Anda di halaman 1dari 13

KOMPOSISI PROKSIMAT TEMPE YANG DIBUAT DARI KEDELAI

LOKAL DAN KEDELAI IMPOR

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan


Program DIII Gizi FIK UMS

Disusun Oleh:

YESSHINTA RISNAWANTI
J 300 110 020

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
Komposisi Proksimat Tempe yang Dibuat dari Kedelai Lokal dan Kedelai Impor

Pengaruh Pendidikan Gizi dengan Media Buku Saku terhadap Peningkatan Pengetahuan
dalam Pemilihan Jajan Anak SD Muhammadiyah 16 Surakarta

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Penelitian : Komposisi Proksimat Tempe yang Dibuat Dari Kedelai


Lokal dan Kedelai Impor
Nama Mahasiswa : Yesshinta Risnawanti
Nomor Induk Mahasiswa : J 300 110 020

Telah diuji dan dinilai Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah


Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tanggal 20 Agustus 2015 dan telah diperbaiki
sesuai dengan masukan Tim Penguji.

Surakarta, 28 September 2015


Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II

(Dwi Sarbini, SST., M.Kes) (Rusdin Rauf, STP, MP)


NIK.747/NIDN. 06-1406-7204 NIK.100.1163

Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu Gizi
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta

(Setyaningrum Rahmawaty, A., M.Kes., PhD)


NIK. 744/ NIDN. 06-2312-7301

2
Komposisi Proksimat Tempe yang Dibuat dari Kedelai Lokal dan Kedelai Impor

NASKAH PUBLIKASI

KOMPOSISI PROKSIMAT TEMPE YANG DIBUAT DARI KEDELAI


LOKAL DAN KEDELAI IMPOR

Yesshinta Risnawanti*
Dwi Sarbini, SST., M.Kes** dan Rusdin Rauf, STP., MP **

ABSTRAK

Pendahuluan : Tempe sebagai sumber protein dan makanan fungsional yang harganya murah dan
banyak disukai masyarakat Indonesia karena mengandung zat gizi yang baik bagi kesehatan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi proksimat tempe yang dibuat dari kedelai lokal dan
kedelai impor.
Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan
rancangan acak lengkap dengan tiga kali ulangan. Data komposisi proksimat tempe yang dibuat dari
kedelai lokal dan kedelai impor menggunakan uni statistik paired t test.
Hasil : Hasil uji t didapatkan nilai signifikan kadar air p = 0,012 (p < 0,05) artinya ada perbedaan kedelai
lokal dan kedelai impor. Kadar air pada tempe didapatkan nilai signifikan p = 0,701 (p > 0,05) artinya
tidak ada perbedaan. Kadar abu dari kedelai lokal dan kedelai impor didapatkan p= 0,413 (p > 0,05) hal
ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan. Tempe yang terbuat dari kedelai lokal dan kedelai impor
diperoleh p= 0,500 (p > 0,05) hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan. Kadar lemak dari kedelai
lokal dan kedelai impor didapatkan p= 0,069 (p < 0,05) hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan.
Tempe yang terbuat dari kedelai lokal dan kedelai impor diperoleh p = 0,979 (p > 0,05) hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan. Kadar protein dari kedelai lokal dan kedelai impor didapatkan
p = 0,141 (p ≥ 0,05) hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan. Tempe yang terbuat dari kedelai
lokal dan tempe kedelai impor diperoleh p = 0,195 (p ≥ 0,05) hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan. Kadar karbohidrat dari kedelai lokal dan kedelai impor didapatkan p = 0,008 (p < 0,05) hal ini
menunjukkan bahwa ada perbedaan. Tempe yang terbuat dari kedelai lokal dan kedelai impor diperoleh p
= 0,500 (p ≥ 0,05) hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan.
Kesimpulan : Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada perbedaan kadar air (p = 0,012) dan kadar
karbohidrat (p = 0,008) kedelai lokal dan kedelai impor.

Kata kunci : komposisi proksimat, tempe, kedelai lokal, kedelai impor

Kepustakaan : 44 (1985-2014)

3
Komposisi Proksimat Tempe yang Dibuat dari Kedelai Lokal dan Kedelai Impor

ABSTRACT

TEMPE PROXIMATE COMPOSITION MADE FROM LOCAL


SOYBEAN AND SOYBEAN IMPORT

Introduction: Tempe as a source of protein and functional food that's cheap and much preferred the
Indonesian people because it contains nutrients that are good for health. The purpose of this study was to
determine the proximate composition tempeh is made from local soybeans and soybean imports.

Methods: The study is an experimental research. The research design used a completely randomized
design with three replications. Data proximate composition tempeh is made from local and imported
soybean soybean using statistical uni paired t test.

