yang dibuat oleh tiap orang dalam hubungannya dengan orang lain. Kasus etika bisa saja lebih jauh lagi melampaui isu keselamatan publik dan mungkin melibatkan penyuapan, kecurangan, perlindungan lingkungan, keadilan, kejujuran dalam riset dan pengujian, dan konflik kepentingan. Sedangkan Etika Insinyur adalah sebuah bentuk filosofi yang mengindikasikan cara bagi para Insinyur untuk mengarahkan diri mereka dalam kapasitas professional mereka. Beberapa kasus terkenal yang mendapat perhatian besar dari media dalam beberapa tahun terakhir ini menyebabkan para Insinyur meningkatkan kepekaan mereka terhadap tanggung jawab profesionalnya. Kasus-kasus ini membangkitkan kesadaran akan arti penting etika dalam profesi Insinyur ketika para engineer menyadari bahwa pekerjaan teknis mereka mempunyai dampak yang sangat luas bagi masyarakat. Pekerjaan engineer dapat mempengaruhi kesehatan dan keselamatan publik, dan di samping itu dapat pula mempengaruhi praktek bisnis maupun politik. Insinyur sendiri memiliki kode etik yang telah dibuat guna untuk menjaga profesionalitas dalam bekerja. Adapun kode etik Insinyur berdasar pada kode etik PII (Persatuan Insinyur Indonesia), NSPE (National Society of Professional Engineers) adalah sebagai berikut: 1. Catur Kasa Insinyur dalam PII Yang memiliki prinsip-prinsip dasar, yaitu: a. Mengutamakan keluhuran budi. b. Menggunakan pengetahuan dan kemampuan untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia. c. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya. d. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesionalitas keinsinyuran. 2. Sapta Dharma Insinyur Indonesia dalam PII Di dalamnya terdapat tujuh tuntunan sikap: a. Senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat. b. Senantiasa bekerja sesuai dengan kompetensinya. c. Hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggungjawabkan. d. Senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam tanggungjawab tugasnya. e. Senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing- masing. f. Senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi. g. Senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya. 3. Kode Etik NSPE (National Society of Professional Engineers) Peraturan Dasar a. Poin terpenting adalah menjaga keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan publik. b. Memberikan pelayanan hanya sesuai keahliannya. c. Menerbitkan pernyataan publik secara objektif dan jujur. d. Mampu menjaga kepercayaan pengguna jasa. e. Menghindari penipuan. f. Bertindak secara terhormat, bertanggung jawab, etis dan sesuai hukum sehingga dapat meningkatkan kehormatan, reputasi dan kemanfaatan profesi. Kewajiban Profesional a. Para insinyur menjunjung tinggi kejujuran dan integritas dalam pelayanan untuk semua pengguna jasa. b. Para insinyur akan selalu memperjuangkan kepentingan publik. c. Para insinyur harus menghindari semua prilaku dan perbuatan membohongi publik. d. Para insinyur tidak akan mengungkapkan informasi rahasia terkait teknis dan bisnis kepada pihak lain tanpa seijin pengguna jasa. e. Profesionalisme insinyur tidak boleh dipengaruhi oleh conflict of interest. f. Insinyur tidak akan berusaha mendapatkan pekerjaan atau kemajuan melalui mengkritik insinyur lain atau orang lain dengan cara yang tidak pantas. g. Insinyur tidak akan mencoba bermaksud jahat menghancurkan reputasi, prospek, praktik atau pekerjaan insinyur lain baik secara langsung maupun tidak langsung. h. Para insinyur akan bertanggung jawab secara pribadi untuk semua kegiatan profesionalnya. i. Para insinyur akan memberikan penghargaan untuk pekerjaan rekayasa teknik kepada siapapun yang sesuai. CONTOH KASUS PELANGGARAN KODE ETIK/ETIKA PROFESI INSINYUR Salah satu contoh kasu pelanggaran kode etik profesi yaitu pada proyek pembangunan Sport Center di Hambalang Bogor. Dalam pelaksanaan pembangunan proyek sport center Hambalang tersebut banyak sejumlah kasus dugaan tindak pidana korupsi yang melibatkan banyak pihak petinggi Negara dan BUMN terlibat. Banyak kasus pelanggaran etika profesi dalam pelaksanaan proyek Hambalang yang di langgar oleh guna memperoleh tender proyek tersebut. Berbagai kecurangan diantaranya pemberian fee untuk memuluskan jalannya proyek tersebut. Secara etika profesi kasus suap/fee demi memenangkan suatu proyek adalah hal yang tidak dibenarkan dan merupakan pelanggaran aturan dasar kode etik. Pelanggaran kode etik dalam hal ini berupa ketidakjujuran konsultan perencana untuk menunjukan hasil survey yang sebenarnya karena pada kawasan hambalang tidak layak untuk dibangun gedung sarana olah raga Sport Centre. Salah satu kegiatan yang pertama kali dilakukan oleh seorang perencana/insinyur adalah melakukan survei lokasi/studi kelayakan untuk menentukan apakah layak atau tidaknya kawasan tersebut dibangun sebuah gedung atau bangunan lainnya sehingga bangunan tersebut dapat kokoh berdiri sesuai dengan umur rencana. Namun pada kenyataanya sebagian lahan proyek Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sarana Olahraga Nasional Hambalang, Bogor, Jawa Barat, ternyata memiliki struktur tanah yang sangat labil. Pada pertengahan Desember 2012, sebagian area di pusat olahraga tersebut ambles, yang mengakibatkan dua bangunan, yakni gedung bulu tangkis dan power house (rumah genset), hampir roboh yang kemudian diketahui bahwa tanah di beberapa tempat di proyek Hambalang merupakan tanah yang mengandung lempung yang ekspansif. Data ini berbeda dengan telah dituliskan dalam perencanaan Mega Proyek Hambalang ini. Ketidakjujuran yang lain adalah pihak kontraktor memberi suap / fee demi memenangkan suatu proyek adalah hal yang tidak dibenarkan dan merupakan pelanggaran paturan dasar kode etik atas dasar kewajiban insinyur profesional yaitu butir pertama yang berbunyi “Para insinyur menjunjung tinggi kejujuran dan integritas dalam pelayanan untuk semua pengguna jasa”. Untuk menghindari hal tersebut maka sebagai seorang Insinyur harus benar-benar memiliki komitmen yang tinggi akan penerapan kode etik dan menjunjung profesionalistas serta integritas dalam bekerja.