BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Mengetahui syarat pendirian Rumah Sakit Khusus;
2. Mengetahui profil Rumah Sakit Khusus Medimas;
3. Mengetahui bagaimana mendirikan Rumah Sakit Khusus Medimas.
1.4. Manfaat
1. Dapat menambah informasi mengenai syarat pendirian Rumah Sakit
Khusus;
2. Dapat menambah informasi mengenai profil Rumah Sakit khusus
Medimas terutama untuk masyarakat;
3. Dapat menambah informasi, motivasi dan ilmu pengetahuan mengenai
mendirikan Rumah Sakit Khusus bagi kita agar lebih baik lagi
mendirikan Rumah Sakit untuk kedepannya.
bencana
Waktu tanggap pelayanan dokter di ≤ 5 menit terlayani setelah
gawat darurat pasien datang
Kepuasan pelanggan ≥ 70 %
Tidak adanya pasien yang 100 %
diharuskan membayar uang muka
Kematian pasien ≤ 24 jam ≤ dua per seribu
(pindah ke pelayanan
rawat inap setelah 8 jam)
Tidak adanya pasien yang 100 %
diharuskan membayar uang muka
c. Dokter Sp.An
Kemampuan menangani BBLR 1500 100%
gr - 2500 gr
Pertolongan Persalinan melalui ≤ 20 %
seksio cesaria
Keluarga Berencana :
• Persentase KB (Vasektomi & a.100%
tubektomi) yang dilakukan oleh
tenaga kompeten dr. Sp.OG,
dr.Sp.B, dr.Sp.U, dokter umum
terlatih.
• Persentase peserta KB mantap b.100%
yang mendapatkan konseling KB
mantap oleh bidan terlatih.
Kepuasan Pelanggan ≥ 80 %
Kepuasan pelanggan. ≥ 80 %
10
BAB II
PROFIL RUMAH SAKIT
Rumah Sakit Bedah Medimas didirikan pada tahun 2003 dan diresmikan
pada tahun 2006. RSK Bedah Medimas terletak di Jalan Evakuasi No. 116
Cirebon, Jawa Barat memiliki luas tanah 9725 m2 dan luas bangunan 4371 m2..
Rumah sakit ini merupakan rumah sakit swasta tipe C yang didirikan oleh dr.
Kamajaya, SpB, Finance.
a. Visi dan Misi
1. Visi “Menjadi Rumah Sakit terbaik dijawa barat yang memiliki keunggulan
dalam bidang sumber daya manusia, manajemen dan teknologi”
2. Misi “Menyediakan jasa layanan kesehatan yang berfokus pada pelanggan,
melalui sumber daya manusia yang berkomitmen dan berkapabilitas,
manajemen yang terstandarisasi dan bermutuserta teknologi yang terdepan”
b. Fasilitas
1. Peralatan medis
a) Meja operasi
b) Meja anestesi
c) Blue light
d) USG
e) X ray
f) EKG
g) Defribrilator
h) Autoclave
2. Jumlah tempat tidur
a) NICU : 0
b) HCU : 6
c) ICCU : 0
d) IGD : 6
e) Kamar Bersalin : 2
f) Ruang Operasi : 3
g) Ruang Isolasi : 2
19
h) Psikiatri : 0
3. Fasilitas lainnya
a) Ambulance
b) SIMRS
4. Layanan unggulan : bedah onkologi
5. Pelayanan medis
a) Instalasi gawat darurat
b) Poliklinik spesialis
a) Spesialis unggulan : bedah umum, bedah onkologi, bedah umum,
dan perawatan kanker kemoterapi
b) Spesialis lain : anak, anastesi dan perawatan intensif, gigi, syaraf,
kandungan dan kebidanan, penyakit dalam, dan radiologi
c. Tenaga medis dan non medis
1. Tenaga medis
Dokter spesialis pemyakit dalam : dr. Andre Gray, SpPD
Dokter spesialis bedah : dr. Kamajaya, SpB
dr. Ima Arya Widjaya, SpB
dr. Opi Zianul Hak, SpB
Dokter spesialis radiologi : dr. Neni irianti, SpRad
Dokter spesialis anak : dr. Taufan Prasetya, SpA
Dokter spesialis saraf : dr. Jerry Hartawan, SpS
Dokter spesialis obgyn : dr. Irawan T. Med.Msi, SpOG
Dokter umum : dr. Yogi Permana
dr. Aryawarman Nugraha
dr. Fitri Ratnasari
dr. M. Jefri Trinusa Akbar
dr. Aris Putra Nandar
dr. Yuniar Pujiastuti
Dokter gigi : drg. Ayu Vidya Putri
drg. Denny Irawan
2. Jumlah tenaga paramedis
a) Perawat : 38
20
b) Bidan :9
c) Farmasi :6
d) Nakes lain : 11
3. Tenaga non kesehatan : 28
d. Struktur organisasi
21
BAB III
HASIL WAWANCARA
Identitas Diri
1. Nama Lengkap : dr. Kamajaya, Sp.B, Finace
2. Tempat lahir : Jakarta
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Status Perkawinan : Menikah
6. Riwayat Pendidikan : S1 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
S2 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
(Spesialis Bedah)
7. Riwayat Pekerjaan : PKM Pandeglang Banten
Dokter Bedah RS Banjarmasin
Dokter Bedah RS Gunung Jati
c. Aspek Motivasi
1 Apa yang membuat Dokter menjadi tertarik dengan bisnis RS ini?
Sebenarnya dulu beliau hanya ingin mendirikan sebuah klinik, namun
terpikir jika klinik apakah dapat melakukan tindakan bedah. Setelah itu
beliau berkonsultasi ke dinas kesehatan, dan mendapat jawaban lebih baik
untuk membuat rumah sakit. Jadi berawal dari situ, sedikit demi sedikit
memulai ini.