Results: The results of the t test obtained significant water content value p = 0.012 (p <0.05) means that
there are differences in local soybean and soybean imports. The water content in soybean obtained
significant value of p = 0.701 (p> 0.05) means that there is no difference. The ash content of local and
imported soybean soybean obtained p = 0.413 (p> 0.05) indicating that there is no difference. Tempe
made of local and imported soybean soybean obtained p = 0.500 (p> 0.05) indicating that there is no
difference. The fat content of local and imported soybean soybean obtained p = 0.069 (p <0.05) indicating
that there is a difference. Tempe made of local and imported soybean soybean obtained p = 0.979 (p>
0.05) indicating that there is no difference. Soy protein content of local and imported soybean was
obtained p = 0.141 (p ≥ 0.05) indicating that there is no difference. Tempeh is made from soybeans local
and imported soybean tempeh obtained p = 0.195 (p ≥ 0.05) indicating that there is no difference.
Carbohydrate levels of local and imported soybean soybean obtained p = 0.008 (p <0.05) indicating that
there is a difference. Tempe made of local and imported soybean soybean obtained p = 0.500 (p ≥ 0.05)
indicating that there is no difference.

Conclusion: The conclusion of this study was no difference in water levels (p = 0.012) and carbohydrate
levels (p = 0.008) local soybean and soybean imports.

Keywords: proximate composition, tempeh, local soybean, soybean imports

Bibliography: 44 (1985-2014)

PENDAHULUAN pada tempe berfungsi sebagai antioksidan


Tempe merupakan produk fermentasi (Ginting, 2009).
asli Indonesia. Tempe adalah hasil fermentasi Sekitar 90% kedelai di Indonesia diolah
kacang kedelai atau jenis kacang-kacang lain sebagai bahan pangan. Tempe mendominasi
yang menggunakan jamur Rhizopus oligosporus pemanfaatan kedelai sebanyak 50% dan sisanya
dan menggunakan jamur Rhizopus oryzae. Pada diolah sebagai tahu, susu kedelai, oncom, kecap,
umumnya tempe dibuat secara tradisional dan tauco dan olahan lainnya (Silitonga dan
sudah menjadi industri rakyat. (Suharyono dan Djanuwardi, 1996). Ketersediaan kedelai
Susilowati, 2006). Dewasa ini tempe tidak hanya sebagai bahan baku tempe sebagian besar
digunakan sebagai sumber protein, tetapi juga didapat melalui impor. Pada tahun 2011,
sebagai makanan fungsional yang dapat produksi kedelai lokal 29% (851.286 ton)
mencegah timbulnya penyakit degeneratif sehingga diperlukan impor kedelai 71%
seperti penuaan dini, jantung koroner dan (2.088.615 ton) (BPS, 2011).
hipertensi. Senyawa isoflavon yang terdapat

4
Komposisi Proksimat Tempe yang Dibuat dari Kedelai Lokal dan Kedelai Impor

Pada beberapa tahun belakangan ini, TINJAUAN PUSTAKA


produksi kedelai lokal terus menurun.
Kebutuhan kedelai dalam negeri sebagai sumber Kedelai (Glycine max)
protein nabati terus meningkat, tetapi
peningkatan kebutuhan kedelai tersebut tidak Tanaman kedelai termasuk family
sebanding dengan produktivitas menyebabkan Leguminosae (kacang-kacangan), genus Glycine
Indonesia mengimpor kedelai dari beberapa dan spesies max, dalam bahasa latinnya disebut
negara (Milani dkk, 2013). Ketersediaan kedelai Glycine max. Kedelai termasuk salah satu
impor tidak kontinyu mengakibatkan harga sumber protein yang harganya relative murah
kedelai melonjak hingga diatas 100% (Widjang, jika dibandingkan dengan sumber protein
2008). Masalah utama penyebab kekurangan hewani. Dari segi gizi kedelai utuh mengandung
produksi kedelai lokal adalah luas panen yang protein 35-38% bahkan dalam varietas unggul
tidak memadai karena semakin meningkat kandungan protein dapat mencapai 40-44%
jumlah penduduk sehingga lahan pertanian (Koswara, 1995).
beralih fungsi menjadi daerah pemukiman Tempe
(Milani dkk, 2013). Tempe adalah produk fermentasi yang
Pengembangan kedelai di dalam negeri amat dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan
diarahkan melalui peningkatan produktivitas menggunakan jamur R. oligosporus.. Tempe
(intensifikasi) dan perluasan areal tanam dapat dibuat dari berbagai bahan, tetapi yang
(ekstensifikasi) (Simatupang dkk, 2005). Upaya biasa dikenal sebagai tempe oleh masyarakat
untuk mengatasi ketergantungan pada kedelai pada umumnya adalah tempe yang dibuat dari
impor adalah meningkatkan produksi kedelai kedelai. Tempe mempunyai ciri-ciri putih,
dalam negeri, baik melalui perluasan areal tekstur kompak. Pada dasarnya cara pembuatan
tanam, peningkatan produktivitas maupun tempe meliputi tahapan sortasi dan pembersihan
pemberian dukungan pemerintah melalui biji, hidrasi atau fermentasi asam, penghilangan
kebijakan yang berpihak kepada petani (Zakaria, kulit, perebusan, penirisan, pendinginan,
2010). Untuk memenuhi kebutuhan industri inokulasi dengan ragi tempe, pengemasan,
pangan berbahan kedelai, beberapa varietas inkubasi dan pengundukan hasil (Rahayu et al,
unggul kedelai lokal akhir-akhir ini dikeluarkan 2005).
yaitu Argomulyo, Bromo, Grobogan, Fermentasi merupakan suatu proses
Panderman, Burangrang, dan Anjasmoro. metabolisme yang menghasilkan produk-produk
Kedelai lokal varietas Grobogan mempunyai pecahan baru dan substrat organik karena
keunggulan yaitu bobot biji yang besar (18 adanya aktivitas atau kegiatan mikrobia.
gram/100 biji) dan kedelai impor memiliki bobot Fermentasi kedelai menjadi tempe oleh R.
14,80-15,80 g/100 biji (Ginting, 2009). oligosporus terjadi pada kondisi anaerob. Hasil
Tempe dari biji kedelai dengan bobot fermentasi tergantung pada fungsi bahan pangan
besar memiliki rendemen (Antarlina, 2002). atau substrat mikrobia dan kondisi sekelilingnya
Rendemen (bobot) tempe dari kedelai lokal rata- yang mempengaruhi pertumbuhannya. Dengan
rata lebih tinggi 18% dibanding tempe dari adanya fermentasi dapat menyebabkan beberapa
kedelai impor (Adie et al, 2008).Perlakuan fisik perubahan sifat kedelai tersebut. Senyawa yang
maupun proses enzimatis akibat aktivitas dipecah dalam proses fermentasi adalah
mikroorganisme mengakibatkan proses karbohidrat (Winarno, 1995).
pembuatan tempe mengalami berbagai Tempe yang baik adalah tempe yang
perubahan komposisi zat gizi (Astawan, 2008). mempunyai bentuk kompak yang terikat oleh
Oleh karena harga kedelai yang tinggi, mycelium sehingga terlihat berwarna putih dan
masih impor dan juga nilai gizi kedelai lokal dan bila diiris terlihat keeping kedelai (Lestari,
kedelai impor hampir sama sehingga harapan 2005). Tempe yang selama ini dianggap
untuk menyamakan kedelai impor dengan makanan murahan, kini telah menjadi makanan
kedelai lokal maka perlu dilakukan penelitian internasional karena kandungan gizinya yang
tentang “Komposisi Proksimat pada Tempe yang tinggi. Tempe mempunyai kandungan gizi
dibuat dari Kedelai Lokal dan Kedelai Import”.

