Anda di halaman 1dari 23

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Matriks mempunyai funngsi ataupun manfaat yang cukup banyak dalam
kehidupan sehari hari. Diantaranya adalah matriks banyak digunakan untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan matematika misalnya dalam menemukan
solusi masalah dalam materi persamaan linear, transformasi linear yaitu bentuk
umum dari fungsi linear contohnya rotasi dalam 3 dimensi. Matriks juga seperti
variabel biasa, sehingga matrikspun dapat dimanipulasi dan diaplikasikan
misalnya dikalikan, dijumlah, dikurangkan, serta didekomposisikan.
Menggunakan representasi matriks, perhitungan dapat dilakukan dengan lebih
terstruktur. Selain itu manfaat atau fungsi matriks dalam kehidupan yakni dapat
Memudahkan dalam membuat analisis mengenai suatu masalah ekonomi yang
mengandung bermacam – macam variabel. Serta matriks dikaitkan dengan
penggunaan program linear, analisis input output baik dalam ekonomi, statistik,
maupun dalam bidang pendidikan, manajemen, kimia, dan bidang – bidang
teknologi yang lainnya.
MATLAB sendiri adalah sebuah aplikasi yang mampu menyelesaikan operasi
matriks dengan cepat dan efisien sehingga operasi atau penyelesaian matriks
menggunakan aplikasi MATLAB dengan baik dan benar sangat disarankan agar
pekerjaan yang berkaitan dengan matriks khususnya dapat terselesaikan dengan
cepat, tepat, dan akurat.
2

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah tentang praktikum matriks dalam MATLAB adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana pembuatan matriks dengan menggunakan MATLAB?
2. Bagaimana pengoperasian matriks pada MATLAB?

1.3 Tujuan
Praktikum tentang matriks pada MATLAB memiliki tujuan yang ingin
dicapai, yakni:
1. Dapat membuat matriks dengan menggunakan MATLAB.
2. Dapat mengoperasikan matriks pada MATLAB.

1.4 Manfaat
Beberapa manfaat yang kita peroleh setelah melakukan praktikum tentang
matriks yang pertama adalah mahasiswa dapat membuat matriks menggunakan
MATLAB dan yang kedua adalah mahasiswa dapat mengoperasikan matriks pada
MATLAB sehingga mahasiswa dapat dengan mudah menyelesaikan
permasalahan sehari- hari yang berkaitan dengan penggunaan matriks.
3

BAB 2. HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Hasil

2.1.1 flipud

2.1.2 flipr

2.1.3 rand
4

2.1.4 rot 90

2.1.5 matriks

2.1.6 vektor

2.1.7 ones
5

2.1.8 jumlah baris dan kolom

2.1.8 size

2.1.9 length

2.1.10 penggantian elemen matriks


6

2.1.11 penggabungan matriks

2.1.12 pembuatan matriks


7

2.2 Pembahasan
Terdapat tiga jenis format data di MATLAB, yaitu skalar, vektor, dan matriks.
• Skalar, ialah suatu bilangan tunggal
• Vektor, ialah sekelompok bilangan yang tersusun 1-dimensi.
Dalam MATLAB biasanya disajikan sebagai vektor-baris atau vektor-kolom
• Matriks, ialah sekelompok bilangan yang tersusun dalam segi-empat 2-dimensi.
Di dalam MATLAB, matriks didefinisikan dengan jumlah baris dan kolomnya.
Di MATLAB terdapat pula matriks berdimensi 3, 4, atau lebih.
Sebenarnya, semua data bisa dinyatakan sebagai matriks. Skalar bisa
dianggap sebagai matriks satu baris – satu kolom (matriks 1×1), dan vektor bisa
dianggap sebagai matriks 1-dimensi: satu baris – n kolom, atau n baris – 1 kolom
(matriks 1×n atau n×1). Semua perhitungan di MATLAB dilakukan dengan
matriks, sehingga disebut MATrix LABoratory. Matriks didefinisikan dengan
kurung siku ( [ ] ) dan biasanya dituliskan baris-per-baris. Tanda koma (,)
digunakan untuk memisahkan kolom, dan titik-koma (;) untuk memisahkan baris.
Kita juga bisa menggunakan spasi untuk memisahkan kolom dan menekan Enter
ke baris baru untuk memisahkan baris. Perhatikan cara mendefinisikan skalar
dengan ataupun tanpa kurung siku. Untuk mengetahui ukuran atau dimensi dari
matriks yang ada, kita bisa gunakan command size dan length. size umumnya
digunakan untuk matriks 2-dimensi, sementara length untuk vektor. Menunjukkan
panjang vektor1 ialah 3 elemen, dan ukuran matrix1 ialah 3-baris 3-kolom (3×3).
Kita juga bisa menyimpan keluaran command dalam variabel baru. Sementara itu,
untuk menghitung jumlah elemen dari suatu matriks, kita pergunakan command
prod. MATLAB menyediakan berbagai command untuk membuat dan
memanipulasi matriks secara efisien. Di antaranya ialah command untuk
membuat matriks-matriks khusus, manipulasi indeks matriks, serta pembuatan
deret. Mari kita bahas terlebih dahulu mengenai matriks khusus. Berbagai matriks
khusus yang kerap kita pergunakan dalam perhitungan bisa dibuat secara efisien
dengan command yang telah ada di MATLAB.
8

