com
Konsultan Olimpiade Sains Nasional
Head Office : Perumahan Sawangan Permai Blok A3 No.10, Sawangan, Depok 16511
http://pelatihan-osn.com
Ofiice : 021-2920 6201. Contact Person : 0878-7871-8585 / 0813-8691-2130
1. Menurunya tekanan parsial oksigen di arteri (PaO2) atau dikenal dengan hypoxemia dapat
disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu cara untuk mendeteksi faktor tersebut adalah dengan
cara menghitung selisih tekanan parsial oksogen di alveolus (PAO2) dengan tekanan parsial
oksigen di arteri (PaO2), atau dikenal dengan A-a gradient.
A. Hipoksemia yang disebabkan oleh perpindahan dari dataran rendah ke dataran tinggi tidak
menyebabkan terjadinya perubahan A-a gradient
B. Hipoksemia yang disebabkan oleh penyempitan saluran nafas menyebabkan peningkatan A-a
gradient
2. Gambar berikut ini menunjukan dua mekanisme sekresi hormone pada kelenjar hipofisis.
B. Pada sekresi hormone menggunakan mekanisme A, jumlah hormon yang disekresikan akan
meningkat apabila frekuensi potensial aksi meningkat.
D. Selain di hipofisis, sekresi hormone dengan mekanisme A juga ditemukan pada korteks
adrenal.
3. Berikut ini adalah 3 morfologi sel epitel yang melapisi bagian dalam dari nefron.
D. Sel C dapat ditemukan pada loop of henle asenden sedangkan sel B ditemukan pada loop of
henle desenden.
6. Diagram berikut ini menunjukan dinamika IgM dan IgG akibat serangan infeksi pathogen
tertentu.
Sebuah laboratorium memproduksi vaksin untuk memberikan kekebalan terhadap tiga jenis
bakteri yaitu bakteri X, Y dan Z. Untuk menguji efektifitas dari vaksin tersebut, peneliti
menyuntikan vaksin ke tikus dan mengisolasi serum tikus pada hari ke 6 (H6) dan 14 (H14)
setelah infeksi. Serum tersebut kemudian dipakai untuk melakukan dua percobaan yang
berbeda.
I. Serum ditambahkan ke kultur bakteri dengan jumlah bakteri yang telah ditentukan. Setelah
beberapa jam, jumlah bakteri diukur kembali dan hasilnya terlihat pada tabel.
II. Kedua serum diberi perlakukan beta merkaptoetanol dan kemudian ditambahkan ke kultur
bakteri. Setelah beberapa jam dilakukan pengukuran jumlah bakteri dan hasilnya terlihat
pada tabel berikut ini:
Berdasarkan hasil tersebut tentukan pernyataan berikut ini benar atau salah!
A. Hasil menunjukan bahwa vaksin efektif untuk menginduksi immunitas terhadap ketiga
jenis bakteri tersebut.
Program Latihan dan Tes Jarak Jauh 2018 - 2019
Pelatihan-osn.com, Konsultan Olimpiade Sains Nasional
Instagram, Twitter, Line dan Youtube : @pelatihan_osn
Pelatihan-osn.com
Konsultan Olimpiade Sains Nasional
Head Office : Perumahan Sawangan Permai Blok A3 No.10, Sawangan, Depok 16511
http://pelatihan-osn.com
Ofiice : 021-2920 6201. Contact Person : 0878-7871-8585 / 0813-8691-2130
B. Vaksin lebih efektif untuk membangun kekebalan terhadap bakteri X daripada bakteri Z
dan Y.
D. Tikus-tikus yang dipergunakan pernah terserang salah satu dari ketiga bakteri di atas.
C. Kekurangan vitamin A akan mengganggu kinerja dari sel-sel pada pada bagian A
D. Warna mata ditentukan oleh pigmen yang berada pada sel-sel penyusun E
8. Nistatin, Tetrodotoksin dan valinomisin adalah zat-zat yang bersifat neurotoksik. Karakter
dari ketiga zat tersebut adalah sebagai berikut:
Tentukanlah pernyataan yang benar atau salah berkaitan dengan efek pemberian zat-zat
tersebut pada sel saraf!