5
Komposisi Proksimat Tempe yang Dibuat dari Kedelai Lokal dan Kedelai Impor

protein yang merupakan zat gizi potensial bagi penentuan kadar air dari suatu bahan pangan
penduduk Indonesia karena nilai gizinya sangat penting agar dalam proses pengolahan
sebanding dengan sumber protein hewani maupun pendistribusian mendapat penanganan
seperti: daging sapi, susu sapid an telur ayam yang tepat (Hafez, E S E, 2000).
(Koswara, 1992).
Kadar Abu
Tempe mempunyai banyak manfaat. Analisa kadar abu bertujuan untuk
Selain memiliki kandungan serat tidak larut memisahkan bahan organic dan bahan anorganik
yang tinggi dan protein, tempe juga mengandung suatu bahan pangan. Kandungan abu suatu
zat antioksidan berupa karoten, vitamin E, dan bahan pangan menggambarkan kandungan
isoflavon. Itulah sebabnya tempe sering disebut- mineral pada bahan tersebut. Menurut Cherney
sebut sebagai bahan makanan yang dapat (2000) abu terdiri dari mineral yang larut dalam
mencegah kanker (Wardlaw, 1999). detergen dan mineral yang tidak larut dalam
detergen. Kandungan bahan organic suatu
Adanya kandungan vitamin B12 pada pangan terdiri dari protein kasar, lemak kasar,
tempe, dipandang sebagai sesuatu yang unik serat kasar dan bahan ekstrak tanpa nitrogen
oleh para ahli. Sampai saat ini asal vitamin itu (BETN).
belum diketahui dengan pasti. Ada yang Karra (2007) menyatakan bahwa
menduga vitamin B12 itu berasal dari kapang pemanasan di dalam tanur adalah dengan suhu
yang tumbuh pada tempe, tetapi ada pula yang 400-600 derajat Celcius dan Halim (2006)
mengatakan berasal dari unsure lain. Bakteri ini menyatakan bahwa zat anorganik yang tertinggal
sebenarnya merupakan mikrobia kontaminasi. di dalam pemanasan dengan tanur disebut
Vitamin B12 sangat berguna untuk membentuk dengan abu (ash).
sel-sel darah merah dalam tubuh sehingga dapat Kadar Lemak
mencegah terjadinya penyakit anemia. Selain Khairul (2009) menyatakan bahwa
itu, tempe juga banyak mengandung mineral, lemak yang dihasilkan dari penentuan lemak
kalsium dan fosfor (Supriyono, 2003). adalah ekstraksi dari klorofil, xanthofil dan
Tempe juga mengandung superoksida karoten. Bahan yang mengandung banyak lemak
dismutase yang dapat menghambat kerusakan adalah tepung kedelai. Ini dikarenakan tepung
sel dan proses penuaan. Dalam sepotong tempe, kedelai merupakan sumber lemak nabati.
terkandung berbagai unsure yang bermanfaat, Kandungan lemak sutau bahan pangan dapat
seperti protein, lemak, hidrat arang, serat, ditentukan dengan metode soxhlet, yaitu proses
vitamin, enzim, deidzein, genestein serta ekstraksi suatu bahan dalam tabung soxhlet
komponen antibakteri dan zat antioksidan yang (Soerjono, 1990).
berkhasiat sebagai obat, diantaranya genestein, Kadar Protein
deidzein, fitosterol, asam fitat, asam fenolat, Anggorodi (2005) menyatakan protein
lesitin dan inhibitor protease (Cahyadi, 2006). adalah esensial bagi kehidupan karena zat
Komposisi Prosimat tersebut merupakan protoplasma aktif dalam
semua sel hidup. Bahan yang paling banyak
Analisis proksimat meliputi kadar abu mengandung protein adalah bungkil kedelai.
total, air total, lemak total, protein total dan Karena nya, bungkil kedelai mengandung asam
karbohidrat total, sedangkan untuk kandungan amino paling tinggi. Susi (2001) menyatakan
mikronutrien difokuskan pada provitamin A bahwa bahan ekstrak tanpa nitrogen adalah
(Sudarmadji et al, 1996). kandungan zat makanan dikurangi presentase
air, abu, protein, lemak dan serta kasar. Kadar
Kadar Air bahan ekstrak tanpa nitrogen dihitung sebagai
nutrisi sampingan dari protein.
Kadar air dalam bahan pangan sangat Kadar Karbohidrat
mempengaruhi kualitas dan daya simpan dari
bahan pangan tersebut. Oleh karena itu,

