Anda di halaman 1dari 2

2.

1 Imunisasi menurut Latar Belakang, SDKI 2017

Gambar 2.2 Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap


menurut Kuantil Kekayaan
Cakupan imunisasi dasar lengkap cenderung meningkat sejalan dengan meningkatnya kuintil
kekayaan, dari 49 persen anak dari rumah tangga dengan kuintil terbawah sampai 64 persen
anak dari rumah tangga dengan kuintil kekayaan teratas (Gambar 10.3).
Gambar diatas adalah proporsi imunisasi dasar lengkap pada anak usia 12-23 bulan,
2007-2018. Dari data tersebut dapat diperoleh beberapa informasi, yaitu:
1) Imunisasi yang tergolong lengkap pada tahun 2007 mencapai 41.6% , kemudian naik
pada tahun 2013 menjadi 59.2% , lalu turun kembali pada tahun 2018 menjadi 57.9%.
2) Imunisasi yang tergolong tidak lengkap pada tahun 2007 mencapai 49.2% , pada
tahun 2013 sebanyak 32.1% , dan pada tahun 2018 sebanyak 32.9%.
3) Proporsi anak yang tidak diimunisasi pada tahun 2018 lebih besar dari tahun
sebelumnya, dapat dilihat pada diagram bahwa pada tahun 2007 yang tidak imunisasi
sebanyak 9.1% , pada tahun 2013 sebanyak 8.7%, sedangkan pada tahun 2018
sebanyak 9.2%.

Jadi, proporsi imunisasi dasar lengkap mengalami fluktuasi, dimana pada periode 2007-2013
mengalami kenaikan pesat, tapi pada periode 2013-2018 mengalami penurunan, walaupun tidak
drastis. Sedangkan proporsi anak yang tidak imunisasi sempat turun pada periode 2007-2013,
kemudian pada 2018 naik melampaui periode sebelumnya.
333

Cakupan imunisasi dasar lengkap merupakan salah satu indikator dalam Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Kementerian Kesehatan (RPJMN) 2015-2019 (Sekretariat Kabinet RI, 2017; Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional, 2015). Program imunisasi bertujuan untuk menghilangkan penyakit
yang dapat dicegah dengan vaksin, termasuk hepatitis B (HB), polio, tuberkulosis, difteri,
pertusis, tetanus dan pneumonia.

Anda mungkin juga menyukai