A. Pemberian Nistatin menyebabkan terjadinya depolarisasi pada sel saraf yang tidak
menerima rangsang.
B. Tetrodotoksin menghambat timbulnya potensial aksi pada sel saraf yang menerima
rangsang.
C. Valinomisin menyebabkan terjadinya hiperpolarisasi pada sel saraf yang tidak menerima
rangsang.
9. Berikut ini adalah respon organisme homeoterm dan poikiloterm terhadap penurunan suhu
lingkungan sebesar 10 oC. Tentukan apakah pernyataan tersebut benar atau salah!
B. Penurunan suhu lingkungan memicu peningkatan detak jantung pada hewan homeoterm,
sedangkan detak jantung hewan poikiloterm akan menurun ketika suhu lingkungan turun.
C. Konsumsi oksigen pada hewan homeoterm meningkat ketika suhu lingkungan turun,
sedangkan konsumsi oksigen hewan poikiloterm akan menurun ketika suhu lingkungan
turun.
10. Gambar di bawah menunjukan perubahan jumlah kapiler untuk setiap arteri pada otot
akibat olahraga secara rutin
arteri arteri
kapiler kapiler
11. Ginjal manusia dapat menyaring kurang lebih 200 liter darah setiap harinya. Cairan dan
sisa-sisa nutrien tertentu diekskresikan dalam bentuk urine kira-kira sebanyak 2 liter per hari.
Sisa cairan dan substansi terlarut lainnya direabsorbsi dan kemudian akan tersirkulasi ke
seluruh bagian tubuh. Hormon antidiuretik (ADH) disekresikan sebagai respons jika terjadi
penurunan volume plasma darah. ADH bekerja dengan mengatur konsentrasi akuaporin pada
epitel penyusun tubulus pengumpul.
Alkohol adalah salah satu zat yang menghambat kerja ADH di tubulus pengumpul. Berikut
adalah pernyataan yang berkaitan dengan pengaruh konsumsi minuman beralkohol, tentukan
apakah pernyataan tersebut benar atau salah!
12. Berikut ini adalah pernyataan yang berkaitan dengan alasan kenapa otot penyusun
ventrikel jantung disebelah kiri lebih tebal dari otot penyusun ventrikel jantung di sebelah
kanan. Tentukan apakah pernyataan tersebut benar atau salah!
A. Volume darah yang dipompa oleh bilik kiri lebih banya dari volume darah yang dipompa
bilik kanan
B. Darah yang dipompa oleh bilik kiri lebih pekat dari darah yang dipompa oleh bilik kanan
C. Resistensi pembuluh darah pada sistem sistemik lebih tinggi dari sistem pulmoner
D. Pembuluh darah sistem sistemik memiliki lebih banyak katup dari pada sistem pulmoner.
13. Dua mutan tikus yang sama-sama mengalami gangguan pada sistem immunitas adaptif
berhasil di produksi di sebuah lab. Untuk mengetahui mekanisme yang menyebabkan
terjadinya immunodefisiensi tersebut, dua tikus mutan yang baru lahir diradiasi dan
kemudian dicangkok dengan susum tulang dari mutan yang berbeda (tabel).
C. Pada mutan A kemungkinan besar tidak ditemukan sel B dan sel T normal
14. Berikut ini adalah hubungan antara kuat rangsang dengan perubahan yang terjadi pada sel
saraf.
A. A menunjukan hubungan antara kuat rangsang dengan depolarisasi yang terjadi di membran
post sinaptik.
B. B menunjukan hubungan kuat rangsang dengan puncak depolarisasi pada potensial aksi
D. A menunjukan hubungan antara kuat rangsang dengan depolarisasi yang terjadi pada nodus
renvier
15. Berikut dibawah ini merupakan sirkuit saraf dari permukaan kulit (neuron aferen) hingga
interneuron. Tanda panah menunjukan kuat rangsang dari ketiga neuron ketika ujung pensil
ditekan pada kulit.