6
Komposisi Proksimat Tempe yang Dibuat dari Kedelai Lokal dan Kedelai Impor

Karbohidrat adalah senyawa yang kedelai lokal dan impor serta tempe kedelai
mengandung unsure-unsur C, H dan O, terutama lokal dan tempe kedelai impor.
terdapat didalam tumbuh-tumbuhan yaitu kira-
kira 75%. Dinamakan karbohidrat karena HASIL PENELITIAN
senyawa-senyawa ini sebagai hidrat dari karbon, Kadar Air
dalam senyawa tersebut perbandingan antara H Pada penelitian ini, data yang
dan O sering 2 banding 1 seperti air dideskripsikan adalah data mengenai komposisi
(Sastrohamidjojo, H, 2005). proksimat kedelai lokal dan kedelai impor serta
tempe yang terbuat dari kedelai lokal dan
METODE PENELITIAN kedelai impor. Hasil uji yang pertama adalah
kadar air pada kedelai yang tertera pada Tabel 1.
Penelitian ini merupakan penelitian Tabel 1. Kadar Air pada Kedelai
eksperimen untuk mengetahui pengaruh
Hasil ulangan
penggunaan kedelai yang berbeda (lokal dan
analisis (%wb) Rata-rata P
impor) terhadap komposisi proksimat pada
tempe kedelai lokal dan tempe kedelai impor. I II
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Kedelai
14.46 14.38 4,42
rancangan acak lengkap dengan 2 (dua) lokal
0,012
perlakuan yaitu: Kedelai
16.03 16.01 16,02
impor
a. Perlakuan A : pembuatan tempe dari kedelai
lokal. Berdasarkan hasil analisis dengan uji t,
b. Perlakuan B : pembuatan tempe dari kedelai kadar air dari kedelai lokal dan kedelai impor
impor. didapatkan p= 0,012 (p < 0,05) hal ini
Masing-masing perlakuan dilakukan 2 kali menunjukkan bahwa kadar air kedelai lokal dan
ulangan, sehingga total percobaan adalah 2 x 2 = kedelai impor ada perbedaan.
4 satuan percobaan. Obyek penelitian ini adalah Perbedaan kadar air yang terjadi sebagian
kedelai lokal, kedelai impor, tempe kedelai lokal besar dipengaruhi oleh proses pemanasan pada
dan tempe kedelai impor. masing-masing perlakuan. Kadar air produk juga
dipengaruhi oleh kadar air awal bahan bakunya
Pengumpulan data diperoleh dan dicatat (Pratama, 2011). Perbedaan kadar air disebabkan
secara langsung dari hasil penelitian utama yaitu karena jenis kedelai yang berbeda dan suhu
kadar air total didapatkan dengan menggunakan penyimpanan (Hertini dkk, 2013). Ketebalan
metode pengeringan (Thermogravimetri). Kadar bahan dan lamanya pengeringan juga sangat
abu total didapatkan dengan menggunakan mempengaruhi hasil yang diperoleh
metode langsung (cara kering). Kadar lemak (Mukhsinatunisa, 2013).
didapatkan dengan menggunakan metode Table 2. Kadar Air pada Tempe
Soxhlet. Kadar protein didapatkan dengan
menggunakan metode micro Kjeldahl. Kadar
karbohidrat didapatkan dengan menggunakan By Hasil ulangan Rata- P
Difference. analisis (%wb) rata
I II
Teknis Analisis Data 62.73 62.30 62,515 0,701
Tempe kedelai
Data yang telah terkumpul yaitu hasil
lokal
komposisi proksimat dianalisis dengan
Tempe kedelai 62.38 63.37 62,875
menggunakan uji Paired T-Test dengan program
impor
SPSS versi 17. Interpretasi data jika p < 0,05
maka Ho ditolak ada perbedaan antara kedelai
lokal dan impor serta tempe kedelai lokal dan
tempe kedelai impor. Sedangkan jika p≥ 0,05
maka Ho diterima tidak ada perbedaan antara

