Disusun oleh :
1.KATA PENGANTAR
2. BAB I - PENDAHULUAN
3,BAB II - PEMBAHASAN
5.BAB IV – PENUTUP
6. DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Tersusunnya makalah ini semoga mendatangkan manfaat yang besar untuk pendidikan
di indonesia pada umunya dan untuk para pendidik pada khususnya. Walaupun pada
mulanya penyusunan makalah ini mengalami banyak kesulitan dalam menyatukan
berbagai materi penting untuk disusun agar menjadi sebuah bacaan yang menarik untuk
dibaca, namun alhamdulillah akhirnya makalah ini dapat diselesaikan.
Tersirat penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
terlibat langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan makalah ini.
Besar harapan agar makalah ini dapat menjadi salah satu sumber belajar yang baik serta
mendatangkan manfaat untuk seluruh pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena
itu, adanya kritik dan masukan dari berbagai pihak untuk menyempurnakan makalah ini
sangat dinantikan. Semoga makalah ini dapat mendatangkan manfaat bagi kemaslahatan
umat manusia, dan menjadi amal saleh bagi semua umat manusia.
BAB I
PENDAHULUAN
Yang berarti cara berani atau cara berjalan yang di tempuh. Menurut
WinarnoSurakhmad, metode adalah cara yang didalam fungsinya merupakan alatuntuk
mencapai suatu tujuan ( 1976 : 74 ). Sedangkan pengertianpembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dansumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Menurut Nursid Suaatmadja,metode pembelajaran adalah suatu cara yang
fungsinya merupakan suatu alatuntuk mencapai tujuan ( 1984 : 95 ). Menurut S Hamid
Hasan, metodepengajaran adalah suatu cara yang digunakan untuk memberikan
kesempatanseluas
luasnya kepada siswa dalam belajar ( 1992 : 4).Dari dua pengertian diatas dapat di
simpulkan bahwa metodepengajaran IPS itu adalah suatu cara yang digunakan oleh guru
agar siswa dapat belajar seluas luasnya dalam rangka mencapai tujuan pengajaransecara
efektif. Didalam proses belajar mengajara di perlukan suatu metodeyang sesuaidengan
situasi dan kondisi yang ada. Metode pembelajaranseharusnya tepat guna yaitu mampu
memfunfsikan si anak didik untuk belajarsendiri sesuai dengan
ISI
Dan problem solving adalah upaya individu atau kelompok untuk menemukan
jawaban berdasarkan pengetahuan, pemahaman, keterampilan yang telah dimiliki
sebelumnya. Jadi, kemampuan pemecahan masalah dapat diwujudkan melalui
kemampuan reasoning.
Model reasoning and problem solving dalam pembelajaran memiliki lima langkah
pembelajaran, yaitu:
arana pembelajaran yang diperlukan adalah berupa materi konfrontatif yang mampu
membangkitkan proses berpikir dasar, kritis, kreatif, berpikir tingkat tinggi, dan strategi
pemecahan masalah non rutin, dan masalah-masalah non rutin yang menantang siswa
untuk melakukan upaya reasoning dan problem solving. Sedangkan dampak
pengiringnya adalah hakikat tentatif keilmuan, keterampilan proses keilmuan, otonomi
dan kebebasan siswa, toleransi terhadap ketidakpastian dan masalah-masalah non rutin.
Sekian uraian mengenai model reasoning and problem solving dalam pembelajaran.
Semoga dapat membantu dan bermanfaat.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Model pembelajaran diartikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur sistematis dalam pengorganisasian pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar tertentu. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman untuk para perancang
pembelajaran dan para pendidik dalam merencanakan atau melaksanakan aktivitas
pembelajaran. Model pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran IPS adalah
model pembelajaran yang berlandaskan pendekatan paradigma konstruktivisme yaitu
pembelajaran yang berdasarkan pada partisipasi aktif peserta didik dalam memecahkan
masalah dan berpikir kritis. Model-model pembelajaran IPS berlandaskan paradigm
konstruktivisme diantaranya yaitu: Model Reasoning and Problem Solving
Saran
Sebagai calon tenaga pendidik terutama bagi guru pemula maka akan dibuat
bingung mengenai strategi dan model pembelajaran efektif untuk dipakai peserta didik.
Maka dari itu tugas seorang guru harus mempunyai keterampilan dalam memilih model
pembelajaran yang tepat bagi peserta didik. sehingga proses belajar mengajar akan lebih
menarik dan siswa belajar akan lebih antusias, tidak merasa bosan dan mampu
mengubah persepsi siswa terhadap mata pelajaran IPS akan lebih positif dan akan lebih
menyenangkan karena minat merupakan modal utama untuk keberhasilan pembelajaran
IPS.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Huriah Rachmah, M.Pd. (2014). Pengembangan Profesi Pendidikan IPS. Bandung:
Alfabeta.
Dr. Sapriya, M.Ed. (2009). Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Dr. Rudy Gunawan, M.Pd. (2011). Pendidikan IPS filosofi, Konsep dan Aplikasi.
Jakarta: Alfabeta.