A. Sirkuit sperti pada gambar diatas memungkinkan seseorang untuk mengetahui secara akurat
bagian kulit yang ditekan meskipun dengan mata tertutup.
C. Semakin rapat jarak dari ke 3 neurun maka semakin keras tekanan pensil yang akan dirasakan
D. Jika neurotrasmiter antara neuron tingkat I memicu depolarisasi pada neuron tingkat III, maka
neurotransmitter yang dikeluarkan oleh neuron tingkat II menghambat pelepasan
neurotransmitter pada neuron tingkat I.
16. Buaya memiliki struktur jantung dan sistem peredaran darah yang unik seperti terlihat pada
gambar berikut ini.
Keberadaan arota kanan yang terhubung dengan dengan ventrikel kanan dan aorta kiri
dengan ventrikel kanan memungkinkan terjadinya perpindahan sebagian aliran darah dari
sistem pulmoner ke sistem sistemik melalui aorta kiri (P-S shunt).
Pada suatu kondisi ilmuwan melakukan pengukuran tekanan di ventrikel kanan dan aorta
kiri dan memperoleh data sebagai berikut.
17. Salah satu tahapan dalam perkembangan hewan yaitu gastrulasi. Tahapan gastrulasi pada
setiap kelompok hewan dapat berbeda-beda. Pada katak, proses gastrulasinya terjadi seperti
ilustrasi di bawah ini.
Tentukan pernyataan manakah yang salah dan benar mengenai gastrulasi katak
A. Endoderm akan berkembang menjadi epitel yang melapisi saluran pencernaan dan
pernafasan.
B. Tulang punggung berkembang dari mesoderm bagian dorsal
C. Blastosoel akan berkembang menjadi saluran pencernaan
D. Archeonteron akan berkembang menjadi rongga dada dan rongga perut
18. Mengkonsumsi makanan berlemak tinggi diduga memicu terjadinya obesitas yang diikuti
oleh timbulnya penyakit diabetes. Untuk membuktikan pernyataan di atas, Srinivasan et al.
(2005) memberikan tikus makanan yang kaya akan lemak (HFD) dan mengamati perubahan
parameter fisiologis yang terdapat di dalam darah akibat mengkonsumsi makanan tersebut.
Sebagai kontrol, sekelompok tikus diberikan makanan normal (NPD). Berikut adalah hasil
pengukuran kadar berbagai senyawa di dalam darah yang diambil pada dua minggu setelah
perlakuan.
A. Mengkonsumsi makanan yang kaya lemak dapat memicu obesitas yang diikuti oleh
munculnya diabetes
B. Mengkonsumsi makanan yang kaya akan lemak memicu terjadinya resistensi reseptor
hormone insulin sehingga menghambat penyerapan glukosa oleh organ yang menjadi target
dari insulin.
C. STZ merupakan senyawa yang merusak sel-sel beta pancreas. Penyuntikan senyawa ini ke
tikus akan menimbulkan perubahan kadar glukosa darah dan insulin yang sama seperti
pengaruh konsumsi makanan kaya lemak.
D. Glipizide merupakan obat yang dapat meningkatkan sekresi insulin oleh sel-sel beta
pankreas. Penyuntikan senyawa ini dapat menurunkan kadar glukosa darah dari penderita
hiperglikemia yang dipicu oleh konsumsi makanan kaya lemak.
19. Nutrisi yang diserap diusus umumnya menggunakan mekanisme transport aktif sekunder,
yaitu menggunakan gradient Na+ sebagai sumber energi transport. Berikut ini adalah salah
satu mekansime traspor nutrisi dari lumen usus, ke sel epitel dan kemudian ke dalam darah.
Berikut ini adalah kurva yang menunjukan kadar oksigen di dalam darah pada kondisi
normal dan pada kondisi 50% dari Hb berada dalam bentuk methemoglobin.