7
Komposisi Proksimat Tempe yang Dibuat dari Kedelai Lokal dan Kedelai Impor

Tempe 1.44 1.43 1,435


Berdasarkan hasil analisis dengan uji t, kedelai
tempe yang terbuat dari kedelai lokal dan impor
kedelai impor diperoleh p= 0,701 (p ≥ 0,05) hal
ini menunjukkan bahwa kadar air tempe kedelai
lokal dan tempe kedelai impor tidak ada
perbedaan. Berdasarkan hasil analisis dengan uji t,
Kadar Abu tempe yang terbuat dari kedelai lokal dan
Abu adalah zat organik dari sisa hasil kedelai impor diperoleh p= 0,500 (p ≥ 0,05) hal
pembakaran suatu bahan organik. Penentuan ini menunjukkan bahwa kadar abu tempe kedelai
kadar abu ada hubungannya dengan mineral lokal dan tempe kedelai impor tidak ada
suatu bahan. (Sudarmadji, 2007). Hasil uji yang perbedaan.
kedua adalah kadar abu yang tertera pada Tabel
Kadar Lemak
3.
Lemak dan minyak merupakan salah
Tabel 3. Kadar Abu pada Kedelai satu lipida. Salah satu sifat yang khas golongan
lipida adalah daya larutannya dalam pelarut
Hasil ulangan Rata- P organik (seprti ether, benzene, kloroform) atau
analisis (%wb) rata sebaliknya ketidak larutannya dalam pelarut air
(Sudarmadji, 2007). Hasil uji yang ketiga adalah
I II
kadar lemak yang tertera pada Tabel 5.
Kedelai 4.91 4.93 4,92 0,413
lokal Tabel 5. Kadar Lemak pada Kedelai

Kedelai 5.78 5.05 5,415 Hasil ulangan Rata- P


impor analisis rata
(%wb)

I II
Berdasarkan hasil analisis dengan uji t,
kadar abu dari kedelai lokal dan kedelai impor Kedelai 17.07 17.33 17,2 0,069
didapatkan p= 0,413 (p ≥ 0,05) hal ini lokal
menunjukkan bahwa kadar abu kedelai lokal dan
Kedelai 19.48 19.27 19,375
kedelai impor tidak ada perbedaan.
impor
Kadar abu adalah suatu bahan yang
menggambarkan banyaknya mineral yang tidak
terbakar menjadi zat yang dapat menguap. Berdasarkan hasil analisis dengan uji t,
Semakin besar kadar abu suatu bahan makanan, kadar lemak dari kedelai lokal dan kedelai impor
menunjukkan semakin tinggi mineral yang didapatkan p= 0,069 (p < 0,05) hal ini
dikandung oleh makanan tersebut (Ningrum, menunjukkan bahwa kadar lemak kedelai lokal
1999; Sulaswatty, 2001). dan kedelai impor ada perbedaan.
Table 4. Kadar Abu pada Tempe Kehilangan kadar lemak dan air dapat
Hasil ulangan Rata- P terjadi karena denaturasi protein pada jaringan
analisis (%wb) rata dalam tingkatan yang dapat menyebabkan
I II penurunan daya ikat air dan sifat emulsifikasi
Tempe 1.44 1.45 1,445 0,500 protein. Proses pemanasan ketika perlakuan
kedelai mempengaruhi kandungan lemak kedelai.
lokal Protein akan terkoagulasi jika bahan dipanaskan

8
Komposisi Proksimat Tempe yang Dibuat dari Kedelai Lokal dan Kedelai Impor

sehingga banyak air dan lemak akan keluar besar jika jumlah air yang hilang semakin besar.
(Windsor, 2001). Kandungan protein yang terukur tergantung
pada jumlah bahan-bahan yang ditambahkan dan
sebagian besar dipengaruhi oleh kandungan air
Table 6. Kadar Lemak pada Tempe (Sebranek, 2009).
Hasil ulangan Rata- P
analisis (%wb) rata Table 8. Kadar Protein pada Tempe
I II
Tempe kedelai 8.51 8.13 8,32 0,979
lokal Hasil ulangan Rata- P
Tempe kedelai 8.20 8.42 8,31 analisis (%wb) rata
impor
I II
Berdasarkan hasil analisis dengan uji t, Tempe 18.63 18.19 18,41 0,195
tempe yang terbuat dari kedelai lokal dan kedelai
kedelai impor diperoleh p = 0,979 (p ≥ 0,05) hal lokal
ini menunjukkan bahwa kadar lemak tempe
kedelai lokal dan tempe kedelai impor tidak ada Tempe 17.57 17.64 17,605
perbedaan. kedelai
impor

Kadar Protein

Protein adalah senyawa organik yang Berdasarkan hasil analisis dengan uji t,
mengadung atom karbon, nitrogen, oksigen, tempe yang terbuat dari kedelai lokal dan tempe
hidrogen dan beberapa diantaranya mengandung kedelai impor diperoleh p = 0,195 (p ≥ 0,05) hal
sulfur, fosfor, besi dan mineral lain (Khomsan, ini menunjukkan bahwa kadar protein tempe
2003). Hasil uji yang keempat adalah kadar kedelai lokal dan tempe kedelai impor tidak ada
protein yang tertera pada Tabel 7. perbedaan.

