari keseluruhan system pelayanan kesehatan yang
dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan (Adikoesoesmo , Suparto(2003).
Zaman dulu paradigm masyarakat terhadap rumah sakit adalah upaya kuratif
dan rehabilitative tapi sekarang berkambang menjadi upaya promotif dan preventif
terhadap kesehatan masyrakat.
Jika dahulu rumah sakit hanya untuk tempat beristirahat , tempat mengasuh
anak , tempat timggal panti jompo , maka pada saat ini berkembang menjadi institusi
kesehatan .
Dahulu rumah sakit hanya dimiliki oleh lembaga social , sekarang rumah sakit
dimiliki oleh pihak swasta.
(Pasal 4) Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna.
(Pasal 5) Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Rumah Sakit
mempunyai fungsi:
Dalam perkembangannya, sebuah rumah sakit membutuhkan suatu misi untuk bisa eksis.
Artinya harus menentukan tujuan usaha rumah sakit dalam mencapai derajat persaingan
kepemimpinan. Ini merupakan langkah awal untuk mencapai survival dan growth.
Rumah sakit juga membutuhkan suatu analisa dalam merencanakan Rumah sakit agar
tetap eksis terhadap pelayanan kesehatan masyarakat.
Dalam permenkes tentang klasifikasi dan perizinan Rumah sakit pasal 1 dinayatakan.
izin Mendirikan Rumah Sakit, yang selanjutnya disebut Izin Mendirikan
adalah izin yang diberikan oleh pejabat yang berwenang kepada instansi
Pemerintah, Pemerintah Daerah atau badan swasta yang akan mendirikan bangunan
atau mengubah fungsi bangunan yang telah ada untuk menjadi rumah sakit
setelah memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri ini.
1. Studi Kelayakan Rumah Sakit pada dasarnya adalah suatu awal kegiatan perencanaan
rumah sakit secara fisik dan non fisik yang berisi tentang:
b. Kajian kebutuhan sarana/fasilitas dan peralatan medik/non medik, dana dan tenaga yang
dibutuhkan untuk layanan yang akan diberikan, meliputi:
Sarana dan fasilitas fisik yang mempertimbangkan rencana cakupan, jenis layanan
dan fasilitas lain dengan mengacu dari kajian kebutuhan dan permintaan (program
fungsi dan pogram ruang);
Peralatan medik dan non medik yang mempertimbangkan perkiraan peralatan yang
akan digunakan dalam kegiatan layanan;
Tenaga / sumber daya manusia yang mempertimbangkan perkiraan kebutuhan tenaga
dan kualifikasi; dan
Pendanaan yang mempertimbangkan perkiraan kebutuhan dana investasi.
2. Master plan adalah strategi pengembangan aset untuk sekurang-kurangnya sepuluh tahun
kedepan dalam pemberian pelayanan kesehatan secara optimal yang meliputi identifikasi
proyek perencanaan, demografis, tren masa depan, fasilitas yang ada, modal dan pembiayaan.
3. Status kepemilikan.
a. Pemerintah, harus berbentuk Unit Pelaksana Teknis dari Instansi yang bertugas di bidang
kesehatan dan instansi tertentu dengan pengelolaan Badan Layanan Umum ,
b. Pemerintah Daerah, harus berbentuk Lembaga Teknis Daerah dengan pengelolaan Badan
Layanan Umum Daerah, atau
c. Swasta, harus berbentuk badan hukum yang kegiatan usahanya hanya bergerak di bidang
perumahsakitan:
7. Memiliki Izin undang-undang gangguan (HO), Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin
Penggunaan Bangunan (IPB) dan Surat Izin Tempat Usaha (SITU) yang dikeluarkan oleh
instansi berwenang sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Sarana prasarana
Tersedia dan berfungsinya sarana dan prasarana pada rawat jalan, rawat inap, gawat darurat,
operasi/bedah, tenaga kesehatan, radiologi, ruang laboratorium, ruang sterilisasi, ruang
farmasi, ruang pendidikan dan latihan, ruang kantor dan administrasi, ruang ibadah, ruang
tunggu, ruang penyuluhan kesehatan masyarakat rumah sakit; ruang menyusui, ruang
mekanik, ruang dapur, laundry, kamar jenazah, taman, pengolahan sampah, dan pelataran
parkir yang mencukupi sesuai dengan jenis dan klasifikasinya.
3. Peralatan
Tersedianya tenaga medis, dan keperawatan yang purna waktu, tenaga kesehatan lain dan
tenaga non kesehatan telah terpenuhi sesuai dengan jumlah, jenis dan klasifikasinya.