Tabel 1.2
Fungsi Deskripsi
Ones membuat matriks satan (semua elemennya
berisi angka 1) berisi nxn.
Zeros Membuat matriks nol (semua elemennya
berisi angka nol)
Eye Membuat matriks identitas berukuran nxn
(semua elemen
diagonal bernilai 1. Sementara lainnya
bernilai nol).
Accumarray Mendistribusikan elemen matriks input ke
lokasi yang ditentukan dalam output
matriks, dan juga memungkinkan untuk
mengakumulasi.
Diag Membuat matriks diagonal dari vektor.
Magic membuat matriks persegi dengan baris,
kolom, dan diagonal yang menambahkan
hingga jumlah yang sama
Rand Membuat matriks nxn atau mxn, berisi
bilangan.
Randn Membuat matriks atau array angka acak
terdistribusi normal dan array.
[] matriks kosong, atau dengan kata lain matriks
0×0;
biasa digunakan untuk mendefinisikan
variabel
yang belum diketahui ukurannya.
Randperm membuat vektor (1-by-n-matrix) yang berisi
permutasi acak dari bilangan bulat
ditentukan.

Dalam vektor ataupun matriks, indeks digunakan untuk menunjuk


satu/beberapa elemen dari vektor/matriks. Indeks dituliskan di dalam tanda
kurung ( ) dengan pola umum sebagai berikut.

Tabel 1.2
Untuk vector nama_vektor( indeks )
Untuk matriks nama_matriks( indeks_baris ,
indeks_kolom )
9

Dalam suatu vektor, elemen pertama diberi indeks = 1, sementara dalam


matriks, indeks menunjukkan nomor baris dan nomor kolom dari elemen yang
ingin ditunjuk. Kita juga bisa mengambil beberapa baris dan kolom sekaligus dari
suatu matriks dengan operator titik-dua (:). Dalam hal ini tanda titik-dua berarti
“sampai dengan”. Terdapat beberapa command yang bisa digunakan untuk
menukar, merotasi, dan menyusun kembali elemen matriks.

Tabel 1.3
fliplr(A) menukar posisi elemen matriks A
secara
melintang, yaitu sebelah kiri ditukar
dengan sebelah kanan.
flipud(A) menukar posisi elemen matriks A
secara
membujur, yaitu sebelah atas ditukar
dengansebelah bawah.
rot90(A) merotasi posisi elemen matriks A
berlawanan arah jarum jam sejauh 90°.
reshape(A,m,n) menyusun ulang elemen matriks A
menjadi berukuran m×n. Harus diingat
bahwa jumlah elemen A harus sama
dengan m×n1

Matriks dalam penyelesaian nya pada MATLAB mempunyai syntax masing –


masing, seperti pada pembuatan matriks kita harus memasukkan syntax berupa
tanda kurung ([]) kemudian diikuti nilai isian matriks dengan dipisah tanda spasi
ataupun tanda lain sesuai syntax. Selain itu juga ada syntax syntax lain seperti
vector untuk menunjukkan vektor matriks dan lain sebagainya seperti yang ada
pada table ataupun hasil pengamatan diatas.

1
Teguh Widiarsono,Tutorial Praktis Belajar Matlab,Jakarta,2005,hlm.23-32
10

BAB 3. PENUTUP

3.1 Simpulan
Berdasarkan praktikum pada MATLAB mengenai matriks dapat disimpulkan
bawa dalam pembuatan matriks harus sama antara jumlah kolom dan baris agar
terdefinisi, matriks juga bisa digunakan dalam penyelesaian soal persamaan,
dalam pembuatan matriks dalam matlab terdapat beberapa syntax untuk
merekayasa matriks, mengetahui jumlah kolom atau baris matriks yang diinginkan
dan lain sebagainya. MATLAB terbukti dapat menyelesaikan persoalan matriks
dengan cepat dan efisien

3.2 Saran
Diharapkan kepada mahasiswa agar dapat menggunakan aplikasi MATLAB
dalam hal ini menyelesaikan operasi matriks dengan baik dan benar sehingga
dapat memudahkan dalam membantu kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan
operasi matriks.
11

DAFTAR PUSTAKA

Widiarsono, Teguh.2005. Tutorial Praktis Belajar Matlab. Jakarta.


12

LAMPIRAN

Gambar 1

Kesalahan pada syntax vm karena system membaca angka tersebut adalah decimal
(unreal), yang seharusnya pada sytax ini harus bilangan bulat.

Gambar 2

Kesalahan karena variabel y tidak terdefinisi disebabkan kesalahan penulisan syntax.


13

Gambar 3

Kesalahan karena nilai matriks yang ditujuk tidak konsisten nilainya, yang
seharusnya dalam pembuatan matriks nilai matriks harus konsisten.

Gambar 4
Kesalahan karena ketidaksesuaian antara kolom atau baris pada pembuatan matriks,
yang seharusnya dalam pembuatan matriks jumlah kolom atau baris harus seimbang.
14
15

Penyelesaian no. 1
16

Penyelesaian no. 2
17

Penyelesaian no 3a
18
19

Penyelesaian no. 3b
20

Penyelesaian no. 3c
21

Penyelesaian no. 3d
22

Penyelesaian no. 3e
23

Penyelesaian no. 4

Anda mungkin juga menyukai