Table 7. Kadar Protein pada Kedelai Kadar Karbohidrat


Hasil ulangan Rata- P Karbohidrat banyak terdapat dalam
analisis (%wb) rata bahan makanan nabati baik berupa gula
I II sederhana, heksosa, pentose, maupun
Kedelai 29.68 29.73 29,705 0,141 karbohidrat. Hasil uji yang kelima adalah kadar
lokal karbohidrat yang tertera pada Tabel 9.
Kedelai 28.84 28.40 28,62
impor Tabel 9. Kadar Karbohidrat pada Kedelai
Hasil ulangan Rata- P
analisis (%wb) rata
Berdasarkan hasil analisis dengan uji t, I II
kadar protein dari kedelai lokal dan kedelai Kedelai 6.64 6.45 6,54 0,008
impor didapatkan p = 0,141 (p ≥ 0,05) hal ini lokal
menunjukkan bahwa kadar protein kedelai lokal Kedelai 8.55 8.36 8,45
dan kedelai impor tidak ada perbedaan. impor
Tinggi atau rendahnya nilai protein yang
Berdasarkan hasil analisis dengan uji t,
terukur dapat dipengaruhi oleh besarnya
kadar karbohidrat dari kedelai lokal dan kedelai
kandungan air yang hilang (dehidrasi) dari
impor didapatkan p = 0,008 (p < 0,05) hal ini
bahan. Nilai protein yang terukur akan semakin

9
Komposisi Proksimat Tempe yang Dibuat dari Kedelai Lokal dan Kedelai Impor

menunjukkan bahwa kadar karbohidrat kedelai Saran


lokal dan kedelai impor ada perbedaan.
Kandungan karbohidrat by difference Berdasarkan penelitian yang telah
pada uji proksimat sangat dipengaruhi oleh dilakukan, disarankan sebagai berikut:
kandungan nutrisi lainnya oleh karena itu Disarankan kedelai impor karena nilai
kandungan karbohidrat kedelai lokal dan kedelai gizinya hamper sama denagn kedelai lokal
impor mengalami peningkatan dan penurunan. dan harganya lebih murah.
Karbohidrat dapat terurai menjadi bentuk-bentuk
senyawa yang lebih sederhana. Produk DAFTAR PUSTAKA
dekomposisinya antara lain adalah glukosa, gula
fosfat, asam piruvat dan asam laktat (Irianto dan Adie, M.M., H. Soewanto, N. Saleh, T. Agus,
Giyatmi, 2009). Pengurangan kandungan air J.S. Wahono, dan G.W. Anggoro.
yang terjadi dapat berpengaruh terhadap hasil 2008. K-27 dan K-25: Galur harapan
pengukuran nilai karbohidrat sama seperti nilai kedelai berkadar lemak tinggi dan
kadar proksimat lainnya (Rusky, 2014). sesuai untuk tahu dan tempe. Dalam
A. Harsono, A. Taufiq, A.A.
Table 10. Kadar Karbohidrat pada Tempe Rahmianna, Suharsono, M.M. Adie, F.
Rozi, A. Wijanarko, dan R. Soehendi
Hasil ulangan (Ed.). Inovasi Teknologi Kacang-
analisis Rata- kacangan dan Umbi-umbian
(%wb) P Mendukung Kemandirian Pangan dan
rata
I II Kecukupan Energi. Pusat
Penelitian dan Pengembangan
Tempe 3.36 3.41 3,38 0,500
Tanaman Pangan. Bogor.
kedelai lokal
Tempe 3.55 3.41 3,48
kedelai Anggorodi, R. 1994. Ilmu Makanan Ternak.
impor Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.

Anggorodi. R. 2005. Ilmu Makanan Ternak


Berdasarkan hasil analisis dengan uji t,
Umum. Gadjah Mada University Press.
tempe yang terbuat dari kedelai lokal dan
Jogjakarta.
kedelai impor diperoleh p = 0,500 (p ≥ 0,05) hal
ini menunjukkan bahwa kadar karbohidrat tempe Antarlina, S.S. 2002. Penggunaan varietas
kedelai lokal dan tempe kedelai impor tidak ada kedelai unggul dan penambahan
perbedaan. tapioka dalam pembuatan tempe.
Dalam D.M. Arsyad, J. Soejitno, A.
Simpulan
Kasno, Sudaryono, A.A. Rahmianna,
1. Hasil kadar air kedelai (p = 0,012), kadar Suharsono, dan J.S. Utomo (Ed.).
abu kedelai (p = 0,413), kadar lemak kedelai Kinerja Teknologi untuk
(0,069), kadar protein kedelai (p = 0,141), Meningkatkan Produktivitas
kadar karbohidrat kedelai (p = 0,008). Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-
2. Hasil kadar air tempe (p = 0,701), kadar abu umbian. Pusat Penelitian dan
tempe (p = 0,500), kadar lemak tempe Pengembangan Tanaman Pangan.
(0,979), kadar protein tempe (p = 0,195), Bogor.
kadar karbohidrat tempe (p = 0,500).
3. Ada perbedaan kadar air (p = 0,0120) dan Astawan, M. 2004. Tetap Sehat Dengan
kadar karbohidrat (p = 0,008) kedelai lokal Produk Makanan Olahan. Tiga
dan kedelai impor. serangkai. Solo.