d. Aspek Inisiatif
1. Kriteria apa yang Dokter gunakan untuk mengevaluasi perusahaan?
Untuk peningkatan mutu, beliau tidak hanya mengevaluasi income yang
didapatkan, tetapi mengevaluasi kinerja para karyawan dan juga dokter
yang bekerja di Rumah Sakit tersebut
e. Kepercayaan Diri
1. Menurut Dokter, apa definisi/arti kesuksesan? Dan seberapa besar
pengaruhnya bagi Dokter?
Suskes itu bukan untuk dunia saja namun untuk akhirat juga. Kesuksesan
harus diimbangi dengan kesuksesan akhirat, kalau itu tidak seimbang
semuanya sia-sia.
g. Aspirasi Diri
1. Adakah pesan untuk kami (mahasiswa) tentang entrepreneurship?
Jangan berputus asa karena dimana ada kesulitan disitu ada kemudahan.
h. Kelemahan Diri
1. Apakah Dokter telah mencapai semua target yang telah Dokter tetapkan?
Target tidak ada. Karena sistem yang terjadi sekarang ini (BPJS) harus
dievaluasi lagi tidak bisa mengikuti alur yang dulu.
i. Aspek Kepemimpinan
1. Menurut Dokter, kualitas apa yang dibutuhkan seorang pemimpin?
Sikap dan Perilaku
j. Aspek Perusahaan
1. Berapakah rata-rata total biaya operasi perusahaan dalam setahun ?
Tidak bisa disebutkan. Karena dengan target BPJS susah untuk
menargetkan biaya.
35
dan berencana untuk mendirikan klinik atau rumah sakit. Sampai akhirnya setelah
perencanaan yang matang, Beliau mendirikan sebuah Rumah Sakit Bedah.
Berawal dari membangun sebuah klinik bedah yang memiliki ruangan rawat inap
kemudian konsul ke dinas kesehatan dan disarankan untuk membangun sebuah
rumah sakit bedah.
k. Aspek Motivasi
Sebenarnya dulu beliau hanya ingin mendirikan sebuah klinik, namun
terpikir jika klinik apakah dapat melakukan tindakan bedah. Setelah itu beliau
37
l. Aspek Inisiatif
Untuk peningkatan mutu, beliau tidak hanya mengevaluasi income yang
didapatkan, tetapi mengevaluasi kinerja para karyawan dan juga dokter yang
bekerja di Rumah Sakit tersebut
m. Kepercayaan Diri
Suskes itu bukan untuk dunia saja namun untuk akhirat juga. Kesuksesan
harus diimbangi dengan kesuksesan akhirat, kalau itu tidak seimbang semuanya
sia-sia.
o. Aspirasi Diri
Jangan berputus asa karena dimana ada kesulitan disitu ada kemudahan.
38
p. Kelemahan Diri
Tidak mempunyai Target. Karena sistem yang terjadi sekarang ini (BPJS)
harus dievaluasi lagi tidak bisa mengikuti alur yang dulu.
q. Aspek Kepemimpinan
Sikap dan Perilaku yang baik merupakan modal dasar untuk mempunyai
jiwa kepemimpinan yang baik.
r. Aspek Perusahaan
Target biaya operasi tidak bisa disebutkan. Karena dengan target BPJS
susah untuk menargetkan biaya. Faktor eksternal yaitu BPJS. Dengan adanya
BPJS RS kesulitan dalam bergerak apalagi RS tipe D. Selain faktor eksternal ada
juga faktor internal. Seperti karyawan, kurang dedikasinya, kurangnya
pengetahuan informasi baru, dan perlakuan terhadap pasien tidak ramah.
Sampai saat ini Belum ada kerjasama dengan perusahaan lain. Karena
kerjasama dengan perusahan asuransi harus melakukan akreditasi terlebih dahulu.
RS tidak menyanggupi karena biaya akreditasi mahal.
Kesimpulan
Untuk menjadi seorang entrepreneur bukanlah hal yang mudah, diperlukan
jiwa yang berani mengambil resiko dan juga tidak mudah menyerah. Dalam
mendirikan sebuah usaha, akan banyak kesulitan yang dihadapi, baik tekanan dari
eksternal dan internal. Oleh karena itu, sebagai seorang entrepreneur, tidak boleh
mudah mengalah dengan keadaan. Selain itu, agar dapat membin usaha yang telah
dibangung, harus memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat dengan bermodalkan
sikap dan perilaku yang baik.
39
DAFTAR PUSTAKA