5. Administrasi manajemen
a) Memiliki organisasi paling sedikit terdiri atas Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah
Sakit,unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsure penunjang medis, komite medis,
satuan pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan keuangan.
Kepala Rumah Sakit harus seorang tenaga medis yang mempunyai kemampuan dan
keahlian di bidang perumahsakitan.
Tenaga struktural yang menduduki jabatan sebagai pimpinan harus
berkewarganegaraan Indonesia.
b) membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran atau kedokteran gigi dan
tenaga kesehatan lainnya.
c) Memiliki dan menyusun dan melaksanakan peraturan internal Rumah Sakit (hospital by
laws dan medical staf by laws).
Streng merupakan analisa kekuatan apa saja yang ada pada rumah sakit .Seperti Lokasi,
SDM, keadaan keuangan fasilitas rumah sakit.
Weakness merupakan analisa kelemahan dari rumah sakit, misalnya apakah kita
mengalami kesulitan dalam mencari tenaga dokter spesialis yang berkualitas.
Opportunity yaitu analisa apa saja keuntungan kita dibanding rumah sakit lain.
Threat yaitu analisa dalam bentuk apakah ada ancaman dari rumah sakit lain, misalnya
dalam waktu dekat akan muncul rumah skit baru dengan fasilitas yang lebih baik dan
tenaga medis yang lebih handal.
8. Formulasi Strategi
Proses perencanaan strategi dapat kita lihat berdasarkan hasil dari analisa SWOT.
Strategi yang akan dilakukan terkandung pada misi kita. Contohnya strategi dalam sumber
daya materil, SDM, sarana dan prasarana, serta target yang akan dicapai.
DIREKTUR
Struktus Organisasi Rumah Sakit Menurut Suparno Adikoesmono dalam manajemen Rumah
Sakit. Dalam organisasi rumah sakit terdapat beberapa struktur yang dipakai pada saat ini,
yaitu:
1. Organisasi Fungsional
Organisasi ini menitik beratkan kepada input adalah fungsi atau spesialisasi dari tugas
masing-masing .
2. Organisasi Divisional
Teori X diartikan sebagai karyawan yang malas kalau tidak diawasi, tidak
punya kemauan,
Motivasi
Menager berupaya mendorong rasa keinginan dari bawahan supaya semangat untuk
bekerja
Kemampuan Diri
Pengendalian adalah bagian dari suatu penilaian terhadap rumah sakit. Dalam
Pengendalian penilaian terdapat berbagai macam pengendalian atau pengawasan yang
dilakukan, yaitu :
b Pengawasan Keuangan
c. Pemeriksa Keuangan
3. External Auditing ialah pemeriksaan keuangan yang dilakukan oleh pihak luar
untuk rumah sakit swasta dan rumah sakit pemerintah atau rumah sakit BUMN
dilakukan oleh BPKP dengan tujuan untuk mengetahui secara objektif keadaan
keuangan dan hasil dari rumah sakit.
d. Laporan Keuangan
adapun dalam laporan rumah sakit yang perlu diperhatikan adalah lapran-laporan
sebagai berikut:
1. Neraca
Adalah laporan yang menggambarkan pada saat tertentu keuangan rumah sakit.
Dalam hal ini perlu diperhatikan aktiva,pasiva,modal dan hasil.
Adalah aliran dana/ arus dana baik yang masuk maupun yang keluar dalam suatu
periode tertentu. Tujuan dari pengolahan arus dana adalah menjamin tersedianya dan
yang cukup pada saat dibutuhkan dan dana yang lebih pada saat digunakan secara
efektif, memberikan informasi yang akurat tepat waktu dan tepat guna kepada
manajemen untuk dipakai pada dasar dalam pengambilan keputusan yang berkenaan
dengan pendanaan. Laporan keuangan rumah sakit merupakan laporan yang disusun
oleh manajemen sebagai media penyampaian dan informasi laporan keuangan suatu
entitas
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmito, Wiku. (2009) Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit. Rajawali. Pers,
Jakarta.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rumah_sakit
https://dyanchiby.wordpress.com/2011/11/30/prosedur-pendirian-rumah-sakit/
https://www.kebijakankesehatanindonesia.net/images/buku/MRS1/MRS_BAB%20II%20-
%20ASPEK%20PENDANAAN%20RUMAH%20SAKIT.pdf
https://www.scribd.com/doc/295571948/Manajemen-Lingkungan-Rumah-Sakit
http://indryqhy.blogspot.co.id/2013/03/makalah-limbah-rumah-sakit.html