10
Komposisi Proksimat Tempe yang Dibuat dari Kedelai Lokal dan Kedelai Impor

Astuti, M., Meliala, Andreanyta., Fabien, Widodo.2013.Optimasi Proses


Dalais., Wahlq, Mark. 2000. Tempe, Pembuatan Bubuk(tepung) Kedelai.
a nutritious and healthy food from Bandar lampung: Jurusan teknologi
Indonesia. Asia Pacific J Clin Nutr pertanian politeknik negeri lampung
(2000). Bandar lampung.
Hidayat,N.2008.Fermentasi
Balitkabi. 2008. Deskripsi Variates Unggul Tempe.http://ptp2007.files.word
Kacang-kacangan da Umbi-umbian. press.com/2008/03/
Balai Penelitian Tanaman Kacang- fermentasi-tempe.pdf.
kacangan dan Umbi-umbian,
Malang.171 hlm. Irianto HE, Giyatmi S.2009. Teknologi
Pengolahan Hasil Perikanan. Penerbit
BPS. 2011. Total Kebutuhan Kedelai Nasional. Universitas Terbuka.Jakarta
Diakses dalam
http://infobanknews.com/2012/07/total- Kasmijdjo, R.B. 1990. TEMPE : Mikrobiologi
kebutuhan-kedelai-nasional-capai-22- dan Kimia Pengolahan Serta
juta-ton/ Pemanfatannya. PAU Pangan dan Gizi UGM.
Yogyakarta.
Buckle, K.A,. 1985. Ilmu Pangan. Universitas
Indonesia. Jakarta. Khamsan, Ali. 2003. Pangan dan gizi untuk
kesehatan. Raja grafindo persada.
Cahyadi, W. 2006. Kedelai Khasiat dan Jakarta.
Teknologi. Bumi Aksara. Bandung.
Kuntaraf, Dr.kathleen H liwijaya. 1999.
Cahyadi. W. 2009. Analisis & Aspek Kesehatan Makanan Sehat. Indonesia publishing
Bahan Tambahan Pangan. Edisi Kedua. house. Bandung.
Jakarta: Bumi Aksara. Halaman 134.
Milani, dkk. 2013. Pertumbuhan dan Produksi
Cherney, D. J. R. 2000. Characterization of
Beberapa Varietas Kedelai Terhadap
Forage by Chemical Analysis. Dalam
Inokulasi Bradyrhizobium. http://1512-
Given, D. I., I.
5659-1-PB.pdf
Daftar Komposisi Bahan Makanan. 2005.
Persagi. Jakarta. Murray RK, Granner DK, Mayes, Peter A.
2003. Biokimia Harper’s. Edisi ke-25.
Defano. 2000 . Ilmu Makanan Ternak. Gajah Terjemahan. EGC Japan.Jakarta.
Mada University Press Fakultas
Peternakan Universitas Gajah Mada. Mukhsinatunisa.2013.Analisis Kadar Air Dalam
Yogyakarta. Bahan Makanan.
http://mukhsinatunisa.blogspot.com/201
Ginting. E, dkk. 2009. Varietas Unggul Kedeali 3/07/laporan-praktikum-kadar-air.htm
untuk Bahan Baku Industri Pangan.
http://p3283091.pdf Ningrum, E.N.1999.Kajian Teknologi
Hafes. E. S. E.2000. Metode Analisis Pembuatan Tepung Ubi Jalar Instan
Proksimat. Jakarta : Erlangga. Kaya Pro-Vitamin . Skripsi. Fakultas
Teknologi Pertanian. IPB. Bogor
Hartadi, H. , S. Reksohadiprojo, A. D. Tilman.
1997.Tabel Komposisi Pakan Untuk NRC. 2001. Nutrient Requirements of Beef
Indonesia. Cetakan Keempat. Gadjah Cattle: Seventh Revised Edition: Update
Mada University . Press.Yogyakarta. 2000. Subcommittee on Beef Cattle
Nutrition. Committee on Animal
Hertini rani, Zulfahmi dan Yatim R. Nutrition. National Research Council.

11
Komposisi Proksimat Tempe yang Dibuat dari Kedelai Lokal dan Kedelai Impor

Purwoko, T dan Handajani, M. S. 2007. Silitonga, C. dan B. Djanuwardi. 1996.


Kandungan Protein Kecap Manis Konsumsi tempe. Dalam Sapuan dan
Tanpa Fermentasi Moromi Hasil Noer Sutrisno (Ed.). Bunga Rampai
fermentasi Rhizopus oryzae dan R. Tempe Indonesia. Yayasan Tempe
Oligosporus. Biodiversitas Jurusan Indonesia. Jakarta.
Biologi Fakultas MIPA, Universitas
Sebelas Maret. Surakarta. Simatupang. dkk. 2005. Industrialisasi Pertanian
Sebagai Strategi Agribisnis dan
Rahayu, A.; Suranto, dan Purwoko, T. 2005. Pembangunan Pertanian dalam Era
Analisis Karbohidrat, Protein, dan Globalisasi. Orasi Pengukuhan Ahli
Lemak pada Pembuatan Kecap Lamtoro Peneliti Utama pada Pusat Penelitian
gung (Leucaenaleucocephala) Sosial Ekonomi, Pertanian, Badan
terfermentasi Aspergillus oryzae. Jurnal Penelitian dan Pembangunan Pertanian.
Bioteknologi 2(1): 14-20. Bogor.
Rusky I, Iis R, Evi L. 2014. Karakteristik Soehardi, Soenarso. 2004. Memelihara
Biskuit dengan Penambahan Tepung Kesehatan Jasmani Melalui Makanan.
Tulang Ikan Jangilus (Istiphorus sp.). ITB. Bandung
Jurnal. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Padjadjaran. Soejono, M. 1990. Petunjuk Laboratorium
Bandung Analisis dan Evaluasi Pakan. Fakultas
Sastrohamidjo jo. H., 2005. Kimia Organik, Peternakan Universitas Gadjah Mada.
Stereokimia, Karbohidrat, Lemak, dan Yogyakarta.
Protein. Gadjah Mada University Press:
Yogyakarta. Standarisasi Nasiona lndonesia. 1992. Standar
Mutu Tempe Kedelai. SNI 3144-2009.
Siregar, S. B.,1994. Ransum Ternak
Ruminansia. Penebar Swadaya, Jakarta Sudarmadji. S. dkk. 2007. Analisis bahan
makanan dan pertanian. Liberty.
Santoso, Ir, Budi Hieronymus. 1993. Yogyakarta.
Pembuatan Tempe dan Tahu Kedelai
sebagai Bahan Makanan Bergizi Sudarmadji. S., Haryono, B., Suhardi. 1996.
Tinggi. Kanisius. Yogyakarta. Analisa Bahan Makanan dan
Pertanian. Liberty Yogyakarta. Yogyakarta.
Sarwono. 2005. Membuat Tempe dan Oncom.
Cetakan 29. Penebar Swadaya. Sudarmadji,S. 1997. Prosedur untuk Analisa
hlm : 23-25, 53-55. Jakarta Bahan Pakan dan Pertanian. Liberty.
Yogyakarta.
________. 2007. Membuat Tempe dan Oncom.
Penebar Swadaya. Jakarta Sukardi., Hindun, M., Hidayat,. N. 2001.
Optimasi Penurunan Kandungan
Sebranek J.2009. Basic curing ingredients. Di Oligosakarida pada Pembuatan
dalam: Tarte R, editor. Ingredients in Tepung Ubi Jalar
Meat Product. Properties, Functionality dengan Cara Fermentasi.
and Applications. Springer Science. New Fakultas Teknologi Pangan,
York Universitas Brawijaya. Malang.

Self, R. 2005. Extraction of Organic Analytes Sulaswatty, A., Idiyanti, T., Susilowati, A.
from Food. The Royal Society of 2001. Pemanfaatan Tepung Non Terigu
Chemistry. Cambridge. sebagai Substitusi Tepung Terigu
dalam Pembuatan Cookies dan BMC.

12
Komposisi Proksimat Tempe yang Dibuat dari Kedelai Lokal dan Kedelai Impor

Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian.


IPB. Bogor.

Suprapti L. 2003. Pembuatan Tempe. Kanisius.


Yogyakarta.

Supriyono. 2003. Memproduksi Tempe.


DepDikNas. Jakarta.

Susi . 2001. Analisis dengan Bahan Kimia .


Erlangga. Jakarta.

Wardlaw, G. M. 1994. Perspective in Nutrition


4th Edision. America: The Mc Graw-Hill
Companies.

Winarno, F.G. 1993. Pangan, Gizi, Teknokogi


dan Konsumen. Gramedia pustaka
Utama, Jakarta.

Winarno. F.G. 1995. Enzim Pangan. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama.

Winarno., 1997. Kimia Pangan dan Gizi, PT.


Gramedia Widjang, H.S. 2008.
Produktivitas Kedelai Rendah Akibat
Penanaman Tidak Intensif. www.media-
indonesia.com.

Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan dan


Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.

Windsor, M.L.2001. Fish Meal. Torry Research


Station. United Kingdom

Wiryawan, Adam. 2008. Kimia Analitik.


Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah
Kejuruan. Jakarta.

Wrolstad, R.E., Acree, T.E., Decker, E.A.,


Penner, M.H., Reid, D.S., Schwartz,
S.J., Shoemaker, C.F., Smith, D.,
dan Sporns, P. 2005. Handbook of
Food Analytical Chemistry. Wiley-
Interscience. New Jersey.

Zakaria K.A. 2010. Program Pembangunan


Agribisnis Kedelai dalam Peningkatan
Produksi dan Pendapatan Petani.
http://p3294104.pdf.

13

Anda mungkin juga menyukai